Anda di halaman 1dari 5

A.

JUDUL
Studi Kualitatif Tentang Pengalaman Penderita Hipertensi Terhadap Self
Care Management Di Wilayah Kerja Puskesmas Sokaraja II Tahun 2023.
B. PENDAHULUAN
Hipertensi merupakan masalah kesehatan besar diseluruh dunia
sebab tingginya prevalensi dan berhubungan dengan peningkatan risiko
penyakit kardiovaskuler ( WHO, 2020 dalam (1)). Menurut laporan World
Health Organization (WHO) diperkirakan terdapat sekitar 1,28 miliar
orang yang berusia 30-79 tahun menderita hipertensi di seluruh dunia pada
tahun 2021. Mayoritas dari mereka (dua pertiga) memiliki tingkat
penghasilan rendah dan menengah serta tinggal di negara-negara
berkembang (WHO, 2021 dalam (2)).
Dengan meningkatnya kasus hipertensi, semakin banyak peneliti
yang memberikan intervensi untuk menangani penyakit tersebut.
Seharusnya, dengan intervensi-intervensi tersebut dapat menurunkan kasus
hipertensi. Namun, pada kenyataanya kasus hipertensi terus meningkat
setiap tahunnya, hal ini menandakan bahwa intervensi yang diberikan
belum efisien dan penerapan self care belum maksimal dilaksanakan oleh
penderita hipertensi.
Self care management adalah suatu kegiatan yang dijalankan
seseorang untuk memelihara kesehatan secara mandiri. Kurangnya praktik
self care pada penderita hipertensi dapat berdampak pada peningkatan
hospitalisasi dan biaya perawatan. Pada penderita hipertensi, penyebab
kurangnya manajemen perawatan diri (self care management) adalah
akibat dari perilaku individu itu sendiri (17). Hasil Penelitian di Organisasi
Manajemen Kesehatan di Eropa Selatan, menunjukkan bahwa penderita
hipertensi memiliki perilaku yang kurang baik terhadap diet hipertensi
sebanyak 60,4%, pasien hipertensi tidak mematuhi anjuran petugas
kesehatan untuk mengonsumsi obat sebanyak 50% sehingga banyak pasien
hipertensi tidak dapat mengendalikan tekanan darah dan berujung pada
kematian (Marie Krousel-Wood et al (2009) dalam (18).
Prevalensi hipertensi semakin meningkat apabila penanganan
hipertensi tidak dilakukan sejak dini (19). Oleh karena itu, untuk
mengetahui perilaku/pengalaman seseorang dalam menjalankan self care
management dalam kesehariannya perlu dilakukan penelitian kualitatif.
Dengan studi kualitatif, peneliti mendapatkan data dari hasil wawancara
pasien dan keluarga, observasi serta data dari petugas kesehatan.
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan umum
Mendapatkan gambaran tentang pengalaman penderita hipertensi
dalam melakukan self care management selama di rumah.
2. Tujuan khusus
a. Diketahuinya peranan faktor internal (usia, pendidikan, pekerjaan,
pengalaman dan kepercayaan) terhadap pengalaman penderita
hipertensi dalam melakukan self care management selama di rumah.
b. Diketahuinya faktor eksternal (dukungan petugas dan dukungan
keluarga) terhadap pengalaman penderita hipertensi dalam melakukan
self care management selama di rumah
D. DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian metode kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif mempelajari setiap
masalah dengan menempatkannya pada situasi alamiah dan
memberikan makna atau menginterpretasikan suatu fenomena yang
berdasarkan hal-hal yang berarti bagi manusia (Cresswell, 2002).
Penelitian berfokus kepada penemuan fakta mengenai suatu fenomena
sosial yang bertujuan untuk memperoleh jawaban atas informasi
mendalam tentang pengalaman sosial seseorang, khususnya perawatan
mandiri pasien hipertensi, dilihat dari sudut pandang orang tersebut
(Pollit, Beck & Hugler, 2001).
Metode fenomenologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
fenomenologi deskriptif. Fenomenologi deskriptif merangsang persepsi
kita akan pengalaman hidup yang menekankan kekayaan, keluasan, dan
kedalaman tentang perawatan hipertensi. Melalui penelitian ini peneliti
ingin mengeksplorasi lebih dalam tentang pengalaman perawatan
mandiri pasien hipertensi.
E. POPULASI DAN SAMPEL
Partisipan dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Sokaraja II. Pengambilan partisipan dengan
menggunakan teknik purposive sampling yaitu sampel yang memiliki
karakteristik yang sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Kriteria
partisipan adalah pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sokaraja II
dengan kriteria :
1. Menjalani pengobatan di Puskesmas Sokaraja II
2. Berusia 30-60 tahun
3. Dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan tidak
mengalami gangguan bicara dan pendengaran
4. Tidak memiliki komplikasi penyakit
5. Bersedia menjadi partisipan selama proses penelitian berlangsung

Adapun jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah sebanyak 8 orang.

F. INSTRUMEN PENELITIAN (PANDUAN WAWANCARA)


Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif yaitu instrumen
penelitian adalah peneliti sendiri. Dalam pelaksanaan wawancara
mendalam, peneliti menggunakan pedoman wawancara disertai dengan
pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan,
handphone dan alat tulis.
Adapun pedoman wawancara yang digunakan sebagai berikut :
1. Apakah Bapak/Ibu melakukan pemeriksaan di dokter yang sama atau
berbeda?
2. Apa ada alasan khusus yang membuat Bapak/Ibu melakuka
pengobatan di klinik tersebut?
3. Apa Bapak/Ibu memeriksakan diri secara teratur?
4. Bagaimana dengan minum obat? Apakah ada keluhan yang dirasakan?
5. Apakah Bapak/Ibu pernah berhenti tidak memeriksakan diri?
6. Apa yang membuat Bapak/Ibu melakukan hal tersebut?
7. Seberapa jauh pemahaman Bapak/Ibu tentang penyakit yang diderita?
8. Apa yang disarankan oleh dokter terkait pengobatan?
9. Apa Bapak/Ibu melakukannya?
10. Apakah Bapak/Ibu ikut serta dalam
Askes/Jamsostek/Jamkesmas/Jamkesda, atau asuransi lain?
11. Bagaimana dengan program diet yang Bapak/Ibu jalani?
12. Seberapa besar pengaruh diet terhadap penyakit Bapak/Ibu?
13. Apakah Bapak/Ibu merencanakan sendiri?
14. Apakah pernah merasa bosan?
15. Apa yang membuat Bapak/Ibu timbul perasaan tersebut?
16. Apa usaha atau strategi untuk mengatasi hal tersebut?

17. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang berat badan sendiri?

18. Bagaimana usaha untuk mengontrol/menurunkan berat badan tersebut?

19. Bagaimana dengan olahraga?

20. Seberapa sering berolahraga?

21. Seberapa besar pengaruh olahraga terhadap kondisi Bapak/Ibu?

22. Apa yang membuat Bapak/Ibu melakukan/tidak melakukan hal


tersebut?
G. METODE PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan pengumpulan data
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh berdasarkan hasil
indepth interview (wawancara mendalam) yaitu keterangan dan informasi
yang didapat secara lisan dari informan melalui pertemuan dan
percakapan. Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti.
Untuk membantu selama proses pengumpulan data, peneliti
menggunakan panduan wawancara mendalam yang berisi daftar
pertanyaan yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti. Agar tidak ada
informasi yang terlewatkan, maka selama jalannya wawancara direkama
dengan alat bantu handphone.
Dalam melakukan wawancara, peneliti membuat rancangan
wawancara berupa pedoman wawancara. Pedoman wawancara dibuat
berdasarkan teori-teori yang relevan dengan masalah yang digali dalam
penelitian. Pedoman wawancara dibuat mendalam, dimulai dengan
pertanyaan terbuka, dan tidak bersifat kaku. Pertanyaan dapat
berkembang sesuai proses yang sedang berlangsung selama
wawancara tanpa meninggalkan landasan teori yang telah ditetapkan.
Pedoman wawancara dibuat untuk memudahkan peneliti supaya jalannya
wawancara terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu
pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti terhadap
pokok permasalahan yang dibahas (Speziale & Carpenter, 2003).

Anda mungkin juga menyukai