Anda di halaman 1dari 10

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain quasi-experiment dengan

pendekatan desain pretest-posttest with control group. Peneliti

membandingkan tingkat nyeri antar dua kelompok, yaitu pada kelompok

intervensi dan kelompok kontrol. Pada kelompok intervensi, responden

diberikan terapi foot and hand massage oleh peneliti. Sedangkan pada

kelompok kontrol tidak diberikan tindakan foot and hand massage.

Tabel 4.1 Rancangan penelelitian quasy-eksperiment


Pretest Perlakuan Posttest
Kel. Eksperimen X1 Y X2
Kel. Kontrol X3 X4

Keterangan :

X1 = Rentang nyeri sebelum dilakukan Foot and Hand Massage pada

kelompok intervensi

X2 = Rentang nyeri sesudah dilakukan Foot and Hand Massage pada

kelompok intervensi

X3 = Rentang nyeri sebelum dilakukan Foot and Hand Massage pada

kelompok kontrol

X4 = Rentang nyeri sesudah dilakukan Foot and Hand Massage pada

kelompok kontrol

Y = Perlakuan Foot and Hand Massage

57
58

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Nifas RSUD Kota Mataram dan

waktu penelitian pada bulan Maret tahun 2017..

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

(obyek/subyek) yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini yang menjadi

populasi penelitian adalah seluruh pasien dengan post sectio caesarea

di Ruang Nifas RSUD Kota Mataram.

4.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi

(Hidayat 2007). Pada penelitian ini mengambil sampel ibu post sectio

caesarea di Ruang Nifas RSUD Kota Mataram. Penelitian ini dimulai

pada bulan Maret sampai jumlah sampel jenuh minimal yang

diperlukan sekitar 30 orang ibu post sectio caesarea terpenuhi. 15

responden untuk kelompok intervensi dan 15 responden untuk

kelompok kontrol.

4.3.3 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

nonprobability sampling yakni purposive sampling adalah suatu

teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara

populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti sehingga sampel


59

tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal

sebelumnya (Nursalam, 2013). Pengambilan sampel didasarkan pada

kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:

1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria atau ciri-ciri yang perlu

dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai

sampel (Notoatmodjo, 2010). Adapun kriteria inklusi dalam

penelitian ini adalah :

a. Pasien post sectio caesarea di Ruang Nifas RSUD Kota

Mataram

b. Kesadaran composmentis dan kooperatif

c. Pasien yang bersedia diberikan tindakan foot and hand

massage

d. Kehamilan primigravida (kehamilan pertama)

e. Pasien > 2 jam pasca operasi sectio caesarea

2. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang

tidak dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010). Adapun

kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah :

a. Pasien yang saat itu mendapat terapi lain selain terapi

farmakologi (ada penyakit komplikasi).

b. Luka pada daerah kaki atau tangan

c. Pasien yang mengundurkan diri pada saat penelitian

berlangsung.
60

4.4 Instrument Penelitian

Instrument Penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang dapat diamati (Sugiyono,

2013). Instrument data penelitian ini meliputi :

1. Lembar data penelitian

Data penelitian yang dikumpulkan pada responden terdiri dari dua

bagian, yang pertama data responden yang meliputi usia, pendidikan,

pekerjaan. Sedangkan pada bagian kedua data penelitian akan mencatat

perkembangan nyeri. Foot and hand massage diberikan selama 20 menit

dengan melihat lembar perlakuan foot and massage.

2. Pengukuran nyeri dengan skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS).

NRS dari National Institutes of Health Warren Grant Magnuson

Clinical Center (2003), digunakan untuk mengukur tingkat nyeri berupa

lapor diri responden yang menyebutkan bahwa rentang skala nyeri dari 0-

10 dengan rentang nilai 0 (nol) tidak nyeri, 1-3 (nyeri ringan), 4-6 (nyeri

sedang), 7-9 (nyeri berat terkontrol) dan nilai 10 (nyeri berat tidak

terkontrol). Disini pasien diminta untuk menunjuk pada salah satu angka

yang paling tepat menggambarkan rasa nyeri yang dialaminya.

