Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTKUM

FISIKA FARMASI II

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Farmasi II yang di bina

oleh bapak Dion Notario, S.Farm, M.Sc, Apt

Oleh :

Vivianty Nurul Sari Toto 611510029

Yohana Yosua Pinto 611510030

Devi Rusvita Khoirul Nisah 611510032

Universitas Ma Chung Malang

Fakultas Sains dan Teknologi

Program Studi Farmasi

Februari , 2017
BAB I

VISKOSITAS CAIRAN

1.1 Tujuan
1. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran viskositas cairan
dengan viskometer Stormer.
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi sifat alir (reologi) cairan
berdasarkan data-data eksperimental.

1.2 Dasar Teori


Viskositas adalah suatu cara untuk dapat menyatakan berapa daya
tahan dari aliran yang diberikan oleh suatu cairan. Penerapan viskositas
biasanya digunakan dalam sifat alir suatu zat cair atau rheology. Viskositas
yang biasanya diketahui sebagai kekentalan merupakan suatu pernyataan
tentang tahanan dari suatu cairan untuk mengalir. Kekentalan juga
diketahui sebagai ungkapan dari resistensi zat cair untuk dapat mengalir,
dimana semakin tinggi viskositas aliran akan semakin besar pula
resistensinya. Viskositas mempunyai prinsip apabila semakin tinggi
viskositas, maka semakin besar juga tahanannya.
Hukum newton yaitu makin besar viskositas suatu cairan, akan
semakin besar pula gaya per satuan luas (shearing stress) yang diperlukan
untuk menghasilkan rate of shear tertentu. Rate of shear harus berbanding
lurus dengan shearing stress. Aliran viskositas terbagi atas dua yaitu
newton dan non Newtonian. Newton adalah jenis aliran yang ideal, Pada
kurva aliran newton menggambarkan bahwa besarnya tegangan geser
sebanding dengan laju geser sehingga dapat diperoleh garis lurus yang
melewati titik (0,0). Bentuk persamaannya :

= , dimana  (koefisien viskositas), F (tekanan geser), dan G

(laju geser).
Sedangkan non newtonian terbagi atas dua yaitu yang tidak
dipengaruhi oleh waktu dan yang dipengaruhi oleh waktu.

1) Tidak dipengaruhi oleh waktu


a. Plastis adalah kurva yang tidak melewati titik(0,0) tetapi
memotong sumbu shearing stress pada yield value atau harga yang
harus dipenuhi untuk cairan dapat mulai engalir.

b. Pseudoplastis adalah kurva yang tidak linier dan tidak ada yield
value atau melengkung. Sistem ini juga disebut sebagai sistem
geser encer (shearing-thinning) karena dengan kenaikan tekanan
geser maka viskositas menjadi turun.

c. Dilatan adalah istilah yang dikaitkan dengan kenaikan volume


atau kenaikan viskositas seiring dengan kenaikan kecepatan geser,
sehingga disebut dengan pemadatan aliran.

2) Dipengaruhi oleh waktu


a. Thiksotropik yaitu apabila kurva turun ternyata berada sebelah kiri
kurvanya naik.thiksotropi dapat terjadi karena adanya proses
pemulihan yang lambat dari konsistensi.
b. Antitiksotropik yaitu kurva yang menurun berada pada posisi
kanan kurvanya menaik, terjadi ketika konsistensi meningkat.

c. Rheopeksi

Adapun alat yang digunakan untuk mengukur viskositas terbagi


atas dua yaitu viscometer satu titik dan banyak titik.

1. Viscometer satu titik, merupakan alat yang digunakan untu


mengukur viskositas hanya pada satu titik kecepatan geser,
sehingga hanya dapat menghasilkan satu titik pada rheogram. Alat
ini sering digunakan untuk menentukan viskositas larutan newton,
yang termasuk dalam jenis alat ini yaitu viscometer kapiler,
viscometer penetrometer, dan bola jatuh.
2. Viscometer banyak titik, merupakan viscometer jenis yang dapat
mengukur pada beberapa kecepatan geser sehingga pada rheogram
dapat diperoleh hasil yang sempurna. Viscometer jenis ini dapat
digunakan untuk menentukan aliran newton dan non newton, yang
termasuk dalam jenis ini yaitu viscometer Stormer, Brookfield dan
Rotovisco.

