Anda di halaman 1dari 34

A.

Proses Penelitian: Sebuah Tinjauan


1. Proses Penelitian
Beberapa tahap dimulai dari luar susunan penelitian, beberapa diantaranya
dilakukan secara bersamaan, dan beberapa tahap lainnya bisa saja dihilangkan.
Pada proses penelitian biasanya peneliti menggunakan proses berurutan yang
mencakup berbagai langkah yang didefinisikan dengan jelas. Tidak ada yang
mengatakan bahwa penelitian memerlukan penyelesaian setiap langkah sebelum
langkah berikutnya dimulai. Pengulangan, penyederhanaan dan pengabaian
suatu proses kadangkala terjadi. Beberapa langkah dimulai tidak sesuai dengan
urutannya, ada pula yang dilaksanakan secara bersamaan, dan terkadang
dilewatkan begitu saja. Walaupun tahapan penelitian bervariasi, susunan
penelitian sangat berguna untuk membangun sebuah proyek dan untuk menjaga
keteraturan proyek.
Proses penelitian banyak dimulai dengan catatan saran-saran. Dilema
manajemen memicu kebutuhan akan suatu keputusan. Dalam situasi lain,
timbulnya kontroversi, dibutuhkannya suatu komitmen utama sumber daya, atau
kondisi dalam lingkungan memberikan sinyal untuk suatu keputusan. Dalam
pandangan kami mengenai proses penelitian, pertanyaan manajemen-keaslian,
pemilihan, pernyataan, eksplorasi, dan perbaikan-merupakan aktivitas penting
dalam susunan proses penelitian. Proses penelitian (research process) dapat
dilihat pada gambar berikut ini:

1
Gambar 1
Proses Penelitian (Research Process)

a. Tahap 1: Memperjelas Pertanyaan Penelitian


Cara terbaik untuk mendekati proses penelitian adalah menyatakan dilema
dasar yang tepat dengan penelitian itu dan kemudian mencoba untuk
membangun pertanyaan lain dengan menguraikan secara progresif
pertanyaan awal menjadi lebih spesifik. Proses yang dilalui Mind Writer
bermula pada tingkat paling umum, yaitu dilema manajemen (management
dilemma). Dilema ini biasanya merupakan suatu gejala dari permasalahan
yang nyata, seperti:

2
1) Peningkatan biaya.
2) Penemuan suatu komponen kimia mahal yang dapat meningkatkan
kinerja suatu obat.
3) Peningkatan penyewa yang pindah dalam suatu kompleks apartemen.
4) Penurunan penjualan.
5) Peningkatan perputaran pegawai dalam suatu restoran.
6) Banyaknya jumlah produk yang cacat selama produksi sebuah mobil.
7) Meningkatnya jumlah keluhan, baik melalui surat maupun telepon,
setelah pembelian jasa.
Dilema manajemen juga dapat dipicu oleh tanda awal dari suatu
kesempatan atau meningkatnya bukti secara tiba-tiba yang mungkin
meningkatkan kekuatan untuk bertahan dalam pasar, seperti meningkatnya
minat pada mobil hybrid-yang diindikasikan dengan banyaknya segmen
iklan dan brosur selama perpanjangan periode.
Bagaimanapun, memilih satu dilema sebagai fokus pembahasan
mungkin sulit. Pemilihan yang salah akan membuat sumber daya yang
bernilai (waktu, tenaga kerja, uang, dan perlengkapan) tidak dapat
memberikan informasi penting dalam pembuatan keputusan (tujuan dari
penelitian yang baik). Sebagai seorang manajer hanya pengalaman yang
dapat menjadikan kita profesional. Untuk manajer baru atau yang telah ada
yang menghadapi tanggung jawab baru, mengembangkan beberapa hierarki
pertanyaan penelitian manajemen, dimana masing-masing dimulai dengan
dilema yang berbeda, akan membantu dalam proses pemilihannya.
Tahap selanjutnya dari hierarki adalah manajer bekerja sama dengan
peneliti untuk menemukan beberapa ide dan menguji beberapa penjelasan
untuk mendefinisikan hal-hal di bawah ini :
1) Pertanyaan Manajemen (management question) adalah suatu pernyataan
dari dilema manajemen yang dikemas dalam bentuk pertanyaan. Contoh:
Pimpinan bank menghadapi tugas untuk mengembangkan suatu strategi,
bagaimana menaikkan tabungan dan dengan demikian dapat
meningkatkan keuntungan.

3
2) Pertanyaan Penelitian (research question) adalah hipotesis yang
menyatakan tujuan dari penelitian sebaik mungkin; pertanyaan yang
memfokuskan perhatian peneliti. Contoh: Pimpinan bank tersebut
membuat pertanyaan sebagai berikut: “Faktor utama apa yang
menyebabkan kegagalan Bank dalam mencapai pertumbuhan yang lebih
tinggi dalam tingkat tabungan?”
3) Pertanyaan investigatif (investigative question) adalah pertanyaan yang
harus dijawab peneliti untuk memberikan jawaban yang memuaskan dari
pertanyaan penelitian; peneliti harus mengetahui apa yang manajer;
rasakan untuk menentukan kesimpulan mengenai dilema manajemen.
Contoh pertanyaan penyelidikan:
“Bagaimana kedudukan masyarakat berkaitan dengan jasa keuangan dan
pemanfaatannya?
a) Jasa-jasa keuangan khusus apa yang dipakai?
b) Sejauh mana jasa tersebut menarik?
c) Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi seseorang untuk
menggunakan jasa tertentu?”
4) Pertanyaan pengukuran (measurement question) apa yang ditanyakan
kepada partisipan atau apa yang secara spesifik diobservasi dalam
penelitian. Contoh: Pertanyaan-pertanyaan ini muncul dalam kuesioner.
b. Tahap 2 : Mengajukan Penelitian
1) Alokasi Sumber Daya dan Anggaran
Bentuk mengenai anggaran penelitian memiliki kecenderungan pada
pengumpulan data tunggal sebagai aktivitas yang paling membutuhkan
biaya. Pengumpulan data mengharuskan adanya sumber daya yang besar,
namun mungkin saja kurang dari anggaran yang diharapkan klien. Oleh
karena itu dibutuhkan perencanaan proyek, pengumpulan data, analisis,
interpretasi, dan laporan yang diberikan masing-masing mengenai
penyetaran dalam anggaran.
Tanpa adanya persetujuan anggaran, banyak usaha penelitian yang
diberhentikan karena kekurangan sumber daya. Peneliti yang mencari
bantuan dana tidak hanya harus dapat secara persuasif mengukur biaya

4
penelitian, tetapi juga harus dapat mengidentifikasi sumber dan metode
pendanaan tersebut. Seorang peneliti mengidentifikasi tiga tipe anggaran
dalam organisasi, dimana pembatasan pembelian dan biaya adalah
penting :
a) Penganggaran rule-of-thumb, yaitu menetapkan persentase yang
tetap berdasarkan beberapa kriteria. Misalnya persentase dari
penerimaan penjualan tahun lalu dapat dijadikan dasar untuk
menentukan penelitian anggaran pemasaran untuk suatu produksi.
b) Penganggaran departemen atau area fungsional mengalokasikan
bagian dari total pengeluaran dalam suatu unit untuk aktivitas
penelitian. Agen pemerintahan, lembaga nirlaba, dan sektor privat
akan secara terus-menerus mengatur aktivitas penelitian dengan
penganggaran fungsional. Unit-unit (bagian) seperti sumber daya
manusia, pemasaran atau teknisi kemudian memiliki wewenang
untuk menyetujui proyeknya masing-masing.
c) Penganggaran Tugas memilih proyek penelitian tertentu untuk
didukung berdasarkan suatu dasar khusus. Tipe ini paling proaktif,
tetapi memungkinkan adanya analisis biaya manfaat definitif. Proses
mengajukan penelitian dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

5
Gambar 2
Mengajukan Penelitian

2) Menilai Informasi Penelitian


Penelitian yang baik seharusnya dapat membantu manajer untuk
menghindari kerugian dan meningkatkan penjualan atau laba; disisi lain
penelitian juga bisa jadi pemborosan. Secara konsep, tidak terlalu sulit
untuk menentukan nilai penelitian terapan. Salah satu sumber
mengatakan bahwa nilai dari informasi penelitian dapat ditentukan
berdasarkan “perbedaan antara hasil keputusan yang dibuat dengan
informasi dan hasil yang dibuat tanpa adanya penelitian”. Kriteria
tersebut mudah dikatakan, tetapi dalam aplikasinya timbul beberapa
kesulitan dalam pengukurannya.
a) Metode Evaluasi
Evaluasi Ex Post Facto Jika terdapat pengukuran nilai penelitian,
pengukuran ini biasanya adalah suatu kejadian setelah kenyataan.

6
Twedt melaporkan bahwa kebanyakan penelitian bertujuan untuk
membantu manajemen dalam menentukan satu diantara dua atau
lebih alternatif yang baik. Twedt menyarankan bahwa 60 persen dari
kondisi keputusan, keputusan yang tepat akan ditetapkan tanpa
menggunakan keuntungan dari informasi penelitian. Empat puluh
persen sisanya, penelitian menunjukkan keputusan yang tepat.
Evaluasi Awal atau Evaluasi Sementara. Manajer mungkin
menentukan bahwa audit dibutuhkan manajemen karena perusahaan
berada dalam posisi yang kritis dan manajemen tidak memahami
cakupan permasalahannya. Manajer dapat memutuskan untuk
mengendalikan risiko pengeluaran penelitian dengan ikut serta dalam
setiap tahap penelitian. Kemudian manajer dapat meninjau biaya dan
keuntungan di setiap akhir tahap penelitian dan mmberikan atau
menahan wewenang di masa yang akan datang.
Analisis Opsi. Beberapa penelitian telah dibuat pada perkembangan
metode untuk menaksir nilai cara penelitian ketika manajamen
memiliki pilihan diantara opsi-opsi yang digambarkan dengan baik.
Jika desain penelitian ditetapkan dengan jelas, kita dapat
mengestimasi biaya secara tepat.
Teori Keputusan. Ketika terdapat alternatif yang menjadi pilihan
langkah rasional untuk mencapai keputusan adalah mencoba untuk
menilai hasil dari setiap langkah. Manajer akan memilih langkah
yang akan memberikan hasil yang terbaik, pemilihan langkah yang
akan memenuhi atau melebihi kriteria apapaun yang ditetapkan
untuk menentukan berbagai alternatif. Setiap kriteria merupakan
suatu kombinasi dari sebuah aturan keputusan dan sebuah variabel
keputusan. Variabel keputusan bisa jadi merupakan “uang yang
dihemat secara langsung”, “kontribusi terhadap biaya overhead dan
laba”, “waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek”
dan lain-lain.

7
3) Proposal Penelitian
Penulisan proposal biasanya dibutuhkan ketika mengusulkan sebuah
studi. Hal ini khususnya terjadi jika penyedia penelitian dari pihak luar
dikontrak untuk melakukan penelitian, proposal penelitian juga dapat
dilakukan secara lisan, selama semua aspek dari penelitian didiskusikan,
tetapi tidak dinyatakan secara tertulis.
c. Tahap 3 : Mendesain Proyek Penelitian.
1) Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan dokumen rancangan awal untuk
melengkapi tujuan dan menjawab pertanyaan penelitian. Memilih sebuah
desain dapat menjadi sangat rumit karena adanya banyak pilihan metode,
teknik, prosedur, peraturan, dan perencanaan dalam pengambilan
keputusan. Walaupun memilih metode yang tepat merupakan hal yang
sangat rumit dengan banyaknya pilihan, peneliti yang kreatif
sesungguhnya mendapatkan keuntungan dengan banyaknya pilihan yang
membingungkan ini. Dengan membuat sebuah desain yang
menggunakan bermacam-macam metodelogi, peneliti mendapatkan
wawasan yang lebih luas dibandingkan jika peneliti hanya mengikuti
metode yang sering digunakan atau metode yang paling banyak
mendapatkan perhatian media.
2) Desain Pengambilan Sampel
Langkah selanjutnya dalam merencanakan proyek, penelitian adalah
mengidentifikasi populasi target orang-orang, kejadian atau catatan yang
berisi informasi yang dibutuhkan dan dapat menjawab pertanyaan
pengukuran dan kemudian menentukan apakah ingin menggunakan
sampel atau sensus. Melakukan sensus mengharuskan peneliti menguji
atau menghitung semua elemen dalam posisi target. Sampel menguji
bagian dari populasi target dan bagian tersebut harus dipilih secara hati-
hati untuk menggambarkan populasi. Ketika peneliti melakukan
penelitian dengan sampel, mereka tertarik dalam memperkirakan satu
atau lebih nilai populasi.

8
3) Uji Perintis
Uji perintis dilakukan untuk mendeteksi kelemahan desain dan
instrumen, serta untuk menyediakan data yang mewakili pemilihan
sampel probabilitas. Uji perintis harus memilih subjek dari target
populasi dan menjadi simulasi prosedur dan arahan yang telah dibuat
untuk pengumpulan data. Terdapat sejumlah variasi dari uji perintis.
Beberapa diantaranya secara sengaja dibatasi oleh aktivitas pengumpulan
data.
d. Tahap 4 : Pengumpulan Data dan Persiapan
Data dapat di definisikan sebagai fakta-fakta yang diberikan kepada
peniliti dari lingkungan penelitian. Pertama, data digolongkan berdasarkan
abstraksi, kepastian, keelusifan, dan kedekatan fakta-fakta tersebut dengan
fenomena.
Pengumpulan data dapat dimulai dari sebuah observasi sederhana
pada satu lokasi hingga survei besar perusahaan multinasional dengan
pabrik di berbagai belahan dunia. Metode yang dipilih akan secara luas
menentukan bagaimana data dikumpulkan. Kuesioner, pengujian berstandar,
bentuk observasi, catatan labolatorium, dan catatan pengujian instrumen
terdapat diantara alat yang digunakan untuk mencatat data mentah.
Sebagai abstraksi, data lebih bermakna metafora daripada sebenarnya.
Misalnya, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tidak dapat
diobservasi secara langsung, hanya pengaruh PDB yang dapat dicatat.
Kedua, data diproses dengan pemahaman kita sehingga sering kali terbatas
jika dibandingkan dengan pemahaman orang lain. Ketika pengalaman
pancaindra secara konsisten memberikan hasil yang sama, data tersebut
dikatakan dapat dipercaya karena data terverifikasi. Ketiga, menangkap
maksud dari data secara tepat sukar dilakukan dan rumit karena kecepatan
terjadinya suatu kejadian dan sifat batasan waktu observasi. Opini, pilihan,
dan perilaku beraneka ragam dari satu lingkungan dengan yang lain serta
sesuai berjalannya waktu. Sebagai contoh, perilaku pengeluaran uang
selama akhir 1980-an secara dramatis berbeda dengan satu dekade
berikutnya pada populasi yang sama karena tingkat kesejahteraan pada

9
empat tahun terakhir di milenium tersebut baik. Perilaku yang sama hari ini
juga sangat berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya karena resesi yang
berkelanjutan. Pada akhirnya, data menunjukkan kebenarannya melalui
kedekatan terhadap fenomena.
Data sekunder (secondary data) setidaknya memiliki satu tingkat
interpretasi yang dimasukkan di antara kejadian dan catatannya. Data primer
(primary data) digunakan karena kedekatan data terhadap kebenaran dan
pengendalian terhadap kesalahan. Peringatan ini mengingatkan kita untuk
berhati-hati dalam mendesain prosedur pengumpulan data dan
menggeneralisasikannya dari hasil penelitian.
Data diedit untuk memastikan konsistensi antar-responden dan
menemukan adanya data yang hilang. Dalam permasalahan metode survei,
pengeditan data dapat mengurangi kesalahan dalam pencatatan,
memperbaiki penjelasan, dan mengklasifikasikan ketidakjelasan dan
ketidakcocokan respon. Data yang telah diedit kemudian diletakkan pada
satu bentuk yang dapat dianalisis. Sebuah laporan tidak dapat begitu saja
menggunakan data yang masih mentah sehingga kode alfanumarik
digunakan untuk mengurangi respon menjadi sistem yang lebih dapat diatur
untuk disimpan dan diproses selanjutnya. Kode mengikuti berbagai aturan
keputusan yang peneliti temukan untuk membantu dalam pengelompokan,
tabulasi, dan analisis. Komputer memungkinkan proses penggabungan dan
edit data, pengkodean, serta pemasukan data dilakukan dengan langkah
yang lebih singkat walaupun analisis akhir dilakukan pada sistem yang lebih
luas.
e. Tahap 5 : Analisis Data dan Interpretasi
Analisis data (data analysis) adalah upaya atau cara untuk mengolah
data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami
dan bermanfaat untuk solusi permasalahan, terutama masalah yang
berkaitan dengan penelitian. Analisis data meliputi pengurangan data
akumulasi menjadi ukuran yang dapat diolah, mengembangkan ringkasan,
mencari pola, dan mengaplikasikan teknik statistik. Adapun tujuan dari
analisis data ialah untuk mendeskripsikan data sehingga bisa di pahami, lalu

10
untuk membuat kesimpulan atau menarik kesimpulan menjadi karakteristik
populasi berdasarkan data yang didapatkan dari sampel, biasanya ini dibuat
berdasarkan pendugaan dan pengujian hipotesis.
Skala respon pada kuesioner dan instrumen penelitian biasanya
mengharuskan analis untuk mengambil berbagai fungsi, seperti halnya
dalam mengeksplorasi hubungan antarvariabel. Selanjutnya, peneliti harus
menginterpretasi temuan ini untuk menjawab pertanyaan penelitian klien
atau menentukan apakah hasilnya konsisten dengan hipotesis dan teori.
Kemudian, manajer meminta peneliti untuk memberikan rekomendasi
berdasarkan interpretasi data tersebut.
Contoh sederhana melibatkan penelitian pasar perusahaan yang
memilih 2.000 orang dari target populasi telepon genggam generasi baru.
Setiap responden akan diberikan empat pertanyaan :
1) “Apakah anda lebih suka pocket-phone dari pada telepon genggam yang
sudah ada?”
2) “Apakah ada masalah transmisi pada pocket-phone?”
3) “Apakah pocket-phone lebih cocok digunakan untuk transmisi di seluruh
dunia dari pada telepon genggam yang sudah ada?”
4) “Apakah harga merupakan alasan utama anda untuk membeli pocket-
phone?”
Jawaban atas pertanyaan tersebut akan menghasilkan 8.000 data
mentah. Mengurangi data menjadi ukuran yang dapat diolah ditentukan
dengan delapan statistik: persentase dari jawaban ya dan tidak pada setiap
pertanyaan. Ketika enam pertanyaan demografi mengenai responden
ditambahkan, jumlah keseluruhan data dapat dilipatkan dengan mudah. Jika
peneliti mempertimbangkan empat pertanyaan kunci daripada mendapatkan
jawaban atas pertanyaan ya dan tidak, analisis cenderung membutuhkan
analisis statistik yang lebih kuat daripada hanya meringkasnya.
f. Tahap 6 : Melaporkan Hasil
Terakhir, penting untuk mempersiapkan laporan dan mengirimkan
temuan dan rekomendasi kepada manajer untuk tujuan pembuatan
keputusan. Peneliti menyesuaikan gaya dan urutan isi laporan berdasarkan

11
target peserta, alasan, dan tujuan penelitian. Hasil penelitian dapat
dikomunikasikan melalui konferensi, surat, laporan tertulis, presentasi
langsung, atau beberapa kombinasi dari metode tersebut. Laporan harus
dibuat dari perspektif manajer atau pengguna informasi. Kerumitan desain
dan perencanaan sampel atau perangkat lunak yang digunakan untuk
menganalisis data dapat membantu membangun kredibilitas peneliti, namun
pada akhirnya, perhatian utama manajer adalah untuk menyelesaikan dilema
manajemen. Oleh karena itu, peneliti harus secara akurat dapat menilai
kebutuhan manajer melalui proses penelitian dan menggabungkan
pemahaman ini menjadi produk akhir, yaitu laporan penelitian.
Pembuatan keputusan manajemen terkadang mengesampingkan
laporan peneliti tanpa mengambil tindakan. Komunikasi inferior terhadap
hasil penelitian merupakan alasan utama. Dengan kemungkinan ini, seorang
ahli penelitian harus melakukan :
- Adaptasi mendalam terhadap informasi yang dibutuhkan klien
- Memilih kata secara hati-hati dalam membuat interpretasi, kesimpulan,
dan rekomendasi
Terkadang, organisasi dan lingkungan memaksa peneliti untuk
melawan implementasi dan hasil penelitian. Misalnya, studi kasus yang
dilakukan untuk Association of American Publishers yang membutuhkan
iklan kampanye untuk mengajak masyarakat membaca buku lebih banyak.
Proyek ini menghabiskan $125.000, hasil studi menunjukkan bahwa hanya
13 persen dari warga Amerika yang secara umum membeli buku di toko.
Ketika tiba waktu pelaksanaan kampanye dan menghasilkan peningkatan
penjualan buku sebesar $14 juta, kepentingan anggota memudar dan proyek
tersebut berhenti. Setidaknya, laporan penelitian harus memuat hal-hal di
bawah ini:
1) Ringkasan pelaksanaan yang berisi sinopsis permasalahan, temuan, dan
rekomendasi.
2) Tinjauan penelitian: latar belakang permasalahan, tinjauan literature,
metode dan prosedur, serta kesimpulan.
3) Bagian pada strategi implementasi untuk rekomendasi.

12
4) Lampiran teknis dengan seluruh materi yang dibutuhkan untuk
mengulangi proyek penelitian.

2. Permasalahan Proses Penelitian


a. Favored – Technique Syndrome
Beberapa periset cenderung terikat pada metode yang digunakan
dalam riset yang mereka lakukan. Mereka menyusun kembali pertanyaan
manajemen supaya sejalan dengan metodologi favorit mereka. Namun, tidak
semua periset nyaman dengan sistem dan desain eksperimen. Keengganan
masa lalu dan sebagian besar ilmuwan sosial untuk menggunakan desain
eksperimen dipercaya telah menghambat perkembangan riset ilmiah di
dalam bidang itu. Ketersediaan teknik adalah faktor penting dalam
menentukan bagaimana riset akan dilaksanakan atau apakah studi tertentu
dapat dilaksanakan.
b. Pengumpulan Kepingan Database Perusahaan
Keberadaan pusat informasi atau database dapat mengganggu
manajer, tampaknya dapat mengurangi kebutuhan akan penelitian lainnya.
Setiap kelompok dalam database pada awalnya dibuat untuk alasan yang
spesifik, alasan yang cocok atau tidak cocok dengan pertanyaan manajemen
yang dihadapi dalam suatu organisasi. Misalnya, database departemen
layanan MindWriter mungkin saja berisi beberapa kategori mengenai jenis
masalah, lokasi masalah, perbaikan yang digunakan untuk memeriksa
masalah, dan lain-lain.
Penggalian database informasi manajemen sudah menjadi tren dan
semua tipe organisasi terus meningkatkan nilai kemampuan untuk mengolah
informasi yang berarti. Sementara pengumpulan data biasanya menjadi
langkah awal dalam penelitian berbasis pengambilan keputusan, jarang
sekali beberapa aktivitas tersebut dapat menjawab semua pertanyaan
manajemen yang berhubungan dengan dilemma manajemen tertentu.
Text databases merupakan jenis literature yang berisi kompilasi
daftar buku, jurnal, majalah atau literature lainnya yang dipublikasikan
secara periodik. Text databases dapat berupa cetakan dalam bentuk buku,

13
disket, pita magnetik, laser disk, compact disk (CD ROMs), atau
dipublikasikan melalui website.
c. Pertanyaan yang Tidak Dapat Diteliti
Tidak semua pertanyaan manajemen dapat diteliti, dan tidak semua
pertanyaan penelitian dapat dijawab. Untuk dapat diteliti, sebuah pertanyaan
harus menjadi sesuatu dimana observasi atau pengumpulan data lainnya
dapat memberikan jawaban penelitian. Banyak pertanyaan yang tidak dapat
dijawab atas dasar informasi saja. Pertanyaan mengenai nilai dan kebijakan
sering kali harus mempertimbangkan keputusan manajemen.
Dalam hal ini, sebagai contoh yaitu dalam studi MetalWorks,
manajemen mungkin bertanya, “Haruskah kita menahan kebebasan aturan
senioritas dalam negosiasi pekerjaan baru kita?” sementara beberapa
informasi dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan ini, pertimbangan
atas hal-hal lain, seperti “keadilan untuk para pekerja” atau “hak manajemen
untuk mengelola” mungkin saja penting dalam pengambilan keputusan.
Informasi dimungkinkan untuk semua jenis pertanyaan dari nilai yang
ditransformasikan menjadi pertanyaan dari suatu kenyataan.
Mempertimbangkan “keadilan bagi para pekerja”, pertama seseorang harus
mengumpulkan informasi untuk mengestimasi luas dan tingkat pekerja yang
akan dipengaruhi oleh perubahan aturan, kemudian selanjutnya dapat
mengumpulkan pertanyaan pendapat dari pekerja mengenai keadilan dari
aturan senioritas. Walau demikian, elemen nilai yang penting tetap harus
ada. Pertanyaan yang tidak terjawab, misalnya “haruskah kita
mempertanyakan kebijakan yang malah akan mengancam keamanan dan
kesejahteraan pekerja yang lebih tua yang tidak siap dengan keragaman
ini?” walaupun jika sebuah pertanyaan dapat dijawab dengan fakta-fakta
yang ada, namun pertanyaan ini mungkin tidak dapat diteliti kareana
prosedur atau teknik yang diuji dan diterima saat ini tidak mencukupi.
d. Masalah Manajemen yang Tidak Jelas
Beberapa kategori masalah sangat kompleks, bermuatkan nilai, dan
dibatasi kendala bahwa hal tersebut terbukti tidak dapat diselesaikan dengan
bentuk analisis tradisional. Pertanyaan ini memiliki karakteristik yang

14
secara nyata bertolak belakang dengan masalah yang didefinisikan dengan
baik. Salah seorang penulis menggambarkan perbedaan sebagai berikut:
Untuk menjelaskan bahwa situasi masalah memunculkan
kesepakatan tingkat tinggi di antara komunitas tertentu dalam penyelesaian
masalah berdasarkan pada petunjuk atribut yang telah ada, pelaksanaan
operasi yang diizinkan, dan konsekuensi dari pelaksanaan tersebut, hal ini
disebut dengan tidak ambigu atau kejelasan yang berhubungan dengan
komunitas tersebut. Di sisi lain, untuk menjelaskan bahwa masalah
memunculkan sejumlah variabel respons yang sangat didasarkan pada acuan
dari atribut, operasi yang diperbolehkan, dan konsekuensinya, hal ini
disebut ketidakpastian atau ambiguitas yang berkaitan dengan komunitas
tersebut.
Penulis lain menyebutkan bahwa pertanyaan penelitian yang tidak
jelas jarang sekali rentan terhadap serangan dari metode penelitian
kuantitatif karena masalah tersebut memiliki banyak sisi
ketidakberhubungan untuk pengukuran yang diselesaikan dengan akurat.
Kemudian, penulis lain menyarankan bahwa terdapat beberapa pertanyaan
penelitian dari jenis ini yang metodenya tidak ada atau, jika memang
metodenya ditemukan, mungkin saja tidak menyediakan data yang penting
untuk menyelesaikan penelitian tersebut. Peneliti yang berpengalaman akan
menginginkan melaksanakan penelitian eksplorasi yang teliti sebelum
menindaklanjuti dengan pendekatan terbaru.
d. Penelitian Dengan Motivasi Politis
Penting untuk diingat bahwa motivasi manajer untuk melaksanakan
penelitian tidak selalu jelas. Manajer mungkin saja menunjukkan kebutuhan
penelitian yang sebenarnya untuk informasi tertentu sebagai dasar
pengambilan keputusan. Hal ini merupakan skenario ideal untuk penelitian
yang berkualitas. Terkadang, meski demikian, sebuah penelitian tidak selalu
dibutuhkan, tetapi tetap saja disetujui, terutama karena penelitian tersebut
mendapatkan persetujuan untuk ide tertentu dari manajer. Pada saat yang
lain, penelitian mungkin saja disetujui sebagai suatu ukuran perlindungan
pribadi bagi pengambil keputusan jika kemudian muncul kecaman. Dalam

15
kondisi yang kurang ideal, peneliti akan menemukan kesulitan untuk
mendapatkan dukungan manajer dalam menggunakan desain penelitian
yang sesuai.

B. Memperjelas Pertanyaan Penelitian Melalui Data Sekunder


1. Sebuah Strategi Pencarian untuk Eksplorasi
Eksplorasi paling utama digunakan ketika peneliti tidak memiliki ide,
tentang permasalahan yang akan mereka hadapi saat melakukan penelitian.
Melalui eksplorasi, peneliti mengembangkan konsep yang lebih jernih, membuat
prioritas, mengembangkan definisi operasional, dan melakukan perubahan pada
akhir model penelitian. Eksplorasi juga lebih menghemat waktu dan uang. Jika
masalah yang di hadapi tidak terlalu penting dari perkiraan pertama, studi lain
yang bersifat lebih formal dapat di batalkan.
Eksplorasi melakukan tujuan lainnya pula. Ruang lingkup investigasi
dapat menjadi sesuatu yang sangat baru atau sangat tidak jelas sehingga peneliti
membutuhkan sebuah eksplorasi hanya untuk mempelajari sesuatu mengenai
dilema yang di hadapi manajer. Variabel yang penting mungkin tidak diketahui
atau ditentukan sepenuhnya. Hipotesis penelitian mungkin akan diperlukan.
Peneliti mungkin juga melakukan eksplorasi untuk memastikan praktik yang
dilakukan studi formal di dalam area penelitiannya.
Meskipun hal tersebut memiliki nilai yang jelas, peneliti dan manajer
sering kali kurang memberikan perhatian lebih terhadap eksplorasi dari pada
yang seharusnya mereka lakukan. Ada tekanan kuat untuk memberikan jawaban
yang lebih cepat. Terlebih lagi, eksplorasi terkadang terhubung dengan bias yang
lama mengenai penelitian kualitatif: subjektifitas, tidak bersifat mewakili, dan
model tidak sistematis. Secara realistis, eksplorasi dapat menghemat baik waktu
maupun uang sehingga tidak seharusnya hal tersebur diabaikan.
Tahapan eksplorasi penelitian biasanya terdiri atas satu atau lebih hal
berikut ini :

16
a. Penemuan dan analisis dari sumber sekunder
1) Penelitain yang dipublikasikan (biasanya berfokus pada hasil dari survei
atau pada kasus yang diteliti bersamaan dengan satu atau beberapa
kejadian)
2) Analisis dokumen
3) Mendapatkan kembali informasi dari database perusahaan
b. Wawancara dengan orang yang mengetahui masalah atau solusi yang
memungkinkan (yang di sebut dengan wawancara ahli).
c. Wawancara dengan orang yang terlibat dengan masalah (disebut dengan
Individual Depth Interviews)
d. Diskusi kelompok dengan individu yang terlibat dengan penelitian atau
yang mungkin dapat memberikan solusi (termasuk kelompok yang tidak
formal maupun teknik formal seperti kelompok khusus atau pengungkapan
pendapat).
Eksploasi dari sumber sekunder akan sangat berguna pada heirarki
tertentu. Namun, kebanyakan penelitan menemukan sebuah tinjauan dari sumber
sekunder yang sangat penting untuk beralih dari pertanyaan manajemen ke
pertanyaan penelitian. Ketika beralih dari pertanyaan manajemen ke pertanyaan
penelitian, peneliti menggunakan sumber sekunder, baik internal maupun
eksternal. Tujuan dalam tahap penelitian eksploratif adalah untuk mencapai hal
berikut :
a. Mengembangkan pemahaman mengenai dilema manajemen dengan melihat
cara lain yang diberikan dan/atau pemecahan masalah yang hampir sama
dengan dilema manajemen maupun pertanyaan manajemen.
b. Mengumpulkan informasi latar belakang mengenai topik untuk menyaring
pertanyaan penelitian.
c. Mengindentifikasi informasi yang seharusnya dikumpulkan untuk membuat
pertanyaan investigasi.
d. Mengindentifikasi sumber dan pertanyaan sebenarnya yang mungkin akan
digunakan sebagai pertanyaan pengukuran.

17
e. Mengindentifikasi sumber dan kerangka sample sebenarnya (daftar dari
peserta yang potensial) yang mungkin akan digunakan dalam desain sample.
Tahapan eksplorasi akan dimulai dengan pencarian literatur (tinjauan buku
maupun artikel dalam jurnal atau litelatur profesional yang berhubungan dengan
dilema manajemen). Tinjauan ini seharusnya memasukkan materi berkualitas
tinggi yang dipublikasikan di situs. Sebuah literatur penelitian memerlukan
penggunaan katalog perpustakaan online dan satu atau lebih database bibliografi
atau indeks. Dalam beberapa topik, akan berguna untuk mencari keterangan dari
buku panduan atau ensiklopedia tertentu terlebih dahulu untuk memebuat daftar
beberapa bagian, orang, atau kejadian penting yang memiliki pengaruh terhadap
topik dan juga untuk menentukan publikasi utama dan penulis terbaik. Materi
dari referensi yang lain akan digabung dalam stategi penelitian sesuai dengan
kebutuhan. Secara umum, pencarian literatur memiliki lima tahapan :
a. Menetapkan dilema manajemen atau pertanyaan manajemen.
b. Mencari keterangan dari ensiklopedia, kamus, buku pedoman dan buku-
buku teks untuk mengindentifikasi bagian, orang – orang, atau kejadian
yang penting yang berhubungan dengan dilema manajemen atau pertanyaan
manajemen.
c. Mengaplikasikan bagian, nama orang, atau kejadian penting tersebut dalam
pencarian indeks, bibliografi, atau situs untuk mengidentifikasi sumber
sekunder tertentu.
d. Menempatkan dan meninjau sumber sekunder tertentu untuk relevansi
dengan dilema manajemen.
e. Mengevaluasi nilai setiap sumber dan isinya.
` Hasil dari pencarian literatur dapat menjadi sebuah solusi untuk dilema
manajemen. Meski demikian, sering kali pertanyaan manajemen belum
menemukan solusinya sehingga diputuskan untuk melanjutkan proposal
penelitian. Proposal penelitian paling tidak mencakup pertanyaan-pertanyaan
penelitian dan deskripsi singkat metode penelitian yang diajukan. Proposal
penelitian menyimpulkan temuan dari tahap penjelasan penelitian, biasa dengan
bibliografi dari sumber sekunder yang mengarah pada keputusan untuk
mengajukan sebuah studi penelitian formal.

18
2. Tingkatan Informasi
Tiga tingkatan sumber informasi adalah sebagai berikut :
a. Sumber primer merupakan hasil asli dari penelitian atau data mentah tanpa
interpretasi maupun pernyataan yang di sajikan sebagai opini resmi. Sumber
primer diantaranya adalah memo, surat, wawancara atau pidato (dalam
bentuk audio, video, atau tulisan), undang-undang, peraturan, keputusan dan
standar hukum serta sebagian besar data pemerintah (termasuk data sensus
ekonomi dan pekerja). Sumber primer selalu yang memiliki informasi
paling lengkap dan akurat karena informasinya belum di saring atau
disensor oleh pihak kedua. Sumber internal lain dari data primer merupakan
catatan persediaan, catatan karyawan, formulir permintaan pembelian, grafik
kontrol proses statistik, dan data lain yang sejenis.
b. Sumber sekunder, yaitu interpretasi dari data primer seperti ensiklopedia,
buku teks, artikel, di majalah dan koran, dan sebagian besar pemberitaan di
media masa dianggap sebagai sumber informasi sekunder. Secara internal
ringkasan analisis penjualan dan pelaporan tahunan menjadi contoh dari
sumber sekunder karena analisis dan laporan tersebut dihimpun dari
berbagai sumber primer. Akan tetapi, bagi pihak luar laporan tahunan
ditinjau sebagai sumber primer karena laporan menunjukkan keadaan posisi
perusahaan.
c. Sumber tersier, yaitu interpretasi dari sumber sekunder walau pada
umumnya disajikan dalam bentuk indeks, bibliografi dan alat bantu
pencarian data melalui internet.
Tingkatan sumber mengindikasikan bahwa sumber primer memiliki nilai
lebih dari sumber sekunder, dan sumber sekunder memiliki nilai lebih dari
sumber tersier.
3. Jenis Sumber Informasi
Terdapat lima jenis sumber informasi yang paling banyak di gunakan
oleh peneliti yaitu:

19
a. Indeks dan bibliografi, yaitu berfungsi dalam mengidentifikasikan dan
menemukan lokasi suatu buku atau artikel jurnal dari jutaan yang telah
diterbitkan. Indeks dan bibliografi merupakan bagian paling penting dari
perpustakaan karena indeks membantu mengidentifikasi dan menemukan
buku ataupun artikel jurnal diantara jutaan buku dan artikel yang di
publikasi. Satu-satunya bibliografi paling penting di perpustakaan adalah
katalog online. Dengan berbagai jenis infomasi yang ada, terdapat banyak
indeks dan bibliografi khusus untuk topik bisnis. Indeks dan Bibliografi
khusus tersebut sangat berguna dalan pencarian literatur untuk menemukan
penulis dan penelitian utama dalam topik tertentu.
b. Kamus, biasanya menggunakan kamus untuk melakukan pengecekan
terhadap ejaan maupun tata bahasa yang digunakan atau untuk menjelaskan
arti sebuah istilah. Dalam bisnis, seperti dalam bidang lainnya, ada banyak
kamus khusus yang mengidentifikasikan kata-kata, istilah, jargon tertentu
dalam suatu disiplin. Kamus juga merupakan sebuah media yang tepat untuk
menemukan akronim. Informasi dari kamus dan daftar istilah dapat
digunakan untuk mengidentifikasi istilah kunci baik untuk pencarian
database cetak ataupun online.
c. Ensiklopedia, biasanya digunakan untuk menemukan latar belakang ataupun
informasi sejarah mengenai sebuah topik atau untuk menemukan nama atau
istilah yang dapat meningkatkan hasil pencarian di sumber lain. Sebagai
contoh, seseorang mungkin dapat menggunakan ensiklopedia untuk
menemukan tanggal pada saat Microsoft memperkenalkan Windows dan
kemudian menggunakan tanggal tersebut untuk menarik informasi dari
sebuah indeks ke dalam periode waktu. Ensiklopedia juga berguna dalam
mengidentifikasi para ahli dalam sebuah bidang dalam suatu topik.
d. Buku Pedoman, merupakan kumpulan fakta terkait sebuah topik, yang
sering kali di dalamnya terdapat statistik, informasi langsung, daftar kata-
kata dai berbagai istilah dan data yang lain seperti hukum, regulasi yang di
perlukan dalam suatu bidang. Buku pedoman yang baik memiliki sumber
referensi untuk fakta-fakta yang disajikan.

20
e. Direktori, biasanya digunakan untuk menemukan nama dan alamat seperti
data yang lain. Walaupun banyak tersedia dan digunakan dalam bentuk
cetak, direktori dalam bentuk digital yang dapat dicari atau dipilih dengan
beberapa karakteristik tertentu dan kemudian diunduh akan jauh lebih
berguna. Banyak direktori tersedia secara gratis di situs-situs jejaring,
namun direktori yang paling lengkap memiliki hak milik (dan harus dibeli)
4. Mengevaluasi Sumber Informasi
Para peneliti yang menggunakan sumber sekunder, khususnya jika
mengambil sumbernya dari internet, tentunya akan membuat suatu evaluasi
sumber. Para peneliti harus mengevaluasi dan memilih sumber informasi
berdasarkan lima faktor yang dapat diaplikasikan untuk berbagai tipe sumber,
baik yang berbentuk cetak maupun elektronik. Faktor tersebut diantaranya :
a. Tujuan, alasan yang tersembunyi maupun yang jelas dari sumber informasi.
b. Ruang lingkup, sejauh mana luas dan dalam cakupan topiknya, termasuk
periode waktunya, keterbatasan geografi, dan kriteria untuk pencantuman
informasi.
c. Sumber, tingkatan dari data (primer, sekunder, tersier) dam kualitas dari
penulis sumber.
d. Peserta, karakteristik dan latar belakang bagi orang-orang atau kelompok
yang menjadi sumber informasi.
e. Format, bagaimana informasi disajikan dan tingkat kemudahan dalam
mendapatkan informasi khusus di dalam sumber tersebut.
Tujuan dari eksplorasi awal adalah untuk membantu para ahli dalam
memahami dilema manajemen dan mengembangkan pertanyaan manajemen.
Tahap eksplorasi selanjutnya di desain untuk mengembangkan pertanyaan
penelitian dan pada akhirnya pertanyaan eksplorasi dan pengukuran.

C. Menggali Sumber Internal


1. Definisi, Tujuan, dan Fungsi Data Mining
Data Mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah
berupa informasi yang selama ini tidak diketahui secara manual dari suatu basis
data dengan melakukan penggalian pola-pola dari data. Secara umum definisi

21
data mining dapat diartikan sebagai proses penemuan pola yang menarik dari
data yang tersimpan dalam jumlah besar, ekstraksi dari suatu informasi yang
berguna, dan ekplorasi dari analisa secara otomatis atau semiotomatis terhadap
data-data dalam jumlah besar untuk mencari pola dan aturan yang berarti. Data
Mining menggambarkan proses penemuan pengetahuan dari database yang
disimpan dalam data marts atau data warehouse. Data mining biasa juga
dikenal dengan nama lain seperti Knowledge discovery in databases (KDD),
ekstraksi pengetahuan (knowledge extraction), dan analisa data/pola dan
kecerdasan bisnis (business intelligence). Teknik data mining digunakan untuk
memeriksa basis data berukuran besar sebagai cara untuk menemukan pola yang
baru dan berguna. Tidak semua pekerjaan pencarian informasi dinyatakan
sebagai data mining. Sebagai contoh, pencarian record individual menggunakan
database management system atau pencarian halaman web tertentu melalui kueri
ke semua search engine adalah pekerjaan pencarian informasi yang erat
kaitannya dengan information retrieval. Secara khusus, data mining
menggunakan ide-ide seperti (1) pengambilan contoh, estimasi, dan pengujian
hipotesis, dari statistika dan (2) algoritme pencarian, teknik pemodelan, dan teori
pembelajaran dari kecerdasan buatan, pengenalan pola, dan machine learning.
Data mining juga telah mengadopsi ide- ide dari area lain meliputi optimisasi,
evolutionary computing, teori informasi, pemrosesan sinyal, visualisasi dan
information retrieval.
Data Warehouse adalah sebuah tempat penyimpanan database elektronik
yang mengelola data dengan jumlah yang besar ke dalam kategori untuk
memfasilitasi para pengguna akhir dalam pencarian, interpretasi, dan penyortiran
informasi. Data Warehouse menyediakan arsip yang dapat diakses untuk
mendukung aplikasi kecanggihan organisasi yang dinamis. Data yang ada di
data warehouse harus terus menerus diperbarui untuk memastikan bahwa
manajer memiliki akses data yang tepat untuk pengambilan keputusan. Dalam
sebuah data warehouse, konten dalam komputer disalin ke dalam tempat
penyimpanan pusat, dimana rancangan standard dan definisi data yang konsisten
diaplikasikan. Data ini tersedia bagi departemen atau tim fungsional untuk
analisis langsung maupun sebagai fasilitas penyimpanan selanjutnya atau data

22
marts yang menghimpun informasi yang dibutuhkan. Data marts merupakan
bagian dari data warehouse yang mendukung pembuatan laporan serta analisa
data pada suatu unit, departemen atau bagian pada sebuah
organisasi/perusahaan. Fungsi dari data mart adalah untuk memberikan
informasi pada segmen fungsional organisasi/perusahaan. Seluruh sistem harus
dibuat untuk integrasi dan kesesuaian diantara data marts yang berbeda.
Alasan utama mengapa data mining sangat menarik perhatian industri
informasi dalam beberapa tahun belakangan ini adalah karena tersedianya data
dalam jumlah yang besar dan semakin besarnya kebutuhan untuk mengubah data
tersebut menjadi informasi dan pengetahuan yang berguna karena sesuai fokus
kegiatan mengekstraksi atau menambang pengetahuan dari data yang
berukuran/berjumlah besar, informasi inilah yang nantinya sangat berguna untuk
pengembangan. Kepemilikan data historis atau arsip data internal sebuah
organisasi sering kali menjadi informasi yang kurang digunakan secara efektif
dalam tahapan eksplorasi karena mungkin para peneliti kurang mengetahui
bahwa ada data historis semacam itu karena adanya perputaran tenaga kerja atau
karena kendala waktu atau anggaran, serta arsip-arsip kurang tersusun dengan
baik, jadi para peneliti memilih untuk tidak menggunakan data seperti itu.
Semakin mudah sebuah database diakses yang menjadi bagian dari data
warehouse, semakin banyak peneliti akan menggunakan database tersebut untuk
menampilkan pola. Oleh karena itu, para peneliti lebih memilih untuk menggali
database elektronik daripada database cetak. Tujuan data mining adalah :
a. Explanatory, untuk menjelaskan beberapa kondisi penelitian, seperti
mengapa penjualan truk pick up meningkat di colorado.
b. Confirmatory, untuk mempertegas hipotesis, seperti halnya 2 kali
pendapatan keluarga lebih suka di pakai untuk membeli peralatan keluarga,
di bandingkan dengan satu kali pendapatan keluarga.
c. Exploratory, untuk menganalisis data untuk hubungan yang baru yang tidak
di harapkan, seperti halnya pola apa yang cocok untuk kasus penggelapan
kartu kredit.

