“ASIDI ALKALIMETRI”
Disusun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
JUNI, 2021
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Menentukan kadar karbonat dan bikarbonat dalam suatu sampel dengan titrasi
langsung (metode Warder) dan titrasi tidak langsung (metode Winkler).
2.2.2 Bahan
- Asam Klorida (HCI) 0,1 M
- Aquadest (H2O)
- Indikator MO
- Indikator PP
- Larutan Barium Klrodida (BaCl2)
- Natrium Hidroksida (NaOH) 0,1 M
- Soda kue (NaHCO3)
- Soda pencuci (Na2CO3)
BAB 3. HASIL
1 ml NaHCO3
44 ml Aquades
3.1.2 Tabel Pengamatan Titrasi Tidak Langsung
44 ml Aquades
BAB 4. PEMBAHASAN
Ada beberapa prosedur dalam titrasi asidi alkalimetri. Secara garis besar titrasi dibagi
menjadi 2 bagian yaitu titrasi langsung dan titrasi tidak langsung. Prosedur pertama yang
harus dilakukan dari titrasi langsung dan tidak langsung yaitu perisapan alat dan bahan.
Dalam praktikum ini tiak melakukan proses standarisasi HCI karena HCI yang digunakan
pada praktikum ini sudah diketahui konsentrasinya, jadi tidak perlu dilakukan standarisasi
karena tujun standarisasi sendiri yaitu mengetahi nilai konsentrasi HCI. Jadi, karena HCL
yang digunakan sudah diketahui nilai konsentrasinya, maka tidak perlu melakukan proses
standarisasi HCI.
Setelah hasil titrasi dengan hasil larutan berwarna bening, maka akan ditambahkan
sebanyak 2 tetes Indikator MO, sehingga warna berubah menjadi kuning. Setelah itu ditirasi
kembali dengan HCI 0,1 M hingga berwarna merah muda. Jika sudah mencapai titik akhir
titrasi maka titrasi harus dihentikan. Alasan digunakan indikator metil orange dikarenakan
Indikator metil orange ini memiliki range pH dari 3,1 sampai 4,4. Warna larutan akan berubah
menjadi warna merah pada pH dibawah 3.1 dan menjadi warna kuning pada pH diatas 4.4 jadi
warna transisinya adalah orange. Indikator ini biasa digunakan dalam analisis larutan yang
bersifat basa, sehingga larutannya berubah menjadi warna kuning. Perolehan nilai dari volume
HCI yang digunakan untuk proses titrasi langsung dengan penambahan indikator MO yaitu
9,3 ml.
Peosedur kedua pada proses titrasi tidak langsung, yaitu mimpipet sebanyak 5 ml
Na2CO3 dengan menggunakan pipet volume 5 ml, mimpipet 1 ml NaHCO3 dengan
menggunakan pipet ukur 1 ml, 20 ml NaOH 0,1 M dengan menggunakan pipet volume 25 ml,
25 ml BaCI2 dengan menggunakan pipet volume 25 ml, dan ditambahkan 2 tetes Indikator PP.
Hasil dari pimpetan diletakkan dalam gelas beker menjadi satu, kemudia dikocok supaya
larutan menjadi homogen. Tujuan penambahan NaOH pada praktikum ini dilakukan bertujuan
agar larutan menjadi bersifat basa sehingga dapat bereaksi dengan HCl yang bersifat asam
pada saat titrasi dilaksanakan.Srdangkan tujuan penambahan BaCl2 pada praktikum ini
dilakukan bertujuan agar BaCl2 bereaksi dengan Na2CO3, sehingga ion Ba2+ berikatan dengan
CO32- dan menghasilkan endapan BaCO3. Selanjutnya yaitu dititrasi dengan HCI. Titik akhir
titrasi terjadi ketika larutan berwarna merah muda berubah menjadi putih keruh. Setelah
mencapai titik akhir titrasi, maka titrasi harus dihentikan. Perolehan nilai dari volume HCI
yang digunakan untuk proses titrasi langsung dengan penambahan indikator PP yaitu 12,1 ml.
Sesuai dengan tujuan praktikum ini yaitu untuk menentukan kadar karbonat dan
bikarbonat dari titrasi langsung dan titrasi tidak langsung, di peroleh suatu hasil perhitungan.
Hasil perhitungan dari titrasi langsung yaitu, yang pertama yaitu menghitung kadar ataupun
massa dari soda kue (NaHCO3) dan soda pencuci (Na2CO3) dengan cara mencari faktor
pengenceran (fp) terlebih dahulu yang didapatkan dari jumlah volume dalam labu takar dibagi
dengan volume sampel yang diambil.oleh sebab itu kita mencari faktor pengenceran dari
(Na2CO3) dengan cara membagikan 50 ml volume dalam labu takar dibagi dengan 5 ml
volume dalam sampel sehingga didapatkan 10 nilai faktor pengenceranya. Selanjutnya yaitu
mencari faktor pengenceran dari (NaHCO3) dengan cara membagikan 50 ml mol larutan
tersebut didalam labu takar dengan 1 ml larutan sampel yang digunakan sehingga didapatkan
faktor pengencerannya sebesar 50. Selanjutnya perhitungan massa Na2CO3. Untuk
mendapatkan kadar ataupun massa dari soda pencuci (Na2CO3) didapatkan dengan
mengalikan molaritas dari HCl sebanyak 0,1 M dengan berat molekul dari (Na 2CO3) sebesar
105,988 g/mol dikalikan lagi dengan faktor pengenceran Na2CO3 sebesar 10 maka
didapatkanlah massa dari soda pencuci (Na2CO3) sebesar 180,1796 mg. Selanjutnya untuk
mendapatkan massa dari soda kue (NaHCO3) dengan cara mengalikan molartias HCl sebesar
0,1 M dengan mengalikan hasil dari pengurangan volem metil orange sebesar 9,3 ml dan
volume PP sebesar 1,7 ml lalu kembali mengalikannya dengan berat molekul dari soda kue
(NaHCO3) sebesar 84,007 g/mol lalu kembali lagi mengalikannya dengan faktor pengencer
dari(NaHCO3) sebesar 50 maka didapatkalah kadar ataupun massa dari soda pencuci
(Na2CO3) sebesar 3192,266 mg.
