Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MACAM-MACAM CAIRAN ANTISEPTIIK, DESINFEKSI

DAN STERILISASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Promosi Kesehatan pada Program ST
Keperawatan Ners yang diampu oleh Bapak H. Kuslan Sunandar, SKM., M.Kep

Disusun oleh:

Chytia Nurhalizah ( P17320121410 )

Sarjana Terapan Keperawatan dan Profesi Ners

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG

JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cuci tangan adalah sebuah kegiatan menjaga kesehatan sederhana yang
bermaksud untuk menghilangkan kotoran dan meminimalisir jumlah kuman yang ada di
tangan dan telapak tangan dengan menggunakan air dan suatu zat tambahan, dimana cat
tersebut dapat berupa antiseptik atau lainnya. Antiseptik merupakan bahan kimia untuk
mencegah multiplikasi mikroorganisme pada permukaan tubuh, dengan cara membunuh
mikroorganisme tersebut atau menghambat pertumbuhan dan aktivitas
metaboliknya. Hand sanitizer antiseptik yang sering digunakan adalah alkohol. Alkohol
telah digunakan secara luas sebagai obat antiseptik kulit karena mempunyai efek
menghambat pertumbuhan bakteri.
Di penghujung tahun 2019, munculah suatu penyakit baru yang disebabkan oleh
virus dan menyerang sistem pernapasan, penyakit ini diketahui sebagai novel coronavirus
disease 2019 (Covid-19). Covid-19 ini menyebar pertama kali dengan sangat cepat di
Cina dan saat in sudah menyebar ke bagian negara lainnya. Para tenaga medis yang
bekerja saat ini telah mempelajari virus ini dan memungkinkan untuk menemukan
langkah-langkah yang tepat dilakukan untuk mencegah dan membatasi penyebaran yang
semakin luas dan cepat. Covid-19 dapat menyebar melalui partikel-partikel dari bersin
atau batuk penderita yang menempel pada objek lain seperti pakaian ataupun alat
elektronik dari orang disekitarnya. Maka dari itu upaya menjaga kesehatan yang paling
sederhana perlu kita tingkatkan dari yang sebelumya hanya menuci tangan dengan
menggunakan sabun atau antiseptik menjadi menjaga kesehatan dengan upaya
penggunaan antiseptik dan desinfektan.
Pandemi Covid-19 juga membuat semua alat kesehatan yang kontak langsung
dengan pasien dapat menjadi sumber infeksi, oleh karena itu persediaan dari barang steril
cukup memainkan peran penting dalam mengurangi penyebaran penyakit dalam
pelayanan kesehatan. Sterilisasi terhadap alat dan bahan sebelum pelaksanaan kegiatan
membantu hasil atau identifikasi yang akurat terhadap pemeriksaan. Demikian pula
proses desinfeksi dan teknik aseptik oleh praktikan juga tidak dapat dilupakan karena
akan mempengaruhi hasil. Sehingga dalam makalah ini akan disampaikan mengenai
sterilisasi, desinfeksi, dan macam-macam cairan antiseptik

1.2 Rumusan Masalah


2. Apa yang dimaksud dengan antiseptik dan apa saja macam-macamnya?
3. Apa yang dimaksud dengan desinfektan dan apa saja macam-macamnya?
4. Apa yang dimaksud dengan sterilisasi dan apa saja macam-macamnya?
5. Apa saja manfaat dari cairan antiseptik, desinfektan, dan sterillisasi?

1.3 Tujuan Penulisan


2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan antiseptik dan apa saja macam-macamnya
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan desinfektan dan apa saja macam-macamnya
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan sterilisasi dan apa saja macam-macamnya
5. Mengetahui manfaat dari cairan antiseptik, desinfektan, dan sterillisasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Antiseptik
Antisepmtik merupakan senyawa kimia yang berfungsi untuk membunuh dan mencegah
pertumbuhan mikroorganisme pada kulit. Umumnya, zat kimia yang terkandung dalam
antiseptik adalah hidrogen peroksida yang efektif membunuh virus, bakteri, dan jamur.
Jika digunakan untuk kulit manusia, hidrogen peroksida pada antiseptik biasanya memiliki
konsentrasi yang rendah dan telah disesuaikan agar aman digunakan.  Antiseptik berbeda
dengan disinfektan. Desinfektan uumumnya memiliki konsentrasi hidrogen peroksida yang
lebih tinggi untuk digunakan pada permukaan benda mati, seperti kursi dan meja. 
2.1.1 Jenis Antiseptik yang Aman Bagi Kulit
Berikut beberapa jenis antiseptik yang umum digunakan, baik dalam dunia medis maupun di
rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari :
1. Alkohol jenis etil (ethyl alcohol)
Dapat ditemukan di beberapa produk pembersih rumah, hand sanitizer, dan alcohol
swab

2. Senyawa amonium kuatener (quaternary ammonium)


Dapat ditemukan di beberapa produk deterjen. 
3. Klorheksidin (chlorhexidine) atau biguanid pada beberapa obat kumur dan pembersih
luka, hingga penggunaan sebelum operasi.

