Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
PENGENALAN ALAT DAN BUDAYA K3

NAMA : MAFIQ AUFA HILMI


NIM : 205100501111022
KELAS :R
KELOMPOK :3
ASISTEN : AIMMATUZ ZAKIYAH

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
NAMA MAFIQ AUFA HILMI
NIM 205100501111022
KELAS R

1 KELOMPO 3
PENGENALAN ALAT DAN BUDAYA K3
1. PRELAB
1.1 Sebutkan pengertian serta jelaskan Budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
laboratorium
Budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan seperangkat norma dan
nilai yang diwujudkan dalam pola perilaku individu, anggota organisasi atau
perusahaan berdasarkan kesadaran atas keselamatan kerja (Gunawan dan
Waluyo,2015). Budaya K3 juga sangat erat kaitannya dengan melakukan
pekerjaan di laboratorium. Budaya K3 di dalam laboratorium diartikan sebagai
manajemen resiko saat bekerja atau menggunakan alat dan bahan yang ada di
laboratorium. Laboratorium merupakan tempat yang penuh dengan peralatan
mahal dan zat yang berbahaya, oleh karena itu diperlukan implementasi budaya
K3 dan kesadaran atas keselamatan kerja saat bekerja di dalam laboratorium.

1.2 Jelaskan dan berikan gambar simbol pada bahan kimia jenis
 Harmful

(Lasia,2013)
Simbol untuk bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila terjadi
kontak langsung atau dihirup. Hindari kontak langsungdengan kulit dan
jangan sampai menghirup bahan ini. Contohnya etilen glikol (Lasia,2013).

 Toxic

(Gunawan dan Waluyo,2015)


Simbol untuk bahan kimia yang bersifat racun. Dapat menyebabkan
kematian atau sakit serius karena keracuan jika sampai terhirup, tertelan,
atau terabsorpsi melalui kulit Jangan menghirup atau kontak langsung
dengan bahan ini (Gunawan dan Waluyo,2015).

 Explosive

(Gunawan dan Waluyo,2015)


Simbol untuk bahan yang bersifat mudah meledak. Jauhkan dari api
ataupun sumber panas yang lain. Contoh dari bahan ini adalah Ammonium
nitrat (Gunawan dan Waluyo,2015).
NAMA MAFIQ AUFA HILMI
NIM 205100501111022
KELAS R

 Corrosive KELOMPO 3

(Gunawan dan Waluyo,2015).


Simbol untuk bahan yang bersifat korosif. Biasanya disematkan pada zat-
zat asam. Dapat menumbulkan luka bakar pada kulit, melubangi baju,
membuat besi berkarat (Gunawan dan Waluyo,2015).
 Flammable

(Gunawan dan Waluyo,2015).


Simbol untuk bahan-bahan kimia yang mudah terbakar. Jika melihat
symbol ini maka jauhkan dari api dan panas (Gunawan dan
Waluyo,2015).
1.3 Jelaskan Material Safety Data Sheet dari bahan kimia berikut!

 Etanol
Etanol merupakan senyawa yang termasuk golongan alkohol. Memiliki
ciri fisik bening, mudah terbakar, dan dingin bila tersentuh kulit. Etanol
memiliki nama dagang etil hidroksida, etil alkohol, dll. Umumnya
digunakan sebagai pembersih, sterilisasi, dan pelarut di sektor industri.
Berbahaya bagi mata, sistem pernapasan, sistem syaraf, hati dan sistem
reproduksi. Bila tertelan dapat menyebabkan keracunan, diare parah, iritasi
lambung, perubahan mental, tak sadarkan diri, koma, bahkan kematian.
Bila terhirup dapat menimbulkan iritasi saluran pernapasan dan gangguan
pernapasan. Etanol harus dijauhkan dari sumber api dan panas. Disimpan
di tempat yang dingin, kering dan berventilasi baik. Bila terkena mata atau
kulit segera bilas dengan air. Bila terhirup dalam jangka waktu lama
segera cari udara segar. Disarankan menggunakan kelengkapan keamanan
laboratorium (Dhiksith, 2013).

