Anda di halaman 1dari 6

1.

Pengertian Penelitian Eksperimen


Penelitian eksperimen adalah sebuah penelitian yang dilakukan untuk
mencari akibat dari sesuatu yang dilakukan secara sengaja oleh para peneliti. 
Penelitian eksperimen juga disebut percobaan yang berasal dari bahasa Latin
“ex-periri” yang berarti menguji coba. Penelitian eksperimen adalah suatu
tindakan dan pengamatan yang dilakukan untuk mengecek hipotesis atau
mengenali hubungan sebab akibat antara gejala.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penelitian adalah suatu
kegiatan untuk mengumpulkan mengolah, menganalisis dan menyajikan data
yang dilakukan secara sistematis. Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan
suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis guna mengembangkan prinsip-
prinsip umum. Sedangkan, penelitian eksperimen adalah sebuah percobaan
yang bersistem dan berencana untuk membuktikan kebenaran suatu teori dan
sebagainya. Dalam penelitian eksperimen ini, penyebab dari semua gejala
akan diuji untuk mengetahui sebab atau variabel bebas itu akan mempengaruhi
akibat atau variabel terikat. Penelitian eksperimen ini biasanya digunakan
untuk memperoleh pengetahuan dalam bidang ilmu alam dan psikologi sosial. 
Jadi, bisa dikatakan bahwa eksperimen termasuk salah satu metode
penelitian. Dalam melaksanakan penelitian eksperimen, juga perlu memahami
semua hal yang berkaitan dengan setiap komponen eksperimen, baik
komponen yang berkaitan dengan jenis-jenis variabel, hakikat eksperimen,
karakteristik, tujuan, syarat-syarat eksperimen, langkah-langkah penelitian
eksperimen hingga bentuk desain penelitian eksperimen.
Penelitian eksperimental adalah salah satu penelitian yang paling kuat
metodologi yang dapat digunakan para peneliti. Dari banyak jenis penelitian
yang mungkin digunakan, eksperimen adalah cara terbaik untuk menetapkan
sebab-akibat hubungan antar variabel. Namun percobaan tidak selalu mudah
dilakukan (Prakoso, dkk, 2019).
Penelitian eksperimen (experimental research) adalah kegiatan penelitian
yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan / tindakan / treatment
terhadap tingkah laku suatu objek atau mengujuhi potensi tentang ada
tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan umum penelitian eksperimen adalah
untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tentu terhadap suatu gejala
kelompok tentu di bandingkan dengan kelompok lain yang menggunakan
perlakuan yang berbeda misalnya, suatu eksperimen di masukkan untuk
menilai/ membuktikan pengaruh perlakuan Pendidikan (pembelajaran dengan
metode pemecahan masalah) terhadap perestasi belajar matematika pada siswa
SMA atau untuk menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh pelaku
tersebut bila dibandingkan dengan metode pemahaman konsep. Tindakan di
dalam eksperimen disebut treatment, dan diartikan sebagai tindakan, semua
variabel atau pemberian kondisi yang akan dinilai (Meriza, 2021).

DAFTAR PUSTAKA
Meriza, M. (2021). Kajian Metode Penelitian Eksperimen Dalam Kacamata
Pendididkan Biologi (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung).

Prakoso, Af, Trisnawati, N., Soesatyo, Y., Subroto, Wt, & Sakti, Nc
(2019). Keefektifan Pemantapan Kemampuan Guru Smk Dalam Menulis
Proposal Penelitian Eksperimen. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Madani (Jpmm) , 3 (1), 59-82.
2. Manfaat Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen juga mempunyai manfaat, berikut ini manfaat dari
penelitian eksperimen, diantaranya yaitu:
a. Dapat berguna di setiap industri dan subjek
Manfaat yang pertama adalah dapat berguna di setiap industri dan
subjek. Hal ini dikarenakan penelitian eksperimen menawarkan tingkat
kontrol yang lebih tinggi daripada metode lain yang ada. Tidak hanya itu,
hal tersebut juga menawarkan hasil yang memberikan tingkat relevansi
dan spesifisitas yang lebih tinggi dan memungkinkan hasil penelitian
memiliki konsistensi yang unggul juga.
b. Dapat memungkinkan diketahuinya hubungan sebab dan akibat dari
variabel yang diteliti
Manipulasi variabel dapat memungkinkan peneliti untuk melihat
berbagai hubungan sebab-akibat yang dapat dihasilkan oleh suatu produk,
teori atau ide. Hal ini merupakan proses yang memungkinkan peneliti
dapat menggali lebih dalam apa yang mungkin dan menunjukkan
bagaimana hubungan variabel dapat memberikan manfaat tertentu.
c. Menawarkan tingkat kendali tinggi
Manfaat selanjutnya dari penelitian eksperimen adalah
menawarkan tingkat kendali tinggi. Hal ini dikarenakan prosedur yang
digunakan dalam penelitian eksperimen dapat memungkinkan peneliti
mengisolasi variabel tertentu dalam hampir semua topik. Sehingga
manfaat ini dapat memberikan kemungkinan untuk menentukan apakah
hasilnya layak atau tidak. Variabel dapat dikontrol sendiri atau
dikombinasikan juga dengan yang lain untuk menentukan apa yang dapat
terjadi ketika setiap skenario diselesaikan.
d. Memberikan kesimpulan yang spesifik
Penelitian eksperimen memberikan tingkat kontrol yang tinggi
yang dapat memberikan hasil yang spesifik dan relevan dengan
konsistensi. Dengan manfaat ini maka keberhasilan atau kegagalan bisa
ditentukan, sehingga hal ini dapat memungkinkan untuk memahami
validitas suatu produk, teori, atau ide dalam waktu yang lebih singkat
dibandingkan dengan metode verifikasi lainnya.

e. Dapat dikombinasikan dengan metode penelitian lain


Penelitian eksperimen dapat dikombinasikan dengan metode lain
untuk memastikan bahwa data yang diterima dari proses ini seakurat
mungkin. Karena hasil yang diperoleh peneliti harus bisa berdiri sendiri
untuk diverifikasi agar ada temuan yang valid. Oleh karena itu, kombinasi
faktor-faktor tersebut dapat memungkinkan untuk memberikan informasi
yang sangat spesifik dan juga sambil menawarkan ide-ide baru ke dalam
format penelitian lain secara bersamaan.

DAFTAR PUSTAKA
Candra, V., Simarmata, N. I. P., Mahyuddin, M., Purba, B., Purba, S., Chaerul,
M., & Jamaludin, J. (2021). Pengantar Metodologi Penelitian. Yayasan
Kita Menulis.
3. Bentuk Desain Eksperimental
Terdapat beberapa bentuk desain ekperimental yang dapat digunakan,
diantaranya:
1. Pre-Experimental Designs (nondesigns)
Pre-experimental design belum merupakan eksperimen sungguh-
sungguh, karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang
merupakan variabel dependen itu bukan semata-ma dipengaruhi oleh
variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tid adanya variabel
kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random. Bentuk pre-experimental
designs ada beberapa macam yaitu One-Sha Case Study, One-Group
Pretest-Posttest Design, One-Group Preten Posttest Design, dan Intact-
Group Comparison.
2. True Experimental Design
Dikatakan true experimental (eksperimen yang betul-betul), karena
dalam desain ini. peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang
mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal
(kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri
utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel
dipilih secara random. Terdapat dua bentuk design true experimental yaitu:
Posttest Only Control Design dan Pretest Group Design.
3. Factorial Design
Desain faktorial merupakan modifikasi dari design true
experimental vaite dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel
moderator yan mempengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap
hasil (variabi dependen).
4. Quasi Experimental Design
Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true
experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen. Walaupun demikian desain ini lebih baik dari pre-
experimental design. Quasi-experimental design, digunakan karena pada
kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk
penelitian.
Misal dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen, sering
tidak mungkin menggunakan sebagian para karyawannya untuk
eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian menggunakan prosedur kerja
baru yang lain tidak. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan dalam
menentukan kelompok kontrol dalam penelitian, maka dikembangkan
desain Quasi Experimental. Terdapat dua bentuk desain quasi eksperimen,
yaitu Time-Series Design dan Nonequivalent Control Group Design.

DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Alfabeta cv: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai