Anda di halaman 1dari 20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pre-eksperimental dengan

metode penelitan One Groups Pretest-Posttest Design. Yaitu pengukuran

dilakukan sebelum dan setelah perlakuan, adanya perbedaan kedua hasil

pengukuran dianggap sebagai efek perlakuan (Saryono, 2013). Metode ini

digunakan untuk mengetahui efek latihan lutut terhadap penurunan nyeri pada

pasien Osteoarthritis (OA) lutut. Pada penelitian ini, terdapat pretest sebelum

diberi perlakuan dan posttest setelah diberi perlakuan, sehingga hasil yang

didapat lebih akurat, karena dapat membandingkan sebelum dan sesudah

diberi perlakuan (Sugiyono, 2010). Menurut Nursalam (2013) rancangan

penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Skema Rancangan penelitian

Keterangan: O1 X O2

O1 : Nilai pretest sebelum dilakukan intervensi.

O2 : Nilai posttest setelah dilakukan intervensi.

X : Latihan lutut isometrik

48
49

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

1. Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah ruang Kenari Bawah

RSUD Ajibarang. RSUD Ajibarang memiliki bangsal khusus syaraf

dimana salah satu penyakit yang banyak ditemukan adalah OA lutut.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini sudah dilakukan selama 1 bulan yaitu pada bulan April

sampai Mei 2019.

C. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam

suatu penelitian (Saryono & Anggraeni, 2013). Populasi dalam

penelitian ini adalah pasien OA lutut di ruang Kenari Bawah RSUD

Ajibarang. Berdasarkan studi pendahuluan di Ruang Kenari Bawah,

pada bulan September sampai November 2018, rata-rata pasien OA lutut

yang dirawat sebanyak 24 pasien dalam satu bulan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai karakteristik

yang sama dengan populasi sehingga dapat mewakili populasi tersebut

(Sugiyono, 2010).
50

Pengambilan besar sampel menggunakan teknik Non Probability

Sampling dengan pendekatan Quota Sampling yaitu mengumpulkan

subjek yang memenuhi persyaratan hingga terpenuhinya jumlah (quota)

yang telah ditetapkan (Saryono, 2010).

Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pasien dengan OA lutut di ruang Kenari Bawah RSUD Ajibarang yang

dilakukan rawat inap dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Pasien yang memperoleh terapi analgetik selama perawatan di

ruang Kenari Bawah RSUD Ajibarang,

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Pasien yang mengalami gangguan kardiovaskuler dan sakit yang

tidak memungkinkan untuk melakukan gerakan berlebihan.

b. Pasien yang menolak dilakukan latihan lutut isometrik.

c. Pasien yang dilakukan latihan lutut isometrik selama kurang dari

tiga hari (sesuai SPO adalah dilakukan selama 3 hari dengan satu

kali perlakuan setiap hari).

Penentuan jumlah besar sampel dengan menggunakan rumus besar

sampel menurut Sastroasmoro & Ismail (2010) sebagai berikut :

Rumus :
2
[ ( Zα + Zβ ) . Sd ]
n= 2
d
51

Keterangan :

n = Perkiraan jumlah sampel

Zα = Kesalahan tipe I (5%)

= 1,96

Zβ = Kesalahan tipe II

(20%) = 0,84

Sd = Simpang baku dari rerata selisih (0,9)

d = Kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir (0,52)


2
[ ( 1,96+0,84 ) . 0,9]
n= 2
(0,52)

n=23,51

n=24

Berdasarkan rumus tersebut maka didapatkan jumlah sampel sebanyak 24

responden.

D. VARIABEL PENELITIAN

Variabel-variabel penelitian pada penelitian ini adalah:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah latihan lutut isometrik.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah penurunan nyeri pada pasien

OA lutut.
52

E. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti

untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu

objek atau fenomena (Hidayat, 2011). Definisi operasional dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Alat ukur Parameter Skala

Latihan lutut Latihan lutut yang Standar Dilakukan dan Nominal


isometrik dilakukan dengan cara Prosedur tidak dilakukan
menahan objek pada Operasional latihan lutut
posisi statik sesuai Latihan lutut isometrik
dengan Standar Prosedur isometrik
operasional.

