METODOLOGI PENELITIAN
Tentang
“ PENELITIAN EKSPERIMEN”
Dosen pengampu:
PADANG
2020
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Ringkasan Materi
BAB II PEMBAHASAN
A. Penelitian Eksperimen
B. Definisi Penelitian Eksperimen
C. Contoh Penelitian Eksperimen
BAB III
1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
1. RINGKASAN MATERI
Salah satu metode penelitian adalah eksperimen. Untuk dapat melaksanakan suatu
eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih dahulu segala sesuatu yang berkait dengan
komponen-komponen eksperimen. Baik yang berkaitan dengan jenis-jenis variabel, hakekat
eksperimen, karakteristik, tujuan, syarat-syarat eksperimen, langkah-langkah penelitian
eksperimen, dan bentuk-bentuk desain penelitian eksperimen.
Dalam penelitian eksperimen dikenal beberapa variabel. Variabel adalah segala sesuatu
yang berkaitan dengan kondisi, keadaan, faktor, perlakuan, atau tindakan yang diperkirakan dapat
memengaruhi hasil eksperimen. Variabel yang berkaitan secara langsung dan diberlakukan untuk
mengetahui suatu keadaan tertentu dan diharapkan mendapatkan dampak/akibat dari eksperimen
sering disebut variabel eksperimental (treatment variable), dan variabel yang tidak dengan
sengaja dilakukan tetapi dapat memengaruhi hasil eksperimen disebut variabel noneksperimental.
Variabel eksperimental adalah kondisi yang hendak diteliti bagaimana pengaruhnya terhadap
suatu gejala. Untuk mengetahui pengaruh varibel itu, kedua kelompok, yaitu kelompok
eksperimental dan kontrol dikenakan variabel eksperimen yang berbeda atau yang bervariasi.
Variabel noneksperimental sebagian dapat dikontrol, baik untuk kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol. Ini disebut variabel kontrol atau controlled variabel. Akan tetapi,
sebagian lagi dari variabel non-eksperimen ada di luar kekuasaan eksperimen untuk dikontrol
atau dikendalikan. Jenis variabel ini disebut variabel ekstrane atau extraneous variabel. Dalam
setiap eksperimen, hasil yang berbeda pada kelompok eksperimen dan kontrol sebagian
disebabkan oleh variabel eksperimental dan sebagian lagi karena pengaruh variabel ekstrane.
Oleh karena itu, setiap peneliti yang akan melakukan eksperimen harus memprediksi akan
munculnya variabel pengganggu ini.
Hakekat penelitian eksperimen (experimental research) adalah meneliti pengaruh
perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan (Alsa 2004). Menurut Hadi
(1985) penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang
ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti. Sejalan dengan hal
tersebut, Latipun (2002) mengemukakan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian
yang dilakukan dengan melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat
manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati. Penelitian eksperimen pada
prisipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang
mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect relationship) (Sukardi 2011:179).
Prinsip penelitian eksperimen
Peneliti melakukan manipulasi terhadap variabel bebas sehingga disebut variabel perlakuan.
- Peneliti melakukan kontrol terhadap variabel lain yang mungkin mengganggu atau mengubah
variabel respon.
- Efek dari variabel bebas yang telah dimanipulasi terhadap variabel terikat diamati dan
diukur.
Penggolongan penelitian eksperimen berdasarkan banyaknya variabel bebas:
- Single variable design : hanya ada satu variabel bebas yang dimanipulasi
- Factorial design : memiliki dua atau lebih variabel bebas, paling tidak satu diantaranya yang
dimanipulasi.
Penggolongan penelitian eksperimen berdasarkan seberapa baiknya kontrol gangguan
terhadap validitas internal dibagi menjadi 3 : pra eksperimen, eksperimen, dan quasi
eksperimen.