 HCl
HCL atau biasa disebut asam klorida merupakan senyawa asam dengan
tingkat korosifitas tinggi dan merupakan senyawa berbahaya. Biasanya
berwarna bening dan berbau. Dapat menyebabkan luka serupa luka bakar
di kulit. Bila terhirup dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Bila
terkena mata dapat menimbulkan iritasi hingga kebutaan permanen.
Penanganan bila terkena senyawa ini antara lain : bila terkena kulit segera
bilas dengan air mengalir, bila terkena mata segera cuci dengan air
mengalir, bila terhirup segera keluar mencari udara segar. Dalam
berhadapan dengan senyawa ini sangat disarankan menggunakan jas lab
berlengan panjang, kacamata laboratorium dan sarung tangan (Dhiksith,
2013).
NAMA MAFIQ AUFA HILMI
NIM 205100501111022
KELAS R
KELOMPOK 3
 Asam asetat glasial
Asam asetat glacial merupakan senyawa asam asetat murni yang bebas
dari air. Asam asetat glasial merupakan cairan bening atau kristal bubuk
yang biasanya digunakan sebagai reagen kimia. Asam asetat glasial juga
merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana. Memiliki nama
dagang Asam asetat, Asam etanoik, Asam metana karboksilat. Asam asetat
glacial merupakan senyawa yang sangat berbahaya dan mudah terbakar.
Bila terkena kulit akan bersifat korosif dan menimbulkan luka mirip luka
bakar. Bila terhirup dapat menimbulkan iritasi saluran pernafasan, sesak
nafas, dan keracunan. Bila terkena mata dapat menimbulkan iritasi mata
hingga kebutaan. Ketika menggunakan senyawa ini disarankan untuk
memakai safety glove, savety google, dan masker. Senyawa ini harus
dijauhkan dari api dan sumber panas serta disimpan dalam lemari asam
(Dhiksith, 2013).

 Iodine
Iodine merupakan unsur yang secara alami dibutuhkan oleh tubuh
manusia. Memiliki nama dagang Iodine atau Eranol. Iodine memiliki ciri
fisik umumnya beerbentuk padatan,Agak menyerupai grafit dan berbau
tetapi tidak terlalu menyengat. Iodine bisa saja menjadi berbahaya, ha ini
karena sebagian iodine ada yang bersifat radioaktif. Terpapar Iodine secara
terus-menerus bersifat merugikan bagi tubuh. Dapat menyebabkan iritasi
mata dan iritasi kulit. Jika terhirup dapat menyebabkan gangguan
pernapasan, asma, dan iritasi saluran pernapasan. Jika sampai tertelan
dapat menyebabkan keracunan. Dalam kegiatan laboratorium yang
melibatkan Iodine hendaknya menggunakan sarung tangan dan kaca mata
pelindung (Dhiksith, 2013).

 Ammonium Nitrat
Ammonium nitrat merupakan senyawa yang bersifat explosive atau mudah
meledak. Amonium nitrat umunya digunakan sebagai campuran pupuk,
bahan peledak dan korek atau kembang api. Memiliki nama dagang
Amonium troksonitrogen, ammonium saltpeter, herco prills. Jauhkan dari
api, sumber panas dan bahan yang mudah terbakar. Setelah menghirup
hirup udara segar. Bila terjadi kontak kulit tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air mengalir. Setelah
kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter mata.
Lepaskan lensa kontak. Setelah tertelan segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling banyak). Periksakan ke dokter (Dhiksith, 2013)..
NAMA MAFIQ AUFA HILMI
NIM 205100501111022
KELAS R
2. TINJAUAN PUSTAKA KELOMPO 3
2.1 Sebutkan fungsi beserta gambar dari kertas saring!

(Hartuti,2012)
Kertas saring adalah kertas yang digunakan sebagai penyaring cairan. Biasanya
dipasangkan dengan corong. Kertas saring memiliki bentuk dasar oval atau
setengah lingkaran (Hartuti,2012).