4. Peroksida (peroxide)

5. Turunan fenol terhalogenasi pada beberapa produk sabun.

6. Turunan kuinolon (quinolone) pada beberapa produk obat pelega tenggorokan dan
pembersih luka
2.2 Pengertian Desinfeksi
Desinfeksi adalah proses menghilangkan sebagian besar atau semua mikroorganisme patogen
kecuali spora bakteri yang terdapat di permukaan benda mati (non-biologis, seperti pakaian,
lantai, dinding) (Centers  for Disease Control and Prevention, CDC). Desinfeksi dilakukan
terhadap permukaan (lantai, dinding, peralatan, dan lain-lain), ruangan, pakaian, dan Alat
Pelindung Diri (APD).

2.2.1 Jenis -Jenis Desinfektan


Ada beberapa jenis desinfektan yang dikenal pada saat ini antara lain :
1. Desinfektan Udara
biasanya merupakan zat kimia berupa gas yang
mampu mensterilkan mikroorganisme yang
tersuspensi di udara, penggunaannya terbatas untuk
permukaan dan harus didispersikan baik sebagai
Aerosol atau uap dengan konsentrasi yang cukup di
udara. Jenis desinfektan ini biasanya menggunakan
Penicillium crysogenum dengan berbagai glikol,
terutama propilen glikol dan tertilen glikol.
Alkohol ditambah senyawa Kation Amonium Kuarter merupakan desinfektan yang
disetujui sebagai desinfektan kelas rumah sakit, yaitu untuk sterilisasi peralatan medis
seperti termometer oral, jarum dan spuit injeksi dan sebagainya, serta umumnya
digunakan Ethil alkohol dan Isopropil alkohol dengan konsentrasi 60-90%, tidak bersifat
kerosif, cepat menguap tetapi mampu merusak bahan terbuat dari karet/plastik.
2. Aldehid
yaitu salah satu kelompok senyawa karbonil yang memiliki
gugus karbonil yang berkaitan dengan atom hidrogen pada
ujung rantai induknya, bersifat sporacidal dan fungicidal, di
mana sebagian dinonaktifkan oleh bahan organik dan aktivitas
residualnya rendah. Turunan aldehid seperti formaldehid,
paraformaldehid, dan glutaraldehid bekerja mendenaturasi
protein sel bibit penyakit, memiliki spektrum luas, bersifat stabil,
persisten, biodegradable, dan cocok untuk desinfeksi beberapa material peralatan.
Namun senyawa ini mudah menimbulkan resistensi, berpotensi sebagai karsinogen, dan
bisa mengiritasi selaput lendir (Larson, 2013)
3. Clorin
Salah satu senyawa paling aktif ialah Asam
Hipoclorit yang berperan menghambat oksidasi
glukosa di dalam sel mikroorganisme yaitu dengan
cara menghambat enzim yang terlibat dalam
metabolisme karbohidrat. Clorin memiliki kelebihan
yaitu mudah digunakan, lebih luas dalam membunuh
mikroorganisme seperti bakteri gram positif dan
negatif. Kelemahannya menyebabkan korosif pada
pH rendah, di samping cepat terinaktivinasi bila terpapar senyawa organik tertentu.
Umum dipakai untuk mendesinfeksi air minum masyarakat oleh PDAM (Perusahaan
Daerah Air Minum) dan airnya tidak baik untuk melarutkan vaksin.
4. Iodin
Iodin merupakan desinfektan yang cukup stabil dan
memiliki masa simpan panjang, salah satu senyawa iodin
yang sering digunakan sebagai desinfektan ialah iodol
yang aktif mematikan semua bakteri tetapi tidak aktif
mematikan spora, non-korosif (tidak mengakibatkan karat)
dan mudah terdispersi (terurai). Biasa digunakan untuk
mendesinfeksi air untuk jumlah kecil, di mana 2 tetes iodin
dalam larutan etanol mampu mendesinfeksi 1 liter air
jernih.
5. Phenol
Phenol pada umumnya dikenal dengan nama pasaran Lisol dan Kreolin,
memiliki sifat toksik, stabil, tahan lama, berbau tidak sedap dan
menyebabkan iritasi kulit. Phenol bahan anti-bakteri yang cukup kuat dalam
konsentrasi 1-2% dalam air. Mekanisme kerjanya dengan menghancurkan
dinding sel dan mengendapkan protein sel mikroba sehingga terjadi koagulasi dan kegagalan
fungsi sang mikroba.

Anda mungkin juga menyukai