Anda di halaman 1dari 102

EDISI PERTAMA 

BUKU PANDUAN CLINICAL 


SKILS LAB 3 
Edisi Pertama CSL Semester 3 

2018/2019 
FAKULTAS KEDOKTERAN 
UNIVERSITAS LAMPUNG 
BANDAR LAMPUNG 
2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018 

Edisi Pertama Agustus2018 

Buku Panduan Clinical Skill Laboratory CSL 


Semester 3 
Fakultas Kedokteran Univeritas Lampung Jln. Prof. Soemantri Bojonegoro No. 1 Bandar 
Lampung-Indonesia Telp. (0721) 7691197 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung Edisi 1: 2018 

Buku Panduan Clinical Skill Laboratory csl semester 3 Edisi Ke 1 ------ 


hlm; 16.5 x 21.59 cm ISBN : 
Diterbitkan pertama kali oleh : Tim CSL Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
Dicetak di Bandar Lampung Desain muka oleh : Tim CSL FK Unila Sumber: 
fk.unila.ac.id 
Dilarang memperbanyak, mencetak dan menerbitkan sebagian isi atau seluruh isi buku ini dengan cara dan dalam 
bentuk apapun tanpa seijin penyusun 
ii Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 

Tim Penyusun : dr. Betta Kurniawan, M.Kes dr. Oktafany, M.Pd.Ked. dr. Dian Isti 
Angraini, M.P.H dr. Rika Lisiswanti, MMedEd dr. Oktadoni Saputra, MMedEd dr. 
Efriyan Imantika, M.Sc dr. Rizki Hanriko, Sp. PA dr. Merry Indah Sari, MMedEd dr. 
Intanri Kurniawati dr. Dwita Oktaria,M.Pd.Ked. dr. Iswandi Darwis dr. Dina Tri Amalia 
dr. Johan Salim 
Editor : dr. Merry Indah Sari,MMedEd 
iii Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
KATA PENGANTAR 
Alhamdulillah,  segala  puji  bagi  Allah  SWT  yang  telah  memberikan  kemudahan  sehingga  penyusun  dapat 
menyelesaikan  buku  panduan  Clinical  Skill  Laboratorium  (CSL)  Semester  3  Edisi  Pertama  menggunakan 
Kurikulum  2017-2022.  Buku  ini  disusun  sebagai  panduan  bagi  mahasiswa  maupun  instruktur  dalam  proses 
pembelajaran  CSL  pada  Kurikulum  Berbasis  Kompetensi (KBK) di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (FK 
Unila) semester 3 tahun ajaran2018-2019. 
Buku panduan ini disusun dengan mengacu pada kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter yang tertuang 
dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) tahun 2012. Pada semester ini mahasiswa diharapkan 
menguasai keterampilan Anamnesis sistem endokrin dan penyakit metabolik, anamnesis pediatrik (alloanamnesis), 
pemeriksaan perkembangan anak (metode KPSP), anamnesis penyakit tropik infeksi,Anamnesis sistem 
HematoImunologi, Pemeriksaan Limfe/ Kelenjar Getah Bening (KGB) serta Planning edukasi dan Konseling.. 
Penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kontributor yang telah memberikan masukan 
demi memperkaya materi buku ini, pengelola KBK FK unila, maupun pihak-pihak lain yang turut membantu hingga 
selesainya buku ini. 
Dengan  segala  kekurangan  dan  keterbatasan  yang  ada,  semoga  buku  ini  dapat  digunakan  dengan  sebaik-baiknya. 
Untuk kesempurnaan penyempurnaan berikutnya diharapkankritik dan saran dari seluruh pihak yang terlibat.. 
Bandar Lampung, Agustus 2018 
Editor 
iv Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018 
 
Daftar Isi 
Kata  Pengantar  ...............................................................................................................iv  DaftarIsi 
..........................................................................................................................  v  RegulasiCSL 
....................................................................................................................vi  Lesson  Plan,  level 
ofcompetence  ...................................................................................  vii  CSL  1.  Anamnesis  Penyakit  yang 
Berhubungan dengan Keluhan 
SistemEndokrin  ....................................................................................................  1  CSL  2. 
Anamnesis  Pediatrik(alloanamnesis).................................................................  13  CSL  3.  Pemeriksaan 
Perkembangan  Anak(metode  KPSP)  ............................................  24  CSL  4.  Anamnesis  Penyakit  Yang 
Berhubungan Dengan Keluhan 
Pasien TropicInfeksi ........................................................................................... 52 CSL5. 
Anamnesis Penyakit Yang Berhubungan Dengan Keluhan 
Hematoimunologi..............................................................................................63 CSL6.Pemeriksaan 
Limfe/Kelenjar Getah Bening...........................................................73 CSL 7. Planning Edukasi dan 
Konseling ...................................................................................... 82 
v Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
 
REGULASI CSL 
1. Kegiatan CSL setiap topik terbagi atas 2 sesi. 2. Pada kegiatan CSL terdapat 2 buku, yakni Buku Panduan CSL 
dan Buku Kegiatan CSL yang 
wajib dibawa setiap sesi. 3. Keikut sertaan 100% dan hadir tepat waktu kecuali untuk alasan force majeur 
seperti sakit, orang 
tua dan saudara sekandung meninggal, dan tugas resmi dari institusi. 4. Mahasiswa yang tidak ikut serta karena 
alasan force majeur harus melapor ke PJ CSL 3 segera 
setelah kembali ke kampus. 5. Pengumpulan tugas karena alasan force majeur maksimal 1 minggu setelah 
pemberian tugas. 6. Jikaterlambat≤15menit dapat mengikuti CSL dengan pretest susulan diruangadministrasi CSL 7. 
Jika terlambat >15 menit, mahasiswa diperkenankan mengikuti CSL dan harus melapor ke PJ 
CSL 3 untuk tugas. 8. Jika terlambat > 30 menit, mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti CSL dan OSCE 9. 
Pada Sesi 1 akan dilakukan Pre test secara serentak dan dinilai oleh masing masing instruktur 10. Pada awal sesi 1 
setelah pretest, mahasiswa yang mendapat nilai kurang dari 70 makaakan dilakukan pretest kedua dan diberi waktu 
belajar. Kesempatan pretest ulang sebanyak 2 kali 11. Bila mahasiswa tidak lulus pretest maka mahasiswa akan 
diberi tugas oleh PJ CSL 3 12. Batas waktu pengumpulan tugas yang bukan disebabkan oleh force majeur maksimal 
2 hari 
sejak tugas diberikan oleh PJ CSL 3. 13. Pada Sesi 2mahasiswa melakukan keterampilan klinik dengan dinilai 
oleh rekannya dibawah 
pengawasan instruktur 14. Penilaian dilakukan pada buku kegiatan mahasiswa dan ditanda tangani oleh 
instruktur saat 
pelaksanaan skills lab berlangsung sebagai bukti otentik latihan serta tidak bolehdisobek 15. Padahalaman 
terakhir Buku Kegiatan CSL terdapat Bukti Penilaian Formatif CSL yang harus diparaf setiap selesai latihan oleh 
instruktur yang bertugas. 16. Pada akhir blok, mahasiswa wajib mengumpulkan buku kegiatan agar rekapitulasi 
bukti penilaian tersebut dapat diperiksa dan diberikan rekomendasi layak/tidaknya mengikuti OSCE oleh PJ CSL 
blok yangbersangkutan. 17. Lembar rekomendasi diberikan kepada bagian administrasi seminggu sebelum ujian 
OSCE 
dilaksanakan agar dapat mengikutiOSCE. 18. Mahasiswa/i yang tidak menghadiri CSL bukan karena force 
majeur maka harus mendapatkan rekomendari dari Dekan Fakultas Kedokteran Unila untuk mengikuti CSL susulan 
dengan menanggung biaya pelaksanaan CSL tersebut (seperti biaya BHP dan pemeliharaan alat) 19. Mahasiswa 
harus memiliki kuku pendek dan bersih saat mengikuti kegiatan CSL 20. Mahasiswa harus mematuhi tata tertib 
selama berada dan mengikuti pembelajaran di ruang CSL. 21. Hal-hal yang belum diatur dalam regulasi ini akan 
ditetapkan kemudian 
vi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
LESSON PLAN CSL SESI 1 
No Kegiatan Alokasi Waktu 
1 Perkenalan instruktur dan absensi mahasiswa/i 5 menit 2 Pre Test 10 menit 3 Overview materi 5 menit 4 
Demonstrasi 10 menit 5 Mahasiswa/i berlatih 60 menit 6 Feed back dan penutup 10 menit 
LESSON PLAN CSL SESI 2 
No Kegiatan Alokasi Waktu 
1 Perkenalan instruktur dan absensi mahasiswa/i 5 menit 2 Persiapan dan pengaturan latihan 5 menit 3 Penilaian 
terhadap mahasiswa yang berlatih 80 menit 4 Feed back dan penutup 10 menit 
vii Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
DAFTAR KETERAMPILAN CSL SEMESTER 3 
No Materi Jenis 
Keterampilan 
Level Kompetensi 1 Anamnesis penyakit yang 
berhubungan dengan keluhan sistem endokrin 

2 Anamnesis pediatrik (alloanamnesis) 4 3 Pemeriksaan perkembangan anak 
(metode KPSP) 

4 Anamnesis penyakit yang 
berhubungan dengan keluhan pasien demam (tropik infeksi) 

5 Anamnesis penyakit yang 
berhubungan dengan keluhan sistem Hematoimunologi 

6 Pemeriksaan limfe / Kelenjar Getah 
bening 

7 Planning edukasi dan Konseling 4 
LEVEL OF COMPETENCE Level Kompetensi 1 Mengetahui dan menjelaskan Level 
Kompetensi 2 Pernah melihat / didemonstrasikan Level Kompetensi 3 Pernah melakukan atau pernah menerapkan di 
bawah supervisi Level Kompetensi 4 Mampu melakukan secara mandiri 
viii Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
ANAMNESIS PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN SISTEM ENDOKRIN 
Oleh dr. Dian Isti Angraini, M.P.H 
Tema 
Keterampilan menggali anamnesis sistem endokrin 
Tujuan Pembelajaran 
1. Tujuan Instruksionalumum 
Mahasiswa mampu melakukan anamnesis sistem endokrin dengan terarah, cepat, dan tepat 2. Tujuan 
instruksionalkhusus 
• Mahasiswa dapat mengawali dan mengakhiri anamnesis secaraurut 
• Mahasiswa mengucapkan salam pembuka di awal dan penutup diakhir 
• Mahasiswa dapat menggali informasi dengan detail, namun relevan denganpermasalahan 
1. Menemukan keluhan utama besertalamanya 2. Menguraikan perkembangan penyakit secara deskriptif 
dankronologis 
• Mahasiswa dapat menunjukkan penampilan yangbaik 
• Mahasiswa dapat menjaga suasana proses anamnesis yangbaik 
• Mahasiswa dapat memahami dan menggunakan bahasa yang dipahami responden 
• Menerapkan dasar teknik komunikasi dan berperilaku yang sesuai dengan sosiobudaya pasien dalam 
hubungandokter-pasien 
• Mahasiswa dapat menghindari sikapinterogasi 
• Mahasiswa dapat melakukan crosscheck 
• Mahasiswa dapat bersikapnetral 
• Mahasiswa dapat melaksanakan umpanbalik 
• Mahasiswa dapat mencatat hasil anamnesis dengan jelas serta menyimpulkan hasilanamnesis. - Menyimpulkan 
dugaan kelainan organ berdasarkan data 
anamnesisdalammenjelaskanpatofisiologisetiapkelainan/keluhan - Mengidentifikasi kekurangan dan kesalahan 
dalam melakukan 
anamnesis - Melaporkan hasil anamnesis secara lisan maupuntulisan 
1 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
Alat dan Bahan 
Prosedur 
• Meja dan kursiperiksa 
• Lembar rekam medis danballpoint 
Anamnesis  yang  baik  akan  terdiri  dari:  Identitas,  keluhan  utama,  riwayat  penyakit  sekarang,  riwayat  penyakit 
dahulu, riwayat penyakit dalam keluarga, anamnesis susunan sistem, anamnesispribadi. 
Identitas: Identitas meliputi nama lengkap pasien, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, nama orang tua atau istri 
atau suami atau penanggung jawab, alamat, pendidikan, pekerjaan, suku bangsa dan agama. Untuk memastikan 
bahwa pasien yang dihadapi adalah memang benar pasien yang dimaksud, selain itu juga diperlukan untuk data 
penelitian , asuransi, dan lain sebagainya. 
Keluhan utama Adalah keluhan yang dirasakan pasien yang membawa pasien pergi ke dokter atau mencari 
pertolongan, keluhan utama harus meliputi onset waktu. 
Daftar masalah yang dapat dijadikan keluhan utama pasien dengan gangguan sistem endokrinadalah: 1) Nafsu 
makanhilang 2) Gangguan gizi (gizi buruk, kurang ataulebih) 3) Berat bayi lahirrendah 4) Kelelahan 5) Penurunan 
berat badan drastis/mendadak 6) Tremor 7) Gangguanpertumbuhan 8) Benjolan dileher 9) Berkeringatbanyak 10) 
Polifagi, polidipsi,poliuri 
Riwayat penyakit sekarang Riwayat perjalan penyakit merupakan cerita yang kronologis, terinci dan jelas mengenai 
keadaan kesehatan pasien sejak sebelum keluhan utama, sampai pasien datang berobat. Dalam melakukan 
anamnesis, harus diusahakan mendapatkan data-data sebagai berikut: 
2 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
1. Waktu dan lama keluhanberlangsung 2. Sifat dan beratnya serangan, misal mendadak, perlahan-lahan, terus- 
menerus, hilang timbul, cenderung bertambah berat atauberkurang 3. Lokalisasi dan penyebarannya, menetap, 
menjalar , atau berpindah- 
pindah 4. Hubungan dengan waktu, misalnya pagi lebih sakit daripada siang dan 
sore. Atau terus-menerus tidak mengenalwaktu 5. Hubungannya dengan aktifitas, misalnya bertambah berat jika 
melakukan aktifitas, atau bertambah ringan jikaberistirahat. 6. Keluhan-keluhan yang menyertai serangan, 
misalnya keluhan yang mendahului serangan, atau keluhan lain yang bersamaan dengan serangan 7. Apakah keluhan 
pertama kali atau sudahberulang 8. Faktor risiko dan pencetus serangan, termasuk faktor-faktor yang 
memperberat atau meringankanserangan 9. Apakah ada saudara sedarah , atau teman-teman dekat yang 
menderita 
keluhan yangsama 10. Perkembangan penyakit, kemungkina telah terjadi komplikasi atau 
gejalasisa 11. Upaya yang sudah dilakukan untuk mengurangi keluhan, termasuk obat- 
obatan dan tidakanmedis. Setelah semua data terkumpul, usahakan untuk membuat diagnosis sementara dan 
diagnosis banding. 
Riwayat penyakit dahulu Ditanyakan adakah penderita pernah sakit serupa sebelumnya, bila dan kapan 
terjadinyadan sudah berapa kali dan telah diberi obat apa saja, serta mencari penyakit yang relevandengan keadaan 
sekarang dan penyakit kronik (hipertensi, diabetes mellitus, dll), perawatanlama, rawat inap, imunisasi, riwayat 
pengobatan dan riwayat menstruasi (untuk wanita). 
Anamnesis susunan sistem Anamnesis susunan sistem bertujuan mengumpulkan data-data positif dan negatif yang 
berhubungan dengan penyakit yang diderita pasien berdasarkan alat tubuh yang sakit. 
Riwayat penyakit dalam keluarga Anamnesis ini digunakan untuk mencari ada tidaknya penyakit keturunan dari 
pihakkeluarga (diabetes mellitus, hipertensi, tumor, dll) atau riwayat penyakit yang menular.Pada penyakit yang 
bersifat kongenital perlu ditanya juga riwayat kehamilan dan kelahiran. 
3 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
Riwayat pribadi Riwayat pribadi meliputi data-data sosial dan ekonomi (meliputi pendidikan, pekerjaan, pernikahan, 
kebiasaan yang sering dilakukan, pola tidur, minum alkohol atau merokok, obat-obatan,aktivitas seksual, sumber 
keuangan, asuransi kesehatan dan kepercayaan). 
Anamnesis spesifik dengan contoh Penyakit 
1. DiabatesMelitus 
Pasien DM biasanya datang dengan : a. Keluhan klasik DM berupa: poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan 
berat badan 
yang tidak dapat dijelaskansebabnya b. Keluhan lain dapat berupa: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, 
dan disfungsi 
ereksi pada pria, serta pruritus vulvae padawanita c. Kegawatdaruratan:hipoglikemia, koma hiperglikemia, 
ketoasidosis diabetikum (KAD), 
komplikasi ke organlainnya 
a. Hipoglikemia:ditandaidengankelaparan,gelisah,lemah,takikardia,berkeringat, sakit kepala, adanya defisit 
neurologis ataukoma b. HiperglikemiaatauKAD:ditandaidenganhipotensi,mengantuk,takikardia, dehidrasi, nyeri 
perut atau pernafasanKussmaul Pada anamnesis riwayat penyakit sekarang (RPS) ditanyakan: 
Sejak kapan keluhan mulai dirasakan, bagaimana kualitasnya Faktor risiko: merokok, hipertensi, riwayat 
penyakitjantung koroner, obesitas, dan riwayat penyakitkeluarga (termasuk penyakit DM dan endokrin lain) RPD : 
▪ ApakahsebelumnyasudahadariwayatDM?Bilaya,bagaimanapengobatan sebelumnya 
▪  Pengobatanyangpernahdiperolehsebelumnyasecaralengkap,termasukterapi  gizi  medis  dan  penyuluhan  yang  telah 
diperoleh tentang perawatan DM secara mandiri, serta kepercayaan yang diikuti dalam bidang terapikesehatan 
▪ Pengobatanyangsedangdijalani,termasukobatyangdigunakan,perencanaan makan dan program latihanjasmani 
▪ Riwayatkomplikasiakut(ketoasidosisdiabetik,hiperosmolarhiperglikemia,dan hipoglikemia) 
▪ Riwayatinfeksisebelumnya,terutamainfeksikulit,gigi,dantraktusurogenitalis sertakaki 
▪ Gejaladanriwayatpengobatankomplikasikronik(komplikasi padaginjal,mata, saluran pencernaan,dll.) 
▪ Riwayat penyakit dan pengobatan diluarDM 
4 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
Riwayat Pribadi 
▪ Pola makan, status nutrisi, dan riwayat perubahan beratbadan 
▪ Pengobatan lain yang mungkin berpengaruh terhadap glukosadarah 
▪ Pola hidup, budaya, psikososial, pendidikan, danstatusekonomi 
▪ Kehidupan seksual, penggunaan kontrasepsi, dan kehamilan. 
b. Hipertiroid danHipotiroid 
1) Hipertiroid RPS Gejala yang mungkin ditemui adalah penurunan berat badan, tremor, cemas, palpitasi, gangguan 
mata dan adanya goiter RPD: 
▪ Apakahsebelumnyapernahterdiagnosatirotoksikosis?Apabilaiya, pengobatan apa yang didapat? PTU, beta 
bloker,karbimazol? 
▪ Apakah ada riwayat penyakitautoimun? RPK 
Apakah ada riwayat penyakit tiroid dalamkeluarga? Riwayat Pribadi 
Bagaimana pola makan?Apakah baik atau bertambah tetapi berat badan dirasakan semakin menurun? 
Apakahsedangmenjalani program diet tpenurunanberatbadanatau 
pantangantertentu? Bagaimana penurunan berat badan yang dirasakan? Apakah ada mengkonsumsi obat-obatan 
tertentu (misalnya untuk menurunkan BB, obat tiroid, dsb) 2) Hipotiroid RPS Pasien hipotiroid seringkali 
terdiagnosis dengan gejala yang tidak khas. Gejala yang timbul bisa berupa kelelahan, kelambatan fisik dan mental, 
intoleransi terhadap suhu dingin, peningkatan berat badan, konstipasi, carpal tunnel syndrome, menorhagia (wanita), 
demensia, dan hipotermia. Sangat jarang pasien hipotiroid mengalami koma, dan gejala-gejala yang disebutkan 
sebelumnya bisa saja tidak dimiliki oleh pasien lansia. RPD: 
▪ Apakahsebelumnyaadariwayatataupernahterdiagnosahipotoroid?Bilaiya bagaimanaterapinya? 
▪ Apakah ada riwayatIHD? 
▪ Apakah ada riwayathiperkolesterolemia? 
▪ Apakahsebelumnyapernahmendapatkanterapiradioiodine(untuk tirotoksikosis)? 
5 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
RPK 
▪ Apakah sebelumnya ada riwayat gangguan organ endokrin lainnya atau penyakitautoimun? 
▪ Apakah ada riwayat penyakit tiroid dalamkeluarga? Riwayat Pribadi 
▪ Apakahpasienmengkonsumsiobattiroksindanamiodaron? Pada bayi dan anak, hal-hal yang harus 
ditanyakanadalah: 
- Apakah Berat badan lahir > 3500 gram; masa kehamilan > 40minggu. - Apakah ada riwayat Herniaumbilikalis. - 
Apakah ada riwayat ikterus lebih dari 3hari. - ApakahadariwayatBABpertama>20jamsetelahlahirdansembelit(<1 
kali/hari). - Apakah bayi Letargi dan sukar minum. - Apakah ada gangguan tumbuh kembang? - Apakah ada 
tanda-tanda intoleransidingin? 
c. Penyakit Addison dan Sindrom Cushing 
d. Penyakit Addison 
Terjadi akibat defisiensi hormon mineralokortikoid. RPS dijumpai gejala: 
Lemah, letih, lesu dan pingsan Mual dan muntah Pusing berputar karena perubahan posisi Depresi Mialgia dan 
kelemahan otot Intoleransi dingin Penurunan berat badan atau pada keadaan yang lebih berat bisa pre-syok RPD: 
• Apakahsebelumnyapernahmendapatkanterapikortikosteroid?Apabilaya, apa berhenti dengantiba-tiba? 
• Apakahsebelumnyapernahterdiagnosamenderitakeganasan?(untukmelihat adanya metastase ke kelenjaradrenal) 
• ApakahsebelumnyapernahmenderitaTBCataupernahmendapatkan pengobatan selama 6bulan? 
• Apakah sebelumnya terdapat gangguan autoimun lainnya (vitiligo,hipotiroid)? 
• Apakah sebelumnya ada gangguan penyakit pituitari(hipopituitaridism)? e. SindromCushing 
Merupakan kumpulan gejala yang timbul akibat kelebihan hormon glukokortikoid atau timbul akibat terapi 
kortikosteroid yang berlebihan RPS dijumpai gejala: 
6 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
RPD: 
Gejala hirsutisme Peningkatan berat badan dan pembesaran wajah dan ukuran tubuh Pertumbuhan yang melambat 
pada anak-anak Perubahan kulit : jerawat, infeksi kulit, striae di perut, paha, dan payudara, dll Perubahan otot dan 
kulit : sakit punggung, kelemahan otot, nyeri tulang dsb 
▪ Apakah ada riwayat pengobatankortikosteroid? 
▪ Apakah ada riwayat penyakitparu-paru? 
d. Hipopituarism 
Terjadi defisiensi satu atau lebih hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari seperti hormon tiroid, adrenal, dan 
hormon pertumbuhan. RPS dapat ditemukan gejal: 
▪ Apakah ada kelelahan dananoreksia? 
▪ Apakah ada penurunanlibido? 
▪ Apakah ada gangguan menstruasi (padawanita)? 
▪ Apakah ada tanda-tandadepresi? 
▪ Apakah ada kelemahanotot? 
▪ Apakah ada nyerikepala? 
▪ Apakah ada tanda dan gejala yang mengarah kehipotiroid? RPD: 
▪ Apakah sebelumnya terdapat riwayat adenoma kelenjarpituitari? 
▪ Apakahpasienpernahmendapatkanterapinon-radiasiuntukgangguankelenjar pituitari? 
▪ Apakah ada riwayat perdarahan post partum yang berat (pada wanita)? Riwayat Pribadi 
Apakah pernah mengkonsumsi obat-obat seperti tiroksin, hidrokortison, testosteron, estrogen atau hormon 
pertumbuhan? 
e. Akromegali 
Merupakan sindrom akibat adanya kelebihan hormon pertumbuhan, yang salah satunya disebabkan adanya tumor 
pada kelenjar pituitari. Pada RPS gejala yang bisa ditimbulkan adalah: 
Apakah ada perubahan bentuk dan ukuran wajah bila dibandingkan dengan sebelumnya (supraorbital membesar, 
telinga dan hidung menebal, tonjolan rahang menebal)? Apakahterdapatpembesaran 
ukurankaki(yangdilihatdariukuransepatu)dan tangan 
(dinilai dari ukurancincin)? Apakahadapenglihatankaburdanpenurunanpenglihatanperifer(lapang pandang)? 
Apakah ada tanda-tanda hiperglikemia (polidipsi,poliuria)? 
7 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
RPD: 
Apakah ada sakit kepala, kelelahan dan peningkatan berat badan?Apakah ada gangguan menstruasi (pada wanita)? 
Apakah ada gejala galaktorea (keluarnya air susu di luar masa laktasi) pada pria, wanita dan bayi? Apakah ada 
gejala impotensi?Apakah berkeringat banyak?Apakah ada atralgia? Apakah ada carpal tunnel syndrome? 
Apakah sebelumnya ada tanda dan gejala akromegali? Apakah sebelumnya ada riwayat pengobatan, radiasi dan 
pembedahan di daerah kepala? Apakah ada tanda hipopituitarism sebelumnya? Riwayat Pribadi 
▪ Apakahpasiensedangmengkonsumsiobatagonis dopamineergikdanatau bromokriptin? 
▪ Apakahpasiensedangmenggunakanterapisulihhormon?(tiroksin, kortikosteroid)? 
Anamnesis spesifik dengan contoh Keluhan Utama 
1) Penurunan beratbadan 
Penurunan berat badan bisa merupaka keluhan utama atau keluhan tambahan, bisa terjadi pada diabetes melitus, 
hipertiroid, depresi, sedang dalam program penurunan berat bada, keganasan, penyakit infeksi kronis dan 
sebagainya. Contoh hal yang ditanyakan pada Riwayat Penyakit Sekarang (RPS): 
▪ Sejak kapan BB dirasamenurun? 
▪ Berapa BB sebelumnya dansekarang? 
▪ Bagaimana nafsu makan pasienbelakanganini? 
▪ Bagaimana pola makan pasienbelakanganini? 
▪ Apakah ada keluhan sering buangairkecil? 
▪ Apakah pasien merasa sering hausatau banyak minum belakanganini? 
▪ Apakah ada keluhan gatal-gatal dikulit yang tidak jelaspenyebabnya? 
▪ Apakah ada keluhan sering merasakesemutan atau kebas diujung-ujungjari? 
▪ Apakah pasien sulit sembuh bilamengalamiluka? 
▪ Apakah pasien merasakan adapenurunan fungsi penglihatanbelakanganini? 
▪ Apakah pasien merasakan adabenjolan di daerahleher? 
▪ Apakah pasien seringmerasaberdebar-debar? 
▪ Apakah pasien sering merasakepanasan dan berkeringat tanpaalasan yang jelas? 
8 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
▪ Apakah pasien merasa tangan seringgemetar? 
▪ Apakah pasien belakangan ini sering mengalamidemam? 
▪ Apakah pasien merasakan ada perubahan di daerahmata? 
▪ Apakah pasien ada gangguan menstruasi? (bilawanita) 
▪ Apa saja usaha yang sudah dilakukanuntuk menaikkan BB? Bagaimana hasilnya? 
Riwayat Penyakit Dahulu (RPD): 
▪ Apakah pasien pernah didiagnosis mengalami hipertensi atau diabetesmelitus? 
▪ Apakah pasien pernah didiagnosis mengalami penyakittiroid? 
▪ Apakah pasien pernah didiagnosis mengalami suatukeganasan? 
▪ Apakah pasien pernah didiagnosis mengalami diabetes melitus gestasional ketika hamil? (bilawanita) 
▪ Apakah pasien pernah menlahirkan anak dengan bobot diatas 4000 gram?(bila wanita) 
▪ Apakah pasien sering mengalami keguguran? (bilawanita) 
▪ Apakah pasien pernah dirawat diRS? 
Riwayat Penyakit Keluarga (RPK): 
▪ Apakah ada keluarga yang mengalamihipertensi, diabetes melitus,hipertiroid, atau keganasan? 
▪ Bila ada,siapa? 
Riwayat kebiasaan: 
▪ Apakah pasien sedang dalam programdiettertentu? 
▪ Apakah pasien sering mengonsumsimakanan yangmanis? 
▪ Apakah pasien sering mnegonsumsimakanan yang mengandunglemak? 
▪ Berapa kali pasien beolahraga dalamsatuminggu? 
▪ Apakah pasien seringmengonsumsialkohol? 
▪ Berapa banyak pasien mengonsumsigaram dalamsehari? 
▪ Berapa banyak pasien minum air putihdalamsehari? 
2) Tremor 
Pasien datang dengan keluhan tremor (gemetar seluruh badan) Pada RPS, ditanyakan: 
▪ Sejak kapan tremordirasakan? 
▪ Apakah ada keluhan cepat lelah, jantung berdebar-debar dan berkeringat banyak? 
▪ Apakah ada demam terus menerus tanpa rasamenggigil? 
▪ Apakah terdapat penurunan berat badan walaupun asupan makan baik atau bertambah? 
9 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
RPD 
RPK 
▪ Apakah pasien mengeluh gelisah dan cepatmarah? 
▪ Apakah ada rambutrontok? 
▪ Apakah telah ada penyakit dengan gejala yang sama? Bila iya, kapan, bagaimana pengobatan dan keluhan yang 
dirasakansetelahnya? 
▪ Apakah ada riwayat penyakit lainnya?DM 
▪ Apakah ada anggota keluarga menderita penyakit dengan keluhan dan gejala yang sama? Jika iya, siapa, kapan, 
bagaimanakondisinya 
▪ Apakah ada riwayat penyakit keturunan? DM, hipertensidll 
3) Gangguan gizi (gizi buruk, kurang ataulebih) 
Pada setiap anak gizi buruk lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis.Anamnesis terdiri dari anamnesis awal dan 
anamnesis lanjutan. Anamnesis awal (untuk kedaruratan): RPS 
• Kejadian mata cekung yang baru sajamuncul 
• Lama dan frekuensi diare dan muntah serta tampilan dari bahan muntah dan diare (encer/darah/lendir) 
• Kapan terakhirberkemih 
• Sejak kapan tangan dan kaki terabadingin. 
• Bila didapatkan hal tersebut di atas, sangat mungkin anak mengalami dehidrasi dan/atau syok, serta harus diatasi 
segera. Anamnesis lanjutan (untuk mencari penyebab dan rencana tatalaksana selanjutnya, dilakukan setelah 
kedaruratan ditangani): 
RPD 
• Pernah sakit campak dalam 3 bulanterakhir 
• Batukkronik RPK 
• Kejadian dan penyebab kematian saudarakandung Riwayat Kelahiran 
• Berat badanlahir Riwayat Tumbuh Kembang 
• Riwayat tumbuh kembang: duduk, berdiri, bicara danlain-lain 
• Apakah ditimbang setiapbulan RiwayatImunisasi 
• Riwayatimunisasi Riwayatmakan 
• Diet (pola makan)/kebiasaan makan sebelumsakit 
10 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
• Riwayat pemberian ASI 
• Asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi beberapa hariterakhir 
• Hilangnya nafsu makan Riwayat Pribadi/Sosioekonomi 
• Lingkungan keluarga (untuk memahami latar belakang socialanak) 
• Diketahui atau tersangka infeksiHIV 
• Kontak dengan pasien campak atau tuberculosisparu 
Daftarpustaka 
• Bate‘s. (2007). Guide To Phycal Examination And History Taking. Ed 9.Philadelphia. 
• Perkeni.2011.KonsensusPengelolaandanPencegahanDMTipe2diIndonesia. Perkeni :Jakarta. 
• Gleadle,J.(2007).Ataglanceanamnesisdanpemeriksaanfisik.Jakarta:Penerbit Erlangga 
CEK LIST LATIHAN ANAMNESIS SISTEM ENDOKRIN 
No Prosedur/ Aspek Latihan Umpan Balik 
ITEM INTERAKSI DOKTER-PASIEN 1 Mengucapkan salam pada awal wawancara 2 Mempersilakan duduk 
berhadapan 3 Memperkenalkan diri 

Informed 
• menjelaskan kepentingan penggalian informasi yang benar tentang sakitpasien 

Consent 
• Meminta waktu &alloanamnesisjika diperlukan 
ijin untuk melakukan 
ITEM PROSEDURAL 

Menanyakan identitas pasien : Nama , Umur , jenis kelamin (dicatat saja tidak perlu ditanyakan), alamat lengkap, 
pekerjaan, agama dan suku bangsa Pastikan menggali identitas tidak terkesan interogasi tidak harus berurutan dicari 
lengkap, boleh diselang-seling saat 
11 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
anamnesis berlangsung Menanyakan Riwayat Penyakit Sekarang 

Menanyakan keluhan utama Cross cek, dan Pastikan Keluhan Utama 8 Menanyakan keluhan lain/tambahan 

Menggali informasi tentang riwayat penyakit sekarang 
(waktu dan lama, sifat, lokalisasi dan penyebaran,hubungan dengan waktu dan aktifitas, keluhan yang mendahului 
dan menyertai, pertama kali/ tidak, faktor resiko dan pencetus, upaya pengobatan & hasilnya) 
10 
Menanyakan riwayat penyakit yang pernah diderita (Penyakit-penyakit yang meningkatkan prevalensi penyakit pada 
kelainan endokrin yangdikeluhkan) 
11 
Menanyakan riwayat penyakit dalam keluarga (riwayat orang tua atau anggota keluarga lainnya dengan DM, 
hipo/hipertiroid, dsb) 
12 
Menggali informasi tentang riwayat Pribadi (riwayat merokok, minuman alkohol, obat-obatan, pola diet, aktifitas ) 
ITEM PENALARAN KLINIS 
13 
Melakukan cross check (paraphrase atau pengulangan terhadap apa yang dikatakan pasien) 
14 
Melakukan umpan balik (menanyakan hal-hal yang kurang jelas, atau pertanyaan yang kurang jelas). 15 Mencatat 
semua hasil anamnesis 16 Menyimpulkan dan menginterpretasikan hasil anamnesis 
ITEM PROFESIONALISME 17 Percaya diri, bersikap empati, tidak menginterogasi 18 Mengakhiri 
anamnesis dengan sikap yang baik 
12 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
ANAMNESISPEDIATRIK(ALLOANAMNESIS) dr.OktadoniSaputra,MMedEd,dr.DianIstiAngraini,M.P.H 
A. TEMA: 
Keterampilan Komunikasi Anamnesis Pediatrik (alloanamnesis) 
B. TUJUAN PEMBELAJARAN 
1. Tujuan instruksionalumum 
Mahasiswa mampu melakukan anamnesis pediatrik (alloanamnesis) dengan baik dan benar 2. Tujuan 
instruksionalkhusus 
• Mahasiswa dapat mengawali dan mengakhiri anamnesis secaraurut 
• Mahasiswa mengucapkan salam pembuka di awal dan penutup diakhir 
• Mahasiswa dapat menggali informasi dengan detail, namun relevan dengan permasalahan 
• Mahasiswa dapat menunjukkan penampilan yangbaik 
• Mahasiswa dapat menjaga suasana proses anamnesis yangbaik 
• Mahasiswa dapat memahami dan menggunakan bahasa yang dipahamiresponden 
• Mahasiswa dapat menghindari sikapinterogasi 
• Mahasiswa dapat melakukan crosscheck 
• Mahasiswa dapat bersikapnetral 
• Mahasiswa dapat melaksanakan umpanbalik 
• Mahasiswadapatmencatathasilanamnesisdenganjelassertamenyimpulkanhasil anamnesis. 
C. ALAT DANBAHAN 
• Meja dan kursiperiksa 
D. SKENARIO 
Seorang  pasien  anak  wanita,  umur  1,5  tahun,  datang  diantar  ibunya  ke  praktek  anda dengan keluhan berat 
badan  tidak  naik.Anak  rewel  dan  menangis  saat  berada  di  ruang  periksa  anda.Lakukan  Alloanamnesis  pada  orang 
tua pasien. 
E. DASARTEORI 
1. Pengertian Anamnesis 
Anamnesis  adalah  pemeriksaan  yang  dilakukan  dengan  wawancara.Anamnesis  dapat  dilakukan  langsung 
kepada  pasien,  yang  disebut  sebagai  autoanamnesis,  atau  dilakukan  terhadap  orangtua,  wali,  orang  yang  dekat 
dengan  pasien,  atau  sumber  lain,  yang  disebut  sebagai  alloanamnesis.Termasuk  di  dalam  alloanamnesis  adalah 
semua keterangan dari dokter 
13 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
yang  merujuk,  catatan  rekaman  medik  (lihat  status  pediatrik  di  lampiran  1),  dan  semua  keterangan  yang  diperoleh 
selain  dari  pasiennya  sendiri.  Oleh  karena  bayi  dan  sebagian  besar  anak  belum  dapat  memberikan  keterangan 
sendiri, maka anamnesis pediatri lebih menggunakan alloanamnesis daripada autoanamnesis. 
(Modifikasi Buku Panduan Skill Lab FK UGM, 2001) 
2. TeknikAnamnesis 
Dalam melakukan anamnesis, pemeriksa harus berupaya agar tercipta suasana yang kondusif agar orangtua, 
pengantar,  atau  pasiennya  dapat  mengemukakan  keadaan  pasien  dengan  spontan,  wajar,  namun  tidak 
berkepanjangan.Pada  saat  yang  tepat  pemeriksa  perlu  mengajukan  pertanyaan-pertanyaan  yang  lebih  rinci  dan 
spesifik  sehingga  dapat diperoleh gambaran keadaan pasien yang lebih jelas dan akurat.Anak yang sudah besar (usia 
sekolah-  lanjut)  seringkali  dapat  menceritakan  sendiri  keadaan  sakitnya,  bahkan  seringkali  cukup  rinci  dan  jelas 
sehingga membantu pembuatan anamnesis. 
Biasanya  orang  yang  paling  berkompeten  untuk  memberikan  informasi  tentang  keadaan  anak  adalah  ibu 
pasien,  terutama  pada  anak  usia  balita.  Terkadang  bagi  ibu  yang  bekerja,  anamnesis  didapatkan  dari 
pramusiwi/babysitter. 
Anamnesis  biasanya  dilakukan  dengan  wawancara  secara  tatap  muka, dan keberhasilannya untuk sebagian 
besar  tergantung  pada  kepribadian,  pengalaman  dan  kebijakan  pemeriksa.Sebelum  mempelajari  cara  melakukan 
anamnesis,  beberapa  keterampilan  komunikasi  perlu  dimiliki.Keterampilan  tersebut  adalah  menunjukkan  empati, 
melakukan cross check dan mendapatkan umpanbalik. 
a. Menunjukkanempati 
Empati adalah kemampuan untuk dapat merasakan dan memahami perasaan orang lain. Empati dapat 
dilakukan melalui menjadi pembicara dan pendengar yang baik, dapat bertanya dengan baik,menjaga suasana, serta 
memahami bahasa verbal dan non verbal. Cara menunjukkan empati : Pertama kali melakukan pembicaraan yang 
baik, sambung rasa tetap dilakukan. Caranya adalah melalui: 
• Membangunkepercayaan Pendekatan yang dilakukan memang berfungsi sebagai alat untuk membangun 
kepercayaan.Pewawancara/dokter harus dapat meyakinkan bahwa dia adalah orang yang tepat untuk 
dipercaya.Duduk dengan tegak, biarkan keyakinan dan ketenangan bersinar keluar dari dada.Jangan lupa wajah 
cerah dan tersenyum.Ingatlah bahwa komunikasi yang dilakukan adalah demi kepentingan bersama.Dokter 
membawa kepentingan agar pasiennya dapat mengungkapkan permasalahannya dan pasien atau keluarganya 
membawa kepentingan dan permasalahannya sendiri.Disini dokter harus netral dan tidak memihak, siapun pasienitu. 
• Berikankesempatan. Agar pasien dapat mempercayai anda, berikan mereka kesempatan untuk berbicara, bertanya 
atau mengungkapkan perasaan mereka. 
14 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
• Sederajat. Ingatlah bahwa komunikasi yang dilakukan adalah sederajat, dalam arti bukan antara raja dan hamba 
sahaya, tetapi antara individu yang sederajat dengan individu atau beberapa individu yang sederajat. 
• Siapa yang diajakberbicara. 
oPerhatikan  siapa  yang  kita  ajak  berkomunikasi,  satu  orang,  dua  orang,  atau  beberapa  orang?  Mereka  berasal  dari 
mana, latar belakangnya apa (pendidikan, status sosial ekonomi). 
• Mengetahui tujuan melakukan wawancara; seorang dokter harus tahu tujuan komunikasi yangdilakukan. 
Menggali  informasi,  memberikan  informasi,  atau  menjawab  pertanyaan  dan  keluhan?Jangan  lupa  untuk 
selalu menggunakan bahasa yang sesuai dengan latar belakang responden. 
b. Melakukan cross-check Cara melakukan cross-check : 
Pada  saat-saat  tertentu  seseorang  dokter  perlu  melakukan  cross-checkterhadap  pertanyaan  pasien. 
Cross-checkini diperlukan agar dokter tidak salah atau keliru menangkap pembicaraan pasien. 
Cross-checkdapat dilakukan dengan: 
• Lakukanparaphrase 
Ulanglah beberapa bagian kalimat yang dinyatakan pasien. Contoh :―Nyerinya bagaikan tersengat listrik, begitu 
Pak Marudi?, bisa diceritakan lebih lanjut serangannya kapan saja?. 
• Pengulanganbiasdilakukandenganseluruhkalimat,biladiperlukan. Terutama bila menghadapi stagnasi (diam 
terlalulama) 
Contoh  :―Tadi  Bapak  mengatakan  sangat  menderita  akhir-akhir  ini,  mau  kerja  susah,  mau  tidur  susah,  dapat 
diceritakan lebih lanjut Pak, sejak kapan Bapak merasakan penderitaan tersebut?. 
• Pertanyaan dapat menggunakan cara dan bahasa yang benar dengan hasil yang sama. 
•  Cross-checkdapat  dilakukan  di  akhir  anamnesis  dengan  memberikan  ringkasan  terhadap  data  yang  telah  di 
ungkapkan  pasien.  ―  Jadi  Ibu  Sumirah  sudah  menderita nyeri di kepala sejak dua tahun yang lalu, kumat-kumatan, 
dan sudah pernah diobati sendiri,dst‖. 
c. Mendapatkan umpanbalik 
Selain  mendapatkan  data  yang  diperlukan,  seorang  dokter  juga  memerlukan  umpan  balik  dari 
pasiennya.Umpan  balik  diperlukan  agar  dokter  mengetahui,  pertanyaannya  jelas  atau  tidak,  informasi  atau 
keterangan yang diberikan dapat diterima dengan jelas atau tidak. 
15 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
Cara mendapatkan umpan balik adalah sebagai berikut : 
16 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
• Bila ada pertanyaan mendapatkan jawaban ― dahi berkerut, berarti pasien tidak paham dengan pertanyaan yang 
diajukan. Tanyakan pada pasien: Apakah Bapak 
kurangbegitujelaspertanyaansaya?‖Bilajawabannyaya,cobalahuntukbertanyakembali, gunakan bahasa yang lebih 
sederhana dansingkat. 
• Setelah anda memberikan nasehat atau informasi, berikan kesempatan pada pasien untuk bertanya, adakah 
informasi/nasehat yang kurangjelas. 
• Umpan balik dapat diberikan pasien setelah selesai anamnesis. Tanyakan pada pasien apakah ada hal-hal yang 
kurang jelas, atau pertanyaan yang kurangjelas. 
F. PROSEDUR ANAMNESIS 
Sistematika  dalam  melakukan  anamnesis  adalah  dengan  menanyakan:  identitas  pasien  dengan  lengkap, 
keluhan  utama,  riwayat  perjalanan  penyakit  sekarang,  riwayat  penyakit  terdahulu,  riwayat  pasien  ketika  di  dalam 
kandungan  ibu,  riwayat  kelahiran,  riwayat  makanan,  riwayat  imunisasi,  dan  riwayat  tumbuh  kembang.  Setelah 
dilakukan  anamnesis  secara  lengkap,  dilanjutkan  dengan  pemeriksaan  fisik  yang  telitu  dan  pemeriksaan  penunjang 
yang relevan sehingga didapatkan diagnosis yangtepat. 
(Matondang CS, dkk. Diagnosis Fisik pada Anak, edisi 2) 
1. IdentitasPasien 
Identitas  pasien  merupakan  bagian  yang  paling  penting  dalam  anamnesis.  Identitas  ini  diperlukan  untuk 
memastikan  bahwa  yang  diperiksa  benar-benar  anak  yang  dimaksud,  dan  tidak  keliru  dengan  anak  lain.  Kesalahan 
identifikasi  pasien  dapat  berakibat  fatal,  baik  secara  medis,  etika,  maupun  hukum.  Unsur-unsur  yang  terdapat pada 
identitas pasien adalah: 
• Nama 
• Umur Sebaiknya ditanyakan tanggal kelahiran anak. Hal ini penting untuk identitas, untuk mengetahui periode usia 
anak (neonatus, bayi, prasekolah, sekolah, akil baligh) yang mempunyai ke-khas-an sendiri dalam morbiditas dan 
mortalitas. Usia anak juga diperlukan untuk menginterpretasikan data pemeriksaan klinis apakah sesuai/ normal 
pada umurnya. 
• Jeniskelamin 
• Nama orangtua 
• Alamat : ditulis secaralengkap 
• Umur, pendidikan dan pekerjaanorangtua 
• Agama dan sukubangsa 
•  Data  keluarga  pasien  perlu  diketahui  dengan  akurat untuk memperoleh gambaran keadaan sosial-ekonomi-budaya 
dan  kesehatan  keluarga  pasien.  Dalam  resume  riwayat  keluarga  sebaiknya  dibuat  pedigri,  sehingga  tergambar 
dengan  jelas  hubungan  antara  anggota  keluarga,  terutama  apabila  ditemukan  kelainan  yang  mempunyai  aspek 
genetik herediter ataufamilial. 
17 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
2. Keluhanutama 
Keluhan  utama  yaitu  keluhan  atau  gejala  yang  menyebabkan  pasien dibawa berobat.Perlu diketahui bahwa 
keluhan  utama  tidak  selalu  keluhan  yang  pertama disampaikan oleh orangtua pasien; hal ini terutama pada orangtua 
yang pendidikannya rendah, yang kurang dapat mengemukakan esensi masalah. 
3. Riwayat PenyakitSekarang 
a. Keluhantambahan 
Keluhan tambahan merupakan keluhan/gejala lain selain keluhan utama. b. Riwayat perjalananpenyakit 
Pada  riwayat  perjalanan  penyakit  disusun  cerita  yang  kronologis,  terinci  dan  jelas  mengenai  keadaan 
kesehatan  pasien  sejak  sebelum  terdapat  keluhan  sampai  dibawa  berobat.  Bila  pasien  telah  dibawa  berobat 
sebelumnya,  hendaknya  ditanyakan  kapan  berobat, kepada siapa, dan obat apa yang telah diberikan serta bagaimana 
hasil  dari  pengobatan  tersebut.  Bila  orangtua mempunyai salinan resep, pemeriksa dapat memproleh informasi yang 
cukup  lengkap;  tetapi  bila  tidak,  dapat  ditanyakan  nama,  jenis,  warna  atau  kemasan  obat  (kapsul,  tablet,  sirup, 
puyer),  serta  dosis  obat  yang  diminum  (berapa  tablet/bungkus/sendok  dan  berapa  kali  diberikan  dalam  satu  hari). 
Hendaknya juga ditanyakan efek samping dan kemungkinan alergi. 
Pada umumnya, hal-hal berikut yang perlu ditanyakan dan diketahui pada riwayat perjalanan penyakit: 
• Lamanya keluhanberlangsung 
• Bagaimana sifat terjadinyagejala 
• Lokalisasi dan sifat keluhanlokal 
• Berat-ringannya keluhan danperkembangannya 
• Terdapatnya hal yang mendahuluikeluhan 
•  Apakah  keluhan  tersebut  baru pertama kali dirasakan ataukah sudah pernah sebelumnya; bila sudah pernah, dirinci 
apakah intensitas dan karakteristiknya sama atau berbeda, dan interval antara keluhan-keluhantersebut. 
• Apakah terdapat saudara sedarah, orang serumah atau sekeliling pasien yang 
menderita keluhan yangsama. 
• Upaya yang dilakukan dan bagaimanahasilnya. 
d. Riwayat penyakit yang pernahdiderita 
Penyakit  yang  pernah  diderita  anak  sebelumnya perlu diketahui, karena mungkin ada hubungannya dengan 
penyakit  sekarang,  atau  setidak-tidaknya  memberikan  informasi  untuk  membantu  penegakan  diagnosis  dan 
tatalaksana  penyakitnya  sekarang.Misalnya  anak  yang  pernah  mengalami  kejang  demam  kompleks  bila  sekarang 
datang  dengan  tanda-tanda  kejang  demam,  besar  kemungkinan  anak  tersebut  sekarang  mengalami  kejang  demam 
kompleks berulang. 
18 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
 
CSL Semester 3 
e. Riwayat kehamilanibu a. Umur ibu saathamil b. Keadaan kesehatan ibu selama hamil, ada atau tidaknya 
penyakit, serta upaya yang 
dilakukan untuk mengatasi penyakittersebut. c. Berapa kali ibu melakukan kunjungan antenatal dan kepada siapa 
(dokter spesialis, dokter 
umum, bidan, perawat/mantri,dukun). d. Apakah ibu mendapat TT/toksoid tetanus (terutama pada kasus 
tetanusneonatarum). e. Obat-obat yang diminum pada usia kehamilan muda/ TM I(kemungkinan menderita cacat 
bawaan). f. Kebiasaan ibu selama hamil: ditanyakan apakah ibu merokok, minuman keras, dan catatan 
makanan ibu selama kehamilan (khususnyaBBLR). g. Jarak kelahiran (jarak kelahiran yang dekat berhubungan 
dengan KEP, infeksi berulang 
seperti diare dan ISPA sertaBBLR) h. Jumlah kelahiran, termasuk aborsi (paritas yang tinggi berhubungan 
dengan KEP, infeksi 
berulang seperti diare dan ISPA sertaBBLR) 
f. Riwayatkelahiran 
Yang harus ditanyakan pada riwayat kelahiran mencakup: a. Tanggal dan tempatkelahiran b. Siapa 
yangmenolong c. Cara kelahiran (spontan, ekstraksi cunam, vakum, bedah Caesar). Pada kelahiran dengan 
instrument ditanyakan indikasi dari tindakantersebut. d. Adanya kehamilanganda e. Keadaan segera setelah 
kelahiran/ APGAR; lebih baik bila bisa melihat catatan medis dari rumah bersalin, puskesmas,dll. Kalau tidak ada 
cukup ditanyakan apakah bayi langsung 
menangisatautidak,warnakulitkemerahan/biru/merahdanbiru,gerakanaktif/tidak. f. Morbiditas pada hari-hari pertama 
setelah lahir (asfiksia, trauma lahir, infeksi intrapartum, 
ikterus dsb yang mungkin berhubungan dengan keadaansekarang). g. Masa kehamilan (apakah cukup bulan, 
kurang bulan, atau lebihbulan) h. Berat dan panjang bayi (mengetahui masa gestasi dan menilai kesesuaian masa 
gestasi 
denganBB/PB) 
Tabel 2. APGAR SKOR Skor 0 1 2 
A: Appearance Pucat 
Badan merah ekstremitas biru 
Seluruh tubuh kemerahan 
P: Pulse Tidak ada <100 >100 
G: Grimace Tidak ada Sedikit gerakan mimik 
Menangis, bersin 
batuk, 
19 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
A: Activity Lumpuh 
Gerakan aktif 
R: Respiratory effort Tidak ada Lemah dan tak teratur Menangis kuat 
JUMLAH 
APGAR skor= Normal (7-10), Agak rendah (4-6), rendah (0-3) 
(Sumber :Williams Obstetrics, 21st edition. 2001) 
g. Riwayatmakanan 
Pada anamnesis tentang riwayat makan diharapkan dapat diperoleh data tentang: a. Makanan yang dikonsumsi oleh 
anak, baik dalam jangka waktu pendek (beberapa waktu 
sebelum sakit) ataupun jangka panjang (sejakbayi). b. Kualitas dan kuantitas; apakah adekuat atau tidak; yaitu 
memenuhi angka kecukupan gizi 
(AKG) yangdianjurkan. 
Pada bayi untuk memperkirakan kuantitas dan kualitas makanan yang diterima perlu ditanyakan: 
a. Susu apa yang diberikan : ASI ataukah PASI (pengganti ASI), ataukeduanya. b. Apabila diberikan ASI apakah 
secaraeksklusif c. Cara pemberian ASI/ PASI d. On demand atau ad libitum, ataukah dengan jadwaltertentu. e. 
Volume pemberianASI/PASI. f. Untuk PASI tanyakan jenis dan mereknya, takaran, frekuensi, dan jumlah setiap 
kali 
pemberian. g. Pemberian makanan tambahan (MPASI): umur berapa mulai, jenis dan jumlahnya, serta 
jadwalpemberian. 
Pada  hakekatnya  anamnesis  tentang  ambilan  (intake)  makanan  ini  merupakan  analisis  makanan  secara 
kasar.Hasil  analisis  ini  berperan  terutama  pada  kasus  kelainan  gizi  dan  gangguan  tumbuh  kembang,  serta  harus 
digabungkan  dengan  data  lain,  yaitu  hasil  pemeriksaan  fisis,  laboratorium,  dan  antropometris,  sehingga  akhirnya 
dapat disimpulkan status nutrisi pasien secara lebih akurat. 
h. Riwayat Imunisasi 
Status imunisasi pasien penting untuk ditanyakan, meliputi: a. Imunisasi Dasar : BCG, polio, DPT, Campak 
danHepatitis-B 
Imunisasi ini dikenal juga dengan Imunisasi Program . b. Imunisasi lain: MMR (mumps, measles, rubella), 
hepatitis-A, Hib (untuk mencegah infeksi Haemophilus influenza tipe b), Influenza, Pneumokokus (PCV), HPV 
(Human Papilloma Virus) danTifoid Imunisasi ini dikenal juga sebagai Imunisasi Pilihan. 
20 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Ekstremitas sedikit fleksi 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
c. Imunisasiulangan/booster 
Informasi  tentang  imunisasi  diperlukan  untuk  mengetahui  status  perlindungan  pediatrik  yang  diperoleh, 
mungkin  dapat  membantu  diagnosis  pada  beberapa  keadaan  tertentu  (misalnya  penyakit  polio  hamper tidak pernah 
terjadi  pada anak yang sudah mendapat imunisasi polio secara benar).Informasi tentang imunisasi juga dapat dipakai 
sebagai umpan balik tentang perlindungan pediatrik yang diberikan. 
Jadwal lengkap imunisasi dapat dilihat pada gambar berikut : 
Gambar 1. Jadwal imunisasi (Rekomendasi IDAI 2017) 

( Sumber : Sari Pediatri Vol 13 No. 1 Juni 2017 ) 
21 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
i. Riwayat pertumbuhan danperkembangan a. Riwayatpertumbuhan 
Status  pertumbuhan anak terutama pada usia balita dapat ditelaah dari kurva berat badan terhadap umur dan 
panjang  badan/  tinggi  badan  terhadap  umur.  Data  ini  dapat  diperoleh  dari  KMS  atau  kartu  pemeriksaan  kesehatan 
lainnya  (dari  dokter  umum,  podiatrist,  BKIA).Data  BB  dan  PB/TB  selanjutnya  dipetakan  pada  peta  pertumbuhan 
(growth  chart)  BB dan PB/TB. Bila tidak ada data tertulis, tanyakan BB saat lahir, usia 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun dan 
3 tahun; apakah sesuai dengan standar normal (NCHS, depkes,WHO) 
Kurva  PB/TB  menggambarkan  status  pertumbuhan  yang  sebenarnya  dan  dapat  mendeteksi  riwayat 
penyakit  kronik,  KEP,  penyakit  endokrin,  dll.  Kurva  BB  penting  diketahui  pada  balita  khususnya  bayi,  untuk 
mengetahui  riwayat  pertumbuhan,  riwayat  kesehatan  anak  (BB  anak  mudah  sekali  turun,  terutama  pada  keadaan 
krisis  baik  aspek  fisik  maupun  psikososial.  Penilaian  kurva  BB  dan  TB/PB  hendaknya  disepadankan  dengan  data 
riwayat penyakit yang pernah diderita dan riwayat makan pasien. 
Catatan dapat dimuat dalam Kartu Menuju Sehat b. RiwayatPerkembangan 
Status  perkembangan  pasien  perlu  ditelaah  secara  rinci  untuk  mengetahui  apakah  semua  tahapan 
perkembangan  dilalui  dengan  mulus atau terdapat penyimpangan.Penilaian perkembangan bisa menggunakan KPSP 
tes (Untuk lebih jelasnya akan dibicarakan di materi CSLberikutnya―KPSP). 
Pada anak balita perlu ditanyakan: 
• Perkembangan motorikkasar 
• Perkembangan motorikhalus 
• Perkembangan social -personal 
• Perkembangan bahasa –adaptif Pada anak usia sekolah perlu ditanyakan: 
• Perkembangan, yang secara kasar dapat diketahui dengan menelaah prestasi belajar anak. 
• Menars dan telars (berhubungan dengan kelainanendokrin) 
• Umur pada saat tumbuh rambut pubik (berhubungan dengan kelainanendokrin) 
• Ada atau tidaknya kelainan tingkah laku danemosi 
2. DAFTARPUSTAKA 
• Anonim. 2001. Buku Panduan Skill Lab FK UGM.Yogyakarta 
• Anonim. 2008. Professional Buku Pedoman Imunisasi Di Indonesia -IDAI Edisi III. Jakarta.Indonesia 
• Gary Cunningham. Et al. 2001. Williams Obstetrics, 21st edition.McGraw-Hill 
• Matondang CS, dkk. Diagnosis Fisik pada Anak. Edisi 2.Jakarta 
22 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
CeklisLatihanAnamnesisPediatrik 
No Prosedur/ Aspek Latihan 
Umpan Balik ITEM INTERAKSI DOKTER-PASIEN 1 Mengucapkan salam pada awal wawancara 2 
Mempersilakan duduk berhadapan 3 Memperkenalkan diri 

Informed 
• menjelaskan kepentingan penggalian informasiyang benar tentang sakit pasien(anak) 

Consent 
• Meminta waktu & ijin untuk melakukanalloanamnesis ITEM PROSEDURAL 

Menanyakan identitas pasien : Nama (anak dan orang tua), Umur (anak dan orang tua), jenis kelamin (dicatat saja 
tidak perlu ditanyakan), alamat lengkap, pendidikan & pekerjaan orang tua, agama dan suku bangsa Pastikan 
menggali identitas tidak terkesan interogasi tidak harus berurutan dicari lengkap, boleh diselang-seling saat 
anamnesis berlangsung Menanyakan Riwayat Penyakit Sekarang 

a. Menanyakan keluhan utama Cross cek, dan Pastikan Keluhan Utama 8 b.Menanyakan keluhan lain/ tambahan 

c.Menggali informasi tentang riwayat penyakit sekarang (Lama, sifat, lokalisasi, berat-ringan gejala, hal yang 
mendahului, pertama kali/ tidak, saudara lain yang terkena, upaya pengobatan & hasilnya) 10 Menanyakan riwayat 
penyakit yang pernah diderita 
11 
Menggali informasi tentang riwayat kehamilan ibu Gali faktor resiko selama kehamilan, umur saat hamil, Peny. Saat 
kehamilan, ANC berapa kali, TT, obat-obatan, dll. 
12 
Menanyakan riwayat kelahiran pasien (per vaginam/bukan, Normal/tidak, yang membantu persalinan siapa?, 
dimana? BB/PB bayi, APGAR skor bayi.) 
13 
Menggali informasi tentang riwayat makan (kuantitas dan kualitas makanan jangka pendek dan jangka panjang) 
23 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
ASI ekslusif, PASI, MPASI, dll. 
14 
Menanyakan riwayat imunisasi (5 imunisasi wajib PPI →tanyakan) 
15 
Menggali informasi tentang riwayat pertumbuhan pasien (BB/PB /Umur →WHO) 
16 
Menggali informasi tentang riwayat perkembangan pasien (Motorik kasar, halus, sosial dan bahasa →rujuk KPSP) 
ITEM PENALARAN KLINIS 
17 
Melakukan cross check (paraphrase atau pengulangan terhadap apa yang dikatakan pasien) 
18 
Melakukan umpan balik (menanyakan hal-hal yang kurang jelas, atau pertanyaan yang kurang jelas). 19 Mencatat 
semua hasil anamnesis 20 Menyimpulkan dan menginterpretasikan hasil anamnesis 
ITEM PROFESIONALISME 21 Percaya diri, bersikap empati, tidak menginterogasi 22 Mengakhiri 
anamnesis dengan sikap yang baik 
24 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
SKRINING / PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN ANAK MENGGUNAKAN KUESIONER PRA 
SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) 
Oleh: dr. Dwita Oktaria,MPd.Ked 
A. TemaPembelajaran 
Pemeriksaan perkembangan anak dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan. 
B. Tujuan 
Mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. 
C. Alat danBahan 
 Formulir KPSP menurut umur, berisi 9-10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang telah dicapai 
anak. Sasaran KPSP anak umur 0-72 bulan.  Alat Bantu pemeriksaan berupa: 
o Pensil, o Kertas o Bola sebesar bolatennis o Kerincingan o Kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6buah o Kismis 
o Kacangtanah o Potongan biscuit kecil berukuran 0,5-1cm. 
D. Skenario 
Bu Ani 25 tahun,datang dengan membawa anaknya yang berusia 1,5 tahun dengan keluhan, belum bisa berjalan.. 
Lakukan pemeriksaan perkembangan anak dengan menggunakan KPSP Tugas Mahasiswa perseorangan : Membuat 
Video penilaian KPSP secara mandiri dengan mencari balita yang ada disekitar tempat tinggalnya 
E. DasarTeori 
Formulir KPSP adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal 
atau ada penyimpangan. Jadwal skrining / pemeriksaan KPSP adalah pada umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 
42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. 
25 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Bila  anak berusia dintaranya maka KPSP yang digunakan adalah yang lebih kecil dari usia anak. Contoh : bayi umur 
umur  7  bulan  maka  yang  digunakan  adalah  KPSP  6  bulan.  Bila  anak  ini  kemudian  sudah  berumur  9  bulan  yang 
diberikan  adalah  KPSP  9  bulan.Apabila  orang  tua  datang  dengan  keluhan  anaknya  mempunyai  masalah  tumbuh 
kembang  sedangkan  umur  anak  bukan  umur  skrining  maka  pemeriksaan  menggunakan  KPSP  untuk  umur skrining 
terdekat yang lebih muda. 
Interpretasi hasil KPSP : 
 Hitunglah berapa jawabanYa. 
o JawabanYa : Bila ibu/pengasuh anak menjawab:anak 
bisaatau pernah atau sering atau kadang-kadangmelakukannya. o Jawaban Tidak : Bila ibu/pengasuh anak 
menjawab:anak 
belum pernahmelakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidaktahu.  Jumlah jawabanYa 
o 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahapperkembangannya 
(S) o 7 atau 8, perkembangan anak meragukan(M) o 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan(P) 
•  Untukjawaban―Tidak‖,perlu  dirinci  jumlah  jawaban  tidak  menurut  jenis  keterlambatan  (gerak  kasar,  gerak 
halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian) 
Intervensi: 
Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S) 
• Beri pujian kepada Ibu karena telah mengasuh anak denganbaik. 
• Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangananak. 
• Berikanstimulasiperkembangananaksetiapsaat,seseringmungkin,sesuaid engan umur dan kesiapananak. 
• Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di Posyandu 
secarateratursebulan1kalidansetiapadakegiatanBinaKeluargaBalita(BKB). Jika anak sudah memasuki usia 
prasekolah (36 – 72 bulan), anak dapat 
26 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
diikutkan pada kegiatan di Pusat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD, Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak. 
• Lakukan pemeriksaan/skrining rutin menggunakan KPSP setiap 3 bulan pada anak 
berumurkurangdari24bulandansetiap6bulanpadaanakumur24sampai72b ulan 
Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M) 
• Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan pada anak lebih sering lagi, setiap saat dan 
seseringmungkin. 
• Ajarkan ibu cara melakukanintervensi Misalnya umur anak sekarang adalah 8 bulan 2 minggu, dan ia hanya 
bisa 7-8 YA. Lakukan stimulasi selama 2 minggu.Pada saat menilai KPSP kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan.Bila 
semua bisa, karena anak sudah berusia 9 bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan. 
• Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami ketertinggalanlagi. 
•  Bila  setelah  2  minggu  intensif  stimulasi,  jawaban  masih  (M)  =  7-8  jawaban  YA.  Konsultasikan  dengan  dokter 
spesialis anak atau ke rumah sakit dengan fasilitas klinik tumbuhkembang. 
F. Prosedur 
o Pada waktu pemeriksaan / skrining, anak harusdibawa. o Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal, bulan 
dan 
tahun anak lahir dan menjadikannya dalam bulan. o Bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 
bulan. Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan. Bila umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan 
menjadi 3bulan. o Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai 
dengan umur anak. o KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan,yaitu: 
▪ Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak, contoh: ―Dapatkahbayimakankuesendiri?‖ 
▪ Perintahkan kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakantugasyangtertulispadaKPSP.Contoh:―Pa 
da posisi bayi anda telentang, tariklah bayi anda 
27 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
pada pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk.‖ 
o Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab, oleh karena itu pastikan ibu/pengasuh anak 
mengerti apa yang ditanyakan kepadanya. o Tanyakan pertanyaan tersebut secara berurutan, satu persatu. Setiap 
pertanyaan hanya ada 1 jawaban, Yaatau Tidak. Catat jawaban tersebut padaformulir. o Ajukan pertanyaan yang 
berikutnya setelah ibu/pengasuh anak 
menjawab pertanyaan. o Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab. . 
KPSP pada bayi 3 bulan 
No PEMERIKSAAN YA TIDAK 1 Pada waktu bayi telentang, apakah masing- masing 
lengan dan tungkai bergerak dengan mudah? Jawab TIDAK bila salah satu atau kedua tungkai atau lengan bayi 
bergerak tak terarah/tak terkendali. 
Gerak kasar 
2 Pada waktu bayi telentang apakah ia melihat 
dan menatap wajah anda? 
Sosialisasi dan kemandirian 3 Apakah bayi dapat mengeluarkan suara- suara lain 
(ngoceh), disamping menangis? 
Bicara dan bahasa 4 Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti 
gerakan anda dengan menggerakkan kepalanya dari kanan/kiri ke tengah? 
Gerak halus 
28 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
CSL Semester 3 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Gerak 5 Pada waktu bayi telentang, apakah. Ia dapat mengikuti 
halus gerakan anda dengan menggerakkan kepalanya 
dari satu sisi hampir sampai pada sisi yang lain? 
6 Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan tersenyum, 
apakah ia tersenyum kembali kepada anda? 
Sosialisasi & kemandirian 7 Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia 
dapat mengangkat kepalanya seperti pada gambar ini? 
Gerak kasar 
8 Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia 
dapat mengangkat kepalanya sehingga membentuk sudut 45° seperti pada gambar ? 
Gerak kasar 
9 Padawaktubayitelungkupdialasyangdatar,apakahia 
dapatmengangkatkepalanyadengantegaksepertipada gambar? 
Gerak kasar 
10 Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau 
diraba-raba? 
Bicara dan bahasa 
29 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 6 bulan No 
PEMERIKSAAN YA TIDAK 1 Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti 
gerakan anda dengan menggerakkan kepala sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain? 
gerak halus 
2 Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala 
dalam keadaan tegak dan stabil? Jawab TIDAKbila kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri atau ke 
gerak kasar 
3 Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari 
bayi. (jangan meletakkan di atas telapak tangan bayi). Apakah bayi dapat menggenggam pensil itu selama beberapa 
detik? 
gerak halus 
4  Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat mengangkat dada dengan kedua lengannya sebagai penyangga 
seperti pada gambar ? 
Gerak kasar 
30 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Bicara 5 Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada 
& tinggi atau memekik tetapi bukan menangis? 
Bahasa 
6 Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari 
telentang ke telungkup atau sebaliknya? 
gerak kasar 
7 Pernahkah anda melihat bayi tersenyurn ketika 
melihat mainan yang lucu, gambar atau binatang peliharaan pada saat ia bermain sendiri? 
Sosialisasi& kemandirian 
8 Dapatkah bayi mengarahkan matanya pada benda kecil sebesar kacang, kismis atau uang logam? Jawab TIDAK 
jika ia tidak dapat mengarahkan matanya. 
gerak halus 
9 Dapatkah bayi meraih mainan yang diletakkan agak 
jauhnamunmasihberadadalamjangkauantangannya? 
gerak halus 
10 Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya 
lalu tarik perlahan-lahan ke posisi duduk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di 
sebelah kiri? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan. 
Gerak kasar 
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 9 bulan 
No PEMERIKSAAN YA TIDAK 
31 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Gerak 1 Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu 
kasar tarik perlahan-lahan ke posisi duduk. Dapatkah 
bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh 
kembali seperti gambar sebelahkanan. 
2 Pernahkah anda melihat bayi memindahkan mainan 
atau kue kering dari satu tangan ke tangan yang lain? Benda-benda panjang seperti sendok atau kerincingan 
bertangkai tidak ikut dinilai. 
Gerak halus 
3 Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, 
sapu tangan atau serbet, kemudian jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba mencarinya? Misalnya mencari di 
bawah meja atau di belakang kursi? 
Gerak halus 
4 Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti 
mainan/kue kering, dan masing- masing tangan memegang satu benda pada saat yang sama? Jawab TIDAK bila bayi 
tidak pernah melakukan perbuatan ini. 
Gerak halus 
5 Jika anda mengangkat bayi melalui 
ketiaknya ke posisi berdiri, dapatkah ia menyangga sebagian berat badan dengan kedua kakinya? Jawab YA bila ia 
mencoba berdiri dan sebagian berat badan tertumpu pada kedua kakinya. 
Gerak kasar 
32 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Gerak 6 Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda- 
halus benda kecil seperti kismis, kacang-kacangan, 
potongan biskuit, dengan gerakan miring atau menggerapai seperti gambar? 
7 Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah 
bayi duduk sendiri selama 60 detik? 
Gerak kasar 
8 Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri? Sosialisasi 9 Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam 
Bicara & 1 0 
Letakkan suatu mainan yang dinginkannya di luar 
Sosialisasi jangkauan bayi, apakah ia mencoba 
mendapatkannya 
& dengan mengulurkan lengan atau badannya? 
kemandirian 
Kuesioner Praskrining untuk Bayi 12 Bulan No PEMERIKSAAN YA TIDAK 1 Jika anda bersembunyi di 
belakang sesuatu/di pojok, 
kemudian muncui dan menghilang secara berulang- ulang di hadapan anak, apakah ia mencari anda atau 
mengharapkan anda muncul kembali? 
Sosialisasi & kemandirian 
2 Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba 
ambil pensil tersebut dengan perlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali? 
Gerak halus 
3 Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih 
dengan berpegangan pada kursi/meja? 
Gerak kasar 
33 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Bicara & bahasa 
5 Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi 
berdiri tanpa bantuan anda? 
Gerak kasar 
6 Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang 
yang belum ia kenal? la akan menunjukkan sikap malu- malu atau ragu- ragu pada saat permulaan bertemu dengan 
orang yang belum dikenalnya. 
Sosialisasi & kemandirian 
7 Apakah anak dapat mengambil Benda kecil seperti 
kacang atau kismis, dengan meremas di antara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar? 
Gerak halus 
8 Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan? Gerak kasar 9 Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak 
perlu 
kata-kata yang lengkap). Apakah ia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi ? 
Bicara & bahasa 
10 Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan 
tutup panel tidak ikut dinilai. 
Gerak halus 
Kuesioner Praskrining untuk 15 bulan 
No PEMERIKSAAN YA TIDAK 1 Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia 
pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup, panci tidak ikut dinilai 
Gerak halus 
2 Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan 
berpegangan? 
Gerak kasar 
3 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk 
tangan atau melambai-lambai? Jawab TIDAK bila ia membutuhkan kemandirianbantuan. 
Sosialisasi & kemandirian 
4 Apakah anak dapat mengatakan 2 suku 
katayangsama,misalnya:―ma-maatau―papa JawabYAbilaiamengeluarkansalah—satu suara tadi. 
34 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Bicara 4 Apakahanakdapatmengatakan―papa‖ketikaia 
& memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan 
Bahasa 
―mama‖memanggil/melihatibunya?JawabYAbilaanak mengatakan salah satudiantaranya. 5 Dapatkah anak berdiri 
sendiri tanpa 
berpegangan selama kira-kira 5 detik? 
Gerak kasar 
6 Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan 
selama 30 detik atau lebih? 
Gerak kasar 
7 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah 
anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali? 
Gerak kasar 
8 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang 
diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang 
menyenangkan 
Sosialisasi & kemandirian 
9 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan 
tanpa jatuh atau terhuyung- huyung? 
Gerak kasar 
10 Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti 
kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu seperti pada gambar ini 
Gerak halus 
Kuesioner Praskrining untuk Anak 18 bulan No PEMERIKSAAN YA TIDAK 
1 Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan 
atau melambai-lambai? Jawab TIDAK bila ia membutuhkan bantuan. 
Sosialisasi & kemandirian 
2 Apakahanakdapatmengatakan―papa‖ketika 
amemanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan ―mama‖jikamemanggil/melihatibunya? 
Bicara & bahasa 
3 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa 
berpegangan selama kira-kira 5 detik? 
Gerak kasar 
35 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Gerak 4 Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa 
kasar berpegangan selama 30 detik atau lebih? 5 Tanpa 
berpegangan atau menyentuh lantai, apakah 
anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai clan kemudian berdiri kembali? 
Gerak kasar 
6 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang 
diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang 
menyenangkan. 
Sosialisasi &kemandirian 
7 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang 
ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung? 
Gerak kasar 
8 Apakah anak anak dapat mengambil benda kecil 
seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada gambar ? 
Gerak halus 
9 Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda? 
Gerak halus; Sosialisasi & kemandirian 10 Apakah anak dapat memegang sendiri 
cangkir/gelas dan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah? 
Sosialisasi & kemandirian 
36 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Kuesioner Praskrining untuk Anak 21 bulan 
No PEMERIKSAAN YA TIDAK 
1 Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah 
anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali? 
Gerak kasar 
2 Apakah anak dapat menunjukkan apa yang 
diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang 
menyenangkan. 
Sosialisasi &kemandirian 
3 Apakah anak dapat berjalan di sepanjang 
ruangan tanpa jatuh atau terhuyung- huyung? 
Gerak kasar 
4 Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti 
kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada gambar ? 
Gerak halus 
5 Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia menggelindingkan/melemparkan kembali bola padaanda? 
Gerak halus 
6 Apakah anak dapat memegang sendiri 
cangkir/gelas clan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah? 
Sosialisasi &kemandirian 
7 Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yang anda lakukan? 
Sosialisasi &kemandirian 
8 Apakah anak dapat meletakkan satu kubus di atas 
kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Ya/Tidak Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5.0 cm 
Gerak halus 
37 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Bicara 9 Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 
& katayangmempunyaiartiselain―papa‖dan 
bahasa ―mama‖?. 10 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 
langkah atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan? (Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik 
mainannya) 
Gerak kasar 
Kuesioner Praskrining untuk Anak 24 bulan No PEMERIKSAAN YA TIDAK 1 Jika anda sedang melakukan 
pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa yang anda lakukan? 
Sosialisasi & kemandirian 2 Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di 
atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 — 5 cm. 
Gerak halus 
3 Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain "papa" dan "mama"? 
Bicara & bahasa 
4 Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah 
atau lebih tanpa kehilangan keseimbangan? (Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya). 
Gerak kasar 
5 Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: 
baju, rok, atau celananya? (topi dan kaos kaki tidak ikut dinilai). 
Gerak halus ; sosialisasi& kemandirian 6 Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab 
YA jika ia naik tangga dengan posisi tegak atau berpegangan pada dinding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK 
jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegangan 
padaseseorang. 7 Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar paling 
sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)? 
38 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
8 Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak 
tumpah? 9 Dapatkah anak membantu memungut 
mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta? 10 Dapatkah anak menendang bola kecil 
(sebesar 
bola tenis) ke depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai. 
Kuesioner Praskrining untuk Anak 30 bulan No PEMERIKSAAN YA TIDAK 1 Dapatkah anak melepas 
pakaiannya seperti: baju, rok, Sosialisasi & atau celananya? (topi dan kaos kaki tidak ikut dinilai) 
Sosialisasi & kemandirian 
2 Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? 
Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi tegak atau berpegangan pada dinding atau pegangan tangga. Jawab 
TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau anak harus 
berpegangan pada seseorang. 
Gerak kasar 
3 Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, 
dapatkah anak menunjuk dengan benar paling seclikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau 
bagian badan yang lain)? 
Bicara & Bahasa 
4 Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak 
tumpah? 
Sosialisasi & kemandirian 5 Dapatkah anak membantu memungut 
mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta? 
Bicara & bahasa 
6 Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) Gerak kasar ke depan tanpa berpegangan pada apapun? 
Mendorong tidak ikut dinilai. 
Gerak kasar 
7 Bila diberi pensil, apakah anak mencoret- coret 
kertas tanpa bantuan/petunjuk? 
Gerak halus 
39 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Gerak halus 
9 Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat 
berbicaraseperti―mintaminum‖,―mautidur‖? ―Terimakasih‖dan―Dadag‖tidakikutdinilai. 
Bicara & bahasa 
10 Apakah anak dapat menyebut 2 diantara 
gambar-gambar ini tanpa bantuan? 
Bicara & bahasa 
Kuesioner Praskrining untuk Anak 36 bulan No PEMERIKSAAN YA TIDAK 1 Bila diberi pensil, apakah 
anak mencoret-coret 
kertas tanpa bantuan/petunjuk? 
Gerak halus 
2 Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu 
persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm 
Gerak halus 
3 Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicaraseperti―mintaminum‖;―mautidur‖? 
―Terimakasih‖dan―Dadag‖tidakikutdinilai. 
Bicara & bahasa 
4 Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar- 
gambar ini tanpa bantuan? 
Bicara & bahasa 
5 Dapatkah anak melempar bola lurus ke arah perut Gerak kasar 
8 Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu 
persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm. 
40 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
atau dada anda dari jarak 1,5 meter? 6 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan 
memberi isyarat dengan telunjuk atau mata pada saat memberikan perintah berikut ini: 
―Letakkankertasinidilantai‖. ―Letakkankertasinidikursi‖. ―Berikankertasinikepadaibu‖. Dapatkah anak 
melaksanakan ketiga perintah tadi? 
Bicara & Bahasa 
7 Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurang- 
kurangnya 2.5 cm. Suruh anak menggambar garis lain di samping garis tsb. 
Gerak halus 
8 Letakkan selembar kertas seukuran buku di lantai. Apakah anak dapat melompati bagian lebar kertas dengan 
mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari? 
Gerak kasar 
9 Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri? Sosialisasi dan 
kemandirian 10 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda 
tiga sejauh 
sedikitnya 3 meter? 
Gerak kasar 
Kuesioner Praskrining untuk Anak 42 bulan No PEMERIKSAAN YA TIDAK 1 Dapatkah anak mengenakan 
sepatunya 
sendiri? 
Sosialisasi & Kemandirian 
2 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga 
sejauh sedikitnya 3 meter? 
Gerak kasar 
3 Setelah makan, apakah anak mencuci clan 
mengeringkan tangannya dengan balk sehingga anda ticlak perlu mengulanginya? 
Sosialisasi & kemandirian 
41 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Gerak kasar 
5 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. 
Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa 
didahului lari? 
Gerak kasar 
6 Jangan membantu anak dan jangan menyebut 
lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak menggambar 
lingkaran? 
Gerak halus 
7 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu 
persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm. 
Gerak halus 
8 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga 
atau permainan lain dimana ia ikut bermain clan mengikuti aturan bermain? 
Sosialisasi & kemandirian 9 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, 
kemeja,  baju  atau  kaos  kaki  tanpa  di  bantu?  (Tidak  termasuk  kemandirian  memasang  kancing,  gesper  atau  ikat 
pinggang) 
Sosialisasi & kemandirian 
Kuesioner Praskrining untuk Anak 48 bulan 
No PEMERIKSAAN YA TIDAK 1 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga 
sejauh sedikitnya 3 meter? 
Gerak kasar 
4 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya clan beri anak anda kesempatan 
melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih? 
42 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Sosialisasi 2 Setelah makan, apakah anak mencuci dan 
& mengeringkan tangannya dengan baik sehingga 
kemandirian anda tidak perlu mengulanginya? 3 Suruh anak 
berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 
kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih? 
Gerak kasar 
4 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. 
Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan tanpa 
didahului lari? 
Gerak kasar 
5 Jangan membantu anak dan jangan menyebut 
lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak menggambar 
lingkaran? 
Gerak halus 
6 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu 
persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm. 
Gerak halus 
7 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga 
atau permainan lain dimana ia ikut bermain dan mengikuti aturan bermain? 
Sosialisasi & kemandirian 
8 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, 
kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang) 
Sosialisasi & kemandirian 
43 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Bicara 9 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya 
& tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya 
bahasa menyebutkan sebagian namanya atau ucapannya sulit 
dimengerti. 
Kuesioner Praskrining untuk Anak 54 bulan No PEMERIKSAAN YA TIDAK 1 Dapatkah anak meletakkan 
8 buah kubus satu 
persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2-5 – 5 cm. 
Gerak halus 
2 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga 
atau permainan lain dimana ia ikut bermain dan mengikuti aturan bermain? 
Sosialisasi & kemandirian 
3 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, 
kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau ikat pinggang) 
Sosialisasi & kemandirian 
4 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya 
tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebut sebagian namanya atau ucapannya sulitdimengerti. 
Bicara & bahasa 
5 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. 
Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan. "Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?" "Apa yang 
kamu lakukan jika kamu lapar?" "Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?" 
Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan dengan gerakan atau isyarat. 
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah "menggigil" ,"pakai mantel‘ atau "masuk kedalam rumah‘. Jika lapar, 
jawaban yang benar adalah "makan" Jika lelah, jawaban yang benar adalah"mengantuk", "tidur", 
"berbaring/tidur-tiduran", "istirahat" atau "diam sejenak" 
Bicara & Bahasa 
44 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Sosialisasi 6 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau 
& pakaian boneka? 
kemandirian 7 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa 
berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia 
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih? 
Gerak kasar 
8 Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan 
menyebut kata "lebih panjang". Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak. Tanyakan: "Mana garis yang lebih 
panjang?" Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang. Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi 
pertanyaan tersebut. Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan tadi. Apakah anak dapat 
menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali dengan benar? 
Gerak halus 
9 Jangan membantu anak dan jangan memberitahu 
nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali 
kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini? 
Gerak halus 
10 Ikuti perintah ini dengan seksama. 
Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah berikut ini: "Letakkan kertas ini 
di atas lantai". "Letakkan kertas ini di bawah kursi". "Letakkan kertas ini di depan kamu" "Letakkan kertas ini di 
belakang kamu" Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas", "di bawah", "di depan" dan "di belakang‖ 
Bicara & bahasa 
45 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Kuesioner Praskrining untuk Anak 60 bulan No PEMERIKSAAN YA TIDAK 1 Isi titik-titik di bawah ini dengan 
jawaban anak. Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan. "Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?" 
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?" "Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?" 
Jawab YA bila anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar, bukan dengan gerakan atau isyarat. 
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah "menggigil" ,"pakai mantel‘ atau "masuk kedalam rumah‘. Jika lapar, 
jawaban yang benar adalah "makan" Jika lelah, jawaban yang benar adalah "mengantuk", "tidur", 
"berbaring/tidur-tiduran", "istirahat" atau "diam sejenak" 
Bicara & bahasa 
2 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau 
pakaian boneka? 
Sosialisasi & kemandirian 
3 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa 
berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia 
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih? 
Gerak kasar 
46 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Gerak 4 Jangan mengoreksi/membantu anak. 
halus Janganmenyebutkata―lebihpanjang‖. Perlihatkan 
gambar kedua garis ini pada anak. 
Tanyakan:―Managarisyanglebihpanjang?‖Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang. Setelah anak 
menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan tersebut. Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi 
pertanyaan tadi. Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali denganbenar? 
5 Jangan membantu anak dan jangan 
memberitahu nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 
kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini? 
Gerak halus 
47 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Bicara 6 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan 
& memberi isyarat dengan telunjuk atau mats 
bahasa pads saat memberikan perintah berikut ini: 
―Letakkankertasinidiataslantai‖.―Letakkankertasin idibawahkursi‖.―Letakkankertas 
inididepankamu‖―Letakkankertasinidi belakang kamu‖ Jawab YA hanya jika anak 
mengertiarti―diatas‖,―dibawah‖,―didepan‖ dan―dibelakang‖ 7 Apakah anak bereaksi dengan tenangdan 
tidak 
rewel (tanpa menangis atau menggelayut pada anda) pada saat andameninggalkannya? 
Sosialisasi &kemandiri an 8 Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak : 
―Tunjukkansegiempatmerah‖ ―Tunjukkansegiempatkuning‖ ̳Tunjukkansegiempatbiru‖ 
―Tunjukkansegiempathijau‖ Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar? 
Bicara & bahasa 
9 Suruh anak melompat dengan satu kaki 
beberapa  kali  tanpa  berpegangan  (lompatan  dengan  dua  kaki  tidak  ikut  dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali 
dengan satu kaki? 
Gerak kasar 
10 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian 
sendiri tanpa bantuan? 
Sosialisasi & kemandirian 
Kuesioner Praskrining untuk Anak 66 bulan 
No PEMERIKSAAN YA TIDAK 
48 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Gerak 1 Jangan membantu anak dan jangan memberitahu 
halus nama gambar ini, suruh anak menggambar seperti 
contoh ini di kertas kosong yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti 
contoh ini? 
2 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan telunjuk atau mats pads saat memberikan 
perintah berikut ini: "Letakkan kertas ini di atas lantai". "Letakkan kertas ini di bawah kursi". "Letakkan kertas ini di 
depan kamu" "Letakkan kertas ini di belakang kamu" Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas", "di bawah", 
"di depan" dan "di belakang‖ 
Bicara & bahasa 
3 Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak 
rewel (tanpa menangis atau menggelayut pada anda) pada saat anda meninggalkannya? 
Sosialisasi & kemandirian 
4 Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak : 
"Tunjukkan segi empat merah" "Tunjukkan segi empat kuning" ̳Tunjukkansegiempatbiru‖ "Tunjukkan segi empat 
hijau" Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar? 
Bicara & bahasa 
5 Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa 
kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan 
satukaki? 
Gerak kasar 
6 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri 
tanpa bantuan? 
Sosialisasi & kemandirian 
49 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Gerak 7 Suruh anak menggambar di tempat kosong yang 
halus tersedia. Katakan padanya: "Buatlah gambar orang". 
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/ mengingatkan anak bila ada bagian yang belum tergambar. 
Dalam memberi nilai, hitunglah berapa bagian tubuh yang tergambar. Untuk bagian tubuh yang berpasangan seperti 
mata, telinga, lengan dan kaki, setiap pasang dinilai satu bagian. Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian 
tubuh? 
8 Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 7, 
dapatkah anak menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh? 
Gerak halus 
9 Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat 
yang belum selesai ini, jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan: "Jika kuda besar maka tikus ......... 
"Jika api panas maka es ......... "Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang ......... Apakah anak menjawab dengan 
benar (tikus kecil, es dingin, ayah seorang pria) ? 
Bicara & bahasa 
10 Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar 
bola tenis/bola kasti hanya dengan menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai) 
Gerak kasar 
Kuesioner Praskrining untuk Anak 72 bulan No PEMERIKSAAN YA TIDAK 
50 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Bicara 1 Jangan menunjuk, membantu atau 
& membetulkan, katakan pada anak : 
Bahasa 
―Tunjukkan segi empat merah‖ ―Tunjukkansegiempatkuning‖ ―Tunjukkan segi empat biru‖ ―Tunjukkan 
segi empat hijau‖ Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar? 2 Suruh anak melompat dengan satu 
kaki beberapa 
kali tanpa berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan 
satu kaki? 
Gerak kasar 
3 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian 
sendiri tanpa bantuan? 
Sosialisasi & kemandirian 4 Suruh anak menggambar di tempat kosong yang 
tersedia. Katakan padanya: "Buatlah gambar orang". Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/ 
mengingatkan anak bila ada bagian yang belum tergambar. Dalam memberi nilai, hitunglah berapa bagian tubuh 
yang tergambar. Untuk bagian tubuh yang berpasangan seperti mata, telinga, lengan dan kaki, setiap pasang dinilai 
satu bagian. Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh? 
Gerak halus 
5 Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 
7, dapatkah anak menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh? 
Gerak halus 
51 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Sosialisasi 6 Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat- 
kalimat yang belum selesai ini, jangan membantu 
& kecuali mengulang pertanyaan: 
kemandirian "Jika kuda besar maka tikus "Jika api panas maka es 
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah 
seorang pria) ? 7 Apakah anak dapat menangkap bola kecil 
sebesar bola tenis/bola kasti hanya dengan menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai). 
Gerak kasar 
8 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan beri anak ands kesempatan 
melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 11 detik atau lebih? 
Gerak kasar 
9 Jangan membantu anak clan jangan memberitahu 
nama gambar ini, Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia- Berikan 3 
kalikesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini? 
Gerak halus 
10 lsi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali mengulangi pertanyaan sampai 3 kali 
bila anak menanyakannya. "Sendok dibuat dari apa?" "Sepatu dibuat dari apa?" "Pintu dibuat dari apa?" Apakah 
anak dapat menjawab ke 3 pertanyaan di atas dengan benar? Sendok dibuat dari besi, baja, plastik,kayu. Sepatu 
dibuat dari kulit, karet, kain, plastik, kayu. 
bicara& bahasa 
52 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
b. Ceklis Latihan Pemeriksaan Keterampilan KPSP NO KRITERIA Umpan Balik 
1 Mempersiapkan instrument pemeriksaan dan 2 Memperkenalkan diri kepada orangtua bayi /anak 3 Menjelaskan 
tujuan pemeriksaan KPSP pada 4 Mencatat nama anak, tanggal lahir, tanggal 5 Menentukan formulir yang sesuai 
dengan umur anak 6 Melakukan pemeriksaan KPSP secara berurutan 7 Menentukan hasil pemeriksaan (scoring) 8 
Menginterpretasikan hasil pemeriksaan sbb: 
Sesuai :S Meragukan :M Penyimpangan :P 9 Memberikan advis / konsultasi kepada orangtua 10 Mengucapkan 
terimakasih kepada orangtua 
53 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
ANAMNESIS PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN PASIEN DEMAM(TROPIK 
INFEKSI) dr. Dina Tri Amalia 
A. TEMA: 
Keterampilan Komunikasi Anamnesis Penyakit Tropik Infeksi 
B. TUJUAN PEMBELAJARAN 
1.Tujuan instruksionalumum 
Mahasiswa mampu melakukan anamnesis penyakit tropik infeksi dengan baik dan benar 2. Tujuan 
instruksionalkhusus 
• Mahasiswa dapat mengawali dan mengakhiri anamnesis secaraurut 
• Mahasiswa mengucapkan salam pembuka di awal dan penutup diakhir 
• Mahasiswa dapat menggali informasi dengan detail, namun relevan dengan permasalahan terutama masalah 
penyakit tropikinfeksi 
• Mahasiswa dapat menunjukkan penampilan yangbaik 
• Mahasiswa dapat menjaga suasana proses anamnesis yangbaik 
• Mahasiswa dapat memahami dan menggunakan bahasa yang dipahamiresponden 
• Mahasiswa dapat menghindari sikapinterogasi 
• Mahasiswa dapat melakukan crosscheck 
• Mahasiswa dapat bersikapnetral 
• Mahasiswa dapat melaksanakan umpanbalik 
• Mahasiswadapatmencatathasilanamnesisdenganjelassertamenyimpulkanhasil anamnesis. 
C. ALAT DAN BAHAN 
• Meja dan kursiperiksa 
54 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
D. SKENARIO 
Seorang pasien laki - laki berumur 32 tahun, datang ke praktek anda dengan keluhan demam terus menerus sejak 3 
hari yang lalu . 
E. DASARTEORI 
Penyakit infeksi sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia.Hal ini disebabkan karena 
penyakit infeksi menjadi penyebab kesakitan dan kematian tertinggi, terutama di negara-negara tropik seperti 
Indonesia.Penyakit tropik infeksi dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, jamur maupunparasit. Jenis 
penyakit tropik infeksi antara lain: 
►Penyakit Infeksi oleh Bakteri: TBC, difteria, pertusis, tetanus neonatorum, demam tifoid, 
kusta, pes, antraks. 
►Penyakit Infeksi oleh Virus : DBD, chikungunya, campak, hepatitis, rabies, HIV-AIDS, 
varisela, flu burung, SARS, polio. 
►Penyakit Infeksi oleh Jamur : histoplasmosis, koksidioidomikosis, kandidiasis 
►Penyakit Infeksi oleh Parasit: malaria, cacing, filariasis 
Beberapa  penyakit  tropik  infeksi yang telah dikenal sejak lama dan masih tetap menjadi masalah seperti malaria dan 
demam  berdarah,  akhir-akhir  ini  menunjukkan  kecenderungan  peningkatan  angka  kesakitan  maupun  kematian.  Di 
sisi  lain,  berbagai  penyakit  yang  secara  klinis  hanya  menunjukkan  gejala  ringan  dan  dianggap  tidak  mengancam 
jiwa  (non  life  threatening)  seperti  malaria  tanpa  penyulit,  toksoplasmosis  dan  infeksi  cacing,  sering  kali  tidak 
terdiagnosis,  bahkan  terlepas  dari  perhatian  kita  sehingga  tidak  tertangani  dengan  baik.  Untuk  menghindari hal ini, 
selain  dilakukan  pemeriksaan  fisik  dan  laboratorium  sebagai  penunjang  diagnosis  maka  kita  perlu  melakukan 
anamnesis  yang  baik.Sebab  anamnesis  yang  baik  seringkali  sudah  dapat  mengarahkan  masalah  pasien ke diagnosis 
penyakit tertentu. 
Anamnesis  adalah  wawancara  yang  dilakukan  dokter  kepada  pasien.Anamnesis  dapat  langsung  dilakukan  terhadap 
pasien  sendiri  (autoanamnesis)  tetapi  dapat  juga  dilakukan  dengan  menanyai  keluarga  atau  yang  menemani  pasien 
misal  pada  anak  –anak  atau  bila  pasien  dalam  keadaan  gawat  (allo-anamnesis).Dalam  melakukan  anamnesis 
diperlukan  teknik  komunikasi  dengan  rasa  empati  yang  tinggi  dan  teknik  komunikasi  ini  terdiri  atas  komunikasi 
verbal dan nonverbal yang harus diperhatikan. Pada saat anamnesis, 
55 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
tanyakanlah  hal-hal  yang  logis  mengenai  penyakit  pasien,  dengarkan  dengan  baik  apa  yang  dikatakan  pasien  serta 
jangan  memotong  pembicaraan  pasien  bila  tidak  perlu.  Selain  melakukan  komunikasi  verbal,  maka  selama 
anamnesis  juga  harus  diperhatikan  tingkah  laku  non  verbal  yang  secara  tidak  sadar  ditunjukkan  oleh  pasien, 
misalnya  gelisah,  cemas,  kesakitan,  dan  lain  sebagainya.  Anamnesis  yang  baik  akan  berhasil  bila  kita  membangun 
hubungan  yang  baik  dengan  pasien,  sehingga  pasien  merasa  aman  dan  nyaman  untuk  menceritakan  masalah 
penyakitnya dengandokter. 
Diagnosis dan penatalaksanaan penderita penyakit tropik infeksi dalam praktek sehari-hari masih sering berdasarkan 
gejala klinis terutama febris atau demam.Demam pada umumnya diartikan sebagai suhu tubuh di atas 37,20C. 
Berikut akan kita bahas beberapa tipe demam yang akan kita jumpai sehingga dapat membantu dalam menegakkan 
diagnosis: a. Demam septik : pada tipe demam septik, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada 
malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi 
hari,seringdisertaikeluhanmenggigildanberkeringat.Bilademamyangtinggitersebut turun ke tingkat yang normal 
dinamakan juga demamhektik. b. Demam remiten : pada tipe demam remiten, suhu badan dapat turun setiap hari 
tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat 
dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat pada demam septik. Demam remiten ditemukan pada demam tifoid 
fase awal dan berbagai penyakitvirus. c. Demam intermiten : pada tipe demam intermiten, suhu badan turun ke 
tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi setiap dua hari sekali 
disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam di antara dua serangan demam disebut kuartana. Misal: 
malaria vivax, malaria ovale, malaria malariae d. Demam kontinyu : pada tipe demam kontinyu, variasi suhu 
sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Variasi diurnal yang terjadi antara 0,55-0,82oC. Pada tingkat 
demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia. Contoh demam kontinyu meliputi demam tifoid, 
malaria falciparum, dansebagainya. e. Demam siklik : pada tipe demam siklik, terjadi kenaikan suhu badan selama 
beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan 
suhu sepertisemula. 
56 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Suatu  tipe  demam  kadang-kadang  dapat  dihubungkan  dengan  suatu  penyakit  tertentu,  tetapi  kadang-kadang  sama 
sekali  tidak  dapat  dihubungkan  dengan  suatu  sebab  yang  jelas.  Bila  demam  disertai  keadaan  seperti sakit otot, rasa 
lemas,  tak  nafsu  makan  dan  mungkin  ada  pilek,  batuk  dan tenggorok sakit, biasanya digolongkan sebagai influenza 
atau  common  cold.Dalam  praktek,  90%  dari  para  pasien  dengan  demam  yang  baru  saja  dialami,  pada  dasarnya 
merupakan  suatu  penyakit  yang  self-limiting  seperti  influenza  atau  penyakit  virus  sejenis  lainnya.Namun  hal  ini 
tidak berarti kita tidak harus tetap waspada terhadap suatu infeksibakterial. 
Beberapa hal yang secara khusus perlu diperhatikan pada demam adalah: A. Cara timbuldemam B. Lamademam C. 
Sifat hariandemam D. Tinggidemam E. Keluhan dan gejala lain yang menyertaidemam Demam yang tiba-tiba tinggi 
lebih sering disebabkan oleh penyakit virus. 
Demam Belum Terdiagnosis (Fever of Unknown Origin) Yaitu suatu keadaan dimana seorang pasien mengalami 
demam terus menerus selama 3 minggu dengan suhu badan di atas 38,30C dan tetap belum ditemukan penyebabnya 
walaupun telah diteliti selama satu minggu secara intensif dengan menggunakan sarana laboratorium dan penunjang 
medis lainnya. 
Demam Obat (Drug Fever) Diperkirakan bahwa efek samping pengobatan berupa demam obat terjadi pada 3-5% 
dari seluruh reaksi obat yang dilaporkan. Salah satu ciri demam obat adalah bahwa demam akan timbul tidak lama 
setelah pasien mulai dengan pengobatan. Tipe demam obat dapat berupa remiten, intermiten, hektik, atau 
kontinyu.Demam dengan cepat menghilang bila pengobatan dihentikan dan merupakan sebuah tanda patognomonis 
untuk jenis demam ini. 
F. PROSEDUR 
Anamnesis  yang  baik akan terdiri dari identitas, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, 
anamnesis sistem, riwayat penyakit dalam keluarga, dan riwayat pribadi. 
57 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
1. IdentitasPasien 
Identitas pasien merupakan bagian yang paling penting dalam anamnesis.Kesalahan identifikasi pasien dapat 
berakibat fatal, baik secara medis, etika, maupun hukum. Identitas diperlukan untuk memastikan bahwa pasien yang 
dihadapi adalah memang benar pasien yang dimaksud, selain itu juga diperlukan untuk data penelitian , asuransi, 
dan lain sebagainya. Identitas meliputi: nama lengkap pasien, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, 
pendidikan, pekerjaan, suku bangsa, dan agama. Alamat pasien harus ditanyakan secara jelas dan lengkap sebab 
selain untuk keperluan data pasien, juga untuk mengetahui apakah pasien berasal dari daerah endemik suatu 
penyakit.Riwayat pekerjaan juga penting ditanyakan untuk menganalisis resiko penyakit dari lingkungan kerja 
pasien. Misalnya orang-orang yang bekerja di sawah, pertanian, perkebunan, peternakan, pekerja tambang, pekerja 
di rumah potong hewan, atau orang – orang yang mengadakan perkemahan di hutan, serta dokter hewan memiliki 
resiko tinggi untuk tertular penyakit leptospirosis. 
2. KeluhanUtama 
Keluhan  utama  yaitu  keluhan  atau  gejala  yang  dirasakan  pasien  yang  membawanya  pergi  ke  dokter  untuk 
berobat.Keluhan  utama  sangat  dibutuhkan  dalam  mengumpulan  informasi  masalah.Bahkan  untuk  pasien  yang 
datang  hanya  untuk  sekedar  pemeriksaan  rutin.Dalam  menuliskan  keluhan  utama,  harus  disertai  dengan  indikator 
waktu,  berapa  lama  pasien  mengalami hal tersebut.Misalnya : buang air besar encer seperti cucian beras sejak 1 hari 
yang lalu. 
Seringkali keluhan utama bukan merupakan kalimat yang pertama kali diucapkan oleh pasien, sehingga dokter harus 
pandai-pandai  menentukan  yang  mana  keluhan  utama  pasien  dari  sekian  banyak  cerita  yang  disampaikan  oleh 
pasien.  Hal  lain  yang  juga  harus  diperhatikan  adalah  pasien  mengeluhkan  hal-hal  yang  sebenarnya  bukan  masalah 
pokok  atau  keluhan  utamanya,  misalnya  mengeluh  lemas  dan  tidak  nafsu  makan  sejak  beberapa  hari  lalu,  tetapi 
sesungguhnya ia mengalami demam yang tidak diceritakan segera pada waktu ditanyakan dokter. 
3. Riwayat PenyakitSekarang 
58 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Riwayat  perjalan  penyakit  merupakan  cerita  yang  kronologis,  terinci  dan  jelas  mengenai  keadaan  kesehatan pasien 
sejak  sebelum  keluhan  utama,  sampai  pasien  datang  berobat.  Pasien  diminta  menceritakan  gejala-gejala  yang 
muncul dengankata- 
59 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
katanya  sendiri.  Informasi  tambahan  tentang  keluhan  pasien  dapat  diperoleh  dengan  mengajukan  pertanyaan  yang 
spesifik.  Riwayat perjalanan penyakit disusun dalam bahasa Indonesia yang baik sesuai dengan apa yang diceritakan 
pasien,  tidak  boleh  menggunakan  bahasa  kedokteran,  apalagi  melakukan  interpretasi  dari  apa  yang  dikatakan  oleh 
pasien.  Dalam  mewawancarai  pasien  gunakanlah  kalimat  terbuka  (kata  tanyaapa,  mengapa,  bagaimana,  bilamana), 
bukan  kalimat  tertutup/  kata  tanya  yang  mendesak  sehingga  pasien  hanya  dapat  ya  dan  tidak,  kecuali  bila  akan 
memperjelas sesuatu yang kurang jelas. 
Dalam melakukan anamnesis , harus diusahakan mendapatkan data-data sebagai berikut: 1. Waktu dan lama 
keluhanberlangsung 2. Sifat dan beratnya serangan, misalnya mendadak, perlahan-lahan, terus-menerus, hilang 
timbul, cenderung bertambah berat atauberkurang 3. Lokalisasi dan penyebarannya, menetap, menjalar , 
atauberpindah-pindah 4. Hubungan dengan waktu, misalnya pagi lebih sakit daripada siang dan sore, atau terus- 
menerus tidak mengenalwaktu 5. Hubungannya dengan aktifitas, misalnya bertambah berat jika melakukan 
aktifitas, atau 
bertambah ringan jikaberistirahat. 6. Keluhan-keluhan lain yang menyertai serangan, misalnya keluhan yang 
mendahului 
serangan, atau keluahan lain yang bersamaan denganserangan 7. Apakah keluhan pertama kali atau 
sudahberulang 8. Faktor risiko dan pencetus serangan , termasuk faktor-faktor yang memperberat atau 
meringankanserangan 9. Apakah ada saudara sedarah , atau teman-teman dekat yang menderita keluhan yang 
sama 10. Riwayat perjalanan ke daerah endemis untuk penyakit tertentu, misalnya malaria, kolera, dan lain 
sebagainya. Memastikan juga asal/tempat tinggal pasien dari daerah endemis atautidak. 11. Perkembangan penyakit, 
kemungkinan telah terjadi komplikasi atau gejalasisa 12. Upaya yang sudah dilakukan untuk mengurangi keluhan 
dan bagaimana hasilnya, jenis- jenis obat yang telah diminum oleh pasien, juga tidakan medis yang dilakukan 
(riwayat pengobatan kuratif maupunpreventif) Setelah semua data terkumpul , usahakan untuk membuat diagnosis 
sementara dan diagnosis diferensial. 
60 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
4. Riwayat penyakitdahulu 
Bertujuan  untuk  mengetahui  kemungkinan-kemungkinan  adanya  hubungan  penyakit  yang  pernah  diderita  dengan 
penyakit  sekarang.Tanyakan  pula  apakah  pasien  pernah  mengalami  kecelakaan,  operasi,  riwayat  alergi  obat  dan 
makanan.  Obat  -obatan  yang  pernah  diminum  oleh  pasien  juga  harus  ditanyakan,  misalnya  riwayat  minum  obat 
malaria  1  bulan  sebelumnya,  termasuk  pengobatan  dengan  steroid,  kontrasepsi,  transfusi,  kemoterapi,  dan  riwayat 
imunisasi.  Bila  pasien  pernah  melakukan  berbagai  pemeriksaan  medis,  maka  harus  dicatat  dengan  seksama, 
termasuk hasilnya. 
5. Anamnesis susunansistem 
Anamnesis susunan sistem bertujuan mengumpulkan data-data positif dan negatif yang berhubungan dengan 
penyakit yang diderita pasien berdasarkan alat tubuh yang sakit. Anamnesis ini juga dapat menjaring masalah pasien 
yang terlewat pada waktu pasien menceritakan Riwayat penyakit Sekarang.Hal ini dirasa perlu untuk latihan 
mahasiswa dalam melakukananamnesis. a. Kepala : sakit kepala, pusing berputar,dll b. Mata : mata kuning, 
penglihatan kabur, fotofobia, lakrimasi, nyeri belakang mata 
(retro-orbital), kelopak mata cekungdll c. Telinga : nyeri telinga, keluar cairan dari telinga, pendengaran 
berkurang,dll d. Hidung : pilek, mimisan,bersin,dll e. Mulut : bibir kering, pecah-pecah, sariawan,dll f. Tenggorok : 
nyeri menelan, susah menelan, suara serak,dll g. Leher : pembesaran/ nyeri kelenjar gondok, pembesaran/ nyeri 
kelenjar getah 
bening, pembengkakan jaringan lunak pada leherdll h. Jantung : berdebar-debar, sesak, nyeri dada,dll i. Paru : 
batuk (kering, berdahak, darah), sesak nafas,dll j. Gastrointestinal -anorektal : diare (BAB cair dan banyak, BAB 
berdarah, BAB seperti cucian beras), mual, muntah, susah BAB (konstipasi), perut kembung, nyeri perut, muntah 
darah, BAB berdarah, nafsu makan menurun, rasa gatal maupun nyeri pada anusdll k. 
Salurankemih:nyeriBAK,tidakbisaBAK,BAKsedikit/tidakada(oligouri/anuri), 
BAK berdarah (hematuri), BAK berwarna gelap( seperti air teh), dll l. Daerah inguinal dan kelamin : nyeri dan 
bengkak penis maupun vagina, buah zakar 
nyeri dan bengkak, keputihan, pembesaran KGB inguinal, nyeri inguinaldll 
61 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
m. Neurologik : kejang, gangguan kesadaran, kesemutan,dll n. Psikologik : disorientasi, gelisah,dll o. Kulit : ruam 
kulit, gatal, rasa panas pada kulit, kulit kuning, pucatdll p. Muskuloskeletal : nyeri sendi, bengkak sendi, nyeri otot, 
kejang otot, kelemahan 
otot, nyeritulang q. Ekstrimitas : bengkak tungkai, nyeri tungkai, gatal pada kakidll 
6. Riwayat Penyakit DalamKeluarga 
Penting untuk mencari kemungkinan penyakit herediter, familial , atau penyakit infeksi. Pada penyakit kongenital 
perlu ditanya juga riwayat kehamilan dan kelahiran. 
7. RiwayatPribadi 
Riwayat  pribadi  meliputi  data-data  sosial,  ekonomi, pendidikan, dan kebiasaan.Perlu juga ditanyakan apakah pasien 
mengalami  kesulitan  dalam  kehidupan  sehari-hari  seperti  masalah  keuangan,  pekerjaan  dan  sebagainya.  Kebiasaan 
pasien  yang  juga  harus  ditanyakan  adalah  riwayat  merokok,  minuman  alkohol,  dan  penyalahgunaan  obat-obat 
terlarang (Narkoba) 
Pasien-  pasien  yang  sering  melakukan  perjalan  juga  harus  ditanyakan  tujuan  perjalanan yang telah dilakukan untuk 
mencari  kemungkinan  tertular  penyakit  infeksi  tertentu  di  tempat  tujuan  perjalanannya.Bila  ada  indikasi,  riwayat 
perkawinan  dan  kebiasaan  seksualnya  harus  ditanyakan.Anamnesis  juga  mengenai  lingkungan  tempat  tinggal 
pasien,  termasuk  keadaan  rumahnya,  sanitasi,  sumber  air  minum,  ventilasi,  jamban,  tempat  pembuangan  sampah 
dansebagainya. 
Pada  penularan  penyakit  infeksi,  faktor  lingkungan  mempunyai  pengaruh  yang  sangat  penting.Berbagai  penyakit 
infeksi  ditularkan  lewat  sekret  nasofaringeal,  ekskret  urine  dan  feses,  lewat  kontak,  lewat  binatang  vektor,  atau 
bahkan  lewat  partikel  udara.Misalnya  :  pada  penyakit  demam  tifoid,  Salmonella  typhi ditransmisikan lewat saluran 
gastrointestinal,  terutama  oleh  makanan  atau  air  terkontaminasi  yang  kemudian  masuk  ke  saluran  cerna.  Maka, 
mungkin  saja  penderita  tertular  penyakit  lewat  teman/  keluarga  satu  rumah  yang  menderita  keluhan  yang  sama. 
Lingkungan rumah penderita yang banyak tikusnya, hal ini dapat menjadi suatu dugaan keterkaitan dengan penyakit 
62 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
leptospirosis. Kebiasaan memelihara binatang seperti kucing, anjing juga perlu ditanyakan untuk mengetahui faktor 
resiko terinfeksi penyakit. 
Anamnesis  mengenai  kebiasaan  makan  dan  minum  seharti-hari  pasien  juga  penting  ditanyakan.  Misalnya,  pasien 
yang  memiliki  kebiasaan  memakan  ikan  mentah,  tidak  memasak  air  yang  akan  diminum,  atau memakan tumbuhan 
yang tidak dimasak, memiliki resiko tinggi terinfeksi cacing hati, dan sebagainya. 
G. Daftar Pustaka 
• Anonim. 2001. Buku Panduan Skill Lab FK UGM.Yogyakarta 
• Soedarmo,SumarmoS.P,dkk.2010.BukuAjarInfeksidanPediatriTropis.IDAI: 
Jakarta 
• Sudoyo, Aru W, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I dan Jilid III. Ilmu 
Penyakit Dalam FKUI:Jakarta 
• Widoyo. 2005. Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan 
Pemberantasannya. Erlangga:Jakarta 
H. Cek List Latihan : Anamnesis Penyakit Yang Berhubungan Dengan Keluhan Demam 
(Tropik Infeksi) 
No Prosedur/ Aspek Latihan Umpan Balik 
ITEM INTERAKSI DOKTER-PASIEN 1 Mengucapkan salam pada awal wawancara 2 Mempersilakan duduk 
berhadapan 3 Memperkenalkan diri 

Informed 
• menjelaskan kepentingan penggalian informasi yang benar tentangsakit pasien 

Consent 
• Meminta waktu & ijin untuk melakukan alloanamnesis jikadiperlukan ITEM PROSEDURAL 6 Menanyakan 
identitas pasien : 
63 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
Nama , Umur , jenis kelamin (dicatat saja tidak perlu ditanyakan), alamat lengkap, pekerjaan, agama dan 
sukubangsa Pastikan menggali identitas tidak terkesan interogasi tidak harus berurutan dicari lengkap, boleh 
diselang-seling saat anamnesis berlangsung Menanyakan Riwayat Penyakit Sekarang 

a. Menanyakan keluhan utama 
Cross cek, dan Pastikan Keluhan Utama 8 b. Menanyakan keluhan lain/ tambahan 

c. Menggali informasi tentang riwayat 
penyakitsekarang 
• waktu danlama 
• sifat 
• lokalisasi danpenyebaran 
• hubungan dengan waktu danaktifitas 
• keluhan yang mendahului dan menyertai serangan 
• keluhan muncul pertama kali/ sudah berulang 
• faktor resiko dan pencetusserangan 
• riwayat keluarga dengan keluhan yang sama 
• riwayat perjalanan ke daerah endemis untuk penyakittertentu 
• perkembanganpenyakit 
• upaya pengobatan &hasilnya 
10 
Menanyakan riwayat penyakit dahulu (menanyakan riwayat penyakit yang pernah diderita sebelumnya, adanya 
riwayat operasi, riwayat alergi obat dan makanan, riwayat obat -obatan yang pernah diminum, riwayat transfusi, 
riwayat imunisasi, dan riwayat pemeriksaan medis yang pernah dilakukan sebelumnya). 
11 
Menanyakan riwayat penyakit dalam keluarga (riwayat penyakit herediter, familial, atau penyakit infeksi dalam 
keluarga) 12 Menggali informasi tentang riwayat Pribadi 
64 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 
(riwayat merokok, minuman alkohol, dan penyalahgunaan obat-obat terlarang, pola diet, aktifitas, anamnesis 
mengenai lingkungan tempat tinggal pasien, termasuk keadaan rumahnya, sanitasi, sumber air minum, ventilasi, 
tempat pembuangan sampah, anamnesis kebiasaan makan dan minum, serta kebiasan memelihara binatang 
peliharaan, dan sebagainya) ITEM PENALARAN KLINIS 
13 
Melakukan cross check (paraphrase atau pengulangan terhadap apa yang dikatakan pasien) 
14 
Melakukan umpan balik (menanyakan hal-hal yang kurang jelas, atau pertanyaan yang kurang jelas). 15 Mencatat 
semua hasil anamnesis 
16 
Menyimpulkan dan menginterpretasikan hasil anamnesis ITEM PROFESIONALISME 
17 
Percaya diri, bersikap empati, tidak menginterogasi 
18 
Mengakhiri baik 
anamnesis dengan sikap yang 
65 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 
2018 
Edisi Pertama 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
ANAMNESIS PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM 
HEMATOIMUNOLOGI 
dr. Dina Tri Amalia, dr. Anggi Setiorini 
A. TEMA : 
Keterampilan Komunikasi Anamnesis Penyakit Hematoimunologi 
B. TUJUAN PEMBELAJARAN 
1. Tujuan instruksional umum 
Mahasiswa mampu melakukan anamnesis penyakit hematoimunologi dengan baik dan 
benar 
2. Tujuan instruksional khusus 
• Mahasiswa dapat mengawali dan mengakhiri anamnesis secara urut 
• Mahasiswa mengucapkan salam pembuka di awal dan penutup di akhir 
• Mahasiswa dapat menggali informasi dengan detail, namun relevan dengan 
permasalahan terutama masalah penyakit hematoimunologi 
• Mahasiswa dapat menunjukkan penampilan yang baik 
• Mahasiswa dapat menjaga suasana proses anamnesis yang baik 
• Mahasiswa dapat memahami dan menggunakan bahasa yang dipahami responden 
• Mahasiswa dapat menghindari sikap interogasi 
• Mahasiswa dapat melakukan cross check 
• Mahasiswa dapat bersikap netral 
• Mahasiswa dapat melaksanakan umpan balik 
• Mahasiswa dapat mencatat hasil anamnesis dengan jelas serta menyimpulkan hasil 
anamnesis. 
66 Fakultas Kedokteran Universitas 
Lampung 2018 
 
C. ALAT DAN BAHAN 
• Pasien Simulasi 
• Meja dan kursi periksa 
D. SKENARIO 
Seorang pasien perempuan berumur 15 tahun, datang ke praktek anda dengan keluhan badan 
lemah, lesu, cepat lelah serta mata berkunang-kunang sejak 2 minggu yang lalu. Lakukan 
anamnesis pada pasien tersebut. 
E. DASAR TEORI 
Anamnesis adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara.Anamnesis dapat 
dilakukan langsung kepada pasien, yang disebut sebagai autoanamnesis, atau dilakukan terhadap 
orangtua, wali, orang yang dekat dengan pasien, atau sumber lain, yang disebut sebagai 
alloanamnesis.Termasuk di dalam alloanamnesis adalah semua keterangan dari dokter yang 
merujuk, catatan rekaman medik, dan semua keterangan yang diperoleh selain dari pasiennya 
sendiri. 
Dalam melakukan anamnesis, pemeriksa harus berupaya agar tercipta suasana yang 
kondusif agar orangtua, pengantar, atau pasiennya dapat mengemukakan keadaan pasien dengan 
spontan, wajar, namun tidak berkepanjangan.Pada saat yang tepat pemeriksa perlu mengajukan 
pertanyaan-pertanyaan yang lebih rinci dan spesifik sehingga dapat diperoleh gambaran keadaan 
pasien yang lebih jelas dan akurat. 
Anamnesis biasanya dilakukan dengan wawancara secara tatap muka, dan 
keberhasilannya untuk sebagian besar tergantung pada kepribadian, pengalaman dan kebijakan 
pemeriksa. Dalam melakukan anamnesis, diperlukan teknik komunikasi dengan rasa empati yang 
tinggi dan teknik komunikasi itu terdiri atas komunikasi verbal dan non verbal yang harus 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 

67 Fakultas Kedokteran Universitas 


Lampung 2018 
 
diperhatikan. Kemudian rahasia harus dipegang kuat karena pasien datang dengan rasa 
kepercayaan.Bila anamnesis dilakukan dengan baik maka lebih kurang 70% diagnosis penyakit 
sudah dapat ditegakkan. 
Berikut akan kita bahas beberapa keluhan yang disebabkan oleh penyakit 
hematoimunologi, sehingga diharapkan dengan teknik anamnesis yang baik dapat membantu 
dalam menegakkan diagnosis penyakit hematoimunologi: 
1. Gejala sistemik, berupa: 
- Berat badan menurun 10% dalam waktu 6 bulan - Demam tinggi 380C selama ±1minggu tanpa sebab yang jelas 
- Keringat malam 
- Pembesaran kelenjar getah bening 
2. Anemia. Gejala anemia dapat digolongkan menjadi tiga jenis gejala, yaitu: 
• Gejala umum anemia. 
Gejala umum anemia, disebut juga sebagai sindrom anemia terdiri dari rasa lemah, 
lesu, cepat lelah, telinga mendenging (tinitus), mata berkunang-kunang, kaki terasa 
dingin sesak napas, dan dispepsia. 
• Gejala khas masing-masing anemia. Gejala ini khas untuk masing-masing jenis 
anemia. Sebagai contoh: 
❖ anemia defisiensi besi : disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis, dan 
kuku sendok (koilonychia) 
❖ anemia megaloblastik : glositis, gangguan neurologik pada defisiensi vitamin 
B12 
❖ anemia hemolitik : ikterus, splenomegali, dan hepatomegali 
❖ anemia aplastik : perdarahan dan tanda – tanda infeksi 
• Gejala penyakit dasar 
Gejala yang timbul akibat penyakit dasar yang menyebabkan anemia sangat bervariasi 
tergantung dari penyebab anemia tersebut. Misalnya gejala akibat infeksi cacing 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 

68 Fakultas Kedokteran Universitas 


Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
tambang : sakit perut, pembengkakan parotis dan warna kuning pada telapak tangan. 
Pada kasus tertentu sering gejala penyakit dasar lebih dominan, seperti misalnya pada 
anemia akibat penyakit kronik oleh karena artritis reumatoid. 
3. Keluhan organ (misalnya lambung, nasofaring) 
F. PROSEDUR 
Anamnesis yang baik akan terdiri dari identitas, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, 
riwayat penyakit dahulu, anamnesis sistem, riwayat penyakit dalam keluarga, dan riwayat 
pribadi. 
1. Identitas Pasien 
Identitas pasien merupakan bagian yang paling penting dalam anamnesis.Kesalahan 
identifikasi pasien dapat berakibat fatal, baik secara medis, etika, maupun hukum. 
Identitas diperlukan untuk memastikan bahwa pasien yang dihadapi adalah memang 
benar pasien yang dimaksud, selain itu juga diperlukan untuk data penelitian , asuransi, 
dan lain sebagainya. 
Identitas meliputi: 
• Nama lengkap pasien 
• Umur atau tanggal lahir 
• Jenis kelamin 
• Golongan darah 
• Alamat 
• Pendidikan 
• Pekerjaan 
• Suku bangsa 
• Agama. 
69 Fakultas Kedokteran Universitas 
Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
Dalam penyakit hematoimunologi, anamnesis mengenai usia, jenis kelamin, ketinggian 
tempat tinggal penting untung ditanyakan. Karena hal – hal tersebut menjadi salah satu 
faktor yang mempengaruhi variasi kadar hemoglobin dan eritrosit suatu pasien. 
2. Keluhan Utama 
Keluhan utama yaitu keluhan atau gejala yang dirasakan pasien yang membawanya pergi 
ke dokter untuk berobat.Keluhan utama sangat dibutuhkan dalam mengumpulan 
informasi masalah.Bahkan untuk pasien yang datang hanya untuk sekedar pemeriksaan 
rutin.Perlu diketahui bahwa keluhan utama tidak selalu keluhan yang pertama 
disampaikan oleh orangtua pasien; hal ini terutama pada orangtua yang pendidikannya 
rendah, yang kurang dapat mengemukakan esensi masalah. 
3. Riwayat Penyakit Sekarang 
Riwayat perjalan penyakit merupakan cerita yang kronologis, terinci dan jelas mengenai 
keadaan kesehatan pasien sejak sebelum keluhan utama, sampai pasien datang 
berobat.Pasien diminta menceritakan gejala-gejala yang muncul dengan kata-katanya 
sendiri.Informasi tambahan tentang keluhan pasien dapat diperoleh dengan mengajukan 
pertanyaan yang spesifik. Riwayat perjalanan penyakit disusun dalam bahasa Indonesia 
yang baik sesuai dengan apa yang diceritakan pasien, tidak boleh menggunakan bahasa 
kedokteran, apalagi melakukan interpretasi dari apa yang dikatakan oleh pasien. Dalam 
mewawancarai pasien gunakanlah kalimat terbuka (kata tanya apa, mengapa, bagaimana, 
bilamana), bukan kalimat tertutup/ kata tanya yang mendesak sehingga pasien hanya 
dapat ya dan tidak, kecuali bila akan memperjelas sesuatu yang kurang jelas. 
Dalam melakukan anamnesis , harus diusahakan mendapatkan data-data sebagai berikut: 
1. Waktu dan lama keluhan berlangsung 
2. Sifat dan beratnya serangan, misalnya mendadak, perlahan-lahan, terus-menerus, 
hilang timbul, cenderung bertambah berat atau berkurang 
3. Lokalisasi dan penyebarannya, menetap, menjalar, atau berpindah-pindah 
70 Fakultas Kedokteran Universitas 
Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
4. Hubungan dengan waktu, misalnya pagi lebih sakit daripada siang dan sore, atau 
terus-menerus tidak mengenal waktu 
5. Hubungannya dengan aktifitas, misalnya bertambah berat jika melakukan aktifitas, 
atau bertambah ringan jika beristirahat. 
6. Keluhan-keluhan lain yang menyertai serangan, misalnya keluhan yang mendahului 
serangan, atau keluahan lain yang bersamaan dengan serangan 
7. Apakah keluhan pertama kali atau sudah berulang 
8. Faktor risiko dan pencetus serangan , termasuk faktor-faktor yang memperberat atau 
meringankan serangan. 
Berikut adalah beberapa faktor resiko penyakit hematoimunologi antara lain: 
• Riwayat penggunaan obat (misalnya : fenilbutazon, senyawa sulfur, 
antikonvulsan, NSAID, dll) 
• Riwayat terpapar bahan-bahan toksik seperti radiasi, obat-obatan atau senyawa 
kimia tertentu (ex : benzena) 
• Asupan nutrisi tidak adekuat : vegetarian, diet yang tidak seimbang (sering pada 
peminum alkohol, usia belasan tahun, beberapa bayi), makanan banyak serat, 
rendah vitamin C dan rendah daging,dll. 
• Keperluan yang meningkat : kehamilan, bayi, prematuritas, anak dalam masa 
pertumbuhan, keganasan peningkatan hematopoiesis (anemia hemolitik kronik), 
hemolisis, dan lain sebagainya 
• Malabsorbsi : akibat neoplasma, obat-obatan (fenitoin, kolkisin, neomisin, dll), 
enteritis, gastrektomi, dan lain sebagainya. 
• Adanya perdarahan menahun yang dapat berasal dari: 
❖ saluran cerna : akibat tukak peptik, pemakaian salisilat atau NSAID, infeksi 
cacing tambang dll 
❖ saluran genitalia perempuan : menorrhagia atau metrorhagia 
71 Fakultas Kedokteran Universitas 
Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
❖ saluran kemih : hematuria 
❖ saluran napas : hempotoe 
9. Apakah ada saudara sedarah , atau teman-teman dekat yang menderita keluhan yang 
sama 
10. Perkembangan penyakit, kemungkinan telah terjadi komplikasi atau gejala sisa 
11. Upaya yang sudah dilakukan untuk mengurangi keluhan dan bagaimana hasilnya, 
jenis-jenis obat yang telah diminum oleh pasien, juga tidakan medis yang dilakukan 
(riwayat pengobatan kuratif maupun preventif) 
Setelah semua data terkumpul, usahakan untuk membuat diagnosis sementara dan 
diagnosis diferensial. 
4. Riwayat penyakit dahulu 
Bertujuan untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan adanya hubungan penyakit 
yang pernah diderita dengan penyakit sekarang.Tanyakan pula apakah pasien pernah 
mengalami kecelakaan, operasi, riwayat alergi obat dan makanan.Obat -obatan yang 
pernah diminum oleh pasien juga harus ditanyakan, termasuk pengobatan dengan steroid, 
kontrasepsi, transfusi, kemoterapi, dan riwayat imunisasi.Bila pasien pernah melakukan 
berbagai pemeriksaan medis, maka harus dicatat dengan seksama, termasuk hasilnya. 
5. Riwayat penyakit dalam keluarga 
Penting untuk mencari kemungkinan penyakit herediter, familial , atau penyakit infeksi. 
Pada penyakit kongenital perlu ditanya juga riwayat kehamilan dan kelahiran. 
6. Riwayat pribadi 
Riwayat pribadi meliputi data-data sosial, ekonomi, pendidikan, dan kebiasaan.Perlu juga 
ditanyakan apakah pasien mengalami kesulitan dalam kehidupan sehari-hari seperti 
masalah keuangan, pekerjaan dan sebagainya.Kebiasaan pasien yang juga harus 
ditanyakan adalah riwayat merokok, minuman alkohol, dan penyalahgunaan obat-obat 
terlarang (Narkoba).Bila ada indikasi, riwayat perkawinan dan kebiasaan seksualnya 
harus ditanyakan.Anamnesis juga mengenai lingkungan tempat tinggal pasien, termasuk 72 Fakultas Kedokteran 
Universitas Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
keadaan rumahnya, sanitasi, sumber air minum, ventilasi, jamban, tempat pembuangan 
sampah dan sebagainya. 
Anamnesis mengenai pola diet/ kebiasaan makan dan minum sehari-hari pasien juga 
penting ditanyakan. 
Pasien dengan asupan nutrisi yang tidak mencukupi seperti seseorang yang sedang 
menjalani diet ketat, vegetarian, ataupun peminum alkohol, memiliki resiko terjadinya 
defisiensi kobalamin dan asam folat. Hal ini menyebabkan terjadinya anemia 
megaloblastik. 
G. DAFTAR PUSTAKA 
• Anonim. 2001. Buku Panduan Skill Lab FK UGM. Yogyakarta 
• Sudoyo, Aru W, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I dan Jilid II. Ilmu 
Penyakit Dalam FKUI: Jakarta 
H. TUGAS MAHASISWA 
1) Masing-masing mahasiswa membuat anamnesis pasien dengan keluhan penyakit 
yang berhubungan dengan sistem hematoimunologi seperti anemia, alergi obat, 
reaksi hipersensitivitas, kejadian ikutan paska imunisasi (KIPI), dll. 
I. CEK LIST LATIHAN : ANAMNESIS PENYAKIT TERKAIT SISTEM 
HEMATOIMUNOLOGI 
No Prosedur/ Aspek Latihan Umpan Balik 
ITEM INTERAKSI DOKTER-PASIEN 1 Mengucapkan salam pada awal wawancara 2 Mempersilakan duduk berhadapan 
3 Memperkenalkan diri 

73 Fakultas Kedokteran Universitas 


Lampung 2018 Informed 
• menjelaskan kepentingan penggalian informasi yang benar tentang sakit pasien 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
Consent 5 
• Meminta waktu & ijin untuk melakukan alloanamnesis jika diperlukan ITEM PROSEDURAL Menanyakan identitas pasien : 
Nama , Umur , jenis kelamin (dicatat saja tidak perlu ditanyakan), golongan darah, alamat lengkap, pekerjaan, agama 6 
dan suku bangsa Pastikan menggali identitas tidak terkesan interogasi tidak harus berurutan dicari lengkap, boleh diselang-seling 
saat anamnesis berlangsung Menanyakan Riwayat Penyakit Sekarang 

a. Menanyakan keluhan utama 
Cross cek, dan Pastikan Keluhan Utama 8 b. Menanyakan keluhan lain/ tambahan 

74 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 2018 c. 
Menggali informasi tentang riwayat penyakit sekarang 
• waktu dan lama 
• sifat 
• lokalisasi dan penyebaran 
• hubungan dengan waktu dan aktifitas 
• keluhan yang mendahului dan menyertai serangan 
• keluhan muncul pertama kali/ sudah berulang 
• faktor resiko dan pencetus serangan 
• riwayat keluarga dengan keluhan yang sama 
• perkembangan penyakit 
• upaya pengobatan & hasilnya 
10 
Menanyakan  riwayat  penyakit  dahulu  (menanyakan  riwayat  penyakit  yang  pernah  diderita  sebelumnya, adanya riwayat operasi, 
riwayat  alergi  obat  dan  makanan,  riwayat  obat  -obatan  yang  pernah  diminum,  riwayat  transfusi,  riwyat  imunisasi,  dan  riwayat 
pemeriksaan medis yang pernah dilakukan sebelumnya). 
11 
Menanyakan riwayat penyakit dalam keluarga (riwayat penyakit herediter, familial, atau penyakit infeksi dalam keluarga) 
12 
Menggali informasi tentang riwayat Pribadi 
(riwayat merokok, minuman alkohol, dan penyalahgunaan obat-obat terlarang, pola diet/ kebiasaan makan dan minum, aktifitas, 
anamnesis mengenai lingkungan tempat tinggal 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
pasien) 
ITEM PENALARAN KLINIS 
13 
Melakukan cross check (paraphrase atau pengulangan terhadap apa yang dikatakan pasien) 
14 
Melakukan umpan balik (menanyakan hal-hal yang kurang jelas, atau pertanyaan yang kurang jelas). 15 Mencatat semua hasil 
anamnesis 16 Menyimpulkan dan menginterpretasikan hasil anamnesis 
ITEM PROFESIONALISME 17 Percaya diri, bersikap empati, tidak menginterogasi 18 Mengakhiri anamnesis dengan 
sikap yang baik 

75 Fakultas Kedokteran Universitas 


Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
Pemeriksaan Limfe/ Kelenjar Getah Bening (KGB) dr. Fajriani Damhuri, dr. Dwita Oktaria, M. Pd. Ked. 
1. Tema Pembelajaran 
Keterampilan pemeriksaan limfe/ kelenjar getah bening (KGB) 
2. Tujuan 
1. Mahasiswa mampu melakukan persiapan pemeriksaan kelenjar getah bening 2. Mahasiswa mampu melakukan 
pemeriksaan kelenjar getah bening 
3. Level Kompetensi 
Keterampilan Level Of Expexcted Ability Palpasi kelenjar limfe -1- -2- -3- -4- 
4. Alat dan Bahan 
1. Model seluruh badan 2. Alkohol gliserin 3. Tissue 
5. Skenario 
Seorang anak usia 7 tahun datang dengan keluhan lemas dan pucat. Keluahan sudah 
dirasakan sejak 2 bulan yang lalu.Keluhan disertai dengan demam yang tidak teralu tinggi, 
nafsu makan berkurang yang menyebabkan berat badan berkurang.Keluhan mual dirasakan 
dan merasa perut terdapat benjolan.Pasien juga mengeluhkan sering memar bila terbentur 
sesuatu.Bila menggosok gigi pasien mengeluhkan gusi sering berdarah.Pasien juga 
merasakan ada benjolan di leher, ketiak, dan selangkangan.Pasien belum pernah berobat. 
Keluhan serupa tidak ada pada keluarga pasien 
76 Fakultas Kedokteran Universitas 
Lampung 2018 
 
6. Dasar teori / Rujukan 
Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh kita. Tubuh kita memiliki 
kurang lebih sekitar 600 kelenjar getah bening, namun hanya didaerah submandibular (bagian 
bawah rahang bawah; sub: bawah;mandibula:rahang bawah), ketiak atau lipat paha yang teraba 
normal pada orang sehat.Terbungkus kapsul fibrosa yang berisi kumpulan sel-sel pembentuk 
pertahanan tubuh dan merupakan tempat penyaringan antigen (protein asing) dari pembuluh- 
pembuluh getah bening yang melewatinya. Pembuluh-pembuluh limfe akan mengalir ke KGB 
sehingga dari lokasi KGB akan diketahui aliran pembuluh limfe yang melewatinya. 
Gambar 1. Kelenjar getah bening kepala dan leher 
Oleh karena dilewati oleh aliran pembuluh getah bening yang dapat membawa antigen 
(mikroba, zat asing) dan memiliki sel pertahanan tubuh maka apabila ada antigen yang 
menginfeksi maka kelenjar getah bening dapat menghasilkan sel-sel pertahanan tubuh yang lebih 
banyak untuk mengatasi antigen tersebut sehingga kelenjar getah bening membesar. Pembesaran 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 

77 Fakultas Kedokteran Universitas 


Lampung 2018 
 
kelenjar getah bening dapat berasal dari penambahan sel-sel pertahanan tubuh yang berasal dari 
KBG itu sendiri seperti limfosit, sel plasma, monosit dan histiosit,atau karena datangnya sel-sel 
peradangan (neutrofil) untuk mengatasi infeksi di kelenjar getah bening (limfadenitis), infiltrasi 
(masuknya) sel-sel ganas atau timbunan dari penyakit metabolit makrofag (gaucher disease). 
Dengan mengetahui lokasi pembesaran KGB maka kita dapat mengerahkan kepada lokasi 
kemungkinan terjadinya infeksi atau penyebab pembesaran KGB. 
Saluran Limfe 
Terdapat dua batang saluran limfe utama, ductus thoracicus dan batang saluran kanan. 
Ductus thoracicus bermula sebagai reseptakulum khili atau sisterna khili di depan vertebra 
lumbalis. Kemudian berjalan ke atas melalui abdomen dan thorax menyimpang ke sebelah kiri 
kolumna vertebralis, kemudian bersatu dengan vena-vena besar di sebelah bawah kiri leher dan 
menuangkan isinya ke dalam vena-vena itu.Ductus thoracicus mengumpulkan limfe dari semua 
bagian tubuh, kecuali dari bagian yang menyalurkan limfenya ke ductus limfe kanan (batang 
saluran kanan). 
Ductus limfe kanan ialah saluran yang jauh lebih kecil dan mengumpulkan limfe dari sebelah 
kanan kepala dan leher, lengan kanan dan dada sebelah kanan, dan menuangkan isinya ke dalam 
vena yang berada di sebelah bawah kanan leher. 
Sewaktu suatu infeksi pembuluh limfe dan kelenjar dapat meradang, yang tampak pada 
pembengkakan kelenjar yang sakit atau lipat paha dalam hal sebuah jari tangan atau jari kaki 
terkena infeksi. 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 

78 Fakultas Kedokteran Universitas 


Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
Gambar 2. Aliran limfe (sumber :www.australiancolonhealth.com) 
Fungsi 
1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah. 
2. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah. 
3. Untuk membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi darah. Saluran 
limfe yang melaksanakan fungsi ini ialah saluran lakteal. 
4. Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan 
penyebaran organisme itu dari tempat masuknya ke dalam jaringan, ke bagian lain tubuh. 
79 Fakultas Kedokteran Universitas 
Lampung 2018 
 
5. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat anti (antibodi) untuk melindungi 
tubuh terhadap kelanjutan infeksi. 
7. Prosedur 
Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening : 
1. Lakukan informed consent 
2. Cuci tangan WHO 
3. Minta pasien untuk berhadapan dengan pemeriksa 
4. Area kepala dan leher 
a. Inspeksi daerah leher 
b. Palpasi menggunakan bantalan dari jari telunjuk dan jari tengah dengan gerakan 
memutar secara lembut, minta pasien untuk rileks. Palpasi secara 
sistematis/berurutan: 
i. Preauricular 
ii. Posterior auricular 
iii. Occipital 
iv. Tonsilar 
v. Submandibular 
vi. Submental 
vii. Superficial servical 
viii. Posterior servikal, parotid 
ix. Deep servikal 
x. Supraclavicular 
c. Rasakan ukuran, bentuk, batas, mobility, konsistensi dan nyeri 
5. Area lengan 
a. Inspeksi kedua lengan pasien, nilai dari ujung jari hingga bahu 
1. Minta pasien untuk mengangkat kedua lengannya ke arah depan 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 

80 Fakultas Kedokteran Universitas 


Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
2. Nilai ukuran, kesimetrisan dan lihat apakah ada pembengkakan 
b. Palpasi epitrochlear node 
1. Minta pasien untuk memfleksikan siku 90° dan angkat serta tahan lengan 
pasien dengan tangan pemeriksa (bagian kanan dengan bagian kanan dan 
sebaliknya) 
2. Palpasi di lekukan antara otot biceps dan triceps, sekitar 3 cm di atas 
epycondilus medial. Jika teraba nilai ukuran konsistensi dan nyeri 
6. Area tungkai 
a. Inspeksi kedua ekstremitas bawah pasien dari pangkal paha dan bokong hingga 
kaki. Minta pasien untuk berdiri dengan santai. Nilai ukuran, kesimetrisan dan 
lihat apakah ada pembengkakan. 
b. Palpasi kelenjar limfe inguinal superfisial, termasuk grup vertikal dan horizontal 
1. Palpasi inguinal kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya 
2. Nilai ukuran, konsistensi, persebaran dan nyeri. 
Analisis Hasil Pemeriksaan: 
1. Palpasi kelenjar limfe daerah kepala dan leher 
a. Kelenjar limfe tonsillar yang ada pulsasi kemungkinan itu adalah arteri karotis 
b. Pembesaran kelenjar limfe supraklavikula, terutama sebelah kiri harus dicurigai 
sebagai keganasan yang metastasis dari torakal atau abdominal 
c. Kelenjar limfe yang teraba lunak kemungkinan merupakan inflamasi, kelenjar 
limfe yang teraba keras atau yang tidak bergerak kemungkinan merupakan 
keganas 
d. Limfadenopati yang difus harus dicurigai sebagai HIV atau AIDS 
2. Palpasi kelenjar limfe daerah lengan dan tungkai: 
81 Fakultas Kedokteran Universitas 
Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
a. Edema kelenjar limfe di lengan dan tangan mungkin akibat dari diseksi kelenjar 
limfe aksila dan terapi radiasi 
b. Limfe epitrochlear yang membesar kemungkinan merupakan infeksi lokal atau 
distal atau berhubungan dengan limfadenopati generalisata. 
c. Limfadenopati berarti pembesaran kelenjar limfe dengan atau tanpa nyeri. Coba 
untuk membedakan antara limfadenopati lokal dan generalisata dengan 
menemukan (1) lesi penyebab di drainage area atau (2) pembesaran limfe 
setidaknya di area yang tidak berdekatan. 
3. KGB dan daerah sekitarnya harus diperhatikan. Kelenjar getah bening harus diukur untuk 
perbandingan berikutnya. Harus dicatat ada tidaknya nyeri tekan, kemerahan, hangat 
pada perabaan, dapat bebas digerakkan atau tidak dapat digerakkan, apakah ada fluktuasi, 
konsistensi apakah keras atau kenyal. 
• Ukuran : normal bila diameter <1cm (pada epitroclear >0,5cm dan lipat paha >1,5cm 
dikatakan abnormal) 
• Bentuk 
• Batas 
• Mobilitas 
• Nyeri tekan : umumnya diakibatkan peradangan atau proses perdarahan 
• Konsistensi : keras seperti batu mengarahkan kepada keganasan, padat seperti karet 
mengarahkan kepada limfoma; lunak mengarahkan kepada proses infeksi; fluktuatif 
mengarahkan telah terjadinya abses/pernanahan 
• Penempelan/bergerombol : beberapa KGB yang menempel dan bergerak bersamaan 
bila digerakkan. Dapat akibat tuberkulosis, sarkoidosis, keganasan. 
4. Bila nodul tumbuh dengan cepat, menempel ke jaringan di bawahnya, atau keras 
biasanya menandakan keganasan 
82 Fakultas Kedokteran Universitas 
Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
8. Daftar Pustaka 
Anonim. 2007. Skills Lab Jilid 8 Tahun Akademik 2007/2008. Clinical Skill’s 
Laboratory. Universitas Padjadjaran. Bandung. Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Keterampilan 
Klinis bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia: Jakarta. Lymphatic 
Drainage in Body. Akses from 
:http://www.australiancolonhealth.com.2Fmanual-lymphatic-drainage. Szilagy, Peter G. 2002. Bate’s guide 
to phsycal examination. McGraw-Hill. 
9. Evaluasi 
CHECK LIST PEMERIKSAAN KELENJAR GETAH BENING 
No Prosedur/ Aspek Latihan Umpan Balik 
ITEM INTERAKSI DOKTER-PASIEN 1 Mengucapkan salam pada awal wawancara, memperkenalkan diri 2 Cuci tangan 
WHO 3 Mempersilakan duduk berhadapan 

83 Fakultas Kedokteran Universitas 


Lampung 2018 Informed 
• menjelaskan kepentingan pemeriksaan fisik guna mengetahui tentang sakit pasien 

Consent 
• Meminta waktu & ijin untuk melakukan pemeriksaan fisik ITEM PROSEDURAL 

Area kepala leher: Inspeksi daerah leher Palpasi menggunakan bantalan dari jari telunjuk dan jari tengah dengan gerakan 
memutar secara lembut, minta pasien untuk rileks. Palpasi secara sistematis/berurutan 
a. Preauricular b. Posterior auricular c. Occipital d. Tonsilar e. Submandibular f. Submental g. Superficial servical h. Posterior 
servikal, parotid i. Deep servikal j. Supraclavicular Rasakan ukuran, bentuk, batas, mobility, konsistensi dan nyeri 7 Area lengan: 
 
Inspeksi kedua lengan pasien, nilai dari ujung jari hingga bahu 
a. Minta pasien untuk mengangkat kedua lengannya ke arah depan b. Nilai ukuran, kesimetrisan dan lihat apakah ada 
pembengkakan Palpasi epitrochlear node 
a. Minta pasien untuk memfleksikan siku 90° dan angkat serta tahan lengan pasien dengan tangan pemeriksa (bagian kanan 
dengan bagian kanan dan sebaliknya) b. Palpasi di lekukan antara otot biceps dan triceps, sekitar 3 cm di atas epycondilus 
medial. Jika teraba nilai ukuran konsistensi dan nyeri 

Area tungkai Inspeksi kedua ekstremitas bawah pasien dari pangkal paha dan bokong hingga kaki. Minta pasien untuk 
berdiri dengan santai. Nilai ukuran, kesimetrisan dan lihat apakah ada pembengkakan. Palpasi kelenjar limfe inguinal superfisial, 
termasuk grup vertikal dan 
horizontal a. Palpasi inguinal kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya b. Nilai ukuran, konsistensi, persebaran dan nyeri. ITEM 
PROFESIONALISME 9 Cuci tangan WHO 10 Melakukan dengan penuh percaya diri 11 Melakukan dengankesalahan minimal 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 

84 Fakultas Kedokteran Universitas 


Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
EDUKASI PASIEN dr. Azelia Nusadewiarti, MPH 
A. TEMA 
Edukasi pasien, rencana menginformasikan kepada pasien tentang informasi secara umum tentang penyakit, 
pemeriksaan penunjang, tindakan dan terapi, serta rehabilitasi. 
B. TUJUAN PEMBELAJARAN 
1. Tujuan Instruksional Umum 
Mahasiswa mampu menginformasikan kepada pasien informasi secara umum tentang penyakit, rencana 
pemeriksaan penunjang, tindakan dan terapi, rehabilitasi dengan baik dan benar. 
2. Tujuan Instruksional Khusus 
• Mahasiswa mengucapkan salam pembuka di awal dan penutup di akhir 
• Mahasiswa mampu mengawali dan mengakhiri edukasi pasien 
• Mahasiswa mampu menginformasikan kondisi saat ini dan berbagai kemungkinan diagnosis 
•  Mahasiswa  mampu  menyampaikan  berbagai  tindakan  medis  yang  dilakukan  untuk  menegakkan  diagnosis, 
termasuk manfaat risiko serta kemungkinan efek samping/komplikasi. 
• Mahasiswa mampu menyampaikan hasil dan interpretasi tindakan medis yang telah dilakukan untuk menegakan 
diagnosis 
• Mahasiswa mampu menyampaikan diagnosis. 
• Mahasiswa mampu menyampaikan pilihan tindakan medis untuk tujuan terapi termasuk kelebihan dan kekurangan 
dari masing-masing cara. 
• Mahasiswa mampu menyampaikan prognosis. 
• Mahasiswa mampu menyampaikan dukungan/support yang tersedia. 
• Mahasiswa mampu menyampaikan rehabilitasi 
• Mahasiswa mampu menyampaikan pendidikan kesehatan 
C. ALAT DAN BAHAN 
- Pasien simulasi - Meja dan kursi periksa - Kelengkapan periksa (lembar rekam medis, lembar laboratorium, dll yg 
diperlukan) - Media edukasi (jika diperlukan) - Hand scrub 
85 Fakultas Kedokteran Universitas 
Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
D. SKENARIO 
Seorang  laki-laki,  40  tahun,  datang  dengan  keluhan  nyeri  dan  bengkak  pada  lutut  sejak  3  hari  lalu.  Keluhan  ini 
disertai  dengan  kesulitan  untuk  menggerakkan  lutut.Pada  hari  keempat,  saat  bangun  tidur  pada  pasien  merasa 
lututnya  kaku.Penderita  tidak  batuk  pilek.Sudah  minum  obat  penghilang  nyeri,  tetapi  hanya  hilang  sebentar, 
sehingga dia memeriksakan diri ke pada saudara dokter keluarga di KDK Avicenna. 
Hasil  pemeriksaan  tanda  vital  T  110/90  mmHg  N  120x/mnt.  Pada  pemeriksaan  laboratorium  didapatkan  jumlah 
leukosit  5.600/mm3,  hematokrit  40% serta jumlah trombosit 350.000/mm3.istri pasien juga terkadang mengeluh hal 
yang sama, namun belum berobat. 
E. DASAR TEORI Penatalaksanaan Penyakit dengan pendekatan keluarga (5 level prevention) 
← Periode Prepatogenesis → ← Periode Patogenesis → 
Interaksi antara intrinsik faktor, penyebab penyakit & faktor ekstrinsik 
86 Fakultas Kedokteran Universitas 
Lampung 2018 Masa penyakit dini 
Masa Penyakit Terkendali 
Masa Lanjut 
↑ ↑ ↑ ↑ ↑ 
Peningkatan Kesehatan 
Perlindungan Khusus 
Deteksi Dini 
Pengobatan/ Tindakan 
Pemulihan/ Rehabilitasi 
Preventif Primer Preventif Sekunder Preventif Tertier 
Peningkatan Kesehatan (Health Promotion) 
• Dilakukan pada orang yang sehat/netral 
• Edukasi, nutrisi, olahraga, rumah sehat, konseling, genetik, MCU, perhatian pada perkembangan kepribadian 
Perlindungan Khusus (Specific Protection) 
• Dilakukan pada orang yang berisiko 
• Imunisasi, personal higiene, sanitasi, perlindungan kerja, perlindungan kecelakaan, penggunaan bahan gizi 
tertentu, perlindungan terhadap karsinogenik, menghindari alergen 
Deteksi Dini (Early Diagnosis & Prompt Treatment) 
• Penemuan kasus (perorangan / kelompok) 
• Survei skrining 
• Pemeriksaan selektif dengan tujuan pencegahan penyakit berlanjut, pencegahan menjalarnya 
penyakit menular, dan pencegahan komplikasi 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
• Pengobatan awal 
Pengobatan dan Tindakan (Disability Limitation) 
• Pengobatan lanjut dan lengkap 
• Penyediaan fasilitas untuk membatasi atau memperpendek masa ketidak mampuan (perawatan RS dan perawatan 
di rumah) 
• Konsultasi dan rujukan 
• Pelayanan spesialis 
• Mencegah kematian 
Pemulihan (Rehabilitation) 
• Penyediaan fasilitas pelatihan di RS dan masyarakat agar kemampuan yang tersisa dapat dimanfaatkan secara 
maksimum 
• Edukasi masyarakat dan industri agar menerima mereka yang telah direhabilitasi 
• Sedapat mungkin diusahakan supaya semua dapat bekerja  Kualitas hidup yang baik dan bermanfaat 
Edukasi pasienpada pasien tergantung kasusnya pada tingkat/level pencegahan yang ditemukan 
F. PROSEDUR EDUKASI PASIEN 
Dalam  menyampaikan  informasi  setelah  dilakukan  anamnesis secara lengkap, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik 
yang  teliti  serta  pemeriksaan  penunjang  yang  relevan  sehingga  didapat  diagnosis  yang  tepat,  maka  kita  akan 
melakukan  edukasi  pasien.  Dalam  melakukan  edukasi  pasien  ,  maka  kita  perlu  merencanakan  tentang  materi 
informasi  yang  akan  disampaikan,  siapa  yang  akan  diberi  informasi,  berapa  banyak  atau  sejauh  mana,  kapan 
menyampaikan informasi, dimana tempat menyampaikan informasi dan bagaimana cara penyampaian informasi. 
1. Materi Informasi apa yang disampaikan 
• Kondisi saat ini dan berbagai kemungkinan diagnosis. 
• Berbagai tindakan medis yang akan dilakukan untuk menentukan diagnosis, termasuk manfaat, risiko, serta 
kemungkinan efek samping/komplikasi. 
• Hasil dan interpretasi dari tindakan medis yang telah dilakukan untuk menegakkan diagnosis. 
• Diagnosis 
• Pilihan tindakan medis untuk tujuan terapi (kekurangan dan kelebihan masingmasing cara). 
• Prognosis. 
• Dukungan (support) yang tersedia. 
87 Fakultas Kedokteran Universitas 
Lampung 2018 
 
2. Siapa yang diberi informasi 
• Pasien, apabila dia menghendaki dan kondisinya memungkinkan. 
• Keluarganya atau orang lain yang ditunjuk oleh pasien. 
• Keluarganya atau pihak lain yang menjadi wali/pengampu dan bertanggung jawab atas pasien kalau kondisi pasien 
tidak memungkinkan untuk berkomunikasi sendiri secara langsung 
3. Berapa banyak atau sejauh mana 
• Untuk pasien: sebanyak yang pasien kehendaki, yang dokter merasa perlu untuk disampaikan,dengan 
memerhatikan kesiapan mental pasien. 
• Untuk keluarga: sebanyak yang pasien/keluarga kehendaki dan sebanyak yang dokter perlukan agar dapat 
menentukan tindakan selanjutnya. 
4. Kapan menyampaikan informasi 
• Segera, jika kondisi dan situasinya memungkinkan Efektif Dokter-Pasien 
5. Di mana menyampaikannya 
• Di ruang praktik dokter. 
• Di bangsal, ruangan tempat pasien dirawat. 
• Di ruang diskusi. 
• Di tempat lain yang pantas, atas persetujuan bersama, pasien/keluarga dan dokter. 
6. Bagaimana menyampaikannya 
• Informasi penting sebaiknya dikomunikasikan secara langsung, tidak melalui telpon, juga tidak diberikan dalam 
bentuk tulisan yang dikirim melalui pos, faksimile, sms, internet. 
• Persiapan meliputi: 
▪ materi yang akan disampaikan (bila diagnosis, tindakan medis, prognosis sudah disepakati oleh tim); 
▪ ruangan yang nyaman, memperhatikan privasi, tidak terganggu orang lalu lalang, suara gaduh dari tv/radio, 
telepon; 
▪ waktu yang cukup; 
▪ mengetahui orang yang akan hadir (sebaiknya pasien ditemani oleh keluarga/orang yang ditunjuk; bila hanya 
keluarga yang hadir sebaiknya lebih dari satu orang). 
▪ Jajaki sejauh mana pengertian pasien/keluarga tentang hal yang akan dibicarakan. 
▪ Tanyakan kepada pasien/keluarga, sejauh mana informasi yang diinginkan dan amati kesiapan pasien/keluarga 
menerima informasi yang akan diberikan. 
Langkah-langkah Menyampaikan Informasi dalam rencana edukasi Ada empat langkah yang terangkum dalam satu 
kata untuk melakukan komunikasi,yaitu SAJI (Poernomo, Ieda SS, Program Family Health Nutrition, Depkes RI, 
1999) : 
• S = Salam 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 

88 Fakultas Kedokteran Universitas 


Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 
• A = Ajak Bicara 
• J = Jelaskan 
• I = Ingatkan Secara rinci penjelasan mengenai SAJI adalah sebagai berikut. 
▪ Salam: Beri salam, sapa dia, tunjukkan bahwa Anda bersedia meluangkan waktu untuk berbicara dengannya. 
▪ Ajak Bicara: Usahakan berkomunikasi secara dua arah.Jangan bicara sendiri.Dorong agar pasien mau dan dapat 
mengemukakan pikiran dan perasaannya.Tunjukkan bahwa dokter menghargai pendapatnya, dapat memahami 
kecemasannya, serta mengerti perasaannya.Dokter dapat menggunakan pertanyaan terbuka maupun tertutup dalam 
usaha menggali informasi. 
▪ Jelaskan: Beri penjelasan mengenai hal-hal yang menjadi perhatiannya, yang ingin diketahuinya, dan yang akan 
dijalani/dihadapinya agar ia tidak terjebak oleh pikirannya sendiri. Luruskan persepsi yang keliru. Berikan 
penjelasan mengenai penyakit, tindak medis dan terapi, pemeriksaan penunjang yang relevan, rehabilitasi atau 
apapun secara jelas dan detil. 
▪ Ingatkan: Percakapan yang dokter lakukan bersama pasien mungkin memasukkan berbagai materi secara luas, 
yang tidak mudah diingatnya kembali.Di bagian akhir percakapan, ingatkan dia untuk hal-hal yang penting dan 
koreksi untuk persepsi yang keliru. Selalu melakukan klarifikasi apakah pasien telah mengerti benar, maupun 
klarifikasi terhadap hal-hal yang masih belum jelas bagi kedua belah pihak serta mengulang kembali akan 
pesan-pesan kesehatan yang penting 
G. DAFTAR PUSTAKA 
1. Azwar Azrul, Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. Yayasan Penerbit IDI, Jakata;1996 2. Gan, Goh Lee, at all, 
A primer On Family Medicine Practice, Singapore International 
Foundation, Singapore, 2004 3. Konsil Kedokteran Indonesia. Komunikasi Efektif Dokter-Pasien. Jakarta: KKI. 
2006 4. Mc Whinney, A Text Book of family Medicine, Oxford University, New York; 1989 5. Poernomo, Ieda SS. 
Pengertian KIE dan Konseling. Jakarta: Makalah Perinasia. 2004 
CEK LIST LATIHAN 
No Aspek yang dinilai 
Feedback 
INTERPERSONAL 
89 Fakultas Kedokteran Universitas 
Lampung 2018 
 
1 Membina sambung rasa (senyum, Salam, sapa serta tunjukkan bahwa kesediaan meluangkan waktu untuk 
berbicara dengannya, kesejajaran) 2 Ajak Bicara (Membuka pembicaraan dengan baik (open-ended) menanyakan 
kondisi, komunikasi secara dua arah, memahami kecemasannya, mengerti perasaannya) CONTENT 3 
Jelaskan/menyampaikan informasi dengan baik 
• Keadaan pasien saat ini 3a • Rencana tindakan medis yang akan dilakukan untuk menegakkan diagnosis, termasuk 
manfaat risiko serta kemungkinan efek samping/komplikasi. 3b • Pilihan tindakan medis serta second opinion untuk 
tujuan terapi (kekurangan dan kelebihan masing- masing cara) 3c • Prognosis dari penyakit 3d • Dukungan(support) 
yang tersedia serta rehabilitasi 4 Ingatkan informasi-informasi yang penting serta resume dari 
penjelasan 5 Memberikan informasi tepat sasaran  pastikan pasien/ anggota keluarga pasien yang diberikan 
informasi adalah orang yang memang ditunjuk/dipercaya atau bertanggung jawab terhadap pasien 6 Memberikan 
informasi tepat waktu, tempat  situasi kondisi memungkinkan, ruangan yang nyaman untuk memberikan 
informasi 7 Memberikan informasi dengan cakupan/jangkauan yang sesuai (memang diperlukan pasien, dengan 
bahasa pasien) dan dapat diterima pasien dengan baik 8 Memegang kendali selama komunikasi dan menutup 
komunikasi pada waktu yang tepat PROFESSIONALISM 9 Melakukan dengan penuh percaya diri 10 Melakukan 
dengan kesediaan membantu & empathy 11 Melakukan semua informasi sesuai dengan konteksnya (clinical 
reasoning) 12 Melakukan dengan kesalahan minimal 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 

90 Fakultas Kedokteran Universitas 


Lampung 2018 
 
CSL Semester 3 Edisi Pertama 

91 Fakultas Kedokteran Universitas 


Lampung 2018 

Anda mungkin juga menyukai