Anda di halaman 1dari 18

MAKHARIJ HURUF

Makharij adalah jamak dari kata makhraj, yag artinya


tempat keluarnya huruf, dimana suara akan berhenti pada
tempat tersebut, sehingga dapat dibedakan antara satu huruf
dengan huruf lainnya
Macam-Macam Makharij Huruf
Makharij huruf secara umum terbagi menjadi 5 bagian,
yaitu:
1. al-Jauf (Rongga mulut dan rongga tenggorokan),
2. al-Halq (Tenggorokan),
3. al-Lisan (Lidah),
4. asy-Syafatan (Kedua bibir),
5. al-Khaisyum (Pangkal hidung):
1. Al-Jauf (Rongga Mulut dan Rongga Tenggorokan)
Al-Jauf merupakan tempat keluarnya huruf-huruf
Mad, yaitu
a. Alif yang didahului dengan harakat Fathah
b. Waau Sukun yang didahului dengan harakat
Dhammah
c. Yaa Sukun yang didahului dengan harakat
Kasrah

2. Al-Halq (Tenggorokan)
Makhraj ini terbagi menjadi 3 bagian:
a. Tenggorokan bagian bawah. Terdapat dua huruf
pada makhraj ini, yaitu: huruf Hamzah (‫ )ء‬dan
Haa (‫)ه‬
b. Tenggorokan bagian tengah. Terdapat dua huruf
pada makhraj ini, yaitu:huruf ‘Ain (‫ )ع‬dan Haa
(‫)ح‬
c. Tenggorokan bagian atas. Terdapat dua huruf
pada makhraj ini, yaitu:huruf Ghain (‫ )غ‬dan
Khaa (‫)خ‬

3. Al-Lisan (Lidah)
Makhraj ini terbagi menjadi 10 bagian:
a. Pangkal lidah paling belakang pada posisi
menempel langit-langit bagian yang lunak
(daging) paling belakang setelah tenggorokan,
yaitu:huruf Qaaf (‫)ق‬
b. Pangkal lidah paling belakang pada posisi
menempel langit-langit antara bagian tulang atas
dan bagian yang lunak (daging) kedepan sedikit
setelah Qaaf (‫)ق‬, yaitu:huruf Kaaf (‫)ك‬
c. Lidah bagian tengah pada posisi langit-langit
bagian atas, yaitu huruf Jiim (‫)ج‬, Syiin (‫)ش‬, dan
Yaa (‫)ي‬
d. Salah satu tepi lidah atau kedua-duanya pada
posisi gigi geraham atas, yaitu huruf Dhaad (‫)ض‬
e. Ujung tepi lidah pada posisi gusi atas, yaitu:
huruf Laam (‫)ل‬
f. Ujung lidah pada posisi gusi 2 gigi seri atas di
bawah sedikit setelah Lam (‫)ي‬, yaitu huruf Nuun
(‫)ن‬
g. Awal punggung ujung lidah pada posisi gusi 2
gigi seri atas, yaitu: huruf Raa (‫)ر‬
h. Punggung ujung lidah pada posisi pangkal 2 gigi
serti atas, yaitu: huruf Thaa (‫)ط‬, Daal (‫)د‬, dan
Taa(‫)ت‬
i. Ujung lidah pada posisi 2 gigi seri bawah lalu
suara keluar melalui celah di antara 2 gigi seri
atas dan bawah, yaitu: huruf Shaad (‫)ص‬, Zaay
(‫)ز‬, dan Siin (‫)س‬
j. Punggung ujung lidah pada posisi enempel di
ujung 2 gigi seri atas, yaitu: huruf Dzhaa (‫)ظ‬,
Dzaal (‫)ر‬, Tsaa (‫)ث‬

4. Asy-Syafatan (Kedua Bibir)


Makhraj ini terbagimenjadi 2 bagian:
a. Bibir bawah bagian dalam pada posisi menempel
pada 2 gigi seri atas, yaitu huruf Faa (‫)ف‬
b. Bertemunya antara kedua bibir dalam keadaan
tertutup, yaitu: huruf Baa (‫)ب‬
Bertemunya antara kedua bibir dalam keadaan
tertutup disertai dengan ghunnah yang keluar
dari khaisyum, yaitu: huruf Miim (‫)و‬
Kedua bibir dimonyongkan kedepan dengan
membuka sedikit celah, yaitu huruf Waau (‫)و‬

