Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penelitian merupakan cara-cara yang sistematis untuk menjawab masalah


yang sedang diteliti. Kata sistematis merupakan kata kunci yang berkaitan dengan
metode ilmiyah yang berarti adanya prosedur yang ditandai dengan teteraturan
dan ketuntasan.1

Berbagai macam objek penelitian membuat metode yang digunakan dalam


meneliti semakin beragam pula. Seorang peneliti harus dapat memilih metode
penelitian yang sesuai dengan objek penelitian. Salah satu metode yang akan
diuraikan dalam makalah ini adalah metode penelitian eksperimen.2

Metode penelitian eksperimen pada umumnya digunakan dalam penelitian


yang bersifat laboratoris. Namun, bukan berarti bahwa pendekatan ini tidak dapat
digunakan dalam penelitian sosial, termasuk penelitian pendidikan. Jadi,
penelitian eksperimen yang mendasarkan pada paradigma positivistik pada
awalnya memang banyak diterapkan pada penelitian ilmuilmu keras (hard-
scienc), seperti biologi dan Fisika, yang kemudian diadopsi untuk diterapkan
pada bidang-bidang lain, termasuk bidang sosial dan pendidikan.3

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu Variabel Dalam Penelitian Eksperimen?

2. Apa yang dimaksud dengan Penelitian Eksperimen?

3. Apa saja Karakteristik Penelitian Eksperimen?


1
Jonatha Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, h. 15
2
Muhammad Sa’dullah, Penelitian Eksperimen, h. 1
3
Amat Jaedun, Metodologi Penelitian Eksperimen, h. 3-4

1
4. Apa Tujuan Penelitian Eksperimen?

5. Apa Syarat-Syarat Penelitian Eksperimen?

6. Bagaimana Prosedur Penelitian Eksperimen?

7. Bagaimana Langkah Operasional Penelitian?

8. Apa yang membedakan eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan?

9. Apa saja ruang lingkup Penelitian Eksperimen?

10. Bagaimana model dari Desain Penelitian Eksperimen?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui Variabel Dalam Penelitian Eksperimen.

2. Untuk mengetahui Penelitian Eksperimen.

3. Untuk mengetahui Karakteristik Penelitian Eksperimen.

4. Untuk mengetahui Tujuan Penelitian Eksperimen.

5. Untuk mengetahui Syarat-Syarat Penelitian Eksperimen.

6. Untuk mengetahui Prosedur Penelitian Eksperimen.

7. Untuk mengetahui Langkah Operasional Penelitian.

8. Untuk mengetahui tentang eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan.

9. Unrtuk mengetahui tentang ruang lingkup Penelitian Eksperimen.

10. Untuk mengetahui Desain Penelitian Eksperimen.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. VARIABEL DALAM PENELITIAN EKSPERIMEN

Dalam penelitian eksperimen dikenal beberapa variabel. Variabel adalah


sesuatu yang berkaitan dengan kondisi, keadaan, faktor, perlakuan, atau tindakan
yang diperkirakan dapat memengaruhi hasil eksperimen. Variabel yang berkaitan
secara langsung dan diberlakukan untuk mengetahui suatu keadaan tertentu dan
diharapkan mendapatkan dampak/akibat dari eksperimen sering disebut variabel
eksperimental (treatment variable), dan variabel yang tidak dengan sengaja
dilakukan tetapi dapat memengaruhi hasil eksperimen disebut variabel
noneksperimental. Variabel eksperimental adalah kondisi yang hendak diteliti
bagaimana pengaruhnya terhadap suatu gejala.

Untuk mengetahui pengaruh varibel itu, kedua kelompok, yaitu kelompok


eksperimental dan kontrol dikenakan variabel eksperimen yang berbeda atau
yang bervariasi. Variabel noneksperimental sebagian dapat dikontrol, baik untuk
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Ini disebut variabel kontrol
atau controlled variabel. Akan tetapi, sebagian lagi dari variabel non-eksperimen
ada di luar kekuasaan eksperimen untuk dikontrol atau dikendalikan. Jenis
variabel ini disebut variabel ekstrane atau extraneous variabel. Dalam setiap
eksperimen, hasil yang berbeda pada kelompok eksperimen dan kontrol sebagian
disebabkan oleh variabel eksperimental dan sebagian lagi karena pengaruh
variabel ekstrane. Oleh karena itu, setiap peneliti yang akan melakukan
eksperimen harus memprediksi akan munculnya variabel pengganggu ini.

B. PENGERTIAN PENELITIAN EKSPERIMEN

Percobaan atau disebut juga eksperimen (dari Bahasa Latin: ex-periri yang
berarti menguji coba) adalah suatu set tindakan dan pengamatan, yang dilakukan
untuk mengecek atau menyalahkan hipotesis atau mengenali hubungan sebab
akibat antara gejala. Eksperimen menurut KKBI berarti percobaan yang bersistem

3
dan berencana (untuk membuktikan kebenaran suatu teori dan sebagainya).

Penelitian eksperimen dapat dikatakan sebagai metode penelitian yang


digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendalikan.4

Menurut Solso & MacLin (2002), penelitian eksperimen adalah suatu


penelitian yang di dalamnya ditemukan minimal satu variabel yang dimanipulasi
untuk mempelajari hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu, penelitian
eksperimen erat kaitanya dalam menguji suatu hipotesis dalam rangka mencari
pengaruh, hubungan, maupun perbedaan perubahan terhadap kelompok yang
dikenakan perlakuan.

Arikunto (2006) mendefinisikan eksperimen adalah suatu cara untuk mencari


hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja
ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau
menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu.

Borg & Gall (1983), menyatakan bahwa penelitian eksperimen


merupakan penelitian yang paling dapat diandalkan keilmiahannya (paling valid),
karena dilakukan dengan pengontrolan secara ketat terhadap variabel-variabel
pengganggu di luar yang dieksperimenkan. Menurut Emmory, penelitian
eksperimen merupakan bentuk khusus investigasi yang digunakan untuk
menentukan variabel-variabel apa saja dan bagaimana bentuk hubungan antara
satu dengan yang lainnya. Menurut konsep klasik, eksperimen merupakan
penelitian untuk menentukan pengaruh variabel perlakuan (independent variable)
Arboleda mendefinisikan eksperimen sebagai suatu penelitian yang dengan
sengaja peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel dengan
suatu cara tertentu sehungga berpengaruh pada satu atau lebih variabel lain yang
di ukur. Lebih lanjut dijelaskan, variabel yang dimanipulasi disebut variabel

4
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2012,
hlm. 72

4
bebas dan variabel yang yang akan dilihat pengaruhnya disebut variabel terikat. 5
Sementra itu Isaac dan Michael (1977: 24) menerangkan bahwa penelitian
Eksperimen bertujuan untuk meneliti kemungkinan sebab akibat dengan
mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan pada satu atau lebih kelompok
eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok
kontrol yang tidak diberi perlakuan.6
Dengan kata lain bahwa penelitian eksperimen adalah bagian dari
penelitian kuantitatif yang terdapat variabel sehingga dapat ditemukan sebab
akibat yang sengaja ditimbulkan dari variabel tersebut.
Definisi lain menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian
yang dilakukan terhadap variabel yang data-datanya belum ada sehingga perlu
dilakukan proses manipulasi melalui pemberian treatment/perlakuan tertentu
terhadap subjek penelitian yang kemudian diamati/diukur dampaknya (data yang
akan datang).

C. KARAKTERISTIK PENELITIAN EKSPERIMEN

Karakteristik Penelitian Eksperimen :7

1. Memanipulasi Karakteristik pertama yang selalu ada dalam penelitian


eksperimen adalah adanya tindakan manipulasi variabel yang secara
terencana dilakukan oleh si peneliti. Memanipulasi ini tidak mempunyai arti
yang negatif seperti yang terjadi di luar konteks penelitian. Yang dimaksud
dengan manipulasi yaitu tindakan atau perlakuan yang dilakukan oleh
seorang peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka guna memperoleh perbedaan efek
dalam variabel terikat. Pada penelitian pendidikan dan penelitian tingkah
5
Cora R, Arboleda, Communications Research, CFA, Manila, 1981, hlm. 27
6
Stephen Isaac and Willim B.Michael, Handbook in Research and Evaluations, Ediths
Publisher, San Diego, California, 1977, hlm. 24
7
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi Dan Praktiknya, Bumi Aksara,
Jakarta, 2009, hlm. 181

