Anda di halaman 1dari 26

Sterilisasi

dan
Desinfeksi 2
Kelompok 8
Dosen pengampu : Ns.Tatiana Siregar, S.Kep.,
MM., M.Kep
kelompok
8

Fahma Siti Sri Nadya Icha


Aulia M ulyani Rizky Yurista
Rhamadani Nugraheni
231070101 2310701039
231070100 4 2310701017
1
Learning Outcome
Mengetahui apa itu Desinfektan.

Mengetahui kriteria Desinfektan.

Mengetahui macam-macam

Desinfektan.

Dapat mengaplikasikan Sterilisasi dan


Desinfeksi dalam kegiatan sehari-hari di dunia
Kesehatan
Icha Yurista
(2310701039
)

TeTr
e m n
i ol ogi
Steril
Steril dapat merujuk pada: Keadaan ataupun sesuatu yang
suci hama atau bebas hama.

Ners
N ers adalah seorang perawat yang telah menyelesaikan
pendidikan profesi ners.
Icha Yurista
(2310701039
)

Apa itu desinfeksi?


Desinfektan adalah sejenis zat kimia untuk menghilangkan
sebagian besar atau semua mikroorganisme patogen kecuali
spora bakteri yang terdapat di permukaan benda mati.
(Kemenkes. 2020)
Desinfeksi dilakukan terhadap permukaan (lantai, dinding,
peralatan, dan lain-lain), ruangan, pakaian, dan Alat
Pelindung Diri (APD).
Kriteria
Desinfeksi
01 Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu
kamar
0 Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, pH, temperatur dan
2 kelembaban
03 Tidak toksik pada hewan dan
manusia
0 Tidak bersifat
4 korosif
05 Tidak berwarna dan meninggalkan
noda

Siti Sri Mulyani


2310701014
Kriteria
Desinfeksi
06 Tidak berbau/ baunya
disenangi
0 Bersifat biodegradable/ mudah
7 diurai
08 Larutan
stabil
0 Mudah digunakan dan
9 ekonomis
10 Aktivitas berspektrum
luas

Siti Sri Mulyani


2310701014
Macam-Macam
Desinfektan
Fenol dan Senyawa Fenolitik
Disinfektan yang mengandung derivat fenol disebut
fenolik, yaitu disinfektan yang
mengandung molekul fenol yang telah
dimodifikasi sedemikian rupa secara
kimiawi untuk menurunkan efek
iritasinya atau menambah efek antibakterinya dan
dikombinasikan dengan sabun atau
detergen. Larutan fenolitik tetap
aktif dalam bahan organik serta stabil dan Fahma Aulia RhamadanI
2310701001
bertahan lama setelah penggunaan.
Macam-Macam
Desinfektan Bisfeno
Bisfenol adalah l derivate fenol yang
mengandung dua fenolik. Salah
satu
contoh bisfenol adalah heksaklorofen,
yang sering digunakan untuk mengatasi
kontaminasi di ruang operasi dan rumah
sakit. Bisfenol yang sering digunakan
adalah triklosan, yang merupakan bahan
yang terkandung dalam sabun antiseptic
Fahma Aulia RhamadanI dan pasta gigi.
2310701001
Macam-Macam Desinfektan
Golongan Biguanida
Klorheksidin adalah jenis biguanida yang mempunyai
spketrum aktivitas yang luas. Zat ini sering
digunakan untuk mengontrol mikroba pada kulit atau
membran mukosa. J ika dikombinasikan dengan
alcohol atau detergen, klorheksidin juga dapat
digunakan untuk bahan pencuci tangan sebelum dan
sesudah operasi. Klorheksidin tidak boleh kena mata
karena menyebabkan kerusakan. Klorheksidin
membunuh bakteri dengan cara merusak membrane
Fahma Aulia RhamadanI
sel bakteri. 2310701001
Macam-Macam Desinfektan
Golongan Halogen
Halogen terutama iodine dan klorin merupakan antiseptic yang
efektif. Antiseptik ini bekerja untuk semua jenis bakteri, endospora,
berbagai jenis jamur, dan virus. Iodin tersedia dalam bentuk tingtur
sebagai idofor. Bentuk cair dari gas klorin yang dipadatkan
digunakan untuk disinfeksi air minum, air kolam renang, dsb.
Klorin dioksida adalah bentuk gas dari klorin yang biasa digunakan
untuk disinfeksi lapangan, terutama untuk membunuh endospora
dan bakteri antraks. Senyawa lain dari campuran klorin adalah
kloramin yang terdiri atas klorin dan ammonia.

Fahma Aulia RhamadanI 2310701001


Macam-Macam Desinfektan
Logam Berat dan Campurannya
Beberapa logam berat dapat bersifat sebagai aniseptik, termasuk perak
merkuri dan perunggu. Kemampuan logam menghambat pertumbuhan
mikroorganisme dikenal dengan daya oligodinamik. Logam berat dalam
jumlah kecil yang berdifusi dari koin dapat menghambat pertumbuhan
bakteri dalam jarak tertentu. Seng klorida adalah bahan yang umum
digunakan dalam obat kumur, sedangkan seng oksida merupakan bahan
antifungi yang banyak dimanfaatkan dalam industri cat untuk
menghambat pertumbuhan jamur, pada permukaan yang dilapisi cat.

Fahma Aulia RhamadanI


2310701001
Macam-Macam Desinfektan
Surfaktan
Surfaktan dapat mengurangi tegangan permukaan antarmolekul pada
cairan. Contohnya yaitu sabun dan detergen. Sabun hanya sedikit
berfungsi sebagai antiseptic, tetapi mempunyai fungsi penting untuk
membuang mikroorganisme secara mekanis melalui pencucian. Sabun
mampu memecah lapisan minyak menjadi butiran kecil. Proses ini
dikenal sebagai emulsifikasi. Lemak dan materi lain yang teremulsi akan
diangkat oleh sabun dan air, kemudian disingkirkan saat kulit dibilas
dengan air.

Fahma Aulia RhamadanI


2310701001
Macam-Macam Desinfektan
Quat
Quat bersifat bakterisida kuat terhadap bakteri Gram positif, tetapi
kurang poten terhadap bakteri Gram negatif. Mekanisme kerja sebagai
antiseptic belum diketahui secara pasti, tetapi diduga memepengaruhi
membra plasma mikroorganisme dengan cara mengubah permebilitas
sel dan menyebabkan beberapa senyawa dan komponen penting
sitoplasma hilang. Beberapa produk quat yang terkenal adalah
benzalkonium klorida dan etilprodinum klorida.

Fahma Aulia RhamadanI


2310701001
Aplikasi Sterilisasi dan Desinfeksi
Dalam Kegiatan Sehari-hari di
Dunia Kesehatan

Nadya Rizky Nugraheni


2310701017
A.
Sterilisasi
Secara umum, peralatan bedah dan obat-obatan yang memasuki bagian tubuh yang
sudah aseptik (seperti aliran darah, atau menembus kulit) harus steril. Contoh
instrumen tersebut termasuk pisau bedah, jarum suntik, dan alat pacu jantung buatan.
Ini juga penting dalam pembuatan obat-obatan parenteral.

Sebagian besar perangkat medis dan bedah yang digunakan di fasilitas perawatan
kesehatan terbuat dari bahan yang dapat menjalani sterilisasi uap. Sterilisasi uap
adalah yang paling banyak digunakan dan paling bisa diandalkan. Sterilisasi uap tidak
beracun, murah, bersifat mikrobisidal cepat, sporisida dan cepat memanaskan dan
menembus kain. Untuk dapat menghasilkan barang yang steril maka perlakuan pre-
sterilisasi pasca sterilisasi (penyimpanan) perlu diperhatikan.

Nadya Rizky Nugraheni 2310701017


Cara Melakukan Sterilisasi

1.Dengan merebus yaitu mendisinfeksi alat dalam


air mendidih selama 15 sampai 20 menit,
misalnya alat dari logam dan kaca.
2.Dengan autoklaf selama 15 menit pada suhu
121°C.
3.Dengan panas kering pada suhu 180 °C
selama 1 jam atau 160 °C selama 2 jam.
4.Desinfeksi dengan bahan kimia (misalnya
larutan klorin 0,5%) untuk bahan yang cepat
rusak bila terkena panas misalnya sarung
tangan karet.

Nadya Rizky Nugraheni


B.
Desinfektan
Desinfektan adalah bahan yang digunakan
untuk melaksanakan desinfeksi.
Desinfeksi adalah membunuh
mikroorganisme penyebab penyakit
dengan bahan kimia atau secara fisik, hal
ini dapat mengurangi kemungkinan
terjadi infeksi dengan jalan membunuh
mikroorganisme patogen.

Nadya Rizky Nugraheni


2310701017
Metode Desinfeksi
Ruangan

1.Metode Pengepelan. Cara disinfeksi ini menggunakan


bahan disinfektan yang dicairkan kedalam air, dan
dilakukan dengan cara membasahi lantai.
2.Metode Pengkabutan atau Fogging. Cara disinfeksi ini
sering
sekali dilakukan diberbagai rumah sakit di Indonesia.
Disinfeksi ini menggunakan bahan disinfektan, dan dengan
metode
pengkabutan ruangan menggunakan fogger.
3.Ozonisasi. Cara sterilisasi ini menggunakan gas O3
yang dikeluarkan dari alat tersebut. Gas ini dapat
menurunkan
kuman udara dengan variasi waktu yang diinginkan. Alat
ini dapat menjangkau semua sudut ruangan.
Pemecahan Kasus
Kasus
Ners Andi seorang perawat yang bekerja diruang perawatan medikal bedah. Perawat
akan melakukan perawatan luka pada pasien. Ketika akan mengambil alat ternyata set
alat steril habis sehingga perawat menggunakan alat bersama untuk pasien lain.
Perawat hanya membilas alat menggunakan alkohol sebelum digunakan untuk pasien
lain. Ners Andi kemudian ditegur oleh kepala ruangan dan membuat laporan kejadian.

Analisis Kasus
Berdasarkan kasus tersebut, alat untuk perawatan luka sebaiknya disterilisasi
dengan prosedur yang benar dan tidak dipakai bersama untuk merawat pasien
lain. Karena luka tidak hanya cukup dibersihkan tetapi perlu memperhatikan
teknik steril dalam perawatan luka untuk menekan pertumbuhan bakteri yang
berkembang di area luka tersebut. Dengan melakukan teknik steril pada
perawatan luka, resiko terjadinya infeksi luka pada pasien menurun.
Analisis Kasus

Adapun cara-cara sterilisasi yaitu :


Adapun metode-metode sterilisasi •Dengan merebus yaitu mendisinfeksi
yang dapat dilakukan yaitu : alat dalam air mendidih selama 15
1. Sterilisasi panas kering sampai 20 menit, misalnya alat dari
2. Sterilisasi etilen oksida (EtO)
logam dan kaca.
3. Sterilisasi uap •Dengan autoklaf selama 15 menit
4. Sterilisasi menggunakan plasma
pada suhu 121°C
5.Sterilisasi suhu rendah uap •Dengan panas kering pada suhu 180
formaldehid
°C selama 1 jam atau 160 °C selama 2
Sterilisasi melalui pembersihan yang jam
•Desinfeksi dengan bahan kimia
baik dan mencegah terjadinya
rekontaminasi sebelum digunakan. (misalnya larutan klorin 0,5%)
untuk bahan yang cepat rusak bila
terkena panas misalnya sarung
tangan karet.
POHON
MAS ALAH
Merugika Membuat
Meningkatkan laporan Ditegur
n
resiko terjadinya kepala
pasien
infeksi kejadia ruanga
n n

Perawat tidak melakukan


sterilisasi

Tidak melakukan
Alat steril habis
sterilisasi
Kesimpulan
Disinfektan sejenis zat kimia yang digunakan untuk membunuh jenis
mikroorganisme. Disinfektan biasa digunakan untuk membunuh
mikroorganisme pada lantai, ruangan, peralatan medis, pakaian, dan
benda mati lainnya. Ada berbagai macam desinfektan, mulai dari
Fenol dan senyawa fenolitik, Bisfenol, Golongan biguanida, Golongan
halogen, Golongan alkohol, Logam berat dan campurannya,
Surfaktan, dan Quat.

Aplikasi sterilisasi dan desinfeksi ini dapat dilakukan dalam kegiatan


sehari-hari didunia kesehatan, guna mengurangi kemungkinan terjadi
infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme patogen sehingga
kita dapat terhindar dari penyakit serius yang dapat membahayakan
kita dan jugaInsmtruemmenbtsahayakan daEnqumpimeernutgikan pasPireotnec.toin and security
DaDf t ar Pus t aka
Apriliyanto, A., Fatkhur Rahman, H., Siswanto Program Studi Keperawatan, H., Kesehatan,
F., Nurul Jadid, U., Nurul Jadid, J. P., Tj Lor, D., Paiton, K., Probolinggo, K., & Timur, J. (n.d.).
PERBANDINGAN DESINFEKTAN KARBOL DAN SURFANIOS TERHADAP JUMLAH KOLONI
BAKTERI KAMAR OPERASI COMPARISON OF CARBOLIC AND SURFANIOS DISINFECTANTS TO
THE
NUMBER OF COLONIES OF OPERATING ROOM BACTERIA. Jurnal Penelitian Perawat
Profesional, 4(3), 2022. http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP
Ari, D., Yanti1, M., Anggraini2, S., & Yatmi3, S. (2021). HUBUNGAN TEKNIK STERIL PERAWATAN
LUKA DENGAN INFEKSI POST OPERASI SEKSIO SESAREA. Jurnal Kesehatan Panca
Bhakti Lampung, 9, 82. https://doi.org/10.47218/jkpbl.v9iNo
Desinfektan, E., Angka, T., Kuman, B., Lantai, P., & Ruang, D. I. (n.d.). KARYA TULIS ILMIAH.
Kartika, D., Noviyati, W., Putri, R., Situmeang, L., Surahmat, R., Anggriani, Y., Amalia, S., Rianita,
M.,
& Sinaga, E. (n.d.). MANAJEMEN MANAJEMEN MANAJEMEN PATIENT SAFETY PATIENT
SAFETY PATIENT SAFETY KEPERAWATAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN Penulis.
www.globaleksekutifteknologi.co.id
PrasaIsntsit,ruAm.,eOntkstafiani, D., KasiyEqautiip, mMe.n, tEko, N., OrcPhroidteacrtaoi ,nWan.,dKsaecwuirttiayntri,
H., Made, N., Eka, S., Wulandari, Y., Carla, J., Apriyani, W., & Bria, M. (n.d.). MIKROBIOLOGI &
PARASITOLOGI.
Pertanyaan:

Penjawab:

Pertanyaan:

Any
Questions? Penjawab:

Pertanyaan:

Penjawab:
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai