Anda di halaman 1dari 15

NAMA M.

YUSRIL MUNA
NIM 205100900111038
KELAS M
LAPORAN PRAKTIKUM KELOMPOK M-5

KIMIA DASAR
PENGENALAN ALAT DAN BUDAYA K3

NAMA : MUHAMMAD YUSRIL MUNA


NIM : 205100900111038
KELAS :M
KELOMPOK : M-5
ASISTEN :ARETHA CLARISSA

Pas foto 3 x 4

JURUSAN THP/ TIP/ TEP (KEPANJANGAN)


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
NAMA M. YUSRIL MUNA
NIM 205100900111038
KELAS M
KELOMPOK M-5

1 PENGENALAN ALAT DAN BUDAYA K3


1. PRELAB (sitasi, Max 2 Halaman)
1.1 Sebutkan pengertian serta jelaskan Budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
laboratorium

Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu


bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Dengan pengantar keselamatan
kerja dilaboratorium maka dapat meminimalisir dan dapat dihindari kecelakaan
yang akan terjadi didalam laboratorium. Sehingga suasana laboratorium dapat
menjadi lebih aman dengan K3 ini . (Suriansyah,2016)

1.2 Jelaskan dan berikan gambar simbol pada bahan kimia jenis
 Harmful
Arti: Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila kontak
langsung dengan tubuh atau melalui inhalasi. Tindakan : Jangan
dihirup, jangan ditelan dan hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : Etilen glikol, Diklorometan.(wardiyah,2016)
(wardiyah,2016)
 Toxic
Arti : Bahan yang bersifat beracun, dapat menyebabkan
sakit serius bahkan kematian bila tertelan atau terhirup. Tindakan :
Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak langsung dengan
kulit. Contoh : Metanol, Benzena.(wardiyah,2016)

(wardiyah,2016)
 Explosive
Arti : Bahan kimia yang mudah meledak dengan adanya
panas atau percikan bunga api, gesekan atau benturan. Tindakan :
Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber
nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik. Contoh : KClO3,
NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT).(wardiyah,2016)
(wardiyah,2016)
 Corrosive
Arti : Bahan yang bersifat korosif, dapat merusak jaringan
hidup, dapat menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal dan dapat
membuat kulit mengelupas. Tindakan : Hindari kontak langsung
dengan kulit dan hindari dari benda-benda yang bersifat logam.
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%).(wardiyah,2016)
(wardiyah,2016)
NAMA M. YUSRIL MUNA
NIM 205100900111038
KELAS M
KELOMPOK M-5

 Flammable
Arti : Bahan kimia yang mempunyai titik nyala rendah,
mudah terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau
loncatan bunga api. Tindakan : Jauhkan dari benda-benda yang
berpotensi mengeluarkan api. Contoh : Minyak
terpentin.(wardiyah,2016)

(wardiyah,2016)

1.3 Jelaskan Material Safety Data Sheet dari bahan kimia berikut!

 Etanol
Etanol adalah senyawa yang mudah terbakar, jika terjadi kontak
langsung dengan mata dapat menyebabkan iritasi,mata kemerahan,nyeri
,kornea,peradangan dan kerusakan kornea.Jika digunakan berulang-ulang
dapat menyebabkan reaksi alergi kulit pada sebagian kecil individu atau
manusia.Berkaitan dengan karsinogen atau bahan yang dianggap sebagai
penyebab kanker,mengkonsumsi alkohol dalam jangka panjang dapat
menyebabkan terjadinya kanker,tumor ganas rongga mulut,faring,
laring,esophagus dan hati.(Filasavita dkk,2014)
 HCl
HCL adalah salah satu senyawa asam yang terkenal dengan sifatnya
yang berbahaya bagi tubuh adalah HCL.Tubuh akan meghasilkan reaksi
gatal-gatal jika tersiram oleh HCL.HCL memiliki sifat yang korosif.(Indra
Oditya,2018)

 Asam asetat glasial


Asam asetat glasial adalah salah satu senyawa organik yang berada
dalam golongan asam karboksilat.Jika terkena mata segera siram dengan air
bersih yang banyak dan mengalir sekurang-kurangnya selama 10 menit.
kemudian hubungi petugas medis segera.Jika terkena kulit, segera basuh
kulit dengan air yang banyak dan mengalir sedikitnya selama 15 menit.
Olesi dengan Polyethylene Glycol atau dapat menghubungi perawatan
medis dengan segera. Jika terkena pakaian, segera lepaskan pakaian yang
terkontaminasi.Jika terhirup, segera cari tempat yang mengandung udara
bersih dan segar. Jika pingsan, berikan pernapasan buatan. Jika sulit
bernapas, berikan oksigen. Dapatkan perhatian medis segera. Jika Tertelan
Diusahakan untuk tidak memuntahkannya kecuali bila diarahkan oleh
petugas medis. Berikan air minum yang banyak. Jangan pernah
memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang pingsan. Longgarkan
pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang.(Hasrianti,2016)

 Iodine
NAMA M. YUSRIL MUNA
NIM 205100900111038
KELAS M
KELOMPOK M-5

 Iodine
Iodine atau Yodium adalah unsur alami yang penting untuk
kesehatan manusia dan hewan. Yodium ditemukan dalam jumlah kecil di
air laut dan di batuan dan sedimen tertentu. Yodium tersedia dalam bentuk
kristal hitam kebiruan Dengan kilau logam dan bau menyengat. Ini.sedikit
larut dalam air ((103 g / 100 g). Stabil dalam kondisi penggunaan dan
penyimpanan biasa.Yodium tidak cocok dengan amonia, bubuk logam,
logam alkali, atau redue kuat. Bereaksi hebat atau eksplosif Dengan
asetaldehida dan asetilena, dan bereaksi dengan amonium hidroksida untuk
membentuk iodida peka guncangan saat pengeringan.(T.S.S. Dikshit,2016)
 Ammonium nitrat
Jika terhirup menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dengan
gejala batuk, sakit tenggorokan dan napas yang pendek. Menyebabkan
methemoglobinemia, sianosis, konvulsi, takikardia, dispnea, dan kematian.
Dapat menyebabkan iritasi parah pada saluran pernafasan dengan
tenggorokan sakit, batuk, sesak napas dan edema paru tertunda.
Methemoglobinemia ditandai dengan pusing, mengantuk, sakit kepala,
sesak napas, sianosis dengan kulit kebiruan, detak jantung cepat dan darah
coklat-coklat. Inhalasi dapat menyebabkan asidosis sistemik dan
methemoglobinemia(Rachma Aulia,2018)
NAMA M. YUSRIL MUNA
NIM 205100900111038
KELAS M
KELOMPOK M-5

2. TINJAUAN PUSTAKA (sitasi, Max 7 Halaman)


2.1 Sebutkan fungsi beserta gambar dari kertas saring!

Kertas saring memiliki fungsi untuk menyaring larutan atau


cairan,dengan bantuan corong gelas atau corong Buchner
agar diperoleh filtrat yang diperlukan.(Hartutik,2012)

(Hartutik,2012)

2.2 Sebutkan fungsi beserta gambar dari erlenmeyer!

Erlenmeyer memiliki fungsi antara lain menampung


larutan kimia yang akan dititrasi. Memanaskan
larutan. Menampung larutan, bahan, cairan.
Menampung filtrat pada saat penyaringan. Wadah
membuat larutan. Menyimpan larutan. Meracik dan
menghomogenkan komposisi bahan. Mengukur
volume larutan,karena berskala namun tidak
(Hartutik,2012)
akurat.(Hartutik,2012)

2.3 Sebutkan fungsi beserta gambar dari pipet tetes!

Pipet tetes memiliki fungsi mengambil larutan dalam jumlah


kecil(tetes),dalam jumlah volume yang tidak diketahui.
Membantu agar jumlah volume tepat pada saat pengenceran.
.(Hartutik,2012)

(Hartutik,2012)

2.4 Sebutkan fungsi beserta gambar dari pipet ukur!

Pipet ukur memiliki fungsi untuk mengambi cairan atau


larutan dengan volume tertentu karena berskala seperti pada
gelas ukur,namun ketelitian lebih rendah daripada pipet
volume sehingga tidak dimasukkan dalam perhitungan
untuk penetapan kandungan bahan. .(Hartutik,2012)

(Hartutik,2012)
NAMA M. YUSRIL MUNA
NIM 205100900111038
KELAS M
KELOMPOK M-5
2.5 Sebutkan fungsi beserta gambar dari hot plate stirrer!

Hot plate stirrer memiliki fungsi mengaduk larutan di


dalam wadah agar homogeny(misalnya labu erlemeyer)
dengan bantuan batang pengaduk (stirrer bars atau
flea)melalui putaran medan magnet. Hot Plate
(Hartutik,2012) mempercepat proses homogenisasi. .(Hartutik,2012)

2.6 Sebutkan fungsi beserta gambar dari corong!

Corong memiliki fungsi untuk membantu pada saat


memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut
sempit, seperti: botol ,labu ukur, buret dan sebagainya.
Membantu memindahkan larutan dari wadah kecil ke wadah
yang lebih besar. Membantu proses penyaringan bila
(Hartutik,2012) menggunakan kertas saring. .(Hartutik,2012)

2.7 Sebutkan fungsi beserta gambar dari gelas beaker!

Gelas beaker memiliki fungsi sebagai wadah untuk


mengukur volume larutan yang tidak perlu ketelitian tinggi.
Menampung larutan bahan kimia. Memanaskan larutan.
Melarutkan bahan kimia. .(Hartutik,2012)

(Hartutik,2012)

2.8 Sebutkan fungsi beserta gambar dari timbangan analitik!

Timbangan Analitik memiliki fungsi untuk


menimbang bahan kimiawi atau sampel yang padat
dengan tingkat ketelitian lebih tinggi daripada neraca
(akurasi 0,0001g). Menimbang sampel dengan
ketelitian tinggi. .(Hartutik,2012)
(Hartutik,2012)

2.9 Sebutkan fungsi beserta gambar dari lemari asam!

Lemari asam memiliki fungsi untuk membuang /


menghilangkan uap yang berbahaya dan toxic. Menjadi
tempat pengerjaan reaksi yang menggunakan bahan kimia
yang mudah menguap,mengeluarkan gas yang berbahaya
dan toksik serta debu. Tempat pemindahan bahan kimia.
(Hartutik,2012) .(Hartutik,2012)
NAMA M. YUSRIL MUNA
NIM 205100900111038
KELAS M
KELOMPOK M-5
2.10 Sebutkan fungsi beserta gambar dari rak tabung reaksi!

Rak tabung reaksi memiliki fungsi untuk tempat


menyimpan tabung reaksi agar aman dan selamat.
Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia.
Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil.
Sebagai tempat perkembangbiakan mikroba dalam
(Hartutik,2012) media cair. .(Hartutik,2012)

2.11 Sebutkan fungsi beserta gambar dari spektrofotometer!

Spektrofotometer memiliki fungsi untuk mengukur


transmitrans atau absorbans suatu sampel sebagai
fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer
sesuai dengan namanya merupakan alat yang terdiri
dari spektrometer dan fotometer. .(Hartutik,2012)
(Hartutik,2012)

2.12 Sebutkan fungsi beserta gambar dari labu ukur!

Membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan


mengencekrkan larutan dengan keakuratan yang tinggi.
Menakar volume dalam bentuk cair pada proses preparasi
larutan.Mengencerkan bahan tertentu hingga batas leher
labu ukur.(Hartutik,2012) .
(Hartutik,2012)

2.13 Sebutkan fungsi beserta gambar dari botol leher angsa!

Fungsi dari botol leher angsa adalah Untuk menyimpan


gas hasil fermentasi agar tidak terkontaminasi udara luar.
(Smith et al,2017)

(smith et al,2017)

2.14 Sebutkan fungsi beserta gambar dari tabung reaksi!

Tabung reaksi memiliki fungsi untuk mencampur


sejumlah kecil volume cairan . Memanaskan
sejumlah kecil volume cairan (boiling tube).
Mereaksikan bahan kimia dalam jumlah kecil
(reagent tube). Menyimpan bahan kimia yang
direaksikan. Mengevaluasi perubahan warna dan
(Hartutik,2012)
turbiditas. .(Hartutik,2012)
NAMA M. YUSRIL MUNA
NIM 205100900111038
KELAS M
KELOMPOK M-5