5
laku, manipulasi variabel, misalnya peneliti mengambil bentuk sifat di mana
peneliti melaksanakan sesuatu sebagai penentu awal dengan kondisi yang
bervariasi pada subjek yang diteliti. Misalnya dalam suatu proses penelitian
laboraturium, dua kelompok yaitu treatment dan kelompok kontrol diberikan
suhu ruangan yang bertingkat, yaitu dingin, sedang, dan panas. Perbedaan
kondisi ruang tersebut direncanakan sebagai penentu awal agar mereka
memperoleh hasil yang mungkin berbeda diantara kedua grup. Perbedaan
yang muncul tersebut diperhitungkan sebagai akibat adanya manipulasi
variabel terhadap dua kelompok.

2. Mengontrol Variabel Mengotrol merupakan usaha untuk


memindahkan pengaruh variabel lain pada variabel terikat yang mungkin
mempengaruhi penampilan variabel tersebut. Kegiatan mengontrol suatu
variabel atau subjek dalam penelitian eksperimen memiliki peranan penting,
karena tanpa melakukan kontrol secara sistematis, seorang peneliti tidak
mungkin dapat melakukan evaluasi dengan melakukan pengukuran secara
cermat terhadap variabel terikat. Tujuan kontrol dalam eksperimen adalah
mengatur situasi, agar efek dari variabel dapat diteliti.8

3. Melakukan Observasi Selama proses penelitian berlangsung, peneliti


melakukan observasi terhadap kedua kelompok tersebut. Tujuan melakukan
observasi adalah untuk melihat dan mencatat fenomena apa yang muncul
yang memungkinkan terjadinya perbedaan di antara kedua kelompok.
Tindakan observasi dilakukan peneliti pada umumnya mempunyai tujuan
agar dapat mengamati dan mencatat fenomena yang muncul dalam variabel
terikat sebagai akibat dari adanya kontrol dan manipulasi variabel. Dalam
proses eksperimen yang biasanya ada dua kelompok variabel, yaitu variabel
bebas dan variabel terikat, maka peneliti dianjurkan untuk lebih melakukan
pengamatan pada variabel terikat, yaitu variabel yang biasanya menerima
akibat terjadinya perubahan secara sistematis dalam variabel bebas.

8
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian Dan Penilaian Pendidikan, Sinar Baru, Bandung,
1989, hlm. 22.

6
Dan Menurut Ary (1985), ada tiga karakteristik penting dalam penelitian
eksperimen, anatara lain:

a. Variabel bebas yang dimanipulasi, Memanipulasi variabel adalah


tindakan yang dilakukan oleh peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah.
Perlakuan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka untuk
memperoleh perbedaan efek dalam variabel yang terkait.

b. Variabel lain yang berpengaruh dikontrol agar tetap konstan

Menurut Gay (1982), control is an effort on the part of researcher to


remove the influence of any variable other than the independent variable
that ought affect performance on a dependent variable. Dengan kata lain,
mengontrol merupakan usaha peneliti untuk memindahkan pengaruh
variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi variabel terkait. Dalam
pelaksanaan eksperimen, group eksperimen dan group kontrol sebaiknya
diatur secara intensif agar karakteristik keduanya mendekati sama.

c. Observasi langsung oleh peneliti

Tujuan dari kegiatan observasi dalam penelitian eksperimen adalah


untuk melihat dan mencatat segala fenomena yang muncul yang
menyebabkan adanya perbedaan diantara dua group.

D. TUJUAN PENELITIAN EKSPERIMEN

Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh


dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu
dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang
berbeda. Misalnya, suatu eksperimen dalam bidang pendidikan dimaksudkan
untuk menilai/membuktikan pengaruh perlakuan pendidikan (pembelajaran
dengan metode problem solving) terhadap prestasi belajar dan kemampuan
komunikasi matematika pada siswa SMP atau untuk menguji hipotesis

7
tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan tersebut jika dibandingkan dengan
metode konvensional.

