Oleh:
III. Pendahuluan
3.1.4 Spiritus
Spiritus adalah larutan campuran yang memiliki sifat fisik cair, berbahaya,
bersifat mudah menguap, mudah terbakar, dan beracun. Cairan spiritus dapat
menyebabkan kerusakan pada mata. Penangan jika terkena spirtus pada mata
yaitu segeralah bilas dengan air bersih, pada bagian bawah kelopak mata,
selama setidaknya 15 menit. Spiritus juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit,
pertolongan pertama yang dapat dilakuakan adalah bilas bagian kulit yang
terkena spiritus dengan menggunakan sabun. Hindari kejadian-kejadian di atas
dengan menggunakan masker, kacamata pelindung dan jas laboratorium ketika
sedang melakukan praktikum atau percobaan (Labchem, 2020).
3.2 Tinjauan Pustaka
3.2.1 Materi dan Perubahannya
Materi merupakan sesuatu zat yang dapat menempati ruang serta memiliki
massa. Materi itu bisa sesuatu yang terlihat (zat cair dan zat padat) ataupun
yang tidak terlihat seperti zat gas. Materi menempati ruang yaitu benda dapat
ditempatkan dalam suatu ruang tertentu sedangkan materi mempunyai massa,
memiliki maksud bahwa benda yang termasuk materi dapat diukur, ditimbang
dengan menggunakan alat ukur tertentu yaitu neraca atau timbangan. Materi
pasti mengalami perubahan, baik fisika maupun kimia. Setiap materi
mengandung dan terkait dengan energi. Bila materi berubah akan disertai
perubahan energinya (Arief R,2018).
Dua zat atau lebih yang saling bercampur dapat dipisahkan melalui proses
pemisahan dan pemurnian untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang
telah tercemar atau tecampur. Suatu contoh materi yang tidak murni disebut
campuran. Campuran yaitu bukan sebuah unsur atau sebuah senyawa. Susunan
suatu campuran tidak sama dengan sebuah zat, dapat bervariasi (Petrucci,
1996).
Metode dasar pemisahan kimia merupakan salah satu hal yang dipelajari
dalam ilmu kimia. Materi yang dipelajari dalam metode dasar pemisahan kimia
haruslah dimengerti bagi mahasiswa program studi kimia maupun praktisi yang
berkecimpung dalam bidang pemisahan kimia seperti pengolahan limbah,
pemurnian air, dan sebagainya. Metode pemisahan kimia sangat penting
dipelajari karena berperan banyak pada kehidupan sehari-hari (Bimmo, 2017).
4.1.1 Alat
- Timbangan
- Kaki tiga
- Beaker
- Batang pengaduk
- Corong
- Set alat distilasi
- Cawan porselen
- Jaring kawat
- Spatula
- Pembakar spiritus
- Clamps
- Termometer
4.1.2 Bahan
- Garam dapur
- Kapur barus
- Vaselin
- Pasir
- Serbuk kapur
4.2 Skema Kerja
4.2.1 Pemisahan campuran
Larutan Distilat
Larutan Distilat
Hasil
4.3 Prosedur Percobaan
4.3.1 Pemisahan campuran
4.3.2 Distilasi
Langkah pertama yaitu alat set disiapkan lalu pasang alat tersebut sesuai
instruksi dari instruktur dimana setiap sambungan sebaiknya dioles
menggunakan vaselin untuk mempermudah saat merangkai alat. Kondestor
disambungkan dengan gelas penghubung kemudian dirangkai dengan penjepit
statif. Selang aliran air dipasang pada setiap lubang kondensor. Larutan yang
akan didestilasi dimasukkan ke dalam tabung destilasi. Tabung tersebut
kemudian ditutup dengan penutup karet yang telah dipasangkan termometer.
Mantel pemanas dinyalakan dan letakkan gelas erlemenyer di ujung pipa
kondensor. Gelas erlenmeyer tersebut ditutup dengan plastik bening dan
tunggu hingga larutan mendidih. Terakhir yaitu timbang masa yang terbentuk
dan amati suhu yang dicapai saat filtrat terbentuk.
5.2 Destilasi
6.1 Hasil
Benda Massa
Gelas beaker 100 ml awal 62,891 gram
Massa Pasir 0,500 gram
Massa Garam Dapur 0,503 gram
Massa Naftalene 0,505 gram
Gelas beaker + pasir + garam dapur +naftalene 64,302 gram
Kaca arloji kosong 23,80 gram
Kaca arloji+padatan 24,394 gram
Gelas beaker+sisa padatan 63,551 gram
Kertas saring bersih 1,138 gram
Kertas saring+padatan 1,668 gram
6.1.2 Tabel Hasil Pengukuran Proses Destilasi
Suhu larutan sampel awal : 28 ̊C
Suhu larutan sampel akhir : 50 ̊C
Warna hasil distilat + spiritus : Bening
Warna hasil sampel awal + spiritus : Ungu
6.2 Pembahasan
Praktikum kali ini kita hanya menjabarkan tiga metode pemisahan. Metode
yang pertama yaitu, pemisahan campuran. Pemisahan campuran dalam
percobaan kali ini menggunakan metode yang lumayan rumit dimana
membutuhkan peralatan pokok seperti, timbangan, gelas beaker, bunsen, cawan
porselen dan banyak lainnya. Bahan yang digunakan sendiri ada 3, yaitu pasir,
garam dapur, dan kapur barus. Langkah awal sendiri adalah dengan ketiga
bahan tersebut dan beaker ditimbang kemudian massa nya dicatat. Proses
setelah penimbangan adalah dengan mencampur ketiga bahan tersebut dan
dicampurkan menjadi satu kemudian masukkan ke dalam beaker dan timbang
massa total tersebut. Berlanjut dengan bunsen serta spiritus disiapkan untuk
memasuki tahap pembakaran yaitu dengan meletakan beaker berisi bahan
tersebut di atas bunsen dan di atas beaker ditumpuk dengan cawan porselen
yang berisikan es yang berguna untuk menyerap panas dari pembakaran dari
beaker agar tercipta padatan yang menggumpal dari 3 bahan tersebut.
Terciptalah padatan yang menempel di bawah cawan porselen. Tahap
selanjutnya yaitu sampel padatan hasil diambil dan massa nya ditimbang.
VII. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari percobaan perubahan materi dan pemisahan
campuran diatas adalah kita mengetahui tentang pemisahan materi dan
beberapa metode pemisahan dan pemurnian, seperti yang disebutkan pada
tinjauan pustaka di atas, tentang alat dan bahan yang digunakan dalam
percobaan dan bagaimana menggunakan alat dari pemisahan materi yang baik
dan benar. Kita juga mengetahui contoh metode pemisahan campuran yang
dilakukan yaitu tentang, pemisahan campuran, destilasi, dan sentrifugasi.
Percobaan tersebut dilakukan agar kita memahami perbedaan sifat-sifat fisika
dan kimia dari suatu bahan percobaan dan juga tentang menghitung perubahan
yang terjadi pada sebelum dan sesudah perocbaan dengan tepat dan akurat.
Contoh perubahannya yaitu seperti perubaha massa, suhu, konsentrasinya.
Percobaan seperti ini perlu dilakukan dan perlu terus dipelajari karena selain
menambah wawasan pada bidang kimia,menambah ketelitian dan keberhati-
hatian,juga menambah skill dalam percobaan yang berkaitan dengan penemuan
ilmiah ataupun penelitian.
VII. Saran
Pada kegiatan praktikum kali ini, sebaiknya alat dan bahan yang akan
digunakan di persiapkan terlebih dahulu, agar praktikum dapat berjalan dengan
baik dan .Praktikan sebelumnya harus mempelajari materi dan tata cara
praktikum di modul dan mempersiapkan diri materi-materi yang akan
dipraktekkan, agar dalam kegiatan praktikum tidak terhambat dan sesuai
prosedur praktikum. Praktikan juga harus bekerja sesuai intruksi dari asisten
praktikum agar praktikum berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad,dkk. 1988. Kimia Dasar. Jakarta : UT
Labchem, 2020. Methanol Safety Date Sheet of Methanol. [Serial Online] (diakses
pada 29 Oktober 2020)
LabChem, 2020. Material Safety Data Sheet of Sodium Chloride. [Serial Online]
(diakses pada 29 Oktober 2020)
Petrucci, Ralph H. 2007. General Chemistry: Principles and Modern Applications
Lampiran
(Diambil 10mL campuran air dan kapur disaring dan diambil filtratnya)