2.2 Sebutkan fungsi beserta gambar dari erlenmeyer!

(Ham,Bryan M. and Aihui MaHam,2015)


Erlenmeyer terbuat dari kaca. Digunakan sebagai wadah untuk mencampur dan
melarutkan larutan. Meskipun pada Erlenmeyer terdapat garis ukur volume, tetapi
Erlenmeyer tidak diperuntukkan untuk mengukur volume cairan (Ham,Bryan M.
and Aihui MaHam,2015).

2.3 Sebutkan fungsi beserta gambar dari pipet tetes!

(Berran,Jo Allan.2013)
Pipet tetes berukuran kecil, berfungsi untuk mengambil sampel cairan dengan
volume kecil. Biasanya dilengkapi dengan mini bulb. Pipet tetes terbuat dari kaca
atau plastic (Berran,Jo Allan.2013).

2.4 Sebutkan fungsi beserta gambar dari pipet ukur!

(Ham,Bryan M. and Aihui MaHam.2015)


Pipet ukur berukuran jauh lebih besar daripada pipet tetes. Terbuat dari kaca tanpa
dilengkapi dengan bulb. Digunakan untuk mengambil cairan dengan volume yang
dapat diukur saat itu juga (Ham,Bryan M. and Aihui MaHam.2015).
NAMA MAFIQ AUFA HILMI
NIM 205100501111022
KELAS R
2.5 Sebutkan fungsi beserta gambar dari hot plate stirrer!
KELOMPO 3

(Aisya, Imas.2020)
Hot plate stirrer adalah alat laboratorium yang berfungsi untuk mengaduk atau
meratakan campuran / larutan. Alat ini bekerja dengan memanfaatkan perputaran
medan magnet. Alat ini juga bisa mempercepat pemanasan larutan (Aisya,
Imas.2020).
2.6 Sebutkan fungsi beserta gambar dari corong!

(Hartuti,2012)
Corong merupakan alat yang berfungsi untuk memudahkan memasukkan cairan
ke dalam wadah dengan lubang yang kecil. Biasanya terbuat dari kaca atau
plastik. Sangat membantu dalam pemindahan cairan (Hartuti,2012).

2.7 Sebutkan fungsi beserta gambar dari gelas beaker!

(Ham,Bryan M. and Aihui MaHam,2015)


Gelas beker adalah alat yang berfungsi sebagai wadah cairan. Terbuat dari kaca
dan memiliki ukuran bervariasi. Gelas beker tidak diperuntukkan untuk mengukur
volume cairan (Ham,Bryan M. and Aihui MaHam,2015).

2.8 Sebutkan fungsi beserta gambar dari timbangan analitik!

(Ham,Bryan M. and Aihui MaHam,2015)


Timbangan analitik adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa zat dengan
ukuran yang biasanya kecil. Timbangan analitik memiliki tingkat keteitian yang
lebih presisi daripada neraca biasa. Alat ini disertai dengan penutup kaca
dikarenakan sensitifitasnya yang sangat tinggi dan ilia pengukurannya yang bisa
berubah hanya karena hembusan nafas (Ham,Bryan M. and Aihui MaHam,2015).
NAMA MAFIQ AUFA HILMI
NIM 205100501111022
KELAS R
2.9 Sebutkan fungsi beserta gambar dari lemari asam! KELOMPOK 3

(Maftuchah dkk,2014)
Lemari asam adalah lemari yang digunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang
bersifat asam dan berbahaya. Lemari asam dilengkapi dengan saluran udara yang
menembus keluar laboratorium. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi akumulasi
gas yang bersifat racun di dalam laboratorium (Maftuchah dkk,2014).

2.10 Sebutkan fungsi beserta gambar dari rak tabung reaksi!

(Berran,Jo Allan.2013)
Rak tabung reaksi biasanya terbuat dari kayu. Berfungsi sebagai tempat
meletakkan tabung reaksi (Berran,Jo Allan.2013)
.
2.11 Sebutkan fungsi beserta gambar dari spektrofotometer!

