PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melakukan penelitan banyak sekali pilihan metode yang dapat digunakan.Namun
tidak semua metode cocok digunakan, metode yang dipilih harus sesuai dengan tujuan
penelitian.Salah satu metode yang dapat digunakan dalam penelitia adalah metode
eksperimen.Terutama dalam penelitian pendidikan, salah satu metode yang banyak digunakan
adalah metode penelitian eksperimen.
Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih dahulu
segala sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen eksperimen.Baik yang berkaitan
dengan variabel, hakekat, karakteristik, tujuan, syarat-syarat, langkah-langkah penelitian, serta
validitas dalam penelitian eksperimen.
Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai penelitian eksperimen, dalam makalah ini
yang berjudul “Penelitian Eksperimen”akan dibahas mengenai metode penelitian eksperimen
beserta hal-hal yang terkait di dalamnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penelitian eksperimental?
2. Bagaimanakah karakteristik penelitian eksperimental?
3. Bagaimanakah proses penelitian eksperimental?
4. Apa yang dimaksud dengan desain eksperimenl?
5. Apasaja jenis-jenis desain eksperimen?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini:
1. Menjelaskan pengertian penelitian eksperimen
2. Menjelaskan karakteristik penelitian eksperimen
3. Menjelaskanrancangan penelitian eksperimen
4. Menjelaskanlangkah-langkahpenelitian eksperimen
5. Menjelaskan validitas penelitian eksperimen
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penelitian Eksperimental
Dalam penelitian eksperimen variabel-variabel yang ada termasuk variabel bebas dan
variabel terikat. Sudah ditentukan secara tegas oleh para peniliti sejak awal penelitian.Variabel
bebas biasanya merupakan variabel yang dimanipulasi secara sistematis. Di bidang
pendidikan,yang diidentifikasi sebagai variabel bebas diantaranya termasuka; Metode
mengajar, macam-macam penguatan, sarana prasarana pendidikan, lingkungan belajar, materi
belajar, jumlah kelompok belajar dan sebagainya. Sedangkan variabel terikat merupakan
variabel yang diukur sebagai akibat adanya manipulasi pada variabel bebas, karena memang
fungsi mereka yang tergantung dari variabel bebas. Yang sering dikelompokkan sebagai
variabel terikat di bidang pendidikan, misalnya hasil belajar siswa, kesiapan belajar siswa,
kemandirian siswa, dan sebagainya.
Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang produktif, karena jika
penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan
dengan hubungan sebab akibat. Jadi, dengan kata lain penelitian eksperimen pada prinsipnya
dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung
fenomena sebab akibat. Sebagai contoh seorang mahasiswa yang mempunyai nilai matematika
tinggi cenderung berhasil dalam dalam menyelesaiakan mata kuliah progam linier. Penelitian
pada umumnya dilakukan oleh peniliti untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
sesuatu jika dilakukan pada kondisi yang dikontrol dengan teliti, maka apa yang terjadi ?,
disamping itu, penelotian ekperimen dilakukan oleh peneliti dengan tujuan mengatur situasi
dimana pengaruh beberapa variabel terhadap satu atau variabel terikat dapat diidentifikasi.
Konsep metode eksperimen dimulai dengan pengertian yang sederhana misalnya tentang
pertanyaan yang berkaitan dengan bagaimanakah hubungan satu atau lebih variabel dalam
suatu kondisi tertentu. Contoh Untuk mendapatkan pengaruh antara dua metode mengajar mata
kuliah metodologi penelitian sebagai fungsi besarnya jumlah siswa dalam kelas, dan tingkat
kecerdasan mahasiswa yang kemudian pada akhir penelitian diukur hasil pencapaian belajar
dengan tes hasil belajar.
2
Manipulasi pada penelitian yaitu tindakan atau perlakuan yang dilakukan oleh seorang
peneliti atas dasar pertimbangan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka
guna memperoleh perbedaan efek dalam variabel terikat.Misalkan dalam proses penelitian
laboratorium, dua kelompok yaitu treatment (Kelompok yang diberi perlakuan) dan
kelompok kontrol diberikan suhu ruangan yang bertingkat, yaitu dingin, sedang,
panas.Perbedaan kondisi ruang tersebut direncanakan sebagai penentu awal agar mereka
memperoleh hasil yang mungkin berbeda diantara kedua grub. Perbedaan yang muncul
tersebut diperhitungkan sebagai akibat adanya manipulasi variabel terhadap dua kelompok.
2. Mengontrol Variabel
Mengontrol merupakan usaha peneliti untuh memindahkan pengaruh variabel lain pada
variabel terikat yang mungkin mempengaruhi penampilan variabel tersebut. Dengan
melakukan kontrol secara sistematis, seorang peneliti akan dapat melakukan evaluasi dengan
melakukakn pengukuran secara cermat terhadap variabel terikat. Pada proses eksperimen
harus dipisahkan dari variabel luar yang tidak diperlukan,tetapi memiliki potensi yang
mungkin dapat mempengaruhi hasil pengukuran pada variabel terikat. Sehingga peniliti
yakin bahwa apabila terjadi perbedaan pada variabel terikat di antara grup kontrol dan grub
treatment atau dengan kata lain perbedaan tersebut disebabkan oleh perubahan treatment
yang dilakukakn oleh peniliti pada variabel bebas.
3. Melakukan Observasi
Selama proses penelitian berlangsung, peneliti melakukakn observasi terhadap kedua
kelompok tersebut. Tujuannya untuk melihat dan mencatat fenomena apa yang muncul yang
memunkinkan terjadinya perbedaan di antara kedua kelompok. Dalam proses eksperimen
yang biasanya ada dua kelompok variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat, maka
peneliti dianjurkan untuk lebih melakukan pengamatan pada variabel terikat, yaitu variabel
yang biasanya menerima akibat terjadinya perubahan secara sistematis dalam variabel bebas.
3
Ancaman validitas ini mencermati hubungan antara seting penelitian dan perlakuan
yang di berikan.
c. Interaksi sejarah dan perlakuan
Ancaman ini menjawab pertanyaan dalam rentang waktu beberapa lama suatu
hubungaan kaausal yang terjadi dapat di generalisasikan.
Untuk mengatasi ancaman diatas terdapat beberapa cara yang dapat digunakan yaitu :
Melakukan randominasi dalam penentuan sampel agar dapat diperoleh sampel
yang mewakili populasi.
Menggunakan teknik purposif yang telah digunakan secara sengajauntuk
menentukan sampel agar mendapatkan homogenitas sampel.
Memilih jenis kelompok, seting dan waktu dimana generalisasi akan dilakukan
2. Validitas internal
Validasi internal menyangkut tingkat kualitas ketepatan pengendalian aspek fisik-
psikologis pelaksanaan penelitian dan pemilihan atau penggunaan berbagai instumen
dalam pelaksanaan suatu penelitian, ada beberapa ancaman terhadap validitas internal
yang perlu di perhatikan serta cara untuk mengontrol pengaruhnya, yaitu :
a. Karakteristik subjek
Pemilihan sampel penelitian, baik secara kelompok maupun perorangan, dapat
menghasilkan kelompok tidak homogen yang tidak di inginkan, tetapi memiliki
kaarakteristik variabel yang teliti.
b. Hilangnya subjek (Mortality)
Hilangnya datu atau lebih subjek selama penelitian berlangsung biasanya bersifat
sangat alamiah dan sangat sulit dihindari, seperti hilangnya subjek karena pindah
domisili, sakit atau lain sebagainya.
c. Lokasi
Lokasi pengambilan data dapat menjadi penjelasan alternatif bagi suatu hasil
penelitian
d. Instrumentasi
Ancaman instrumentasi disebabkan oleh faktor pelaku instumen tersebut seperti
penilai, observer atau pewawancara, seperti ketat di awal tetapi semakin longgal di
akhir
e. Testing
Adanya test sebelum perlakuan dapat membuat subjek lebih menjadi sensitif
terhadap hal yang di inginkan oleh peneliti yang akan mempengaruhi respon
subjek.
f. Sejarah (History)
Adanya suatu kejadian di luar dugaan dan tidak mungkin di kontrol akan sangat
mempengaruhi respon subjek.
g. Kematangan (Maturity)
Perubahan yang terjadi pada suatu subjek karena pengaruh waktu dan bukan karena
perilaku yang di berikan dapat mempengaruhi hasil eksperimen, msal terjadi pada
penelitian jangka panjang.
h. Sikap subjek
Dalam banyak penelitian subjek dapat menyadari dirinya menjadi partisipan dalam
eksperimen, sehingga mengakibatkan subjek membuat orilaku di luar kebiasaan
mereka.
i. Regresi
4
Ancaman ini di akibatkan karena adanya kebutuhan dari subjek untuk bisa berubah.
j. Implementasi ( Implementer Effect)
Implementasi disebabkan oleh adanya harapan terhadap suatu kelompok untuk
berperikau sesuai dengan apa yang diharapkaan oleh peneliti.
C. Desain Eksperimen
Desain kelompok dibagi menjadi dua kelompok, yaitu desain eksperimen umum atau
desain subjek sederhana, yang ditandai dengan dilakukan randomisasi dan desain faktorial yang
merupakan struktur penelitian dimana dua atau lebih variabel bebasnya saling berhadapan
untuk mengkaji akibat-akibatnya yang mandiri
Jenis-jenis desain eksperimen
a. Desain pra-eksperimental
Ditandai dengan tidak adanya kelompok pembanding dan randomisasi, bentuk-bentuk
desain pra-eksperimental adalah sebagai berikut.
One shot-case study
Perlakuan diberikan kepada suatu kelompok, selanjutnya dilakukan pengambilan data.
One group pretest-posttest design
Perlakuan diberikan kepada suatu kelompok, selanjutnya dilakukan pengambilan data,
tetapi sebelum perlakuan diberikan, dilakukan suatu pratest.
Static group comparison
Menggunakan kelompok pembanding, akan tetapi perlakuan hanya diberikan terhadap
kelompok eksperimen saja.
b. Eksperimen sungguhan
Karakteristik utama dalam eksperimen sungguhan adalah adanya randomisasi, bentuk-
bentuk desain eksperimen sungguhan adalah sebagai berikut.
Pretest-posttest control group design
5
Membandingan dua kelompok, akan tetapi kelompok pembanding tidak mendapatkan
perlakuan. Penempatan individu dalam kelompok dan kelompok mana yang mendapat
perlakuan dilakuakn dengan random.
Posttest only control group design
Desain ini menggunakan pembanding. Pengelompokan dilakukan secara random, tanpa
diadakaan pratest.
Solomon four group design
Membandingkan dua kelompok dengan dua kelompok pembanding, dengan
menggunakan kombinasi dari pretest-posttest control group design dan posttest only
control group design.
c. Desain kuasi eksperimental
Digunakan karena oleh sesuatu alasan sehingga elemen sungguhan tidak dapat dilakukan,
bentuk-bentuk desain kuasi eksperimental adalah sebagai berikut.
Nonequivalent control group design
Diberikan pratest untuk mengukur ekuivalensi atau penyetaraan kelompok, dikarenakan
suatu hal sehingga menyebabkan randomisaasi tidak dapat dilakukan.
Counterbalance design
Semua subjek mendapatkan semua perlakuan, akan tetapi perlakuan yang diterima
didapat dalam aktu yang bebeda.
Time series design
Dilakukan beberakali observasi dalam interval waktu yang cukup panjang, dengan
melakukan sebuah observasi kemudian diberikan perlakuan selama tenggang waktu
tersebut, kemudian di observasi kembali setelah interval waktu yang di inginkan
terpenuhi.
Multiple time series design
Merupakan kombinasi dari Nonequivalent control group design dengan Time series
design.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat diperoleh simpulan bahwa
penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian
suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian.
Metode eksperimen merupakan metode yang paling produktif karena jika dilakukan dengan
baik akan dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat.
Oleh karena itu, penelitian yang sering dilakukan peneliti dalam dunia pendidikan adalah
penelitian eksperimen
7
DAFTAR PUSTAKA