2.
Cairan yang sifat alirannya dipengaruhi oleh waktu. Kelompok ini terbagi
atas tiga jenis, yakni :
a) Tiksotropik
b) Antitiksotropik
c) Rheopeksi
3. Batang pengaduk
2. Bahan
Bahan bahan yan digunakan pada praktikum kali ini adalah :
1. Sediaan sirup merah
2. Sediaan krim citra
D. PROSEDUR KERJA
1. Menentukan viscometer brookfiled dan sifat alir sediaan
a. Meletakkan viscometer pada posisi yang benar dengan mengatur letak
gelembung udara tepat ditengah lingkaran.
b. Memilih spindle yang sesuai dengan viscositas bahan yan akan
diperiksa.
c. Memasukkan spindle kedalam sediaan, hubungkan dengan rotor.
d. Menurunkan posisi spindle beserta rotornya sampai batas tanda
tercelup pada spindle.
e. Menyiapkan rpm yang dikehendaki, mulailah dari rpm yang paling
rendah.
f. Menekan rem dan nyalakan putaran rotor. Melepaskan rem perlahan,
biarkan sampai mencapai 3-5x putaran.
g. Menekan rem pada saat penunjuk tampak pada piringan. Mematikan
rotor dengan rem yang tetap ditekan. Membaca skala pada piringan,
mencatat lalu lepaskan rem.
h. Melakukan hal yang sama dengan menaikkan besaranta rpm
2. Menentukan pengaruh lama pengadukan terhadap viscositas sediaan
a. Memilih satu harga rpm yang hasil pembacaan skala menddekati 100
berdasarkan pada data percobaan cara kerja 1.
b. Melakukan pengamatan pengaruh lama pengadukan
terhadap
viscositas dengan nomor spindle yang sama dan rpm yang sesuai.
c. Menghitung lamanya pengadukan sejak awal percobaan.
3. Menentukan pengaruh temperature terhadap viscositas sediaan
a. Memilih harga rpm yang hasil pembacaan skalanya mendekati 100
berdasarkan pada data perccobaan cara kerja 1.
b. Melakukan pengmatan pengaruh perubahan temperature terhadap
viscositas dengan nomor spindle yang sama dan rpm yang dibuat
konstan.
E. DATA DAN HASIL PENGAMATAN
1. Penentuan viskositas dan sifat alir sediaan sirup merah
Tipe
Rpm
viscometer
No.spindl
Faktor
Hasil
viscosita
spindl
pembacaa
kesalaha
150
n
33,33%
e
LV
50
n skala
3
LV
LV
LV
12
30
60
2
2
2
25
10
5
5,5
13
17
137,5
130
135
18,181%
7,692 %
3,704 %
Rpm
No.spindl
Faktor
Hasil
viscosita
spindl
pembacaa
kesalaha
4
4
4
4
e
1000
500
200
100
n skala
32
35
41,5
50
3200
17500
8300
5000
n
3,125 %
2,857 %
2,409 %
2%
viscometer
LV
LV
LV
LV
6
12
30
60
rpm
viscomete
r
LV
LV
LV
LV
LV
No.spindl
f.spindle
e
60
60
60
60
60
4
4
4
4
4
100
100
100
100
100
Waktu
(menit)
Skala
1
5
10
15
20
50,5
46
47
45,5
43,5
5050
4600
4700
4550
4350
rpm
No.spindle
f.spindle
Suhu
viscomete
r
LV
LV
LV
LV
LV
Hasil Pembacaan
Viscositas
Skala
60
60
60
60
60
2
2
2
2
2
5
5
5
5
5
30
35
40
45
50
15
14
11,5
10
8
75
70
57,5
50
40
12
30
60
rpm
12
30
rpm
60
10
15
20
waktu
1/T
F. PEMBAHASAN
Dalam percobaan ini dilakukan pengukuran parameter rheologi
dengan menggunakan viscometer Brookfield. Rheology adalah ilmu yang
mempelajari tentang aliran zat cair. Manfaat dari percobaan rheologi ini
adalah agar dapat diterapkan dalam bidang farmasi dalam menganalisa suatu
produk farmasi seperti emulsi, pasta, suppusitoria, krim obat, dan penyalut
tablet. Viscometer brookfiled merupakan salah satu rotoviscometer yang
terglong ebagai alat ukur yang memiliki banyak titik (multi point instrument)
karena mampu bekerja pada berbagai macam kecepatan dan tekanan geser.
Pnegukuran dengan viscometer Brookfield berfungsi untuk mengamati
besarnya hambatan yang dialami oleh spindle yang berfungsi untuk
mengamati sebagai akibat pemberian laju geser.
Prinsip kerja viscometer Brookfield adalah viscometer yang telah
dipasang dengan spindle sesuai dengan tipe sediaan yang diamati dimsukkan
ke dalam sediaan tersebut. Spindle diputar pada rpm tertentu dan dilihat
berapa besar hambatan yang dialami oleh spindle tersebut. Kelebihan dari
viscometer Brookfield adalah karena tergolong sebagai alat ukur yang
memiliki banyak titik karena mampu bekerja pada berbagai macam kecepatan
dan tekanan geser. Kekurangan dari viscometer Brookfield yang digunakan
karean pembacaan hasilnya hanya menggunakan penglihatan secara visual
dan dapat mengakibatkan kesalahan dalam pembacaaan skala. Secara
keseluruhan prinsip kerja dari viscometer Brookfield adalah spindle yang
berputar pada sampel akibat dari pemberian laju geser.
Faktor faktor yang mempengaruhi viscositas adalah konsentrasi,
massa jenis, gaya adhesi dan gaya kohesi, sert asuhu. Jika konsentraasi
semakin tinggi maka viscositas zat tersebut juga semakin tinggi. Jika massa
jenis semakin tinggi maka viscositasnya jug asemakin tinggi. Tetapi berbeda
dengan adhesi dan kohesi. Adhesi merupakan gaya tarik menarik molekul yag
tak sejenis, apabila adhesinya tinggi maka viscositasnya rendah. Sedangkan
untuk kohesi merupakan gaya tarik menarik molekul sejenis, jika kohesi
makin tinggi maka viscositasnya jug asemakin tinggi. Suhu berbanding
terbalik dengan viscositas semakin tinggi suhu maka viscositasnya akan
semakin kecil.
Percobaan pertama yang pertama dilakukan adalah perlakuan terhada
larutan sirup merah dengan memakai spindle nomor 2. Pada buku martin
semakin kecil nomor spindle nya maka larutan yang digunakan semakin
encer. Rpn yang digunakan adalah 6; 12; 30; 60 rpm. Pada percobaan yang
dilakukan berbeda dengan literatur, semakin besar viscositas jika rpm
dinaikkan. Namun hasil yang didapatkan adalah sebaliknya. Dilihat dari
persen kesalahan percobaan nilainya jug abervariasi. Ini menunjukkan adanya
kemungkinan kesalahan praktikan dalam menekan rem dan mematikan rotor.
Percobaan kedua untuk lotion citra menggunakan spindle nomor 4.
Pada buku martin makin tinggi rpm yang digunakan makin kecil
viscositasnya. Hasil yang didapatsesuai dengan literatur yang menjadi acuan.
Pada percobaan penentuan tiksotropi lotion citra digunakan rpm 60 rpm
dengan menggunakan spindle nomor 4. Hasil yang didapatkan sesuai dengan
literatur yaitu semakin lama pengadukan maka semakin kecil viscositasnya,,
lama pengadukan berbanding terbalik dengan viscositasnya.
Penentuan pengaruh temperature terhadap viscositas sediaan sirup
menunjukkan hasil yang sesuai dengan literature, yaitu semakin tinggi suhu
maka semakin rendah viscositasnya. Spndle yang digunakan merupakan
spindle nomor 2 dan menggunakan rpm 60 rpm, hasil yang didapat adalah 75;
70; 57,5; 50; dan 40 pada suhu 30o; 35o; 40o; 45o; dan50o.. Sifat tiksotropi
pada umumnya adalah semakin dikocok maka suatu bahan akan semakin cair.
Faktor- faktor yang mempengaruhi pengukuran parameter rheologi dengan
viscometer Brookfield adalah jenis spindle yang digunakan, temperature,
waktu, dan besaran rpm yang digunakan.
G. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan pada percobaan kali ini adalah :
1. Manfaat pengukuran parameter rheology dapat diterapkan pada
sediaan farmasi untuk menganalisa suatu sediaan farmasi seperti
emulsi, pasta, suppositoria, krim obat, dan penyalut tablet.
2. Prinsip kerja dari viscometer Brookfield adalah putaran spindle yang
berputar pada sampel akibat pemberian laju geser.
3. Faktor Faktor yang mempengaruhi pengukuran parameter rheologi
menggunakan viscometer Brookfield adalah jenis spindle yang
digunakan, waktu, temperature, dan rpm ang digunakan.
2. Saran
Praktikan lebih teliti lagi dalam melihat hasil skala pada piringan
untuk meminimalkan kesalahan
H. DAFTAR PUSTAKA
Kusuma, A., dkk. 2009. Laporan Praktikum Farmasi Fisika Viskositas dan
Rheologi (Non Newton)
http://www.scribd.com/doc/49672770/Viskosita-dan-RheologiOgig
diakses pada tanggal 14 Oktober 2011
Martin, A., J. Swarbrick., A. Cammarata. 1993. Farmasi Fisika Edisi 3 Jilid
2. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
I. DISKUSI
Prinsip kerja viscometer brookfield yaitu dengan mengamati besarnya
hambatan yang dialami oleh spindle yang berputar di dalam sampel yang
diperiksa sebagai akibat pemberian lau geser. Cara menentukan indeks
tiksotropi yaitu pilihlah salah satu rpm yang hasil pembacaan skalanya
mendekati 100. Kemudian dengan nomor spindle yang sama dan rpm yang
sesuai dilakukan pengamatan pengaruh lama pengadukan terhadap viskositas.
Lama pengadukan yang dilakukan bervariasi dan hitung lamanya pengadukan
sejak awal percobaan. Sifat alir dilatan yaitu viskositas cairan dilatan
meningkat dengan meningginya kecepatan geser, karena terjadi
peningkatan volume antar partikel sehingga pembawa tidak lagi mencukupi.
Sedangkan sifat alir tiksotropi umumnya terjadi pada partikel asimetrik
(misalnya polimer) yang memiliki banyak titik kontak
d a n t e r s u s u n m e m b e n t u k jaringan tiga dimensi. Pada keadaan
diam, sistem akan membentuk gel dan bila diberi tekanan geser, gel
akan berubah menjadi sol