METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
2. Jenis Penelitian
menggunkaan metode One Grup Pre test and Post test, yaitu melakukan
tes untuk mengetahui tingkat insomnia yang dialami lansia sebelum dan
setelah di terapi relaksasi dzikir, dimana penelitian ini tidak ada kelompok
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methotds),
Bandung, Alfabeta, 20016), hal. 11
79
80
untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “suatu” yang dikenakan pada
S O1 X O2
Keterangan :
S : Subjek
relaksasi dzikir.
relaksasi dzikir.
pre test pertama (angket) untuk mengetahui tingkat insomnia pada lansia
2
Suharsimi Arikutnto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2010), hal. 123
81
diambil post test kedua atau terakhir untuk mengetahui hasil dari
pada lansia di UPT tersebut. Selain itu UPT Pelayanan Sosial Tresna
lokasi tidak jauh dari tempat tinggal peneliti. Penelitian ini dilakukan pada
B. Variabel Penelitian
atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain
atau satu obyek dengan obyek yang lain. Variable juga dapat merupakan
atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat badan,
setiap orang. Berat badan, ukuran, bentuk dan warna merupakan atribut-
dua kategori utama, yakni variabel terikat, atau variabel independent dan
yang timbul akibat variabel bebas, atau respon dari variabel bebas. Oleh
sebab itu, variabel terikat menjadi tolak ukur indikator keberhasilan variabel
bebas.4
disini bahwa variable penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
3
Sugiyono, Metode Penelitian…, hal. 63
4
Nana Sudjana, Tuntunan Menyusun Karya Ilmiah, (Bandung : Sinar Baru Algesindo,
1999), hal. 79
5
Sugiyono, Metode Penelitian…, hal. 64
83
(terikat).
insomnia.
1. Populasi
akan diteliti (bahan penelitian). Obyek atau nilai disebut unit atau elemen
84
benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang
wisma melati, wisma dahlia, wisma tulip, wisma krisan. Adapun rincian
Table 3.3
Populasi Penelitian
6
M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik 2 ( Statistic Inferensial ), (Jakarta : PT
Bumi Aksara, cet 7, 2012), hal. 84
7
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung, Alfabeta, 2005), hal. 55
85
2. Teknik Sampling
a. Kriteria Inklusi
1. Beragama Islam
8
Ibid., hal. 61
9
Suharsimi Arikunto, prosedur Penelitian…, hal. 183
86
Tulungagung
penelitian.
b. Kriteria eksklusi
penuh.
3. Sampel
10
Ibid., hal. 174
87
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
sampel yang akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang
menjadi 10 lansia.
D. Instrumen Penelitian
hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga
insomnia lansia yang dibuat oleh kelompok studi psikiatri biologi Jakarta dan
11
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian…, hal. 56
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi
VI, (Jakarta : Rineka Cipta. 2006). Hal 150
88
berikut, Kesulitan memulai tidur, tiba- tiba terbangun pada malam hari, bisa
terbangun lebih awal pada dini hari, merasa mengantuk disiang hari, sakit
kepala pada siang hari, merasa kurang puas dengan tidurnya, merasa kurang
nyaman atau gelisah saat tidur, mendapat mimpi buruk, badan kurang
bertenaga setelah tidur, jadwal tidur dan bangun tidak beraturan dan tidur
Alat ukur ini menggunakan skala ordinal yaitu jawaban diberi nilai
1,2,3,4. Dimana jumlah total dapat dikategorikan sebagai berikut: tidak ada
keluhan insomnia: bila skor 11-19, insomnia ringan : bila skor 20- 27,
insomnia berat: bila skor 28-36, dan insomnia sangat berat: bila skor 37-44.14
13
Iwan, Skala Insomnia (KSPBJ Insomnia Rating Scale), 2009.
http://www.sleepnet.comDiakses pada tanggal 20 April 2018.
14
Ibid.,
89
insomnia.
E. Pengumpulan Data
1. Sumber Data
mana data dapat diperoleh.15 Adapun sumber data dalam penelitian ini
adalah:
15
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, hal. 172
90
a. Koesioner/angket
11-19, insomnia ringan : bila skor 20- 27, insomnia berat: bila skor
b. Metode observasi
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua
teralalu besar.17
16
Iwan, Skala Insomnia (KSPBJ Insomnia Rating Scale), 2009.
http://www.sleepnet.comDiakses pada tanggal 20 April 2018.
17
Ibid.., hlm 193
92
c. Wawancara
b. Dokumentasi
penelitian.19
18
Ibid.., hlm 194
19
Ridwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis , (Bandung: Alfabeta, 2004), hal. 105
20
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian…, hal. 274
93
Tabel 3.5
1. Perkenalan
2. Penjelasan tentang
terapi relaksasi dzikir
3. Penjelasan mengenai
Insomnia (gangguan
tidur)
4. Penjelasan tentang
hubungan terapi
relaksasi dzikir terhadap
94
perubahan tingkat
insomnia pada lansia.
5. Kontrak forum
1. Mengadakan Posttest
2. Review hasil terapi sesi
di pertemuan IX
3. Proses terapi relaksasi
dzikir
4. Evaluasi
2) Pengkondisian responden
tidak terlalu ketat dan lansia juga dianjurkan untuk buang air
1) Tahap persiapan
2) Tahap pelaksanaan
3) Tahap penutupan
2) Tahap evaluasi
97
dilakukan.
F. Jalannya Penilitian
1. Informed consent
kepada satu persatu lansia yang ada di setiap Wisma, peneliti menjelaskan
siapkan.
2. Observasi (pre-test)
mempengaruhi insomnianya.
98
3. Kelompok Perlakuan/Intervensi
lansia terapi relaksasi dzikir dan mengawasi lansia saat melakukan terapi
dzikir. peneliti juga memberikan lembar absen terapi dzikir yang setiap
malam akan diisi lansia dan dicek absensi setiap pagi hari oleh
4. Observasi (Posttest)
Psikiatrik Biologik Jakarta) insomnia rating scale yang telah baku, jadi
peneliti tidak melakukan uji validitasi dan reliabilitas. Uji korelasi yang
insomnia rating scale adalah 0.277 dan nilai korelasi tertinggi dari KSPBJ
nilai lebih dari 0.25 sehingga setiap pertanyaan valid untuk digunakan.
Kuesioner ini telah dilakukan uji reabilitas dengan hasil (r = 0,95) antar
psikiater dengan psikiater, dan hasil (r = 0,94) antar psikiater dengan dokter.21
Menurut Arikunto bila nilai keusioner lebih dari 0,6 maka kuesioner bisa
dikatakan reliabel.22
21
Noor, R, H. “Hubungan antara derajat insomnia dengan tingkat kelelahan pada
mahasiswa PSIK UMY semester 8 saat penyusunan karya tulis ilmiah”, 2014. Diakses pada
tanggal 4 Mei 2018
22
Ilham Ridwan Yassin, “Pengaruh Terapi Dzikir Terhadap Insomnia Pada Remaja Di
Panti Asuhan Yatim Dan Dhuafa Al-Idris Yogyakarta”, (Yogyakarta: UMY, 2017)
100
yang sudah ada menjadi data yang benar, bersih dan terisi secara
lengkap.
pengolahan data.
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
dan jenis kelamin dalam nilai frekuensi dan persentase. Selain itu
b. Analisa Bivariat
Uji Wilcoxon Match Pairs Test dengan data berbentuk ordinal dan
variabel terikat.
1) Apabila teknik analisis data hanya terdiri dari satu sampai dua