Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka Konsep
(Notoatmojo, 2010) menjelaskan kerangka konsep penelitian adalah suatu
uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep
lainnya atau variabel satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti.
Berikut ini adalah gambar kerangka konsep penelitian :

Variabel bebas Variabel terikat

Senam Otak Fungsi Kognitif

Variabel Pengganggu
1. Usia
2. Pengaruh pribadi,
sosial dan sikap
3. Kesehatan fisik dan
mental
4. Efek obat
5. Merokok dan faktor
lingkungan

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

Gambar 3.1
Kerangka Konsep Pengaruh Senam Otak Terhadap Fungsi Kognitif Pada Lansia Awal di
Desa Pengkol Kaligawe Pedan Klaten
B. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah model atau metode yang digunakan peneliti untuk
melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalannya penelitian.
Desain penelitian ditetapkan berdasarkan tujuan dan hipotesis penelitian (Dharma,
2011). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah
pendekatan ilmiah yang memandang suatu realitas dapat diklarifikasi dan terukur,
hubungan variabelnya bersifat sebab akibat dimana data berupa angka dan
analisisnya menggunakan statistik (Sugiyono, 2014).
Desain Penelitian ini adalah Pre-experimental dan menggunakan ranangan
One group pretest-posttest yaitu membandingkan hasil sebelum dilakukan perlakuan
dan hasil sesudah diberikan perlakuan (Sugiyono, 2014).
Keterangan :
X : Intervensi
Q1 X Q2 O1 : Pra Intervensi
O2 : Post Intervensi
Gambar 3.2 Rancangan penelitian One group pretest-posttest design

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
(Sudaryono, 2018) menjelaskan populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari : objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah semua
lansia awal yang ada di dukuh Pengkol Kaligawe Pedan Klaten.
2. Sampel
(Sudaryono, 2018) menjabarkan sampel merupakan suatu bagian dari
populasi. Hal ini menakup sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan
demikian, sebagian elemen dari populasi merupakan sampel. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu dengan
cara memilih sampel didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat
oleh peneliti sendiri, berdasarkan iri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya (Notoatmojo, 2010).
Pengambilan sampel yang akan digunakan pada penelitian ini akan dipilih
sesuai dengan kriteria inklusi dan eklusi. Kriteria sampel yang harus dipenuhi
dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :
1) Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2015).
a. Lansia yang berusia 60-90 tahun
b. Lansia yang bersedia menjadi responden
c. Lansia yang memiliki gangguan kognitif dengan skor <24
d. Lansia yang mampu berkomunikasi dengan baik

2) Kriteria eklusi
Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang
memenuhi criteria inklusi dari studi (Nursalam, 2015).
a. Lansia yang mempunyai penyakit mental
b. Lansia yang mengalami gangguan penglihatan
c. Lansia yang mengkonsumsi obat-obatan psikotropik
d. Lansia yang tidak mengikuti senam otak samapai akhir
e. Lansia yang tidak kooperatif

3. Besar sampel
Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan menurut (Nursalam, 2014)
dengan rumus :
N. z2 . p˙. q
n= 2
d ( N −1 ) + z . p˙. q
keterangan :
n : Perkiraan jumlah sampel
N : Perkiraan besar populasi
z : nilai standar normal untuk ∝=0,05 ( 1,96 )
q : perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%
p : 1- p (100% -p)
d : tingkat kesalahan yang dipilih d = 0,05
perhitungan sampel :
60. ( 1,96 )2 .0,5 .0,5 57,624 57,624
n= 2
= = =14,736 = 15 orang
( 0,05 ) . ( 60−1 )+ (1,96 ) .0,5 .0,5 2,95+0,9604 3,9104
10% = 1 orang untuk mengatisipasi Drop Out
= 15 + 1 = 16 orang lansia

D. Variabel Penelitian
(Sugiyono, 2014) menjabarkan variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
memiliki sifat, dapat diukur atau diamati yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi emudian ditarik kesimpulan. Variabel dalam
penelitian ini terdiri dari :
1. Variabel bebas atau variabel independen merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat (Sugiyono, 2014). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah senam otak.
2. Variabel terikat atau variabel dependent merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah fungsi kognitif pada lansia awal.
3. Variabel pengganggu merupakan variabel yang mempengaruhi hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat (Sugiyono, 2014). Variabel pengganggu
dalam penelitian ini dikendalikan dengan dimasukkan kedalam kriteria eklusi,
variabel pengganggu ini adalah :
1) Pengaruh pribadi, sosial dan sikap dalam penelitian ini tidak dapat
dikendalikan.
2) Kesehatan fisik dan mental dalam penelitian ini dikendalikan dengan
memilih lansia yang tidak memiliki penyakit fisik dan penyakit mental.
3) Efek obat dalam penelitian ini dikendalikan dengan memilih lansia yang
tidak mengkonsumsi obat-obatan psikotropik.
4) Merokok dan faktor lingkungan dalam penelitian ini merokok dikendalikan
dengan memilih lansia yang tidak merokok dan faktor lingkungan dalam
penelitian ini tidak dapat dikendalikan.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan variabel operasional yang dilakukan penelitian
berdasarkan karakteristik yang diamati. Definisi operasional ditentukan berdasarkan
parameter ukuran dalam penelitian. Definisi operasional mengungkapkan variabel
dari skala pengukuran masing-masing variabel tersebut (Donsu, 2019).
Tabel 3.3 Definisi Operasional
Variabe Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala
l data
Variabel Dilakukan dengan durasi Vidio senam 1= Ya Nominal
bebas : 10-15 menit, selama 4 x otak 2= Tidak
Senam 2 minggu, pada setiap
otak hari selasa dan jumat.
Lansia dilatih terlebih
dahulu kemudian baru
dilakukan secara
bersama-sama. Dengan
cara lansia melihat vidio
senam otak yang telah
disiapkan oleh peneliti
dengan iringan musik.
Variabel kemampuan seseorang Kuesioner 1= Tidak ada Ordinal
terikat : dalam mengenal atau MMSE dengan gangguan kognitif
Fungsi mengetahui mengenai 10 pertanyaan : skor total 24-30
kognitif benda atau keadaan, yang dan 20 kalimat 2= Gangguan
dikaitkan dengan perintah kognitif sedang :
pengalaman pembelajaran skor total 18-23
dan kapasitas inteligensi 3= Gangguan
seseorang. Termasuk kognitif berat :
dalam fungsi kognisi ialah skor total 0-17
memori/daya ingat,
konsentrasi/ perhatian,
orientasi, kemampuan
berbahasa, berhitung,
visuospasial, fungsi
eksekutif, dan abstraksi
F. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di Desa Pengkol Kaligawe Pedan Klaten. Penelitian ini
akan dilakukan pada bulan April 2020

G. Etika Penelitian
(Hidayat, 2014) memaparkan etika penelitian adalah masalah yang sangat
penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung
dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan . etika penelitian ini
meliputi :
1. Lembar persetujuan responden (Informed consent)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan tujuan agar responden mengerti maksud dan tujuan
penelitian (Hidayat, 2014). Seluruh responden dalam penelitian ini bersedia
menjadi responden.
2. Tanpa nama ( Anominity)
Untuk menjaga kerahasiaan responden penelitian, peneliti tidak
menantumkan nama responden penelitian baik di alat ukur maupun lembar
penyajian hasil penelitian (Hidayat, 2014). Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan kode atau inisial saja.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Kerahasiaan merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya
(Hidayat, 2014). Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti.

H. Instrumen Penelitian
(Sujarweni, 2014) menguraikan instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas
yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar penelitian mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih ermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih
mudah untuk dianalisis. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data dalam
penelitian ini yaitu :

1. Kuesioner A
Kuesioner ini terdiri dari pertanyaan tentang karakteristik responden yang
meliputi usia, jenis kelamin, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan.
2. Kuesioner B
Kuesioner yang digunakan adalah Mini Mental State Examination (MMSE).
Komponen kuesioner Mini Mental State Examination (MMSE) terdiri dari 30
pertanyaan. Pada variabel ini menggunakan skala nominal dari skor keseluruhan
kuesioner adalah 30 yang diperoleh dari 5 komponen penilaian diantaranya
orientasi, registrasi, perhatian dan kalkulasi, mengingat dan bahasa. Pada setiap
pertanyaan mendapatkan skor 0 = jika salah, 1 = jika benar. Interpretasi hasil
tidak ada gangguan kognitif apabila nilai 24-30, gangguan kognitif sedang 18-23
dan gangguan kognitif ringan 0-17.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Mini Mental State Examination (MMSE)
No Parameter Jumlah
1. Orientasi 10
2. Registrasi 3
3. Perhatian dan Kalkulasi 5
4. Mengingat 3
5. Bahasa 9
Skor total 30

I. Uji Validitas Reabilitas


1. Uji validitas adalah pengukuran suatu intrumen yang harus dapat mengukur apa
yang seharusnya diukur (Nursalam, 2015).
Penelitian ini menggunakan instrument kuesioner MMSE. (St et al., 2016)
memaparkan hasil penelitiannya yaitu di komunitas keakuratan MMSE dalam
mendiagnosis dimentia adalah sensitivitas 0,85 (interval kepercayaan 95% (CI)
0,74-0,92), spesifisitas 0,90 (95% CI 0,82-0,95)
2. Uji reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta
atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang
berlainan (Nursalam, 2015).
Dalam penelitian sebelumnya kuesioner MMSE mendapatkan nilai Alpha
Cronbach sebesar 0.82 dan 0.84 pada pasien lansia yang dirawat di layanan
medis (N=372) dan lansia di panti jompo (N=34).

J. Jalannya Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu:
1. Tahap Persiapan
1) Mengidentifikasi masalah dan menentukan topik penelitian yang akan
diajukan kepada pembimbing skripsi.
2) Peneliti mendapatkan persetujuan dari pembimbing skripsi dan koordinator
skripsi, peneliti mengajukan surat permohonan izin untuk melakukan studi
pendahuluan di desa Kaligawe, kecamatan Pedan Klaten.
3) Peneliti melakukan studi pendahuluan pada bulan Februari 2020 dengan
melakukan observasi dan wawancara pada bidan desa, ketua pengelola
posyandu lansia.
4) Hasil studi pendahuluan yang sudah dilakukan, selanjutnya peneliti
menyusun proposal untuk melakukan penelitian dari Bab I sampai dengan
Bab III dan melakukan konsultasi kepada pembimbing skripsi.
5) Setelah selesai menyusun Bab I sampai dengan Bab III peneliti mengajukan
surat permohonan untuk melakukan ujian proposal penelitian.
6) Proposal penelitian yang sudah diujikan dan disetujui oleh pembimbing
serta penguji skripsi menyetujui proposal penelitian, peneliti menyiapkan
asisten penelitian yang berjumlah 4 orang yang membantu pada saat
pengumpulan data. Kriteria asisten yang akan membantu peneliti dalam
menjalankan penelitian yaitu dengan syarat mahasiswa S1 Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Klaten yang sudah mendapatkan mata ajar
keperawatan gerontik khususnya mahasiswa tingkat III dan bersedia
menjadi asisten penelitian. Tugas asisten adalah membantu mengukur
fungsi kognitif dan mendampingi responden untuk melakukan senam otak
dari awal sampai akhir penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Memberikan undangan kepada lansia di Posyandu, Desa Kaligawe,
Kecamatan Pedan Klaten.
b. Lansia berkumpul menjadi satu di tempat yang sudah ditetapkan,
selanjutnya peneliti melakukan screening menggunakan Instrumen B yaitu
untuk mengukur fungsi kognitif.
c. Peneliti menentukan responden dengan mengambil sampel menggunakan
teknik purposive sampling yaitu memilih responden sesuai dengan kriteria
inklusi dan eksklusi yang sudah ditetapkan untuk mengikuti senam lansia.
Kriteria inklusi yaitu Lansia yang berusia 60-74 tahun, lansia yang bersedia
menjadi responden, lansia yang memiliki gangguan kognitif dengan skor
<24, lansia yang mampu berkomunikasi dengan baik
d. Responden yang sudah didapatkan selanjutnya diberikan penjelasan, setelah
itu responden diberikan surat persetujuan informed concent untuk di tanda
tangani pada lansia kelompok intervensi sebagai tanda kesediaan responden
menjadi subyek penelitian
e. Kelompok intervensi :
a) Peneliti melakukan pengukuran fungsi kognitif sebelum pelaksanaan
senam otak menggunakan lembar kuesioner MMSE yaitu responden
diminta duduk dikursi .
b) Responden pada kelompok intervensi dilakukan senam otak 3 kali
seminggu selama 2 minggu pada sore hari di Balai Desa kaligawe
Pedan Klaten. Peneliti dibantu oleh asisten peneliti yang bertugas
mengamati gerakan responden dan membenarkan apabila terjadi
kesalahan.
c) Pelaksanaan senam otak lansia selesai dilakukan, peneliti memberikan
reinforcement positif dengan memberikan snack dan minuman kepada
responden atas keterlibatanya dalam penelitian.
d) Setelah diberikan intervensi responden dipersilahkan meninggalkan
lapangan Balai Desa Kaligawe Klaten untuk beraktivitas seperti biasa.
e) Setelah melakukan senam otak selama 2 minggu, setelah senam otak
selesai seluruh responden diukur kembali fungsi kognitifnya
menggunakan lembar kuesioner MMSE yaitu responden diminta duduk
dikursi
3. Tahap Penyelesaian Akhir
Peneliti melakukan proses pengolahan data yang terdiri dari editing untuk
mengetahui data yang diperoleh sudah terisi lengkap atau tidak lengkap. Tahap
berikutnya adalah memberikan kode data (coding), selanjutnya pemberian skor
(scoring) dan melakukan tabulasi data (tabulating) sehingga dapat dilakukan
pengolahan data. Analisa data pada penelitian ini menggunakan komputerisasi,
dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam proses perhitungan.
Setelah pengolahan data selanjutnya peneliti melakukan penyusunan laporan
dari hasil penelitian yang sudah didapatkan dan dikonsultasikan kepada
pembimbing skripsi. Persetujuan penyusunan laporan hasil penelitian dari
pembimbing skripsi, selanjutnya peneliti melakukan sidang hasil penelitian, dan
mengumpulkan hasil penelitian.

K. Metode Pengolahan dan Analisa Data


1. Pengolahan data
Metode pengumpulan data penelitian dilakukan dengan tahapan menurut
(Hidayat, 2014) sebagai berikut :
1) Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh. Editing dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data
terkumpul. Data yang diperoleh dari hasil penelitian sudah lengkap,
sehingga tidak dilakukan pengambilan data ulang di lapangan..
2) Coding
Coding yaitu memberikan tanda atau kode pada setiap data yang
terkumpul disetiap instrument penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk
memudahkan dalam penganalisisan dan penafsiran data. Pada penelitian
ini dilakukan pengkodean, yaitu:
1) Usia yaitu 1 untuk usia 60-74 tahun dan 2 untuk usia 75-90 tahun
2) Jenis kelamin yaitu 1 untuk laki-laki dan 2 untuk perempuan
3) Riwayat pendidikan yaitu 1 untuk SD, 2 untuk SMP dan 3 untuk
SMA/Sarjana
4) Riwayat pekerjaan yaitu 1 untuk tidak bekerja, 2 untuk wiraswasta
dan 3 untuk buruh
5) Senam Otak yaitu 1 untuk melakukan senam otak dengan baik dan 2
untuk melakukan senam otak kurang baik.
6) Fungsi Kognitif yaitu 1 untuk tidak ada gangguan kognitif, 2 untuk
gangguan kognitif sedang, 3 untuk gangguan kognitif berat.

3) Tabulating
Tabulasi dilakukan dengan menyusun dan menghitung data hasil
coding untuk disajikan dalam bentuk tabel kemudian di analisis.
4) Entry Data
Entry data yaitu memasukkan data yang diperoleh dengan
memasukkan data penelitian kedalam program komputer.
2. Analisa data
1) Analisis univariat
Analisis univariat yaitu analisa yang dilakukan dengan tujuan untuk
menggambarkantiap variable maupun karakteristik responden (Sugiyono,
2014). Analisis univariat pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
karasteristik responden (usia, jenis kelamin, pendidikan, fungsi kognitif dan
senam otak)
Tabel 3.4 Analisa Univariat
Variabel Data Uji Univariat
Usia Numerik Min-max,Mean,SD
Jenis Kelamin Kategori Presentase
Riwayat pendidikan Kategori Presentase
Riwayat Pekerjaan Kategori Presentase
Fungsi Kognitif Kategori Presentase
Senam Otak Kategori Presentase

2) Analisis bivariate
Analisis bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variable yang
diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmojo, 2010). Untuk
mengetahui pengaruh dari perlakuan terhadap perubahan fungsi kognitif
lansia digunakan uji t test berpasangan apabaila tidak memenuhi syarat
(data tidak berdistribusi normal) maka dapat dipilih uji Wilcoxon signed
rank test.
Σd
T = ----------------
SDd/√(n-1)
Keterangan :
d = selisiih pre-post
SDd= standar dev selisih sampel 1 dan 2

Anda mungkin juga menyukai