Oleh Kelompok 4:
1
Insentif akan muncul untuk mempersiapkan laporan secara sukarela untuk tujuan
kenaikan modal dan melaporkannya secara reguler untuk menjaga ketertarikan investor pada
perusahaan. Insentif ekonomi untuk melaprokan (bahkan berita buruk) adalah inti dari
pendapat teori signalling untuk pelapoan keuangan secara sukarela. Terdapat informasi
asimetri diantara perusahaan dan pihak luar karena perusahaan lebih banyak tahu tentang
perusahaan dan prospek masa depan dibandingkan pihak luar (investor).
Penelitian pada efek signalling pada peramalan pendapatan manajemen, dimana ada
pengungkapan sukarela, mempunyai dua aspek signalling, yaitu: (1) peramalan kejutan nilai
pendapatan dan (2) kejutan yang ditimbulkan oleh peramalan pendapatan itu sendiri.
Private Contracting Opportunities
Argument ketiga dari unregulated market adalah anggapan bahwa setiap orang yang
benar-benar menginginkan informasi tentang perusahaan mampu mendapatkannya. Pihak
ketiga dapat secara pribadi menyusun kontrak untuk mendapatkan informasi dari perusahaan
itu sendiri, dari pemilik, atau dari perantara seperti analisi saham. Jika informasi yang
dibutuhkan sulit didapatkan melalui publikasi ataupun pembebasan biaya, individu secara
pribadi dapat membeli informasi yang dibutuhkan tersebut. Disinilah, pasar harus
menghasilkan alokasi sumberdaya yang optimal dalam memproduksi informasi.
Sebuah penelitian pada pasar saham menunjukan orang-orang sangat ingin melakukan
kontrak secara pribadi untuk mendapatkan informasi. Pada pandangan ini, permintaan atas
informasi yang optimal terjadi pada saat pasar memaksa menentukan produksi (supply) dan
pengungkapan atas informasi akuntansi. Komisioner SEC mengatakan bahwa sistem
mandatory pengungkapan tidak akan efektif untuk menyalurkan informasi dari pasar modal
dan akan melayani tanpa tujuan kepada para investor dengan informasi yang tidak berguna.
B. REGULATED MARKETS
Ada dua alasan dalam mempertahankan peraturan:
(1) adanya kemungkinan kegagalan dalam sistem pasar bebas yang berarti kegagalan pasar
dan alokasi sumber daya yang kurang optimal. Contoh : Monopoli
(2) adanya kemungkinan pasar bebas berkebalikan dengan tujuan social. Sebagai contoh,
pasar bebas tidak mengkomunikasikan informasi yang relevan tentang keamana pasar
yang berakibat pihak manajer dan pihak internal memiliki informasi namun pihak
pemegang saham tidak memilki informasi. Sebagai tambahan informasi yang tersedia
pada unregulated market tidak menyediakan kecukupan perbadingan diantara perusahaan.
2
Proses penyusunan standar disebut dengan codification yang didasarkan pada
pengembangan evolusioner pada standar akuntansi pada kelompok demokrasi dan
terbuka.
Kegagalan pasar (market failure)
Ada beberapa pendapat yang mendukung peraturan karena adanya kegagalan pasar.
Pendapat ini berfokus pada perusahaan sebagai monopoli pemasok informasi, kegagalan atas
pelaporan keuangan untuk mencegah kecurangan dan kebangkrutan dan sifat barang public
atas informasi akuntansi dan pelaporan keuangan.
The Firm as a Monopoly Supplier of Information
Argument pertama bahwa kegagalan pasar terjadi karena perusahaan menjadi monopoli
pemasok informasi tentang perusahaan itu sendiri. Situasi ini menciptakan kesempatak untuk
pembatasan produksi informasi dan monopoli harga bila pasar tidak diatur. Mandatory
pengungkapan akan menghasilkan lebih banyak informasi dan biaya yang rendah kepada
kelompok daripada pada saat pasar belum diatur. Peraturan solusi atas kegunaan perusahaan
adalah mengijinkan monopoli pada produksi namun mengatur harganya. Mandatory
pengungkapan public adalah model cost-effective untuk mendapatkan informasi perusahaan
yang khusus kepada mereka yang menginginkannya.
Failures of Financial Reporting and Auditing
Kritikan atas praktik akuntansi dan proses penyusunan standar, secara umum berfokus
pada dugaan kualitas yang rendah dari laporan keuangan, bahkan yang disusun dibawah
peraturan. Alasan yang dikutip atas lemahnya standar akuntansi dan auditing adalah
banyaknya flesibilitas manajemen dalam memilih kebijakan akuntansi dan kadang-kadang
adanya kelalaian auditor. Tidak dideteksinya kecurangan perusahaan oleh auditor dan
kegagalan perusahaan yang tidak dideteksi awal pada laporan keuangan maupun laporan
audit merupakan bukti kegagalan sistem pelaporan keuangan kepada minat public. Argument
untuk adanya peraturan diperlukan untuk menaikkan kualitas laporan keuangan untuk
melindungi public dari kecurangan dan kegagalan daripada tidak adanya suatu peraturan.
Accounting as a Public Good
Kegagalan pasar dapat juga terjadi dengan apa yang disebut dengan Public goods.
Public goods adalah komoditi dimana satu diproduksi dapat dikonsumsi tanpa mengurangi
kesempatan orang lain untuk mengkonsumsinya. Contohnya adalah sinyal radio dan jalan tol.
Barang public tidak diciptakan di pasar bebas, memiliki apa yang disebut dengan
externalities. Sebuah externalitiy terjadi jika produsen tidak bisa memaksakan beban produksi
kepada semua pengguna barang tersebut. Efek dari externality adalah produsen dari barang
3
public mempunyai insentif terbatas untuk dalam memproduksinya karena semua konsumen
tidak dapat dibebankan atas barang tersebut. Orang yang mengkonsumsi barang public tanpa
membayar disebut dengan free riders. Produksi yang sedikit atas barang public merupakan
kegagalan pasar karena produsen tidak termotivasi untuk memenuhi permintaan atas barang
public. Salah satu cara memproduksi barang public adalah memalui intervensi peraturan.
Tidak bisa diacuhkan, biaya dari free riders harus dibebankan pada masyrakat keseluruhan
jika produksi tersebut disubsidi untuk memenuhi permintaan atas barang public.
Jika informasi akuntansi adalah barang public, maka perusahaan tidak akan mempunyai
insentif yang kuat dalam memproduksi dan menjual informasi akuntansi. Hasilnya adalah
underproduction atas informasi akuntansi pada unregulated market, intervensi dalam bentuk
mandatory persayaratan pelaporan tergantung pada kebutuhan untuk menjamin terpenuhinyan
permintaan atas informasi akuntansi.
Social Goals
Alasan lain dalam mendukung perturan adalah masyrakat ini mencapai tujuan tertentu
yang tidak akan dipenuhi oleh pasar bebas, bahkan jika tidak terjadi kegagalan pasar. SEC
selalu berfokus pada “fair reporting” dan “protection of investor”. Kewajaran pada pasar
modal adalah tipe dari argumen minat public, ini diasumsikan bahwa pasar saham akan wajar
hanya jika potensial investor mempunyai akses yang sama pada informasi yang sama. Hal ini
disebut dengan simetri informasi dan ini adalah tujuan mulia karena lebih luas informasi
terdistribusi, lebih banyak persaingan dalam pasar yang akan terjadi. Setelah itu, informasi
yang sempurna dan murah adalah asumsi model ekonomi dalam persaingan sempurna.
Peraturan dalam insider trading adalah aplikasi atas filosofi simetri informasi.
Tujuan social yang lain sebagai tambahan simetri informasi adalah comparability.
Comparability adalah keandalan pernyataan keuangan ketika membuat evaluaasi
menggunakan pernyataan keuangan pada basis perbandingan perusahaan.
The codificational Justification of Standard Setting
Risalah yang penting telah dipublikasi oleh the American Accounting Association
(AAA). Gaa telah menyediakan justifikasi yang berarti pada regulasi laporang keuangan dan
proses penyusunan standar. Pandangan atas codificational bukan rasional namun evolusioner
pada saat sebuah sistem dirasa untuk evolusi ataupun dikembangkan. Hasil dari sistem
codifikasi seperti standar akuntansi tidak penting dikoreksi pada logika deduktif. Kodifikasi
menyediakan ide yang bagus dimana dapat diharapkan ketika masyrakat yang demokratis
ditempatkan untuk menuraikan kesulitan distribusi masalah. Disisi lain, kodifikasi dapat
4
dilihat sebagai rasionalisasi yang dangkal atas status quo meskipun, dengan definisi,
diasumsikan bahwa akan ada pengembangan institusional untuk menyelesaikan masalah.
Comparing Regulated and Unregulated Markets
Salah satu argument atas regulasi adalah perusahaan merupakan monopoli pemasok atas
informasi dirinya. Prima facie, ini dapat dilihat sebagai kegagalan pasar. Pendapat yang
berbeda oleh pasar bebas menyatakan bahwa memiliki tekanan kompetitif pada modal,
perusahaan memiliki insentif untuk melaporkan informasi secara sukarela atas dirinya.
