Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan

penelitian korelatif dengan pendekatan cross sectional dimana rancangan

penelitian ini untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor

risiko dengan efek dengan cara observasi atau pengumpulan data sekaligus

pada suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian

hanya diobservasi sekali saja. Studi korelatif merupakan penelitian atau

penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau

sekelompok subjek yang dilakukan untuk melihat hubungan antara gejala

satu dengan gejala lain, atau variabel satu dengan lain. (Notoatmodjo,

2010).

Pada penelitian ini menguji korelasi dan variabel pola aktivitas

fisik dan variabel kejadian diabetes melitus pada lansia di Posyandu

Berkah Mutiara Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin Tahun

2019.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu

Waktu penelitian mulai pada bulan Februari hingga Maret 2019.

2. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Berkah Mutiara Wilayah

Kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin Tahun 2019.

57
58

C. Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi penelitian merupakan keseluruhan objek penelitian atau

objek yang diteliti dalam sebuah penelitian. (Notoatmodjo, 2010).

Populasi dalam penelitian ini adalah 87 lansia dengan klasifikasi 43

orang menderita diabetes melitus dan 44 orang tidak menderita

diabetes melitus yang hadir dalam setiap kegiatan di posyandu didapat

dari data laporan kegiatan posyandu lansia setiap bulannya.

2. Sampel

Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili

seluruh populasi penelitian. (Notoatmodjo, 2010). Menurut

Notoatmodjo (2010) sampel maksimal 100 dan sampel minimal 30

orang, dengan Rumus besar sampel Menurut Dahlan (2010) yaitu :

n1 = n2 =

Keterangan :

Zα = 1,96.

Zβ = 0,84.

P1 – P2 = 0,25.

π = 0,3.

Dengan memasukan nilai-nilai diatas pada rumus, diperoleh:

n1 = n2 =

= = 37,6 (dibulatkan menjadi 38)


59

sehinggga sampel dalam penelitian ini adalah 38 orang dengan

diabetes melitus dan 38 orang tidak mengalami diabetes melitus yang

berkunjung di Posyandu Berkah Mutiara Wilayah Kerja Puskesmas

Pekauman Banjarmasin yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

sebagai berikut :

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek

penelitian mewakili sampel yang memenuhi syarat sebagai sampel.

Perkembangan ilmiah harus menjadi pedoman dalam menentukan

kriteria inklusi (Hidayat, 2009)

1) Lansia yang berusia 60-74 tahun

2) Lansia yang dapat berkomunikasi secara verbal

3) Lansia bersedia menjadi responden

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek

penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi

syarat sebagai sampel penelitian, yaitu:

1) Lansia yang sudah pikun/demensia

2) Lansia dengan gangguan penglihatan dan pendengaran


60

3. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik

pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode non

probability sampling dengan jenis porpusive sampling, yaitu

pengambilan sampel didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu

yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri dan sifat-sifat

populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Notoatmodjo (2010)

mengemukakan bahwa ukuran sampel yang layak untuk penelitian

yaitu minimal 30 sampel, sehingga sampel dalam penelitian ini diambil

dengan sampel minimal sebanyak 30 lansia Diabetes melitus dan 30

lansia tidak diabetes melitus berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi

dari populasi lansia yang hadir berjumlah 87 orang terdiri dari 43

penderita Diabetes Melitus dan 44 yang tidak menderita Diabetes

Melitus dalam kegiatan posyandu lansia di Wilayah Kerja Puskesmas

Pekauman Banjarmasin pada bulan pebruari-maret 2019.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan pengertian ukuran atau ciri yang

dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang

dimiliki kelompok lain. Definisi lain mengatakan bahwa variabel adalah

sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau

didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian

tertentu. (Notoadmodjo, 2010). Variabel di dalam penelitian ini terbagi

menjadi dua, yaitu :


61

1. Variabel independent (Variabel Bebas)

Variabel independent merupakan variabel yang mempengaruhi

atau menjadi sebab perubahan pada variabel dependent. Pada

penelitian ini variabel independent adalah pola aktivitas fisik.

2. Variabel dependent

Variabel dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau

karena adanya variabel independent. Pada penelitian ini variabel

dependent adalah kejadian Diabetes Melitus pada lansia.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran

secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2014).

Definisi operasional dalam penelitian ini adaah sebagai berikut.


