“EKSPERIMEN”
OLEH :
I Ketut Surya Negara
(1981621013)
Sebagian besar penelitian sosial berkaitan dengan hal-hal yang secara historis
telah terjadi, dengan demikian tujuan penelitian pada umumnya ingin mengetahui
fenomena yang pernah terjadi dimasa yang lalu. Namun disadari banyak hal yang
berkaitan dengan kemungkinan dimasa yang akan datang. Seorang peneliti, sering
dihadapkan apakah suatu objek yang diteliti dapat bermanfaat untuk kepentingan
tertentu yang pada saat ini belum tahu. Seorang peneliti seringkali dihadapkan pada
persoalan apakah sesuatu produk dapat berguna bagi masyarakat tertentu. Sering pula
muncul pertanyaan, apakah manfaat suatu teknik/metodelogi tertentu bila digunakan
dimasa yang akan datang.
Penelitian ini dilakukan dengan membuat manipulasi atas objek yang diteliti
sebagai dependent variable guna mengamati independent variable. Mungkin pula
penelitian ini dilakukan dengan cara membuat suatu kondisi tertentu yang akan diuji
seberapakah pengaruhnya terhadap variabel lain sebagai pengontrolnya.
Pendekatan penelitian semacam ini tentu akan sangat sulit diterapkan dalam
suatu situasi binis. Kesulitan penerapan pendekatan ini karena: ( l) sangat sulit untuk
membuat manipulasi situasi bisnis seperti yang ada pada variabel yang diuji, dan (2)
sangat sulit untuk menentukan mana sajakah variabel yang mempengaruhi variabel yang
sedang diuji tersebut.
Ciri utama suatu eksperimen: adanya kontrol yang dimiliki oleh peneliti
terhadap variabel variabel independen yang akan menyebabkan perubahan pada variabel
dependen. Eksperimen disebut juga sebagai metoda riset aktif, karena peneliti secara
aktif mamanipulasi variabel independen dan mengukur dampaknya pada variabel
dependen, sedangkan pada metode lain, seperti survai misalnya, peneliti bersikap pasif
terhadap variabel independen dan hanya mengukurnya bersma dengan proses
pengukuran variabel dependen.
Manipulasi atau perlakuan atau tindakan (treatment) adalah bentuk intervensi
yang dilakukan oleh eksperimenter di dalam suatu eksperimen dimana eksperimenter
tersebut menciptakan suatu suasana yang diterapkan kepada subyek eksperimen dan
kemudian mengamati efek manipulasi tersebut terhadap subyek.
c) Subjek Eksperimen
Subjek eksperimen adalah orang yang berperan serat dalam eksperimen, dimana
karakteristik individual, sikap atau perilakunya menjadi objek eksperimen. Subjek
eksperimen diundang untuk berpartisipasi dalam eksperimen dengan sejumlah cara
melalui media yg berbeda-beda.
Sikap subjek terhadap riset dapat digunakan untuk membuat klasifikasi subjek
antara lain; Subjek naif atau subjek netral, Subjek positif atau subjek baik hati, Subjek
negatif dan Subjek tertekan. Ketiga jenis subjek terakhir mempunyai akibat yg sama
terhadap hasil riset, yakni terkontaminasinya hasil penelitian karena variabel
karakteristik subjek yg tidak selalu relevan dengan riset yg diselenggarakan.
Berikut beberapa hal yg dapat dilakukan periset untuk tujuan penghormatan atas
partisipasi subjek dalam eksperimen:
Internal validity.
Eksternal validity,
Statistical conclution validity, dan
Construct validity.
Faktor pertama dan kedua tersebut di atas akan dibahas dalam uraian berikut ini. Dalam
setiappenelitianeksperimentalyang berkaitandengan validitas
internalmengandungbeberapa kelemahan, yang antara lain: (a) Aspek historis si pelaku
dalam penelitian, (b) Aspek Maturation, (c) aspek proses testing, (d) perumusan
instrumen penelitian, (e) Selection, (f) Statistical regretion, dan (g) Experiment
mortality. Disamping adanya validitas internal keabsahan suatu penelitian eksperimental
dipengaruhi pula oleh validitas eksternal yang antara lain: (a) Interaction of Treatments
and Treatments, (b) Interaction of Testing and Treatments, (c) Interaction of Selection
and Treatment, (d) Interaction of Setting and Treatment, dan (e) Interaction of History
and Treatment.
a) Internal Validity
Sumber:
Ertambang Nahartyo dan Intiyas Utami. 2015. Panduan Praktis Riset Eksperimen.
Indeks – Jakarta.