(Hartuti,2012)
Spektrofotomerter adalah alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi
dengan cara melewatkan cahaya dengan spektrum tertentu. Spektrofotometer
dapat digunakan untuk mengukur konsentrasi dan kemurnian DNA, alat ini juga
mampu mengukur kerapatan sel pada kultur mikroba(Maftuchah dkk,2014:6).

2.12 Sebutkan fungsi beserta gambar dari labu ukur!

(Ham,Bryan M. and Aihui MaHam,2015)


Labu ukur merupakan alat yang terbuat dari kaca. Labu ukur memiliki ukuran
yang bervariasi. Biasa digunakan untuk melarutkan zat dan mengukur volume
zat tersebut (Ham,Bryan M. and Aihui MaHam,2015)
NAMA MAFIQ AUFA HILMI
NIM 205100501111022
KELAS R
2.13 KELOMPO
Sebutkan fungsi beserta gambar dari botol leher angsa! 3

(Aisya, Imas.2020)
Botol leher angsa adalah botol plastik yang memiliki sambungan seperti leher
angsa. Biasa digunakan untuk menyimpan aquades yang steril dan membilas
peralatan gelas (Aisya, Imas.2020).
2.14 Sebutkan fungsi beserta gambar dari tabung reaksi!

(Hartuti,2012)
Tabung reaksi terbuat dari kaca dengan bentuk silindris cembung di bagian
bawah dan lubang di bagian atas. Berukuran sebesar jari orang dewasa.
Berfungsi sebagai tempat mereaksikan suatu zat (Hartuti,2012).

2.15 Sebutkan fungsi beserta gambar dari piknometer!

(Rahma, Nur dkk.2020)


Piknometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan massa jenis suatu zat
cair.Alat ini berbentuk mirip Erlenmeyer, terbuat dari kaca dan dilengkapi tutup.
Piknometer memiliki penanda volume yang spesisifik dan terkadang dilengkapi
termometer (Rahma, Nur dkk,.2020).

2.16 Sebutkan fungsi beserta gambar dari gelas ukur!

(Ham,Bryan M. and Aihui MaHam,2015)


Gelas ukur berbentuk silinder tinggi dengan tanda batas-batas volume.
Digunakan untuk mengukur volume cairan. Memiliki ukuran yang bervariasi
(Ham,Bryan M. and Aihui MaHam,2015)
NAMA MAFIQ AUFA HILMI
NIM 205100501111022
KELAS R
KELOMPO 3
2.17 Sebutkan fungsi beserta gambar dari gelas arloji!

(Aisya, Imas.2020)
Gelas Arloji merupakan alat yang berfungsi sebagai wadah untuk menimbang
bahan kimia terutama yang bersifat higroskopis. Terbuat dari kaca berbentuk
cekung. Bisa juga digunakan sebagai penutup gelas beker (Aisya, Imas.2020).
2.18 Sebutkan fungsi beserta gambar dari pH meter!

(Verma, Ashish. S dan Singh Anchal.2014)


pH meter merupakan alat yang penting di laboratorium. pH meter digunakan
untuk mengukur pH dari berbagai jenis larutan. Prinsip kerja pH meter adalah
dengan mendeteksi kadar ion H+ (Verma, Ashish. S dan Singh Anchal.2014).
.
2.19 Sebutkan fungsi beserta gambar dari bulb!

(Ham,Bryan M. and Aihui MaHam.2015)


Bulb digunakan untuk mempermudah pengambilan cairan dengan pipet. Bulb
dipasangkan pada pipet. Penggunaan bulb akan lebih memudahkan
pengambilan cairan dan lebih aman (Ham,Bryan M. and Aihui MaHam.2015).
2.20 Sebutkan fungsi beserta gambar dari kuvet!

(Hartuti,2012)
Kuvet merupakan alat yang digunakan untuk wadah sampel dalam
spektrofotometri. Kuvet terbuat dari plastik atau kaca. Kuvet biasanya
berukuran 1x1x5 cm (Hartuti,2012).
2.21 Sebutkan fungsi beserta gambar dari cawan petri!

