Anda di halaman 1dari 14

PENELITIAN EKSPERIMENTASI

(BAGIAN 1)

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN KUANTITATIF

Dosen Pengampu:
Zahra Nugraheni, M.Pd.

Disusun Oleh kelompok 3:


Dila Rahmaniah 202190120
Nurul Janah 202190093
Nurul Rahayuningsih 202190094
Saiful Zamroni 202190099

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO (IAIN)

2021-2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bila dilihat dari tingkat kealamiahan (setting) tempat penelitian terdapat
tiga metode penelitian, yaitu penelitian eksperimen, survey dan naturalistik
(kualitatif). Penelitian eksperimen dilakukan di laboratorium sedangkan
penelitian naturalistiklkualitatif dilakukan pada kondisi yang alamiah. Dalam
penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment), sedangkan dalam penelitian
naturalistik tidak ada perlakuan.
Pada pembahasan ini akan dikemukakan khusus tentang metode
eksperimen, karena metode ini sebagai bagian dari metode kuantitatif
mempunyai ciri khas tersendiri, terutama dengan adanya kelompok
kontrolnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari penelitian eksperimentasi dan ciri-cirinya?
2. Apa saja variable dalam penelitian eksperimentasi?
3. Apa saja macam-macam penelitian eksperimentasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari penelitian eksperimentasi dan ciri-
cirinya.
2. Untuk mengetahui variable dalam penelitian eksperimentasi.
3. Untuk mengetahui macam-macam penelitian eksperimentasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Eksperimentasi
Penelitian eksperimen disebut juga metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan.1
Penelitian eksperimen adalah kegiatan untuk menilai pengaruh
suatu tindakan/ perlakuan/ treatment terhadap tingkah laku suatu objek
atau tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan
tindakan lain. Penelitian eksperimen dilakukan untuk mengetahhui akibat
yang timbul dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh
peneliti.2
Jadi, metode penelitian ini digunakan untuk mencari suatu
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
dikendalikan.
B. Ciri Penting Penelitian eksperimentasi
Ciri atau karakteristik penelitian eksperimen :3
1. Memanipulasi
Dalam penilitian eksperimentasi, hal yang selalu ada adalah
tindakan memanipulasi variable yang terencana oleh peneliti.
Manipula yang dimaksud di sini tidak memiliki maksud yang negative
seperti di luar konteks penelitian. Manipulasi di sini adalah tindakan
yang dilakukan peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah yang dapat
dipertangggungjawabkan guna untuk mendapatkan perbedaan efek
dalam variable terikat.
2. Mengontrol Variable
Kegiatan mengontrol variable ini penting dilakukan, karena tanpa
melakukan control secara sistematis, seorang peneliti tidak akan dapat
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), hal. 72
2
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid 4. (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi
UGM, 1985), hal. 99
3
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi Aksara,
2009), hal. 181
melakukan evaluasi dengan melakukan pengukuran secara cermat
terhadap variable terikat.
Tujuan dari mengontrol variable adalah agar situasi dapat teratur,
sehingga efek dari variable dapat diteliti.4
3. Melakukan Observasi
Selama penelitian, peneliti harus melakukan observasi kepada
kedua kelompok. Tujuannya untuk mengetahui dan mencatat
fenomena apa yang terjadi, dan memungkinkan terjadinya perbedaan
antara kedua kelompom tersebut.
Observasi dilakukan untuk mengamati sekaligus mencatat
fenomena yang muncul pada variable terikat, akibat dari adanya
manipulasi dan control variable.
Dalam proses eksperimen, biasanya terdapat dua variable, yaitu
variable bebas dan variable terikat. Peneliti dianjurkan agar lebih
melakukan pengamatan pada variable terikat, karena sebagai penerima
akibat terjadinya perubahan secara sistematis dalam variable bebas.

C. Variabel Dalam Penelitian Eksperimen

Dalam penelitian eksperimen dikenal beberapa variabel. Variabel


adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi, keadaan, faktor,
perlakuan atau tindakan yang diperkirakan dapat mempengaruhi hasil
eksperimen. Menurut Endang Mulyatiningsih (2011), jenis-jenis variabel pada
penelitian eksperimen, yaitu:

1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang kedudukannya memberi pengaruh
terhadap variabel terikat, dapat dimanipulasi, diubah, atau diganti. Dalam
penelitian eksperimen, variabel bebas merupakan perlakuan (treatment) yang
diberikan kepada kelompok kontrol.
2. Variabel Moderator
4
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru, 1989),
hal. 22
Variabel moderator adalah variabel yang dapat memperkuat atau
memperlemah pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hubungan
langsungantara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat kemungkinan
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain. Salah satunya adalah variabel
moderating, yaitu tipe variabel terikat kemungkinan dipengaruhi oleh
variabel-variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan langsung
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel moderating merupakan
tipe variabel yang mempunyai pengaruh terhadap sifat atau arah hubungan
antar variabel. Sifat atau arah hubungan antar variabel-variabel bebas dengan
variabel-variabel terikat kemungkinan positif atau negatif, dalam hal ini
tergantung pada variabel moderating. Oleh karenanya, variabel moderating
disebut juga dengan variabel continggency.
3. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang menjadi akibat dari pengaruh
variabel bebas. Variabel terikat ]dapat diartikan sebagai karakteristik yang
diukur setelah mendapatkan perlakuan.
4. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel ynag tidak diberi perlakuan atau eksperimen,
namun selalu diikutsertakan dalam proses penelitian. Variabel kontrol
merupakan variabel yang juga mempengaruhivariabel terikat selain variabel
bebas.

Penelitian eksperimen menguji hubungan sebab-akibat antar variabel


bebas yang terdapat pada objek percobaan dan variabel terikat yang terdapat
pada karekteristik sebjek yang telah diberi perlakuan. Variabel kontrol dalam
penelitian eksperimen berfungsi sebagai acuan, untuk membandingkan apakah
perubahan yang terjadi pada variabel terikat dipengaruhi oleh adanya variabel
bebas atau tidak. Dalam eksperimen biasanya dipilih dua tipe kelompok, yaitu
kelompok ekperimen yang merupakan kelompok yang diberikan perlakuan
(treatment), dan kelompok kontrol yang diberikan perlakuan. Apabila
kelompok ekperimen tidak berbeda nyata dengan kelompok kontrol maka
eksperimen tidak memiliki pengaruh yang nyata.
Misalnya, seorang peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh dari
pembelajaran berbasis open-ended problems (permasalahan terbuka) terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa. Dalam hal ini, metode pembelajaran
berbasis permasalahan terbuka menjadi variabel bebas, sedangkan
kemampuan berpikir kritis siswa sebagai variabel terikat. Peneliti memilih dua
kelas dengan salah satu sebagai kelompok eksperimen yang dibelajarkan
dengan metode pembelajaran berbasis permasalahan terbuka, dan lainnya
sebagai kelompok kontrol yang dibelajarkan secara konvensional.
Konvensional dalam hal ini, siswa dibiarkan belajar sesuai dengan
pembelajaran ynag berlaku disekolah.

Kesimpulan yang diharapkan peneliti adalah apakah ada engaruh dari


penerapan metode pembelajaran berbasis permasalahan terbuka terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa dimana pengaruh yang dimaksudkan berupa
perubahan yang signifikan atau yang terjadi pada kelompok eksperimen.5

