Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Design penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperiment

pra experimental dengan rancangan one group pretes-postest design (Hidayat,

2011). Bentuk rancangan dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian


Pre test perlakuan Post test

Kelompok Intervensi 01 x 02

Keterangan :
1 : Pengukuran sebelum perlakuan
X : Perlakuan teknik back massage
2 : Pengukuran setelah pengukuran

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu konsep yang memiliki variasi nilai. Variabel adalah

sebuah konsep yangdapat dibedakan menjadi dua, yakni yang bersifat kuantitatif

dan kualitatif, sebagai contoh, variabel kuantitatif dan kualitatif, sebagai contoh,

variabel kuantitatif adalah variabel berat badan, umur, tinggi badan, sedangkan

variabel kualitatif di antaranya adalah persepsi, respon, sikap, dan lain-lain.

39
40

Sudigdo Sastroasmoro dkk, mengemukakan bahwa variabel merupakan

karakteristik subjek penelitian yang berubah dari satu subjek ke subjek lainnya

(Hidayat, 2011).

1. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel independen ini merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan

atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini juga dikenal dengan nama

variabel bebas artinya bebas dalam memengaruhi variabel lain, variabel ini punya

nama lain seperti variabel prediktor, risiko, atau kausa. Variabel Independen

dalam penelitian ini adalah Back Massage Terapi (Wasis, 2009).

2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat karena variabel bebas. Variabel ini tergantung dari variabel bebas terhadap

perubahan. Variabel ini juga disebut sebagai variabel efek, hasil, outcome, atau

event. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah nyeri rematik (Wasis,

2009).

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau

fenomena.
41

Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran

dallam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan cara pengukuran

dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya.

Tabel 3.2 Variabel Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala


ukur

Operasional

Variabel
Independen :
Back Massage Back Massage SOP - - -
adalah salah (standar
satu tehnik operasional
memberikan prosedur)
tindakan
masase pada
punggung
selama 10-15
menit Terapi

Variabel
Dependen :
Penurunan Skala nyeri Observasi 1 : 0 tidak ada nyeri Ordinal
Nyeri 2 : 1-3 nyeri ringan
Rematik 3 : 4-6 nyeri sedang
4 : 7-9 nyeri berat
5 : 10 nyeri sangat
berat

D. Populasi dan Sampel

1.

Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian

ini adalah Lansia penderita rematik di Wilayah Kerja Puskesmas Pameungpeuk


42

Kabupaten Garut, dengan jumlah 25 Lansia yang terhitung dari bulan Februari

sampai Maret tahun 2019.

2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi, yang diambil dengan menggunakan

cara-cara tertentu. Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian

keperawatan, kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, di

mana kriteria tersebut menentukan dapat dan tidaknya sampel yang tersebut

digunakan (Hidayat, 2011).

Sampel pada penelitian ini adalah lansia di Wilayah Kerja Puskesmas

Pameungpeuk Kabupaten Garut, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik

Total Sampling dimana sampel yang diteliti sesuai dengan jumlah responden.

pada penelitian ini diperoleh sampel sebanyak 25 responden.

Adapun kriteria sampel yang sesuai untuk diteliti adalah :

1. Inklusi

1) Kondisi Lansia tidak dalam keadaan emosional.

2) Pada saat tidak terlalu lapar atau terlalu kenyang.

3) Lansia yang mengalami rematik

2. Eksklusi

1) Adanya hambatan etik

2) Menolak menjadi responden

3) Terdapat keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan

penelitian back massage terapi.


43

4) Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu pengukuran

maupun interprestasi hasil penelitian.

E. Instrumen Penelitian

Bagaimanapun menariknya masalah yang dikemukakan dalam sebuah

penelitian, bila tidak didukung oleh instrumen pengambilan data yang baik,

penelitian tersebut tidak akan mencapai hasil yang baik, penelitian tersebut tidak

akan mencapai hasil yang maksimal. Instrumen pengambilan data sangat penting

karena dengan data proses penelitian akan berlangsung yang selanjutnya akan

didapatkan hasil penelitian melalui analisis data. Jadi, data digunakan untuk

menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Ada hubungan yang erat antara alat

pengambilan data/ pengumpulan data dan masalah yang ingin dipecahkan.