Penurunan nyeri Selisih nilai skala nyeri Visual Analog Skala nyeri (0- Rasio
sesudah dilakukan Scale (VAS) 10), sebelum
latihan lutut isometrik dan sesudah
setiap harinya. dilakukan
latihan lutut
isometrik

Usia Lama hidup responden Lembar Usia responden Rasio


dihitung kuisioner dalam tahun
dari ulang tahun

Jenis Kelamin Status sex yang melekat Lembar Laki-laki/ Nominal


pada responden kuesioner perempuan

Pekerjaan Jenis kegiatan/aktivitas Lembar 1. Pegawai/ Nominal


yang dilakukan secara kuesioner karyawan
rutin sebagai sumber 2. Buruh
untuk mendapatkan 3. IRT
penghasilan. 4. Wiraswasta
53

Terapi Obat anti nyeri yang Lembar 1. Injeksi Nominal


diberikan kepada kuisioner ketorolac 30
Analgetik responden baik yang mg/8 jam
diminum ataupun tidak 2. Paracetamol
oleh responden tablet 650
mg/8 jam

Indeks Massa Ukuran berat disesuaikan Timbangan Hasil Rasio


untuk tinggi, dihitung badan dan pengukuran
Tubuh (IMT) sebagai berat dalam pengukur IMT dalam
kilogram dibagi dengan tinggi badan kg/m2
kuadrat tinggi dalam (metilen)
meter (kg/m2)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data yang digunakan adalah

observasi pengamatan dalam bentuk lembar pemantauan. Lembar pemantauan

adalah daftar pengecekan berisi nama subjek dan identitas lain dari sasaran

pengamatan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Standar Prosedur Operasional (SPO) pelaksanaan latihan lutut Isometrik

Tata cara dan urutan pelaksanaan latihan lutut isometrik.

2. Alat ukur untuk mengukur intensitas nyeri yaitu skala visual analogi

(VAS). Visualisasinya berupa rentang garis sepanjang kurang lebih 10 cm,

dimana ujung garis kiri dengan nilai 0 mengindikasikan tidak nyeri,

sementara ujung satunya lagi mengindikasikan rasa nyeri terparah yang

mungkin terjadi . Dan pasien memilih di rentang berapa skala nyeri yang

dirasakan.
54

Berikut adalah gambar untuk menentukan skala nyeri dengan alat ukur

VAS :

0 10

No pain Worst possible pain

Gambar 3.1 Verba Analog Scale (VAS)

G. JENIS DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung pada

saat penelitian berlangsung (Saryono, 2013). Data primer ini diperoleh

secara langsung melalui hasil dari tes pada pasien dengan OA lutut. Tes

tersebut dilakukan melalui observasi dan alat ukur VAS. Data primer

dalam penelitian ini adalah data penurunan nyeri dan data latihan lutut

isometrik.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain selain

penurunan tingkat nyeri sendi OA lutut. Data sekunder ini digunakan

sebagai data penunjang dan data pelengkap dari data primer yang ada

hubungannya dengan keperluan penelitian (Saryono, 2013).


55

Data sekunder dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi diagnosis

pasien OA lutut.

2. Teknik pengumpulan data

Pada penelitian ini terdapat dua macam data yaitu pre-test dan

post-test. Cara pengumpulan data untuk mengetahui pengaruh latihan lutut

terhadap penurunan nyeri pada pasien OA lutut adalah responden terlebih

dahulu diukur skala nyeri, data tersebut dicatat sebagai data pre-test,

kemudian diberikan perlakuan terapi latihan lutut isometrik sesuai dengan

standar prosedur operasional dan dilakukan oleh fisioterapis.

Setiap responden mendapat perlakuan latihan lutut selama 1kali

dalam sehari, selama 3 hari berturut-turut, dan waktu yang dibutuhkan

setiap kali perlakuan adalah 15 menit. Hal ini bertujuan untuk mengetahui

penurunan nyeri pasien OA lutut setelah diberikan perlakuan latihan lutut.

Kemudian responden diukur tingkat nyeri dengan alat ukur VAS setiap

kali dilakukan perlakuan latihan lutut, yaitu selama 1kali sehari dalam 3

hari.

Data yang dihasilkan disebut post-test. Jadi setiap kali tindakan

akan diukur skala nyeri sebelum dan sesudah perlakuan latihan lutut.

Kemudian dipindahkan dalam master tabel.

3. Cara pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek

dan proses pengumpulan karakteristik yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2013).


56

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan di ruang Kenari Bawah

RSUD Ajibarang. Adapun tahap –tahap pengumpulan data adalah :

a. Melakukan pengambilan data pada pasien OA lutut yang dirawat inap

di ruang Kenari Bawah dengan studi dokumentasi menggunakan data

pasien yang ada di status rekam medik pasien dan register rawat inap

pasien.

b. Melakukan validasi diagnosa pasien di status rekam medik pasien.

c. Memberikan penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan pada

responden, memberikan Informed Consent dan kuisioner karakteristik

responden.

d. Responden mengisi Informed Consent dan kuisioner karakteristik

responden.

e. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital responden.

f. Melakukan pengukuran tingkat nyeri responden sebelum perlakuan

latihan lutut isometrik.

g. Memberikan perlakuan latihan lutut isometrik sesuai dengan prosedur

operasional terhadap 24 responden dan dilakukan oleh satu orang

fisioterapis yang sama. Setiap responden mendapat perlakuan latihan

lutut 1 kali sehari selama 3 hari berturut-turut dan setiap kali dilakukan

latihan lutut isometrik akan diukur tingkat nyeri sebelum dan sesudah

perlakuan. Latihan lutut dilakukan selama sekitar 15 menit, diluar

masa efektif terapi analgetik yang diberikan yaitu sekitar 3-4 jam

setelah pemberian.
57

h. Melakukan penilaian kembali tingkat nyeri sendi setelah perlakuan

latihan lutut dengan alat ukur VAS.

H. ANALISIS DATA

1. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul, dianalisis,

kemudian data diolah. Berikut ini proses pengolahan data yang akan

dilakukan pada penelitian ini :

a. Editing (Pemeriksaan)

Editing yaitu memeriksa pernyataan yang telah diserahkan

oleh para pengumpul data. Editing dilakukan setelah data terkumpul

(Hidayat, 2011). Proses editing yaitu memeriksa data yang telah

dikumpulkan melalui lembar kuesioner. Hal ini diperlukan di

lapangan untuk meneliti kembali apakah isian dalam lembar kuesioner

sudah cukup baik untuk diproses dan dianalisis, sehingga bila terdapat

kekurangan dapat segera dilengkapi.

Dalam penelitian ini, dilakukan pemeriksaan ulang data hasil

pemeriksaan tingkat nyeri sebelum dan sesudah dilakukan tindakan

latihan lutut.

b. Coding

Coding diartikan sebagai pemberian kode dalam bentuk angka

atau bilangan dari data yang berbentuk kalimat atau huruf

(Notoatmodjo, 2012).
58

Masing-masing variabel penelitian diberi kode berupa angka yang

selanjutnya dimasukkan dalam lembaran tabel kerja untuk

memudahkan entri di komputer.

1) Latihan Lutut isometrik

Dilakukan latihan lutut isometrik :1

Tidak dilakukan latihan lutut isometrik :2

2) Jenis Kelamin

Laki-laki :1

Perempuan :2

3) Jenis Analgetik

Per oral :1

Injeksi :2

4) Pekerjaan

Pegawai/karyawan :1

Buruh :2

IRT :3

Wiraswasta :4

c. Tabulating

Tabulasi data merupakan kegiatan memasukkan data hasil

penelitian ke dalam tabel sesuai dengan kriteria untuk kemudian

dilakukan analisis. Tabel distribusi dalam penelitian ini adalah tabel

distribusi nilai tingkat nyeri sebelum dan sesudah latihan lutut.