D. Macam-macam Penelitian Eksperimentasi


1. Penelitian Eksperimentasi Semu (Quasi Experimental Design)
Eksperimen kuasi merupakan desain eksperimen yang melakukan
control terhadap beberapa variabel non eksperimental, dan ada kelompok
control sebagai kelompok komparatif untuk memahami efek perlakuan.6
Eksperimen kuasi disebut juga dengan eksperimen semu, sebagaimana
yang dikemukakan oleh Syamsudin dan Vismaia yang menjelaskan
definisi eksperimen semu merupakan penelitian yang sifatnya mendekati
penelitian eksperimen, tidak dapat dikatakan benar-benar eksperimen,
karena subjek penelitiannya adalah manusia yang berarti subjek tidak
dapat dimanipulasi dan dikontrol secara intensif.7
Lebih lanjut Sugiyono mengemukakan, desain eksperimen ini
merupakan pengembangan dari true experimental design yang sulit
5
I Putu Ade A.P., I Gusti Agung N.T.J. Panduan Penelitian Eksperimen Beserta Analisis Statistik
Dengan SPSS. (Yogyakarta: Cv Budi Utama, 2018), hlm. 3-5.
6
Latipun, Psikologi Eksperimen, (Malang : UMM Press, 2015), hlm. 82
7
AR Syamsyudin , dan damanti S Vismaia, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, (Bandung:
Rosda Karya, 2011), hlm. 23.
dilaksanakan. Desain ini memiliki kelompok control, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Misalnya dalam suatu kegiatan
administrasi atau manajemen, sering tidak mungkin menggunakan
sebagian karyawan untuk eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian
menggunakan prosedur krja baru, sebagian tidak.8
Berikut ini dikemukakan dua bentuk desain quasi eksperimen, yaitu
Time-Series Design dan Nonequivalent Control Group Design.
a. Time-Series Design
Dalam keadaan tertentu di mana tidak ada kelompok kontrol yang
digunakan, maka the time series experiment dapat digunakan
untuk mengetahui hubungan sebab akibat. Dalam pelaksanaan
rancangan ini sebelum diberikan perlakuan pada subjek, terlebih
dahulu dilakukan beberapa kali observasi terhadap subjek,
sehingga dapat diketahui kecenderungan kelompok. Sesudah itu
baru diberikan perlakuan (X). Setelah semua perlakuan selesai,
baru dilakukan tes (observasi) dengan menggunakan instrumen
yang sama dengan yang dilakukan sebelum perlakuan.
Selanjutnya, untuk mengetahui kecenderungan subjek penelitian
sesudah perlakuan juga dilaksanakan beberapa kali observasi.
Rancangan penelitian ini sebagai berikut:
O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8
Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak
dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok
diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk
mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum
diberi perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata
nilainya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut keadaannya
labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah kestabilan
keadaan kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka baru diberi

8
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif…hlm.77
treatment. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu
kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol.
Hasil pre test yang baik adalah O1 = O2= O3 = O4 dan hasil
perlakuan yang baik adalah O5 = O6 = O7 = O8. Besarnya pengaruh
perlakuan adalah = (O5 + O6 + O7 + Os)-( O1 + O2+ O3 + O4 ).

Hasil penelitian yang paling baik adalah ditunjukkan pada Grafik


A. Hasil pretest menunjukkan keadaan kelompok stabil dan
konsisten (O1 = O2= O3 = O4) setelah diberi perlakuan keadaannya
meningkat secara konsisten (O5 = O6 = O7 = O8)· Grafik B
memperlihatkan ada pengaruh perlakuan terhadap kelompok yang
sedang dieksperimen, tetapi setelah itu kembali lagi pada posisi
semula. Jadi pengaruh perlakuan hanya sebagai contoh: Pada
waktu penataran, pengetahuan, dan keterampilannya meningkat,
tetapi setelah kembali ke tempat kerja kemampuannya kembali
seperti semula. Grafik C memperlihatkan pengaruh luar lebih
berperan dari pada pengaruh perlakuan, sehingga grafiknya naik
terus. Grafik D menunjukkan keadaan kelompok tidak menentu.9
b. Nonequivalent Control Group Design.
9
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif…hlm.78
Rancangan ini hampir sama dengan pretest-posttest control group,
tetapi subjek yang diambil tidak secara random, baik untuk
kelompok eksperimen maupun untuk kelompok kontrol. Secara
diagram rancangan penelitian ini yaitu:
E O1---------- X ---------- O2
K O3 ---------- — ---------- O4
Dengan adanya pretest sebelum perlakuan, baik untuk kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol (O1, O3), dapat digunakan
sebagai dasar dalam menentukan perubahan. Di samping itu, dapat
pula meminimalkan atau mengurangi kecondongan seleksi
(selection bias), pemberian posttest pada akhir kegiatan akan dapat
menunjukkan seberapa jauh akibat perlakuan (X). Hal itu
dilakukan dengan cara mencari perbedaan skor O2 – O1 sedangkan
pada kelompok kontrol (O4 – O3) perbedaan itu bukan karena
perlakuan. Perbedaan O2 dan O4 akan memberikan gambaran lebih
baik akibat perlakuan X, setelah memperhitungkan selisih O3 dan
O1.
Contoh: Pengaruh Penyuluhan tentang Kebersihan, Ketertiban,
dan Keamanan Terhadap Kesadaran Warga Masyarakat dalam
Pembangunan Lingkungan.
Langkahlangkah yang ditempuh dalam pelaksanaan rancangan ini:
1) Pilih dua kelompok subjek yang tidak equivalent. Kelompok
satu jadikan kelompok eksperimen dan kelompok yang satu lagi
jadikan kelompok kontrol.
2) Laksanakan pretest pada kedua kelompok itu.
3) Kenakan perlakuan pada kelompok eksperimen. Dalam hal ini
penyuluh an tentang kebersihan, ketertiban, dan keamaman.
4) Setelah selesai langkah ketiga berikan posttest pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
5) Cari beda mean kelompok eksperimen, antara posttest dan
pretest. Demikian juga untuk kelompok kontrol.
6) Gunakan statistik yang tepat untuk mencari perbedaan hasil
langkah kelima, sehingga dapat diketahui hasil penyuluhan tentang
kebersihan, ketertiban, dan keamanan.10
2. Penelitian Eksperimentasi Sungguhan (True Experiment Design)
Dikatakan true experimental (eksperimen yang betul-betul), karena
dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel Iuar yang
mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal
(kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri
utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
popuJasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel
dipilih secara random.11
Rancangan eksperimen sungguhan memberikan kemantapan hasil
yang dicapai sebagai efek perlakuan. Hal itu dimunginkan karena
bermacam faktor yang mengganggu validitas internal dapat dikontrol,
seperti: (a) faktor intrinsik, yaitu perubahan pada diri individu atau unit
yang dipelajari yang berlangsung selama penelitian, antara lain history,
kematangan, pengetesan, instrumentasi, mortalitas eksperimental, regresi
statistika; dan (b) faktor ekstrinsik, yaitu kemungkinan kecondongan hasil
penelitian sebagai akibat perbedaan rekrutmen (pemilihan) peserta dalam
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Meminimalkan pengaruh
faktor ekstrinsik dapat dilakukan dengan cara randomisasi dan matching,
yaitu mengontrol variabel yang telah terdahulu yang sudah diketahui,
antara lain dengan jalan memilih kelompok eksperimen ber dasarkan
karakteristik yang sama. Di samping itu dapat pula dilakukan dengan
membuat kelompok kontrol dan eksperimen sama dalam variabel yang
relevan. Untuk mengurangi pengaruh atau untuk mengetahui faktor
ekstrinsik dapat dilakukan dengan mengadakan kelompok kontrol.

10
A. Muri Yusuf, METODE PENELITIAN: KUANTITATIF, KUALITATIF, DAN PENELITIAN GABUNGAN,
(Jakarta: Kencana, 2014) hlm. 185-186
11
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif…hlm.75
Rancangan eksperimen sungguhan yang sering digunakan dalam
penelitian sebagai berikut.12
a. Posttest Only Control Design

Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing


dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan
(X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi
perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak
diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Pengaruh adanya
perlakuan (treatment) adalah (O1:O2), Dalam penelitian yang
sesungguhnya, pengaruh treatment dianalisis dengan uji beda,
pakai statistik t-test misalnya. Kalau terdapat perbedaan yang
signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,
maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.
b. Pretest- Posttest Control Group Design