(Hartuti,2012)
Cawan petri adalah alat yang digunakan sebagai wadah. Biasanya digunakan
sebagai wadah kultur mikroba. Alat ini terbuat dari kaca atau plastik. Dalam
pemakaianya alat ini dilengkapi dengan tutup (Hartuti,2012).
NAMA MAFIQ AUFA HILMI
NIM 205100501111022
KELAS R
KELOMPO 3
3. PEMBAHASAN
 Kertas Saring
Kertas saring digunakan sebagai filter dalam penyaringan cairan. Kertas saring
biasanya berbentuk setengah lingkaran. Ada dua jenis kertas saring, yang berpori
rapat(watman) dan yang berpori lebih longgar. Cara penggunaan kertas saring
adalah dengan dibentuk atau digulung menyerupai kerucut, kemudian dipasangkan
diatas corong (Aisya, Imas.2020).

 Erlenmeyer
Erlenmeyer tidak digunakan untuk mengukur volume suatu zat. Erlenmeyer lebih
diperuntukkan sebagai wadah larutan atau cairan hasil titrasi, dan tempat
meraksikan larutan. Eerlenmeyer juga dilengkapi tutup. Cara memegang
Erlenmeyer adalah dengan memegang lehernya (Berran,Jo Allan.2013).
 Pipet Tetes
Pipet tetes digunakan untuk mengambil sejumlah kecil cairan. Pipet tetes
dilengkapi dengan mini bulb. Cara penggunaan pipet tetes adalah dengan menekan
mini bulb kemudian memasukkan ujung pipet kedalam cairan, lalu tekanan pada
mini bulb dilepas sehingga cairan masuk kedalam pipet. Pindahkan cairan dengan
menekan bulb kembali sehingga cairan keluar dari pipet (Berran,Jo Allan.2013).
 Pipet Ukur
Pipet ukur memiliki fungsi yang berbeda dari pipet tetes. Pipet ukur digunakan
untuk mengambil atau memindahkan cairan dengan volume tertentu. Penggunaan
pipet ukur biasanya dibantu dengan menggunakan bulb untuk mempermudah dan
meningkatkan efektifitas pengambilan cairan (Berran,Jo Allan.2013).
 Hot Plate Stirrer
Hot plate stirrer digunakan untuk mengaduk/menghomogenkan dan memanaskan
larutan dengan putaran medan magnet dan dan panas yang bersumber dari listrik.
Cara penggunaan hot plate stirrer adalah dengan menghidupkannya, lalu menaruh
gelas beker diatas plate, kemudian memasukkan magnet kedalam gelas,
selanjutnya cairan/larutan dimasukkan kedalam gelas. Setelah itu atur kecepatan
putar dan panas sesuai kebutuhan (Aisya, Imas.2020).
 Corong
Corong digunakan untuk memudahkan pemasukan cairan atau larutan ke dalam
wadah dengan mulut kecil seperti labu ukur dan Erlenmeyer. Penggunaan corong
ditaruh saja pada mulut wadah. Corong juga digunakan dalam proses penyaringan,
dipasangkan dengan kertas saring (Hartuti,2012).
 Gelas Beker
Gelas beker juga tidak diperuntukkan untuk mengukur volume. Gelas beker
digunakan sebagai wadah cairan atau larutan, dan wadah untuk memanaskan
larutan, wadah untuk mengaduk larutan. Tidak ada tata cara penggunaan khusus
untuk gelas beker (Ham,Bryan M. and Aihui MaHam,2015).
NAMA MAFIQ AUFA HILMI
NIM 205100501111022
KELAS R
KELOMPO 3

 Timbangan Analitik
Timbangan analitik digunakan untukl menimbang zat dengan tingkat keakuratan yang
cukup tinggi dikarenakan timbangan analitik mempunyai sensitifitas yang tinggi.
Dalam pemakaianya, timbangan analitik dilengkapi dengan pentutup kaca agar hasil
pengukurannya tidak terpengaruh oleh angin atau nafas kita sendiri (Prasetya,
Yulianto Ade.2019).
 Lemari Asam
Lemari asam digunakan sebagai tempat penyimpanan zat asam dan juga sebagai
tempat mereaksikan asam kuat dan basa kuat. Lemari asam dilengkapi dengan saluran
pembuangan gas guna mencegah akumulasi gas beracun. Untuk penggunaan lemari
asam, tinggi kaca bisa disesuaikan sesuai kenyamanan tangan (Maftuchah dkk,2014).
 Rak Tabung Reaksi
Rak tabung reaksi digunakan untuk menaruh tabung reaksi yang berjumlah banyak,
untuk rak tabung reaksi yang terbuat dari kayu biasanya bisa untuk menaruh 12-18
tabung reaksi (Berran,Jo Allan.2013).
 Spektrofotometer
Spektrofotometer digunakan untuk mengukur absorbansi cahaya dengan cara
menembakkan cahaya monokromatik yang bertujuan untuk mengukur kosentrasi
sampel secara kuantitatif. Spektrofotometer dilengkapi kuvet sebagai wadah larutan
uji
(Maftuchah dkk,2014:6).
 Labu Ukur
Labu ukur biasa digunakan dalam pengenceran suatu zat. Penggunaan labu ukur
biasanya dengan digoyang. Cara memegang labu ukur adalah dengan menahan labu
dengan pergelangan tangan sementara leher labu drpegang dengan jari dan telapak
tangan (Ham,Bryan M. and Aihui MaHam,2015).
 Botol Leher Angsa
Botol leher angsa biasanya digunakan sebagai wadah aquades. Pipa mirip leher angsa
nya memudahkan dalam penambahan aquades ke wadah bermulut kecil sebagai
pelarut. Alat ini juga digunakan untuk membilas instrument (Rummel, Sheryl A. and
Kristin M. Beiswenger,2016).
 Tabung Reaksi
Tabung reaksi digunakan sebagai wadah mereaksikan zat dan memanaskan zat dalam
jumlah kecil. Cara menggunakan tabung reaksi umumnya bergantung pada reaksi
yang akan dilakukan. Untuk reaksi zat berbahaya atau panas, biasanya menggunakan
penjepit tabung reaksi agar lebih aman (Rummel, Sheryl A. and Kristin M.
Beiswenger,2016).
NAMA MAFIQ AUFA HILMI
NIM 205100501111022
KELAS R
KELOMPO 3

 Piknometer
Piknometer digunakan untuk mengukur densitas suatu cairan. Alat ini berbentuk mirip
Erlenmeyer, terbuat dari kaca dan dilengkapi tutup. Piknometer memiliki penanda
volume yang spesisifik dan terkadang dilengkapi thermometer untuk mengukur suhu
larutan (Prasetya, Yulianto Ade.2019).
 Gelas Ukur
Gelas ukur merupakan alat terbuat dari kaca, berbentuk silindris dan memiliki skala
volume. Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume cairan, pemakaian gelas ukur
harus memperhatikan teknik pengukuran. Salah satunya adalah meniskus cairan
(Ham,Bryan M. and Aihui MaHam,2015).
 Gelas Arloji
Gelas arloji merupakan instrument dari kaca berbentuk lingkaran cembung. Gelas
arloji biasa digunakan sebagai wadah zat. Gelas arloji juga biasa digunakan sebagai
wadah alas untuk menimbang pada timbangan analitik (Aisya, Imas.2020).