Selanjutnya, tindakan di dalam eksperimen disebut treatment, dan


diartikan sebagai semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang
akan dinilai/diketahui pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan
menilai tidak terbatas pada mengukur atau melakukan deskripsi atas
pengaruh treatment yang dicobakan tetapi juga ingin menguji sampai
seberapa besar tingkat signifikansinya (kebermaknaan atau berarti tidaknya)
pengaruh tersebut jika dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi
diberi perlakuan yang berbeda.

E. SYARAT-SYARAT PENELITIAN EKSPERIMEN

Sebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat
jika dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan
penelitian eksperimen, akan memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan
dengan mengikuti syarat-syarat yang ada. Berkaitan dengan hel tersebut,
Wilhelm Wundt dalam Alsa (2004) mengemukakan syarat-syarat yang harus
dipenuhi oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian eksperimental, yaitu:

1. peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia


akan melakukan penelitian;

2. penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi
yang sama;

3. peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel


yang diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya;

4. diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok


yang diberi perlakukan (experimental group).

8
F. PROSEDUR PENELITIAN EKSPERIMEN

Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya hampir


sama dengan penelitian lainnya. Menurut Gay langkah-langkah dalam
penelitian eksperimen yang perlu ditekankan adalah sebagai berikut. 9

a. Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.

b. Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok


eksperimen dan kelompok kontrol.

c. Pembuatan atau pengembangan instrumen.

d. Pemilihan desain penelitian.

e. Eksekusi prosedur.

f. Melakukan analisis data.

g. Memformulasikan simpulan.

G. LANGKAH OPERASIONAL PENELITIAN

Sebelum peneliti mulai “on action” maka peneliti perlu melakukan:

1. Membentuk atau memilih kelompok-kelompok (kelompok yang dikenai


perlakuan dan kelompok pembanding/kelompok kontrol).

2. Memperkirakan apa yang akan terjadi pada setiap kelompok.

3. Mencoba mengontrol semua faktor lain di luar perubahan yang


direncanakan.

4. Mengamati atau mengukur efek pada kelompok-kelompok setelah


perlakuan berakhir.

9
L R, Gay, Educational Research Competencies for Analsis & Application. 2nd Edition, A
Bell & Howell Company, Ohio, 1982, hlm. 201.

9
5. Penelitian eksperimen adalah penelitian untuk menguji hipotesis.
Setidaktidaknya dengan 1 hipotesis  hubungan sebab-akibat dari 2 variabel,
yaitu variabel perlakuan dan variabel dampak.

6. Penelitian eksperimen yang paling sederhana biasanya melibatkan 2


kelompok, yaitu: (1) Kelompok eksperimen, yaitu kelompok yang dikenai
perlakuan tertentu, dan (2) Kelompok kontrol atau kelompok pembanding,
yaitu kelompok yang tidak dikenai perlakuan.

7. Kelompok eksperimen menerima treatmen yang baru, suatu treatmen yang


sedang diselidiki, sedangkan Kelompok kontrol menerima treatmen yang
berbeda atau diberi treatmen seperti biasa.

8. Dua kelompok yang akan dibandingkan, yaitu kelompok yang menerima


treatmen dan kelompok yang tidak dikenai treatmen harus disetarakan
terlebih dahulu, agar dapat dipastikan bahwa adanya perbedaan pada variabel
terikat semata-mata karena pengaruh perlakuan yang diberikan bukan karena
memang sejak awalnya sudah berbeda.

9. Cara Penyetaraan yang dapat dilakukan:

a. Membuat berpasang-pasangan (matching), misal: siswa yang nilai awalnya


sama dikelompokkan berpasang-pasangan pada kelompok yang berbeda.

b. Penugasan secara random (random assignment), yaitu menempatkan


subyek baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok pembanding
dengan cara diundi (dirandom), atau tidak dipilih-pilih.

c. Kesulitan yang terjadi adalah tidak memungkinkan (sulit)


mengelompokkan siswa secara bebas, dan terpisah dari rombelnya, karena
akan merusak sistem yang telah berjalan. Sehingga sampelnya apa adanya,
atau disebut intax sampel.

H. EKSPERIMEN LABORATURIUM DAN LAPANGAN

10
Menurut Kerlinger yang dimaksud dengan eksperimen laborartorium
adalah suatu penelitian yang mengkaji varian-varian dari semua atau hampir
semua variabel bebas yang mungkin berpengaruh, sedangkan variabel-
variabel yang tidak relevan dengan masalah-masalah penelitian dibuat
seminimal mungkin. Hal ini dilakukan dengan cara mengasingkan penelitian
itu dalam situasi fisik yang terpisah dari rutinitas kehidupan sehari-hari dan
dengan memanipulasi satu atau lebih variabel bebas dalam situasi yang
dispesifikasikan, dioperasionalkan, dikendalikan dengan cermat dan teliti.
Sedangkan eksperimen lapangan menurutnya adalah kajian penelitian dalam
situasi nyata dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel bebas oleh
peneliti dalam kondisi apabila situasi memungkinkan Sementara itu Westley
dalam Wimmer dan Dominick menjelaskan bahwa Eksperimen
Laboratorium, peneliti membawa subyek penelitian kelaboratorium,
sedangkan Eksperimen Lapangan peneliti mendatangi subyek penelitian.
Lebih lanjut dikatakan, kontrol fisik yang terjadi terhadap subyek penelitian
lebih kuat dalam eksperimen laboratorium dibandingkan dengan eksperimen
lapangan.

Keduanya dapat dibedakan oleh adanya prosedur-prosedur dan aturan-


aturan untuk mengontrol kondisi subyek, sehingga subyek dapat merasakan
atau tidak merasakan adanya kontrol tersebut. Jika peneliti melakukan
kontrol yang ketat terhadap perilaku subyek dan subyek ditempatkan pada
situasi dimana mereka merasakan adanya perbedaan yang mencolok dari
kehidupan sehari-hari, situasi ini lebih tepat disebut sebagai eksperimen
laboratorium (laboratory experiment). Sebaliknya jika kehidupan sosial
keseharian serta lingkungan mereka (subyek) sedikit (minimal) mendapat
campur tangan peneliti, situasi ini lebih tepat disebut sebagai eksperimen
lapangan (field experiment). Pada kesempatan lain Kerlinger menegaskan
bahwa eksperimen laboratorium dilaksanakan dalam situasi yang terkontrol
secara ketat, sedangkan eksperimen lapangan berlangsung dalam situasi
alami, wajar dan terkadang longgar. Oleh karena itu nampak bahwa

11
eksperimen lapangan mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan
eksperimen laboratorium terutama dalam hal

1. Eksperimen lapangan memiliki keuntungan dalam hal validitas eksternal.

2. Eksperimen lapangan bersifat non reaktif, karena subyek merasa tidak


diteliti dan diukur perilakunya.

3. Eksperimen relatif murah dalam pelaksanaannya, karena tidak


membutuhkan perlengkapan dan peralatan khusus.

4. Eksperimen lapangan hasilnya lebih realistis dengan situasi yang ada.

5. Eksperimen lapangan mungkin bisa menjadi alternatif pilihan dalam


penelitian.

I. RUANG LINGKUP PENELITIAN EKSPERIMEN

1. Sebagian besar eksperimen dalam bidang pendidikan pada umumnya


dilakukan dalam rangka melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Oleh karena itu, biasanya berkaitan dengan usaha untuk
menguji pengaruh materi, media, metode, atau praktik pendidikan yang baru
terhadap hasil belajar siswa.

2. Rancangan penelitian eksperimen pada umumnya, menggunakan


variabel tunggal:

a. satu variabel perlakuan dimanipulasikan (dibuat kondisinya berbeda),


selanjutnya diamati akibat/danpak dari perlakuan tersebut terhadap 1
atau lebih variabel tergantung.

b. Variabel yang dimanipulasikan disebut: variabel perlakuan, variabel


treatment, variabel eksperimen, atau variabel independen.

c. Variabel yang merupakan akibat/dampak disebut: variabel tergantung,


variabel dependen, atau variabel dampak.