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara


random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal
adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen
tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh Perlakuan adalah (O2 –
O1) - (O4 - O3)13
E. Metode Statistik yang Dipakai dalam Penelitian Eksperimentasi

Tujuan penelitian eksperimental sungguhan adalah untuk menyelidiki


kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada
satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan

12
A. Muri Yusuf, METODE PENELITIAN: KUANTITATIF…hlm.187
13
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif…hlm.76
memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang
tidak dikenai kondisi perlakuan. Contoh: Penelitian untuk menyelidiki efek
pemberian tambahan makanan di sekolah kepada murid-murid SD di suatu
daerah dengan memperhatikan keadaan sosial ekonomi orang tua dan taraf
intelegensi. Pada hal tersebut peneliti akan meneliti menggunakan metode
penelitian deskriptif yang mana metode ini berkaitan dengan pengumpulan
dan penyajian suatu hasil data dan memberiklan informasi penting bagi pihak-
pihak yang terlibat terhadap informasi data tersebut.

Tujuan penelitian eksperimental-semu adalah untuk memperoleh


informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh
dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasikan semua variabel yang
relevan. Contoh: Penelitian pendidikan yang menggunakan pre test-post test,
yang di dalamnya variabel seperti kematangan, efek testing, regresi statistik,
atrisi selektif, dan adaptasi tidak dapat dihindari atau justru terlewat dan
penelitian. Pada contoh tersebut peneliti akan menggunkan metode penelitian
induktif yang mana penelitian ini mencangkup metode yang berkaitan dengan
analisis sebagian data, kemudian mengambil kesimpulan atau generalisasi.
Yang mana generalisasi tersebut mempunyai sifat tidak pasti karena hanya
berdasarkan pada data dari sampel.
BAB III
KESIMPULAN

Penelitian eksperimen adalah kegiatan untuk menilai pengaruh suatu


tindakan/ perlakuan/ treatment terhadap tingkah laku suatu objek atau tentang ada
tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain. Penelitian
eksperimen dilakukan untuk mengetahhui akibat yang timbul dari suatu perlakuan
yang diberikan secara sengaja oleh peneliti.

Ciri atau karakteristik penelitian eksperimen yaitu memanipulasi,


mengontrol variable, dan melakukan observasi. Dalam penelitian eksperimen
dikenal beberapa variabel. Variabel adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
kondisi, keadaan, faktor, perlakuan atau tindakan yang diperkirakan dapat
mempengaruhi hasil eksperimen. jenis-jenis variabel pada penelitian eksperimen,
yaitu: variabel bebas, variabel moderator, variabel terikat, dan variabel control.

Penelitian eksperimentasi terbagi menjadi dus jenis yaitu 1)Penelitian


Eksperimentasi Semu (Quasi Experimental Design) yang memiliki dua bentuk
desain quasi eksperimen, yaitu Time-Series Design dan Nonequivalent Control
Group Design. 2) Penelitian Eksperimentasi Sungguhan (True Experiment
Design) yang memiliki dua bentuk desain yaitu Posttest Only Control Design dan
Pretest- Posttest Control Group Design.
DAFTAR PUSTAKA

Ade A.P., I Putu dan I Gusti Agung N.T.J. Panduan Penelitian Eksperimen
Beserta Analisis Statistik Dengan SPSS. Yogyakarta: Cv Budi Utama.
2018
Hadi, Sutrisno. Metodologi Research Jilid 4. Yogyakarta: Yayasan Penerbit
Fakultas Psikologi UGM, 1985
Latipun, Psikologi Eksperimen. Malang : UMM Press. 2015
Sudjana, Nana dan Ibrahim. Penelitian dan Penelitian Pendidikan. Bandung:
Sinar Baru. 1989

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:


Alfabeta, 2012
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:
Bumi Aksara. 2009

Syamsyudin, AR dan damanti S Vismaia. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.


Bandung: Rosda Karya. 2011

Anda mungkin juga menyukai