62

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel
Definisi
1. Independent Alat Ukur Skala Skor
Operasional
Pola
Aktvitas Pola aktivitas fisik Kuesioner Ordinal 1 = Aktivitas Fisik
Fisik adalah setiap Ringan < 600
gerakan tubuh yang MET
dihasilkan oleh otot 2 = Aktivitas Fisik
rangka yang Sedang 600-
memerlukan 3000 MET
pengeluaran energi 3 = Aktivitas Fisik
(WHO, 2010; Berat > 3000
Physical Activity). MET

2. Dependent Kejadian diabetes Kuesioner Nominal 1 = Tidak DM


melitus (DM) 2 = DM
Kejadian merupakan
Diabetes peristiwa terjadinya
Melitus gangguan metabolik
yang ditandai oleh
hiperglikemia
(kenaikan kadar
glokusa serum)
akibat kurangnya
hormon insulin,
menurunnya efek
insulin atau
keduanya (Kowalak
2011).

F. Instrument Penelitian

Alat ukur yang dipakai dalam sebuah penelitian disebut instrumen.

Instrumen penelitian merupakan alat bantu atau pedoman tertulis tentang

wawancara, atau pengamatan, atau daftar pertanyaan yang digunakan

peneliti untuk mengumpulkan informasi dari responden (data penelitian)

dengan cara melakukan pengukuran (Widoyoko, 2012). Dalam penelitian

ini instrumen yang digunakan adalah Kuisioner.


63

Kuisioner merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk

mengukur variabel Pola Aktivitas Fisik. Kuisioner ini terdiri dari 3 item

yaitu :

1. Sub A berisikan data umum responden mencakup nomor responden,

nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan.

2. Sub B berisikan tentang jenis aktivitas fisik yang terdiri dari 10 item

pertanyaan yaitu ( Ya/Tidak ).

Responden diminta untuk memberikan tanda checklist (√) pada

setiap jawaban yang dipilih dikolom yang sudah sediakan, kuesioner yang

akan dibagikan bersifat tertutup. Susunan pertanyaan dari kuesioner ini

diambil berdasarkan teori dan di adaptasi dari Skripsi Winda Rizqy dengan

judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Fisik Pada Lansia Di

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru Provinsi

Kalimantan Selatan“

3. Sub C berisikan tentang kejadian Diabetes Melitus pada Lansia yang

terdiri dari 1 item pertanyaan yaitu (Ya/Tidak).

G. Uji Validitas dan Reabilitas

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau

kesasihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid mempunyai

validitas tinggi. Sebaiknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki

validitas rendah. Suatu instrument dikatakan valid apabila terdapat


64

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya

terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 2014).

Uji validitas kuesioner pengetahuan dilakukan pada 24 Januari

2019 di Posyandu Lansia Kelayan Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman

Banjarmasin. Terhadap 30 responden taraf signifikasinya adalah 0,361.

Tempat tersebut dipilih karena memiliki kesamaan karakteristik sampel

inklusi pada penelitian ini.

Uji validitas dilakukan dengan melihat korelasi antara skor dari

masing-masing item pertanyaan dibanding skor total. Perhitungan akan

dilakukan dengan rumus Teknik korelasi Pearson Product Moment

∑ ∑ ∑
√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]

Keterangan:

rxy = Koefesien korelasi X dan Y

N = Jumlah responden

X = Jumlah skor item

Y = Jumlah skor total (Hidayat, 2014).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah bahwa suatu instrument cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel

akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabilitas

menunjukan pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat

dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2010).


65

Uji reliabilitas kuesioner Aktivitas Fisik akan dilakukan pada

Lansia di Posyandu Basirih Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman

Banjarmasin dengan responden. Tempat tersebut dipilih karena memiliki

kesamaan karakteristik sampel inklusi pada penelitian ini. Rumus

reliabilitas dengan menggunakan metode Cronbach alpha adalah:


[ ][ ]

Keterangan:

r11 : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan

∑ : Jumlah varian butir

: Varian total

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pegumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini

dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan Teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono, 2012).

1. Tahap persiapan pengumpulan data

Pada tahap pengumpulan data, peneliti akan melaksanakan sesuai

dengan prosedur yang berlaku. Peneliti meminta surat pengantar

permohonan ijin penelitian dan permintaan data kepada koordinator

riset Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Suaka Insan Banjarmasin. Surat


66

dari koordinator riset dibawa ke KESBANGPOL agar mendapat surat

ijin penelitian dan permintaan data. Setelah itu peneliti ke dinas

kesehatan kota Banjarmasin untuk meminta data angka kejadian

Diabetes Melitus Pada Lansia di puskesmas pada tahun 2017-2018.

Setelah mendapat data dan dilihat bahwa angka kejadian tertinggi

berada di Puskesmas Pekauman, maka peneliti mengajukan surat

pengantar permohonan ijin penelitian yang ditujukan kepada kepala

Puskesmas Pekauman Banjarmasin kepada bagian TU Puskesmas

Pekauman Banjarmasin. Setelah surat ijin penelitian disetujui barulah

peneliti membawa surat tersebut ke Ruang Poli Umum yang

menangani Program Posyandu Lansia untuk meminta izin melakukan

studi pendahuluan dan pengumpulan data.