Pendapat lain yang melawan regulasi adalah informasi tidak diungkapkan secara
sukarela oleh perusahaan dapat diperoleh melalui kontrak pribadi. Bagaimanapun juga,
kelangsungan hidup dari kontrak pribadi dipertanyakan karena sifat dari barang public atas
informasi akuntansi dan masalah free riders
Standarisasi kebijakan akuntansi akan menimbulkan keseragaman diantara perusahaan
dibadingkan yang terjadi pada unregulated market. Mandatory pelaporan public
mempertinggi rasa wajar atas pasar modal dan dapat mengurangi biaya total pada masyarakat
dalam mendapatkan informasi.
5
over produksi yang disebut dengan Standard overload, secara bagian telah mempengaruhi
perusahaan kecil dan non public.
Kecenderungan over produksi pada regulated market dapat dihindari dengan sistem
harga yang dimasukkan pada barang public. Menciptakan bukan penjual yang secara efektif
dikeluarkan dari konsumsi barang. Salah satu contohnya adalah laporan keuangan yang
dikirimkan kepada SEC dan mengenakan biaya untuk mengcopi informasi. Pada cara ini,
permintaan ekonomis atas informasi dapat ditentukan dan biaya produksi dapat dipulihkan
oleh pengguna dari informasi akuntansi.
Konsekuensi negative pada regulating accounting adalah:
1. potensial over lokasi sumberdaya social pada tersedianya produksi publikasi gratis
informasi akuntansi
2. transfer kemakmuran dari bukan pengguna kepada pengguna informasi akuntansi.
Transfer kemakmuran terjadi ketikan pengguna menerima keuntungan dari informasi
akuntansi yang gratis, sedangkan bukan pengguna secara implisit mendatangkan biaya
produksi.
6
Regulatory Behavior
Capture theory dan life-cycle theory dari penyusunan peraturan sama-sama berpendapat
bahwa kelompok akan diatur nantinya akan melalui proses penyusunan peraturan untuk
mempromosikan minat pribadi. Ketika ini terjadi, proses penyusunan peraturan
dipertimbangkan untuk ditangkap. The life cycle theory pada proses penyusunan peraturan
berpendapat bahwa agen penyusun peraturan melalui beberapa fase yang berbeda. Meskipun
ini berawal pada minat public, peraturan nantinya menjadi instrument untuk melindungi
kelompok yang diatur. Pihak yang diatur dan penyusun peraturan akan mencari perlindungan
atas minat mereka.
Behavior of Companies, Auditors and Free Riders
Tiga kelompok yang dipengaruhi oleh peraturan akuntansi:
1. manajemen
terdapat sifat kecenderungan dari perusahaan untuk menolak pengungkapan atau
peraturan baru yang akan menimbulkan biaya bagi perusahaan. Pada sisi lain beberapa
peraturan mungkin menimbulkan akibat pada perusahaan khusus untuk menaikkan
pelaporan pendapatannya. Manajemen dapat memiliki insetif untuk mendukung usulan
tersebu yang akan berdampak positif terhadap pelaporan pendapatan dan akan menaikkan
kompensasinya. Namun ada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa banyak dari
perushaan yang mendukung usulan peraturan akuntansi yang akan menimbulkan laporan
pendapatan yang rendah. Jadi, ada beberapa kelompok manajemen yang menimbulkan
banyak reaksi atas usulan kebijakan akuntansi.
2. Auditor
Auditor berfokus pada implikasi peraturan audit laporan keuanga. Sangat naïf jika
berpikir bahwa opini sebuah perusahaan akuntansi tidak secara serius dipertimbangkan
atas pertimbangan kebijakan akuntansi.
Ronen menyarankan adanya penciptaan Financial Statement Insurance yang artinya biaya
yang akan dibayarkan oleh auditee kepada perusahaan insurance lain. Insurance ini akan
meliputi antara pembayaran jaminan oleh pemegang saham atas hasil dari kesalahan
penyajian pada laporan keuangan dan biaya auditor.
3. free riders
free rider seperti analis, akan menggunakan informasi akuntansi sebagai bahan konseling
dan penyusunan Koran. FASB telah melihat secara dekat tentang free riders ini karena
7
mereka tidak berhubungan langsung secara ekonomi pada informasi yang dimiliki oleh
perusahaan atau auditor.
Kebijakan akuntansi tidak boleh dibuat berdasarkan pelayanan kepada salah satu minat
kelompok dengan menghancurkan masyarakat secara keseluruhan. Ketika peraturan
didominasi oleh sekelompok kepentingan, mandat tersebut akan menjadi hilang karena
proses penyusunan peraturan telah ditangkap oleh pribadi-minat kelompok.
