PATOLOGI KLINIK I
Nama :
Npm :
DITERBITKAN OLEH :
BAGIAN PATOLOGI KLINIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
PRAKATA
DARI KEPALA BG/SMF PATOLOGI KLINIK
FK UNIVERSITAS LAMPUNG
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terbitnya Buku
Praktikum Patologi Klinik I ini yang merupakan buku tambahan yang sangat berharga bagi
pendidikan Ilmu Patologi Klinik khususnya, serta Ilmu Kedokteran pada umumnya.
Dalam rangka melengkapi kegiatan praktikum Patologi Klinik I, buku ini sangat
berguna, karena banyak mengurangi kegiatan tulis menulis selama praktikum, sehingga
mahasiswa mempunyai lebih banyak waktu untuk melakukan percobaan maupun
pengamatan.
Akhirnya, saya sampaikan penghargaan dan selamat kepada Tim Penyusun buku ini,
dan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penerbitan buku ini.
Tujuan :
Untuk menilai trombosit dan reaksi pembuluh darah terhadap luka, yaitu menilai kemampuan
dari pembuluh darah untuk membentuk sumbat trombosit yang efektjjf.
Alat-alat :
1. Blood lancet
2. Kapas alcohol
3. Kertas saring bulat
4. Stop watch
Cara kerja :
1. Bersihkan cuping (daun) telinga dengan kapas alkohol, biarkan kering.
2. Tusuk dengan blood lancet.
3. Tiga puluh detik kemudian sentuhkan darah yang menetes pada kertas saring bulat, lalu
kertas saring segera disingkirkan.
4. Demikian dilakukan setiap 30 detik sampai perdarahan berhenti.
Interpratasi :
Hitung jumlah tetesan yang ada di kertas saring dan dikalikan 30 detik. Misalkan jumlah
tetesan 5, maka waktu perdarahan adalah 5 X 30 detik = 2,5 menit.
Hasil praktikum :
Jumlah tetesan darah =
Waktu perdarahan =
Kesimpulan :
......................................................................................................................................................
........................................................................................................
2. Waktu pembekuan (metoda lee & white)
Prinsip :
Bila darah dikeluarkan dari pembuluh darah dan ditempatkan dalam tabung reaksi, maka
akan timbul pembekuan karena adanya kontak terhadap dinding gelas yang diikuti dengan
reaksi pembekuan biasa.
Tujuan :
Untuk mengetahui keadaan sistem pembekuan darah.
Alat-alat:
1. Semprit plastik sekali pakai ukuran 5 ml.
2. Kapas alcohol
3. 3 buah tabung reaksi
4. Rak tabung terendam dalam penangas air
5. Penangas air 37°C
Cara kerja :
1. Dengan semprit plastik sekali pakai ukuran 5 ml, ambil darah vena sekitar 3,5 - 4 ml,
kemudian lepaskan jarum perlahan-lahan.
2. Masukkan darah sebanyak 1 ml ke dalam masing-masing tabung reaksi (Tabung 1, 2 dan
3), dan catat waktu/nyalakan stop watch pada saat darah pertama kali menyentuh kaca
tabung reaksi 1.
3. Setelah 30 detik, angkat Tabung 1, miringkan dan lihat apakah darah masih bisa
mengalir (belum membeku). Demikian dilakukan setiap 30 detik sampai darah dalam
tabung 1 tidak dapat mengalir lagi (membeku).
4. Bila darah dalam tabung 1 sudah membeku, maka 30 detik berikutnya yang diangkat
adalah tabung 2, dan dilakukan hal yang sama setiap 30 detik, sampai darah dalam
tabung 2 membeku.
5. Bila darah dalam tabung 2 sudah membeku, maka 30 detik berikutnya yang diangkat
adalah tabung 3, dan dilakukan hal yang sama setiap 30 detik, sampai darah dalam
tabung 3 membeku.
Interpretasi :
Waktu pembekuan adalah waktu sejak darah pertama kali masuk ke Tabung 1 sampai dengan
darah pada Tabung 3 membeku.
Nilai normal :
Hasil praktikum :
Darah masuk tabung 1 jam .......................
Darah dalam tabung 3 membeku jam.......................
Waktu perdarahan .............menit
Kesimpulan :
......................................................................................................................................................
.............................................................................................................
2. Hitung jenis leukosit
Hitung jenis leukosit ialah menentukan distribusi / persentase leukosit berdasarkan jenisnya.
Bila jumlah leukosit normal dan tidak dijumpai kelainan hematologis baik secara klinis
maupun laboratoris, seringkali hitung jenis ini diabaikan. Namun pada keadaan tertentu
seperti : keganasan, inflamasi dan kelainan imunologik, hitung jenis leukosit sering
menunjukkan perubahan walaupun jumlah leukosit masih normal.
Cara kerja:
1. Periksa sediaan hapus darah tepi di bawah mikroskop dengan lensa objektif 10 X. Cari
bagian dimana eritrosit tersebar berdampingan, biasanya terdapat pada bagian yang tipis
di ujung sediaan. Mulailah dari sebelah atas (tepi) sediaan, dengan arah gerakan sesuai
arah panah pada gambar 3.
2. Ganti lensa objektif 10 X dengan yang 100 X (pergunakan minyak imersi).
3. Catat setiap leukosit yang dilihat dengan memberi tanda garis ( I ) dalam kolom yang
sesuai. 1 leukosit diberi 1 tanda garis (1), 2 leukosit diberi 2 tanda garis (II), 3 leukosit
diberi 3 tanda garis (III) dan seterusnya. Misalnya dalam 1 lapangan pandang ditemukan
1 monosit, 2 limfosit dan 4 segmen, maka pada kolom :
Monosit ditulis I
Limfosit ditulis II
Segmen ditulis III
4. Biia jumlah sel yang dihitung telah mencepai 10 buah, maka sel ke 11 dicatat dalam
kolom berikutnya. Demikian seterusnya sampai kita menghitung 100 leukosit.
Catatan :
1. Makin banyak leukosit yang dihitung, makin kecil kesalahan hitung jenis yang terjadi.
Biasanya penghitungan dilakukan atas 100 leukosit. Tetapi pada keadaan leukositosis,
harus lebih banyak leukosit yang dihitung. Sebagai patokan tabel berikut ini :
JUMLAH LEUKOSIT YANG DIHITUNG
JUMLAH LEUKOSIT/mm3
PADA HITUNG JENIS
10.000 - 20.000 200 sel
> 20.000 - 50.000 300 sel
> 50.000 400 sel
2. Entrosit berinti (normoblast) tidak ikut dihitung dalam hitung jenis leukosit. Tetapi
dilaporkan jumlahnya dalam 100 leukosit yang dihitung. Misalnya ditemukan 2
normoblast dalam 100 leukosit, dilaporkan : Normoblast = 2%
Basofil
Eosinofil
Netrofil
batang
Netrofil
segmen
Limfosit
kecil
Limfosit
besar
monosit
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 JML
Basofil
Eosinofil
Netr.batang
Net.segmen
Limfosit
Monosit
TOTAL
Normoblast 100
Kesimpulan :
......................................................................................................................................................
..................................................................................................................
Bandar lampung,....................................2013
Tanda tangan & nama jelas
Asisten yang bertugas
(.......................................)
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 JML
Basofil
Eosinofil
Netr.batang
Net.segmen
Limfosit
Monosit
TOTAL
Normoblast 100
Kesimpulan :
......................................................................................................................................................
..................................................................................................................
Bandar lampung,....................................2013
Tanda tangan & nama jelas
Asisten yang bertugas
(.......................................)