Masalah memberi arah dan memengaruhi metode pengumpulan data (Wasis,

2009).

Instrumen yang digunakan dalam penilitian ini adalah kuesioner untuk

mengkaji skala nyeri pada Lansia penderita rematik dengan menggunakan skala

numerik yang terbagi dalam 5 kriteria yaitu (0) tidak ada nyeri, (1-3) nyeri ringan,

(4-6) nyeri sedang, (7-9), nyeri berat, (10) nyeri sangat berat.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data sangat diperlukan untuk mengetahui persebaran

data dan cara memperoleh data tersebut dari subjek penelitian. Back massage

terapi yang menjadi variabel independen penelitian dilakukan oleh peneliti. Hasil
44

pengukurang berupa data hasil skala nyeri rematik. Penilaian tingkat skala nyeri

numeric ( Numeral Rating Scale).

Proses pengumpulan data adalah sebagai berikut :

(1) Peneliti meminta ijin terlebih dahulu Puskesmas Pameungpeuk

Kabupaten Garut.

(2) Setelah mendapatkan ijin dari kepala Puskesmas Pameungpeuk

Kabupaten Garut, peneliti mengadakan pendekatan kepada klien dan

keluarga, dengan menjelaskan tujuan dan terapi penelitian.

(3) Peneliti menentukan responden yang sesuai dengan kriteria sampel

yang sesuai untuk di teliti.

(4) Kemudian peneliti melakukan pendekatan kepada Lansia yang

menderita penyakit rematik, yang sesuai dengan kriteria sampel.

(5) Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan penelitian meliputi

tujuan, hak dan kewajiban responden serta manfaat penelitian kepada

Lansia yang menderita penyakit rematik. Peneliti memberikan lembar

persetujuan atau informed consent untuk ditanda tangani oleh

responden jika responden bersedia untuk berpartisipasi dalam

penelitian.

(6) Peneliti melakukan wawancara pada pasien sebelum di intervensi,

untuk menentukan pada skala berapa nyeri yang dirasakan pasien

tersebut.

(7) Peneliti mencatat data yang di peroleh


45

(8) Peneliti memberikan intervensi Back Massage Terapi, selama 10-15

menit intervensi dilakukan pada saat nyeri.

Data yang diperoleh kemudian didokumentasikan.

F. Uji Coba Kuesioner

1. Uji Validitas

Alat ukur dikatakan mempunyai nilai valid jika alat ukur tersebut dapat

dengan tepat mengukur apa yang diukur. Alat ukur yang tepat untuk mengetahui

intensitas nyeri pada lansia yang menderita rematik adalah skala nyeri numerik.

2. Uji Reliabilitas

Jika kita mengukur skala nyeri beberapa kali, pada waktu yang berbeda

dengan menggunakan alat ukur yang tepat, membuktikan bahwa alat ukur yang

kita gunakan memberi hasil pengukuran yang realibel. (tetap, konsisten, stabil).

Pada dasarnya validitas mengacu pada ketetapan hasil pengukuran,

sedangkan reliabilitas mengacu pada ketetapan hasil pengukuran.

G. Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini dilaksanakan dengan tahap sebagai

berikut :

(1) Editing atau penyuntingan dan merupakan kegiatan untuk pengecekan dan

perbaikan isian formulir atau kuesioner.

(2) Coding atau pengkodean yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan.


46

(3) Memasukan data (data entry) atau processing yaitu data atau jawaban-

jawaban dari msing-masing responden yang berbentuk kode, dimasukan

kedalam program atau software komputer.

(4) Pembersihan data atau cleaning adalah pembetulan atau koreksi pada data

jika terdapat kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan dan lain

sebagainya.

H. Analisa Data

Analisis data suatu suatu penelitian, biasanya melalui prosedur bertahap

Antara lain :

1. Analisis Univariat

Analisis Univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari

jenis datanya. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi

frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Misalnya distribusi frekuensi

responden berdasarkan : umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan sebagainya.

Analisis univariate menggunakan distribusi frekuensi dalam bentuk (%),

dengan rumus sebagai berikut :

f
P= x 100 %
N
Keterangan :

p : presentase

f : frekuensi

n : jumlah sample atau responden.


47

Data yang sudah dianalisis disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi pada tiap variabel hasil penelitian. Analisis univariat/ deskriptif

dilakukan untuk mendapatkan gambaran beberapa variabel terikat (back

massage).

2. Analisis Bivariat

Apabila telah dilakukan analisis univariate tersebut di atas, hasilnya akan

diketahui karakteristik atau distribusi setiap variabel, dan dapat dilanjutkan

analisis bevariate.

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui apakah setelah pemberian

back massage terapi : Penurunan Nyeri pada lansia yang menderita penyakit

rematik. Analisa bivariat yang dilakukan dalam penelitian ini dengan

menganalisis skala nyeri yang belum dikategorikan, untuk mengetahui jenis

pengujian hipotesis yang digunakan, di lakukan pengujian distribusi normalitas

data untuk sampel < 50. menggunakan uji Saphiro Wilk (Sugiyono, 2015).

k 2

T 3=
1
D [∑
i=1
a i ( X n−i+1− X 1 ) ]
Keterangan:

D = berdasarkan rumus di bawah

a1 = koefisien test Saphiro Wilk

X n−i +1 = angka ke n-i+1 pada data

X1 = angka ke I pada data


48

Jika data tidak berdistribusi normal menggunakan T-tes dependen

x́ 1−x́ 2
t=
S1 2 S 1 2 s s2
√ + −2r 1
n1 n2 √ n1 ( )( √ ) n2

Keterangan :

x 1 : Rata-Rata sampel 1

x 2 : Rata-Rata sampel 2

s1 : Simpang baku sampel 1

s2 : Simpang baku sampel 2

s21 : Varians sampel 1

s22 : Varians sampel 2

r : Korelasi antar dua sampel

Tetapi jika data tidak berdistribusi dengan normal maka uji dilakukan dengan

menggunakan Uji Wicoxon matched paris (Sugiyono, 2015).

1
T − n(n+1)
4
z=
1 (
24√ n n+1 ) (2 n+1)

Keterangan:

N = jumlah data

T = jumlah ranking dari nilai selisih yang negatif atau positif


49

Kriteria Pengujian Hipotesis

1. Ho diterima, apabila p-value ≤ 0.05 ( a=5 % ) , yang berarti ada pengaruh

penurunan nyeri setelah dilakukan back massage terapi.

2. Ho gagal diterima, apabila p-value ≥ 0.05 ( a=5 % ) , yang berarti tidak ada

pengaruh penurunan nyeri setelah dilakukan back massage terapi.

I. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian merupakan rencana tentang tempat dan waktu

yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya.

Dalam pembuatan skripsi, membuat waktu penelitian merupakan sesuatu yang

harus dilakukan karena dapat memberikan rencana secara jelas dalam proses

pelaksanaan penelitian.

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Pameungpeuk

Kabupaten Garut.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April tahun 2019.

J. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan


50

langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah

etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:

(1) Informed Concent

Informed Concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

conncent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan informed

concent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian,

mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus

menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka

peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada

dalam informed concent tersebut antara lain : partisipasi pasien, tujuan

dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen,prosedur

pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat kerahasiaan,

informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain.

(2) Anonimity (Tanpa Nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan

atau mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data atau

hasil penelitian yang akan disajikan.

(3) Kerahasiaan (Confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah


51

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peniliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai