DAFTAR PUSTAKA
Meriza, M. (2021). Kajian Metode Penelitian Eksperimen Dalam Kacamata
Pendididkan Biologi (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung).
Prakoso, Af, Trisnawati, N., Soesatyo, Y., Subroto, Wt, & Sakti, Nc
(2019). Keefektifan Pemantapan Kemampuan Guru Smk Dalam Menulis
Proposal Penelitian Eksperimen. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat
Madani (Jpmm) , 3 (1), 59-82.
2. Manfaat Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen juga mempunyai manfaat, berikut ini manfaat dari
penelitian eksperimen, diantaranya yaitu:
a. Dapat berguna di setiap industri dan subjek
Manfaat yang pertama adalah dapat berguna di setiap industri dan
subjek. Hal ini dikarenakan penelitian eksperimen menawarkan tingkat
kontrol yang lebih tinggi daripada metode lain yang ada. Tidak hanya itu,
hal tersebut juga menawarkan hasil yang memberikan tingkat relevansi
dan spesifisitas yang lebih tinggi dan memungkinkan hasil penelitian
memiliki konsistensi yang unggul juga.
b. Dapat memungkinkan diketahuinya hubungan sebab dan akibat dari
variabel yang diteliti
Manipulasi variabel dapat memungkinkan peneliti untuk melihat
berbagai hubungan sebab-akibat yang dapat dihasilkan oleh suatu produk,
teori atau ide. Hal ini merupakan proses yang memungkinkan peneliti
dapat menggali lebih dalam apa yang mungkin dan menunjukkan
bagaimana hubungan variabel dapat memberikan manfaat tertentu.
c. Menawarkan tingkat kendali tinggi
Manfaat selanjutnya dari penelitian eksperimen adalah
menawarkan tingkat kendali tinggi. Hal ini dikarenakan prosedur yang
digunakan dalam penelitian eksperimen dapat memungkinkan peneliti
mengisolasi variabel tertentu dalam hampir semua topik. Sehingga
manfaat ini dapat memberikan kemungkinan untuk menentukan apakah
hasilnya layak atau tidak. Variabel dapat dikontrol sendiri atau
dikombinasikan juga dengan yang lain untuk menentukan apa yang dapat
terjadi ketika setiap skenario diselesaikan.
d. Memberikan kesimpulan yang spesifik
Penelitian eksperimen memberikan tingkat kontrol yang tinggi
yang dapat memberikan hasil yang spesifik dan relevan dengan
konsistensi. Dengan manfaat ini maka keberhasilan atau kegagalan bisa
ditentukan, sehingga hal ini dapat memungkinkan untuk memahami
validitas suatu produk, teori, atau ide dalam waktu yang lebih singkat
dibandingkan dengan metode verifikasi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Candra, V., Simarmata, N. I. P., Mahyuddin, M., Purba, B., Purba, S., Chaerul,
M., & Jamaludin, J. (2021). Pengantar Metodologi Penelitian. Yayasan
Kita Menulis.
3. Bentuk Desain Eksperimental
Terdapat beberapa bentuk desain ekperimental yang dapat digunakan,
diantaranya:
1. Pre-Experimental Designs (nondesigns)
Pre-experimental design belum merupakan eksperimen sungguh-
sungguh, karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang
merupakan variabel dependen itu bukan semata-ma dipengaruhi oleh
variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tid adanya variabel
kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random. Bentuk pre-experimental
designs ada beberapa macam yaitu One-Sha Case Study, One-Group
Pretest-Posttest Design, One-Group Preten Posttest Design, dan Intact-
Group Comparison.
2. True Experimental Design
Dikatakan true experimental (eksperimen yang betul-betul), karena
dalam desain ini. peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang
mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal
(kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri
utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel
dipilih secara random. Terdapat dua bentuk design true experimental yaitu:
Posttest Only Control Design dan Pretest Group Design.
3. Factorial Design
Desain faktorial merupakan modifikasi dari design true
experimental vaite dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel
moderator yan mempengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap
hasil (variabi dependen).
4. Quasi Experimental Design
Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true
experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen. Walaupun demikian desain ini lebih baik dari pre-
experimental design. Quasi-experimental design, digunakan karena pada
kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk
penelitian.
Misal dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen, sering
tidak mungkin menggunakan sebagian para karyawannya untuk
eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian menggunakan prosedur kerja
baru yang lain tidak. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan dalam
menentukan kelompok kontrol dalam penelitian, maka dikembangkan
desain Quasi Experimental. Terdapat dua bentuk desain quasi eksperimen,
yaitu Time-Series Design dan Nonequivalent Control Group Design.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Alfabeta cv: Bandung.