2.15 Sebutkan fungsi beserta gambar dari piknometer!

Piknometer adalah alat untuk menentukan massa


jenis suatu zat. Piknometer terbuat dari bahan kaca
dan biasanya berbentuk botol parfum.(Muhammad
Hasbi,2017)

(Muhammad Hasbi,2017)

2.16 Sebutkan fungsi beserta gambar dari gelas ukur!

Gelas Ukur memiliki fungsi untuk mengukur volume suatu


larutan yang diperlukan dengan cepat namun tidak begitu
akurat karena lubang yang lebar(cukup teliti).alat yang
lebih akurat volumetrik flask.(Hartutik,2012)

(Hartutik,2012)

2.17 Sebutkan fungsi beserta gambar dari gelas arloji!

Gelas arloji memiliki fungsi untuk wadah bahan kimia


yang padat untuk ditimbangMengeringkan bahan.
.(Hartutik,2012)

(Hartutik,2012)

2.18 Sebutkan fungsi beserta gambar dari pH!

pH meter memiliki fungsi untuk mengukur


tingkat keasaman suatu larutan. Ada dua jenis pH
meter yaitu air dan tanah . .(Hartutik,2012)

(Hartutik,2012)

2.19 Sebutkan fungsi beserta gambar dari bulb!

Bulb memiliki fungsi untuk menyedot larutan yang


dipasang pada pangkal pipet ukur . Terdapat tiga huruf :
A untuk mengeluarkan udara , B untuk mengambil
larutan, C untuk mengeluarkan cairan. Menghisap larutan
yang akan diukur setelah disambungkan dengan pipet
(Hartutik,2012)
ukur. .(Hartutik,2012)
NAMA M. YUSRIL MUNA
NIM 205100900111038
KELAS M
KELOMPOK M-5

2.20 Sebutkan fungsi beserta gambar dari kuvet!

Kuvet memiliki fungsi untuk wadah larutan sampel yang


akan diuji pada instrumen jenis spektrofotometer.
.(Hartutik,2012)

(Hartutik,2012)

2.21 Sebutkan fungsi beserta gambar dari cawan petri!

Cawan petri memiliki fungsi untuk wadah untuk


menimbang , Wadah membiakan mikroba
(bakteri,jamur,khamir spora) dan biji-bijian.
.(Hartutik,2012)
(Hartutik,2012)
NAMA M. YUSRIL MUNA
NIM 205100900111038
KELAS M
KELOMPOK M-5

3. PEMBAHASAN (Max 3 Halaman)


Setiap alat atau instrument laboratorium memiliki cara penggunaan masing-
masing yang berbeda.Oleh karena itu kita sebaiknya mengetahui dahulu
bagaimana cara kerja dari instrument tersebut.Berikut ini cara-cara penggunaan
alat-alat diatas.
 Kertas saring, digunakan untuk menyaring dengan suatu larutan dengan
cara dimasukkan ke bagian dalam corong yaitu dengan dilipat.
(Kurniawati,2018) cara menggunakannya dengan dilipat membentuk
kerucut ,agar ukurannya tepat dengan corong nya.
 Erlenmeyer, digunakan untuk menampung larutan, bahan, atau cairan.
Dapat juga berfungsi untuk meracik serta menghomogenkan bahan.
Erlenmeyer terdapat dalam bermacam ukuran mulai dari 25 ml sampai 1000
ml (Widodo, 2016).
 Pipet Tetes, cara menggunakan pipet tetes ini adalah dengan menekan pada
karet pipet tetes dan dimasukkan ke dalam cairan untuk menyedot cairan
tersebut dan dipindahkan ke wadah yang lain. Penjelasan ini sesuai dengan
literature(Juvitasari dkk,2017)
 Pipet ukur, secara umum cara kerja pipet ukur sama seperti pipet tetes,
tetapi pada pipet ukur tidak terdapat karet diujungnya sehingga harus
menggunakan bulb (Widodo, 2016). Perbedaannya dengan pipet tetes
adalah pipet ukur memiliki skala ukuran.
 Hot plate stirrer ,Alat ini biasanya disertai dengan magnetic stirrer bar. Alat
ini menggunakan putaran magnet dalam kerjanya selain itu, alat ini juga
memiliki plat yang dapat mengeluarkan panas yang dapat mepercepat
kerjanya. Alat ini berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dalam
proses pengadukan. Pada saat kerjanya, magnetic stirrer bar tersebut ditaruh
didalam larutan lalu alat tersebut disambungkan ke arus dan akan bergerak
mengaduk secara otomatis (Kurniawati,2018)
 Corong, cara penggunaaanya adalah dengan meletakan ujung corong pada
wadah dan memberi jarak anatara wadah dengan dinding corong (Juvitasari
dkk., 2018). Ujung corong merupakan daerah rawan pecah sehingga
peletakan serta penggunaan harus hati-hati.
 Gelas beaker, cara menggunakan gelas beaker adalah dengan memasukkan
atau menuangkan zat berupa padatan atau cairan ke dalam gelas beaker
(Juvitasari dkk., 2018). Penggunaan gelas beaker hanya sebatas tempat
menaruh atau menyimpan zat. Bukan untuk tempat pencampuran atau
meraksikan zat kimia.
 Timbangan analitik, cara menggunakan adalah melakukan kalibrasi 0
(tare) dengan wadah di atas timbangan lalu memasukkan materi yang akan
ditimbang (Udaibah, 2014).sebelum menimbang letakkan dahulu gelas
arloji sebagai wadah untuk menimbang bahan.
NAMA M. YUSRIL MUNA
NIM 205100900111038
KELAS M
KELOMPOK M-5

 Lemari asam, memiliki fungsi untuk memasukkan atau menuangkan zat


berupa padatan atau cairan ke dalam gelas kimia. Sirkulasi di lemari asam
merupakan hal yang paling utama. Saat menggunakan lemari asam alangkah
baiknya menggunakan alat pelindung diri yang memadai seperti masker dan
sarung tangan. (Kurniawati,2018)
 Rak tabung reaksi, biasanya terbuat dari kayu dan memiliki 12 lubang. Rak
ini berfungsi untuk menaruh tabung reaksi yang direaksikan. Caranya
mereaksikan terlebih dahulu baru menaruhnya di rak untuk diamati
(Kurniawati,2018)
 Spektofotometer, dalam buku panduan oleh kementrian ristek dan dikti
Universiatas Andalas penggunan spektrofotometer, yaitu menyalakan dan
memanaskan alat terlebih dahulu, set jarum spktronik ke angka 0 dan
masukan larutan serta set angka ke 100 di tombol absorban control.
Pemakainan spektrofotometer memerlukan wadah yang bernama kuvet
(Kementrian Ristek dan Dikti, 2016). Alat ini terdiri dari Spektrometer yang
menghasilkan sinar dari spektrum dan panjang gelombang tertentu, dan
fotometer yang merupakan alat pengukur intensitas cahaya.(Hasibuan,2015)
 Labu ukur, dapat digunakan untuk pengenceran suatu zat sampai zat
tersebut mencapai leher dari labu ukur itu sendiri. Labu ukur memiliki
ketelitian yang lebih tinggi daripada gelas beaker dan Erlenmeyer. Hanya
saja labu ukur tidak bisa digunakan untuk memanaskan suatu zat
(Kurniawati,2018). cara penggunaan dengan cara memasukkan larutan dan
diencerkan hingga tanda batas (Juvitasari dkk., 2018). Pemegangan pada
labu ukur dilakukan di leher atas bukan bagian perut maupun leher bawah.
 Botol leher angsa, Saat praktikum kemarin, diberikan penjelasan bahwa
botol ini merupakan botol yang berfungsi untuk mencuci alat-alat
laboratorium. Selain itu alat ini juga dapat digunakan untuk menyimpan
reagen dan juga menyimpan akuades (Kurniawati,2018) Botol leher angsa
memiliki fungsi untuk menyimpan aquades dan untuk mencuci ,membilas
bahan bahan yan tidak larut dalam air,mencuci peralatan yang akan
digunakan.botol ini juga berfungsi untuk menambahkan aquades pada saaat
pengenceran di dalam suatu wadah seperti labu ukur,labu Erlenmeyer dan
lain lain (Hartutik,2012)
 Tabung reaksi, digunakan untuk uji coba biokimia dan menumbuhkan
mikrobiologi, dapat diisi dengan media cair maupun padat (Widodo, 2016).
Cara memegangnya bagian atasujung yang terbuak, terbuat dari kaca
sehingga dapat menahan pembakaran ringan.
 Piknometer, merupakan alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis atau
densitas suatu fluida. Piknometer menghasilkan nilai yang valid. Piknometer
juga memiliki berbagai macam ukuran (Kurniawati,2018) cara pemakaian
adalah memasukkan cairan yang akan dihitung massa jenisnya dan
meletakkan ke timbangan

NAMA M. YUSRIL MUNA
NIM 205100900111038
KELAS M
KELOMPOK M-5

 Gelas ukur, merupakan gelas yang dapat digunakan untuk mengukur suatu
volume dari sebuah larutan. Gelas ukur digunakan dengan cara memasukkan
larutan yang akan di ukur. Hanya saja dalam hal mengukur tidak memiliki
ketelitian yang tinggi. (Kurniawati,2018) Gelas ukur berbeda dengan gelas
beaker, karena memiliki skala yang lebih mendetail.
 Gelas arloji, adalah wadah untuk menimbang sesuatu dengan cara meletakkan
bahan yang akan ditimbang kemudian meletakkan gelas arloji ke timbangan
(Wulandari 2018).
 pH meter, pH meter merupakan alat untuk mengukur keasaman dari suatu
larutan pH meter ini lebih detail daripada kertas lakmus karena dapat
memunculkan angka yang lebih spesifik. Sebelum digunakan biasanya pH meter
perlu dikalibrasi terlebih dahulu. (Kurniawati,2018) untuk pH meter universal
secara singkat cara penggunaannya memasukan probe kedalam larutan yang
akan diukur pH-nya dan tekan tombol “READ” pada alat. Sebelum melakukan
pengukuran kalibrasi probe dengan larutan asam, basa dan netral. Untuk
pencucian probe gunakan air aquades.
 . Bulb, atau yang disebut pipet filler adalah alat untuk menyedot larutan yang
akan dipindahkan dengan dipansangkan ke pipet ukur (Juvitasari dkk., 2018).
Bulb memiliki tiga bagian yang bisa ditekan, peratama untuk mengambil, kedua
untuk mengeluarkan cairan, dan ketiga untuk mengeluarkan udara dalam.
Simbol nya yaitu ada A,S,E
 Kuvet, fungsinya adalah wadah untuk menggunakan spektofotometer. Cara
penggunaan sama seperti tabung reaksi hanya cara pemegangan menggunasakn
sisi yang buram (Kemntrian Ristek dan Dikti, 2016). Bentuk kuvet itu memiliki
dua sisi ,yang satu buram yang satu terang kita harus memegang dengan sisi
yang buram agar sidik jari kita tidak terekam dan tidak menganggu kinerja dari
spektrofotometer dan jika ingin mengelap kuvet harus searah.
 Cawan petri, Cawan petri biasanya digunakan untuk perkembangbiakan
sel.Cawan petri juga dapat digunakan untuk menaruh bahan, selain itu juga dapat
digunakan sebagai wadah untuk percobaan korosi. (Kurniawati,2018)
penggunaan cawan petri adalah menuangkan media ke bagian bawah karena
bagian atas berguna sebagai penutup (Widodo, 2016). Fungsi utama adalah
membuarkan (kultivitas) mikroba.
NAMA M. YUSRIL MUNA
NIM 205100900111038
KELAS M
KELOMPOK M-5

4. KESIMPULAN (Max 1 Halaman)


Laboratorium adalah suatu tempat yang disediakan bagi siswa agar dapat melakukan
percobaan. Percobaan yang dilakukan menggunakan berbagai bahan kimia,
peralatan gelas dan instrumen khusus yang dapat menyebabkan terjadinya
kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat juga
terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja, hal ini dapat membuat orang
tersebut cedera, dan bahkan bagi orang disekitarnya. Keselamatan kerja di
laboratorium merupakan dambaan bagi setiap individu yang sadar akan kepentingan
kesehatan, keamanan, dan kenyamanan kerja. Bekerja dengan selamat dan aman
berarti menurunkan resiko kecelakaan.
Dalam semua aspek kerja, selalu terdapat Kesehatan dan Keselamatan Kerja,
termasuk juga di laboratorium. Sebelum kita melakukan penelitian di lab, maka kita
harus mengetahuiterlebih dahulu mengenai K3 yang ada di laboratorium. Terdapat
juga sejumlah alat-alat laboratorium yang sangat banyak dan beragam. Kita harus
menguasai keseluruhan alat- alat tersebut supaya memudahkan kita untuk
melakukan penelitian. Dan yang tak kalahpenting, kita juga harus mengetahui zat-
zat kimia yang berbahaya bagi kita beserta symbol-simbolnya, supaya kita bisa lebih
berhati-hati dalam melakukan penelitian, dan jugatentunya menambah wawasan
kita tentang keberagaman zat kimia yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Smith, Molly and Selby, Sara, "Microbiology for Allied Health Students" (2017). Biological
Sciences Open Textbooks.
Wardiyah, M.Si., Apt. 2016 .Praktikum Kimia Dasar.Kemenkes Republic Indonesia
Suriansyah. 2016. (Kesehatan Dan Keselamatan Kerja) Pengantar Kecelakaan Kerja di
Laboratorium. Pengantar Kecelakaan kerja di Laboratorium.
Amanah Ila, dkk. 2010. Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Risiko (Risk Assessment) Di
Laboratorium Studi Kasus Di Laboratorium Lingkungan Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro. Undip. Semarang.
Hartutik.2012. Metode Analisis Mutu Pangan. Malang:Universitas Brawijaya Press.
Darsono Asidu, La Ode Asman,dkk. 2017. Pemanfaatan Minyak Oli Bekas Sebagai
Bahan Bakar Alternatif Dengan Pencampuran Minyak Pirolisis. 2:2(4)
T.S.S Diksith. 2016. Handbook of Chemicals and Safety.CRC Press.
Hasrianti, Nururrahmah,dan Nurasia.2016. Pemanfaatan Ekstrak Bawang Merah Dan Asam
Asetat Sebagai Pengawet Alami Bakso. Vol. 07, No. 1 :9-30
Aulia,rachma,dkk.2018. PENGARUH PEMBERIAN SENYAWA NH4NO3 (AMMONIUM
NITRAT) TERHADAP PERTUMBUHAN KECAMBAH SORGUM (Sorgum bicolor
(L.) Moench). Vol. 5 No. 1 :43-48
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Udaibah, Wirda. (2014). “Analisis Pengetahuan Calon Guru Kimia Tentang Peralatan
Laboratorium dan Fungsinya” dalam Jurnal Pendidikan MIPA, Vol. 4, No. 1. Semarang:
Uniersitas Islam Negeri Walisongo.
Wulandari, Dini. (2018). “Analisis Pengetahuan Calon Guru Kimia Tentang Peralatan
Laboratorium dan Fungsinya”. Skripsi. FITK, Pendidikan Kimia, UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta.
Juvitasari, Putri Maya. Husna Amalya Melati dan Ira Lestari. (2018). “Deskripsi
Pengetahuan Alat Praktikum Kimia dan Kemampuan Psikomotorik Siswa MAN 1 Pontianak”
dalam Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, Vol. 7, No. 7. Pontianak:
Universitas Tanjungpura Pontianak.
Kemntrian Ristek dan Dikti. (2016). Manual Intruksi Penggunaan Alat Laboratorium.
Padang: Universiatas Andalas Fakultas MIPA.
Widodo, Lestanto Unggul and Kusharyati, Dyah Fitri. (2013). Praktikum
Mikrobiologi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kurniawati, D. (2018). Mengenal Peralatan di Laboratorium. Surakarta: Akksara Sinergi
media.

Anda mungkin juga menyukai