MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biofarmasi
Disusun Oleh
LIA TRI MARYANI SUCIPTO
A 171 026
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Oregano (Origanum vulgare) ............................................................ 3
2.2 Diazepam ......................................................................................... 4
2.3 Ekstraksi ........................................................................................... 6
BAB III TATA KERJA
3.1 Alat .................................................................................................. 7
3.2 Bahan ............................................................................................... 7
3.3 Hewan Percobaan ............................................................................. 7
3.4 Rancangan Penelitian ........................................................................ 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 10
BAB V KESIMPULAN ....................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
interaksi farmakodinamik terjadi pada obat yang bekerja mirip atau sama
dengan obat herbal, misalnya pada pemberian bersamaan antara obat herbal
yang memiliki aktifitas antiplatelet dengan antikoagulan, penggunaan
bersamaan efedrin dengan obat herbal yang kaya kafein (Hanani, 2011).
Salah satu obat herbal yang sering digunakan oleh masyarakat sebagai
obat penyakit demam, diare, mual, penyakit kuning, dan gatal pada kulit
adalah Daun Oregano (Origanum vulgare L). Daun Oregano memiliki
manfaat diantaranya untuk mencegah infeksi, mengobati sakit perut, serta
gangguan pernapasan ringan, untuk mengusir demam, mual, penyakit kuning,
gatal-gatal pada kulit di sebabkan oleh bakteri. Berdasarkan penelitian
sebelumnya, dimana menurut Utami (2013) bahwa ekstrak etanol daun
oregano (Origanum vulgare L) dengan konsentrasi 0,5%, 1%, 2%, dan 4% b/v
dapat menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa dan
Staphylococcus epidermidis.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
akibat menstruasi. Selain itu, Oregano juga memiliki khasiat menenangkan
dan membantu tidur, namun dapat berefek merugikan apabila digunakan
berlebihan (Susiyanti, 2012).
2.2 Diazepam
4
berhubungan erat dengan sifat lipofiliknya, pada diazepam adalah
99%. Kadarnya pada cairan serebrospinal kira-kira sama dengan kadar
obat bebas di dalam plasma. Diazepam akan mengalami akumulasi
pada penggunaan dosis berulang (Syarif, 2007).
3. Metabolisme
Diazepam mengalami oksidasi mikrosomal (reaksi fase I) dan
metabolit selanjutnya dikonjugasi (reaksi fase II) oleh
glucuronosyltransferase membentuk glucuronide yang akan dieksresi
melalui urine (Syarif, 2007).
Banyak metabolit benzodiazepine fase I adalah aktif dengan
waktu paruh yang lebih panjang daripada obat induknya.
Desmethyldiazepam yang memiliki waktu paruh eliminasi lebih dari
40 jam, merupakan metabolit aktif dari diazepam. Desmethyldiazepam
selanjutnya mengalami biotransformasi menjadi senyawa aktif
oxazepam, selain itu juga diubah menjadi temazepam. Temazepam
selanjutnya mengalami metabolisme sebagian menjadi oxazepam
(Syarif, 2007).
4. Eksresi
Diazepam diekskresi melalui urine, baik dalam bentuk bebas
maupun terkonjugasi. Diazepam di eksresi dalam urine sebagai
glucuronides atau oxidized metabolites. Waktu eliminasi plasma akan
memanjang pada neonates, geriatric, dan pasien dengan gangguan
liver. Pada sebagian besar kasus, perubahan fungsi ginjal tidak
memiliki efek yang kuat terhadap eliminasi obat induk. Sangat sedikit
yang dikeluarkan melalui hemodialisa (Syarif, 2007).
B. Farmakodinamik
Diazepam dapat meningkatkan frekuensi pembukaan kanal oleh
GABA. Pemasukan ion klorida tersebut menyebabkan hyperpolarisasi
5
kecil yang menggerakkan potensial postsinaps menjauh dari threshold
sehingga menghambat kejadian potensial aksi (Syarif, 2007).
2.3 Ekstraksi
Untuk mendapatkan ekstrak daun oregano maka dilakukan proses
ekstaksi yang bertujuan untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam
simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat
padat kedalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar
muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut (Harborne, 1987).
Adapun, metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode maserasi. Dimana, pada metode maserasi ini, langkah kerjanya yaitu
dengan cara merendam simplisia dalam suatu wadah menggunakan pelarut
penyari tertentu selama beberapa hari sambil sesekali diaduk, lalu disaring dan
diambil cairan bening (Harborne, 1987).
6
BAB III
TATA KERJA
3.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Batang
pengaduk, Corong, seperangkat alat gelas, Kandang mencit, Spoit dan jarum
oral, Stop watch, Timbangan analitik (startorius), Timbangan hewan (berkel),
Seperangkat alat maserasi, Rotavapor.
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan yaitu Air suling, Alkohol 70 %, Na. CMC 1%,
Etanol, Daun oregano (Origanum vulgare L), Diazepam tablet 4 mg, Hewan
Mencit (Mus musculus).
3.3 Hewan Percobaan
Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantan yang berumur 2-3
bulan dengan bobot badan 20-30 g, yang telah karantina untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungannya selama kurun waktu satu seminggu.
3.4 Rancangan Penelitian
3.4.1 Pembuatan simplisia
Daun oregano yang diperoleh dipotong-potong, kemudian
dicuci dan diangin-anginkan.
3.4.2 Ekstraksi
Daun oregano ditimbang 500 gram, kemudian dimasukkan
kedalam wadah tertutup dan dimaserasi dengan etanol selama 5 hari,
sambil berulang-ulang diaduk. Selanjutnya, ampas diperas dan
kemudian diuapkan dengan rotary evaporator untuk mendapatkan
ekstrak kental.
3.4.3 Pembuatan suspensi NaCMC 1%
NaCMC ditimbang 1 gram, kemudian dimasukkan kedalam air panas
50 ml sedikit demi sedikit. Selanjutnya diaduk hingga homogen dan
kemudian ditambahkan air hingga 100 ml.
7
3.4.4 Pembuatan suspensi ekstrak
Ekstrak kental oregano dibuat dengan konsentrasi 0,5% b/v,
1% b/v, 2% b/v, dan 3% b/v. Dimana, masing-masing ekstrak
ditimbang dan kemudian disuspensikan dengan air steril 100 ml.
3.4.5 Pembuatan suspensi diazepam
Tablet diazepam digerus dan ditimbang sebanyak 21,45 mg,
kemudian disuspensikan dengan bahan pesuspensi sedikit demi sedikit
sambil diaduk dan di ad volumenya hingga 100 ml.
3.4.6 Pengujian
15 ekor mencit jantan disiapkan dan dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakukan.
Kelompok perlakuan dibagi lagi menjadi 4 kelompok, dimana tiap
kelompok terdiri dari 3 ekor mencit.
Pada mencit kelompok kontrol, masing-masing mencit diberi
air suling dan suspensi diazepam masing-masing sebanyak 1 ml secara
oral. Kemudian, diamati mulai kerja obat (onset) dan lama kerja obat
(durasi) hingga timbulnya kembali reflex balik badan.
Pada mencit kelompok perlakuan ke-1, masing-masing mencit
diberi suspensi diazepam dan suspensi ekstrak oregano 0,5% b/v
masing-masing sebanyak 1 ml secara oral. Kemudian, diamati mulai
kerja obat (onset) dan lama kerja obat (durasi) hingga timbulnya
kembali reflex balik badan.
Pada mencit kelompok perlakuan ke-2, masing-masing mencit
diberi suspensi diazepam dan suspensi ekstrak oregano 1% b/v
masing-masing sebanyak 1 ml secara oral. Kemudian, diamati mulai
kerja obat (onset) dan lama kerja obat (durasi) hingga timbulnya
kembali reflex balik badan.
Pada mencit kelompok perlakuan ke-3, masing-masing mencit
diberi suspensi diazepam dan suspensi ekstrak oregano 2% b/v
masing-masing sebanyak 1 ml secara oral. Kemudian, diamati mulai
8
kerja obat (onset) dan lama kerja obat (durasi) hingga timbulnya
kembali reflex balik badan.
Pada mencit kelompok perlakuan ke-4, masing-masing mencit
diberi suspensi diazepam dan suspensi ekstrak oregano 3% b/v
masing-masing sebanyak 1 ml secara oral. Kemudian, diamati mulai
kerja obat (onset) dan lama kerja obat (durasi) hingga timbulnya
kembali reflex balik badan.
3.4.7 Analisis data
Data yang telah didapatkan dari pengujian pengaruh ekstrak
oregano terhadap bioavaibilitas tablet diazepam dengan parameter
lamanya tidur mencit dikumpulkan. Kemudian, data tersebut dianalisis
secara statistik Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan dengan Uji Beda
Nyata Terkecil (BNT).
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Hasil pengamatan onset (mulai tidur) mencit setelah diberikan suspensi
diazepam bersamaan dengan ekstrak daun oregano.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Durasi (lama tidur) mencit setelah diberikan suspensi
diazepam bersamaan dengan ekstrak daun oregano
Keterangan:
N = Hewan Uji
∑ = Jumlah onset dan durasi (menit)
10
Pada penelitian ini digunakan mencit jantan sebagai hewan uji sebanyak 15
ekor dan hewan uji ini diberi perlakuan sesuai dengan konsentrasi tertentu dan
volume pemberian secara oral.
Pada kelompok kontrol digunakan air suling 1 ml dan suspensi diazepam
adanya kelompok kontrol ini bertujuan untuk membandingkan bioavibilitas tablet
diazepam yang tidak diberikan ekstrak oregano dengan yang diberikan ekstrak
oregano secara bersamaan.
Pada kelompok perlakuan atau kelompok uji terdiri atas 4 kelompok dan
masing-masing perlakuan diberi suspensi ekstrak daun oregano dengan konsentrasi
0,1% b/v, 1% b/v, 2% b/v dan 3% b/v. Adanya perbedaan konsentrasi ini bertujuan
untuk melengkapi data ilmiah tentang ekstrak daun oregano dalam bidang
farmakologi, agar pemanfaatannya dapat dikembangkan lebih lanjut dan untuk
mengetahui potensi efek keefektifan daun oregano yang memberikan pengaruh
terhadap bioavailabilitas tablet diazepam.
Setelah masing-masing kelompok diberi perlakuan, maka diamati dan dicatat
onset dan durasinya, hal ini bertujuan untuk menghitung onset dan durasi pada
mencit. Pada penelitian ini onset dihitung dalam menit dari waktu setelah pemberian
perlakuan hingga saat mencit mulai tertidur, sedangkan durasi dihitung dalam menit
sejak tidur sampai mencit terbangun. Pengamatan dilakukan dengan membandingkan
onset dan durasi tidur pada kelompok pembanding dan perlakuan.
Sebelum diberi perlakuan, masing-masing mencit jantan dipuasakan kira-kira
4-6 jam tetapi, tetap diberikan air minum. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
kemungkinan adanya pengaruh makanan terhadap kandungan bahan berkhasiat dari
daun oregano yang dapat mempengaruhi bioavailabilitas diazepam. Selain itu, untuk
memudahkan selama pemberian ekstrak daun oregano secara oral pada mencit jantan.
Penelitian ini menggunakan diazepam sebagai pembanding dan air suling
sebagai kontrol dengan maksud untuk membandingkan apakah ekstrak daun oregano
berpengaruh terhadap bioavailabilitas diazepam dari beberapa konsentrasi ekstrak
daun oregano. Diazepam digunakan sebagai pembanding karena jenis obat ini banyak
11
digunakan dan aksi dari obat tersebut cepat, yaitu 20 - 40 menit serta memiliki durasi
yang panjang yaitu 6 jam atau lebih.
Hasil analisa menggunakan metode Analisis Varian (ANAVA) menunjukkan
bahwa pemberian suspensi ekstrak oregano konsentrasi 0,1% b/v, 1% b/v, 2% b/v dan
3% b/v bersamaan dengan suspensi diazepam ini ternyata dapat mempengaruhi
bioavailabilitas diazepam, dimana pada onset menunjukkan bahwa F hitung sebesar
232,4, lebih besar dari Ftabel baik pada konsentrasi 1%, yaitu 4,43 maupun pada
konsentrasi 5%, yaitu 2,87. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan onset dan durasi
tidur antara kelompok pembanding dan kelompok pemberian suspensi ekstrak
oregano, sehingga perlu dilakukan uji lanjutan dengan uji rentang Newman-Keuls.
Berdasarkan hasil uji lanjutan dengan uji rentang Newman-Keuls.
Berdasarkan waktu onset, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan efek yang
signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Hal ini disebabkan,
karena salah satu kandungan zat aktif yang terdapat pada ekstrak daun oregano dapat
menginduksi enzim pemetabolisme diazepam, sehingga efek diazepam lebih cepat
yang di tandai mula kerja (onset) dan durasinya lebih cepat.
Berdasarkan hasil penelitian lain, dikatakan juga bahwa penggunaan tanaman
obat St. Johns wort bersamaan dengan obat-obat yang merupakan zat CYP3A4 dapat
menyebabkan penurunan kadar obat-obat didalam plasma, karena tanaman St. Johns
wort merupakan penginduksi sitokrom P450 yang sangat kuat. Penurunan kadar
dalam plasma dari obat-obat tersebut, menyebabkan perlunya dilakukan penyesuaian
dosis bila digunakan bersamaan dengan St. Johns wort. Selain dari itu, tanaman ini
dapat menginduksi sindrom serotonin, yang mengakibatkan peningkatan
penghambatan reuptake serotonin (5- HT), jika diberikan bersamaan dengan obat-
obat inhibitor 5-HT reuptake. Terdapat 45 laporan reaksi obat yang tidak diinginkan
yang diduga akibat penggunaan dari St. Johns wort. Reaksi-reaksi yang umum terjadi
adalah reaksi yang gangguan sistem saraf pusat dan perifer dan gangguan kejiwaan.
Dua kasus tersebut merupakan sindroma serotonin akibat penggunaan yang
bersamaan dengan sertralin (inhibitor 5-HT reuptake) dan interaksi dengan
venlafaksin.
12
BAB V
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, G. 2009. Seri Farmasi Industri-2: Teknologi Bahan Alam. Edisi revisi dan
Penelusuran. Bandung: ITB.
Ditjen POM RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Depkes RI.
Djamhuri, A. 1990. Sinopsis Farmakologi Dengan Terapan Khusus di Klinik dan
Perawatan. Jakarta: Hipokrates.
Hanani, E & Mun’im A. 2011. Fitoterapi Dasar. Cetakan Pertama. Jakarta: Dian
Rakyat.
Ganiswarna, S.G. 2010. Farmakologi dan Terapi. Edisi IV. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Goodman & Gilman. 2007. Dasar Farmakologi Terapi. Volume 1. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Modern Menganalisis Tumbuhan. Edisi II.
Bandung: ITB.
Harvey, R.A dan P.C Champe. 2001. Farmakologi Ulasan Bergambar. Edisi AI-Alih
Bahasa Azwar Agoes. Jakarta: Penerbit Widiamedika.
Hakim, L. 2012 Farmakokinetika Klinik. Jakarta: Bursa Ilmu
Juguira, LC. dan J. Carreirer. 1980. Histologi Dasar. Edisi III. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Malole, M.MB. dan S.S.U. Promono. 1989. Penggunaan Hewan-hewan
Laboratorium. Bogor: IPB.
Noer, S. 1996. Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi III. Jakarta: Universitas Indonesia.
Shargel, L. 2005. Biofarmasetika Dan Farmakokinetika Terapan. Edisi II. Surabaya:
Universitas Airlangga.
Sherlock, S. 1990. Penyakit dan Farmakokinetika Terapan. Edisi II. Surabaya:
Universitas Airlangga.
Siswanto, W.J. 2012. Penanganan Hasil Panen Tanaman Obat Komersial. Jakarta:
Trubus Agriwidya.
Susiyanti dan M. Ana Syahbana. 2012. Bioteknologi Tanaman. Serang: Universitas
Sultan Ageng Tritayasa.
Syarif, Amir. 2007. Farmakologi dan Terapi. edisi 5. Jakarta: Universitas Indonesia.
Wijayakusuma, H. 2011. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia. Jilid IV. Jakarta:
Pustaka Kartini.
Tjay, T.H dan K. Rahardja. 2010. Obat-Obat Penting Khasiat,Penggunaan dan Efek-
Efek Sampingnya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Asti. 2013. Obat Bahan Alam dan Interaksinya dengan Obat Kimiawi.
http://www.pom.go.id/new/index.php/, diakses tanggal 4 April 2016.
Majalah Farmasi ISSN 1829-9008 Vol. 14/No. 01/2017
ABSTRACT
The Effect of Leaf Extract Oregano (Origanum vulgare) Bioavailability Of Diazepam Tablets in Mice. This
study was to determine the effect dimaaksudkan leaf extract Oregano (Origanum vulgare) together with
diazepam tablets against the bioavailability of diazepam tablets based on the time of onset and duration
of the test animals mice. Oregano leaf samples were extracted using 96% ethanol by maceration
method. Digunkan test animals is as much as 15 tails of male mice are divided into five groups, and each
group consisted of 3 mice. Mice were given suspensions diazepam tablets and Oregano leaf extract with
a concentration of respectively 0.5%, 1%, 2%, and 3% w / v respectively 1 ml orally. Then the observed
onset of drug (onset) and duration of drug action (duration). The results showed that the leaf extract of
Oregano (Origanum vulgare) given concurrently with diazepam tablet Diazepam tablets affect the
bioavailability of orally in Mice. Oregano leaf extract can induce enzymes pemetabolisme diazepam, so
the effect of diazepam in the mark quicker onset of action (onset) and longer duration.
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun oregano (Origanum vulgare)
terhadap bioavailabilitas tablet diazepam pada mencit. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
pengaruh ekstrak daun oregano (Origanum vulgare) bersamaan dengan tablet diazepam terhadap
bioavailabilitas tablet diazepam berdasarkan waktu onset dan durasi pada hewan uji mencit. Sampel
daun oregano diekstraksi menggunakan pelarut etanol 96% dengan metode maserasi. Hewan uji yang
digunkan adalah mencit jantan sebanyak 15 ekor yang dibagi dalam 5 kelompok, dan tiap kelompok
terdiri dari 3 ekor mencit. Mencit diberi suspensi tablet diazepam dan ekstrak daun oregano dengan
konsentrasi masing-masing 0,5%, 1%, 2%, dan 3% b/v masing-masing sebanyak 1 ml secara oral.
Kemudian diamati mula kerja obat (onset) dan lama kerja obat (durasi). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ekstrak daun oregano (Origanum vulgare) yang diberikan bersamaan dengan tablet diazepam
berpengaruh terhadap bioavailabilitas tablet diazepam pada mencit secara oral. Ekstrak daun oregano
dapat menginduksi enzim pemetabolisme diazepam, sehingga efek diazepam lebih cepat yang di tandai
mula kerja (onset) dan durasi lebih lama.
PENDAHULUAN
Sampai saat ini, mitos bahwa bahan Banyak masyarakat yang
alam aman selalu dipromosikan oleh menyatakan bahwa penggunaan obat
berbagai pihak. Sebagian dari herbal dan obat kimia tidak menimbulkan
masyarakat baik praktisi maupun efek samping, dan pernyataan ini sering
pengguna obat herbal memiliki anggapan digabungkan dengan opini yang
bahwa obat herbal aman. Hal ini bisa mengklaim bahwa obat herbal tidak
benar adanya, karena penggunaan obat menimbulkan bahaya. Tentu hal ini tidak
herbal sudah lama, bahkan ada beberapa benar, yang didukung adanya bukti
tanaman yang sudah lama, bahkan ada bahwa tidak ada obat yang efektif dan
beberapa tanaman yang sudah ratusan secara langsung bebas dari efek
tahun digunakan sebagai obat tradisional samping, apalagi penggunaannya
(Wijayakusuma,. H., 2011). bersamaan dengan obat kimia sehingga
bisa menimbulkan interaksi dan
kelompok perlakuan. Data yang telah Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
dikumpulkan dari hasil pengamatan pengaruh ekstrak daun oregano
kemudian dianalisis secara statistik, (Origanum vulgare) bersamaan dengan
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dan tablet diazepam terhadap bioavailabilitas
dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata tablet diazepam, dengan mengambil data
Terkecil (BNT). onset dan durasi saat masing-masing
mencit setelah diberi perlakuan:
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Hasil pengamatan onset (mulai tidur) mencit setelah diberikan suspensi
diazepam bersamaan dengan ekstrak daun oregano.
Waktu onset (menit) setelah perlakuan
suspensi suspensi suspensi suspensi suspensi
N diazepam diazepam diazepam diazepam diazepam + Jumlah
+ air + ekstrak + ekstrak + ekstrak ekstrak 3% Total
suling 0,5% b/v 1% b/v 2% b/v b/v
1 12 11 10 8 4 45
2 14 12 9 8 6 49
3 12 12 11 9 3 47
∑ 38 35 30 25 13 141
X 12,66 11,66 10 8,33 4,33
Tabel 2. Hasil Pengamatan Durasi (lama tidur) mencit setelah diberikan suspensi
diazepam bersamaan dengan ekstrak daun oregano.
Waktu durasi (menit) setelah perlakuan
suspensi suspensi suspensi suspensi suspensi Jumlah
N diazepam diazepam diazepam diazepam diazepam + Total
+ air + ekstrak + ekstrak + ekstrak ekstrak 3%
suling 0,5% b/v 1% b/v 2% b/v b/v
1 39 20 15 7 8 89
2 28 19 18 10 3 78
3 35 17 11 7 5 75
∑ 102 56 44 24 16 242
X 34 18,6 14,66 8 5,33
Keterangan :
N : Hewan Uji
∑ : Jumlah onset dan durasi (menit)
X: Rata-rata onset dan durasi (menit)
pada hewan uji mencit secara oral. Pada Hasil analisa menggunakan metode
kelompok pemberian Ekstrak Daun Analisis Varian (ANAVA) menunjukkan
Oregano (Origanum vulgare) terdiri atas bahwa pemberian ekstrak daun Oregano
4 kelompok perlakuan masing- konsentrasi 0,1% b/v, 1% b/v, 2% b/v dan
masing konsentrasi 0,1% b/v, 1% 3% b/v, bersamaan suspensi
b/v, 2% b/v dan 3% b/v dengan diazepam dapat mempengaruhi
tujuan untuk melengkapi data bioavailabilitas diazepam, dimana pada
ilmiah tentang ekstrak Daun onset menunjukkan bahwa Fhitung sebesar
Oregano dalam bidang 232,4 lebih besar dari F tabel baik pada
farmakologi, agar pemanfaatannya taraf kepercayaan 1% sebesar 4,43
dapat dikembangkan lebih lanjut, maupun pada taraf kepercayaan 5%
dan untuk mengetahui potensi efek sebesar 2,87.
keefektifan Daun Oregano yang Hal ini menunjukkan adanya
memberikan pengaruh terhadap perbedaan onset dan durasi masa tidur
bioavailabilitas tablet Diazepam. yang sangat nyata antara kelompok
Setelah perlakuan, dicatat onset kontrol/pembanding dan antar kelompok
dan durasi (menit). pemberian ekstrak daun Oregano
Untuk menghitung onset dan durasi sehingga perlu dilakukan uji lanjutan
pada mencit, pada penelitian ini onset dengan uji rentang Newman-Keuls.
dihitung dalam menit dari waktu setelah Berdasarkan hasil uji lanjutan dengan
pemberian perlakuan hingga saat mencit Uji Rentang Newman-Keuls, pada onset
mulai tertidur, sedangkan durasi dihitung menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
dalam menit sejak tidur sampai mencit efek (signifikan) antara kelompok kontrol,
terbangun. Pengamatan dilakukan kelompok perlakuan. ini disebabkan salah
dengan membandingkan onset dan satu kandungan zat aktif yang terdapat
durasi tidur pada kelompok pembanding pada ekstrak daun Oregano
dan perlakuan. yang dapat menginduksi enzim
Sebelum perlakuan, masing-masing pemetabolisme diazepam, sehingga efek
mencit jantan dipuasakan kira-kira 4-6 diazepam lebih cepat yang di tandai mula
jam tetapi air minum tetap diberikan. Hal kerja (onset) dan durasinya lebih cepat.
ini dimaksudkan untuk menghindari Hasil penelitian lain bahwa
kemungkinan adanya pengaruh makanan penggunaan tanaman obat St. Johns wort
terhadap kandungan bahan berkhasiat bersamaan dari obat-obat yang
dari daun Oregano yang dapat merupakan zat CYP3A4 dengan tanaman
mempengaruhi bioavailabilitas diazepam. ini akan menyebabkan penurunan kadar
Selain itu, untuk memudahkan selama obat-obat ini dalam plasma karena
pemberian ekstrak daun Oregano secara tanaman St. Johns wort merupakan
oral pada mencit jantan. penginduksi sitokrom P450 yang sangat
Penelitian ini menggunakan kuat. Penurunan kadar dalam plasma dari
diazepam sebagai pembanding dan air obat - obat tersebut menyebabkan
suling sebagai kontrol dengan maksud perlunya dilakukan penyesuaian dosis
untuk membandingkan apakah ekstrak bila digunakan bersamaan dengan St.
daun oregano berpengaruh terhadap Johns wort. Selain dari itu, tanaman ini
bioavailabilitas diazepam dari beberapa dapat menginduksi sindrom serotonin,
konsentrasi ekstrak daun Oregano. yang mengakibatkan peningkatan
diazepam digunakan sebagai penghambatan reuptake serotonin (5-
pembanding karena jenis obat ini banyak HT), jika diberikan bersama-sama
digunakan dan mula aksi dari obat dengan obat-obat inhibitor 5-HT reuptake.
tersebut cepat yaitu 20 - 40 menit dan Terdapat 45 laporan reaksi obat yang
memiliki durasi yang panjang yaitu 6 jam tidak diinginkan yang diduga
atau lebih.
The National Journal of Pharmacy Page -
57 -
Majalah Farmasi ISSN 1829-9008 Vol. 14/No. 01/2017
akibat penggunaan dari St. Johns wort. Goodman & Gilman,2007, Dasar
Reaksi-reaksi yang umum terjadi adalah Farmakologi Terapi. Volume 1,
reaksi yang gangguan sistem saraf pusat Penerbit Buku Kedokteran EGC.
dan perifer dan gangguan kejiwaan. Dua Jakarta
kasus merupakan sindroma serotonin Harvey, R. A., Champe, P.C., 2001,
akibat penggunaan yang bersamaan Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi
dengan sertralin (inhibitor 5-HT reuptake) AI Alih Bahasa Azwar Agoes, Penerbit
dan interaksi dengan venlafaksin. Widiamedika, Jakarta
Terdapat dua kasus lainnya yang
merupakan kasus mania, akibat interaksi Hakim. L.,2012, Farmakokinetika Klinik,
St. Johns wort dengan lithium pada satu Penerbit Bursa Ilmu, Jakarta
kasus dan interaksi dengan bupropion Juguira, LC., Carreirer, J., 1980, Histologi
pada kasus lainnya.. Dasar, Edisi III, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
KESIMPULAN Malole, M.MB., Promono, S.S.U., 1989,
Berdasarkan hasil penelitian, Penggunaan Hewan-hewan
analisis data dan pembahasan maka Laboratorium, Penelaah Maduki
dapat disimpulkan bahwa : Pertadiredja, Departemen Pendidikan
1. Ekstrak Daun Oregano (Origanum dan Kebudayaan, Dirjen Pendidikan
vulgare) yang diberikan bersamaan Tinggi Pusat antara Universitas
dengan tablet diazepam berpengaruh Bioteknologi, IPB, Bogor.
terhadap Bioavailabilitas tablet Noer, S., 1996, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid
Diazepam Pada Mencit secara oral. I, Edisi III, Balai Penerbit Fakultas
2. Ekstrak daun Oregano dapat Kedokteran Universitas Indonesia,
menginduksi enzim pemetabolisme Jakarta.
diazepam, sehingga efek diazepam Shargel, L, 2005, Biofarmasetika Dan
lebih cepat yang di tandai mula kerja Farmakokinetika Terapan, Edisi II,
(onset) dan durasi lebih cepat. Penerbit Buku airlangga University
Press, Surabaya
DAFTAR PUSTAKA Sherlock, S., 1990, Penyakit dan
Agoes. G, 2009, Seri Farmasi Industri-2; Farmakokinetika Terapan, Edisi II,
Teknologi Bahan Alam, Edisi revisi Universitas Airlangga, Surabaya.
dan Penelusuran, Penerbit ITB, Siswanto, W,J., 2012, Penanganan Hasil
Bandung Panen Tanaman Obat Komersial,
Ditjen POM RI. 1995. Farmakope Trubus Agriwidya, Jakarta. Hal 3
Indonesia. Edisi IV Depkes RI. Wijayakusuma,. H., 2011, Tanaman
Jakarta. Berkhasiat Obat di Indonesia, Jilid IV,
Djamhuri, A., 1990, “Sinopsis Pustaka Kartini, Jakarta, Hal 3
Farmakologi Dengan Terapan Tjay, T.H dan Rahardja, K. 2010. Obat-
Khusus di Klinik dan Perawatan”, Obat Penting Khasiat,Penggunaan
Hipokrates, Jakarta, 123 – 129. dan Efek-Efek Sampingnya. PT Elex
Hanani. E, & Mun’im. A.,20011, Fitoterapi Media Komputindo
Dasar, Penerbit Dian Rakyat, Asti, 2013, Obat-Bahan Alam dan
Cetakan Pertama. Jakarta Interaksinya dengan Obat Kimiawi,
Ganiswarna, S. G., 2010, Farmakologi http://www.pom.go.id/new/index.php/,
dan Terapi, Edisi IV, Bagian diakses tanggal 4 April 2016
Farmakologi FK UI, Jakarta
Page | - 58 - The National
Journal of Pharmacy