 Ph Meter
pH meter digunakan untuk mengukur pH suatu larutan. pH meter memiliki bagian
utama yaitu probe dan display. Sebelum digunakan, probe harus dikalibrasi dengan
dicelupkan di larutan asam, basa dan netral (Prasetya, Yulianto Ade.2019).
 Bulb
Bulb atau bola hisap merupakan alat bantu yang biasanya dipasangkan pada pipet ukur
dan pipet volume. Cara penggunaan bulb adalah dengan menekannya sehingga udara
didalam bulb kosong lalu melepaskannya agar cairan bisa masuk kedalam pipet. Bulb
biasanya terbuat dari karet dan berwarna merah (Henry, Sally A. and friends.2015).
 Kuvet
Kuvet merupakan wadah cairan/larutan yang akan di absorbansi oleh
spektrofotometer. Kuvet berbentuk persegi panjang dengan dua sisi bening dan dua
sisi buram. Bila hendak memegang kuvet maka dilarang untuk memegang sisi bening
karena dapat mempengaruhi absorbansi, cara membersihkan kuvet adalah dengan
mengelapnya searah agar tidak lecet (Prasetya, Yulianto Ade.2019).
 Cawan Petri
Cawan petri adalah alat yang digunakan sebagai wadah. Biasanya digunakan sebagai
wadah kultur mikroba. Alat ini terbuat dari kaca atau plastik. Dalam pemakaianya alat
ini dilengkapi dengan tutup (Hartuti,2012).
NAMA MAFIQ AUFA HILMI
NIM 205100501111022
KELAS R
KELOMPO 3
4. KESIMPULAN

Dalam dunia laboratorium terdapat banyak zat berbahaya dan instrumen yang mudah
rusak. Zat berbahaya dalam laboratorium dapat menimbulkan gangguan kesehatan,
reaksi yang salah bisa saja menimbulkan ledakan dan bencana, serta ketidakpahaman
akan penggunaan suatu alat dapat merusak alat-alat yang mahal. Oleh karena itu
budaya K3 merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan. Menerapkan
budaya K3 adalah kunci keberhasilan dan keselamatan kita dalam berkegiatan di
dalam laboratorium. Kita harus terlebih dahulu mempelajari tentang alat dan sifat zat
yang akan kita gunakan sebelum melakukan suatu eksperimen. Kita juga harus
memperhatikan bahaya, larangan dan instruksi yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA

Hartuti.2012.Metode Analisa Mutu Pakan Ternak.Malang.UB Press.


Lasia, I.K., 2013.Analisis Pengetahuan Mahasiswa tentang Dampak Penggunaan
Bahan Kimia dalam Praktikum Kimia Organik Terhadap Kesehatan (Studi Menuju
Pengelolaan Laboratorium Kimia yang Aman bagi Kesehatan). Seminar Nasional FMIPA
UNDIKSHA III.
Maftuchah dkk.,2014.Teknik Analisis Dasar Biologi Molekuler.Yogyakarta.
Deeppublish.
Gunawan dan Waluyo.2015.Risk Based Behaviorial Safety.Jakarta.Gramedia Pustaka
Utama.
Aisya, Imas.2020.Kultur Jaringan Pisang Kepok Tanjung (Tidak Berjantung) Yang
Tahan Terhadap Penyakit Darah (Ralstonia Syzygii Subsp. Celebesensis).Yogyakarta.
Deeppublish.
Rahma, Nur dkk.2020.Limbah Ampas Tebu Bernilai Jual.Palembang.CV Insan
Cendekia Palembang.
Dhiksith, T.S.S.2013.Hazardous Chemicals: Safety Management and Global
Regulations.Cleveland.CRC Press.
Beran, Jo Allan.2013.Laboratory Manual for Principles of General Chemistry. New
Jersey.Wiley.
Verma, Ashish. S dan Singh Anchal.2014.Laboratory Manual for Biotechnology.New
Delhi.S. Chand Publishing.
Ham,Bryan M. and Aihui MaHam.2015.Analytical Chemistry: A Chemist and
Laboratory Technician's Toolkit.New Jersey.Wiley.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Prasetya, Yulianto Ade.2019.Bakteriologi 1: Penuntun Praktikum Teknologi


Laboratorium Medik.Surabaya.CV. Penerbit Qiara Media.
Rummel, Sheryl A. and Kristin M. Beiswenger.2016.Chemistry 213 Introductory
Organic Chemistry Laboratory 2015-2016. Lab Guide.Plymouth.Hayden McNeil.
Henry, Sally A. and friends.2015.Green Chemistry Laboratory Manual for General
Chemistry.Cleveland.CRC Press.

Anda mungkin juga menyukai