Anda di halaman 1dari 42

Diet Pada Gangguan

Saluran Cerna Bagian


Atas

dr. Dian Isti Angraini, M.P.H.


Ilmu Gizi dan Kesehatan Bagian IKM-IKKOM
2018
Organ pencernaan dan
penyakit saluran cerna
• Lambung
• Cairan garam bilirubin
• Sel mukosa usus
• Biokimia, radang, endokrin
• Kelenjar getah bening
• Sistem pembuluh darah
Saluran Cerna Bagian Atas

Anatomi dan fisiologi normal :


Motilitas, sekresi, digesti, absorbsi
Anatomi dan fisiologi rongga mulut
Anatomi dan fisiologi esofagus
Anatomi dan fisiologi rongga perut
Tujuan penatalaksanaan nutrisi

• Memperbaiki fungsi fisiologis saluran cerna


• Memenuhi kebutuhan nutrisi/mencegah
defisiensi nutrien
• Membantu mencegah progresifitas penyakit
Tatalaksana nutrisi

SOAP (Subyektif, Obyektif, Asessment,


Planning), Monitoring, Evaluasi dan Edukasi
Subyektif : anamnesisidentitas pasien
RPS-RPD
riwayat nutrisi
• Obyektif : pemeriksaan fisik, antropometrik,
lab dan pendukung lainnya, kapasitas
fungsional, analisis asupan

Tatalaksana nutrisi

• Asessment : status gizi, status metabolik,


status saluran cerna
• Planning : Jumlah dan komposisi nutrisi
: Metode /cara pemberian nutrisi
: Bentuk nutrisi
: Jenis formula
Tatalaksana nutrisi

Monitoring :
Sesuai jalur nutrisi dan kondisi pasienapabila asupan tidak
adekuat, modifikasi konsistensi makanan dan komposisi
makronutrien

Evaluasi :
Penilaian KU
Analisi asupan
Penilaian status gizi
Penilaian status metabolik
Penilaian status GIT
Tatalaksana nutrisi

Edukasi :
Komposisi makanan yang dianjurkan
Komposisi makanan yang dilarang
Porsi pemberian
Heat Burn/pirosis

• Heatburn terjadi akibat refluks gaster (paling


sering) atau duodenum (jarang)
• Gejala yang timbul antara lain berupa nyeri
substernal, sendawa, spasme esophageal,
iritasi faring, esofagitis
Heat Burn/pirosis

• Tujuan terapi nutrisi :


Mencegah refluk, nyeri dan iritasi mukosa
esofagus, serta menurunkan kapasitas
erosi/keasaman getah lambung

Prinsip :
Hindari makan beberapa jam (± 3 jam)
sebelum berbaring, terutama setelah makan
makanan dalam jumlah besar
Heat Burn/pirosis

• Hindari makanan yang menurunkan tekanan


sfingter esophagus bagian bawah : alkohol, mint,
makanan tinggi lemak
• Hindari makanan yang menstimulasi sekresi asam
lambung : tinggi lemak dan protein, kopi,
minuman fermentasi (bir), cabe, lada, makanan
dengan pH asam (jeruk, tomat, soft drink)
Dysfagia

Menelan Proses yang terjadi ketika bolus


makanan secara volunteer terdorong oleh
lidah untuk masuk ke faring

Dysfagia merupakan keadaan


kesulitan/gangguan menelan
GEJALA DAN TANDA DISFAGIA

• Penutupan bibir yang kurang baik


• kontrol lidah berkurang
Fase • Drooling
persiapan • Kelemahan otot wajah
oral • Tidak dapat minum
• Tidak dapat mengunyah
• Intolerance of food textures

• Stasis makanan
• Makanan mengumpul pada sisi bukal
Fase • Fase oral yang lambat
oral • Pola mengunyah yang berlebihan
• Kesulitan memulai menelan
Gejala dan tanda dysfagia

• Tersedak/hilangnya refleks muntah


• Makanan terasa tersangkut di
tenggorokan
• Batuk-batuk saat makan /minum
Fase faringeal • Menelan berulang kali
• Nyeri menelan
• Suara napas yang keras
• Suara seperti berkumur
• Bicara tidak jelas
• Aspirasi makanan/saliva

• Muntah
• Regurgitasi
Fase esofageal • Refluks
• Refluks nasal
Skrining Dysfagia

• Gejala utama:
• Aspirasi makanan/cairan
• Sisa makanan
• Regurgitasi

• Pemeriksaan Fisik:
• Identifikasi dan pengukuran keterlambatan fase
faringeal
• Kontrol lidah lemah
Level Dysfagia

Level 1 (National dysfagia diet)


• Diet khusus untuk dysfagia sedang – berat,
dengan kemampuan fase oral yang lemah dan
menurunnya kemampuan untuk melindungi
saluran nafas

• Bentuk makanan sejenis puding, konsistensi


seperti sup kental dan homogen, tidak boleh
ada bahan makanan kasar (sayuran, buah,
kacang-kacangan)
Level Dysfagia

Level 2 (Dysfagia alternatif karakteritik secara mekanik)


• Merupakan transisi dari diet dengan tekstur lembut ke
tekstur yang lebih padat
• Kemampuan mengunyah diperlukan
• Diet untuk kelainan mulut ringan sampai sedang
/dysfagia faringeal
• Makanan harus lembut, tekstur halus, dengan mudah
membentuk bolus
• Semua makanan dari NDD level 1 diterima di level ini
Level Dysfagia

Level 3 (dysfagia lanjutan)


• Merupakan diet transisi ke diet reguler
• Diperlukan kondisi gigi dan pengunyahan yang baik
• Tekstur diet sesuai untuk individu dengan kelainan
mulut ringan, aneka tekstur diharapkan dapat ditolerir
• Pada level ini hampir seperti tekstur makanan
normal, dengan pengecualian makanan yang sangat
keras atau lengket
Akalasia

• Merupakan keadaan yang ditandai dengan tidak


adanya peristaltik korpus esofagus bagian bawah, dan
keadaan sfingter esofagus bagian bawah yang
hipertonik, sehingga tidak dapat relaksasi sempurna
saat menelan makanan
• Gejala klinis : Dysfagia, muntah, nyeri substernal
terutama saat menelan, batuk, pneumonia aspirasi
• Makanan dan cairan terkumpul pada esofagus bagian
bawah yang kehilangan tonusnya, mengalami dilatasi
dan peregangan
• Diperlukan modifikasi tekstur makanan lunak, hindari
makanan dengan suhu dan bumbu ektrim, porsi kecil
tapi sering
Hiatus hernia/Hiatal Hernia

• Adalah keadaan anatomi berupa terdapatnya


penonjolan pada bagian atas lambung yang
menyelinap masuk ke dalam dada melalui
diafragma, yang disebabkan robek/lemahnya
diafragmasfingter esogagus tidak bisa
menutup sempurnaasam lambung ke
esofagus-heartburn

• Komplikasipnumonia, perdarahan saluran


cerna
Gastroesophageal reflux disease/GERD

• Refluk isi lambung menyebabkan gejala


mengganggu /menimbulkan komplikasi (kesulitan
makan, muntah berulang, infeksi paru berulang
menurunkan asupan (pada anak bisa terjadi
gangguan pertumbuhan dan gizi buruk), penyakit saluran
napas reaktif, serangan tersedak, anemia
GERD

- Gejala gastrointestinalregurgitasi, muntah,


hematemesis, dan esofagitis refluk
- Pada anak dengan CP (70-75% ), dapat
terjadi bahkan tanpa gejala muntah
- Masalah pernapasan infeksi berulang, batuk
persisten, episode apneu yang mengancam
nyawa, dan gagal napas
GERD

Tata laksana nutrisi :


• Modifikasi tekstur makanan, misal dengan pengentalan dapat
dengan menambahkan pektin ke dalam makanan
• Pektin suatu golongan polimer heterosakarida yang dimanfaatkan
pada industri pangan sebagai bahan perekat, stabilizer, membuat
bentuk dan tekstur pada jeli, selai, puding, agar-agar, permen dan
produk lainnya, sumber serat, antidiare
• Ditemukan dalam konsentrasi 15% sampai 30% pada serat buah-
buahan, sayuran, dan kacang-kacangan (lemon salah satu sumber
terkaya dari pektin, mengandung sampai 30%)
• Menambahkan terapi farmakologis untuk supresi asam
• Pertimbangan tindakan pembedahan
Penyakit lambung

• Gastritis akut
• Gastritis kronis
• Ulkus peptikum (∿ulkus duodenum)
• Ca lambung
• Ca lambung/sebab lain dengan gastrostomi
Gangguan keadaan lain :
• Zollinger – Ellison syndrome
• Stress ulcer
Pendahuluan

Penyakit lambung :

• Gastritis akut dan menahun


• Ulkus peptikum
• Ca lambung

Prinsip umum : menghindari makanan yang merangsang dan


menimbulkan gas, makanan yang sulit dicerna dan makanan yang
terlalu panas dan dingin

Diet lambung juga dapat diterapkan pada:

• Ulkus duodeni, peny usus halus (malabsorbsopsi, IBS), GE akut


Prinsip Diet

Pasien dianjurkan
Hindari mak yg
makan teratur,
Makanan harus merangsang,
tidak boleh Mudah dicerna
cukup kalori dan menimbulakn gas,
terlalu kenyang dan mengandung
protein, rendah asam, minyak/
dan tdk boleh serat pangan yg
lemak (khususnya lemak >>>,
kosong terlalu solubel
jenuh) melekat, terlaul
lama  sedikit tp
panas atau dingin
sering
Syarat Diet

Mudah cerna, porsi Lemak rendah : 10-


E & P cukup
kecil, sering 15%

Rendah serat
terutama serat tak
Cairan cukup, Tdk mgdg BM atau
larut air 
muntah bumbu tajam
ditingkatkan scr
btahap

Fs akut  mak
Makan perlahan dgn
Rendah laktosa parenteral 24-48
suasana nyaman
jam
Preskripsi Diet
Beri minuman yg mgdg elektrolit dan KH sederhan untuk
mengatasi dehidrasi dan ggn elektrolit
• Air kc hijau dan air sup atau kaldu tdk berminyak  elektrolit, protein & vit
• Oralit

Hindari pemberian susu  mybbkan diare  beri susu LLM, susu


skim

Bila pasien sudah bisa makan  beri bubur ayam  tingkatkan


konsistensi

Hindari
• Pemakaian cabai, sambal, saus pedas, minyak, cuka,
• Mak yg melekat : dodol, ketan,
• Mak mhasilkan gas: nangka, durian, kol
Preskripsi Diet (2)

Tempe rebut yg dilumatkan  dpt mengurangi


diare  isoflavon  bersifat antivirus dan
sumber protein nabati

Makanan diberikan sediki-sedikit tapi sering

Pemberian supp vit C (yg tdk asam spt jus jambu


dll) bersama protein  diperlukan 
penyembuhan jaringan lambung yang luka
Penyakit lambung

Saran yang dianjurkan :


1. Makan teratur, sedikit tapi sering tetap sesuai
kebutuhan
2. Mudah dicerna, mengandung serat larut air
3. Makanan yang dihindari adalah makanan yang
merangsang (cabai, sambal, saos pedas, minyak,
cuka), meningkatkan timbulnya gas (nangka, durian,
kembang kol), makanan yang melekat (dodol,
ketan), banyak lemak
4. Makanan tidak terlalu panas/dingin
Penyakit lambung

 Konsistensi makanan ditingkatkan bertahap


 Minuman mengandung elektrolit dan KH sederhana
dapat diberikan untuk mengatasi dehidrasi dan
gangguan keseimbangan elektrolit
 Mengatasi dampak terapi antacid jangka panjang
(terganggunya penyerapan zat besi)suplementasi
besi
 Mengatasi komplikasi gastritis kronis (dapat terjadi
gangguan faktor intrinsik)suplementasi vitamin B12
Paska bedah

Status sfingter esofagus dan sfingter pylorus


Tidak intak :
- Kemungkinan terjadi reflux
- Transit makanan lebih cepatdistensi,
dumping syndroma, diare
- Saran : makan perlahan, dikunyah
dengan benar, porsi sedikit tapi sering,
posisi duduk
Paska bedah

Gastrektomi parsial :
a) Porsi sedikit tapi seringmencegah distensi
b) Risiko intoleransi lemak, susu
c) Pada gastrektomi distaldumping syndroma
oleh karena transit makanan yang cepat
dari lambung, efek respon dilusi dari
potongan kecil bolus menjadi bolus yg
berosmotik tinggi
Paska bedah

• Tanda –tanda dumping syndroma :


Flushing
Penurunan tekanan darah
Takikardia
Berkeringat
Yang kesemuanya terjadi pada akhir/segera
sesudah makan atau dapat juga pada 1-1,5
jam sesudah makan
Paska bedah

• Saran pemberian makan untuk menghindari


dumping sydroma :
Porsi sedikit tapis sering
Makanan dengan tekanan osmotik rendah
Pemisahan waktu antara makanan padat
dan cair
Zollinger – Ellison syndrome

• Suatu keadaan hipersekresi asam lambung, bersifat


simptomatis, keadaan mirip PUD, tapi khas tidak respon
dengan terapi
• Keadaan hipersekresi disebabkan oleh adanya sel tumor
endokrin-non B (non B-cell endocrine tumor) atau
gastrinoma
• Keadaan ini dapat diketahui dengan mengukur level
serum gastrin, > 150 -200 pg/mL
• Level normal gastrin < 150 pg/mL
• Tatalaksana dengan proton pump inhibitor atau
pembedahan apabila tidak responsif dengan pengobatan
Stress ulcer

• Keadaan sakit akut dan trauma dapat


menyebabkan ulserasi multipel mukosa gaster
• Misal keadaan syok, sepsis, luka bakar, trauma
kepala, (juga disebut Cushing ulcer’s) yang
berhubungan dengan stress ulcer
• Menurunnya suplai darah ke mukosa gaster
disebabkan kerusakan mukosa gaster, dimana
mukosa berperan sebagai proteksi yang
melindungi gaster
Stress ulcer

• Dampak/kerugian akibat rusaknya


proteksi/pelindung mukosa ini diikuti tingginya
produksi cairan gaster
• Ulcer umumnya berkembang cepat pada keadaan
trauma/syock
• Gejala yang umum berupa perdarahan akut atau
perforasi
• Standar tatalaksana praktis stress ukcer pada trauma
dan sepsis dicegah dengan pemberian infus H2
blockers atau antasida sirup setiap 2 sampai 3 jam
Tehnik pemberian nutrisi

• Untuk menggugah selera makansari buah segar,


minuman hangat beraroma, penyajian yang
menarik
• Untuk mengurangi mualmakanan kering seperti
roti tanpa mentega, tidak beraroma menyengat,
jangan banyak minum saat makan, dan pada 1
jam sebelum maupun sesudah makan
• Minuman padat gizi dihidangkan bervariasi
• Mencegah begahmakan - minum sedikit tapi
sering
Kepustakaan

• Nelms M, et all. Nutrition Therapy and pathophysiology, 2011


• Hartono A. Terapi gizi dan diet rumah sakit, 2006
• Miyazawa R, et all. Effects of pectin liquid on gastroesophageal reflux
disease in children with cerebral palsy. BMC Gastroenterology 2008,
8:11
Selesai

Anda mungkin juga menyukai