23
Data mining mempunyai fungsi yang penting untuk membantu
mendapatkan informasi yang berguna serta meningkatkan pengetahuan bagi
pengguna. Pada dasarnya, data mining mempunyai empat fungsi dasar yaitu:
a. Fungsi Prediksi (prediction). Proses untuk menemukan pola dari data
dengan menggunakan beberapa variabel untuk memprediksikan variabel
lain yang tidak diketahui jenis atau nilainya.
b. Fungsi Deskripsi (description). Proses untuk menemukan suatu karakteristik
penting dari data dalam suatu basis data.  
c. Fungsi Klasifikasi (classification). Klasifikasi merupakan suatu proses
untuk menemukan model atau fungsi untuk menggambarkan class atau
konsep dari suatu data. Proses yang digunakan untuk mendeskripsikan data
yang penting serta dapat meramalkan kecenderungan data pada masa
depan.  
d. Fungsi Asosiasi (association). Proses ini digunakan untuk menemukan suatu
hubungan yang terdapat pada nilai atribut dari sekumpulan data.

24
2. Evolusi Data Mining
Evolusi data mining dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1
Evolusi Data Mining
Tahapan Evolusi Pertanyaan Teknologi yang Karakteristik
Penelitian Memungkinkan
Kumpulan Data “Berapa rata-rata Komputer, alat Retrospektif,
(Tahun 1960-an) total pendapatan perekam, dan disket pengiriman data
saya selama lima statistik
tahun terakhir”
Akses Data “Berapa penjualan Relational Restrospektif,
(Tahun 1980-an) unit di perusahaan Database, pengiriman data
X pada bulan Structured query yang dinamis pada
Desember” language tingkat catatan
Navigasi Data “Berapa penjualan Online analytic Restrospektif,
(Tahun 1990-an) unit di perusahaan processing, database pengiriman data
X kemarin, multidimensi, data yang dinamis pada
khususnya frozen warehouse beragam tingkatan
food?

Data Mining “Apa yang Algoritme tingkat Prospektif,


(Tahun 2000-an mungkin terjadi lanjut, computer pengiriman
dan setelahnya) terhadap unit multiprocessor, informasi yang
Penjualan frozen database yang besar proaktif
food bulan depan?
Mengapa?

3. Proses Data Mining

25
Sebagai salah satu bagian dari sistem informasi, data mining
menyediakan perencanaan dari ide hingga implementasi akhir. Komponen-
komponen dari rencana data mining adalah sebagai berikut.

a. Menentukan Sampel
Peneliti harus menentukan apakah menggunakan seluruh data set atau hanya
sampel dari data. Sampling adalah suatu proses untuk memilih perwakilan
data (sample) yang dapat menggambarkan keseluruhan data dalam
himpunan data dengan menguji suatu bagian data. Sampling dapat diterima
jika jumlah data sample dirasa cukup dan mampu menunjukkan
karakteristik dari populasi yang lebih besar.
b. Eksplorasi
Setelah data dijadikan sampel, tahap selanjutnya adalah menyelidiki tren
atau kelompok baik secara visual maupun numeric. Para peneliti juga
mencari outlier untuk melihat jika data perlu dibersihkan, permasalahan
perlu dipersempit, atau sampel yang besar perlu diambil.
c. Modifikasi
Berdasarkan penemuan dalam tahap eksplorasi, data mungkin perlu untuk
dimodifikasi. Program penurunan data, seperti analisis faktor, koresponden
analisis, atau pengelompokan dapat digunakan.
d. Membuat model
Ketika sudah siap, pembuatan model dimulai. Teknik pembuatan model
dalam data mining didalamnya termasuk neutral networks, seperti model
pohon keputusan, sequence-based, klasifikasi dan estimasi, serta generic-
based.
e. Menilai
Tahap akhir dalam data mining adalah menilai model untuk mengestimasi
bagaimana model tersebut bekerja dengan baik. Metode umum dalam
penelitian melibatkan pengaplikasian sejumlah data yang tidak digunakan
selama tahap pengampilan sampel. Jika model yang digunakan valid, model
tersebut akan bekerja pada sampel “holdout”. Cara lain untuk menguji

26
sebuah model adalah dengan menggunakan model tersebut untuk data yang
telah diketahui.

4. Hirarki Pertanyaan: Bagaimana Pertanyaan Ambigu Menjadi Sesuatu


Yang Dapat Diteliti Dalam Penelitian.
Proses yang dinamakan hierarki pertanyaan penelitian manajemen
diciptakan sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas para peneliti melalui
berbagai tingkatan pertanyaan, dimana disetiap pertanyaan tersebut memiliki
fungsi yang spesifik didalam seluruh penelitian bisnis. Berikut adalah tampilan
proses dengan berbagai tahapan tersebut:
1. Dilema Manajemen: Gejala apa yang menyebabkan permasalahan manajemen?
Stimulus lingkungan apa yang meningkatkan kepentingan manajemen?

2. Pertanyaan Manajemen: Bagaimana Manajemen menghilangkan gejala yang


negatif? Bagaimana manajemen memanfaatkan peluang secara penuh?

3. Pertanyaan Penelitian: Serangkaian tindakan masuk akal apakah yang


dapat dilakukan oleh manajemen untuk menyelesaikan masalah, atau
mengambil keuntungan dari peluang yang ada, dan manakah yang harus
dipertimbangkan?

4. Pertanyaan Penyelidikan: Apa yang perlu diketahui oleh manajer


untuk memilih alternatif terbaik dari serangkaian tindakan yang
ada?

5. Pertanyaan Pengukuran: Apa yang harus ditanyakan atau


diobservasi untuk memperoleh informasi yang diperlukan
oleh manajer?

6. Keputusan Manajemen: Rangkaian tindakan apakah


yang direkomendasikan dari temuan penelitian
tertentu?

a. Pertanyaan Manajemen

27
Management questions merupakan uraian baru dari dilema
manajemen dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan manajemen ini yang
berkembang dari dilemma manajemen terlalu banyak untuk dibuat dalam
daftar, tetapi kita dapat mengategorikannya. Berikut adalah Kategori
Pertanyaan Manajemen.
Tabel 2
Kategori Pertanyaan Manajemen
Kategori Pertanyaan Umum Contoh Pertanyaan Manajemen
Pilihan Tujuan a) Apa yang ingin Kita capai? 1) Haruskah Kita memosisikan
atau Pilihan ulang merk X sebagai sebuah
Sasaran Produk pengobatan dari
posisinya saat ini sebagai
produk kosmetik?
2) Tujuan apa yang harus dicapai
oleh X2 dalam negosiasi
distributor berikutnya?
Generalisasi dan a) Bagaimana Kita dapat 1) Bagaimana Kita dapat mencapai
Evaluasi Solusi mencapai hasil akhir dari apa target pengandalan penjualan
yang kita cari? dan keuntungan dalam waktu
lima tahun?
2) Apa yang harus dilakukan untuk
meningkatkan program
Completecare dalam perbaikan
produk dan pelayanan.
Troublesshooting a) Seberapa baik program 1) Bagaimana rasio biaya
atau pemasaran kita mencapai promorsi penjualan dari lini
Pengendalian tujuannya? produk kita?
b) Mengapa program 2) Mengapa departemen teman
pemasaran kita tidak kita memiliki penjualan
mencapai tujuannya? terendah, dilihat dari rasio –
rasio kujungan jumlah
kunjungan kunjungan halaman
situs?

28
3) Mengapa produk kita mendapat
off-shelf display paling rendah
di Industri.
Pertanyaan manajemen tidak menentukan jenis penelitian bisnis apa yang
akan dilakukan. Pertanyaan ini sangat bersifat manejerial. Hal ini
menunjukkan bahwa manajemen bank memiliki tugas mengembang strategi
untuk meningkatkan laba.
b. Eksplorasi
Merupakan kegiatan penjelajahan suatu permasalahan atau topik
untuk memahami permasalahan atau topik tersebut.  Penelitian eksplorasi
atau menjelajah berhubungan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu
fenomena itu ada ataupun tiada. Penelitian ini juga bisa sangat kompleks.
Biasanya, peneliti memilih tujuan eksplorasi dikarenakan oleh tiga macam
maksud seperti. memuaskan rasa ingin tahu awal dan nantinya ingin lebih
paham, menilai kelayakan dalam melakukan studi atau penelitian yang
nantinya lebih mendalam, metode yang digunakan dalam penelitian lebih
mendalam nantinya akan dikembangkan. Hasil dari penelitian eksplorasi
biasanya sering dianggap tidak memuaskan karena merupakan penelitian
penjelajahan. Eksplorasi yang tidak terstuktur membuat para peneliti dapat
mengembangkan dan mengubah pertanyaan manajemen serta menentukan
apa yang diperlukan untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang
diajukan. Proses perumusan pertanyaan penelitian kualitatif dapat dilihat
pada gambar berikut ini:

29
Gambar 3
Proses Perumusan Pertanyaan Penelitian Kualitatif

1) Pertanyaan Penelitian
Tugas Peneliti adalah membantu manajer dalam merumuskan
pertanyaan penelitian yang sesuai dengan kebutuhan untuk memecahkan
dilema manajemen. Pada hakikatnya pertanyaan penelitian dirumuskan
dengan melihat kesenjangan yang terjadi antara:

30
a) Apa yang seharusnya terjadi (prescriptive) dan yang sebenarnya
terjadi (descriptive).
b) Apa yang diperlukan (what is needed) dan apa yang tersedia (what is
available).
c) Apa yang diharapkan (what is expected) dan apa yang dicapai (what
is achieved)
Sebuah pertanyaan penelitian yang baik menyatakan tujuan studi
penelitian bisnis yang sedang dilakukan. Pertanyaan penelitian selalu
diawali dengan munculnya masalah yang sering disebut sebagai
fenomena atau gejala tertentu. Tetapi tidak semua masalah bisa diajukan
sebagai masalah penelitian. Ada syarat-syarat tertentu yang harus
dipenuhi agar bisa diangkat sebagai masalah penelitian. Terdapat tujuh
syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
a) Tersedia data atau informasi untuk menjawabnya.
b) Data atau informasi tersebut diperoleh melalui metode ilmiah, seperti
wawancara, observasi, kuesioner, dokumentasi, partisipasi, dan
evaluasi/tes.
c) Memenuhi persyaratan orisinalitas, diketahui melalui pemetaan
penelitian terdahulu (state of the arts).
d) Memberikan sumbangan teoretik yang berarti bagi pengembangan
ilmu pengetahuan.
e) Menyangkut isu kontroversial dan unik yang sedang hangat terjadi.
f) Masalah tersebut memerlukan jawaban serta pemecahan segera,
tetapi jawabannya belum diketahui masyarakat luas.
g) Masalah itu diajukan dalam batas minat (bidang studi) dan
kemampuan peneliti.
Fine Tuning Pertanyaan Penelitian
Istilah ini mungkin aneh digunakan dalam sebuah penelitian, akan
tetapi fine tuning pertanyaan sebenarnya adalah hal yang harus dilakukan
oleh para praktisi andal setelah menyelesaikan eksplorasi. Pertanyaan
penelitian tidak harus berbeda secara material, tetapi pertanyaan
penelitian akan berkembang dengan beberapa cara. Dalam tahap fine

31
tuning ini penelitian seharusnya memberikan aktivitas yang berhubungan
dengan pertanyaan penelitian untuk meningkatkan arah proyek
penelitian. Dilihat dari jenis pertanyaannya terdapat tiga macam jenis
pertanyaan, yaitu:
a) Deskriptif yaitu mendeskripsikan fenomena atau gejala yang diteliti
apa adanya dengan menggunakan kata tanya “apa”. Pertanyaan ini
biasanya diajukan untuk pertanyaan penelitian kualitatif.
b) Eksploratoris yaitu untuk memahami gejala atau fenomena secara
mendalam, biasanya menggunakan kata tanya “bagaimana”.
Pertanyaan ini biasanya diajukan untuk pertanyaan penelitian
kualitatif.
c) Eksplanatoris yaitu untuk menjelaskan pola - pola yang terjadi
terkait dengan fenomena yang dikaji dengan mengajukan pertanyaan
“apa ada hubungan atau korelasi, pengaruh antara faktor X dan Y”.
Pertanyaan ini biasanya diajukan untuk pertanyaan penelitian
kuantitatif.
2) Pertanyaan Penyelidikan
Pertanyaan penyelidikan (investigative questions) merupakan
informasi yang perlu diketahui oleh para pengambil keputusan, yaitu
pertanyaan yang harus dijawab oleh para peneliti untuk sampai pada
kesimpulan mengenai pertanyaan peneliti secara memuaskan. Setiap
pertanyaan memiliki subpertanyaan, dalam mengembangkan daftar
pertanyaan penyelidikan anda harus memasukkan:
a) Pertimbangan Kinerja
b) Isu sikap
c) Isu Perilaku
3) Pertanyaan Pengukuran
Pertanyaan Pengukuran (measurement questions) merupakan
pertanyaan sebenarnya yang digunakan oleh para peneliti untuk
mengumpulkan data dalam sebuah studi. Pertanyaan ini dapat menjadi
pertanyaan dalam sebuah survei atau elemen dalam daftar observasi.

32
Terdapat dua jenis pertanyaan pengukuran yang umum dalam penelitian
bisnis adalah:
a) Pradesain atau pertanyaan uji perintis (predesign measurement
question) adalah pertanyaan yang sudah dirumuskan dan diuji
sebelumnya oleh para peneliti yang lain, tercatat dalam literature,
dan dapat diaplikasikan atau diadaptasi untuk proyek yang sedang
ditangani.
b) Pertanyaan yang disesuaikan (custom-desaigned) adalah pertanyaan
yang dirumuskan secara khusus untuk proyek yang sedang ditangani
dan merupakan kumpulan pengetahuan dari semua aktivitas dalam
proses penelitian bisnis yang diselesaikan hingga tahap ini, terutama
pemahaman yang diperoleh dari eksplorasi.

33
DAFTAR PUSTAKA

Cooper, R. Donald dan Pamela S. Schindler. 2017. Metode Penelitian Bisnis, Edisi 12
Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
Ketut Rahyuda. 2016. Metode Penelitian Bisnis. Denpasar: Udayana University Press.

34

Anda mungkin juga menyukai