Pada uji kali ini menngunakan viscometer stormer, yang


merupakan viscometer rotasi yang sering digunakan untuk menentukan
viskositas dari suatu larutan atau zat cair. Viscometer ini terdiri dari pedal
jenis rotor yang berputar dengan mengubah jumlah beban yang diletakkan
pada rotor, kecepatan dari rotor juga disesuaikan dengan berat beban yang
dibutuhkan.

BAB II

METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan

1. Alat
Viskometer Stormer
2. Bahan
Larutan CMC 0,25%, 0,5%, dan 1%
2.1 Metodologi

Buatlah grafik hubungan antara berat beban vs kecepatan putaran. Tentukan sifat
alir masing-masing cairan kemudian tentukan viskositasnya. Apabila larutan
bersifat non-Newtonian tidak tergantung waktu maka cukup dibuat reogram saja.

BAB III
DATA DAN PERHITUNGAN
3.1 Data
1. CMC 0,25%

BB(gra
m) R1(s) R2(s) R3(s) R1 (rps) R2 (rps) R3 (rps) F(N)
200 4,3 4,1 4,1 5,813953 6,097561 6,097561 1,96
210 3,7 3,7 3,7 6,756757 6,756757 6,756757 2,058
220 3,5 3,6 3,5 7,142857 6,944444 7,142857 2,156
230 3,6 3,6 3,5 6,944444 6,944444 7,142857 2,254
240 3,4 3,4 3,5 7,352941 7,352941 7,142857 2,352
250 3,3 3,2 3,2 7,575758 7,8125 7,8125 2,45
240 3,1 3,4 3,2 8,064516 7,352941 7,8125 2,352
230 3,6 3,4 3,5 6,944444 7,352941 7,142857 2,254
220 3,8 3,9 3,7 6,578947 6,410256 6,756757 2,156
210 3,8 3,8 3,7 6,578947 6,578947 6,756757 2,058
200 4,5 4 4,7 5,555556 6,25 5,319149 1,96
2. CMC 0.5%

BB(gram) R1(s) R2(s) R3(s) R1 (rps) R2 (rps) R3 (rps) F(N)


200 3,8 4,8 3,7 6,578947 5,208333 6,756757 1,96
210 3,2 3,9 4,5 7,8125 6,410256 5,555556 2,058
220 3,6 3,8 3,6 6,944444 6,578947 6,944444 2,156
230 3,3 3,6 3,5 7,575758 6,944444 7,142857 2,254
240 3,2 2,6 3,2 7,8125 9,615385 7,8125 2,352
250 3,2 3 3,3 7,8125 8,333333 7,575758 2,45
240 3,2 3,2 3,4 7,8125 7,8125 7,352941 2,352
230 3,2 3,4 3,3 7,8125 7,352941 7,575758 2,254
220 3,5 3,5 3,4 7,142857 7,142857 7,352941 2,156
210 3,5 4,5 4,2 7,142857 5,555556 5,952381 2,058
200 6,4 5,3 5,6 3,90625 4,716981 4,464286 1,96

3. CMC 1%

BB(gram) R1(s) R2(s) R3(s) R1(rps) R2(rps) R3(rps) F(N)


200 6,8 5,4 5,2 3,676471 4,62963 4,807692 1,96
210 4,9 4,7 4,9 5,102041 5,319149 5,102041 2,058
220 4,7 4,7 4,1 5,319149 5,319149 6,097561 2,156
230 4,3 4,5 4,5 5,813953 5,555556 5,555556 2,254
240 4,1 4 4,2 6,097561 6,25 5,952381 2,352
250 4,1 4,2 4,1 6,097561 5,952381 6,097561 2,45
240 3,9 4,2 4,3 6,410256 5,952381 5,813953 2,352
230 4,2 4 4,3 5,952381 6,25 5,813953 2,254
220 3,4 4,2 4,5 7,352941 5,952381 5,555556 2,156
210 4,5 4,7 5 5,555556 5,319149 5 2,058
200 5,7 5,2 5,2 4,385965 4,807692 4,807692 1,96

3.2 Perhitungan
a. Pengujian newtonian dan non-newtonian
1) CMC 0,25%
 R1 : Newtonian
Keterangan dummy : Naik = 0, Turun = 1

 R2 : Newtonian
Keterangan dummy : Naik = 0, Turun = 1

 R3 : Newtonian
Keterangan dummy : Naik = 0, Turun = 1

2) CMC 0,5%
R1 : Newtonian
Keterangan dummy : Naik = 0, Turun = 1

 R2 : Non-Newtonian
Keterangan dummy : Naik = 0, Turun = 1

 R3 : Newtonian
Keterangan dummy : Naik = 0, Turun = 1

3) CMC 1%
 R1 : Newtonian
Keterangan dummy : Naik = 0, Turun = 1

 R2 : Newtonian
Keterangan dummy : Naik = 0, Turun = 1

 R3 : Newtonian
Keterangan dummy : Naik = 0, Turun = 1
b. Perhitungan Viskositas
1) CMC 0,25%
 R1

 Slope = 1/Viskositas
3,0318 = 1/viskositas
Viskositas = 1/3,0318 = 0,32984 Pa / s

 R2

 Slope = 1/Viskositas

Viskositas = 1/ 3,0214 = 0.33097 Pa / s


 R3
 Slope = 1/Viskositas

Viskositas = 1/ 4.6706 = 0.21411 Pa / s

2) CMC 0,5%

 R1

 Slope = 1/Viskositas

Viskositas = 1/ 6.4752 = 0.15444 Pa / s

 R2
 Tidak dapat di hitung karena grafik tidak dapat di baca.

 R3

 Slope = 1/Viskositas

Viskositas = 1/ 5.8256 = 0.17166 Pa / s

3) CMC 1%

 R1
 Slope = 1/Viskositas

Viskositas = 1/ 4.5443 = 0.22006 Pa / s

 R2

 Slope = 1/Viskositas

Viskositas = 1/ 2.8113 = 0.35571 Pa / s

 R3
 Slope = 1/Viskositas

Viskositas = 1/ 2.6675 = 0.37488 Pa / s


BAB IV
PEMBAHASAN

Praktikum kali ini membahas tentang viskositas cairan dengan


menggunakan Viskometer Stomer. Tujuan praktikum untuk mengetahui dan
memahami pengukuran parameter sifat alir cairan dan identifikasi sifat alir cairan
berdasarkan data- data ekperimental serta mempelajari sifat- sifat alir cairan.
Viscometer stomer merupakan alat dengan jenis viscometer banyak titik, uji
viscometer stomer ini dengan mengandalkan perubahan beban pada rotor dan
memberikan jeda waktu sebelum mengganti mengganti beban dan mengganti
konsentrasi cairan ± 1 menit agar viskositas cairan kembali ke bentuk semula.
Cairan yang di uji adalah CMC Na dengan 3 konsentrasi yaitu 0.25%, 0.5%, dan
0.1% dengan 3 kali replikasi menggunakan berat beban dalam bentuk gram yaitu
200 g, 210 g, 220 g, 230 g, 240 g, 250 g, 240 g, 230 g, 220 g, 210 g, 200 g.
Replikasi 2, yang pertama sekon dan kedua rotasi per sekon.

Perhitungan dengan pengujian Newtonian dan non-newtonian


pertama CMC 0.25% Replikasi 1 uji G1 termasuk Newtonian dengan nilai
intercept 0.8884 karena nilai diatas 0.05, uji G2 termasuk Newtonian dengan nilai
intercept 0.2791 karena nilai diatas 0.05, uji dummy termasuk Newtonian dengan
nilai intercept 0.402507 karena nilai diatas 0.05 keterangan dummy : naik = 0,
Turun = 1. CMC 0.25% Replikasi 2 termasuk Newtonian dengan uji G1 nilai
intercept 0.75561 karena nilai diatas 0.05, uji G2 termasuk Newtonian dengan
nilai intercept 0.90752, uji dummy termasuk Newtonian dengan nilai intercept
0.907 karena nilai diatas 0.05 keterangan dummy : Naik = 0, Turun = 1. CMC
0.25% Replikasi 3 uji G1 termasuk Newtonian dengan nilai intercept 0.59653
karena nilai diatas 0.05, uji G2 termasuk Newtonian dengan nilai intercept 0.1800
karena nilai di atas 0.05, uji dummy termasuk Newtonian dengan nilai intercept
0.372852 karena nilai di atas 0.05 keterangan dummy : Naik = 0, Turun = 1.
Kedua CMC 0.5% Replikasi 1 uji G1 termasuk Newtonian dengan nilai intercept
0.264 karena nilai diatas 0.05, uji G2 termasuk Newtonian dengan nilai intercept
0.270 karena nilai di atas 0.05, uji dummy termasuk Newtonian dengan nilai
intercept 0.5862 karena nilai di atas 0.05 keterangan dummy : naik = 0, Turun = 1.
CMC 0.5% Replikasi 2 uji G1 termasuk Non-Newtonian dengan nilai intercept
0.1083 karena nilai di bawah 0.05, uji G2 termasuk Non-Newtonian dengan nilai
intercept 0.01504 karena nilai di bawah 0.05, uji dummy termasuk Non-
Newtonian dengan nilai intercept 0.00413 karena nilai di bawah 0.05 keterangan
dummy : Naik = 0, Turun = 1. CMC 0.5% Replikasi 3 uji G1 termasuk Newtonian
dengan nilai intercept 0.9653 karena nilai di atas 0.05, uji G2 termasuk Newtonian
dengan nilai intercept 0.2032 karena nilai di atas 0.05, uji dummy termasuk
Newtonian dengan nilai intercept 0.27898 karena nilai di atas 0.05 keterangan
dummy : Naik = 0, Turun = 1. Teakhir CMC 1% Replikasi 1 uji G1 termasuk
Newtonian dengan nilai intercept 0.1119 karena nilai diatas 0.05, uji G2 termasuk
Newtonian dengan nilai intercept 0.0.957 karena nilai di atas 0.05, uji dummy
termasuk Newtonian dengan nilai intercept 0.3264 karena nilai di atas 0.05
keterangan dummy : Naik = 0, Turun = 1. CMC 1% Replikasi 2 uji G1 termasuk
Newtonian dengan nilai intercept 0.643 karena nilai diatas 0.05, uji G2 termasuk
Newtonian dengan nilai intercept 0.7719 karena nilai di atas 0.05, uji dummy
termasuk Newtonian dengan nilai intercept 0.905672 karena nilai di atas 0.05
keterangan dummy : Naik = 0, Turun = 1. Replikasi 3 uji G1 termasuk Newtonian
dengan nilai intercept 0.9337 karena nilai diatas 0.05, uji G2 termasuk Newtonian
dengan nilai intercept 0.67246 karena nilai di atas 0.05, uji dummy termasuk
Newtonian dengan nilai intercept 0.953523 karena nilai di atas 0.05 keterangan
dummy : Naik = 0, Turun = 1.

Perhitungan viskositas menggunakan Slope = merupakan grafik

hubungan antara gaya geser (F) dengan kecepatan geser (G) pada sistem
Newtonian. Data hasil perhitungan menunjukkan CMC 0.25% Replikasi 1
memiliki nilai slope 0.32984 Pa/s, Replikasi 2 memiliki nilai slope 0.33097 Pa/s,
Replikasi 3 memiliki nilai slope 0.21411 Pa/s. CMC 0.5% Replikasi 1 memiliki
nilai slope 0.15444 Pa/s, Replikasi 2 memiliki nilai slope tidak dapat dihitung
karena grafik tidak dapat dibaca, Replikasi 3 memiliki nilai slope 0.17166 Pa/s.
CMC 1% Replikasi 1 memiliki nilai slope 0.22006 Pa/s, Replikasi 2 memiliki
nilai slope 0.35571 Pa/s, Replikasi 3 memiliki nilai slope 0.37488 Pa/s.
BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan praktikum uji viskositas cairan CMC menggunakan


viskometer stomer termasuk jenis Newtonian secara keseluruhan, hanya saja di
CMC konsentrasi 0.5% Replikasi 2 termasuk jenis Non- Newtonian.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Fitriani, Marina., dkk. 2014. JENIS-JENIS VISKOMETER.
http://dokumen.tips/documents/makalah-viskometer.html. Pada 25 Februari 2017
Anonim., 2015. LAPORAN RHEOLOGI DAN VISKOSITAS.
http://dokumen.tips/documents/laporan-rheologi-dan-viskositasdocx.html. Pada
22 Februari 2017
Marpaung, M., PERCOBAAN II VISKOSITAS DAN RHEOLOGI.,
http://www.academia.edu/5333555/Viscosity. Pada 22 Februari 2017
Anonime, BAB II TINJAUAN PUSTAKA.
http://repository.usu.ac.id/bistream/123456789/29343/4/chapter%20II.pdf. Pada
22 Februari 2017

Anda mungkin juga menyukai