2. Tahap pengumpulan data

Setelah mendapatkan izin penelitian dari kepala program Posyandu

Lansia Puskesmas Pekauman Banjarmasin, maka peneliti meminta data

tentang angka kejadian Diabetes Melitus kepada kepala program

Posyandu di Puskesmas Pekauman. Selain data yang didapat dari

Puskesmas peneliti juga akan langsung mengumpulkan data dengan

cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang sesuai dengan

kriteria, maka peneliti langsung menemui serta menjelaskan maksud

dan tujuan peneliti. Kemudian peneliti meminta persetujuan responden

untuk berpartisipasi dalam penelitian dengan terlebih dahulu dengan

memberikan lembar Informed Concent. Apabila responden setuju maka


67

peneliti memberikan kuesioner dan mulai melakukan pengumpulan

data. Kemudian semua kuesioner dikumpulkan kembali dan diperiksa

oleh peneliti kelengkapannya.

a. Data Primer

Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh

secara langsung oleh peneliti melalui kuisioner pengukuran

Aktivitas fisik Pada Lansia.

b. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data kasus

Diabetes Melitus Pada Lansia yang diperoleh dari Dinas

Kesehatan Kota Banjarmasin, dan data dari Puskesmas Pekauman

Banjarmasin yang didapat melalui buku register/rekam medik.

I. Rencana Jalannya Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan pebruari sampai maret

2019, di Posyandu lansia Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman

Banjarmasin dengan tahapan sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

Persiapan penelitian diawali dengan pengajuan judul ke

koordinator riset, setelah judul disetujui oleh pembimbing maupun

koordinator riset maka selanjutnya peneliti memulai proses pembuatan

proposal sampai pada tahap ujian proposal dan dinyatakan lulus oleh

penguji maupun pembimbing. Setelah proposal selesai, peneliti


68

meminta surat izin penelitian kepada koordinator riset STIKES Suaka

Insan dan mengajukan surat izin penelitian kepada bagian TU

Puskesmas Pekauman Banjarmasin untuk mendapat persetujuan

penelitian yang ditujukan kepada kepala Puskesmas Pekauman

Banjarmasin. Setelah mendapatkan izin untuk penelitian, maka

peneliti membawa surat tersebut ke kepala program Posyandu lansia

untuk meminta izin melakukan penelitian dan selanjutnya peneliti

akan menyebarkan kuesioner kepada responden di Posyandu lansia

dan kemudian mengumpulkan data penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Peneliti datang ke poli Umum Puskesmas Pekauman

Banjarmasin dan bertemu dengan kepala Program Posyandu lansia

dengan membawa surat izin penelitian yang telah disetujui oleh pihak

TU di Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Setelah mendapat izin

penelitian dari kepala program Posyandu lansia di Puskesmas

Pekauman, pada hari selanjutnya yang sudah ditentukan tanggal sesuai

jadwal program Posyandu lansia peneliti akan menuju Posyandu

lansia untuk menyebarkan kuesioner kepada responden, tetapi

sebelum itu peneliti mengucapkan salam dan memperkenalkan diri

kepada responden serta menjelaskan maksud dan tujuan dari kuesioner

yang peneliti berikan. Sebelum kuesioner diberikan peneliti

memberikan lembar Informed Concent untuk ditanda tangani oleh

responden sebagai tanda persetujuan bahwa responden bersedia untuk

dijadikan sampel penelitian, jika ada yang tidak bersedia menjadi


69

responden maka peneliti tidak memaksa responden. Setelah Informed

Concent di tanda tangani, peneliti menjelaskan cara mengisi kuesioner

yang diberikan yaitu dengan mengisi biodata yang sesuai dengan

keadaan responden pada titik-titik mapun kolom serta memberikan

tanda check list (√) pada kolom yang disediakan. Jika ada dari

responden yang tidak mengerti tentang pertanyaan yang ada pada

lembar kuesioner peneliti akan menjelaskan maksud dari pertanyaan

yang tidak dipahami oleh responden. Apabila responden tidak bisa

membaca, maka peneliti akan membantu dalam membaca pertanyaan

yang ada pada lembar kuesioner dan responden diminta untuk

mendengarkan isi dari pertanyaan yang dibacakan oleh peneliti

kemudian responden memilih jawaban yang paling tepat menurut

responden itu sendiri. Responden diberikan waktu 15-20 menit untuk

mengisi kuesioner dan responden diminta mengisi kuesioner dengan

jujur, jelas, dan lengkap. Setelah semua pertanyaan pada kuesioner

selesai dijawab oleh responden, peneliti mengambil kembali kuesioner

yang telah selesai diisi oleh responden dan kemudian peneliti

mengucapkan terima kasih atas partisipasi selama proses penelitian

dilakukan.

Setelah penelitian selesai, kuesioner yang telah diisi oleh

responden kemudian peneliti akan melakukan coding pada setiap

kuesioner, dan setelah itu peneliti melakukan scoring pada kuesioner

setelah semuanya selesai di scoring peneliti memasukan data kedalam

master tabel dengan menggunakan program microsoft excel, data yang


70

dibuat di master tabel dimasukan kedalam aplikasi SPSS untuk

mencari hasil statistic.

J. Pengolahan Data

Menurut Hidayat (2014), dalam melakukan analisis data terlebih

dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi.

Dalam proses pengolahan data terdapat data-data yang harus ditepuh,

diantaranya:

1. Editing

Editing adalah memeriksa kembali kelengkapan jawaban dari

responden. Setelah menerima semua hasil kuisoner yang diisi oleh

responden, peneliti memeriksa kembali apakah semua kuisoner terisi

semua atau tidak. Apabila masih ada yang belum terisi maka peneliti

meminta Klien untuk mengisi poin soal yang belum terisi tersebut.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan merubah data yang berbentuk

huruf menjadi data yang berupa angka atau bilangan. Peneliti memberi

tanda atau kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban agar

mempermudah dalam pengelompokkan agar tidak terjadi kesalahan

saat pengambilan dan pengklafikasian data.

3. Scoring

Scoring yaitu yaitu menentukan skor atau nilai untuk item

pertanyaan dan menentukan nilai terendah dan tertinggi. Peneliti

memberikan skor pada kuesioner berdasarkan setiap kategori soal.


71

4. Tabulating

Tabulating adalah penyajian data dalam bentuk angka

(numerik) yang disusun dalam kolom dan baris (tabel) dengan tujuan

untuk menunjukan frekuensi kejadian dalam kategori yang berbeda.

5. Entry Data

Entry data adalah memasukan data atau jawaban dari

responden yang telah diberi kode dan skor ke dalam tabel. Data

dimasukan secara manual dan menggunakan program atau pengolahan

data komputer microsoft excel.

6. Cleaning

Cleaning adalah kegiatan pengecekan kembali data yang telah

dimasukan untuk memastikan apakah ada atau tidak kesalahan dalam

memasukan data agar hasil yang disajikan sesuai dengan tujuan dari

penelitian.

K. Analisa Data

Setelah data diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan

bantuan komputer yaitu dengan program SPSS kedalam bentuk tabel,

adapun analisa yang digunakan yaitu:

1. Analisa Univariat

Analisis univariat digunakan untuk menjabarkan secara

deskriptif mengenai distribusi frekuensi dan proporsi masing-masing

variabel yang diteliti, baik variabel bebas maupun variabel terikat


72

(Sumantri, 2011). Analisa univariat menggunakan rumus distribusi

frekuensi dengan bantuan program komputer yaitu SPSS.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Sumantri, 2011).

Variabel yang akan diuji yaitu variabel independen (Pola Aktivitas

Fisik) dengan variabel dependen (kejadian Diabetes Melitus pada

Lansia di Posyandu Berkah Mutiara Wilayah kerja Puskesmas

Pekauman Banjarmasin), yang menggunakan uji Spearman Rank

dengan bantuan program komputer yaitu SPSS yang bertujuan untuk

menguji perbedaan proporsi dengan confidence interval (CI) 95%.

Uji non parametrik (spearman) digunakan untuk keadaan sebagai

berikut.

a. Digunakan pada penelitian dengan sampel kecil

b. Jika masalah skala pengukuran variabel adalah kategorik (ordinal

dan nominal).

c. Jika data dengan masalah pengukuran numerik tetapi tidak

memenuhi syarat untuk uji parametrik (misalnya distribusi data

tidak normal), maka dilakukan uji non parametrik yang

merupakan alternatif dari uji parametriknya.

d. Apabila p < 0,05 maka Ha diterima, berarti ada hubungan antara

variabel independen dan variabel dependen.

e. Apabila p > 0,05 maka H0 diterima, berarti tidak ada hubungan

antara variabel independen dan variabel dependen (Dahlan 2010).


73

L. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang

sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan

berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus

diperhatikan. Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan menurut

Hidayat (2014) adalah sebagai berikut:

1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembaran

persetujuan. Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Tujuan informed consent yaitu agar subjek mengerti maksud dan

tujuan penelitian, dan mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia,

maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika

responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak

responden. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed

consent antar lain : partisipasi responden, tujuan dilakukannya

tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur

pelaksanaan, potenisal masalah yang akan terjadi, manfaat,

kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak


74

memberikan atau mencatumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau

hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai