2. Al-Halq (Tenggorokan)
Makhraj ini terbagi menjadi 3 bagian:
a. Tenggorokan bagian bawah. Terdapat dua huruf
pada makhraj ini, yaitu: huruf Hamzah ( )ءdan
Haa ()ه
b. Tenggorokan bagian tengah. Terdapat dua huruf
pada makhraj ini, yaitu:huruf ‘Ain ( )عdan Haa
()ح
c. Tenggorokan bagian atas. Terdapat dua huruf
pada makhraj ini, yaitu:huruf Ghain ( )غdan
Khaa ()خ
3. Al-Lisan (Lidah)
Makhraj ini terbagi menjadi 10 bagian:
a. Pangkal lidah paling belakang pada posisi
menempel langit-langit bagian yang lunak
(daging) paling belakang setelah tenggorokan,
yaitu:huruf Qaaf ()ق
b. Pangkal lidah paling belakang pada posisi
menempel langit-langit antara bagian tulang atas
dan bagian yang lunak (daging) kedepan sedikit
setelah Qaaf ()ق, yaitu:huruf Kaaf ()ك
c. Lidah bagian tengah pada posisi langit-langit
bagian atas, yaitu huruf Jiim ()ج, Syiin ()ش, dan
Yaa ()ي
d. Salah satu tepi lidah atau kedua-duanya pada
posisi gigi geraham atas, yaitu huruf Dhaad ()ض
e. Ujung tepi lidah pada posisi gusi atas, yaitu:
huruf Laam ()ل
f. Ujung lidah pada posisi gusi 2 gigi seri atas di
bawah sedikit setelah Lam ()ي, yaitu huruf Nuun
()ن
g. Awal punggung ujung lidah pada posisi gusi 2
gigi seri atas, yaitu: huruf Raa ()ر
h. Punggung ujung lidah pada posisi pangkal 2 gigi
serti atas, yaitu: huruf Thaa ()ط, Daal ()د, dan
Taa()ت
i. Ujung lidah pada posisi 2 gigi seri bawah lalu
suara keluar melalui celah di antara 2 gigi seri
atas dan bawah, yaitu: huruf Shaad ()ص, Zaay
()ز, dan Siin ()س
j. Punggung ujung lidah pada posisi enempel di
ujung 2 gigi seri atas, yaitu: huruf Dzhaa ()ظ,
Dzaal ()ر, Tsaa ()ث
_____________
SIFAT HURUF
(Saryono, 2016)
Keterangan :
______________
TANDA-TANDA WAQAF
1. Tanda (َ) : Ini adalah tanda waqaf lazim,
Makna : Seorang qari harus waqaf
(mengehentikan bacaan) pada lafadzh
yang bertanda ini, sebab jika dia
washal (menyambung bacaan)
padanya aa dapat mengubah makna
ayat
2. Tanda ()لٍى : Ini adalah tanda waqaf aula’ atau
waqaf (berhenti) lebih baik
Makna : Seorang qari boleh waqaf atau
washal (melanjutkan), namun waqaf yang utama
3. Tanda ()ج : Ini adalah tanda waqaf jaiz
Makna : Seorang qari boleh waqaf atau
washal, boleh memilih di antara keduanya
4. Tanda ( )صٍى: Ini adalah tanda washal aula’ atau
washal(melanjutkan) lebih baik
Makna :Seorang qari boleh waqaf maupun
washal, namun washal yang diutamakan
5. Tanda ()ال : Ini adalah tanda waqaf mamnu’
atau waqaf yang terlarang
Makna :Tidak ada waqaf bagi seorang qari
atau jangan waqaf pada lafadzh
bertanda ini, terkecuali jika ia
terdapat pada akhir ayat
6. Tanda (titik tiga) : Ini adalah tanda waqaf
mu’anaqah atau waqaf muraqabah
Makna : Seorang qari boleh waqaf pada
salah satu lafadzh yang bertanda titik
tiga ini, namun dia boleh tidak waqaf
amupun mewashalkan pada
keduanya.
_____________
HUKUM NUN SUKUN DAN TANWIN
Hukum nun sukun atau tanwin dibagi menjadi 5 :
1. Idzhar Halqi
Apabila (tanwin/nun sukun) bertemu salah satu huruf
(ٖ,ؽ,ع,خ,ح, )ءmaka huruf nun sukun atau tanwin
dibaca jelas. Contoh :
َِٓ َِ ْٓ ا: ء َ أ َ ْٔؼَ ّْذ: ع
َْْٛ ُ ٌَ ْٕ ِحز: ح ًٍّ ِِ ْٓ ِغ: غ
فَْٛ ِِ ْٓ خ: خ ُج ُشفٍ َ٘ب ٍد: ه
2. Idgham Bighunnah
Apabila (tanwin/nun sukun) bertemu salah satu huruf
(ٚ , َ , ْ , )يcara membacanya di-Idgham-kan
(dimasukkan) ke dalam huruf berikutnya dengan
tempo ghunnah yang dipanjangkan. Contoh :
HUKUM IDGHAM
A. Jenis-jenis Idgham dari sisi Makhraj dan sifat
1. Idgham Mutamatsilain
Pertemuan 2 huruf yang sama Makhraj dan Sifat-
nya, yang pertama Sukun, yang kedua ber-harakat
Cara membacanya: Huruf pertama dimasukkan ke
dalam huruf kedua, dibaca tanpa ghunnah. Contoh :
2. Idgham Mutajasinain
Pertemuan 2 huruf yang sama Makhraj namun
berbeda Sifat-nya, contoh :
ٌطب ِئفَخ
َ َذ ْ َِٕ د – ط ا ْ َطذ ْ سَ ٌَئِ ْٓ َث ط–د ْ
ُ ُ ْ ُ
رى َّبَْٛ د – د ا ِج ٍْ َجذ دَػ ْ َ ٌض َم ْذ ر
َبة ْد – د
ََش رٌِه ْ ٘ ًْ ٌَ س – ر ْ َ اِ ْر
اْٛ ُّ ٍَظ ْر – ظ
ا ِْس َوتْ َِ َؼَٕب َ – ْة
Cara membacanya: huruf pertama dimasukkan ke
dalam huruf kedua, dibaca tanpa ghunnah.
3. Idgham Mutaqariban
Pertemuan 2 huruf yang berdekatan Makhraj atau
Sifat-nya atau kedua-duanya, contoh :
ُْ ْق – ن اٌََ ُْ ٔ َْخٍُ ْك ُو ِ ّْي – س لُ ًْ َسة
Cara membacanya: Huruf pertama dimasukkan ke
dalam huruf kedua, dibaca tanpa ghunnah.
2. Sifat Ghunnah
(Contoh) َ ْ
Yaitu dengan meng-idgham-kannya huruf Nun
Sukun (ْ)ْ atau Tanwin ke dalam huruf Ya ()ي
atau huruf Wau (ٚ) yang ber-harakat.
Catatan:
Untuk bacaan ayat (alam nakhlukum) ini dibaca
dengan idgham kamil, artinya semua sifat Qaf ()ق
di-Idgham-kan dengan huruf Kaf ( )نtanpa tersisa,
pendapat inilah yang di-rajih-kan (yang
diunggulkan) oleh imam Ibnu Jazariy dalam kitabnya
at-Tamhid, sehingga tidak ada idgham naqish dari
huruf yang hanya sekadar memiliki sifat istila’ dan
tidak memiliki sifat ithbaq.
_______________
IDZHAR WAJIB
Idzhar wajib ialah Nun sukun bertemu Ya’ atau Wawu
dalam satu kalimat. Dalam al-Quran ada 4 :
HUKUM MAD
A. MAD ASHLIY/THABI’IY
Huruf Mad ada 3, yaitu:
Wau Sukun (ٚ),
ْ Ya Sukun (ي
ْ ), Alif ()ا
1. Mad Ashliy/Thabi’iy
Apabila:
Huruf yang ber-harakat Fathah bertemu dengan
Alif ()ا
Huruf yang ber-harakat Kasrah bertemu dengan Ya
Sukun (ي ْ )
Huruf yang ber-harakat Dhammah bertemu dengan
Wau Suku (ْٚ )
Cara membacanya: Dipanjangkan 2 harakat
*Termasuk bagian Dari Mad Ashliy
*Mad ‘Iwadh
Apabila:
Huruf yang ber-harakat Fathahtain berrtemu
dengan Alif ( )اsetelahnya Waqaf ( berhenti)
Huruf Hamzah yang ber-harakat Fathahtaindan
Waqaf ( berhenti)
Cara membacanya: Dipanjangkan 2 harakat
Catatan:
Pada Huruf Ta Marbuthah yang ber-harakat
fathahtainِ, apabila berada pada akhir atayt dan waqaf,
maka dibaca Ha sukun tanpa dipanjangkan
Huruf Ta Marbutha ( )حbukan termasuk Mad Iwadh
2. Mad Shilah Shugra/Qashirah
Apabila:
Huruf Ha Dhamir ( ) ber-harakat Kasrah atau
Dhammah
Sebelum atau sesudahnya bukan Sukun
Setelahnya tidak bertemu Hamzah ()ء
Cara membacanya: Dipanjangkan 2 harakat
Catatatn:
Khusus pada QS. Az-Zumar:7 (ُْ ضُٗ ٌَ ُىَ ) ٌَ ْشtidak dibaca
panjang menurut riwayat Hafsh
3. Mad Thabi’iy Harfiy
Setiap alif ( )اyang ada pada huruf : ( )ح ي طِه س
Mad ini berada pada huruf Muqatha’ah pada awal
sebagian surat dalam Al-Quran
Cara membacanya: Dipanjangkan 2 harakat
Catatan:
Huruf Muqatha’ah adalah potongan-potongan huruf
yang ada pada awal sebagaian surat dalam Al-Quran,
dibaca sesuai dengan huruf Hijaiyah
B. MAD FAR’I
a. Bacaan Mad yang Bertemu dengan Hamzah ()ء
1. Mad Wajib Muttasil
Apabila Mad Thabi’iy bertemu Hamzah ()ء
dalam satu kata
Cara membacanya: Dipanjangkan 4/5 harakat
2. Mad Jaiz Munfashil
Apabila Mad Thabi’iy bertemu Hamzah ()ء
tidak dalam satu kata
Cara membacanya: Dipanjangkan 4/5 harakat
3. Mad Shilah Kubra/Thawilah
ٖ
Apabila Ha Dhamir ( ) bertemu Hamzah ()ء
Cara membacanya: Dipanjangkan 4/5 harakat
4. Mad Badal
Apabila Hamzah ( )ءbertemu huruf Mad
Cara membacanya: Dipanjangkan 2 harakat
Catatan:
Apabila memulai kata ب ٍ ( ائْتُىوِي ِب ِكتَاAl-Ahqaf: 4)
dan semisalnya, yaitu Hamzah pertama ber-
harakat Kasrah dan Hamzah kedua bertanda
Sukun, maka Hamzah yang kedua diganti
dengan Ya sehingga termsuk Mad Badal dibaca
menjadi بٍ اِيتُى وي ِب ِكتَا
Apabila memulai kata ُاؤت ُ ِمهَ أ َ ََاوَتَه ْ (Al-Baqarah:
283) dan semislnya, yaitu Hamzah pertama ber-
harakat Dhammah dan Hamzah kedua bertanda
Sukun, maka Hamzah yang kedua diganti
dengan Wau sehingga termsuk Mad Badal
dibaca menjadi ُاُوت ُ ِمهَ أ َ ََاوَتَه
2. Mad Liin
Apabila huruf ber-harakat Fathah bertemu Ya
Sukun atau Wau Sukun, setelahnya huruf ber-
harakat yang di-Sukun-kan karena Waqaf.
Cara membacanya: Dipanjangkan 2/4/6
harakat