Anda di halaman 1dari 36

1

FITOKIMIA
Rollando,M.Sc.,Apt

Program Studi Farmasi


Universitas Ma Chung
Malang
2
Pertemuan 1
Sub-Bahasan

• Definisi
• Metode ekstraksi
• Perbandingan antar metode
• Pemilihan metode
• Selektivitas metode

3
Pustaka

• Cannel, 2000, Natural Product Isolation, Humana Press


Inc, New Jersey
• Sharker, 2012, Natural Product Isolation, Humana Press
Inc, New Jersey

4
Simplisia

Ekstraksi Uji aktivitas

Fraksinasi Uji aktivitas

Isolasi Uji aktivitas

Elusidasi
struktur 5
Preparasi Simplisia

• Koleksi
 Wild atau kultivasi, waktu panen, umur tumbuhan
• Pengeringan sampel
 Sinar matahari, oven, freeze drying, atau fresh
 Batasan kering
• Penyimpanan sampel: kering atau dalam
preservasi
• Tingkat pengecilan atau ukuran partikel serbuk

6
Ekstraksi

• Mengambil atau menarik senyawa yang terdapat


dalam suatu bahan dengan pelarut yang sesuai

• Metabolit tumbuhan ditarik


oleh pelarut (like dissolve
like)
• Mekanisme difusi

7
Metode Ekstraksi

• Berdasarkan terbentuknya gradien konsentrasi


terbagi 2
 Gradien konsentrasi solvent-sampel yang tetap
 Maserasi diam
 Digesti (cth.infus)
 Maserasi dengan pengadukan
 Ekstraksi dengan bantuan ultrasonik
 Gradien konsentrasi solvent-sampel yang dinamis
 Perkolasi
 Countercurrent extraction
 Perkolasi dalam vakum
 Perkolasi dengan tekanan
 Soxhlet 8
Larutan Penyari

• Tingkat polaritas
 Deret polaritas: air > etanol > metanol > etil asetat
> kloroform > butanol > heksan
 Contoh : Pelarut etanol 95% dapat mengekstraksi senyawa lipofil
dan semipolar seperti minyak atsiri, terpenoid, dan lipid;
Pelarut etanol 50-70% dapat mengekstraksi senyawa
polar dan semipolar seperti glikosida, asam amino, dan
gula.
• Kisaran polaritas :
 Metanol memiliki kisaran ekstraksi paling luas (difusi)
 Air memiliki kemampuan difusi pada dinding sel kecil

9
Polaritas Pelarut

Polar extraction: air, etanol, metanol


(MeOH), and so on.

Medium polarity extraction: etil asetat(EtOAc),


diklorometan(DCM), and so on

Nonpolar extraction :n-heksana, petroleum eter,


kloroform(CHCl3), and so on.

10
11
Pemilihan Pelarut

 Keamanan dan kemudahan kerja

 Kemampuan menarik senyawa aktif dari matrik


simplisia, diharapkan mampu menarik sebanyak
mungkin senyawa yang diharapkan

 Potensi pembentukan artefak

12
Pembentukan Artefak dalam Ekstraksi

 Pelarut metanol:
• Terdapat trace metoksi yang langsung bereaksi dengan
α,ß-unsaturated carbonyl
 Pelarut kloroform:
• Terdapat trace HCl yang membentuk artefak dengan
alkaloid
• Fosgene (COCl2) hasil degradasi kloroform bila kena
cahaya dan panas membentuk artefak N-klorometil

13
Pencegahan Dalam Ekstraksi

 Mengenali struktur senyawa yang diisolasi dan


potensi untuk membentuk artefak dalam proses
ekstraksi dan purifikasi

 Menyimpan sampel tinggal yang dapat digunakan


untuk mengenali keaslian senyawa hasil isolasi

14
Pemilihan Metode

 Ekstraksi idealnya harus akhaustik (mengekstraksi


sebanyak mungkin) metabolit yang diharapkan, cepat,
sederhana, dan memiliki keterulangan yang tinggi
 Pemilihan tergantung kepada:
 Tujuan ekstraksi
• Fitofarmaka?
• Isolasi senyawa aktif?
• Total atau selektif?
 Senyawa target
• Polaritas – stabilitas - volatilitas
 Sampel
• Daun, akar, cairan tubuh
15
Metode Ekstraksi

1. Maserasi

2. Perkolasi

3. Soxhletasi

4. Destilasi: Uap, Air, dan Air-Uap

5. Liquid-liquid extraction: corong pisah, BJ tinggi ke rendah,


dan sebaliknya

6. Supercritical extraction
16
Maserasi

• Maserasi Secara harfiah berasal dari kata latin macerare


yang berarti merendam.
• Maserasi merupakan metode ekstraksi yang paling
sederhana berupa perendaman serbuk simplisia dengan
pelarut yang cocok selama kisaran waktu tertentu atau
hingga tunak pada suhu ruang.
• Proses dapat dilakukan secara berulang dengan
memisahkan cairan perendam dengan cara penyaringan,
decantatir (tuang), atau diperas. Selanjutnya ditambahkan
penyari segar ke ampas.

17
Maserasi

18
Perkolasi

• Perkolasi merupakan metode ekstraksi dengan cara


mengalirkan pelarut secara perlahan melalui serbuk
simplisia pada suhu kamar, setelah proses pembasahan
dan pendiaman dalam perkolator selama beberapa jam
atau semalam.
• Laju aliran sekitar 2-5 ml/menit atau sesuai dengan
kecepatan transfer senyawa dari serbuk ke pelarut. Laju
terlalu rendah dapat menyebabkan oversaturasi sehingga
menyebabkan penyumbatan, jika terlalu cepat terjadi in-
efisiensi pelarut.

19
Perkolasi

20
Perkolasi

21
Soxhletasi

• Merupakan metode ekstraksi yang memanfaatkan


pemanasan untuk destilasi pelarut sehingga terjadi sirkulasi
pelarut melalui serbuk simplisia

• Metode ini efisien dalam pemanfaatan pelarut tetapi


beresiko pembentukan artefak akibat penggunaan panas

22
Soxhletasi

1. Kondensor : berfungsi sebagai pendingin,


dan juga untuk mempercepat proses
pengembunan.
2. Timbal : berfungsi sebagai wadah untuk
sampel yang ingin diambil zatnya.
3. Pipa F : berfungsi sebagai jalannya uap,
bagi pelarut yang menguap dari proses
penguapan.
4. Sifon : berfungsi sebagai perhitungan
siklus, bila pada sifon larutannya penuh
kemudian jatuh ke labu alas bulat maka hal
ini dinamakan 1 siklus.
5. Labu alas bulat : berfungsi sebagai wadah
bagi sampel dan pelarutnya
6. Hot plate : berfungsi sebagai pemanas
larutan
23
Soxhletasi

24
Destilasi

• Sebagian bahan alam bersifat mudah menguap (volatile D


essential oil) sehingga memberikan kemudahan untuk
ekstraksi secara selektif

• Terdapat tiga tipe:

 Destilasi air

 Destilasi uap

 Destilasi uap-air

25
Prinsip Destilasi

26
Prinsip Destilasi

• Destilasi terjadi mengikuti hukum


fisika penguapan dua atau lebih
cairan yang tidak saling bercampur:
tekanan uap campuran adalah
penjumlahan tekanan uap parsial
dari masing-masing komponen
(Hukum Dalton)
• Konsekuensi hukum ini
Bromobenzen dapat diuapkan
bersama air dibawah titik didihnya

27
Destilasi Air

Simplisia terendam
dalam air dan
dipanaskan

28
Destilasi Uap

• Uap air dihasilkan oleh


steam generator yang
kemudian mengalir ke
wadah berisi simplisia dan
membawa EO menguap
bersama uap air

29
Destilasi Uap Air

• Simplisia dan air berada


dalam satu wadah tetapi
dipisahkan oleh
angsang (pelat
pendukung berlubang).
• Ketika dipanaskan air
menguap dan melewati
simplisia dan membawa
minyak atsiri

30
Ekstraksi Cair-Cair

A. Corong pisah
Pemisahan berdasarkan perbedaan
berat jenis cairan penyari

31
Ekstraksi Cair-Cair

B. Berat jenis solvent


penyari lebih kecil

32
Ekstraksi Cair-Cair

C. Berat jenis solvent


penyari lebih besar

33
Supercritical Extraction

• Pada tekanan yang tinggi (supercritic) CO2 dapat


menjadi cair dan dapat menjadi penyari

34
Supercritical Extraction

• CO2 cair dipaksa mencapai keadaan superkritis


dengan mengatur suhu dan tekanan
• CO2 superkritis memiliki kekuatan penyarian dan
mengekstraksi senyawa lipofilik dan volatil
• Setelah melalui sampel, tekanan dilepas dan
meninggalkan ekstrak

35
36

Anda mungkin juga menyukai