Keterangan :
X : perlakuan/treatment
A. Penelitian Eksperimen
Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan
tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang
menggunakan perlakuan yang berbeda. Misalnya, suatu eksperimen dalam bidang pendidikan
dimaksudkan untuk menilai/membuktikan pengaruh perlakuan pendidikan (pembelajaran dengan
metode problem solving) terhadap prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematika pada
siswa SMP atau untuk mengujihipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan tersebut jika
dibandingkan dengan metode konvensional. Selanjutnya, tindakan di dalam eksperimen disebut
treatment, dan diartikan sebagai semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan
dinilai/diketahui pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan menilai tidak terbatas pada
mengukur atau melakukan deskripsi atas pengaruhtreatment yang dicobakan tetapi juga ingin
menguji sampai seberapa besar tingkat signifikansinya (kebermaknaan atau berarti tidaknya)
pengaruh tersebut jika dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi diberi perlakuan yang
berbeda.
a) Pra Eksperimen
Karakteristik :
- Belum adanya kelompok atau grup pembanding (reference group atau control group)
dan/atau adanya kontrol yang ketat terhadap suppressor variable.
Ada 3 jenis penelitian pra eksperimen :
a. one shoot case study : tanpa grup pembanding dan tanpa pre test. Tidak dilakukan pre test
karena diasumsikan subject tidak mengetahui pengetahuan awal sama sekali.
Independent Posttes
variabel t
X Y2
Kelemahan :
b. One Group Pretest-Posttest Design : tidak memiliki kelompok atau grup pembanding dan
peneliti melakukan pengukuran sebelum perlakuan/intervensi diberikan (prestest).
Pretest Independent Posttest
variabel
Y X Y
1 2
Kelemahan :
Adanya random assignment (by subject) yang dilakukan oleh peneliti. Kontrol terhadap
ekstranous variabel sangat ketat.
Sangat sulit diterapkan dalam dunia pendidikan karena mensyaratkan randomized dan
homogenisasi, dimana keduanya sangat sulit tercapai pada subyek penelitian pendidikan.
Penelitian true eksperimen dibagi menjadi :
(-) Kekurangannya ada pada mortality dan tidak dapat diukur interaksi antara pre
test dan perlakuan.
Grou Independent Posttes
p variabel t
(R) E X Y2
(R) C - Y2
Teknik analisis data :
Ada dua kelas kontrol, dimana kelas kontrol pertama dikenai pretest namun tidak dikenai
perlakuan, dan kelas kontrol kedua tidak dikenai pretest namun dikenai perlakuan.
Dapat mengatasi kelemahan desain-desain sebelumnya, mengukur interaksi antara pre
test dan perlakuan.
Grou Pretes Independent Posttes
p t variabel t
(R) E Y1 X Y2
(R) C1 Y1 - Y2
(R) C2 - X Y2
Teknik analisis data :
Asumsi parametrik terpenuhi →uji analisis kovarian dengan pre test sebagai
kovariabel.Jkiaingin melihat interaksi antara pre test dan perlakuan digunakan
uji t.
Asumsiparametriktidakterpenuhi →kombinasiujiperingkatbertanda Wilcoxon
dan ujiU Mann-Whitney.
f. Factorial design :
Melibatkan lebih dari satu variable bebas yang dijadikan faktor, dan kedua faktor
tersebut secara teoretik ada interaksinya.
c) Quasi Eksperimen
- Rancangan yang tidak disertai dengan pengontrolan variable suppressor secara ketat
(dibandingkan true eksperiment).
- Seringkali dipakai dalam eksperiment pendidikan, dan biasanya muncul untukmensiasati
kekurangan dari true eksperimental yang masih sulit diterapkan pada dunia pendidikan.
Penelitian kuasi eksperimen dibagi menjadi :
- Mirip seperti randomized control group pretest-postest design (pada true eksperiment),
hanya saja design ini tidak menggunakan random assignment.
- Ada beberapa gangguan terhadap validitas internal yang tidak dapat dikontrol oleh
design ini yaitu : interaksi antara seleksi dan kematangan, interaksi antara seleksi dan
regresi, dan interaksi antara seleksi dan instrumentasi.
Grou Pretes Independent variabel Posttes
p t t
E Y1 X Y2
C Y1 - Y2
Teknik analisis data :
- Adanya pengukuran secara periodik pada satu kelompok dan pemberian perlakuan
selama kurun waktu tersebut.
- Pengulangan pengukuran memberikan kontrol pada beberapa gangguan terhadap
validitas internal terutama kematangan, testing dan regresi.
- Kekurangannya, tidak mampu mengontrol history/riwayat. Dimungkinkan subyek
semakin familiar dengan perlakuan karena adanya pengulangan. Juga adanya
kemungkinan interaksi antara seleksi dan perlakuan.
Y Y Y Y X Y Y Y Y
1 2 3 4 5 6 7 8
- Merupakan pengembangan dari design one group time series design, dengan adanya
control group.
- Mengatasi kekurangan design sebelumnya, yakni mengontrol history/riwayat yang bisa
diketahui dengan adanya grup pembanding.
Grou
p
E Y1 Y Y3 Y4 X Y Y6 Y7 Y
2 5 8
C Y1 Y Y3 Y4 - Y Y6 Y7 Y
2 5 8
Teknik analisis data :
- systemic sampling
- purposive sampling
Contoh penelitian yang bisa dilakukan dengan desain pre eksperimen (One Group Pre
test- Postest Design): Seorang guru ingin mengetahui keefektifan metode peer tutoring
sebaya terhadap pembelajaran IPA pada siswa kelas 5 SD di suatu sekolah. Maka guru
memberikan pre test di awal pada anak kelas 5. Kemudian guru menerapkan metode peer
tutoring sebaya dan memberikan postest di akhir percobaan.
Contoh desain penelitian menggunakan factorial design 2x2 (True Experiment): Seorang
guru ingin membandingkan dua metode pengajaran yakni CTL dan PBL ditinjau dari
keaktifan siswa. Maka guru mengukur keaktifan siswa, membaginya menjadi keaktifan
tinggi dan rendah. Guru mengambil 40 siswa dengan keaktifan tinggi secara acak, 20
siswa dimasukan kelompok perlakuan dengan metode CTL dan 20 siswa dimasukkan ke
kelompok dengan metode PBL. Hal yang sama juga dilakukan untuk siswa dengan
keaktifan rendah. Setelah guru menerapkan perlakuan, guru mengadakan postest untuk
mengukur hasil dari perlakuan. Selanjutnya guru menggunakan uji analisis variansi
untuk mengetahui efek dari masing-masing metode, interaksi antara kedua metode, dan
juga interaksi antara keaktifan dan metode.
Contoh desain penelitian Counterbalanced (Quasi Experiment) : guru ingin mengetahui
efektivitas metode joyfull learning dan quantum learning pada pembelajaran IPA. Maka
guru memilih dua kelas yang dan dua materi bahasan yang komparabel secara konsep,
tingkat kesulitan dan panjang materi. Selama replikasi 1 kelas A diajar menggunakan
metode joyfull learning dan kelas B menggunakan quantum learning. Keduanya diajar
tentang materi 1. Kemudian diberikan test untuk mengukur hasilnya pada kedua kelas.
Kemudian kelas A diajar dengan quntum dan kelas B dengan metode joyfull untuk
materi 2. Posstes dilakukan untuk mengukur hasilnya. Kemudian digunakan uji analisis
varian untuk mengetahui metode mana yang lebih efektif.
3.KESIMPULAN
Metode eksperimen merupakan metode yang paling produktif karena jika dilakukan
dengan baik akan dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab
akibat. Oleh karena itu, penelitian yang sering dilakukan peneliti dalam dunia pendidikan
adalah penelitian eksperimen.
1. Manipulasi
2. Pengendalian
3. Pengamatan
Syarat dari desain eksperimen itu sendiri adalah validitas yang terdiri dari dua bagian
yaitu validitas internal dan validitas eksternal.
3. Merumuskan hipotesis
Ary, Donald, Lucy Cheser Jacobs, Chris Sorensen, & Asghar Razavieh. 2010.
Mcneill, Patrick And Steve Chapman. 2005. Research Methods(Third Edition). New York
: Routledge