4.5 Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan

langsung dengan manusia, maka dari segi etika penelitian harus diperhatikan.
61

1. Informed consent (surat persetujuan)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dan responden, dengan bentuk lembar persetujuan. Lembar persetujuan

diberikan sebelum penelitian kepada responden yang akan diteliti.

Lembar ini dilengkapi dengan judul penelitian dan manfaat

penelitian, sehingga subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian. Bila

subjek menolak, maka peneliti tidak boleh memaksa dan harus tetap

menghormati hak-hak subjek.

2. Anonimity (tanpa nama)

Anonimity digunakan untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak

akan mencantumkan nama responden, tetapi pada lembar tersebut

diberikan kode pengganti nama responden.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Informasi yang telah dikumpulkan dari responden akan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang

akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian dan hanya akan

digunakan untuk pengembangan ilmu.

4.6 Prosedur Pengambilan Data dan Pengumpulan Data

1. Cara pengambilan data

a. Tahap persiapan

1) Mempersiapkan materi yang mendukung penelitian yang akan

dilakukan.

2) Menyusun proposal penelitian kemudian dikonsulkan ke

pembimbing.
62

3) Mendapatkan izin dari pihak Stikes Yarsi Mataram untuk

melakukan studi pendahuluan, Peneliti juga meminta izin kepada

pihak RSUD Kota Mataram untuk melakukan studi pendahuluan.

4) Melakukan studi pendahuluan di RSUD Kota Mataram

5) Melaksanakan ujian proposal

6) Mengurus perijinan dari pihak Stikes Yarsi Mataram dan Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) guna

mendapatkan ijin melaksanakan penelitian.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Mengumpulkan data primer dan sekunder ibu dengan post sectio

caesarea di Ruang Nifas RSUD Kota Mataram.

2) Memperkenalkan diri dan mengadakan wawancara dengan ibu

post sectio caesarea yang memiliki kriteria menjadi responden

penelitian.

3) Memberikan penjelasan kepada responden mengenai maksud dan

tujuan diadakan penelitian ini serta meminta responden untuk

menandatangani lembar persetujuan menjadi responden penelitian.

4) Setelah responden menandatangani lembar persetujuan, peneliti

melakukan pengukuran skala nyeri responden sebelum di berikan

perlakuan foot and hand masaage.

5) Peneliti meminta responden untuk berbaring senyaman mungkin.

6) Peneliti memberikan perlakuan pemijatan pada tangan dan kaki

sebanyak 4 kali dalam 2 hari selama waktu 20 menit dengan

rincian sebagai berikut :


63

a) 5 menit dilakukan pemijatan pada tangan kanan

b) 5 menit dilakukan pemijatan pada tangan kiri

c) 5 menit dilakukan pemijatan pada kaki kanan

d) 5 menit dilakukan pemijatan pada kaki kiri

7) Setelah diberikan perlakuan pemijatan pada tangan dan kaki,

peneliti kembali mengukur skala nyeri responden pada lembar

observasi

8) Peneliti menganalisa perbedaan nyeri sebelum dan sesudah

diberikan tindakan foot and hand massage.

2. Jenis data

Dua sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data

primer dan sekunder :

a. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan

secara langsung oleh peneliti. Kelebihan data primer akurasinya lebih

tinggi (Saryono, 2011). Data primer dalam penelitian ini diperoleh

secara langsung melalui hasil dari lembar observasi dan lembar skala

nyeri responden sebelum dan sesudah diberikan tindakan foot and

hand massage.

b. Data sekunder

Data sekunder biasanya berupa data dokumentasi atau data

laporan yang telah tersedia (Saryono, 2011). Data sekunder yang

digunakan untuk melengkapi dan mendukung data primer diperoleh

dari data yang berada di RSUD Kota Mataram. Data sekunder dalam
64

penelitian ini adalah karakteristik umum responden meliputi : usia,

tingkat pendidikan, dan pekerjaan.

4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas merupakan indeks korelasi alat ukur setiap pertanyaan

(apakah signifikan atau tidak). Suatu skala pengukuran dikatakan valid

apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur.

Sedangkan uji reliabilitas mencerminkan sejauh mana alat ukur dapat

dipercaya. Reliabilitas menunjukkan pada adanya konsistensi dan stabilitas

nilai hasil skala pengukuran tertentu. Realibilitas berkonsentrasi pada masalah

akurasi pengukuran dan hasilnya. Dalam penelitian ini Instrument yang

digunakan adalah alat ukur yang sudah baku yaitu kuesioner dan lembar

observasi NRS (Numerical rating scales) skala angka 1-10.

4.8 Pengolahan Data

1. Pengecekan data (editing)

Pada tahap ini peneliti melakukan pemeriksaan kelengkapan,

kejelasan dan kesesuaian data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing

dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul

mulai dari karakteristik responden, penilaian pretest dan postest yang

dilakukan.

2. Pemberian kode data (coding)

Peneliti melaukan penyusunan secara sistematis data mentah ke

dalam bentuk yang sudah dibaca untuk pengolahan data. Peneliti

membuat kode untuk hasil penelitian yang didapat. Coding yakni


65

mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau

bilangan.

3. Pemrosesan data (entery)

Pada tahap ini dilakukan data yang telah diubah menjadi kode

kedalam mesin pengolahan data. Pemrosesan data dilakukan dengan

memasukan data ke paket program komputer yang sesuai dengan varibel

masing-masing. Data, yakni jawaban dari masing-masing responden yang

dalam bentuk kode (angka atau huruf) yang dimasukkan dalam program

software komputer yaitu SPSS.

4. Pembersihan data (cleaning)

Peneliti memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukan

kedalam mesin pengolahan data sudah sesuai dengan sebenarnya. Proses

akhir dari pengolahan data adalah dengan melakukan pemeriksaan

kembali kode yang sudah di entery data untuk melihat ada tidaknya

kesalahan dalam entery data. Selanjutnya melakukan tabulasi data yaitu

mengelompokkan data ke dalam tabel menurut kategorinya sehingga data

siap dilakukan analisis secara univariat maupun bivariat.

4.9 Analisa Data

1. Analisa Univariat

Analisa univariat adalah analisa yang menganalisa setiap variabel

dari hasil penelitian. Setelah dilakukan pengumpulan data kemudian data

dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah

statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah ada tanpa


66

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi (Sugiyono 2013).

Dalam penelitian ini analisis deskriptif untuk menganalisis data

mengenai usia, pendidikan, pekerjaan, nyeri klien sebelum (pretest) dan

sesudah (posttest) perlakuan foot and hand massage.

2. Analisa Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga memiliki hubungan (Notoatmodjo, 2010). Analisa

bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

pemberian foot and hand massage terhadap penurunan skala nyeri pada

ibu post sectio caesarea digunakan uji statistik paired t-test untuk

kelompok berpasangan dan untuk kelompok tidak berpasangan

menggunakan uji independen t-tes dengan taraf signifikansi < 0,05

Uji Paired t-test merupakan uji untuk mengukur kondisi awal atau

sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) uji tersebut menggunakan

bantuan software SPSS Paired t-test (pre-post). Uji ini merupakan uji

beda 2 mean data berpasangan 1 sampel. Kegunaan menguji perbedaan

kondisi awal atau sebelum dan sesudah perlakuan.

Analisis Uji T sampel independen adalah untuk mengetahui

perbedaan rata-rata tingkat nyeri antara responden kelompok kontrol

dengan responden kelompok intervensi.

Anda mungkin juga menyukai