5. Al-Khaisyum (Pangkal Hidung):


Al-Khaisyum pangkap hidung bagian atas tempat
keluarnya seluruh bunyi atau suara ghunnah (‫و‬,‫)ن‬

_____________
SIFAT HURUF
(Saryono, 2016)
Keterangan :

Hams : Lembut di pendengaran karena pita suara


terbuka dan tidak bergetar, nafas berhembus atau
mengalir.
Jahr : Nyata dan jelas di pendengaran karena pita
suara yang saling bertemu dan bergetar, nafa
tertahan saat huruf diucapkan.
Syiddah : Aliran suara tertahan saat huruf diucapkan
karena tempat keluarnya tertutup atau karena
sandaran huruf pada makhrajnya kuat.
Rakhawah : Suara keluar dengan sempurna atau lepas ketika
melewati tempat keluarnya (makhraj).
Bainiyah : Sebagian suara mengalir, karena tidak tertutup
sempurna dan tidak tertahan sebagaimana sifat
syiddah.
Isti’la : Suara naik ke langit-langit atau pangkal lidah
terangkat ke langita-langit.
Istifal : Suara tidak naik ke langit-langit atau pangkal lidah
terangkat ke langit-langit.
Ithbaq : Suara terkepung diantara lidah dan lagit-langit
Infitah : Suara tidak terkepung diantara lidah dan lagit-
langit atau lidah terpisah/renggang dari langit-langit
ketika mengucapkan huruf infitah.

______________

TANDA-TANDA WAQAF
1. Tanda (َ) : Ini adalah tanda waqaf lazim,
Makna : Seorang qari harus waqaf
(mengehentikan bacaan) pada lafadzh
yang bertanda ini, sebab jika dia
washal (menyambung bacaan)
padanya aa dapat mengubah makna
ayat
2. Tanda (‫)لٍى‬ : Ini adalah tanda waqaf aula’ atau
waqaf (berhenti) lebih baik
Makna : Seorang qari boleh waqaf atau
washal (melanjutkan), namun waqaf yang utama
3. Tanda (‫)ج‬ : Ini adalah tanda waqaf jaiz
Makna : Seorang qari boleh waqaf atau
washal, boleh memilih di antara keduanya
4. Tanda (‫ )صٍى‬: Ini adalah tanda washal aula’ atau
washal(melanjutkan) lebih baik
Makna :Seorang qari boleh waqaf maupun
washal, namun washal yang diutamakan
5. Tanda (‫)ال‬ : Ini adalah tanda waqaf mamnu’
atau waqaf yang terlarang
Makna :Tidak ada waqaf bagi seorang qari
atau jangan waqaf pada lafadzh
bertanda ini, terkecuali jika ia
terdapat pada akhir ayat
6. Tanda (titik tiga) : Ini adalah tanda waqaf
mu’anaqah atau waqaf muraqabah
Makna : Seorang qari boleh waqaf pada
salah satu lafadzh yang bertanda titik
tiga ini, namun dia boleh tidak waqaf
amupun mewashalkan pada
keduanya.
_____________
HUKUM NUN SUKUN DAN TANWIN
Hukum nun sukun atau tanwin dibagi menjadi 5 :
1. Idzhar Halqi
Apabila (tanwin/nun sukun) bertemu salah satu huruf
(ٖ,‫ؽ‬,‫ع‬,‫خ‬,‫ح‬,‫ )ء‬maka huruf nun sukun atau tanwin
dibaca jelas. Contoh :
َِٓ ‫ َِ ْٓ ا‬: ‫ء‬ َ‫ أ َ ْٔؼَ ّْذ‬: ‫ع‬
َْْٛ ُ ‫ ٌَ ْٕ ِحز‬: ‫ح‬ ًٍّ ‫ ِِ ْٓ ِغ‬: ‫غ‬
‫ف‬َْٛ ‫ ِِ ْٓ خ‬: ‫خ‬ ‫ ُج ُشفٍ َ٘ب ٍد‬: ‫ه‬
2. Idgham Bighunnah
Apabila (tanwin/nun sukun) bertemu salah satu huruf
(ٚ , َ , ْ , ‫ )ي‬cara membacanya di-Idgham-kan
(dimasukkan) ke dalam huruf berikutnya dengan
tempo ghunnah yang dipanjangkan. Contoh :