12
d. Masalah pokok: menentukan kelompok kontrol (pembanding) yang
sebanding (komparabel); dan membuat konstan (mengontrol/
mengendalikan) variabel-variabel non-eksperimental yang dapat
mempengaruhi variabel dampak.

J. DESAIN PENELITIAN EKSPERIMEN

Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan perencanaan


struktur dan strategi penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga akan
mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian dan dapat
mengontrol varian variabel. Dengan demikian melalui desain penelitian akan
diperoleh dua keuntungan sekaligus. Pertama, mampu memberi jawaban
(sementara) terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian dan kedua, mampu
mengontrol varian variabel. Logikanya bahwa dengan desain penelitian
berarti peneliti telah membuat kerangka dasar suatu penelitian dengan
menunjukkan adanya relasirelasi antar variabel. Desain penelitian secara
tidak langsung memberi petunjuk kepada peneliti bagaimana penelitian
harus dialaksanakan, bagaimana observasi harus dilakukan dan bagaimana
analisis terhadap hasil observasi harus dilaksanakan.

Dalam suatu penelitian eksperimen dikenal beberapa bentuk desain


eksperimen seperti dikemukakan oleh Stanley dan Campbell sebagai berikut :

1. Pre Experimental Design: terdiri dari The One-Shot Case Study; The
One Group Pretest-Posttest Design; Static Group Comparison (Desain
Pra Eksperimental: terdiri dari Studi Kasus Sekali Pakai; Desain Satu
Kelompok Pretest-Posttest; Perbandingan Kelompok Statis)

2. True Experimental Design: terdiri dari Pretest-Posttest Control Group


Design; Solomon Four Group Design, Posttest Only Control Group
Design. (Desain Eksperimental yang Benar: terdiri dari Desain
Kelompok Kontrol Pretest-Posttest; Desain Empat Kelompok Solomon,
Posttest hanya Desain Kelompok Kontrol)

13
3. Quasi Experimental Design: terdiri dari Time Series, Equivalent Time
Sample Design; The Equivalent Materials Design; The Nonequivalent
Control Group Design; Counterbalanced Design, The Separate Sample
Pretest-postest Design. (DesainEksperimental Semu: terdiri dari Seri
Waktu, Desain Sampel Waktu yang Setara, Desain Bahan yang Setara;
Desain Kelompok Kontrol Nonequivalent; Desain Imbang, Desain
Sampel Pretest-Posttest yang Terpisah)

Desain eksperimen yang dikemukakan oleh Stanley dan Campbell


tersebut ada yang menyebut sebagai Desain Klasik. Ada satu desain lagi
yang lebih maju dan sekarang lebih banyak digunakan dalam penelitian
yakni Desain Faktorial (Factorial Design). Desain ini memungkinkan peneliti
melakukan penelitian dengan lebih dari satu variabel bebas dan melibatkan
analisis secara serempak terhadap beberapa variabel penelitian tersebut,
masing-masing variabel tersebut yang dimaksud dengan faktor. Sedangkan
menurut Kerlinger Desain Faktorial adalah struktur penelitian yang dua atau
lebih variabel independen disusun bersama-sama untuk mengkaji
pengaruhnya secara sendiri-sendiri ataupun interaksinya terhadap variabel
dependen. Agar lebih jelas memahami berbagai desain penelitian
eksperimen, berikut ini akan disajikan beberapa model desain yang
dimaksud. (untuk memahami lebih jauh keseluruhan model baca lihat
Stanley dan Campbell (1963) dan buku Kerlinger (1986).

JUDUL JURNAL YANG DICANTUMKAN DIBAWAH INI ADALAH


JENIS PENELITIAN EKSPERIMEN

“Pengaruh Penggunaan Film sebagai Media Belajar terhadap Pencapaian


Higher Order Thinking Skill pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UNAIR”

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Dalam penelitian eksperimen dikenal beberapa variabel. Variabel adalah


sesuatu yang berkaitan dengan kondisi, keadaan, faktor, perlakuan, atau tindakan
yang diperkirakan dapat memengaruhi hasil eksperimen. Variabel eksperimental
adalah kondisi yang hendak diteliti bagaimana pengaruhnya terhadap suatu
gejala.

2. Eksperimen menurut KKBI berarti percobaan yang bersistem dan berencana


(untuk membuktikan kebenaran suatu teori dan sebagainya). Penelitian

15
eksperimen dapat dikatakan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan.

3. Karakteristik penelitian ekperimen yaitu: (1) Memanipulasi karakteristik


pertama yang selalu ada dalam penelitian eksperimen, (2) Mengontrol Variabel,
(3) Melakukan Observasi selama proses penelitian berlangsung.

4. Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu
perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan
kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda.

5. Syarat-syarat penelitian eksperimen yaitu: (1) peneliti harus dapat menentukan


secara sengaja kapan dan di mana ia akan melakukan penelitian, (2) penelitian
terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama, (3) peneliti
harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang diteliti sesuai
dengan yang dikehendakinya, (4) diperlukan kelompok pembanding (control
group) selain kelompok yang diberi perlakukan (experimental group).

6. Diantara prosedur penelitian eksperimen adalah adanya permasalahan yang


signifikan untuk diteliti, pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, pembuatan atau pengembangan
instrumen, pemilihan desain penelitian, eksekusi prosedur, dan melakukan
analisis data.

7. Sebelum peneliti mulai “on action” maka peneliti perlu melakukan:

-Membentuk atau memilih kelompok-kelompok (kelompok yang dikenai


perlakuan dan kelompok pembanding/kelompok kontrol).

-Memperkirakan apa yang akan terjadi pada setiap kelompok.

-Mencoba mengontrol semua faktor lain di luar perubahan yang direncanakan.

-Mengamati atau mengukur efek pada kelompok-kelompok setelah perlakuan

16
berakhir. Dan masih banyak lagi.

8. Menurut Kerlinger yang dimaksud dengan eksperimen laborartorium adalah


suatu penelitian yang mengkaji varian-varian dari semua atau hampir semua
variabel bebas yang mungkin berpengaruh, sedangkan variabel-variabel yang
tidak relevan dengan masalah-masalah penelitian dibuat seminimal mungkin.
Pada kesempatan lain Kerlinger menegaskan bahwa eksperimen laboratorium
dilaksanakan dalam situasi yang terkontrol secara ketat, sedangkan eksperimen
lapangan berlangsung dalam situasi alami, wajar dan terkadang longgar. Oleh
karena itu nampak bahwa eksperimen lapangan mempunyai beberapa kelebihan
dibandingkan dengan eksperimen laboratorium

9. Sebagian besar eksperimen dalam bidang pendidikan pada umumnya dilakukan


dalam rangka melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Oleh karena itu, biasanya berkaitan dengan usaha untuk menguji pengaruh
materi, media, metode, atau praktik pendidikan yang baru terhadap hasil belajar
siswa.

10. Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan perencanaan struktur


dan strategi penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga akan mendapatkan
jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian dan dapat mengontrol varian
variabel. Dengan demikian melalui desain penelitian akan diperoleh dua
keuntungan sekaligus. Pertama, mampu memberi jawaban (sementara) terhadap
pertanyaan-pertanyaan penelitian dan kedua, mampu mengontrol varian variabel.
Logikanya bahwa dengan desain penelitian berarti peneliti telah membuat
kerangka dasar suatu penelitian dengan menunjukkan adanya relasirelasi antar
variabel.

17
DAFTAR PUSTAKA

Sarwono, Jonatha 2006 Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Graha


Ilmu.

Jaedun, Amat 2011 Metodologi Penelitian Eksperimen. Fakultas Teknik


UNY. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/drs-amat-jaedun-mpd/
metodepenelitian-eksperimen.pdf, accessed November 14, 2016.

Sugiyono 2012 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Arboleda, Cora R. 1981. Communications Research.Manila: CFA

Isaac, Stephen, and Willim B.Michael. 1977. Handbook in Research and

18
Evaluations. San Diego, California: Ediths Publisher.

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi Dan


Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana, Nana, and Ibrahi 1989 Penelitian Dan Penilaian Pendidikan.


Bandung: Sinar Baru.

Gay, L.R. (1983). Educational Research Competencies for Analsis &


Application. 2nd Edition. Ohio: A Bell & Howell Company

19

Anda mungkin juga menyukai