59

d. Entry Data

Memasukkan data kedalam komputer kemudian membuat

distribusi sederhana (Saryono, 2013). Kemudian memasukkan data

dari hasil penelitian kedalam master tabel/data base komputer

berdasarkan kriteria yang ada.

e. Cleaning

Merupakan pengecekan kembali data yang sudah di entry,

apakah ada kesalahan atau tidak (Riyanto, 2009). Mengecek data yang

sudah jadi dan sewaktu ada kekeliruan dapat segera diperbaiki.

2. Analisa Data

Data yang didapatkan dianalisis secara uji statistik dengan

menggunakan program SPSS 16. Adapun analisis yang digunakan

adalah :

a. Analisis univariat

Analisis univariat merupakan analisis untuk mengetahui

interaksi satu variabel, data yang diperoleh dari hasil pengumpulan

data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, ukuran tendensi

sentral atau grafik (Saryono, 2013).

Analisis univariat dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, IMT

(Indeks Massa Tubuh), pekerjaan, jenis analgetik dan skala nyeri baik

pre/post perlakuan.
60

Dikarenakan data tidak terdistribusi normal, maka dalam penyajian

data menggunakan median sebagai ukuran pemusatan dan minimum-

maksimum sebagai ukuran penyebaran.

b. Analisis bivariat

Analisis bivariat merupakan analisis untuk mengetahui interaksi

dua variabel, baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif (Saryono,

2013).

Dalam penelitian ini latihan lutut isometrik merupakan variabel

bebas dan penurunan nyeri merupakan variabel terikat. Langkah awal

dalam analisa data yaitu dengan melakukan uji normalitas data

menggunakan Uji Saphiro Wilk dikarenakan sampel kecil.

Dalam penelitian ini nyeri sebelum dilakukan perlakuan (pre)

merupakan variabel bebas dan nyeri sesudah dilakukan perlakuan (post)

merupakan variabel terikat. Langkah awal dalam analisa data yaitu dengan

melakukan uji normalitas data menggunakan Uji Saphiro Wilk

dikarenakan sampel kecil.

Tabel 3.2 Data Uji Normalitas Saphiro Wilk

Tingkat Nyeri
Latihan Lutut Isometrik p-value
Median Max Min
Sesudah hari 1 6 7 5
Sesudah hari 2 5 6 4  0,000
Sesudah hari 3 4 5 3

Berdasarkan Tabel 3.2 diatas dapat dilihat bahwa uji normalitas

data dengan menggunakan uji Saphiro Wilk memberikan informasi bahwa


61

skala nyeri setelah latihan lutut isometrik dari hari pertama sampai ketiga

dilakukan tindakan latihan lutut isometrik mengalami penurunan 1 poin.

Nilai signifikansi atau p-value pada data nyeri hari pertama sampai

ketiga sesudah dilakukan tindakan latihan lutut isometrik adalah 0,000 <

0,05 sehingga data tidak terdistribusi normal. Karena asumsi normalitas

tidak terpenuhi, maka pengujian menggunakan uji statistik Non Parametrik

Friedman.

Uji Friedman merupakan bagian dari statistik non parametrik yang

digunakan untuk mengetahui atau menguji perbedaan lebih dari dua

kelompok sampel yang saling berhubungan atau berkaitan satu dengan

yang lain. Merupakan alternatif dari ANOVA satu jalur dan dilakukan jika

asumsi-asumsi dalam statistik parametrik tidak terpenuhi, atau juga karena

sampel yang sedikit.

Rumus atau Formula Uji Friedman :

[ ]
k ❑
12
x ∑ ( Rj) −[ (3n )(k +1) ]
2 2
X = r
( nxk ¿|( k +1) ) j=1

Keterangan :

X 2r = Nilai khai-kuadrat jenjang dua arah friedman

n = Jumlah sampel

k = Banyaknya kelompok sampel


62

1,3,12 = konstanta

I. ETIKA PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menghargai berbagai aspek menurut

(Nursalam, 2013) :

1. Informed Consent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden,

dengan bentuk lembar persetujuan. Peneliti memberikan lembar

persetujuan sebelum penelitian kepada responden yang akan diteliti.

Lembar ini berisi judul penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan pernyataan bahwa penelitian tidak akan merugikan responden.

Kemudian responden yang setuju mengisi lembar persetujuan dan

menandatanganinya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Menjaga kerahasiaan identitas subyek penelitian. Peneliti tidak

mencantumkan nama subyek pada lembar kuesioner pengumpulan data.

3. Confidentiality

Merupakan kerahasiaan tentang data yang diperoleh dari subyek

peneliti dijamin oleh peneliti. Hasil penelitian hanya akan diambil data

yang dibutuhkan oleh peneliti, lembar kuesioner yang telah diisi data akan

dimusnahkan oleh peneliti 1 bulan setelah seminar hasil dilakukan.


63

4. Fairly treatment

Adalah setiap responden mendapatkan perlakuan yang sama terkait

dengan penelitian. Setiap responden diperlakukan sama yaitu selama

penelitian semua dijelaskan mengenai penelitian, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan sebagainya dengan baik dan sopan tanpa

membedakan siapa yang menjadi responden.


64

DAFTAR PUSTAKA

Ambardini, R. L. (2016). Peran Latihan Fisik dalam Manajemen Terpadu


Osteoartritis. Jurnal Ilmiah Kesehatan Olahraga (Medikora). Diakses
10 November 2018

Anwar. (2012). Efek penambahan roll-slide fleksi ekstensi terhadap penurunan


nyeri pada osteoartritis sendi lutut. Jurnal Fisioterapi , Volume 12.
Diakses 11 Desember 2018.

Bahrudin, M. (2018). Patofisiologi Nyeri. Fakultas Kedokteran Universitas


Muhammadiyah Malang:
ejournal.umm.ac.id/index.php/sainmed/article/viewFile/5449/5246.
Diakses 10 November 2018.

Hayati, A. (2014). Pengaruh Terapi Latihan Penguatan Otot Kuadrisep


Intensitas Ringan dan Sedang Pada Penderita Oa Lutut. Jurnal
Universitas Indonesia. Diakses 11 Desember 2018

Helmi, Z. N. (2012). Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba


Medika.

Hidayat. (2011). Metode penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.


Jakarta : Salemba Medika.

Hochberg. (2012). Osteoarthritis year 2012 in review: Clinical. Osteoarthritis and


Cartilage, 20: 1465-1469. Jurnal Kedokteran Diponegoro. Diakses 21
Desember 2018

Hudaya. (2012). Rheumatologi. Surakarta: Jurusan Fisioterapi Politeknik


Kesehatan.

Irma Amalia, H. H. (2014). Pengaruh Pemberian Parasetamol 1000 Mg


Intravena Perioperatif Terhadap Penggunaan Fentanyl Pada Pasien
65

Kraniotomi Di Rsup Dr. Kariadi Semarang. Jurnal Kedokteran


Diponegoro, Vo.3, No.1. Diakses 12 Desember 2018.

Joern W.-P. Michael, K. U.-B. (2010). The Epidemiology, Etiology,


Diagnosis,and Treatment of Osteoarthritis of the Knee. Continuing
Medical Education, Dtsch Arztebl Int 2010; 107(9): 152–62 .
Karman, W. O. (2016). Pengaruh Latihan Sandbag dan Latihan Sepeda Statis
Terhadap Aktifitas. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Jurnal Keperawatan Sriwijaya. Diakses 15 Desember 2018.

Kisner, C. d. (2013). Terapi Latihan Dasar dan Fisik. Edisi ke 6 vol 3. Jakarta :
EGC

Lukman, N. (2012). Asuhan Keperwatan pada Klien dengan Gangguan Sistem


Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba Medika. Jurnal Keperawatan
Sriwijaya. Diakses 5 Oktober 2018.

Mahmoed, W.S. (2017). Influence of Isometric Exercise Training on Quadriceps


Muscle Architecture and Strength in obese Subjects With Knee
American Journal of Nursing Osteoarthritis. International Journal of
Medical Research & Health Science. Diakses 25 November 2018.

Marlina, T. T. (2015). Efektifitas Latihan Lutut Terhadap Penurunan Intensitas


Nyeri Pasien Osteoartritis lutut. Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Diakses
18 November 2018.

Murphy L., H. C. ( 2012). The Impact of Osteoarthritis in the United States: A


Population-Health Perspective., Vol. 112: 3. Diakses 1 Oktober 2018..

Nelson, A. E. (2014). A Systematic Review of Recommendations and Guidelines


for the Management of Osteoarthritis: The Chronic Osteoarthritis
Management Initiative of the U.S. Bone and Joint Initiative. Seminars
in Arthritis and Rheumatism. www.journals.elsevier.com. Diakses 6
Desember 2018.

Nejati, P. et al., (2014). The effect of exercise therapy on knee OA : randomized


clicinal trial. http / mjiri. jums ac. it. Diakses 14 Desember 2018.

Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.


66

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.


Jakarta: Salemba Medika.

Potter & Perry. (2012). Fundamental of Nursing. Jakarta : EGC.

Regina Wing Shan Sit, K. K. (2018). Clinic-Based Patellar Mobilization Therapy


for Knee. Annals Of Family Medicine. Www.Annfammed.Org.
Diakses 4 Januari 2018.

Reis J. G., G. M. (2014). Evaluation of postural control and quality of life in


elderly women with knee osteoarthritis. Jurnal Keperawatan Sriwijaya.
Diakses 2 Desember 2018.

Riskesdas. (2018). Riset kesehatan dasar 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan.

Riyanto, A. (2009). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :


Nuha Medika.

Sandy, A. M. (2015). Penanganan Non Farmakologis untuk Mengurangi Nyeri.


Mojokerto: www.repository.poltekkesmajapahit.ac.id/index.php/PUB-
KEP/article/.../468/383. Diakses 1 November 2018.

Saputra, O. Z. (2016). Hubungan Kelainan Radiologis dengan Aktivitas Penyakit


pada Penderita Osteoartritis Genu. Universitas Andalas: Unand. Jurnal
Keperawatan Sriwijaya. Diakses 21 November 2018.

Sardjito, I. R. (2018). Sistem Managemen Nyeri Rumah Sakit. Yogyakarta: Diklat


Sardjito.

Saryono, A. d. (2013). Metodelogi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam


Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sayantika Dhar, S. A. (2015). Effectiveness of an Elastic Band Exercise Protocol


in Tri-Compartmental Osteoarthritis of the Knee. Indian Journal of
Physiotherapy and Occupational Therapy, April-June- 2015, Vol. 9, No.
2. Diakses 7 desember 2018.

Selfe, T.K & Taylor, A.G. (2008). Acupuncture and Osteoarthritis of knee SF-
36(tm) Health Survey. http://www.anapsid.org/cnd/files/sf36. Diakses 2
67

Januari 2018.

Soeroso. (2006). Osteoarthritis, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI.

Soeroso, J. d. (2009). Osteoartritis. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit


Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Sudarsono. (2012). Pengaruh Latihan Terhadap Otot. Jakarta: Departemen Ilmu


Faal FKUI.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


kualitatif, R& D. Bandung: Alfabeta.

Suhartono, A, et al., (2013). Pengaruh exercise therapy joint mobility terhadap


tingkat nyeri sendi lutut dan tingkat mobilitas. Jurnal Keperawatan
Sriwijaya. Diakses 14 Desember 2018

Villareal, D.T. et al., (2011). Weight Loss, Exercise, or Both and Physical
Function in Obese Older Adults. http://www.nejm. org/doi/
full/10.1056/NEJMoa1008234. Diakses 15 Desember 2018.

Anda mungkin juga menyukai