‫ ُي‬ْٛ ُ‫ َِ ْٓ ٌَم‬: ‫ي‬ ‫ ِِ ْٓ ِٔ ْؼ َّ ٍخ‬: ‫ن‬


‫ ِِ َّّ ْٓ ََِٕ َغ‬: ‫و‬ ٍ ‫ا‬َٚ ْٓ ِِ : ‫و‬
‫ق‬
3. Idgham Bilaghunnah
Apabila (tanwin/nun sukun) bertemu salah satu huruf
(‫ س‬, ‫ )ي‬cara membacanya di-Idgham-kan
(dimasukkan) ke dalam huruf berikutnya tanpa
ghunnah. Contoh :
ُْ ِٙ ّ‫ ِِ ْٓ َس ِث‬: ‫ر‬ ُْٗٔ ُ‫ ِِ ْٓ ٌَذ‬: ‫ل‬
4. Qalb/Iqlab
Apabila (tanwin/nun sukun) bertemu salah satu huruf
(‫ )ة‬cara membacanya diubah menjadi Mim dengan
tempo ghunnah yang dipanjangkan. Contoh :
‫صٍ ٌْش‬
ِ َ‫س ِّ ٍْ ٌغ ث‬
َ
5. Ikhfa Haqiqi
Apabila (tanwin/nun sukun) bertemu salah satu huruf
( , ‫ ظ‬, ‫ ط‬, ‫ ض‬, ‫ص‬, ‫ ش‬, ‫ س‬, ‫ ص‬, ‫ ر‬, ‫د‬, ‫ ج‬, ‫ س‬, ‫د‬
‫ن‬, ‫ ق‬, ‫)ف‬
cara membacanya disamarkan dengan tempo ghunnah yang
dipanjangkan. Contoh :

ٌ‫بةٌ صَبلِت‬َٙ ‫ ِش‬: ‫س‬ ‫ي‬ْ ‫د رَجْ ِش‬ ٍ ‫ َجَّٕب‬: ‫د‬


‫ب‬َٙ ‫س‬َّ َ‫ َِٓ د‬: ‫د‬ ُْ ‫ ا َ ْٔ َجٍَِٕ ٍَْٕب ُو‬: ‫ج‬
ً‫ ََ ئِ ٍز ُص ْسلب‬ْٛ ٌَ : ‫ص‬ َ‫اثًبرٌِه‬َٛ ‫ص‬ َ :‫ر‬
‫ش ٍْئًب‬َ ‫ ٌَِٕ ْف ٍس‬: ‫ش‬ ًٍ ٍْ ‫ ِِٓ ِس ّج‬: ‫س‬ْ
ٌٍَّْٓ‫ض ِب‬ َ ‫ ًِب‬ْٛ َ‫ ل‬: ‫ض‬ ُ
‫ا‬ْٛ ‫صذَل‬ َ ‫ ِس َجب ٌي‬: ‫ص‬
َْْٚ ‫ظ ُش‬ ُ ْٕ ٌَ‫ اَفَ ََل‬: ‫ظ‬ َْْٛ ُ‫ ٌَ ْٕ ِطم‬: ‫ط‬
‫ا‬ْٛ ٌُ‫ ِس ْصلًبلَب‬: ‫ق‬ ُْ ُٙ َ‫ً ف‬ ٌ ّْ ‫ػ‬ ُ :‫ف‬
‫َبصٍَ ٍخ َوب ِرثَ ٍخ‬ ِ ٔ:‫ن‬
_____________
HUKUM MIM DAN NUN BERTASYDID

Setiap huruf Nun ber-Tasydid (ْ)dan ّ Mim ber- Tasydid (َّ ),


wajib dibaca dengan tempo ghunnah yang dipanjangkan.
Contohnya : ‫ ِِ َّّب‬, َُّ ُ ‫ ص‬, َُّ ‫ػ‬
َ , ‫ أَِّ َّب‬, ‫ أَِّب‬, َّْ َ‫ا‬
_____________
HUKUM MIM SUKUN
1. Idzhar Syafawi
Apabila mim mati (َْ ) bertemu huruf Hijaiyah selain
(‫ )ة‬atau (َ) cara membacanya jelas. Contohnya :

ٍَْٓ‫ ُْ َحب ِف ِظ‬ِٙ ٍْ ٍَ‫ػ‬


َ – َْْٛ ُّ ٍَ‫ا َ ْٔز ُ ُْ ر َ ْؼ‬َٚ
2. Ikhfa Syafawi
Apabila mim mati (َْ ) bertemu (‫ )ة‬cara membacanya
meng-ghunnah-kan huruf Mim (َ) dengan tempo
yang dipanjangkan . Contoh :
ٍ‫بسح‬ ِ ‫اِ ْػز‬
َ ‫ ُْ ِث ِح َج‬ِٙ ٍْ ِِ ‫َص ُْ ِثبهللِ – ر َْش‬
3. Idgham Mimi
Apabila mim mati (َْ ) bertemu huruf (َ) cara
membacanya Mim pertama di-Idgham-kan
(dimasukkan) ke dalam Mim kedua dengan tempo
ghunnah yang dipanjangkan. Contoh :

َ ‫ٌَ ُى ُْ َِّب َو‬َٚ – ‫ ُي‬ْٛ ُ‫ ُْ َِّ ْٓ ٌَّم‬ُٙ ْٕ ِِ َٚ


ُْ ُ ‫س ْجز‬
_______________

HUKUM IDGHAM
A. Jenis-jenis Idgham dari sisi Makhraj dan sifat
1. Idgham Mutamatsilain
Pertemuan 2 huruf yang sama Makhraj dan Sifat-
nya, yang pertama Sukun, yang kedua ber-harakat
Cara membacanya: Huruf pertama dimasukkan ke
dalam huruf kedua, dibaca tanpa ghunnah. Contoh :

َ َ‫ ُْ) ةْ – ة (اِض ِْشةْ ثِؼ‬ُٙ ُ ‫بسر‬


) َ‫صبن‬ َ ‫ذ ِر َج‬ َ َّ َ‫د – د (ف‬
ْ ‫بسثِ َح‬ ْ

2. Idgham Mutajasinain
Pertemuan 2 huruf yang sama Makhraj namun
berbeda Sifat-nya, contoh :

ٌ‫طب ِئفَخ‬
َ ‫َذ‬ ْ َِٕ ‫د – ط ا‬ ْ َ‫طذ‬ ْ ‫س‬َ ‫ٌَئِ ْٓ َث‬ ‫ط–د‬ ْ
ُ ُ ْ ُ
‫رى َّب‬َْٛ ‫د – د ا ِج ٍْ َجذ دَػ‬ ْ َ ‫ٌض َم ْذ ر‬
‫َبة‬ ‫ْد – د‬
َ‫َش رٌِه‬ ْ ٘ ًْ ٌَ ‫س – ر‬ ْ َ ‫اِ ْر‬
‫ا‬ْٛ ُّ ٍَ‫ظ‬ ‫ْر – ظ‬
‫ا ِْس َوتْ َِ َؼَٕب‬ َ – ْ‫ة‬
Cara membacanya: huruf pertama dimasukkan ke
dalam huruf kedua, dibaca tanpa ghunnah.
3. Idgham Mutaqariban
Pertemuan 2 huruf yang berdekatan Makhraj atau
Sifat-nya atau kedua-duanya, contoh :
ُْ ‫ْق – ن اٌََ ُْ ٔ َْخٍُ ْك ُو‬ ِ ّ‫ْي – س لُ ًْ َسة‬
Cara membacanya: Huruf pertama dimasukkan ke
dalam huruf kedua, dibaca tanpa ghunnah.

B. Jenis-jenis Idgham dari sisi Kesempurnaannya


1. Idgham Kamil
Yaitu memasukkan suatu huruf ke huruf l=setelahnya
setelah secara sempurna (sama mahraj dan sifatnya),
sehingga menjadi huruf yang ber-tasydid
2. Idgham Naqish
Yaitu meng-idgham-kan (memasukkan) suatu huruf
ke huruf setelahnya sebatas hanya pada huruf
(makhraj), bukan pada sifatnya. Disebut Idgham
Naqish karena masih tersisanya sebagian sifat huruf
yang di-Idgham-kan.
Idgham Naqish disebabkan salah satu dari 2 sifat:
1. Sifat Ithbaq
Contoh : ‫ض ص ظ ط‬
Cara meng-idgham-kannya adalah dengan
mengeluarkan huruf Tha (‫ )ط‬dari makhraj-nya
tanpa di-qalqalah-kan, kemudian menurunkan
pangkal lidah untuk menyebut huruf Ta (‫ )د‬yang
dikeluarkan dengan sifat hams

2. Sifat Ghunnah
(Contoh) َ ْ
Yaitu dengan meng-idgham-kannya huruf Nun
Sukun (ْ)ْ atau Tanwin ke dalam huruf Ya (‫)ي‬
atau huruf Wau (ٚ) yang ber-harakat.
Catatan:
Untuk bacaan ayat (alam nakhlukum) ini dibaca
dengan idgham kamil, artinya semua sifat Qaf (‫)ق‬
di-Idgham-kan dengan huruf Kaf (‫ )ن‬tanpa tersisa,
pendapat inilah yang di-rajih-kan (yang
diunggulkan) oleh imam Ibnu Jazariy dalam kitabnya
at-Tamhid, sehingga tidak ada idgham naqish dari
huruf yang hanya sekadar memiliki sifat istila’ dan
tidak memiliki sifat ithbaq.
_______________

HUKUM LAFADZ ALLAH


Lafadz (bacaan)  Allah) ‫( هللا‬
Lafadz ‫ اهلل‬apabila diawal atau huruf sebelumnya ber-harakat
Fathah atau Dhammah maka dibaca Tafkhim (tebal).
Contoh :
ِ‫ ُي هللا‬ْٛ ‫س‬
ُ ‫ ٍْذَهللاِ – َس‬ِٙ ‫ش‬
َ
Lafadz ‫ اهلل‬apabila huruf sebelumnya ber-harakat Kasrah maka
dibaca Tarqiq (tipis). Contoh : ‫هللاِ ِبس ِِْم‬
Catatan: Pada setiap lafadz (‫ )هللا‬terdapat huruf mad yang
harus dibaca panjang 2 harakat pada saat Tafkhim (tebal)
maupun Tarqiq (tipis)
_____________
QOLQOLAH

Huruf qolqolah ada 5 : ‫ق ط ب ج د‬


Qalqalah dibagi 2 : alqalah Sughra dan qalqalah Kubra
1. Qalqalah Sughra ialah huruf qalqalah yang matinya
asli. Contoh :
َْْٛ ُ‫طؼ‬َ ‫ ٌَ ْم‬: ‫ق‬ َْْٛ ُ ‫ُط ِفئ‬ْ ٌ:‫ط‬
َْْٛ ٍُ‫ ٌَجْ َؼ‬: ‫ج‬ َُْ ٍِ٘ ‫ اِث َْشا‬: ‫ة‬
َْْٛ ٍُ‫ ٌَ ْذ ُخ‬: ‫د‬
2. Qalqalah Kubro ialah huruf qalqalah yang matinya
mendatang disebabkn dibca waqaf. Contoh :
ْ‫لَت‬ٚ‫ اِرَ َا‬---- ‫ت‬
َ َ‫ل‬ٚ‫اِرَ َا‬ ْ ٍ‫ ُِ ِح‬-- ‫ظ‬
‫ْظ‬ ٌ ٍْ ‫ُِ ِح‬
_____________

IDZHAR WAJIB
Idzhar wajib ialah Nun sukun bertemu Ya’ atau Wawu
dalam satu kalimat. Dalam al-Quran ada 4 :

‫ بُ ْىيَانٌ – ِص ْى َىانٌ – قِ ْى َىا ٌن‬- ‫اَن ُّذ ْويَا‬


_____________
HUKUM "‫"س‬
Hukum ‫ ر‬dibagi dua : tafkhim dan tarqiq
 ‫ ر‬yang dibaca tafkhim :
 Ra fathah, ra fathah tanwin
‫ َر – ًرا‬: ‫بَ ِصي ًْرا – َربَّىَا‬
 Ra dhammah, ra dhammah tanwin
‫ ُر ِز ْقىَا – َخ ِبي ٌْر‬: ‫ُر – ٌر‬
 Ra sukun didahului harakat fathah atau dhammah
‫س ُم‬
ِ ‫ ََ ْر ََبًا – يُ ْر‬: ‫ََ ْر – ُ ْر‬
 Ra sukun didahului hamzah washal
ْ - : ‫ا ِْر ِج ِع ْي – َو ْر ََ ْمىَا‬
‫ار‬
 Ra sukun didahului harakat kasrah bertemu huruf
isti’la’, huruf isti’la’ ada 7 : ‫خ ص ض ط ظ غ ق‬
ٌ ‫صا ٌد – قِ ْر َط‬
‫اس‬ َ ‫َِ ْر‬
 Ra hidup didahului huruf mati selain ya’ yang
sebelumnya ada fathah atau dhammah dibaca waqaf.
‫شه ٍْر‬
َ ْ ‫ُخ‬
‫س ٍر‬
 ‫ ر‬yang dibaca tarqiq :
 Ra kasrah, ra kasrah tanwin
‫ ِر– ٍر‬: ‫ِنىُ ْخ ِر َجبِ ِه‬
 Ra sukun didahului kasrah
Contoh: َ‫َوفِ ْرع َْىن‬
 Ra hidup didahului Ya’ sukun dibaca waqof
َ َ‫ت َ ْع َمهُى‬
Contoh: ‫خ ِبيْر‬
 Ra hidup didahului huruf mati selain Ya’ yang
sebelumnya ada kasrah dibaca waqof
Contoh : ‫َ ْرث ٌ ِحجْ ر‬ َ ‫َو‬
_____________
HUKUM LAM TA’RIF

Hukum lam ta’rif (‫)ال‬, dibagi 2 :


1. Al Qamariyah
Al (‫ )اي‬dibaca jelas bila bertemu huruf (14 ) :
‫ٖ–ءي‬َٚ–‫ة–جحخ–عؽفقن‬

ُُ ٍْ ٍْ ُّ ٌْ َ ‫ ا‬-‫ ُس‬ُْٛ ‫ ا َ ٌْمُج‬-‫ ُس‬ْٛ ُ‫ ا َ ٌْ َج ٍِ ٍْ ًُ – ا َ ٌْغَف‬- ُُ ٍْ ٍِ ‫ ا َ ٌْ َح‬-‫صٍِ ُش‬


ِ َ‫ا َ ٌْج‬
2. Asy-Syamsiyah
Al (‫ )اي‬melebur pada huruf setelahnya bila bertemu
dengan huruf (14) :
ْ‫دس–درسصسشصضطظ–ي‬

ُُ ٍْ ‫ٌش ِح‬ ُ َّٛ َّ ‫ اٌَز‬- َُ َ‫سَل‬


َّ َ ‫ ا‬- ‫اة‬ َّ ٌَ‫ ا‬- ‫ش ّْ ِس‬
َّ ٌ‫ا‬َٚ
_____________

HUKUM MAD

A. MAD ASHLIY/THABI’IY
Huruf Mad ada 3, yaitu:
Wau Sukun (ٚ),
ْ Ya Sukun (‫ي‬
ْ ), Alif (‫)ا‬
1. Mad Ashliy/Thabi’iy
Apabila:
 Huruf yang ber-harakat Fathah bertemu dengan
Alif (‫)ا‬
 Huruf yang ber-harakat Kasrah bertemu dengan Ya
Sukun (‫ي‬ ْ )
 Huruf yang ber-harakat Dhammah bertemu dengan
Wau Suku (ْٚ )
Cara membacanya: Dipanjangkan 2 harakat
*Termasuk bagian Dari Mad Ashliy
*Mad ‘Iwadh
Apabila:
 Huruf yang ber-harakat Fathahtain berrtemu
dengan Alif (‫ )ا‬setelahnya Waqaf ( berhenti)
 Huruf Hamzah yang ber-harakat Fathahtaindan
Waqaf ( berhenti)
Cara membacanya: Dipanjangkan 2 harakat
Catatan:
Pada Huruf Ta Marbuthah yang ber-harakat
fathahtainِ, apabila berada pada akhir atayt dan waqaf,
maka dibaca Ha sukun tanpa dipanjangkan
Huruf Ta Marbutha (‫ )ح‬bukan termasuk Mad Iwadh
2. Mad Shilah Shugra/Qashirah
Apabila:
Huruf Ha Dhamir ( ) ber-harakat Kasrah atau
Dhammah
 Sebelum atau sesudahnya bukan Sukun
 Setelahnya tidak bertemu Hamzah (‫)ء‬
Cara membacanya: Dipanjangkan 2 harakat
Catatatn:
Khusus pada QS. Az-Zumar:7 (ُْ ‫ضُٗ ٌَ ُى‬َ ‫ ) ٌَ ْش‬tidak dibaca
panjang menurut riwayat Hafsh
3. Mad Thabi’iy Harfiy
Setiap alif (‫ )ا‬yang ada pada huruf : ( ‫)ح ي طِه س‬
Mad ini berada pada huruf Muqatha’ah pada awal
sebagian surat dalam Al-Quran
Cara membacanya: Dipanjangkan 2 harakat
Catatan:
Huruf Muqatha’ah adalah potongan-potongan huruf
yang ada pada awal sebagaian surat dalam Al-Quran,
dibaca sesuai dengan huruf Hijaiyah

B. MAD FAR’I
a. Bacaan Mad yang Bertemu dengan Hamzah (‫)ء‬
1. Mad Wajib Muttasil
Apabila Mad Thabi’iy bertemu Hamzah (‫)ء‬
dalam satu kata
Cara membacanya: Dipanjangkan 4/5 harakat
2. Mad Jaiz Munfashil
Apabila Mad Thabi’iy bertemu Hamzah (‫)ء‬
tidak dalam satu kata
Cara membacanya: Dipanjangkan 4/5 harakat
3. Mad Shilah Kubra/Thawilah
ٖ
Apabila Ha Dhamir ( ) bertemu Hamzah (‫)ء‬
Cara membacanya: Dipanjangkan 4/5 harakat
4. Mad Badal
Apabila Hamzah (‫ )ء‬bertemu huruf Mad
Cara membacanya: Dipanjangkan 2 harakat

Catatan:
 Apabila memulai kata ‫ب‬ ٍ ‫( ائْتُىوِي ِب ِكتَا‬Al-Ahqaf: 4)
dan semisalnya, yaitu Hamzah pertama ber-
harakat Kasrah dan Hamzah kedua bertanda
Sukun, maka Hamzah yang kedua diganti
dengan Ya sehingga termsuk Mad Badal dibaca
menjadi ‫ب‬ٍ ‫اِيتُى وي ِب ِكتَا‬
 Apabila memulai kata ُ‫اؤت ُ ِمهَ أ َ ََاوَتَه‬ ْ (Al-Baqarah:
283) dan semislnya, yaitu Hamzah pertama ber-
harakat Dhammah dan Hamzah kedua bertanda
Sukun, maka Hamzah yang kedua diganti
dengan Wau sehingga termsuk Mad Badal
dibaca menjadi ُ‫اُوت ُ ِمهَ أ َ ََاوَتَه‬

b. Bacaan Mad yang Bertemu dengan Sukun (‫)ء‬


I. Sukun ‘Aridh
1. Mad ‘Aridh Lis Sukun
Apabila Mad Thabi’iy bertemu dengan huruf
ber-harakat yang di-Sukun-kan karena Waqaf.
Cara membacanya: Dipanjangkan 4/5 harakat

2. Mad Liin
Apabila huruf ber-harakat Fathah bertemu Ya
Sukun atau Wau Sukun, setelahnya huruf ber-
harakat yang di-Sukun-kan karena Waqaf.
Cara membacanya: Dipanjangkan 2/4/6
harakat

II. Sukun Ashliy


1. Mad Lazim Kalimi Mutsaqqal
Apabila Mad bertemu huruf yang bertanda
tasydid
Cara membacanya: Dipanjangkan 6 harakat
Catatan:
َّ asalnya ُ‫بِ َّخ‬
ُ‫اٌطب َِّخ‬ َّ Mim yang di-Sukun
ْ ‫اٌط‬
digabungkan pada Mim kedua dengan diberi
tanda Tasyid

2. Mad Lazim Kalimi Mukhaffaf


Apabila Mad bertemu huruf yang bertanda
Sukun
Cara membacanya: Dipanjangkan 6 harakat
Catatan:
Mad Lazim Kalimi Mukhaffaf hanya ada
pada QS: Yunus: 51 & 91.
3. Mad Lazim Harfiy Mutsaqqal
Apabila Mad bertemu dengan huruf ber-
Tasydid pada huruf Muqatha’ah ( ‫س ْ ق ص‬
َ ‫ )ي ن‬di awal sebagian surat dalam al-Quran
4. Mad Lazim Harfiy Mukhaffaf
Apabila Mad bertemu dengan huruf bertanda
Sukun pada huruf Muqatha’ah ( ‫س ْ ق ص‬
َ ‫ )ي ن‬di awal sebagian surat dalam al-Quran
Cara membacanya:
Sesuai huruf Hijaiyah dengan di-Idgham-kan
ke huruf setelahnya, 6 harakat

Anda mungkin juga menyukai