Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN PADA NY.

L DENGAN GANGGUAN
NYERI DI RUANG ZUMAR RSUD AL-IHSAN KABUPATEN
BANDUNG

Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas praktik Keperawatan Dasar yang diampu oleh
Ibu Dr. Anah S.Kp, M.kep dan Ibu Vera Fauziyah Fattah, S.Kep. Ners. M.Kep

Disusun oleh:

Putri Ariyani Nurfadilah (P17320121435)


Sarjana Terapan dan Profesi Ners

KEMENTERIAN KESAHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG
2022
A. PENGERTIAN GANGGUAN NYERI
Perubahan kenyamanan adalah suatu keadaan dimana individu mengalami
sensasi yang tidak menyenangkan dalam berespon terhadap suatu rangsangan yang
berbahaya.
Gangguan rasa nyaman dibedakan menjadi tiga kenyamanan fisik, kenyamanan
lingkungan, kenyamanan sosial.Gangguan rasa nyaman fisik meliputi gangguan
rasa nyaman, kesiapan meningkatkan rasa nyaman, mual, nyeri akut, nyeri kronis.
Menurut asosiasi internasional nyeri, nyeri adalah suatu pengalaman sensorik
dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan adanya
kerusakan jaringan baik secara aktual maupun potensial atau digambarkan dalam
hal kerusakan sedemikian rupa. 
Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal
yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri sangat bersifat subjektif dan
individual. Stimulus nyeri dapat berupa stimulus yang bersifat fisik atau mental,
sedangkan kerusakan dapat terjadi pada jaringan aktual atau padafungsi ego
seseorang individu (mahon , 1994)
Nyeri adalah suatu keadaan yang memengaruhi seseorang yang keberadaannyadike
tahui hanya jika orang tersebut pernah mengalaminya (Mc. Coffery, 1979)
Nyeri merupakan suatu mekanismeproduksi bagi tubuh, timbul ketika jaringan
sedangdirusak, dan menyebablkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan
rasarangsangan (Arthur C. Curton,1983).
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangatsuby
ektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala
atautingkatannya, hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau
mengevaluasinyeri yang dialaminya (Aziz Alimul,2006)
B. ETIOLOGI GANGGUAN NYERI
1. Mekanis
a. Trauma jaringan tubuh seperti kerusaka jaringan, iritasi langsung pada
reseptor nyeri, peradangan
b. Perubahan dalam jaringan misalnya oedem yaitu penekanan pada reseptor
nyeri bradikinin sehingga merangsang reseptor nyeri
c. Sumbatan pada saluran tubuh misalnya distensi lumen saluran
d. Kejang otot contohnya rangsangan pada reseptor nyeri
e. Tumor yaitu penekanan pada reseptor nyeri iritasi pada ujung-ujung syaraf
2. Thermis
Panas/dingin yang berlebihan, misalnya luka bakar yaitu kerusakan jaringan
merangsang thermos sensitive reseptor nyeri
3. Kimia
Iskemia jaringan, misalnya blok pada arteri coronary yaitu rangsangan pada
reseptor karena tertumpunya asam laktat/bradykinin di jaringan
C. PERDISPOSISI GANGGUAN NYERI
a. Usia
Anak belum bisa mengungkapkan nyeri, sehingga perawat harus mengkaji
respon nyeri pada anak. Pada orang dewasa kadang melaporkan nyeri jika
sudah patologis dan sudah mengalami perubahan fungsi. Pada lansia cendrung
memendam nyeri yang dialam, karena mereka menganggap nyeri adalah hal
yang alamiah yang harus dijalani dan mereka takut kalau mengalami penyakit
berat atau meninggal jika nyeri diperiksa.
b. Jenis kelamin
(Gill,1990) menggungkap laki-laki dan wanita tidak berbeda secara signifikan
dalam merespon nyeri, justru lebih dipengaruhi faktor budaya (contoh: tidak
pantas kalau laki-laki mengeluh nyeri, wanita boleh mengeluh nyeri).
c. Kebudayaan
Orang belajar dari budaya, bagaimaa seharusnya mereka merespon nyeri
(contoh, suatu daerah menganut keprcayaan bahwa nyeri adalah akibat dari
kesalahannya sendiri).
d. Makna nyeri
Berhubunga dengan bagaimana pengalaman seseorang terhadap nyeri dan
bagaimana mengatasinya.
e. Perhatian
Tingkat seorang klien memfokuskan perhatian pada nyeri dapat mempengaruhi
persepsinyeri. Menurut (Gill 1990), perhatian yang meningkat dihubungkan
dengan nyeri yang meningkat.
f. Ansietas
Cemas meningkatkan presepsi trehadap nyeri dan nyei bisa menyebabka cemas
g. Keletihan
Rasa kelelahan menyebabkan sensasi nyeri semaaki intensif dan menurunkan
kemampuan kopingnya.
h. Pengalam sebelumnya
Seseorang yang pernah berhasil mengatasi nyeri dimasa sebelumnya dan saat
ini nyeri yanglama timbul kembali, maka itu lebih mudah mengatasi nyerinya.
i. Dukungan keluarga dan sosial
Individu yang mengalami nyeri seringkali bergantung kepada anggota keluarga
atau temandekat untuk memperoleh dukungan, bantuan dan perlindungan.
D. PRESIPITASI GAGGUAN NYRI
Aktivitas juga dapat memicu nyeri, contohnya aktivitas fisik yang berat, selain itu
factor lingkungan (lingkungan yang sangat dingin atau panas) serta stressor fisik
dan emosional juga dapat memicu munculnya nyeri (Mubarak et al., 2015)
E. DATA SUBJEKTIF DAN DATA OBJEKTIF PASIEN DENGAN
GANGGUAN NYERI
DS:
- Klien mengeluh nyeri
- Klien mengatakan deprsi (tertekan)
- Klien merasa takut mengalami cedera berulang
DO:
- Klien tampak meringis
- Klien tampak gelisah
- Freskuensi nadi meningkat
- Sulit tidur
- Tekanan darah meningkat
- Pola napas berubah
- Klien tidak mampu menuntaskan aktivitas
- anoreksia
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan USG untuk data penunjang apa bila ada nyeri tekan di abdomen.
b. Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang abnormal
c. Pemeriksaan LAB sebagai data penunjang pemefriksaan lainnya.
d. Ct Scan (cidera kepala) untuk mengetahui adanya pembuluh darah yang pecah
di otak.
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN UNTUK GANGGUAN
NYERI
Menurut nanda (2014), diagnosis keperawatan untuk klien yang mengalami nyeri
atau ketikanyamanan yaitu:
a. Nyeri akut
Berhubungan dengan:
- Trauma jaringan infeksi (cedera)
Ditandai dengan:
- Melaporkan nyri secara verbal atau non verbal
- Menunjukan kerusakan
- Posisi untuk mengurangi nyei
- Gerakan untuk melindungi
- Tingkah laku untuk berhati-hati
- Gangguan tidur (mata sayu, tampak Lelah, sulit atau Gerakan kacau dan
menyeringai)
- Fokus pada diri sendiri
b. Nyeri kronis
Berhubungan dengan:
- Ketidakmampuan psiko social atau fisik secara kronis
Ditandai dengan:
- Perubahan BB
- Perubahan pola tidur
- Kelelahan takut cedera Kembali
- Interaksi dengan orang lain menurun
- Perubahan kemampuan dalam melakukan aktifitas
H. TUJUAN
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri pasien
dapat teratasi dengan kriteria hasil:
- Secara verbal klien mengatakan nyeri hilang atau berkurang dengan skala nyri
0-1 (0-10)
- Klien tidak terlihat meringis kesakitan
- Tanda-tanda vital sign pasien normal
I. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
Intevensi dari nyeri:
- Kaji skala nyeri
- Kaji ttv
- Berikan relaksasi progressive dan massage
- Elegatif dalam pemberian obat seperti analgetik
- Berikan HE tentang penyebab nyeri
- Jelaskan teknik relaksasi massage
Rasional:
- Untuk mengetahui tingkat nyeri klien
- Untuk mengetahui keadaan umum klien
- Uuntuk mengurangi nyeri klien
- Analgetic dapat membantu menghilangkan rasa nyeri
- Untuk memberikan penjelasan dan pengetahuan tentang nyeri
- Teknik non farmakologi dapat membantu mengawasi nyeri

Anda mungkin juga menyukai