Anda di halaman 1dari 100

CSL Semester 3 Edisi Pertama

EDISI PERTAMA

2018/2019

BUKU PANDUAN
CLINICAL SKILS LAB 3

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Edisi Pertama
Agustus2018

Buku Panduan Clinical Skill Laboratory


CSL Semester 3

Fakultas Kedokteran Univeritas Lampung


Jln. Prof. Soemantri Bojonegoro No. 1
Bandar Lampung-Indonesia
Telp. (0721) 7691197

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung


2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung


Edisi 1: 2018

Buku Panduan Clinical Skill Laboratory


csl semester 3
Edisi Ke 1
------ hlm; 16.5 x 21.59 cm
ISBN :

Diterbitkan pertama kali oleh :


Tim CSL Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Dicetak di Bandar Lampung


Desain muka oleh : Tim CSL FK Unila
Sumber: fk.unila.ac.id

Dilarang memperbanyak, mencetak dan menerbitkan sebagian isi


atau seluruh isi buku ini dengan cara dan dalam bentuk apapun
tanpa seijin penyusun

ii
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Tim Penyusun :
dr. Betta Kurniawan, M.Kes
dr. Oktafany, M.Pd.Ked.
dr. Dian Isti Angraini, M.P.H
dr. Rika Lisiswanti, MMedEd
dr. Oktadoni Saputra, MMedEd
dr. Efriyan Imantika, M.Sc
dr. Rizki Hanriko, Sp. PA
dr. Merry Indah Sari, MMedEd
dr. Intanri Kurniawati
dr. Dwita Oktaria,M.Pd.Ked.
dr. Iswandi Darwis
dr. Dina Tri Amalia
dr. Johan Salim

Editor :
dr. Merry Indah Sari,MMedEd

iii
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
penyusun dapat menyelesaikan buku panduan Clinical Skill Laboratorium (CSL) Semester 3
Edisi Pertama menggunakan Kurikulum 2017-2022. Buku ini disusun sebagai panduan bagi
mahasiswa maupun instruktur dalam proses pembelajaran CSL pada Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (FK Unila) semester 3 tahun
ajaran2018-2019.

Buku panduan ini disusun dengan mengacu pada kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
dokter yang tertuang dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) tahun 2012. Pada
semester ini mahasiswa diharapkan menguasai keterampilan Anamnesis sistem endokrin dan
penyakit metabolik, anamnesis pediatrik (alloanamnesis), pemeriksaan perkembangan anak
(metode KPSP), anamnesis penyakit tropik infeksi,Anamnesis sistem HematoImunologi,
Pemeriksaan Limfe/ Kelenjar Getah Bening (KGB) serta Planning edukasi dan Konseling..
Penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kontributor yang telah
memberikan masukan demi memperkaya materi buku ini, pengelola KBK FK unila, maupun
pihak-pihak lain yang turut membantu hingga selesainya buku ini.

Dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada, semoga buku ini dapat digunakan
dengan sebaik-baiknya. Untuk kesempurnaan penyempurnaan berikutnya diharapkankritik dan
saran dari seluruh pihak yang terlibat..

Bandar Lampung, Agustus 2018

Editor

iv
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Daftar Isi

Kata Pengantar ...............................................................................................................iv


DaftarIsi .......................................................................................................................... v
RegulasiCSL ....................................................................................................................vi
Lesson Plan, level ofcompetence ...................................................................................vii
CSL 1. Anamnesis Penyakit yang Berhubungan dengan Keluhan
SistemEndokrin.................................................................................................... 1
CSL 2. Anamnesis Pediatrik(alloanamnesis)................................................................. 13
CSL 3. Pemeriksaan Perkembangan Anak(metode KPSP) ............................................ 24
CSL 4. Anamnesis Penyakit Yang Berhubungan Dengan Keluhan
Pasien TropicInfeksi ........................................................................................... 52
CSL5. Anamnesis Penyakit Yang Berhubungan Dengan Keluhan
Hematoimunologi..............................................................................................63
CSL6.Pemeriksaan Limfe/Kelenjar Getah Bening...........................................................73
CSL 7. Planning Edukasi dan Konseling ...................................................................................... 82

v
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

REGULASI CSL

1. Kegiatan CSL setiap topik terbagi atas 2 sesi.


2. Pada kegiatan CSL terdapat 2 buku, yakni Buku Panduan CSL dan Buku Kegiatan CSL yang
wajib dibawa setiap sesi.
3. Keikut sertaan 100% dan hadir tepat waktu kecuali untuk alasan force majeur seperti sakit, orang
tua dan saudara sekandung meninggal, dan tugas resmi dari institusi.
4. Mahasiswa yang tidak ikut serta karena alasan force majeur harus melapor ke PJ CSL 3 segera
setelah kembali ke kampus.
5. Pengumpulan tugas karena alasan force majeur maksimal 1 minggu setelah pemberian tugas.
6. Jikaterlambat≤15menit dapat mengikuti CSL dengan pretest susulan diruangadministrasi CSL
7. Jika terlambat >15 menit, mahasiswa diperkenankan mengikuti CSL dan harus melapor ke PJ
CSL 3 untuk tugas.
8. Jika terlambat > 30 menit, mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti CSL dan OSCE
9. Pada Sesi 1 akan dilakukan Pre test secara serentak dan dinilai oleh masing masing instruktur
10. Pada awal sesi 1 setelah pretest, mahasiswa yang mendapat nilai kurang dari 70 makaakan
dilakukan pretest kedua dan diberi waktu belajar. Kesempatan pretest ulang sebanyak 2 kali
11. Bila mahasiswa tidak lulus pretest maka mahasiswa akan diberi tugas oleh PJ CSL 3
12. Batas waktu pengumpulan tugas yang bukan disebabkan oleh force majeur maksimal 2 hari
sejak tugas diberikan oleh PJ CSL 3.
13. Pada Sesi 2mahasiswa melakukan keterampilan klinik dengan dinilai oleh rekannya dibawah
pengawasan instruktur
14. Penilaian dilakukan pada buku kegiatan mahasiswa dan ditanda tangani oleh instruktur saat
pelaksanaan skills lab berlangsung sebagai bukti otentik latihan serta tidak bolehdisobek
15. Padahalaman terakhir Buku Kegiatan CSL terdapat Bukti Penilaian Formatif CSL
yang harus diparaf setiap selesai latihan oleh instruktur yang bertugas.
16. Pada akhir blok, mahasiswa wajib mengumpulkan buku kegiatan agar rekapitulasi bukti penilaian
tersebut dapat diperiksa dan diberikan rekomendasi layak/tidaknya mengikuti OSCE oleh PJ
CSL blok yangbersangkutan.
17. Lembar rekomendasi diberikan kepada bagian administrasi seminggu sebelum ujian OSCE
dilaksanakan agar dapat mengikutiOSCE.
18. Mahasiswa/i yang tidak menghadiri CSL bukan karena force majeur maka harus mendapatkan
rekomendari dari Dekan Fakultas Kedokteran Unila untuk mengikuti CSL susulan dengan
menanggung biaya pelaksanaan CSL tersebut (seperti biaya BHP dan pemeliharaan alat)
19. Mahasiswa harus memiliki kuku pendek dan bersih saat mengikuti kegiatan CSL
20. Mahasiswa harus mematuhi tata tertib selama berada dan mengikuti pembelajaran di ruang CSL.
21. Hal-hal yang belum diatur dalam regulasi ini akan ditetapkan kemudian

vi
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

LESSON PLAN CSL SESI 1

No Kegiatan Alokasi Waktu


1 Perkenalan instruktur dan absensi mahasiswa/i 5 menit
2 Pre Test 10 menit
3 Overview materi 5 menit
4 Demonstrasi 10 menit
5 Mahasiswa/i berlatih 60 menit
6 Feed back dan penutup 10 menit

LESSON PLAN CSL SESI 2

No Kegiatan Alokasi Waktu


1 Perkenalan instruktur dan absensi mahasiswa/i 5 menit
2 Persiapan dan pengaturan latihan 5 menit
3 Penilaian terhadap mahasiswa yang berlatih 80 menit
4 Feed back dan penutup 10 menit

vii
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

DAFTAR KETERAMPILAN CSL SEMESTER 3

No Materi Jenis Level


Keterampilan Kompetensi
1 Anamnesis penyakit yang 4
berhubungan dengan keluhan sistem
endokrin
2 Anamnesis pediatrik (alloanamnesis) 4
3 Pemeriksaan perkembangan anak 4
(metode KPSP)
4 Anamnesis penyakit yang 4
berhubungan dengan keluhan pasien
demam (tropik infeksi)
5 Anamnesis penyakit yang 4
berhubungan dengan keluhan sistem
Hematoimunologi
6 Pemeriksaan limfe / Kelenjar Getah 4
bening
7 Planning edukasi dan Konseling 4

LEVEL OF COMPETENCE
Level Kompetensi 1 Mengetahui dan menjelaskan
Level Kompetensi 2 Pernah melihat / didemonstrasikan
Level Kompetensi 3 Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisi
Level Kompetensi 4 Mampu melakukan secara mandiri

viii
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

ANAMNESIS PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN SISTEM ENDOKRIN

Oleh dr. Dian Isti Angraini, M.P.H

Tema
Keterampilan menggali anamnesis sistem endokrin

Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksionalumum
Mahasiswa mampu melakukan anamnesis sistem endokrin dengan terarah,
cepat, dan tepat
2. Tujuan instruksionalkhusus
 Mahasiswa dapat mengawali dan mengakhiri anamnesis secaraurut
 Mahasiswa mengucapkan salam pembuka di awal dan penutup diakhir
 Mahasiswa dapat menggali informasi dengan detail, namun relevan
denganpermasalahan
1. Menemukan keluhan utama besertalamanya
2. Menguraikan perkembangan penyakit secara deskriptif
dankronologis
 Mahasiswa dapat menunjukkan penampilan yangbaik
 Mahasiswa dapat menjaga suasana proses anamnesis yangbaik
 Mahasiswa dapat memahami dan menggunakan bahasa yang dipahami
responden
 Menerapkan dasar teknik komunikasi dan berperilaku yang sesuai
dengan sosiobudaya pasien dalam hubungandokter-pasien
 Mahasiswa dapat menghindari sikapinterogasi
 Mahasiswa dapat melakukan crosscheck
 Mahasiswa dapat bersikapnetral
 Mahasiswa dapat melaksanakan umpanbalik
 Mahasiswa dapat mencatat hasil anamnesis dengan jelas serta
menyimpulkan hasilanamnesis.
- Menyimpulkan dugaan kelainan organ berdasarkan data
anamnesisdalammenjelaskanpatofisiologisetiapkelainan/keluhan
- Mengidentifikasi kekurangan dan kesalahan dalam melakukan
anamnesis
- Melaporkan hasil anamnesis secara lisan maupuntulisan

1
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Alat dan Bahan


 Meja dan kursiperiksa
 Lembar rekam medis danballpoint

Prosedur

Anamnesis yang baik akan terdiri dari: Identitas, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang,
riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit dalam keluarga, anamnesis susunan sistem,
anamnesispribadi.

Identitas:
Identitas meliputi nama lengkap pasien, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, nama
orang tua atau istri atau suami atau penanggung jawab, alamat, pendidikan, pekerjaan,
suku bangsa dan agama. Untuk memastikan bahwa pasien yang dihadapi adalah
memang benar pasien yang dimaksud, selain itu juga diperlukan untuk data penelitian ,
asuransi, dan lain sebagainya.

Keluhan utama
Adalah keluhan yang dirasakan pasien yang membawa pasien pergi ke dokter atau
mencari pertolongan, keluhan utama harus meliputi onset waktu.
Daftar masalah yang dapat dijadikan keluhan utama pasien dengan
gangguan sistem endokrinadalah:
1) Nafsu makanhilang
2) Gangguan gizi (gizi buruk, kurang ataulebih)
3) Berat bayi lahirrendah
4) Kelelahan
5) Penurunan berat badan drastis/mendadak
6) Tremor
7) Gangguanpertumbuhan
8) Benjolan dileher
9) Berkeringatbanyak
10) Polifagi, polidipsi,poliuri

Riwayat penyakit sekarang


Riwayat perjalan penyakit merupakan cerita yang kronologis, terinci dan jelas
mengenai keadaan kesehatan pasien sejak sebelum keluhan utama, sampai pasien
datang berobat.
Dalam melakukan anamnesis, harus diusahakan mendapatkan data-data sebagai
berikut:

2
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

1. Waktu dan lama keluhanberlangsung


2. Sifat dan beratnya serangan, misal mendadak, perlahan-lahan, terus-
menerus, hilang timbul, cenderung bertambah berat atauberkurang
3. Lokalisasi dan penyebarannya, menetap, menjalar , atau berpindah-
pindah
4. Hubungan dengan waktu, misalnya pagi lebih sakit daripada siang dan
sore. Atau terus-menerus tidak mengenalwaktu
5. Hubungannya dengan aktifitas, misalnya bertambah berat jika
melakukan aktifitas, atau bertambah ringan jikaberistirahat.
6. Keluhan-keluhan yang menyertai serangan, misalnya keluhan yang
mendahului serangan, atau keluhan lain yang bersamaan dengan
serangan
7. Apakah keluhan pertama kali atau sudahberulang
8. Faktor risiko dan pencetus serangan, termasuk faktor-faktor yang
memperberat atau meringankanserangan
9. Apakah ada saudara sedarah , atau teman-teman dekat yang menderita
keluhan yangsama
10. Perkembangan penyakit, kemungkina telah terjadi komplikasi atau
gejalasisa
11. Upaya yang sudah dilakukan untuk mengurangi keluhan, termasuk obat-
obatan dan tidakanmedis.
Setelah semua data terkumpul, usahakan untuk membuat diagnosis
sementara dan diagnosis banding.

Riwayat penyakit dahulu


Ditanyakan adakah penderita pernah sakit serupa sebelumnya, bila dan kapan
terjadinyadan sudah berapa kali dan telah diberi obat apa saja, serta mencari penyakit
yang relevandengan keadaan sekarang dan penyakit kronik (hipertensi, diabetes
mellitus, dll), perawatanlama, rawat inap, imunisasi, riwayat pengobatan dan riwayat
menstruasi (untuk wanita).

Anamnesis susunan sistem


Anamnesis susunan sistem bertujuan mengumpulkan data-data positif dan negatif yang
berhubungan dengan penyakit yang diderita pasien berdasarkan alat tubuh yang sakit.

Riwayat penyakit dalam keluarga


Anamnesis ini digunakan untuk mencari ada tidaknya penyakit keturunan dari
pihakkeluarga (diabetes mellitus, hipertensi, tumor, dll) atau riwayat penyakit yang
menular.Pada penyakit yang bersifat kongenital perlu ditanya juga riwayat kehamilan
dan kelahiran.

3
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Riwayat pribadi
Riwayat pribadi meliputi data-data sosial dan ekonomi (meliputi pendidikan, pekerjaan,
pernikahan, kebiasaan yang sering dilakukan, pola tidur, minum alkohol atau merokok,
obat-obatan,aktivitas seksual, sumber keuangan, asuransi kesehatan dan
kepercayaan).

Anamnesis spesifik dengan contoh Penyakit

1. DiabatesMelitus
Pasien DM biasanya datang dengan :
a. Keluhan klasik DM berupa: poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan
yang tidak dapat dijelaskansebabnya
b. Keluhan lain dapat berupa: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi
ereksi pada pria, serta pruritus vulvae padawanita
c. Kegawatdaruratan:hipoglikemia, koma hiperglikemia, ketoasidosis diabetikum (KAD),
komplikasi ke organlainnya
a. Hipoglikemia:ditandaidengankelaparan,gelisah,lemah,takikardia,berkeringat,
sakit kepala, adanya defisit neurologis ataukoma
b. HiperglikemiaatauKAD:ditandaidenganhipotensi,mengantuk,takikardia,
dehidrasi, nyeri perut atau pernafasanKussmaul
Pada anamnesis riwayat penyakit sekarang (RPS) ditanyakan:
Sejak kapan keluhan mulai dirasakan, bagaimana kualitasnya
Faktor risiko: merokok, hipertensi, riwayat penyakitjantung koroner, obesitas, dan
riwayat penyakitkeluarga (termasuk penyakit DM dan endokrin lain)
RPD :
 ApakahsebelumnyasudahadariwayatDM?Bilaya,bagaimanapengobatan
sebelumnya
 Pengobatanyangpernahdiperolehsebelumnyasecaralengkap,termasukterapi gizi
medis dan penyuluhan yang telah diperoleh tentang perawatan DM secara
mandiri, serta kepercayaan yang diikuti dalam bidang terapikesehatan
 Pengobatanyangsedangdijalani,termasukobatyangdigunakan,perencanaan
makan dan program latihanjasmani
 Riwayatkomplikasiakut(ketoasidosisdiabetik,hiperosmolarhiperglikemia,dan
hipoglikemia)
 Riwayatinfeksisebelumnya,terutamainfeksikulit,gigi,dantraktusurogenitalis
sertakaki
 Gejaladanriwayatpengobatankomplikasikronik(komplikasi padaginjal,mata,
saluran pencernaan,dll.)
 Riwayat penyakit dan pengobatan diluarDM

4
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Riwayat Pribadi
 Pola makan, status nutrisi, dan riwayat perubahan beratbadan
 Pengobatan lain yang mungkin berpengaruh terhadap glukosadarah
 Pola hidup, budaya, psikososial, pendidikan, danstatusekonomi
 Kehidupan seksual, penggunaan kontrasepsi, dan kehamilan.

b. Hipertiroid danHipotiroid
1) Hipertiroid
RPS
Gejala yang mungkin ditemui adalah penurunan berat badan, tremor, cemas, palpitasi,
gangguan mata dan adanya goiter
RPD:
 Apakahsebelumnyapernahterdiagnosatirotoksikosis?Apabilaiya,
pengobatan apa yang didapat? PTU, beta bloker,karbimazol?
 Apakah ada riwayat penyakitautoimun?
RPK
Apakah ada riwayat penyakit tiroid dalamkeluarga?
Riwayat Pribadi
Bagaimana pola makan?Apakah baik atau bertambah tetapi berat badan
dirasakan semakin menurun?
Apakahsedangmenjalani program diet tpenurunanberatbadanatau
pantangantertentu?
Bagaimana penurunan berat badan yang dirasakan?
Apakah ada mengkonsumsi obat-obatan tertentu (misalnya untuk
menurunkan BB, obat tiroid, dsb)
2) Hipotiroid
RPS
Pasien hipotiroid seringkali terdiagnosis dengan gejala yang tidak khas. Gejala yang
timbul bisa berupa kelelahan, kelambatan fisik dan mental, intoleransi terhadap suhu
dingin, peningkatan berat badan, konstipasi, carpal tunnel syndrome, menorhagia
(wanita), demensia, dan hipotermia. Sangat jarang pasien hipotiroid mengalami koma,
dan gejala-gejala yang disebutkan sebelumnya bisa saja tidak dimiliki oleh pasien
lansia.
RPD:
 Apakahsebelumnyaadariwayatataupernahterdiagnosahipotoroid?Bilaiya
bagaimanaterapinya?
 Apakah ada riwayatIHD?
 Apakah ada riwayathiperkolesterolemia?
 Apakahsebelumnyapernahmendapatkanterapiradioiodine(untuk
tirotoksikosis)?

5
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

 Apakah sebelumnya ada riwayat gangguan organ endokrin lainnya atau


penyakitautoimun?
RPK
 Apakah ada riwayat penyakit tiroid dalamkeluarga?
Riwayat Pribadi
 Apakahpasienmengkonsumsiobattiroksindanamiodaron?
Pada bayi dan anak, hal-hal yang harus ditanyakanadalah:
- Apakah Berat badan lahir > 3500 gram; masa kehamilan > 40minggu.
- Apakah ada riwayat Herniaumbilikalis.
- Apakah ada riwayat ikterus lebih dari 3hari.
- ApakahadariwayatBABpertama>20jamsetelahlahirdansembelit(<1
kali/hari).
- Apakah bayi Letargi dan sukar minum.
- Apakah ada gangguan tumbuh kembang?
- Apakah ada tanda-tanda intoleransidingin?

c. Penyakit Addison dan Sindrom Cushing


d. Penyakit Addison
Terjadi akibat defisiensi hormon mineralokortikoid.
RPS dijumpai gejala:
Lemah, letih, lesu dan pingsan
Mual dan muntah
Pusing berputar karena perubahan posisi
Depresi
Mialgia dan kelemahan otot
Intoleransi dingin
Penurunan berat badan atau pada keadaan yang lebih berat bisa pre-syok
RPD:
 Apakahsebelumnyapernahmendapatkanterapikortikosteroid?Apabilaya,
apa berhenti dengantiba-tiba?
 Apakahsebelumnyapernahterdiagnosamenderitakeganasan?(untukmelihat
adanya metastase ke kelenjaradrenal)
 ApakahsebelumnyapernahmenderitaTBCataupernahmendapatkan
pengobatan selama 6bulan?
 Apakah sebelumnya terdapat gangguan autoimun lainnya (vitiligo,hipotiroid)?
 Apakah sebelumnya ada gangguan penyakit pituitari(hipopituitaridism)?
e. SindromCushing
Merupakan kumpulan gejala yang timbul akibat kelebihan hormon glukokortikoid atau
timbul akibat terapi kortikosteroid yang berlebihan
RPS dijumpai gejala:

6
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Gejala hirsutisme
Peningkatan berat badan dan pembesaran wajah dan ukuran tubuh
Pertumbuhan yang melambat pada anak-anak
Perubahan kulit : jerawat, infeksi kulit, striae di perut, paha, dan payudara, dll
Perubahan otot dan kulit : sakit punggung, kelemahan otot, nyeri tulang dsb
RPD:
 Apakah ada riwayat pengobatankortikosteroid?
 Apakah ada riwayat penyakitparu-paru?

d. Hipopituarism
Terjadi defisiensi satu atau lebih hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari seperti hormon
tiroid, adrenal, dan hormon pertumbuhan.
RPS dapat ditemukan gejal:
 Apakah ada kelelahan dananoreksia?
 Apakah ada penurunanlibido?
 Apakah ada gangguan menstruasi (padawanita)?
 Apakah ada tanda-tandadepresi?
 Apakah ada kelemahanotot?
 Apakah ada nyerikepala?
 Apakah ada tanda dan gejala yang mengarah kehipotiroid?
RPD:
 Apakah sebelumnya terdapat riwayat adenoma kelenjarpituitari?
 Apakahpasienpernahmendapatkanterapinon-radiasiuntukgangguankelenjar
pituitari?
 Apakah ada riwayat perdarahan post partum yang berat (pada wanita)?
Riwayat Pribadi
Apakah pernah mengkonsumsi obat-obat seperti tiroksin, hidrokortison,
testosteron, estrogen atau hormon pertumbuhan?

e. Akromegali
Merupakan sindrom akibat adanya kelebihan hormon pertumbuhan, yang salah satunya
disebabkan adanya tumor pada kelenjar pituitari.
Pada RPS gejala yang bisa ditimbulkan adalah:
Apakah ada perubahan bentuk dan ukuran wajah bila dibandingkan dengan
sebelumnya (supraorbital membesar, telinga dan hidung menebal, tonjolan rahang
menebal)?
Apakahterdapatpembesaran ukurankaki(yangdilihatdariukuransepatu)dan tangan
(dinilai dari ukurancincin)?
Apakahadapenglihatankaburdanpenurunanpenglihatanperifer(lapang pandang)?
Apakah ada tanda-tanda hiperglikemia (polidipsi,poliuria)?

7
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Apakah ada sakit kepala, kelelahan dan peningkatan berat


badan?Apakah ada gangguan menstruasi (pada wanita)?
Apakah ada gejala galaktorea (keluarnya air susu di luar masa laktasi) pada pria,
wanita dan bayi?
Apakah ada gejala
impotensi?Apakah berkeringat
banyak?Apakah ada atralgia?
Apakah ada carpal tunnel syndrome?
RPD:
Apakah sebelumnya ada tanda dan gejala akromegali?
Apakah sebelumnya ada riwayat pengobatan, radiasi dan pembedahan di daerah
kepala?
Apakah ada tanda hipopituitarism sebelumnya?
Riwayat Pribadi
 Apakahpasiensedangmengkonsumsiobatagonis dopamineergikdanatau
bromokriptin?
 Apakahpasiensedangmenggunakanterapisulihhormon?(tiroksin,
kortikosteroid)?

Anamnesis spesifik dengan contoh Keluhan Utama

1) Penurunan beratbadan
Penurunan berat badan bisa merupaka keluhan utama atau keluhan tambahan, bisa terjadi
pada diabetes melitus, hipertiroid, depresi, sedang dalam program penurunan berat bada,
keganasan, penyakit infeksi kronis dan sebagainya.
Contoh hal yang ditanyakan pada Riwayat Penyakit Sekarang (RPS):
 Sejak kapan BB dirasamenurun?
 Berapa BB sebelumnya dansekarang?
 Bagaimana nafsu makan pasienbelakanganini?
 Bagaimana pola makan pasienbelakanganini?
 Apakah ada keluhan sering buangairkecil?
 Apakah pasien merasa sering hausatau banyak minum belakanganini?
 Apakah ada keluhan gatal-gatal dikulit yang tidak jelaspenyebabnya?
 Apakah ada keluhan sering merasakesemutan atau kebas diujung-ujungjari?
 Apakah pasien sulit sembuh bilamengalamiluka?
 Apakah pasien merasakan adapenurunan fungsi penglihatanbelakanganini?
 Apakah pasien merasakan adabenjolan di daerahleher?
 Apakah pasien seringmerasaberdebar-debar?
 Apakah pasien sering merasakepanasan dan berkeringat tanpaalasan yang
jelas?

8
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

 Apakah pasien merasa tangan seringgemetar?


 Apakah pasien belakangan ini sering mengalamidemam?
 Apakah pasien merasakan ada perubahan di daerahmata?
 Apakah pasien ada gangguan menstruasi? (bilawanita)
 Apa saja usaha yang sudah dilakukanuntuk menaikkan BB? Bagaimana
hasilnya?

Riwayat Penyakit Dahulu (RPD):


 Apakah pasien pernah didiagnosis mengalami hipertensi atau diabetesmelitus?
 Apakah pasien pernah didiagnosis mengalami penyakittiroid?
 Apakah pasien pernah didiagnosis mengalami suatukeganasan?
 Apakah pasien pernah didiagnosis mengalami diabetes melitus gestasional ketika
hamil? (bilawanita)
 Apakah pasien pernah menlahirkan anak dengan bobot diatas 4000 gram?(bila
wanita)
 Apakah pasien sering mengalami keguguran? (bilawanita)
 Apakah pasien pernah dirawat diRS?

Riwayat Penyakit Keluarga (RPK):


 Apakah ada keluarga yang mengalamihipertensi, diabetes melitus,hipertiroid, atau
keganasan?
 Bila ada,siapa?

Riwayat kebiasaan:
 Apakah pasien sedang dalam programdiettertentu?
 Apakah pasien sering mengonsumsimakanan yangmanis?
 Apakah pasien sering mnegonsumsimakanan yang mengandunglemak?
 Berapa kali pasien beolahraga dalamsatuminggu?
 Apakah pasien seringmengonsumsialkohol?
 Berapa banyak pasien mengonsumsigaram dalamsehari?
 Berapa banyak pasien minum air putihdalamsehari?

2) Tremor
Pasien datang dengan keluhan tremor (gemetar seluruh badan)
Pada RPS, ditanyakan:
 Sejak kapan tremordirasakan?
 Apakah ada keluhan cepat lelah, jantung berdebar-debar dan berkeringat
banyak?
 Apakah ada demam terus menerus tanpa rasamenggigil?
 Apakah terdapat penurunan berat badan walaupun asupan makan baik atau
bertambah?

9
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

 Apakah pasien mengeluh gelisah dan cepatmarah?


 Apakah ada rambutrontok?
RPD
 Apakah telah ada penyakit dengan gejala yang sama? Bila iya, kapan,
bagaimana pengobatan dan keluhan yang dirasakansetelahnya?
 Apakah ada riwayat penyakit lainnya?DM
RPK
 Apakah ada anggota keluarga menderita penyakit dengan keluhan dan gejala
yang sama? Jika iya, siapa, kapan, bagaimanakondisinya
 Apakah ada riwayat penyakit keturunan? DM, hipertensidll

3) Gangguan gizi (gizi buruk, kurang ataulebih)


Pada setiap anak gizi buruk lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis.Anamnesis terdiri
dari anamnesis awal dan anamnesis lanjutan.
Anamnesis awal (untuk kedaruratan):
RPS
 Kejadian mata cekung yang baru sajamuncul
 Lama dan frekuensi diare dan muntah serta tampilan dari bahan muntah dan diare
(encer/darah/lendir)
 Kapan terakhirberkemih
 Sejak kapan tangan dan kaki terabadingin.
 Bila didapatkan hal tersebut di atas, sangat mungkin anak mengalami dehidrasi
dan/atau syok, serta harus diatasi segera.
Anamnesis lanjutan (untuk mencari penyebab dan rencana tatalaksana selanjutnya,
dilakukan setelah kedaruratan ditangani):
RPD
 Pernah sakit campak dalam 3 bulanterakhir
 Batukkronik
RPK
 Kejadian dan penyebab kematian saudarakandung
Riwayat Kelahiran
 Berat badanlahir
Riwayat Tumbuh Kembang
 Riwayat tumbuh kembang: duduk, berdiri, bicara danlain-lain
 Apakah ditimbang setiapbulan
RiwayatImunisasi
 Riwayatimunisasi
Riwayatmakan
 Diet (pola makan)/kebiasaan makan sebelumsakit

10
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

 Riwayat pemberian ASI


 Asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi beberapa hariterakhir
 Hilangnya nafsu makan
Riwayat Pribadi/Sosioekonomi
 Lingkungan keluarga (untuk memahami latar belakang socialanak)
 Diketahui atau tersangka infeksiHIV
 Kontak dengan pasien campak atau tuberculosisparu

Daftarpustaka

 Bate‘s. (2007). Guide To Phycal Examination And History Taking. Ed 9.Philadelphia.


 Perkeni.2011.KonsensusPengelolaandanPencegahanDMTipe2diIndonesia.
Perkeni :Jakarta.
 Gleadle,J.(2007).Ataglanceanamnesisdanpemeriksaanfisik.Jakarta:Penerbit
Erlangga

CEK LIST LATIHAN ANAMNESIS SISTEM ENDOKRIN

No Prosedur/ Aspek Latihan Umpan Balik


ITEM INTERAKSI DOKTER-PASIEN
1 Mengucapkan salam pada awal wawancara
2 Mempersilakan duduk berhadapan
3 Memperkenalkan diri
Informed
4  menjelaskan kepentingan penggalian informasi yang
benar tentang sakitpasien
Consent
5  Meminta waktu ijin untuk melakukan
&alloanamnesisjika
diperlukan
ITEM PROSEDURAL
Menanyakan identitas pasien :
Nama , Umur , jenis kelamin (dicatat saja tidak perlu
ditanyakan), alamat lengkap, pekerjaan, agama dan suku
6
bangsa
Pastikan menggali identitas tidak terkesan interogasi
tidak harus berurutan dicari lengkap, boleh diselang-seling saat
11
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

anamnesis berlangsung
Menanyakan Riwayat Penyakit Sekarang
Menanyakan keluhan utama
7
Cross cek, dan Pastikan Keluhan Utama
8 Menanyakan keluhan lain/tambahan
Menggali informasi tentang riwayat penyakit sekarang
(waktu dan lama, sifat, lokalisasi dan penyebaran,hubungan
9 dengan waktu dan aktifitas, keluhan yang mendahului dan
menyertai, pertama kali/ tidak, faktor resiko dan pencetus,
upaya pengobatan & hasilnya)
Menanyakan riwayat penyakit yang pernah diderita
10 (Penyakit-penyakit yang meningkatkan prevalensi penyakit
pada kelainan endokrin yangdikeluhkan)
Menanyakan riwayat penyakit dalam keluarga
11 (riwayat orang tua atau anggota keluarga lainnya dengan DM,
hipo/hipertiroid, dsb)
Menggali informasi tentang riwayat Pribadi
12 (riwayat merokok, minuman alkohol, obat-obatan, pola diet,
aktifitas )
ITEM PENALARAN KLINIS
Melakukan cross check (paraphrase atau pengulangan
13
terhadap apa yang dikatakan pasien)
Melakukan umpan balik (menanyakan hal-hal yang kurang
14
jelas, atau pertanyaan yang kurang jelas).
15 Mencatat semua hasil anamnesis
16 Menyimpulkan dan menginterpretasikan hasil anamnesis
ITEM PROFESIONALISME
17 Percaya diri, bersikap empati, tidak menginterogasi
18 Mengakhiri anamnesis dengan sikap yang baik

12
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

ANAMNESISPEDIATRIK(ALLOANAMNESIS)
dr.OktadoniSaputra,MMedEd,dr.DianIstiAngraini,M.P.H

A. TEMA:
Keterampilan Komunikasi Anamnesis Pediatrik (alloanamnesis)

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan instruksionalumum
Mahasiswa mampu melakukan anamnesis pediatrik (alloanamnesis) dengan baik dan
benar
2. Tujuan instruksionalkhusus
 Mahasiswa dapat mengawali dan mengakhiri anamnesis secaraurut
 Mahasiswa mengucapkan salam pembuka di awal dan penutup diakhir
 Mahasiswa dapat menggali informasi dengan detail, namun relevan dengan
permasalahan
 Mahasiswa dapat menunjukkan penampilan yangbaik
 Mahasiswa dapat menjaga suasana proses anamnesis yangbaik
 Mahasiswa dapat memahami dan menggunakan bahasa yang dipahamiresponden
 Mahasiswa dapat menghindari sikapinterogasi
 Mahasiswa dapat melakukan crosscheck
 Mahasiswa dapat bersikapnetral
 Mahasiswa dapat melaksanakan umpanbalik
 Mahasiswadapatmencatathasilanamnesisdenganjelassertamenyimpulkanhasil
anamnesis.

C. ALAT DANBAHAN
 Meja dan kursiperiksa

D. SKENARIO
Seorang pasien anak wanita, umur 1,5 tahun, datang diantar ibunya ke praktek anda
dengan keluhan berat badan tidak naik.Anak rewel dan menangis saat berada di ruang periksa
anda.Lakukan Alloanamnesis pada orang tua pasien.

E. DASARTEORI
1. Pengertian Anamnesis
Anamnesis adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara.Anamnesis dapat
dilakukan langsung kepada pasien, yang disebut sebagai autoanamnesis, atau dilakukan
terhadap orangtua, wali, orang yang dekat dengan pasien, atau sumber lain, yang disebut
sebagai alloanamnesis.Termasuk di dalam alloanamnesis adalah semua keterangan dari dokter

13
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

yang merujuk, catatan rekaman medik (lihat status pediatrik di lampiran 1), dan semua
keterangan yang diperoleh selain dari pasiennya sendiri. Oleh karena bayi dan sebagian besar
anak belum dapat memberikan keterangan sendiri, maka anamnesis pediatri lebih menggunakan
alloanamnesis daripada autoanamnesis.
(Modifikasi Buku Panduan Skill Lab FK UGM, 2001)

2. TeknikAnamnesis
Dalam melakukan anamnesis, pemeriksa harus berupaya agar tercipta suasana yang
kondusif agar orangtua, pengantar, atau pasiennya dapat mengemukakan keadaan pasien
dengan spontan, wajar, namun tidak berkepanjangan.Pada saat yang tepat pemeriksa perlu
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lebih rinci dan spesifik sehingga dapat diperoleh
gambaran keadaan pasien yang lebih jelas dan akurat.Anak yang sudah besar (usia sekolah-
lanjut) seringkali dapat menceritakan sendiri keadaan sakitnya, bahkan seringkali cukup rinci dan
jelas sehingga membantu pembuatan anamnesis.
Biasanya orang yang paling berkompeten untuk memberikan informasi tentang
keadaan anak adalah ibu pasien, terutama pada anak usia balita. Terkadang bagi ibu yang
bekerja, anamnesis didapatkan dari pramusiwi/babysitter.
Anamnesis biasanya dilakukan dengan wawancara secara tatap muka, dan
keberhasilannya untuk sebagian besar tergantung pada kepribadian, pengalaman dan kebijakan
pemeriksa.Sebelum mempelajari cara melakukan anamnesis, beberapa keterampilan komunikasi
perlu dimiliki.Keterampilan tersebut adalah menunjukkan empati, melakukan cross check dan
mendapatkan umpanbalik.
a. Menunjukkanempati
Empati adalah kemampuan untuk dapat merasakan dan memahami perasaan orang
lain. Empati dapat dilakukan melalui menjadi pembicara dan pendengar yang baik, dapat
bertanya dengan baik,menjaga suasana, serta memahami bahasa verbal dan non verbal.
Cara menunjukkan empati :
Pertama kali melakukan pembicaraan yang baik, sambung rasa tetap dilakukan.
Caranya adalah melalui:
 Membangunkepercayaan
Pendekatan yang dilakukan memang berfungsi sebagai alat untuk membangun
kepercayaan.Pewawancara/dokter harus dapat meyakinkan bahwa dia adalah orang yang
tepat untuk dipercaya.Duduk dengan tegak, biarkan keyakinan dan ketenangan bersinar
keluar dari dada.Jangan lupa wajah cerah dan tersenyum.Ingatlah bahwa komunikasi yang
dilakukan adalah demi kepentingan bersama.Dokter membawa kepentingan agar
pasiennya dapat mengungkapkan permasalahannya dan pasien atau keluarganya
membawa kepentingan dan permasalahannya sendiri.Disini dokter harus netral dan tidak
memihak, siapun pasienitu.
 Berikankesempatan.
Agar pasien dapat mempercayai anda, berikan mereka kesempatan untuk berbicara,
bertanya atau mengungkapkan perasaan mereka.

14
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

 Sederajat.
Ingatlah bahwa komunikasi yang dilakukan adalah sederajat, dalam arti bukan antara raja
dan hamba sahaya, tetapi antara individu yang sederajat dengan individu atau beberapa
individu yang sederajat.
 Siapa yang diajakberbicara.
oPerhatikan siapa yang kita ajak berkomunikasi, satu orang, dua orang, atau
beberapa orang? Mereka berasal dari mana, latar belakangnya apa (pendidikan,
status sosial ekonomi).
 Mengetahui tujuan melakukan wawancara; seorang dokter harus tahu tujuan komunikasi
yangdilakukan.
Menggali informasi, memberikan informasi, atau menjawab pertanyaan dan
keluhan?Jangan lupa untuk selalu menggunakan bahasa yang sesuai dengan latar belakang
responden.

b. Melakukan cross-check
Cara melakukan cross-check :
Pada saat-saat tertentu seseorang dokter perlu melakukan cross-checkterhadap
pertanyaan pasien. Cross-checkini diperlukan agar dokter tidak salah atau keliru menangkap
pembicaraan pasien.
Cross-checkdapat dilakukan dengan:
 Lakukanparaphrase
Ulanglah beberapa bagian kalimat yang dinyatakan pasien.
Contoh :―Nyerinya bagaikan tersengat listrik, begitu Pak Marudi?, bisa diceritakan
lebih lanjut serangannya kapan saja?.
 Pengulanganbiasdilakukandenganseluruhkalimat,biladiperlukan.
Terutama bila menghadapi stagnasi (diam terlalulama)
Contoh :―Tadi Bapak mengatakan sangat menderita akhir-akhir ini, mau kerja susah,
mau tidur susah, dapat diceritakan lebih lanjut Pak, sejak kapan Bapak merasakan
penderitaan tersebut?.
 Pertanyaan dapat menggunakan cara dan bahasa yang benar dengan hasil yang
sama.
 Cross-checkdapat dilakukan di akhir anamnesis dengan memberikan ringkasan
terhadap data yang telah di ungkapkan pasien. ― Jadi Ibu Sumirah sudah menderita
nyeri di kepala sejak dua tahun yang lalu, kumat-kumatan, dan sudah pernah diobati
sendiri,dst‖.

c. Mendapatkan umpanbalik
Selain mendapatkan data yang diperlukan, seorang dokter juga memerlukan umpan
balik dari pasiennya.Umpan balik diperlukan agar dokter mengetahui, pertanyaannya jelas atau
tidak, informasi atau keterangan yang diberikan dapat diterima dengan jelas atau tidak.

15
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama
Cara mendapatkan umpan balik adalah sebagai berikut :

16
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

 Bila ada pertanyaan mendapatkan jawaban ― dahi berkerut, berarti pasien tidak paham
dengan pertanyaan yang diajukan. Tanyakan pada pasien: Apakah Bapak
kurangbegitujelaspertanyaansaya?‖Bilajawabannyaya,cobalahuntukbertanyakembali,
gunakan bahasa yang lebih sederhana dansingkat.
 Setelah anda memberikan nasehat atau informasi, berikan kesempatan pada pasien
untuk bertanya, adakah informasi/nasehat yang kurangjelas.
 Umpan balik dapat diberikan pasien setelah selesai anamnesis. Tanyakan pada pasien
apakah ada hal-hal yang kurang jelas, atau pertanyaan yang kurangjelas.

F. PROSEDUR ANAMNESIS
Sistematika dalam melakukan anamnesis adalah dengan menanyakan: identitas
pasien dengan lengkap, keluhan utama, riwayat perjalanan penyakit sekarang, riwayat penyakit
terdahulu, riwayat pasien ketika di dalam kandungan ibu, riwayat kelahiran, riwayat makanan,
riwayat imunisasi, dan riwayat tumbuh kembang. Setelah dilakukan anamnesis secara lengkap,
dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik yang telitu dan pemeriksaan penunjang yang relevan
sehingga didapatkan diagnosis yangtepat.
(Matondang CS, dkk. Diagnosis Fisik pada Anak, edisi 2)

1. IdentitasPasien
Identitas pasien merupakan bagian yang paling penting dalam anamnesis. Identitas ini
diperlukan untuk memastikan bahwa yang diperiksa benar-benar anak yang dimaksud, dan tidak
keliru dengan anak lain. Kesalahan identifikasi pasien dapat berakibat fatal, baik secara medis,
etika, maupun hukum. Unsur-unsur yang terdapat pada identitas pasien adalah:
 Nama
 Umur
Sebaiknya ditanyakan tanggal kelahiran anak. Hal ini penting untuk identitas, untuk
mengetahui periode usia anak (neonatus, bayi, prasekolah, sekolah, akil baligh) yang
mempunyai ke-khas-an sendiri dalam morbiditas dan mortalitas. Usia anak juga
diperlukan untuk menginterpretasikan data pemeriksaan klinis apakah sesuai/ normal
pada umurnya.
 Jeniskelamin
 Nama orangtua
 Alamat : ditulis secaralengkap
 Umur, pendidikan dan pekerjaanorangtua
 Agama dan sukubangsa
 Data keluarga pasien perlu diketahui dengan akurat untuk memperoleh gambaran
keadaan sosial-ekonomi-budaya dan kesehatan keluarga pasien. Dalam resume
riwayat keluarga sebaiknya dibuat pedigri, sehingga tergambar dengan jelas hubungan
antara anggota keluarga, terutama apabila ditemukan kelainan yang mempunyai aspek
genetik herediter ataufamilial.

17
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

2. Keluhanutama
Keluhan utama yaitu keluhan atau gejala yang menyebabkan pasien dibawa
berobat.Perlu diketahui bahwa keluhan utama tidak selalu keluhan yang pertama disampaikan
oleh orangtua pasien; hal ini terutama pada orangtua yang pendidikannya rendah, yang kurang
dapat mengemukakan esensi masalah.

3. Riwayat PenyakitSekarang

a. Keluhantambahan
Keluhan tambahan merupakan keluhan/gejala lain selain keluhan utama.
b. Riwayat perjalananpenyakit
Pada riwayat perjalanan penyakit disusun cerita yang kronologis, terinci dan jelas
mengenai keadaan kesehatan pasien sejak sebelum terdapat keluhan sampai dibawa berobat.
Bila pasien telah dibawa berobat sebelumnya, hendaknya ditanyakan kapan berobat, kepada
siapa, dan obat apa yang telah diberikan serta bagaimana hasil dari pengobatan tersebut. Bila
orangtua mempunyai salinan resep, pemeriksa dapat memproleh informasi yang cukup lengkap;
tetapi bila tidak, dapat ditanyakan nama, jenis, warna atau kemasan obat (kapsul, tablet, sirup,
puyer), serta dosis obat yang diminum (berapa tablet/bungkus/sendok dan berapa kali diberikan
dalam satu hari). Hendaknya juga ditanyakan efek samping dan kemungkinan alergi.
Pada umumnya, hal-hal berikut yang perlu ditanyakan dan diketahui pada riwayat
perjalanan penyakit:
 Lamanya keluhanberlangsung
 Bagaimana sifat terjadinyagejala
 Lokalisasi dan sifat keluhanlokal
 Berat-ringannya keluhan danperkembangannya
 Terdapatnya hal yang mendahuluikeluhan
 Apakah keluhan tersebut baru pertama kali dirasakan ataukah sudah pernah
sebelumnya; bila sudah pernah, dirinci apakah intensitas dan karakteristiknya sama
atau berbeda, dan interval antara keluhan-keluhantersebut.
 Apakah terdapat saudara sedarah, orang serumah atau sekeliling pasien yang
menderita keluhan yangsama.
 Upaya yang dilakukan dan bagaimanahasilnya.

d. Riwayat penyakit yang pernahdiderita


Penyakit yang pernah diderita anak sebelumnya perlu diketahui, karena mungkin ada
hubungannya dengan penyakit sekarang, atau setidak-tidaknya memberikan informasi untuk
membantu penegakan diagnosis dan tatalaksana penyakitnya sekarang.Misalnya anak yang
pernah mengalami kejang demam kompleks bila sekarang datang dengan tanda-tanda kejang
demam, besar kemungkinan anak tersebut sekarang mengalami kejang demam kompleks
berulang.

18
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

e. Riwayat kehamilanibu
a. Umur ibu saathamil
b. Keadaan kesehatan ibu selama hamil, ada atau tidaknya penyakit, serta upaya yang
dilakukan untuk mengatasi penyakittersebut.
c. Berapa kali ibu melakukan kunjungan antenatal dan kepada siapa (dokter spesialis, dokter
umum, bidan, perawat/mantri,dukun).
d. Apakah ibu mendapat TT/toksoid tetanus (terutama pada kasus tetanusneonatarum).
e. Obat-obat yang diminum pada usia kehamilan muda/ TM I(kemungkinan menderita cacat
bawaan).
f. Kebiasaan ibu selama hamil: ditanyakan apakah ibu merokok, minuman keras, dan catatan
makanan ibu selama kehamilan (khususnyaBBLR).
g. Jarak kelahiran (jarak kelahiran yang dekat berhubungan dengan KEP, infeksi berulang
seperti diare dan ISPA sertaBBLR)
h. Jumlah kelahiran, termasuk aborsi (paritas yang tinggi berhubungan dengan KEP, infeksi
berulang seperti diare dan ISPA sertaBBLR)

f. Riwayatkelahiran
Yang harus ditanyakan pada riwayat kelahiran mencakup:
a. Tanggal dan tempatkelahiran
b. Siapa yangmenolong
c. Cara kelahiran (spontan, ekstraksi cunam, vakum, bedah Caesar). Pada kelahiran dengan
instrument ditanyakan indikasi dari tindakantersebut.
d. Adanya kehamilanganda
e. Keadaan segera setelah kelahiran/ APGAR; lebih baik bila bisa melihat catatan medis dari
rumah bersalin, puskesmas,dll. Kalau tidak ada cukup ditanyakan apakah bayi langsung
menangisatautidak,warnakulitkemerahan/biru/merahdanbiru,gerakanaktif/tidak.
f. Morbiditas pada hari-hari pertama setelah lahir (asfiksia, trauma lahir, infeksi intrapartum,
ikterus dsb yang mungkin berhubungan dengan keadaansekarang).
g. Masa kehamilan (apakah cukup bulan, kurang bulan, atau lebihbulan)
h. Berat dan panjang bayi (mengetahui masa gestasi dan menilai kesesuaian masa gestasi
denganBB/PB)

Tabel 2. APGAR SKOR


Skor 0 1 2
Badan merah Seluruh tubuh
A: Appearance Pucat
ekstremitas biru kemerahan
P: Pulse Tidak ada <100 >100
Menangis, batuk,
G: Grimace Tidak ada Sedikit gerakan mimik
bersin

19
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Ekstremitas sedikit
A: Activity Lumpuh Gerakan aktif
fleksi

R: Respiratory effort Tidak ada Lemah dan tak teratur Menangis kuat

JUMLAH
APGAR skor= Normal (7-10), Agak rendah (4-6), rendah (0-3)
(Sumber :Williams Obstetrics, 21st edition. 2001)

g. Riwayatmakanan
Pada anamnesis tentang riwayat makan diharapkan dapat diperoleh data tentang:
a. Makanan yang dikonsumsi oleh anak, baik dalam jangka waktu pendek (beberapa waktu
sebelum sakit) ataupun jangka panjang (sejakbayi).
b. Kualitas dan kuantitas; apakah adekuat atau tidak; yaitu memenuhi angka kecukupan gizi
(AKG) yangdianjurkan.
Pada bayi untuk memperkirakan kuantitas dan kualitas makanan yang diterima perlu
ditanyakan:
a. Susu apa yang diberikan : ASI ataukah PASI (pengganti ASI), ataukeduanya.
b. Apabila diberikan ASI apakah secaraeksklusif
c. Cara pemberian ASI/ PASI
d. On demand atau ad libitum, ataukah dengan jadwaltertentu.
e. Volume pemberianASI/PASI.
f. Untuk PASI tanyakan jenis dan mereknya, takaran, frekuensi, dan jumlah setiap kali
pemberian.
g. Pemberian makanan tambahan (MPASI): umur berapa mulai, jenis dan jumlahnya, serta
jadwalpemberian.
Pada hakekatnya anamnesis tentang ambilan (intake) makanan ini merupakan analisis
makanan secara kasar.Hasil analisis ini berperan terutama pada kasus kelainan gizi dan
gangguan tumbuh kembang, serta harus digabungkan dengan data lain, yaitu hasil pemeriksaan
fisis, laboratorium, dan antropometris, sehingga akhirnya dapat disimpulkan status nutrisi pasien
secara lebih akurat.

h. Riwayat Imunisasi
Status imunisasi pasien penting untuk ditanyakan, meliputi:
a. Imunisasi Dasar : BCG, polio, DPT, Campak danHepatitis-B
Imunisasi ini dikenal juga dengan Imunisasi Program .
b. Imunisasi lain: MMR (mumps, measles, rubella), hepatitis-A, Hib (untuk mencegah infeksi
Haemophilus influenza tipe b), Influenza, Pneumokokus (PCV), HPV (Human Papilloma
Virus) danTifoid
Imunisasi ini dikenal juga sebagai Imunisasi Pilihan.

20
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

c. Imunisasiulangan/booster
Informasi tentang imunisasi diperlukan untuk mengetahui status perlindungan pediatrik
yang diperoleh, mungkin dapat membantu diagnosis pada beberapa keadaan tertentu (misalnya
penyakit polio hamper tidak pernah terjadi pada anak yang sudah mendapat imunisasi polio
secara benar).Informasi tentang imunisasi juga dapat dipakai sebagai umpan balik tentang
perlindungan pediatrik yang diberikan.
Jadwal lengkap imunisasi dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1. Jadwal imunisasi (Rekomendasi IDAI 2017)

\
( Sumber : Sari Pediatri Vol 13 No. 1 Juni 2017 )
21
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

i. Riwayat pertumbuhan danperkembangan


a. Riwayatpertumbuhan
Status pertumbuhan anak terutama pada usia balita dapat ditelaah dari kurva berat
badan terhadap umur dan panjang badan/ tinggi badan terhadap umur. Data ini dapat diperoleh
dari KMS atau kartu pemeriksaan kesehatan lainnya (dari dokter umum, podiatrist, BKIA).Data
BB dan PB/TB selanjutnya dipetakan pada peta pertumbuhan (growth chart) BB dan PB/TB. Bila
tidak ada data tertulis, tanyakan BB saat lahir, usia 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun;
apakah sesuai dengan standar normal (NCHS, depkes,WHO)
Kurva PB/TB menggambarkan status pertumbuhan yang sebenarnya dan dapat
mendeteksi riwayat penyakit kronik, KEP, penyakit endokrin, dll. Kurva BB penting diketahui pada
balita khususnya bayi, untuk mengetahui riwayat pertumbuhan, riwayat kesehatan anak (BB anak
mudah sekali turun, terutama pada keadaan krisis baik aspek fisik maupun psikososial. Penilaian
kurva BB dan TB/PB hendaknya disepadankan dengan data riwayat penyakit yang pernah
diderita dan riwayat makan pasien.
Catatan dapat dimuat dalam Kartu Menuju Sehat
b. RiwayatPerkembangan
Status perkembangan pasien perlu ditelaah secara rinci untuk mengetahui apakah
semua tahapan perkembangan dilalui dengan mulus atau terdapat penyimpangan.Penilaian
perkembangan bisa menggunakan KPSP tes (Untuk lebih jelasnya akan dibicarakan di materi
CSLberikutnya―KPSP).
Pada anak balita perlu ditanyakan:
 Perkembangan motorikkasar
 Perkembangan motorikhalus
 Perkembangan social -personal
 Perkembangan bahasa –adaptif
Pada anak usia sekolah perlu ditanyakan:
 Perkembangan, yang secara kasar dapat diketahui dengan menelaah prestasi belajar
anak.
 Menars dan telars (berhubungan dengan kelainanendokrin)
 Umur pada saat tumbuh rambut pubik (berhubungan dengan kelainanendokrin)
 Ada atau tidaknya kelainan tingkah laku danemosi

2. DAFTARPUSTAKA
 Anonim. 2001. Buku Panduan Skill Lab FK UGM.Yogyakarta
 Anonim. 2008. Professional Buku Pedoman Imunisasi Di Indonesia -IDAI Edisi III.
Jakarta.Indonesia
 Gary Cunningham. Et al. 2001. Williams Obstetrics, 21st edition.McGraw-Hill
 Matondang CS, dkk. Diagnosis Fisik pada Anak. Edisi 2.Jakarta

22
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

CeklisLatihanAnamnesisPediatrik

Umpan
No Prosedur/ Aspek Latihan
Balik
ITEM INTERAKSI DOKTER-PASIEN
1 Mengucapkan salam pada awal wawancara
2 Mempersilakan duduk berhadapan
3 Memperkenalkan diri
Informed
4  menjelaskan kepentingan penggalian informasiyang
benar tentang sakit pasien(anak)
Consent
5
 Meminta waktu & ijin untuk melakukanalloanamnesis
ITEM PROSEDURAL
Menanyakan identitas pasien :
Nama (anak dan orang tua), Umur (anak dan orang tua), jenis
kelamin (dicatat saja tidak perlu ditanyakan), alamat lengkap,
6 pendidikan & pekerjaan orang tua, agama dan suku bangsa
Pastikan menggali identitas tidak terkesan interogasi
tidak harus berurutan dicari lengkap, boleh diselang-seling
saat anamnesis berlangsung
Menanyakan Riwayat Penyakit Sekarang
a. Menanyakan keluhan utama
7
Cross cek, dan Pastikan Keluhan Utama
8 b.Menanyakan keluhan lain/ tambahan
c.Menggali informasi tentang riwayat penyakit sekarang
(Lama, sifat, lokalisasi, berat-ringan gejala, hal yang
9
mendahului, pertama kali/ tidak, saudara lain yang terkena,
upaya pengobatan & hasilnya)
10 Menanyakan riwayat penyakit yang pernah diderita
Menggali informasi tentang riwayat kehamilan ibu
11 Gali faktor resiko selama kehamilan, umur saat hamil, Peny.
Saat kehamilan, ANC berapa kali, TT, obat-obatan, dll.
Menanyakan riwayat kelahiran pasien
12 (per vaginam/bukan, Normal/tidak, yang membantu
persalinan siapa?, dimana? BB/PB bayi, APGAR skor bayi.)
Menggali informasi tentang riwayat makan (kuantitas dan
13
kualitas makanan jangka pendek dan jangka panjang)

23
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

ASI ekslusif, PASI, MPASI, dll.


Menanyakan riwayat imunisasi
14
(5 imunisasi wajib PPI tanyakan)
Menggali informasi tentang riwayat pertumbuhan pasien
15
(BB/PB /Umur WHO)
Menggali informasi tentang riwayat perkembangan pasien
16
(Motorik kasar, halus, sosial dan bahasa rujuk KPSP)
ITEM PENALARAN KLINIS
Melakukan cross check (paraphrase atau pengulangan
17
terhadap apa yang dikatakan pasien)
Melakukan umpan balik (menanyakan hal-hal yang kurang
18
jelas, atau pertanyaan yang kurang jelas).
19 Mencatat semua hasil anamnesis
20 Menyimpulkan dan menginterpretasikan hasil anamnesis
ITEM PROFESIONALISME
21 Percaya diri, bersikap empati, tidak menginterogasi
22 Mengakhiri anamnesis dengan sikap yang baik

24
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

SKRINING / PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN ANAK


MENGGUNAKAN
KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)
Oleh: dr. Dwita Oktaria,MPd.Ked

A. TemaPembelajaran
Pemeriksaan perkembangan anak dengan menggunakan Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan.
B. Tujuan
Mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
C. Alat danBahan
 Formulir KPSP menurut umur, berisi 9-10 pertanyaan tentang
kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran KPSP
anak umur 0-72 bulan.
 Alat Bantu pemeriksaan berupa:
o Pensil,
o Kertas
o Bola sebesar bolatennis
o Kerincingan
o Kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6buah
o Kismis
o Kacangtanah
o Potongan biscuit kecil berukuran 0,5-1cm.
D. Skenario
Bu Ani 25 tahun,datang dengan membawa anaknya yang berusia 1,5 tahun
dengan keluhan, belum bisa berjalan..
Lakukan pemeriksaan perkembangan anak dengan menggunakan KPSP
Tugas Mahasiswa perseorangan : Membuat Video penilaian KPSP secara mandiri
dengan mencari balita yang ada disekitar tempat tinggalnya

E. DasarTeori
Formulir KPSP adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk
mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Jadwal
skrining / pemeriksaan KPSP adalah pada umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24,
30, 36, 42, 48, 54, 60, 66
dan 72 bulan.

25
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Bila anak berusia dintaranya maka KPSP yang digunakan adalah yang
lebih kecil dari usia anak. Contoh : bayi umur umur 7 bulan maka yang
digunakan adalah KPSP 6 bulan. Bila anak ini kemudian sudah berumur 9
bulan yang diberikan adalah KPSP 9 bulan.Apabila orang tua datang
dengan keluhan anaknya mempunyai masalah tumbuh kembang
sedangkan umur anak bukan umur skrining maka pemeriksaan
menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang lebih muda.
Interpretasi hasil KPSP :
 Hitunglah berapa jawabanYa.
o JawabanYa : Bila ibu/pengasuh anak menjawab:anak
bisaatau pernah atau sering atau
kadang-kadangmelakukannya.
o Jawaban Tidak : Bila ibu/pengasuh anak menjawab:anak
belum pernahmelakukan
atau tidak pernah atau
ibu/pengasuh anak
tidaktahu.
 Jumlah jawabanYa
o 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahapperkembangannya
(S)
o 7 atau 8, perkembangan anak meragukan(M)
o 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan(P)

 Untukjawaban―Tidak‖,perlu dirinci jumlah jawaban tidak


menurut jenis keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara
dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian)

Intervensi:
Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S)
 Beri pujian kepada Ibu karena telah mengasuh anak denganbaik.
 Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangananak.
 Berikanstimulasiperkembangananaksetiapsaat,seseringmungkin,sesuaid
engan umur dan kesiapananak.
 Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di
Posyandu
secarateratursebulan1kalidansetiapadakegiatanBinaKeluargaBalita(BKB).
Jika anak sudah memasuki usia prasekolah (36 – 72 bulan), anak dapat

26
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

diikutkan pada kegiatan di Pusat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD,


Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak.

 Lakukan pemeriksaan/skrining rutin menggunakan KPSP setiap 3 bulan


pada anak
berumurkurangdari24bulandansetiap6bulanpadaanakumur24sampai72b
ulan

Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M)


 Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan
pada anak lebih sering lagi, setiap saat dan seseringmungkin.
 Ajarkan ibu cara melakukanintervensi
Misalnya umur anak sekarang adalah 8 bulan 2 minggu, dan ia hanya bisa 7-8
YA. Lakukan stimulasi selama 2 minggu.Pada saat menilai KPSP kembali
gunakan dulu KPSP 6 bulan.Bila semua bisa, karena anak sudah berusia 9
bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan.
 Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami ketertinggalanlagi.
 Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7-8 jawaban
YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit
dengan fasilitas klinik tumbuhkembang.

F. Prosedur

o Pada waktu pemeriksaan / skrining, anak harusdibawa.


o Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal, bulan dan
tahun anak lahir dan menjadikannya dalam bulan.
o Bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan.
Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4
bulan. Bila umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3bulan.
o Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai
dengan umur anak.
o KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan,yaitu:
 Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak, contoh:
―Dapatkahbayimakankuesendiri?‖
 Perintahkan kepada ibu/pengasuh anak atau petugas
untuk
melaksanakantugasyangtertulispadaKPSP.Contoh:―Pa
da posisi bayi anda telentang, tariklah bayi anda

27
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

pada pergelangan tangannya secara perlahan-lahan


ke posisi duduk.‖

o Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut


menjawab, oleh karena itu pastikan ibu/pengasuh anak
mengerti apa yang ditanyakan kepadanya.
o Tanyakan pertanyaan tersebut secara berurutan, satu
persatu. Setiap pertanyaan hanya ada 1 jawaban, Yaatau
Tidak. Catat jawaban tersebut padaformulir.
o Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh anak
menjawab pertanyaan.
o Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
.

KPSP pada bayi 3 bulan


No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Pada waktu bayi telentang, apakah masing- masing Gerak kasar
lengan dan tungkai bergerak
dengan mudah? Jawab TIDAK bila salah satu atau
kedua tungkai atau lengan bayi bergerak tak
terarah/tak terkendali.
2 Pada waktu bayi telentang apakah ia melihat Sosialisasi
dan menatap wajah anda? dan
kemandirian
3 Apakah bayi dapat mengeluarkan suara- suara lain Bicara dan
(ngoceh), disamping menangis? bahasa
4 Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti Gerak halus
gerakan anda dengan menggerakkan kepalanya dari
kanan/kiri ke tengah?

28
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

5 Pada waktu bayi telentang, apakah. Ia dapat mengikuti Gerak halus


gerakan anda dengan menggerakkan kepalanya dari satu
sisi hampir sampai pada sisi yang lain?

6 Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan tersenyum, Sosialisasi


apakah ia tersenyum kembali kepada anda? &
kemandirian
7 Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia Gerak kasar
dapat mengangkat kepalanya seperti pada gambar ini?

8 Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia Gerak kasar
dapat mengangkat kepalanya sehingga membentuk sudut
45° seperti pada gambar ?

9 Padawaktubayitelungkupdialasyangdatar,apakahia Gerak kasar


dapatmengangkatkepalanyadengantegaksepertipada
gambar?

10 Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau Bicara dan
diraba-raba? bahasa

29
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Kuesioner Praskrining untuk Bayi 6 bulan


No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerak halus
gerakan anda dengan menggerakkan kepala
sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain?

2 Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala gerak kasar


dalam keadaan tegak dan stabil? Jawab TIDAKbila
kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri atau ke
3 Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari gerak halus
bayi. (jangan meletakkan di atas telapak tangan bayi).
Apakah bayi dapat menggenggam pensil itu selama
beberapa detik?

4 Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat Gerak kasar


mengangkat dada dengan kedua lengannya sebagai
penyangga seperti pada gambar ?

30
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

5 Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada Bicara &


tinggi atau memekik tetapi bukan menangis? Bahasa

6 Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari gerak kasar
telentang ke telungkup atau sebaliknya?

7 Pernahkah anda melihat bayi tersenyurn ketika Sosialisasi&


melihat mainan yang lucu, gambar atau binatang kemandirian
peliharaan pada saat ia bermain sendiri?
8 Dapatkah bayi mengarahkan matanya pada benda kecil gerak halus
sebesar kacang, kismis atau uang logam? Jawab
TIDAK jika ia tidak dapat mengarahkan matanya.
9 Dapatkah bayi meraih mainan yang diletakkan agak gerak halus
jauhnamunmasihberadadalamjangkauantangannya?

10 Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya Gerak kasar


lalu tarik perlahan-lahan ke posisi duduk. Dapatkah bayi
mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar
di sebelah kiri? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh
kembali seperti gambar sebelah kanan.

Kuesioner Praskrining untuk Bayi 9 bulan


No PEMERIKSAAN YA TIDAK

31
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

1 Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu Gerak kasar
tarik perlahan-lahan ke posisi duduk. Dapatkah bayi
mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar
di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh
kembali seperti gambar sebelahkanan.

2 Pernahkah anda melihat bayi memindahkan mainan Gerak halus


atau kue kering dari satu tangan ke tangan yang lain?
Benda-benda panjang seperti sendok atau kerincingan
bertangkai tidak ikut dinilai.
3 Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, Gerak halus
sapu tangan atau serbet, kemudian jatuhkan ke lantai.
Apakah bayi mencoba mencarinya? Misalnya mencari di
bawah meja atau di belakang kursi?
4 Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti Gerak halus
mainan/kue kering, dan masing- masing tangan
memegang satu benda pada saat yang sama? Jawab
TIDAK bila bayi tidak pernah melakukan perbuatan ini.
5 Jika anda mengangkat bayi melalui Gerak kasar
ketiaknya ke posisi berdiri, dapatkah ia menyangga
sebagian berat badan dengan kedua kakinya? Jawab YA
bila ia mencoba berdiri dan sebagian berat badan
tertumpu pada kedua kakinya.

32
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

6 Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda- Gerak halus


benda kecil seperti kismis,
kacang-kacangan, potongan biskuit, dengan
gerakan miring atau menggerapai seperti gambar?

7 Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah Gerak kasar
bayi duduk sendiri selama 60 detik?

8 Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri? Sosialisasi


9 Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam Bicara &
1 Letakkan suatu mainan yang dinginkannya di luar Sosialisasi
0 jangkauan bayi, apakah ia mencoba mendapatkannya &
dengan mengulurkan lengan atau badannya? kemandirian

Kuesioner Praskrining untuk Bayi 12 Bulan


No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di pojok, Sosialisasi
kemudian muncui dan menghilang secara berulang- &
ulang di hadapan anak, apakah ia mencari anda atau kemandirian
mengharapkan anda muncul kembali?
2 Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba Gerak halus
ambil pensil tersebut dengan
perlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu
kembali?
3 Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih Gerak kasar
dengan berpegangan pada kursi/meja?

33
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

4 Apakah anak dapat mengatakan 2 suku Bicara &


katayangsama,misalnya:―ma-maatau―papa bahasa
JawabYAbilaiamengeluarkansalah—satu suara tadi.

5 Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi Gerak kasar


berdiri tanpa bantuan anda?
6 Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang Sosialisasi
yang belum ia kenal? la akan menunjukkan sikap malu- &
malu atau ragu- ragu pada saat permulaan bertemu kemandirian
dengan orang yang belum dikenalnya.
7 Apakah anak dapat mengambil Benda kecil seperti Gerak halus
kacang atau kismis, dengan meremas di antara ibu jari
dan jarinya seperti pada gambar?

8 Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan? Gerak kasar


9 Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu Bicara &
kata-kata yang lengkap). Apakah ia mencoba meniru bahasa
menyebutkan kata-kata tadi ?
10 Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan Gerak halus
dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan
bertangkai dan tutup panel tidak ikut dinilai.

Kuesioner Praskrining untuk 15 bulan


No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan Gerak halus
dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan
bertangkai dan tutup, panci tidak ikut dinilai
2 Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan Gerak kasar
berpegangan?
3 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk Sosialisasi
tangan atau melambai-lambai? Jawab TIDAK bila ia &
membutuhkan kemandirianbantuan. kemandirian

34
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

4 Apakahanakdapatmengatakan―papa‖ketikaia Bicara &


memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan Bahasa
―mama‖memanggil/melihatibunya?JawabYAbilaanak
mengatakan salah satudiantaranya.
5 Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa Gerak kasar
berpegangan selama kira-kira 5 detik?
6 Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan Gerak kasar
selama 30 detik atau lebih?
7 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah Gerak kasar
anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di
lantai dan kemudian berdiri kembali?
8 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang Sosialisasi
diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab &
YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara kemandirian
yang menyenangkan
9 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan Gerak kasar
tanpa jatuh atau terhuyung- huyung?
10 Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti Gerak halus
kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan
menggunakan ibu seperti pada gambar ini

Kuesioner Praskrining untuk Anak 18 bulan


No PEMERIKSAAN YA TIDAK

1 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan Sosialisasi &


atau melambai-lambai? Jawab TIDAK bila ia kemandirian
membutuhkan bantuan.
2 Apakahanakdapatmengatakan―papa‖ketika Bicara & bahasa
amemanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan
―mama‖jikamemanggil/melihatibunya?
3 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa Gerak kasar
berpegangan selama kira-kira 5 detik?
35
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

4 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa Gerak kasar


berpegangan selama 30 detik atau lebih?
5 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah Gerak kasar
anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di
lantai clan kemudian berdiri kembali?
6 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang Sosialisasi
diinginkannya tanpa menangis atau merengek? &kemandirian
Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau
mengeluarkan suara yang menyenangkan.
7 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang Gerak kasar
ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung?
8 Apakah anak anak dapat mengambil benda kecil Gerak halus
seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada
gambar ?

9 Jika anda menggelindingkan bola ke anak, Gerak halus;


apakah ia menggelindingkan/melemparkan Sosialisasi &
kembali bola pada anda? kemandirian
10 Apakah anak dapat memegang sendiri Sosialisasi &
cangkir/gelas dan minum dari tempat tersebut kemandirian
tanpa tumpah?

36
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Kuesioner Praskrining untuk Anak 21 bulan


No PEMERIKSAAN YA TIDAK

1 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah Gerak kasar


anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di
lantai dan kemudian berdiri kembali?
2 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang Sosialisasi
diinginkannya tanpa menangis atau merengek? &kemandirian
Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau
mengeluarkan suara yang menyenangkan.
3 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang Gerak kasar
ruangan tanpa jatuh atau terhuyung- huyung?
4 Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti Gerak halus
kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada
gambar ?

5 Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah Gerak halus


ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola
padaanda?
6 Apakah anak dapat memegang sendiri Sosialisasi
cangkir/gelas clan minum dari tempat tersebut &kemandirian
tanpa tumpah?
7 Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah Sosialisasi
tangga, apakah anak meniru apa yang anda &kemandirian
lakukan?
8 Apakah anak dapat meletakkan satu kubus di atas Gerak halus
kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu?
Ya/Tidak Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5.0 cm

37
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

9 Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 Bicara &


katayangmempunyaiartiselain―papa‖dan bahasa
―mama‖?.
10 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau Gerak kasar
lebih tanpa kehilangan keseimbangan? (Anda
mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik
mainannya)

Kuesioner Praskrining untuk Anak 24 bulan


No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah Sosialisasi
tangga, apakah anak meniru apa yang anda &
lakukan? kemandirian
2 Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di Gerak halus
atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus
itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 — 5 cm.
3 Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 Bicara &
kata yang mempunyai arti selain "papa" dan bahasa
"mama"?
4 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah Gerak kasar
atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan?
(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak
menarik mainannya).
5 Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: Gerak halus
baju, rok, atau celananya? (topi dan kaos kaki ;
tidak ikut dinilai). sosialisasi&
kemandirian
6 Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab
YA jika ia naik tangga dengan posisi tegak atau
berpegangan pada dinding atau pegangan tangga.
Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak
atau anda tidak membolehkan anak naik tangga
atau anak harus berpegangan padaseseorang.
7 Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda,
dapatkah anak menunjuk dengan benar paling
sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung,
mulut, atau bagian badan yang lain)?

38
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

8 Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak


tumpah?
9 Dapatkah anak membantu memungut
mainannya sendiri atau membantu
mengangkat piring jika diminta?
10 Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar
bola tenis) ke depan tanpa berpegangan pada
apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.

Kuesioner Praskrining untuk Anak 30 bulan


No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: Sosialisasi &
baju, rok, Sosialisasi & atau celananya? (topi kemandirian
dan kaos kaki tidak ikut dinilai)
2 Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Gerak kasar
Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi
tegak atau berpegangan
pada dinding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK
jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda
tidak membolehkan anak naik tangga atau anak
harus berpegangan pada seseorang.
3 Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, Bicara &
dapatkah anak menunjuk dengan benar paling Bahasa
seclikit satu bagian badannya (rambut, mata,
hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?
4 Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak Sosialisasi &
tumpah? kemandirian
5 Dapatkah anak membantu memungut Bicara &
mainannya sendiri atau membantu bahasa
mengangkat piring jika diminta?
6 Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar Gerak kasar
bola tenis) Gerak kasar ke depan tanpa
berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut
dinilai.
7 Bila diberi pensil, apakah anak mencoret- coret Gerak halus
kertas tanpa bantuan/petunjuk?

39
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

8 Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu Gerak halus


persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan
kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5
cm.
9 Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat Bicara &
berbicaraseperti―mintaminum‖,―mautidur‖? bahasa
―Terimakasih‖dan―Dadag‖tidakikutdinilai.
10 Apakah anak dapat menyebut 2 diantara Bicara &
gambar-gambar ini tanpa bantuan? bahasa

Kuesioner Praskrining untuk Anak 36 bulan


No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret Gerak halus
kertas tanpa bantuan/petunjuk?
2 Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu Gerak halus
persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan
kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm
3 Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat Bicara &
berbicaraseperti―mintaminum‖;―mautidur‖? bahasa
―Terimakasih‖dan―Dadag‖tidakikutdinilai.
4 Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar- Bicara &
gambar ini tanpa bantuan? bahasa

5 Dapatkah anak melempar bola lurus ke arah perut Gerak kasar

40
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

atau dada anda dari jarak 1,5 meter?


6 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan Bicara &
memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada Bahasa
saat memberikan perintah berikut ini:
―Letakkankertasinidilantai‖.
―Letakkankertasinidikursi‖.
―Berikankertasinikepadaibu‖.
Dapatkah anak melaksanakan ketiga perintah tadi?
7 Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurang- Gerak halus
kurangnya 2.5 cm. Suruh anak menggambar garis
lain di samping garis tsb.

8 Letakkan selembar kertas seukuran buku di lantai. Gerak kasar


Apakah anak dapat melompati bagian lebar kertas
dengan mengangkat kedua kakinya secara
bersamaan tanpa didahului lari?
9 Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri? Sosialisasi dan
kemandirian
10 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh Gerak kasar
sedikitnya 3 meter?

Kuesioner Praskrining untuk Anak 42 bulan


No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Dapatkah anak mengenakan sepatunya Sosialisasi &
sendiri? Kemandirian
2 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga Gerak kasar
sejauh sedikitnya 3 meter?
3 Setelah makan, apakah anak mencuci clan Sosialisasi
mengeringkan tangannya dengan balk sehingga &
anda ticlak perlu mengulanginya? kemandirian

41
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

4 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Gerak kasar


Jika perlu tunjukkan caranya clan beri anak anda
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu
2 detik atau lebih?
5 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Gerak kasar
Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini
dengan mengangkat kedua kakinya secara
bersamaan tanpa didahului lari?
6 Jangan membantu anak dan jangan menyebut Gerak halus
lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh ini
di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak
menggambar lingkaran?

7 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu Gerak halus


persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus
tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
8 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga Sosialisasi
atau permainan lain dimana ia ikut bermain clan &
mengikuti aturan bermain? kemandirian
9 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, Sosialisasi
kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak &
termasuk kemandirian memasang kancing, gesper kemandirian
atau ikat pinggang)

Kuesioner Praskrining untuk Anak 48 bulan


No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga Gerak kasar
sejauh sedikitnya 3 meter?

42
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

2 Setelah makan, apakah anak mencuci dan Sosialisasi &


mengeringkan tangannya dengan baik sehingga kemandirian
anda tidak perlu mengulanginya?
3 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Gerak kasar
Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak anda
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu
2 detik atau lebih?
4 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Gerak kasar
Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini
dengan mengangkat kedua kakinya secara
bersamaan tanpa didahului lari?
5 Jangan membantu anak dan jangan menyebut Gerak halus
lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh
ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak
menggambar lingkaran?

6 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu Gerak halus


persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus
tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.
7 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga Sosialisasi &
atau permainan lain dimana ia ikut bermain dan kemandirian
mengikuti aturan bermain?
8 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, Sosialisasi &
kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak kemandirian
termasuk memasang kancing, gesper atau ikat
pinggang)

43
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

9 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya Bicara &


tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya bahasa
menyebutkan sebagian namanya atau ucapannya
sulit dimengerti.

Kuesioner Praskrining untuk Anak 54 bulan


No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu Gerak halus
persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan
kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran
2-5 – 5 cm.
2 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga Sosialisasi &
atau permainan lain dimana ia ikut bermain dan kemandirian
mengikuti aturan bermain?
3 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, Sosialisasi &
kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak kemandirian
termasuk memasang kancing, gesper atau ikat
pinggang)
4 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya Bicara &
tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebut bahasa
sebagian namanya atau ucapannya sulitdimengerti.
5 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Bicara &
Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan. Bahasa
"Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?"

Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi


dengan benar, bukan dengan gerakan atau isyarat.

Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah


"menggigil" ,"pakai mantel‘ atau "masuk kedalam
rumah‘.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah "makan"
Jika lelah, jawaban yang benar adalah"mengantuk",
"tidur", "berbaring/tidur-tiduran", "istirahat" atau "diam
sejenak"

44
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

6 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau Sosialisasi &


pakaian boneka? kemandirian
7 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Gerak kasar
Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6
detik atau lebih?
8 Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan Gerak halus
menyebut kata "lebih panjang".
Perlihatkan gambar kedua garis ini
pada anak.
Tanyakan: "Mana garis yang lebih panjang?"
Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi
pertanyaan tersebut.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan
ulangi pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat menunjuk garis yang
lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar?
9 Jangan membantu anak dan jangan memberitahu Gerak halus
nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti
contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan
3 kali kesempatan. Apakah anak dapat
menggambar seperti contoh ini?

10 Ikuti perintah ini dengan seksama. Bicara &


Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats bahasa
pads saat memberikan perintah berikut ini:
"Letakkan kertas ini di atas lantai".
"Letakkan kertas ini di bawah kursi".
"Letakkan kertas ini di depan kamu"
"Letakkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas",
"di bawah", "di depan" dan "di belakang‖

45
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Kuesioner Praskrining untuk Anak 60 bulan


No PEMERIKSAAN YA TIDAK
1 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Bicara &
Jangan membantu kecuali mengulangi bahasa
pertanyaan.
"Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?"

Jawab YA bila anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi


dengan benar, bukan dengan gerakan atau isyarat.

Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah


"menggigil" ,"pakai mantel‘ atau "masuk kedalam
rumah‘.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah "makan"
Jika lelah, jawaban yang benar adalah
"mengantuk", "tidur", "berbaring/tidur-tiduran",
"istirahat" atau "diam sejenak"
2 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau Sosialisasi &
pakaian boneka? kemandirian
3 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa Gerak kasar
berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan
beri anak ands kesempatan melakukannya 3
kali. Dapatkah ia mempertahankan
keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?

46
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

4 Jangan mengoreksi/membantu anak. Gerak halus


Janganmenyebutkata―lebihpanjang‖.
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.

Tanyakan:―Managarisyanglebihpanjang?‖Minta
anak menunjuk garis yang lebih panjang.
Setelah anak menunjuk, putar
lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan
ulangi pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat menunjuk garis yang
lebih panjang sebanyak 3 kali denganbenar?

5 Jangan membantu anak dan jangan Gerak halus


memberitahu nama gambar ini, suruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas kosong
yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan.
Apakah anak dapat menggambar seperti
contoh ini?

47
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

6 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan Bicara &


memberi isyarat dengan telunjuk atau mats bahasa
pads saat memberikan perintah berikut ini:
―Letakkankertasinidiataslantai‖.―Letakkankertasin
idibawahkursi‖.―Letakkankertas
inididepankamu‖―Letakkankertasinidi belakang
kamu‖ Jawab YA hanya jika anak
mengertiarti―diatas‖,―dibawah‖,―didepan‖
dan―dibelakang‖
7 Apakah anak bereaksi dengan tenangdan tidak Sosialisasi
rewel (tanpa menangis atau menggelayut pada &kemandiri
anda) pada saat andameninggalkannya? an
8 Jangan menunjuk, membantu atau Bicara &
membetulkan, katakan pada anak : bahasa
―Tunjukkansegiempatmerah‖
―Tunjukkansegiempatkuning‖
‗Tunjukkansegiempatbiru‖
―Tunjukkansegiempathijau‖
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu
dengan benar?
9 Suruh anak melompat dengan satu kaki Gerak kasar
beberapa kali tanpa berpegangan (lompatan
dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia
dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?
10 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian Sosialisasi &
sendiri tanpa bantuan? kemandirian

Kuesioner Praskrining untuk Anak 66 bulan

No PEMERIKSAAN YA TIDAK

48
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

1 Jangan membantu anak dan jangan memberitahu Gerak halus


nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti
contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3
kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar
seperti contoh ini?

2 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi Bicara &


isyarat dengan telunjuk atau mats pads saat bahasa
memberikan perintah berikut ini:
"Letakkan kertas ini di atas lantai".
"Letakkan kertas ini di bawah kursi".
"Letakkan kertas ini di depan kamu"
"Letakkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas", "di
bawah", "di depan" dan "di belakang‖
3 Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak Sosialisasi &
rewel (tanpa menangis atau menggelayut pada kemandirian
anda) pada saat anda meninggalkannya?
4 Jangan menunjuk, membantu atau Bicara &
membetulkan, katakan pada anak : bahasa

"Tunjukkan segi empat merah"


"Tunjukkan segi empat kuning"
‗Tunjukkansegiempatbiru‖ "Tunjukkan
segi empat hijau"
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu
dengan benar?
5 Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa Gerak kasar
kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki
tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3
kali dengan satukaki?

6 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri Sosialisasi &


tanpa bantuan? kemandirian

49
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

7 Suruh anak menggambar di tempat kosong yang Gerak halus


tersedia. Katakan padanya: "Buatlah gambar orang".
Jangan memberi perintah lebih dari itu.
Jangan bertanya/ mengingatkan anak bila ada
bagian yang belum tergambar. Dalam memberi nilai,
hitunglah berapa bagian tubuh yang tergambar.
Untuk bagian tubuh yang berpasangan seperti mata,
telinga, lengan dan kaki, setiap pasang dinilai satu
bagian. Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3
bagian tubuh?

8 Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 7, Gerak halus


dapatkah anak menggambar sedikitnya 6 bagian
tubuh?
9 Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat Bicara &
yang belum selesai ini, jangan membantu kecuali bahasa
mengulang pertanyaan:
"Jika kuda besar maka tikus ………
"Jika api panas maka es ………
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang ………
Apakah anak menjawab dengan benar
(tikus kecil, es dingin, ayah seorang pria) ?
10 Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar Gerak kasar
bola tenis/bola kasti hanya dengan menggunakan
kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai)

Kuesioner Praskrining untuk Anak 72 bulan


No PEMERIKSAAN YA TIDAK

50
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

1 Jangan menunjuk, membantu atau Bicara &


membetulkan, katakan pada anak : Bahasa

―Tunjukkan segi empat merah‖


―Tunjukkansegiempatkuning‖
―Tunjukkan segi empat biru‖
―Tunjukkan segi empat hijau‖
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu
dengan benar?
2 Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa Gerak kasar
kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua
kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat
2-3 kali dengan satu kaki?
3 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian Sosialisasi &
sendiri tanpa bantuan? kemandirian
4 Suruh anak menggambar di tempat kosong yang Gerak halus
tersedia. Katakan padanya: "Buatlah gambar
orang".
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan
bertanya/ mengingatkan anak bila ada bagian yang
belum tergambar. Dalam memberi nilai, hitunglah
berapa bagian tubuh yang tergambar. Untuk
bagian tubuh yang berpasangan seperti mata,
telinga, lengan dan kaki, setiap pasang dinilai satu
bagian. Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3
bagian tubuh?
5 Pada gambar orang yang dibuat pada nomor Gerak halus
7, dapatkah anak menggambar sedikitnya 6
bagian tubuh?

51
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

6 Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat- Sosialisasi


kalimat yang belum selesai ini, jangan membantu &
kecuali mengulang pertanyaan: kemandirian
"Jika kuda besar maka tikus
"Jika api panas maka es
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil,
es dingin, ayah seorang pria) ?
7 Apakah anak dapat menangkap bola kecil Gerak kasar
sebesar bola tenis/bola kasti hanya dengan
menggunakan kedua tangannya? (Bola besar
tidak ikut dinilai).
8 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Gerak kasar
Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 11
detik atau lebih?
9 Jangan membantu anak clan jangan memberitahu Gerak halus
nama gambar ini, Suruh anak menggambar
seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia-
Berikan 3 kalikesempatan.
Apakah anak dapat menggambar seperti contoh
ini?

10 lsi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. bicara&


Jangan membantu kecuali mengulangi bahasa
pertanyaan sampai 3 kali bila anak
menanyakannya.
"Sendok dibuat dari apa?" "Sepatu dibuat dari
apa?" "Pintu dibuat dari apa?"
Apakah anak dapat menjawab ke 3 pertanyaan di
atas dengan benar? Sendok dibuat dari besi,
baja, plastik,kayu.
Sepatu dibuat dari kulit, karet, kain, plastik,
kayu.

52
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

b. Ceklis Latihan Pemeriksaan Keterampilan KPSP


NO KRITERIA Umpan Balik

1 Mempersiapkan instrument pemeriksaan dan


2 Memperkenalkan diri kepada orangtua bayi /anak
3 Menjelaskan tujuan pemeriksaan KPSP pada
4 Mencatat nama anak, tanggal lahir, tanggal
5 Menentukan formulir yang sesuai dengan umur anak
6 Melakukan pemeriksaan KPSP secara berurutan
7 Menentukan hasil pemeriksaan (scoring)
8 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan sbb:
Sesuai :S
Meragukan :M
Penyimpangan :P
9 Memberikan advis / konsultasi kepada orangtua
10 Mengucapkan terimakasih kepada orangtua

53
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

ANAMNESIS PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN PASIEN


DEMAM(TROPIK INFEKSI)
dr. Dina Tri Amalia

A. TEMA:
Keterampilan Komunikasi Anamnesis Penyakit Tropik Infeksi

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1.Tujuan instruksionalumum
Mahasiswa mampu melakukan anamnesis penyakit tropik infeksi dengan baik dan
benar
2. Tujuan instruksionalkhusus
 Mahasiswa dapat mengawali dan mengakhiri anamnesis secaraurut
 Mahasiswa mengucapkan salam pembuka di awal dan penutup diakhir
 Mahasiswa dapat menggali informasi dengan detail, namun relevan dengan
permasalahan terutama masalah penyakit tropikinfeksi
 Mahasiswa dapat menunjukkan penampilan yangbaik
 Mahasiswa dapat menjaga suasana proses anamnesis yangbaik
 Mahasiswa dapat memahami dan menggunakan bahasa yang dipahamiresponden
 Mahasiswa dapat menghindari sikapinterogasi
 Mahasiswa dapat melakukan crosscheck
 Mahasiswa dapat bersikapnetral
 Mahasiswa dapat melaksanakan umpanbalik
 Mahasiswadapatmencatathasilanamnesisdenganjelassertamenyimpulkanhasil
anamnesis.

C. ALAT DAN BAHAN

 Meja dan kursiperiksa

54
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

D. SKENARIO

Seorang pasien laki - laki berumur 32 tahun, datang ke praktek anda dengan keluhan
demam terus menerus sejak 3 hari yang lalu .

E. DASARTEORI

Penyakit infeksi sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia.Hal ini
disebabkan karena penyakit infeksi menjadi penyebab kesakitan dan kematian tertinggi,
terutama di negara-negara tropik seperti Indonesia.Penyakit tropik infeksi dapat disebabkan
oleh berbagai jenis bakteri, virus, jamur maupunparasit.
Jenis penyakit tropik infeksi antara lain:
Penyakit Infeksi oleh Bakteri: TBC, difteria, pertusis, tetanus neonatorum, demam tifoid,
kusta, pes, antraks.
Penyakit Infeksi oleh Virus : DBD, chikungunya, campak, hepatitis, rabies, HIV-AIDS,
varisela, flu burung, SARS, polio.
Penyakit Infeksi oleh Jamur : histoplasmosis, koksidioidomikosis, kandidiasis
Penyakit Infeksi oleh Parasit: malaria, cacing, filariasis

Beberapa penyakit tropik infeksi yang telah dikenal sejak lama dan masih tetap menjadi
masalah seperti malaria dan demam berdarah, akhir-akhir ini menunjukkan kecenderungan
peningkatan angka kesakitan maupun kematian. Di sisi lain, berbagai penyakit yang secara
klinis hanya menunjukkan gejala ringan dan dianggap tidak mengancam jiwa (non life
threatening) seperti malaria tanpa penyulit, toksoplasmosis dan infeksi cacing, sering kali
tidak terdiagnosis, bahkan terlepas dari perhatian kita sehingga tidak tertangani dengan
baik. Untuk menghindari hal ini, selain dilakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium
sebagai penunjang diagnosis maka kita perlu melakukan anamnesis yang baik.Sebab
anamnesis yang baik seringkali sudah dapat mengarahkan masalah pasien ke diagnosis
penyakit tertentu.

Anamnesis adalah wawancara yang dilakukan dokter kepada pasien.Anamnesis dapat


langsung dilakukan terhadap pasien sendiri (autoanamnesis) tetapi dapat juga dilakukan
dengan menanyai keluarga atau yang menemani pasien misal pada anak –anak atau bila
pasien dalam keadaan gawat (allo-anamnesis).Dalam melakukan anamnesis diperlukan
teknik komunikasi dengan rasa empati yang tinggi dan teknik komunikasi ini terdiri atas
komunikasi verbal dan nonverbal yang harus diperhatikan. Pada saat anamnesis,
55
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

tanyakanlah hal-hal yang logis mengenai penyakit pasien, dengarkan dengan baik apa
yang dikatakan pasien serta jangan memotong pembicaraan pasien bila tidak perlu. Selain
melakukan komunikasi verbal, maka selama anamnesis juga harus diperhatikan tingkah
laku non verbal yang secara tidak sadar ditunjukkan oleh pasien, misalnya gelisah, cemas,
kesakitan, dan lain sebagainya. Anamnesis yang baik akan berhasil bila kita membangun
hubungan yang baik dengan pasien, sehingga pasien merasa aman dan nyaman untuk
menceritakan masalah penyakitnya dengandokter.

Diagnosis dan penatalaksanaan penderita penyakit tropik infeksi dalam praktek sehari-hari
masih sering berdasarkan gejala klinis terutama febris atau demam.Demam pada
umumnya diartikan sebagai suhu tubuh di atas 37,2 0C. Berikut akan kita bahas beberapa
tipe demam yang akan kita jumpai sehingga dapat membantu dalam menegakkan
diagnosis:
a. Demam septik : pada tipe demam septik, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang
tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi
hari,seringdisertaikeluhanmenggigildanberkeringat.Bilademamyangtinggitersebut turun
ke tingkat yang normal dinamakan juga demamhektik.
b. Demam remiten : pada tipe demam remiten, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi
tidak pernah mencapai suhu badan normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat
dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat pada
demam septik. Demam remiten ditemukan pada demam tifoid fase awal dan berbagai
penyakitvirus.
c. Demam intermiten : pada tipe demam intermiten, suhu badan turun ke tingkat yang
normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi setiap dua
hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam di antara dua
serangan demam disebut kuartana. Misal: malaria vivax, malaria ovale, malaria
malariae
d. Demam kontinyu : pada tipe demam kontinyu, variasi suhu sepanjang hari tidak
berbeda lebih dari satu derajat. Variasi diurnal yang terjadi antara 0,55-0,82oC. Pada
tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia. Contoh demam
kontinyu meliputi demam tifoid, malaria falciparum, dansebagainya.
e. Demam siklik : pada tipe demam siklik, terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa
hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti
oleh kenaikan suhu sepertisemula.

56
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Suatu tipe demam kadang-kadang dapat dihubungkan dengan suatu penyakit tertentu,
tetapi kadang-kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan dengan suatu sebab yang
jelas. Bila demam disertai keadaan seperti sakit otot, rasa lemas, tak nafsu makan dan
mungkin ada pilek, batuk dan tenggorok sakit, biasanya digolongkan sebagai influenza atau
common cold.Dalam praktek, 90% dari para pasien dengan demam yang baru saja dialami,
pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang self-limiting seperti influenza atau penyakit
virus sejenis lainnya.Namun hal ini tidak berarti kita tidak harus tetap waspada terhadap
suatu infeksibakterial.

Beberapa hal yang secara khusus perlu diperhatikan pada demam adalah:
A. Cara timbuldemam
B. Lamademam
C. Sifat hariandemam
D. Tinggidemam
E. Keluhan dan gejala lain yang menyertaidemam
Demam yang tiba-tiba tinggi lebih sering disebabkan oleh penyakit virus.

Demam Belum Terdiagnosis (Fever of Unknown Origin)


Yaitu suatu keadaan dimana seorang pasien mengalami demam terus menerus selama 3
minggu dengan suhu badan di atas 38,3 0C dan tetap belum ditemukan penyebabnya
walaupun telah diteliti selama satu minggu secara intensif dengan menggunakan sarana
laboratorium dan penunjang medis lainnya.

Demam Obat (Drug Fever)


Diperkirakan bahwa efek samping pengobatan berupa demam obat terjadi pada 3-5% dari
seluruh reaksi obat yang dilaporkan. Salah satu ciri demam obat adalah bahwa demam
akan timbul tidak lama setelah pasien mulai dengan pengobatan. Tipe demam obat dapat
berupa remiten, intermiten, hektik, atau kontinyu.Demam dengan cepat menghilang bila
pengobatan dihentikan dan merupakan sebuah tanda patognomonis untuk jenis demam ini.

F. PROSEDUR

Anamnesis yang baik akan terdiri dari identitas, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang,
riwayat penyakit dahulu, anamnesis sistem, riwayat penyakit dalam keluarga, dan riwayat
pribadi.
57
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

1. IdentitasPasien
Identitas pasien merupakan bagian yang paling penting dalam anamnesis.Kesalahan
identifikasi pasien dapat berakibat fatal, baik secara medis, etika, maupun hukum.
Identitas diperlukan untuk memastikan bahwa pasien yang dihadapi adalah memang
benar pasien yang dimaksud, selain itu juga diperlukan untuk data penelitian , asuransi,
dan lain sebagainya. Identitas meliputi: nama lengkap pasien, umur atau tanggal lahir,
jenis kelamin, alamat, pendidikan, pekerjaan, suku bangsa, dan agama. Alamat pasien
harus ditanyakan secara jelas dan lengkap sebab selain untuk keperluan data pasien,
juga untuk mengetahui apakah pasien berasal dari daerah endemik suatu
penyakit.Riwayat pekerjaan juga penting ditanyakan untuk menganalisis resiko
penyakit dari lingkungan kerja pasien. Misalnya orang-orang yang bekerja di sawah,
pertanian, perkebunan, peternakan, pekerja tambang, pekerja di rumah potong hewan,
atau orang
– orang yang mengadakan perkemahan di hutan, serta dokter hewan memiliki resiko
tinggi untuk tertular penyakit leptospirosis.

2. KeluhanUtama
Keluhan utama yaitu keluhan atau gejala yang dirasakan pasien yang membawanya
pergi ke dokter untuk berobat.Keluhan utama sangat dibutuhkan dalam mengumpulan
informasi masalah.Bahkan untuk pasien yang datang hanya untuk sekedar
pemeriksaan rutin.Dalam menuliskan keluhan utama, harus disertai dengan indikator
waktu, berapa lama pasien mengalami hal tersebut.Misalnya : buang air besar encer
seperti cucian beras sejak 1 hari yang lalu.

Seringkali keluhan utama bukan merupakan kalimat yang pertama kali diucapkan oleh
pasien, sehingga dokter harus pandai-pandai menentukan yang mana keluhan utama
pasien dari sekian banyak cerita yang disampaikan oleh pasien. Hal lain yang juga
harus diperhatikan adalah pasien mengeluhkan hal-hal yang sebenarnya bukan
masalah pokok atau keluhan utamanya, misalnya mengeluh lemas dan tidak nafsu
makan sejak beberapa hari lalu, tetapi sesungguhnya ia mengalami demam yang tidak
diceritakan segera pada waktu ditanyakan dokter.

3. Riwayat PenyakitSekarang

58
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Riwayat perjalan penyakit merupakan cerita yang kronologis, terinci dan jelas
mengenai keadaan kesehatan pasien sejak sebelum keluhan utama, sampai pasien
datang berobat. Pasien diminta menceritakan gejala-gejala yang muncul dengankata-

59
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

katanya sendiri. Informasi tambahan tentang keluhan pasien dapat diperoleh dengan
mengajukan pertanyaan yang spesifik. Riwayat perjalanan penyakit disusun dalam
bahasa Indonesia yang baik sesuai dengan apa yang diceritakan pasien, tidak boleh
menggunakan bahasa kedokteran, apalagi melakukan interpretasi dari apa yang
dikatakan oleh pasien. Dalam mewawancarai pasien gunakanlah kalimat terbuka (kata
tanyaapa, mengapa, bagaimana, bilamana), bukan kalimat tertutup/ kata tanya yang
mendesak sehingga pasien hanya dapat ya dan tidak, kecuali bila akan memperjelas
sesuatu yang kurang jelas.

Dalam melakukan anamnesis , harus diusahakan mendapatkan data-data sebagai


berikut:
1. Waktu dan lama keluhanberlangsung
2. Sifat dan beratnya serangan, misalnya mendadak, perlahan-lahan, terus-menerus, hilang
timbul, cenderung bertambah berat atauberkurang
3. Lokalisasi dan penyebarannya, menetap, menjalar , atauberpindah-pindah
4. Hubungan dengan waktu, misalnya pagi lebih sakit daripada siang dan sore, atau terus-
menerus tidak mengenalwaktu
5. Hubungannya dengan aktifitas, misalnya bertambah berat jika melakukan aktifitas, atau
bertambah ringan jikaberistirahat.
6. Keluhan-keluhan lain yang menyertai serangan, misalnya keluhan yang mendahului
serangan, atau keluahan lain yang bersamaan denganserangan
7. Apakah keluhan pertama kali atau sudahberulang
8. Faktor risiko dan pencetus serangan , termasuk faktor-faktor yang memperberat atau
meringankanserangan
9. Apakah ada saudara sedarah , atau teman-teman dekat yang menderita keluhan yang
sama
10. Riwayat perjalanan ke daerah endemis untuk penyakit tertentu, misalnya malaria, kolera,
dan lain sebagainya. Memastikan juga asal/tempat tinggal pasien dari daerah endemis
atautidak.
11. Perkembangan penyakit, kemungkinan telah terjadi komplikasi atau gejalasisa
12. Upaya yang sudah dilakukan untuk mengurangi keluhan dan bagaimana hasilnya, jenis-
jenis obat yang telah diminum oleh pasien, juga tidakan medis yang dilakukan (riwayat
pengobatan kuratif maupunpreventif)
Setelah semua data terkumpul , usahakan untuk membuat diagnosis sementara dan
diagnosis diferensial.

60
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

4. Riwayat penyakitdahulu

Bertujuan untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan adanya hubungan penyakit


yang pernah diderita dengan penyakit sekarang.Tanyakan pula apakah pasien pernah
mengalami kecelakaan, operasi, riwayat alergi obat dan makanan. Obat -obatan yang
pernah diminum oleh pasien juga harus ditanyakan, misalnya riwayat minum obat
malaria 1 bulan sebelumnya, termasuk pengobatan dengan steroid, kontrasepsi,
transfusi, kemoterapi, dan riwayat imunisasi. Bila pasien pernah melakukan berbagai
pemeriksaan medis, maka harus dicatat dengan seksama, termasuk hasilnya.

5. Anamnesis susunansistem

Anamnesis susunan sistem bertujuan mengumpulkan data-data positif dan negatif


yang berhubungan dengan penyakit yang diderita pasien berdasarkan alat tubuh yang
sakit. Anamnesis ini juga dapat menjaring masalah pasien yang terlewat pada waktu
pasien menceritakan Riwayat penyakit Sekarang.Hal ini dirasa perlu untuk latihan
mahasiswa dalam melakukananamnesis.
a. Kepala : sakit kepala, pusing berputar,dll
b. Mata : mata kuning, penglihatan kabur, fotofobia, lakrimasi, nyeri belakang mata
(retro-orbital), kelopak mata cekungdll
c. Telinga : nyeri telinga, keluar cairan dari telinga, pendengaran berkurang,dll
d. Hidung : pilek, mimisan,bersin,dll
e. Mulut : bibir kering, pecah-pecah, sariawan,dll
f. Tenggorok : nyeri menelan, susah menelan, suara serak,dll
g. Leher : pembesaran/ nyeri kelenjar gondok, pembesaran/ nyeri kelenjar getah
bening, pembengkakan jaringan lunak pada leherdll
h. Jantung : berdebar-debar, sesak, nyeri dada,dll
i. Paru : batuk (kering, berdahak, darah), sesak nafas,dll
j. Gastrointestinal -anorektal : diare (BAB cair dan banyak, BAB berdarah, BAB
seperti cucian beras), mual, muntah, susah BAB (konstipasi), perut kembung, nyeri
perut, muntah darah, BAB berdarah, nafsu makan menurun, rasa gatal maupun
nyeri pada anusdll
k. Salurankemih:nyeriBAK,tidakbisaBAK,BAKsedikit/tidakada(oligouri/anuri),
BAK berdarah (hematuri), BAK berwarna gelap( seperti air teh), dll
l. Daerah inguinal dan kelamin : nyeri dan bengkak penis maupun vagina, buah zakar
nyeri dan bengkak, keputihan, pembesaran KGB inguinal, nyeri inguinaldll

61
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

m. Neurologik : kejang, gangguan kesadaran, kesemutan,dll


n. Psikologik : disorientasi, gelisah,dll
o. Kulit : ruam kulit, gatal, rasa panas pada kulit, kulit kuning, pucatdll
p. Muskuloskeletal : nyeri sendi, bengkak sendi, nyeri otot, kejang otot, kelemahan
otot, nyeritulang
q. Ekstrimitas : bengkak tungkai, nyeri tungkai, gatal pada kakidll

6. Riwayat Penyakit DalamKeluarga

Penting untuk mencari kemungkinan penyakit herediter, familial , atau penyakit infeksi.
Pada penyakit kongenital perlu ditanya juga riwayat kehamilan dan kelahiran.

7. RiwayatPribadi

Riwayat pribadi meliputi data-data sosial, ekonomi, pendidikan, dan kebiasaan.Perlu


juga ditanyakan apakah pasien mengalami kesulitan dalam kehidupan sehari-hari
seperti masalah keuangan, pekerjaan dan sebagainya. Kebiasaan pasien yang juga
harus ditanyakan adalah riwayat merokok, minuman alkohol, dan penyalahgunaan
obat-obat terlarang (Narkoba)

Pasien- pasien yang sering melakukan perjalan juga harus ditanyakan tujuan
perjalanan yang telah dilakukan untuk mencari kemungkinan tertular penyakit infeksi
tertentu di tempat tujuan perjalanannya.Bila ada indikasi, riwayat perkawinan dan
kebiasaan seksualnya harus ditanyakan.Anamnesis juga mengenai lingkungan tempat
tinggal pasien, termasuk keadaan rumahnya, sanitasi, sumber air minum, ventilasi,
jamban, tempat pembuangan sampah dansebagainya.

Pada penularan penyakit infeksi, faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat
penting.Berbagai penyakit infeksi ditularkan lewat sekret nasofaringeal, ekskret urine
dan feses, lewat kontak, lewat binatang vektor, atau bahkan lewat partikel
udara.Misalnya : pada penyakit demam tifoid, Salmonella typhi ditransmisikan lewat
saluran gastrointestinal, terutama oleh makanan atau air terkontaminasi yang kemudian
masuk ke saluran cerna. Maka, mungkin saja penderita tertular penyakit lewat teman/
keluarga satu rumah yang menderita keluhan yang sama. Lingkungan rumah penderita
yang banyak tikusnya, hal ini dapat menjadi suatu dugaan keterkaitan dengan penyakit

62
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

leptospirosis. Kebiasaan memelihara binatang seperti kucing, anjing juga perlu


ditanyakan untuk mengetahui faktor resiko terinfeksi penyakit.

Anamnesis mengenai kebiasaan makan dan minum seharti-hari pasien juga penting
ditanyakan. Misalnya, pasien yang memiliki kebiasaan memakan ikan mentah, tidak
memasak air yang akan diminum, atau memakan tumbuhan yang tidak dimasak,
memiliki resiko tinggi terinfeksi cacing hati, dan sebagainya.

G. Daftar Pustaka
 Anonim. 2001. Buku Panduan Skill Lab FK UGM.Yogyakarta
 Soedarmo,SumarmoS.P,dkk.2010.BukuAjarInfeksidanPediatriTropis.IDAI:
Jakarta
 Sudoyo, Aru W, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I dan Jilid III. Ilmu
Penyakit Dalam FKUI:Jakarta
 Widoyo. 2005. Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan
Pemberantasannya. Erlangga:Jakarta

H. Cek List Latihan : Anamnesis Penyakit Yang Berhubungan Dengan Keluhan Demam
(Tropik Infeksi)

No Prosedur/ Aspek Latihan Umpan Balik


ITEM INTERAKSI DOKTER-PASIEN
1 Mengucapkan salam pada awal wawancara
2 Mempersilakan duduk berhadapan
3 Memperkenalkan diri
Informed
 menjelaskan kepentingan penggalian
4
informasi yang benar tentangsakit
pasien
Consent
5  Meminta waktu & ijin untuk melakukan
alloanamnesis jikadiperlukan
ITEM PROSEDURAL
6 Menanyakan identitas pasien :

63
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Nama , Umur , jenis kelamin (dicatat saja


tidak perlu ditanyakan), alamat lengkap,
pekerjaan, agama dan sukubangsa
Pastikan menggali identitas tidak terkesan
interogasi
tidak harus berurutan dicari lengkap, boleh
diselang-seling saat anamnesis berlangsung
Menanyakan Riwayat Penyakit Sekarang
a. Menanyakan keluhan utama
7
Cross cek, dan Pastikan Keluhan Utama
8 b. Menanyakan keluhan lain/ tambahan
c. Menggali informasi tentang riwayat
penyakitsekarang
 waktu danlama
 sifat
 lokalisasi danpenyebaran
 hubungan dengan waktu danaktifitas
 keluhan yang mendahului dan
menyertai serangan
9  keluhan muncul pertama kali/ sudah
berulang
 faktor resiko dan pencetusserangan
 riwayat keluarga dengan keluhan yang
sama
 riwayat perjalanan ke daerah endemis
untuk penyakittertentu
 perkembanganpenyakit
 upaya pengobatan &hasilnya
Menanyakan riwayat penyakit dahulu
(menanyakan riwayat penyakit yang pernah
diderita sebelumnya, adanya riwayat operasi,
riwayat alergi obat dan makanan, riwayat obat
10
-obatan yang pernah diminum, riwayat
transfusi, riwayat imunisasi, dan riwayat
pemeriksaan medis yang pernah dilakukan
sebelumnya).
Menanyakan riwayat penyakit dalam keluarga
11 (riwayat penyakit herediter, familial, atau
penyakit infeksi dalam keluarga)
12 Menggali informasi tentang riwayat Pribadi

64
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

(riwayat merokok, minuman alkohol, dan


penyalahgunaan obat-obat terlarang, pola
diet, aktifitas, anamnesis mengenai
lingkungan tempat tinggal pasien, termasuk
keadaan rumahnya, sanitasi, sumber air
minum, ventilasi, tempat pembuangan
sampah, anamnesis kebiasaan makan dan
minum, serta kebiasan memelihara binatang
peliharaan, dan sebagainya)
ITEM PENALARAN KLINIS
Melakukan cross check (paraphrase atau
13 pengulangan terhadap apa yang dikatakan
pasien)
Melakukan umpan balik (menanyakan hal-hal
14 yang kurang jelas, atau pertanyaan yang
kurang jelas).
15 Mencatat semua hasil anamnesis
Menyimpulkan dan menginterpretasikan hasil
16
anamnesis
ITEM PROFESIONALISME
Percaya diri, bersikap empati, tidak
17
menginterogasi
Mengakhiri anamnesis dengan sikap yang
18
baik

65
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

ANAMNESIS PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM


HEMATOIMUNOLOGI
dr. Dina Tri Amalia, dr. Anggi Setiorini

A. TEMA :
Keterampilan Komunikasi Anamnesis Penyakit Hematoimunologi

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan instruksional umum
Mahasiswa mampu melakukan anamnesis penyakit hematoimunologi dengan baik dan
benar
2. Tujuan instruksional khusus
 Mahasiswa dapat mengawali dan mengakhiri anamnesis secara urut
 Mahasiswa mengucapkan salam pembuka di awal dan penutup di akhir
 Mahasiswa dapat menggali informasi dengan detail, namun relevan dengan
permasalahan terutama masalah penyakit hematoimunologi
 Mahasiswa dapat menunjukkan penampilan yang baik
 Mahasiswa dapat menjaga suasana proses anamnesis yang baik
 Mahasiswa dapat memahami dan menggunakan bahasa yang dipahami responden
 Mahasiswa dapat menghindari sikap interogasi
 Mahasiswa dapat melakukan cross check
 Mahasiswa dapat bersikap netral
 Mahasiswa dapat melaksanakan umpan balik
 Mahasiswa dapat mencatat hasil anamnesis dengan jelas serta menyimpulkan hasil
anamnesis.

66
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

C. ALAT DAN BAHAN


 Pasien Simulasi
 Meja dan kursi periksa

D. SKENARIO
Seorang pasien perempuan berumur 15 tahun, datang ke praktek anda dengan keluhan badan
lemah, lesu, cepat lelah serta mata berkunang-kunang sejak 2 minggu yang lalu. Lakukan
anamnesis pada pasien tersebut.

E. DASAR TEORI

Anamnesis adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara.Anamnesis dapat


dilakukan langsung kepada pasien, yang disebut sebagai autoanamnesis, atau dilakukan terhadap
orangtua, wali, orang yang dekat dengan pasien, atau sumber lain, yang disebut sebagai
alloanamnesis.Termasuk di dalam alloanamnesis adalah semua keterangan dari dokter yang
merujuk, catatan rekaman medik, dan semua keterangan yang diperoleh selain dari pasiennya
sendiri.
Dalam melakukan anamnesis, pemeriksa harus berupaya agar tercipta suasana yang
kondusif agar orangtua, pengantar, atau pasiennya dapat mengemukakan keadaan pasien dengan
spontan, wajar, namun tidak berkepanjangan.Pada saat yang tepat pemeriksa perlu mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang lebih rinci dan spesifik sehingga dapat diperoleh gambaran keadaan
pasien yang lebih jelas dan akurat.
Anamnesis biasanya dilakukan dengan wawancara secara tatap muka, dan
keberhasilannya untuk sebagian besar tergantung pada kepribadian, pengalaman dan kebijakan
pemeriksa. Dalam melakukan anamnesis, diperlukan teknik komunikasi dengan rasa empati yang
tinggi dan teknik komunikasi itu terdiri atas komunikasi verbal dan non verbal yang harus
67
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

diperhatikan. Kemudian rahasia harus dipegang kuat karena pasien datang dengan rasa
kepercayaan.Bila anamnesis dilakukan dengan baik maka lebih kurang 70% diagnosis penyakit
sudah dapat ditegakkan.
Berikut akan kita bahas beberapa keluhan yang disebabkan oleh penyakit
hematoimunologi, sehingga diharapkan dengan teknik anamnesis yang baik dapat membantu
dalam menegakkan diagnosis penyakit hematoimunologi:
1. Gejala sistemik, berupa:
- Berat badan menurun 10% dalam waktu 6 bulan
- Demam tinggi 380C selama ±1minggu tanpa sebab yang jelas
- Keringat malam
- Pembesaran kelenjar getah bening
2. Anemia. Gejala anemia dapat digolongkan menjadi tiga jenis gejala, yaitu:
 Gejala umum anemia.
Gejala umum anemia, disebut juga sebagai sindrom anemia terdiri dari rasa lemah,
lesu, cepat lelah, telinga mendenging (tinitus), mata berkunang-kunang, kaki terasa
dingin sesak napas, dan dispepsia.
 Gejala khas masing-masing anemia. Gejala ini khas untuk masing-masing jenis
anemia. Sebagai contoh:
 anemia defisiensi besi : disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis, dan
kuku sendok (koilonychia)
 anemia megaloblastik : glositis, gangguan neurologik pada defisiensi vitamin
B12
 anemia hemolitik : ikterus, splenomegali, dan hepatomegali
 anemia aplastik : perdarahan dan tanda – tanda infeksi
 Gejala penyakit dasar
Gejala yang timbul akibat penyakit dasar yang menyebabkan anemia sangat bervariasi
tergantung dari penyebab anemia tersebut. Misalnya gejala akibat infeksi cacing
68
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

tambang : sakit perut, pembengkakan parotis dan warna kuning pada telapak tangan.
Pada kasus tertentu sering gejala penyakit dasar lebih dominan, seperti misalnya pada
anemia akibat penyakit kronik oleh karena artritis reumatoid.
3. Keluhan organ (misalnya lambung, nasofaring)

F. PROSEDUR
Anamnesis yang baik akan terdiri dari identitas, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang,
riwayat penyakit dahulu, anamnesis sistem, riwayat penyakit dalam keluarga, dan riwayat
pribadi.
1. Identitas Pasien
Identitas pasien merupakan bagian yang paling penting dalam anamnesis.Kesalahan
identifikasi pasien dapat berakibat fatal, baik secara medis, etika, maupun hukum.
Identitas diperlukan untuk memastikan bahwa pasien yang dihadapi adalah memang
benar pasien yang dimaksud, selain itu juga diperlukan untuk data penelitian , asuransi,
dan lain sebagainya.
Identitas meliputi:
 Nama lengkap pasien
 Umur atau tanggal lahir
 Jenis kelamin
 Golongan darah
 Alamat
 Pendidikan
 Pekerjaan
 Suku bangsa
 Agama.

69
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Dalam penyakit hematoimunologi, anamnesis mengenai usia, jenis kelamin, ketinggian


tempat tinggal penting untung ditanyakan. Karena hal – hal tersebut menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi variasi kadar hemoglobin dan eritrosit suatu pasien.
2. Keluhan Utama
Keluhan utama yaitu keluhan atau gejala yang dirasakan pasien yang membawanya pergi
ke dokter untuk berobat.Keluhan utama sangat dibutuhkan dalam mengumpulan
informasi masalah.Bahkan untuk pasien yang datang hanya untuk sekedar pemeriksaan
rutin.Perlu diketahui bahwa keluhan utama tidak selalu keluhan yang pertama
disampaikan oleh orangtua pasien; hal ini terutama pada orangtua yang pendidikannya
rendah, yang kurang dapat mengemukakan esensi masalah.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat perjalan penyakit merupakan cerita yang kronologis, terinci dan jelas mengenai
keadaan kesehatan pasien sejak sebelum keluhan utama, sampai pasien datang
berobat.Pasien diminta menceritakan gejala-gejala yang muncul dengan kata-katanya
sendiri.Informasi tambahan tentang keluhan pasien dapat diperoleh dengan mengajukan
pertanyaan yang spesifik. Riwayat perjalanan penyakit disusun dalam bahasa Indonesia
yang baik sesuai dengan apa yang diceritakan pasien, tidak boleh menggunakan bahasa
kedokteran, apalagi melakukan interpretasi dari apa yang dikatakan oleh pasien. Dalam
mewawancarai pasien gunakanlah kalimat terbuka (kata tanya apa, mengapa, bagaimana,
bilamana), bukan kalimat tertutup/ kata tanya yang mendesak sehingga pasien hanya
dapat ya dan tidak, kecuali bila akan memperjelas sesuatu yang kurang jelas.
Dalam melakukan anamnesis , harus diusahakan mendapatkan data-data sebagai berikut:
1. Waktu dan lama keluhan berlangsung
2. Sifat dan beratnya serangan, misalnya mendadak, perlahan-lahan, terus-menerus,
hilang timbul, cenderung bertambah berat atau berkurang
3. Lokalisasi dan penyebarannya, menetap, menjalar, atau berpindah-pindah

70
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

4. Hubungan dengan waktu, misalnya pagi lebih sakit daripada siang dan sore, atau
terus-menerus tidak mengenal waktu
5. Hubungannya dengan aktifitas, misalnya bertambah berat jika melakukan aktifitas,
atau bertambah ringan jika beristirahat.
6. Keluhan-keluhan lain yang menyertai serangan, misalnya keluhan yang mendahului
serangan, atau keluahan lain yang bersamaan dengan serangan
7. Apakah keluhan pertama kali atau sudah berulang
8. Faktor risiko dan pencetus serangan , termasuk faktor-faktor yang memperberat atau
meringankan serangan.
Berikut adalah beberapa faktor resiko penyakit hematoimunologi antara lain:
 Riwayat penggunaan obat (misalnya : fenilbutazon, senyawa sulfur,
antikonvulsan, NSAID, dll)
 Riwayat terpapar bahan-bahan toksik seperti radiasi, obat-obatan atau senyawa
kimia tertentu (ex : benzena)
 Asupan nutrisi tidak adekuat : vegetarian, diet yang tidak seimbang (sering pada
peminum alkohol, usia belasan tahun, beberapa bayi), makanan banyak serat,
rendah vitamin C dan rendah daging,dll.
 Keperluan yang meningkat : kehamilan, bayi, prematuritas, anak dalam masa
pertumbuhan, keganasan peningkatan hematopoiesis (anemia hemolitik kronik),
hemolisis, dan lain sebagainya
 Malabsorbsi : akibat neoplasma, obat-obatan (fenitoin, kolkisin, neomisin, dll),
enteritis, gastrektomi, dan lain sebagainya.
 Adanya perdarahan menahun yang dapat berasal dari:
 saluran cerna : akibat tukak peptik, pemakaian salisilat atau NSAID, infeksi
cacing tambang dll
 saluran genitalia perempuan : menorrhagia atau metrorhagia

71
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

 saluran kemih : hematuria


 saluran napas : hempotoe
9. Apakah ada saudara sedarah , atau teman-teman dekat yang menderita keluhan yang
sama
10. Perkembangan penyakit, kemungkinan telah terjadi komplikasi atau gejala sisa
11. Upaya yang sudah dilakukan untuk mengurangi keluhan dan bagaimana hasilnya,
jenis-jenis obat yang telah diminum oleh pasien, juga tidakan medis yang dilakukan
(riwayat pengobatan kuratif maupun preventif)
Setelah semua data terkumpul, usahakan untuk membuat diagnosis sementara dan
diagnosis diferensial.
4. Riwayat penyakit dahulu
Bertujuan untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan adanya hubungan penyakit
yang pernah diderita dengan penyakit sekarang.Tanyakan pula apakah pasien pernah
mengalami kecelakaan, operasi, riwayat alergi obat dan makanan.Obat -obatan yang
pernah diminum oleh pasien juga harus ditanyakan, termasuk pengobatan dengan steroid,
kontrasepsi, transfusi, kemoterapi, dan riwayat imunisasi.Bila pasien pernah melakukan
berbagai pemeriksaan medis, maka harus dicatat dengan seksama, termasuk hasilnya.
5. Riwayat penyakit dalam keluarga
Penting untuk mencari kemungkinan penyakit herediter, familial , atau penyakit infeksi.
Pada penyakit kongenital perlu ditanya juga riwayat kehamilan dan kelahiran.
6. Riwayat pribadi
Riwayat pribadi meliputi data-data sosial, ekonomi, pendidikan, dan kebiasaan.Perlu juga
ditanyakan apakah pasien mengalami kesulitan dalam kehidupan sehari-hari seperti
masalah keuangan, pekerjaan dan sebagainya.Kebiasaan pasien yang juga harus
ditanyakan adalah riwayat merokok, minuman alkohol, dan penyalahgunaan obat-obat
terlarang (Narkoba).Bila ada indikasi, riwayat perkawinan dan kebiasaan seksualnya
harus ditanyakan.Anamnesis juga mengenai lingkungan tempat tinggal pasien, termasuk
72
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

keadaan rumahnya, sanitasi, sumber air minum, ventilasi, jamban, tempat pembuangan
sampah dan sebagainya.
Anamnesis mengenai pola diet/ kebiasaan makan dan minum sehari-hari pasien juga
penting ditanyakan.
Pasien dengan asupan nutrisi yang tidak mencukupi seperti seseorang yang sedang
menjalani diet ketat, vegetarian, ataupun peminum alkohol, memiliki resiko terjadinya
defisiensi kobalamin dan asam folat. Hal ini menyebabkan terjadinya anemia
megaloblastik.

G. DAFTAR PUSTAKA
 Anonim. 2001. Buku Panduan Skill Lab FK UGM. Yogyakarta
 Sudoyo, Aru W, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I dan Jilid II. Ilmu
Penyakit Dalam FKUI: Jakarta

H. TUGAS MAHASISWA
1) Masing-masing mahasiswa membuat anamnesis pasien dengan keluhan penyakit
yang berhubungan dengan sistem hematoimunologi seperti anemia, alergi obat,
reaksi hipersensitivitas, kejadian ikutan paska imunisasi (KIPI), dll.

I. CEK LIST LATIHAN : ANAMNESIS PENYAKIT TERKAIT SISTEM


HEMATOIMUNOLOGI

No Prosedur/ Aspek Latihan Umpan Balik


ITEM INTERAKSI DOKTER-PASIEN
1 Mengucapkan salam pada awal wawancara
2 Mempersilakan duduk berhadapan
3 Memperkenalkan diri
Informed
4  menjelaskan kepentingan penggalian informasi yang
benar tentang sakit pasien
73
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Consent
5  Meminta waktu & ijin untuk melakukan alloanamnesis
jika diperlukan
ITEM PROSEDURAL
Menanyakan identitas pasien :
Nama , Umur , jenis kelamin (dicatat saja tidak perlu
ditanyakan), golongan darah, alamat lengkap, pekerjaan, agama
6 dan suku bangsa
Pastikan menggali identitas tidak terkesan interogasi
tidak harus berurutan dicari lengkap, boleh diselang-seling saat
anamnesis berlangsung
Menanyakan Riwayat Penyakit Sekarang
a. Menanyakan keluhan utama
7
Cross cek, dan Pastikan Keluhan Utama
8 b. Menanyakan keluhan lain/ tambahan
c. Menggali informasi tentang riwayat penyakit sekarang
 waktu dan lama
 sifat
 lokalisasi dan penyebaran
 hubungan dengan waktu dan aktifitas
9  keluhan yang mendahului dan menyertai serangan
 keluhan muncul pertama kali/ sudah berulang
 faktor resiko dan pencetus serangan
 riwayat keluarga dengan keluhan yang sama
 perkembangan penyakit
 upaya pengobatan & hasilnya

Menanyakan riwayat penyakit dahulu (menanyakan riwayat


penyakit yang pernah diderita sebelumnya, adanya riwayat
operasi, riwayat alergi obat dan makanan, riwayat obat -obatan
10
yang pernah diminum, riwayat transfusi, riwyat imunisasi, dan
riwayat pemeriksaan medis yang pernah dilakukan
sebelumnya).

Menanyakan riwayat penyakit dalam keluarga


11 (riwayat penyakit herediter, familial, atau penyakit infeksi
dalam keluarga)
Menggali informasi tentang riwayat Pribadi

12 (riwayat merokok, minuman alkohol, dan penyalahgunaan


obat-obat terlarang, pola diet/ kebiasaan makan dan minum,
aktifitas, anamnesis mengenai lingkungan tempat tinggal

74
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

pasien)

ITEM PENALARAN KLINIS


Melakukan cross check (paraphrase atau pengulangan terhadap
13
apa yang dikatakan pasien)
Melakukan umpan balik (menanyakan hal-hal yang kurang
14
jelas, atau pertanyaan yang kurang jelas).
15 Mencatat semua hasil anamnesis
16 Menyimpulkan dan menginterpretasikan hasil anamnesis
ITEM PROFESIONALISME
17 Percaya diri, bersikap empati, tidak menginterogasi
18 Mengakhiri anamnesis dengan sikap yang baik

75
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Pemeriksaan Limfe/ Kelenjar Getah Bening (KGB)


dr. Fajriani Damhuri, dr. Dwita Oktaria, M. Pd. Ked.

1. Tema Pembelajaran
Keterampilan pemeriksaan limfe/ kelenjar getah bening (KGB)

2. Tujuan
1. Mahasiswa mampu melakukan persiapan pemeriksaan kelenjar getah bening
2. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan kelenjar getah bening

3. Level Kompetensi

Keterampilan Level Of Expexcted Ability


Palpasi kelenjar limfe -1- -2- -3- -4-

4. Alat dan Bahan


1. Model seluruh badan
2. Alkohol gliserin
3. Tissue

5. Skenario

Seorang anak usia 7 tahun datang dengan keluhan lemas dan pucat. Keluahan sudah
dirasakan sejak 2 bulan yang lalu.Keluhan disertai dengan demam yang tidak teralu tinggi,
nafsu makan berkurang yang menyebabkan berat badan berkurang.Keluhan mual dirasakan
dan merasa perut terdapat benjolan.Pasien juga mengeluhkan sering memar bila terbentur
sesuatu.Bila menggosok gigi pasien mengeluhkan gusi sering berdarah.Pasien juga
merasakan ada benjolan di leher, ketiak, dan selangkangan.Pasien belum pernah berobat.
Keluhan serupa tidak ada pada keluarga pasien

76
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

6. Dasar teori / Rujukan

Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh kita. Tubuh kita memiliki
kurang lebih sekitar 600 kelenjar getah bening, namun hanya didaerah submandibular (bagian
bawah rahang bawah; sub: bawah;mandibula:rahang bawah), ketiak atau lipat paha yang teraba
normal pada orang sehat.Terbungkus kapsul fibrosa yang berisi kumpulan sel-sel pembentuk
pertahanan tubuh dan merupakan tempat penyaringan antigen (protein asing) dari pembuluh-
pembuluh getah bening yang melewatinya. Pembuluh-pembuluh limfe akan mengalir ke KGB
sehingga dari lokasi KGB akan diketahui aliran pembuluh limfe yang melewatinya.

Gambar 1. Kelenjar getah bening kepala dan leher

Oleh karena dilewati oleh aliran pembuluh getah bening yang dapat membawa antigen
(mikroba, zat asing) dan memiliki sel pertahanan tubuh maka apabila ada antigen yang
menginfeksi maka kelenjar getah bening dapat menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh yang lebih
banyak untuk mengatasi antigen tersebut sehingga kelenjar getah bening membesar. Pembesaran

77
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

kelenjar getah bening dapat berasal dari penambahan sel-sel pertahanan tubuh yang berasal dari
KBG itu sendiri seperti limfosit, sel plasma, monosit dan histiosit,atau karena datangnya sel-sel
peradangan (neutrofil) untuk mengatasi infeksi di kelenjar getah bening (limfadenitis), infiltrasi
(masuknya) sel-sel ganas atau timbunan dari penyakit metabolit makrofag (gaucher disease).
Dengan mengetahui lokasi pembesaran KGB maka kita dapat mengerahkan kepada lokasi
kemungkinan terjadinya infeksi atau penyebab pembesaran KGB.

Saluran Limfe
Terdapat dua batang saluran limfe utama, ductus thoracicus dan batang saluran kanan.
Ductus thoracicus bermula sebagai reseptakulum khili atau sisterna khili di depan vertebra
lumbalis. Kemudian berjalan ke atas melalui abdomen dan thorax menyimpang ke sebelah kiri
kolumna vertebralis, kemudian bersatu dengan vena-vena besar di sebelah bawah kiri leher dan
menuangkan isinya ke dalam vena-vena itu.Ductus thoracicus mengumpulkan limfe dari semua
bagian tubuh, kecuali dari bagian yang menyalurkan limfenya ke ductus limfe kanan (batang
saluran kanan).
Ductus limfe kanan ialah saluran yang jauh lebih kecil dan mengumpulkan limfe dari sebelah
kanan kepala dan leher, lengan kanan dan dada sebelah kanan, dan menuangkan isinya ke dalam
vena yang berada di sebelah bawah kanan leher.
Sewaktu suatu infeksi pembuluh limfe dan kelenjar dapat meradang, yang tampak pada
pembengkakan kelenjar yang sakit atau lipat paha dalam hal sebuah jari tangan atau jari kaki
terkena infeksi.

78
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Gambar 2. Aliran limfe (sumber :www.australiancolonhealth.com)

Fungsi
1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah.
2. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah.
3. Untuk membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi darah. Saluran
limfe yang melaksanakan fungsi ini ialah saluran lakteal.
4. Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan
penyebaran organisme itu dari tempat masuknya ke dalam jaringan, ke bagian lain tubuh.
79
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

5. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat anti (antibodi) untuk melindungi
tubuh terhadap kelanjutan infeksi.

7. Prosedur
Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening :
1. Lakukan informed consent
2. Cuci tangan WHO
3. Minta pasien untuk berhadapan dengan pemeriksa
4. Area kepala dan leher
a. Inspeksi daerah leher
b. Palpasi menggunakan bantalan dari jari telunjuk dan jari tengah dengan gerakan
memutar secara lembut, minta pasien untuk rileks. Palpasi secara
sistematis/berurutan:
i. Preauricular
ii. Posterior auricular
iii. Occipital
iv. Tonsilar
v. Submandibular
vi. Submental
vii. Superficial servical
viii. Posterior servikal, parotid
ix. Deep servikal
x. Supraclavicular
c. Rasakan ukuran, bentuk, batas, mobility, konsistensi dan nyeri
5. Area lengan
a. Inspeksi kedua lengan pasien, nilai dari ujung jari hingga bahu
1. Minta pasien untuk mengangkat kedua lengannya ke arah depan
80
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

2. Nilai ukuran, kesimetrisan dan lihat apakah ada pembengkakan


b. Palpasi epitrochlear node
1. Minta pasien untuk memfleksikan siku 90° dan angkat serta tahan lengan
pasien dengan tangan pemeriksa (bagian kanan dengan bagian kanan dan
sebaliknya)
2. Palpasi di lekukan antara otot biceps dan triceps, sekitar 3 cm di atas
epycondilus medial. Jika teraba nilai ukuran konsistensi dan nyeri
6. Area tungkai
a. Inspeksi kedua ekstremitas bawah pasien dari pangkal paha dan bokong hingga
kaki. Minta pasien untuk berdiri dengan santai. Nilai ukuran, kesimetrisan dan
lihat apakah ada pembengkakan.
b. Palpasi kelenjar limfe inguinal superfisial, termasuk grup vertikal dan horizontal
1. Palpasi inguinal kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
2. Nilai ukuran, konsistensi, persebaran dan nyeri.

Analisis Hasil Pemeriksaan:


1. Palpasi kelenjar limfe daerah kepala dan leher
a. Kelenjar limfe tonsillar yang ada pulsasi kemungkinan itu adalah arteri karotis
b. Pembesaran kelenjar limfe supraklavikula, terutama sebelah kiri harus dicurigai
sebagai keganasan yang metastasis dari torakal atau abdominal
c. Kelenjar limfe yang teraba lunak kemungkinan merupakan inflamasi, kelenjar
limfe yang teraba keras atau yang tidak bergerak kemungkinan merupakan
keganas
d. Limfadenopati yang difus harus dicurigai sebagai HIV atau AIDS

2. Palpasi kelenjar limfe daerah lengan dan tungkai:

81
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

a. Edema kelenjar limfe di lengan dan tangan mungkin akibat dari diseksi kelenjar
limfe aksila dan terapi radiasi
b. Limfe epitrochlear yang membesar kemungkinan merupakan infeksi lokal atau
distal atau berhubungan dengan limfadenopati generalisata.
c. Limfadenopati berarti pembesaran kelenjar limfe dengan atau tanpa nyeri. Coba
untuk membedakan antara limfadenopati lokal dan generalisata dengan
menemukan (1) lesi penyebab di drainage area atau (2) pembesaran limfe
setidaknya di area yang tidak berdekatan.
3. KGB dan daerah sekitarnya harus diperhatikan. Kelenjar getah bening harus diukur untuk
perbandingan berikutnya. Harus dicatat ada tidaknya nyeri tekan, kemerahan, hangat
pada perabaan, dapat bebas digerakkan atau tidak dapat digerakkan, apakah ada fluktuasi,
konsistensi apakah keras atau kenyal.
 Ukuran : normal bila diameter <1cm (pada epitroclear >0,5cm dan lipat paha >1,5cm
dikatakan abnormal)
 Bentuk
 Batas
 Mobilitas
 Nyeri tekan : umumnya diakibatkan peradangan atau proses perdarahan
 Konsistensi : keras seperti batu mengarahkan kepada keganasan, padat seperti karet
mengarahkan kepada limfoma; lunak mengarahkan kepada proses infeksi; fluktuatif
mengarahkan telah terjadinya abses/pernanahan
 Penempelan/bergerombol : beberapa KGB yang menempel dan bergerak bersamaan
bila digerakkan. Dapat akibat tuberkulosis, sarkoidosis, keganasan.
4. Bila nodul tumbuh dengan cepat, menempel ke jaringan di bawahnya, atau keras
biasanya menandakan keganasan

82
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

8. Daftar Pustaka

Anonim. 2007. Skills Lab Jilid 8 Tahun Akademik 2007/2008. Clinical Skill’s
Laboratory. Universitas Padjadjaran. Bandung.
Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Keterampilan Klinis bagi Dokter di Fasilitas
Kesehatan Primer. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia: Jakarta.
Lymphatic Drainage in Body. Akses from
:http://www.australiancolonhealth.com.2Fmanual-lymphatic-drainage.
Szilagy, Peter G. 2002. Bate’s guide to phsycal examination. McGraw-Hill.

9. Evaluasi

CHECK LIST PEMERIKSAAN KELENJAR GETAH BENING


No Prosedur/ Aspek Latihan Umpan Balik
ITEM INTERAKSI DOKTER-PASIEN
1 Mengucapkan salam pada awal wawancara, memperkenalkan diri
2 Cuci tangan WHO
3 Mempersilakan duduk berhadapan
Informed
4  menjelaskan kepentingan pemeriksaan fisik guna mengetahui
tentang sakit pasien
Consent
5
 Meminta waktu & ijin untuk melakukan pemeriksaan fisik
ITEM PROSEDURAL
Area kepala leher:
Inspeksi daerah leher
Palpasi menggunakan bantalan dari jari telunjuk dan jari tengah dengan
gerakan memutar secara lembut, minta pasien untuk rileks. Palpasi
secara sistematis/berurutan
a. Preauricular
6 b. Posterior auricular
c. Occipital
d. Tonsilar
e. Submandibular
f. Submental
g. Superficial servical
h. Posterior servikal, parotid
i. Deep servikal
j. Supraclavicular
Rasakan ukuran, bentuk, batas, mobility, konsistensi dan nyeri
7 Area lengan:
83
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

Inspeksi kedua lengan pasien, nilai dari ujung jari hingga bahu
a. Minta pasien untuk mengangkat kedua lengannya ke arah depan
b. Nilai ukuran, kesimetrisan dan lihat apakah ada pembengkakan
Palpasi epitrochlear node
a. Minta pasien untuk memfleksikan siku 90° dan angkat serta tahan
lengan pasien dengan tangan pemeriksa (bagian kanan dengan
bagian kanan dan sebaliknya)
b. Palpasi di lekukan antara otot biceps dan triceps, sekitar 3 cm di
atas epycondilus medial. Jika teraba nilai ukuran konsistensi dan
nyeri
Area tungkai
Inspeksi kedua ekstremitas bawah pasien dari pangkal paha dan bokong
hingga kaki. Minta pasien untuk berdiri dengan santai. Nilai ukuran,
kesimetrisan dan lihat apakah ada pembengkakan.
8
Palpasi kelenjar limfe inguinal superfisial, termasuk grup vertikal dan
horizontal
a. Palpasi inguinal kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya
b. Nilai ukuran, konsistensi, persebaran dan nyeri.
ITEM PROFESIONALISME
9 Cuci tangan WHO
10 Melakukan dengan penuh percaya diri
11 Melakukan dengankesalahan minimal

84
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

EDUKASI PASIEN
dr. Azelia Nusadewiarti, MPH

A. TEMA
Edukasi pasien, rencana menginformasikan kepada pasien tentang informasi secara umum
tentang penyakit, pemeriksaan penunjang, tindakan dan terapi, serta rehabilitasi.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Tujuan Instruksional Umum


Mahasiswa mampu menginformasikan kepada pasien informasi secara umum tentang penyakit,
rencana pemeriksaan penunjang, tindakan dan terapi, rehabilitasi dengan baik dan benar.

2. Tujuan Instruksional Khusus


• Mahasiswa mengucapkan salam pembuka di awal dan penutup di akhir
• Mahasiswa mampu mengawali dan mengakhiri edukasi pasien
• Mahasiswa mampu menginformasikan kondisi saat ini dan berbagai kemungkinan diagnosis
• Mahasiswa mampu menyampaikan berbagai tindakan medis yang dilakukan untuk
menegakkan diagnosis, termasuk manfaat risiko serta kemungkinan efek
samping/komplikasi.
• Mahasiswa mampu menyampaikan hasil dan interpretasi tindakan medis yang telah
dilakukan untuk menegakan diagnosis
• Mahasiswa mampu menyampaikan diagnosis.
• Mahasiswa mampu menyampaikan pilihan tindakan medis untuk tujuan terapi termasuk
kelebihan dan kekurangan dari masing-masing cara.
• Mahasiswa mampu menyampaikan prognosis.
• Mahasiswa mampu menyampaikan dukungan/support yang tersedia.
• Mahasiswa mampu menyampaikan rehabilitasi
• Mahasiswa mampu menyampaikan pendidikan kesehatan

C. ALAT DAN BAHAN


- Pasien simulasi
- Meja dan kursi periksa
- Kelengkapan periksa (lembar rekam medis, lembar laboratorium, dll yg diperlukan)
- Media edukasi (jika diperlukan)
- Hand scrub

85
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

D. SKENARIO
Seorang laki-laki, 40 tahun, datang dengan keluhan nyeri dan bengkak pada lutut sejak 3 hari
lalu. Keluhan ini disertai dengan kesulitan untuk menggerakkan lutut.Pada hari keempat, saat
bangun tidur pada pasien merasa lututnya kaku.Penderita tidak batuk pilek.Sudah minum obat
penghilang nyeri, tetapi hanya hilang sebentar, sehingga dia memeriksakan diri ke pada saudara
dokter keluarga di KDK Avicenna.

Hasil pemeriksaan tanda vital T 110/90 mmHg N 120x/mnt. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan jumlah leukosit 5.600/mm3, hematokrit 40% serta jumlah trombosit 350.000/mm3.istri
pasien juga terkadang mengeluh hal yang sama, namun belum berobat.

E. DASAR TEORI
Penatalaksanaan Penyakit dengan pendekatan keluarga (5 level prevention)

← Periode Prepatogenesis → ← Periode Patogenesis →


Interaksi antara intrinsik faktor, Masa Masa Penyakit Masa Lanjut
penyebab penyakit & faktor ekstrinsik penyakit dini Terkendali
↑ ↑ ↑ ↑ ↑
Peningkatan Perlindungan Deteksi Pengobatan/ Pemulihan/
Kesehatan Khusus Dini Tindakan Rehabilitasi

Preventif Primer Preventif Sekunder Preventif Tertier

Peningkatan Kesehatan (Health Promotion)


• Dilakukan pada orang yang sehat/netral
• Edukasi, nutrisi, olahraga, rumah sehat, konseling, genetik, MCU, perhatian pada perkembangan
kepribadian

Perlindungan Khusus (Specific Protection)


• Dilakukan pada orang yang berisiko
• Imunisasi, personal higiene, sanitasi, perlindungan kerja, perlindungan kecelakaan, penggunaan
bahan gizi tertentu, perlindungan terhadap karsinogenik, menghindari alergen

Deteksi Dini (Early Diagnosis & Prompt Treatment)


• Penemuan kasus (perorangan / kelompok)
• Survei skrining
• Pemeriksaan selektif dengan tujuan pencegahan penyakit berlanjut, pencegahan menjalarnya
penyakit menular, dan pencegahan komplikasi
86
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

• Pengobatan awal

Pengobatan dan Tindakan (Disability Limitation)


• Pengobatan lanjut dan lengkap
• Penyediaan fasilitas untuk membatasi atau memperpendek masa ketidak mampuan (perawatan
RS dan perawatan di rumah)
• Konsultasi dan rujukan
• Pelayanan spesialis
• Mencegah kematian

Pemulihan (Rehabilitation)
• Penyediaan fasilitas pelatihan di RS dan masyarakat agar kemampuan yang tersisa dapat
dimanfaatkan secara maksimum
• Edukasi masyarakat dan industri agar menerima mereka yang telah direhabilitasi
• Sedapat mungkin diusahakan supaya semua dapat bekerja  Kualitas hidup yang baik dan
bermanfaat

Edukasi pasienpada pasien tergantung kasusnya pada tingkat/level pencegahan yang ditemukan

F. PROSEDUR EDUKASI PASIEN

Dalam menyampaikan informasi setelah dilakukan anamnesis secara lengkap, dilanjutkan dengan
pemeriksaan fisik yang teliti serta pemeriksaan penunjang yang relevan sehingga didapat diagnosis yang
tepat, maka kita akan melakukan edukasi pasien. Dalam melakukan edukasi pasien , maka kita perlu
merencanakan tentang materi informasi yang akan disampaikan, siapa yang akan diberi informasi, berapa
banyak atau sejauh mana, kapan menyampaikan informasi, dimana tempat menyampaikan informasi dan
bagaimana cara penyampaian informasi.

1. Materi Informasi apa yang disampaikan


• Kondisi saat ini dan berbagai kemungkinan diagnosis.
• Berbagai tindakan medis yang akan dilakukan untuk menentukan diagnosis, termasuk manfaat,
risiko, serta kemungkinan efek samping/komplikasi.
• Hasil dan interpretasi dari tindakan medis yang telah dilakukan untuk menegakkan diagnosis.
• Diagnosis
• Pilihan tindakan medis untuk tujuan terapi (kekurangan dan kelebihan masingmasing cara).
• Prognosis.
• Dukungan (support) yang tersedia.

87
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

2. Siapa yang diberi informasi


• Pasien, apabila dia menghendaki dan kondisinya memungkinkan.
• Keluarganya atau orang lain yang ditunjuk oleh pasien.
• Keluarganya atau pihak lain yang menjadi wali/pengampu dan bertanggung jawab atas pasien
kalau kondisi pasien tidak memungkinkan untuk berkomunikasi sendiri secara langsung

3. Berapa banyak atau sejauh mana


• Untuk pasien: sebanyak yang pasien kehendaki, yang dokter merasa perlu untuk
disampaikan,dengan memerhatikan kesiapan mental pasien.
• Untuk keluarga: sebanyak yang pasien/keluarga kehendaki dan sebanyak yang dokter perlukan
agar dapat menentukan tindakan selanjutnya.

4. Kapan menyampaikan informasi


• Segera, jika kondisi dan situasinya memungkinkan Efektif Dokter-Pasien

5. Di mana menyampaikannya
• Di ruang praktik dokter.
• Di bangsal, ruangan tempat pasien dirawat.
• Di ruang diskusi.
• Di tempat lain yang pantas, atas persetujuan bersama, pasien/keluarga dan dokter.

6. Bagaimana menyampaikannya
• Informasi penting sebaiknya dikomunikasikan secara langsung, tidak melalui telpon, juga tidak
diberikan dalam bentuk tulisan yang dikirim melalui pos, faksimile, sms, internet.
• Persiapan meliputi:
 materi yang akan disampaikan (bila diagnosis, tindakan medis, prognosis sudah disepakati
oleh tim);
 ruangan yang nyaman, memperhatikan privasi, tidak terganggu orang lalu lalang, suara
gaduh dari tv/radio, telepon;
 waktu yang cukup;
 mengetahui orang yang akan hadir (sebaiknya pasien ditemani oleh keluarga/orang yang
ditunjuk; bila hanya keluarga yang hadir sebaiknya lebih dari satu orang).
 Jajaki sejauh mana pengertian pasien/keluarga tentang hal yang akan dibicarakan.
 Tanyakan kepada pasien/keluarga, sejauh mana informasi yang diinginkan dan amati
kesiapan pasien/keluarga menerima informasi yang akan diberikan.

Langkah-langkah Menyampaikan Informasi dalam rencana edukasi


Ada empat langkah yang terangkum dalam satu kata untuk melakukan komunikasi,yaitu SAJI (Poernomo,
Ieda SS, Program Family Health Nutrition, Depkes RI, 1999) :
 S = Salam
88
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

 A = Ajak Bicara
 J = Jelaskan
 I = Ingatkan
Secara rinci penjelasan mengenai SAJI adalah sebagai berikut.
 Salam:
Beri salam, sapa dia, tunjukkan bahwa Anda bersedia meluangkan waktu untuk berbicara
dengannya.
 Ajak Bicara:
Usahakan berkomunikasi secara dua arah.Jangan bicara sendiri.Dorong agar pasien mau dan
dapat mengemukakan pikiran dan perasaannya.Tunjukkan bahwa dokter menghargai
pendapatnya, dapat memahami kecemasannya, serta mengerti perasaannya.Dokter dapat
menggunakan pertanyaan terbuka maupun tertutup dalam usaha menggali informasi.
 Jelaskan:
Beri penjelasan mengenai hal-hal yang menjadi perhatiannya, yang ingin diketahuinya, dan yang
akan dijalani/dihadapinya agar ia tidak terjebak oleh pikirannya sendiri. Luruskan persepsi yang
keliru. Berikan penjelasan mengenai penyakit, tindak medis dan terapi, pemeriksaan penunjang
yang relevan, rehabilitasi atau apapun secara jelas dan detil.
 Ingatkan:
Percakapan yang dokter lakukan bersama pasien mungkin memasukkan berbagai materi secara
luas, yang tidak mudah diingatnya kembali.Di bagian akhir percakapan, ingatkan dia untuk hal-hal
yang penting dan koreksi untuk persepsi yang keliru. Selalu melakukan klarifikasi apakah pasien
telah mengerti benar, maupun klarifikasi terhadap hal-hal yang masih belum jelas bagi kedua belah
pihak serta mengulang kembali akan pesan-pesan kesehatan yang penting

G. DAFTAR PUSTAKA
1. Azwar Azrul, Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. Yayasan Penerbit IDI, Jakata;1996
2. Gan, Goh Lee, at all, A primer On Family Medicine Practice, Singapore International
Foundation, Singapore, 2004
3. Konsil Kedokteran Indonesia. Komunikasi Efektif Dokter-Pasien. Jakarta: KKI. 2006
4. Mc Whinney, A Text Book of family Medicine, Oxford University, New York; 1989
5. Poernomo, Ieda SS. Pengertian KIE dan Konseling. Jakarta: Makalah Perinasia. 2004

CEK LIST LATIHAN


Feedback
No Aspek yang dinilai
INTERPERSONAL

89
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

1 Membina sambung rasa (senyum, Salam, sapa serta tunjukkan


bahwa kesediaan meluangkan waktu untuk berbicara
dengannya, kesejajaran)
2 Ajak Bicara (Membuka pembicaraan dengan baik (open-ended)
menanyakan kondisi, komunikasi secara dua arah, memahami
kecemasannya, mengerti perasaannya)
CONTENT
3 Jelaskan/menyampaikan informasi dengan baik
 Keadaan pasien saat ini
3a  Rencana tindakan medis yang akan dilakukan untuk
menegakkan diagnosis, termasuk manfaat risiko serta
kemungkinan efek samping/komplikasi.
3b  Pilihan tindakan medis serta second opinion untuk
tujuan terapi (kekurangan dan kelebihan masing-
masing cara)
3c  Prognosis dari penyakit
3d  Dukungan(support) yang tersedia serta rehabilitasi
4 Ingatkan informasi-informasi yang penting serta resume dari
penjelasan
5 Memberikan informasi tepat sasaran pastikan pasien/ anggota
keluarga pasien yang diberikan informasi adalah orang yang
memang ditunjuk/dipercaya atau bertanggung jawab terhadap
pasien
6 Memberikan informasi tepat waktu, tempat  situasi kondisi
memungkinkan, ruangan yang nyaman untuk memberikan
informasi
7 Memberikan informasi dengan cakupan/jangkauan yang sesuai
(memang diperlukan pasien, dengan bahasa pasien) dan dapat
diterima pasien dengan baik
8 Memegang kendali selama komunikasi dan menutup
komunikasi pada waktu yang tepat
PROFESSIONALISM
9 Melakukan dengan penuh percaya diri
10 Melakukan dengan kesediaan membantu & empathy
11 Melakukan semua informasi sesuai dengan konteksnya (clinical
reasoning)
12 Melakukan dengan kesalahan minimal

90
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018
CSL Semester 3 Edisi Pertama

91
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2018

Anda mungkin juga menyukai