Selanjutnya kita menghitung kadar karbonat dan bikarbonat dari titrasi tersebut
dengan mencari faktor pengenceran (fp) terlebih dahulu yang didapatkan dari jumlah volume
dalam labu takar dibagi dengan volume sampel yang diambil.oleh sebab itu kita mencari
faktor pengenceran dari Na2CO3 dengan cara membagikan 50 ml volume dalam labu takar
dibagi dengan 5 ml volume dalam sampel sehingga didapatkan 10 faktor pengenceranya.
Selanjutnya mencari faktor pengenceran dari NaHCO 3 dengan cara membagikan 50 ml
volume larutan tersebut didalam labu takar dengan 1 ml larutan sampel yang digunakan
sehingga didapatkan faktor pengencerannya sebesar 50. Untuk mengetahui kadar soda kue
atau NaHCO3 terlebih dahulu kita mencaro mol dari soda kue atau NaHCO3 dengan cara
mengalikan molaritas NaOH sebesar 0,1 M dengan volume dari NaOH sebesar 20 ml
dikurangin dengan Molaritas HCl sebesar 0,1 M dikali volume PP sebesar 12,1 ml
didapatkanlah 0,79 mmol. Selanjutnya untuk mengetahui massa atau kadar dari soda kue atau
NaHCO3 didapatkan dari mengalikan mol dari soda kue atau NaHCO 3 sebesar 0,79 mmol
dengan berat molekul soda kue atau NaHCO3 sebesar 84,007 g/mol dikali lagi dengan faktor
pengenceran dari soda kue atau NaHCO3 sebesar 50 maka didapatkan massa atau kadar dari
soda kue atau NaHCO3 sebesar 3318,2765 mg.
Selanjutnya mencari mol dari Na2C03 atau soda pencuci dengan cara mengalikan
Molaritas HCl sebesar 0,1 M dikali dengan Volume dari Metil Orange sebesar 10,6 ml
dikurangin dengan mol dari soda kue atau NaHCO 3 sebesar 0,79 mmol dibagi dengan dua
didapatkan mol dari Na2C03 atau soda pencuci sebesar 0,135 mmol. Selanjutnya untuk
mendapatkan kadar ataupun massa Na2C03 atau soda pencuci didapatkan dengan mengalikan
mol dari Na2C03 atau soda pencuci sebesar 0,135 mmol dikali dengan berat molekul dari
Na2C03 atau soda pencuci sebesar 105,988 g/mol dikalikan lagi dengan faktor pengenceran
dari Na2C03 atau soda pencuci sebesar 10 maka didapatkan kadar ataupun massa dari Na 2C03
atau soda pencuci sebesar 143,0838 mg.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan 2 titrasi yaitu titrasi langsung dan
titrasi langsung.
Hasil dari kedua titrasi ini yaitu perhitungan kadar atau massa dari kabonat (Na2CO3)
dan bikarbonat (NaHCO3). Kadar dari Na2CO3 melalui proses titrasi langsung yaitu diperoleh
180,1796 mg Na2CO3 dan juga di peroleh kadar NaHCO3 3192,266 mg. Sedangkan, pada hasil
titrasi tidak langsung diperoleh kadar Na2CO3 yaitu sebesar 143,0838 mg Na2CO3 dan
diperoleh kadar NaHCO3 3318,2765 mg NaHCO3.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Bassett, J. et al. 1994. Buku Ajar Vogel : Kimia Analitik Kuantitatif Anorganik. Kedokteran
Day, R.A. dan S. Keman. 1998. Kimia Analisa Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.
Harjadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Gramedia. Jakarta.
Syukri. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung. ITB.
Keenan, Charles W. et al. 1991. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Erlangga. Jakarta.
Sukmariah. 1990. Kimia Kedokteran edisi dua. Binarupa Aksara. Jakarta.
LAMPIRAN
Gambar 2
TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud titrasi langsung dan titrasi tidak langsung? Jelaskan
perbedaannya!
Jawab : Titrasi langsung (Direct Titration) merupakan larutan sampel yang dapat
langsung dititrasi menggunakan larutan standart/baku. Sedangkan, Titrasi tidak
langsung (Indirect Titration) merupakan larutan sampel yang harus dicampurkan
terlebih dahulu dengan pereaksi yang jumlahnya kepekatannya tertentu. Lalu, hasil
reaksi yang telah dititrasi dengan larutan standart atau baku.