mendidih
mendidih
PGA yang dapat mempermudah pembentukan iktan Ditimbang Natrium alginat sebanyak 0,25 g
untuk konsentrasi 0,5% dan 0,5 g untuk konsetrasi
hydrogen dengan air yang juga pada dasarnya
1%, lalu masing-masing dilarutkan dalam
mempunyai ikatan hidrogen. Dengan demikian,
campuran air mendidih dan air dingin untul
dalam MGA, PGA mudah disolvatasikan oleh pelarut
memudahkan pelarutan. Kemudian di aduk hingga
berupa air dan mudah bercampur dengan
homogen. Metode pembuatan koloid Alginat 0,5%
pelarutnya.
dan 1% termasuk dalam metode dispersi yaitu cara
2. Pembuatan Koloid Argentum Proteinatum 5%
mekanik. Berdasarkan strukturnya senyawa
Ditimbang Argentum Proteinatum sebanyak Alginat mempunyai ikatan Hidrogen dari ikatan
5 ion, sehingga senyawa ini mudah terionisasi dan
100
× 20 𝑚𝑙 = 1 𝑔𝑟𝑎𝑚. Setelah diperoleh 1 gram
bereaksi dengan air sebagai solvent. Berdasarkan
Argentum Proteinatum di larutkan dalam 20 mL air
hal itu, Alginat dikatakan sebagai koloid hidrofilik.
mendidih dan di aduk dengangelas pengaduk hingga
5. Pembuatan koloid Gelatin 5% dan 10% dalam
merata dan homogen.
50mL air
Metode pembuatan koloid Argentum
Ditimbang Gelatin sebanyak 2,5 g untuk
Proteinatum. termasuk dalam metode dispersi yaitu
konsentrasi 5% dan 5 g untuk konsentrasi 10%
cara mekanik dengan memperkecil ukuran serbuk
dalu masing- masing dilarutkan dalam 50mL air
Argentum Proteinatum .
mendidih sebab gelatin lebih mudah larut dalam air
Argentum Proteinatum merupakan koloid
mandidih dalam mortir lalu digerus hingga
liofilik sebab bila dilarutkan maka partikel
homogen. Metode pembuatan koloid Gelatin
Argentum akan diselubungi oleh cincin pelindung
termasuk dalam metode dispersi yaitu cara
Proteinatum yang berupa senyawa protein. Hal ini
mekanik dengan memperkecil ukuran Gelatin.
membuat stabilitas yang tinggi.
Berdasarkan strukturnya senyawa Gelatin
3. Pembuatan koloid FeCl3 dalam 100 mL air
mempunyai ikatan Hidrogen dari ikatan ion,
Untuk membuat koloid pertama-tama
sehingga senyawa ini mudah terionisasi dan
ditimbang FeCl3 sebanyak 0,25g dan 0,5 g dan
bereaksi dengan air sebagai solvent. Berdasarkan
masing-masing dilarutkan dalam air mandidih
hal itu, Gelatin dikatakan sebagai koloid hidrofilik.
sebanyak 100mL yang ditimbang menggunakan
B. Pengaruh Elektrolit terhadap Stabilitas Koloid
botol timbang sebab FeCl3 bersifat sangat
Selanjutnya dilakukan pengujian stabilitas
higroskopis dan aupnya mengganggu pernapasan.
Metode pembuatan koloid FeCl3 adalah metode koloid terhadap larutan elekttrolit. Bila koloid yang
kondensasi dengan cara menghidrolisis FeCl3 bermuatan positif dicampurkan dengan suatu
membentuk sol Fe(OH)3. gugus OH- yang terdapat larutan elektrolit, maka ion-ion negatif dari larutan
pada Fe(OH)3 merupakan leaving group yang baik, elektolit akan tarik menarik dengan partikel-partikel
-
sehingga dengan mudah digantikan oleh ion Cl . koloid positif, akbiatnya ukuran koloid akan
Hal ini menyebabkan kecendrungan terbentuknya semakin besar dan akhirnya mengalami koagulasi
kembali FeCl3 hingga menjadi tidak stabil. Oleh (Sudarmo,2007).
karena itu, koloid FeCl3 merupakan koloid
liofobik. Karena sifatnya yang liofobik maka
Larutan elektrolit yang digunakan yaitu NaCl Instabilitas pada FeCl3 0,5% ditandai dengan
30% yang berfungsi untuk memecah ikatan partikel munculnya endapan yang melayang.
dan membentuk koagulasi. Koagulasi yaitu C. Pengaruh Alkohol terhadap Stabilitas Koloid
peristiwa pengendapan yang diakibatkan oleh fase Percobaan ketiga yaitu uji pengaruh alkohol terhadap
terdispersi terlepas dari fase pendispersi (Martin, stabilitas koloid. Prinsip kerjanya sama dengan uji
2008). NaCl 30% dimasukkan ke buret 50 ml. Sampel pengaruh elektrolit. Alkohol berfungsi sebagai
yang digunakan yaitu Mucilago Gummi Arabici 5%, perusak kestabilan koloid dengan jalan berikatan
FeCl3 0,5%, Alginat 0,5%, Gelatin 5%, dan Argentum dengan air atau menarik air dalam sistem koloid
proteinatum 5%. Masing-masing sampel diambil 10 sehingga koloid akan semakin mengental dan
ml (kecuali Argentum yang diambil 5 ml) lalu muncul endapan. Secara teori semakin tinggi kadar
dimasukkan ke Erlenmeyer. Koloid yang sudah koloid dalam larutan maka semakin sedikit pula
masuk ke Erlenmeyer tidak diperbolehkan untuk jumlah air sebagai pelarut sehingga alkohol 96%
digojog. Erlenmeyer yang berisi koloid diletakkan di yang dibutuhkan untuk mengikat air juga akan
bawah kran buret untuk ditetesi NaCl 30%. semakin sedikit. Sementara untuk kadar koloid yang
Penetesan dihentikan ketika sudah muncul tanda- rendah maka jumlah alkohol 96% yang dibutuhkan
tanda instabilitas pada koloid. Tanda-tanda untuk menarik air dari larutan juga semakin banyak.
tersebut adalah terbentuknya kabut/awan Berdasarkan hasil percobaan, Gelatin 5%
berwarna putih atau terbentuk endapan. membutuhkan alkohol 96% sebanyak 10,5 ml untuk
Secara teori, untuk larutan koloid liofilik mencapai instabilitas. Sedangkan pada Gelatin 10%
diperlukan NaCl (larutan elektrolit) yang lebih dibutuhkan alkohol 96% sebanyak 6,5 ml. Tanda-
banyak dibandingkan dengan larutan koloid liofobik tanda instabilitas pada Gelatin yaitu terbentuknya
karena pada koloid liofilik terdapat cincin pelindung awan/kabut berwarna putih keruh di permukaan
yang mengelilingi partikel sehingga partikel koloid koloid. Untuk FeCl3 0,5% dibutuhkan alkohol 96%
lebih sulit berikatan dengan ion-ion dari larutan sebanyak 23,75 ml sedangkan FeCl3 5%
elektrolit dibandingkan dengan larutan koloid membutuhkan alkohol 96% sebanyak 19,87 ml.
liofobik yang cenderung mudah berikatan dengan Tanda-tanda instabilitas yaitu terbentuknya
ion-ion larutan elektrolit karena tidak adanya cincin benang-benang yang melayang di koloid. Hasil yang
pelindung pada larutan koloid tersebut. didapatkan sesuai teori yakni makin tinggi kadar
Berdasarkan hasil percobaan, koloid liofilik koloid, pelarut/airnya sedikit sehingga sedikit pula
yaitu Mucilago Gummi Arabici 5%, Alginat 0,5%, alkohol yang dibutuhkan untuk mengikat air.
Gelatin 5%, dan Argentum proteinatum 5% D. Proteksi terhadap Koloid
membutuhkan NaCl 30% sebanyak lebih dari 25 ml
Berdasarkan percobaan proteksi terhadap
untuk mencapai instabilitas. Hal ini karena ketika
koloid, dengan penambahan FeCl3 0,5 % sebanyak 3
sudah mencapai 25 ml, tidak ditemukan adanya
mL dan NaCl 30% sebanyak 5 mL pada MGA 5% 1
tanda-tanda instabilitas berupa kabut/awan putih mL, 3 mL dan 5 mL tidak menghasilkan endapan
pada koloid sehingga penetesan NaCl dihentikan pada MGA 5% 1 mL. Hal ini berarti MGA
dan volume NaCl ditulis >25 ml. Sedangkan pada merupakan pelindung yang baik bagi FeCl 3 karena
koloid liofobik FeCl3 0,5% dibutuhkan NaCl 30% MGA membentuk cincin pelindung yang dapat
sebanyak 4,4 ml untuk mencapai instabilitas. melingkupi FeCl3 sehingga NaCl tidak dapat mampu
untuk merusak FeCl3. Penambahan FeCl3 0,5 %
sebanyak 3 mL dan NaCl 30% sebanyak 5 mL pada
gelatin 5% dan 10% 1 mL, 3 mL, dan 5 mL, dan
larutan Alginat 0,5% dan 1% 1mL, 3mL. 5 mL,
menghasilkan endapan. Namun, terdapat perbedaan
diantara keduanya yaitu endapan pada gelatin lebih
banyak terbentuk dibandingkan alginat. Hal ini
berarti alginate lebih baik dalam melindungi FeCl 3
dibanding gelatin. Karena pada FeCl3 yang
dilindungi gelatin, ia lebih banyak dirusak oleh
NaCl.
KESIMPULAN