8
argumen dibandingkan mereka yang secara tradisional telah bekerja dalam diskusi akuntansi.
Konsekuensi ekonomi telah digunakan untuk mendeskripsikan beberapa argumen tersebut.
Zeff (1978) mendefinisikan konsekuensi ekonomi sebagai “dampak dari laporan
akuntansi dalam perilaku pengambilan keputusan bisnis, pemerintah, serikat pekerja, investor
dan kreditur”. Inti dari definisi ini adalah bahwa laporan akuntansi dapat mempengaruhi
keputusan sesungguhnya yang dibuat oleh manajer dan lainnya, dibandingkan secara
sederhana menggambarkan hasil dari keputusan tersebut. Zeff mencatat beberapa contoh di
USA dimana bisnis, asosiasi industri, dan pemerintah berusaha untuk mempengaruhi standar
akuntansi yang ditetapkan oleh the Accounting Principle Board (pendahulunya FASB) dan
pendahulu lainnya seperti the Committee on Accounting Procedure (CAP).
Pembuat kebijakan akuntansi sejak tahun 1960-an telah peduli dengan masalah
yang disebut Zeff sebagai “intervensi pihak ketiga” (third-party intervention) yang sangat
mempersulit penetapan standar akuntansi. Jika kebijakan-kebijakan akuntansi tidak penting,
pilihan atas beberapa kebijakan akan ketat antara badan pembuat standar dan akuntan serta
auditor yang bertugas untuk mengimplementasikan standar. Jika hanya pihak-pihak tersebut
yang terlibat, maka model akuntansi tradisional, berdasarkan konsep yang terkenal seperti
matching antara biaya dan pendapatan, realisasi dan konservatisme, dapat diaplikasikan dan
tidak seorang pun selain pihak yang terlibat akan peduli dengan kebijakan spesifik apa yang
digunakan. Dengan kata lain, sebagai akibatnya pilihan kebijakan akuntansi akan menjadi
netral.
Ketika mencoba memahami argumen pihak ketiga, satu hal yang harus diingat
bahwa sebelum tahun 1970-an model akuntansi dikerjakan oleh the American Institute of
CPAs committee on accounting procedure (CAP) dan the APB yang secara formal
melahirkan pertimbangan akuntansi teknis (kadang disebut “prinsip akuntansi” atau
“pertanyaan konseptual” seperti pengukuran aset, liabilitas dan pendapatan serta “the fair
presentation” akan posisi keuangan dan operasi. Pembuat kebijakan fokus dengan
komunikasi informasi keuangan kepada investor aktual dan potensial, yang tentu saja
penghargaan mereka diberikan oleh SEC, yang mana telah dibebankan oleh Congress untuk
memastikan “full and fair disclosure” dalam laporan kepada investor. Third-party intervenor,
oleh karenanya akan memiliki insentif yang jelas untuk mengajukan banding terhadap model
akuntansi yang digunakan pembuat kebijakan daripada meningkatkan momok model
konsekuensi ekonomi yang disukai oleh pihak ketiga. Ketika manajemen perusahaan mulai
mengintervensi dalam proses penetapan standar untuk peningkatan derajat, maka posisi yang
9
benar itu mungkin akan samar. Sebuah uji argumen manajemen menemukan range of tactical
rhetoric dibawah ini. Argumen itu ditulis dalam hal:
a. Model akuntansi tradisional, dimana manajemen benar-benar fokus tentang pengukuran
akuntansi yang tidak biasa dan terdengar retorika.
b. Model akuntansi tradisional, dimana manajemen benar-benar berusaha untuk
memajukan kepentingan pribadinya dalam konsekuensi ekonomi sebagai konten
laporan yang dipublikasikan.
c. Konsekuensi ekonomi dimana manajemen adalah egois.
10
Zeff merespon berbagai intervensi badan penetapan standar. Respon pertama
adalah untuk memperluas keterwakilan konstituensi pada badan penetapan standar. Respon
juga terhadap penggunaan exposure draft yang diusulkan menjadi standar baru menjadi
umum sebagai perangkat yang memungkinkan berbagai konstituensi untuk mengomentari
perubahan kebijakan akuntansi yang diusulkan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Wolk, Tearney, dan Dodd. (2001). “Accounting Theory: A conceptual and Institutional
Approach” Fifth edition. South-Western College Publising.
Zeff, S. A., 1978, The Rise of Economic Consequences, The Journal of Accountancy.