Disusun Oleh :
Nama : Waladatus Sholikhah
NIM : 171810301005
Kelas :B
Kelompok : 3
Asisten : Widya Puspita Dewi
3.1.2 Bahan
- Akuades
- Alkohol
- Aseton
- Zat X
3.2 Diagram Kerja
3.2.1 Menentukan kerapatan Zat Cair dengan cara ostwald
Akuades
Hasil
Akuades
Hasil
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Uji kerapatan dengan piknometer
Kerapatan ( )
NO. Jenis Zat Suhu (K)
g/mL
307 1,6123
305 1,6129
1. Akuades
303 1,6133
301 1,6136
307 1,4376
305 1,4378
2. Alkohol
303 1,4379
301 1,4383
307 1,3835
305 1,3837
3. Aseton
303 1,3840
301 1,3842
307 1,6217
305 1,6219
4. Zat X
303 1,6224
301 1,6227
4.1.2 Uji kekentalan dan tenaga pengaktifan aliran
Temperatur E
NO. Jenis Zat 1/T ɳ ln ɳ
(K) (J/K.mol)
307 -0,452
0,029 0,637
305 0,455
0,031 -0,787
3. Aseton 255,8
303 0,660 -0,415
0,033
301 0,789
0,036 -0,237
4.2 Pembahasan
Kekentalan adalah suatu sifat zat cair yang bisa digunakan untuk melawan
tegangan geser pada saat mengalir. Kohesi atau adanya gaya tarik menarik antar
suatu partikel zat cair adalah penyebab kekentalan dalam zat cair ada macam dua
zat cair. Zat cair ideal dianggap tidak mempunyai kekentalan dan zat cair riil
dianggap mempunyai kekentalan (Atkins, 1997).
Percobaan viskositas cairan ini bertujuan untuk mengetahui kekentalan
suatu zat cair dengan menggunakan metode Oswald dan bertujuan untuk
mengetahui suatu kekentalan zat cair. Percobaan ini menggunakan prinsip
membandingkan viskositas fluida dengan cairan pembanding. Cairan pembanding
dalam praktkikum ini menggunakan akuades. Alasan mengunakan akuades karena
viskositas aquades sudah memiliki standart satuan. Prinsipdari metode Oswald
yaitu sejumlah cairan tertentu. Cairan dimasukkan kedalam viscometer dan
menghisap hingga diatas tanda batas atas kemudian di biarkan jatuh hingga batas
bawah viscometer.
Percobaan ini dilakukan dua kali perhitungan (berulang) atau yang biasa
disebut dengan duplo. Duplo dilakukan bertujuan untuk meningkatkan ketepatan
percobaan dan ketelitian. Jika suatu pengukuran dilakukan secara berulang dan
variasinya kecil maka dapat dinyatakan bahwa kecermatan pengukurannya tinggi.
Kecermatan dan ketapatan tidak bergantung satu dengan yang lainnya.
Hasil analisa bisa saja terjadi ketepatannya yang rendah dan kecermatannya
yang tinggi. Hasil analisa yang ideal memiliki sauatu hasil atau nilai yang sangat
baik dalam ketepatan maupun kecermatan pengukuran yang tinggi. Kecermatan
dapat dinyatakan dengan besar kecilnya standart deviasi atau simpangan baku (s)
Hasil pada table 4.1.1 yang dibedakan menurut hasil variasi suhunya dapaat
dinyatakan bahwa semakin tinggi temperature suatu zat maka waktu yang
dibutuhkan akan semakin cepat yang menujukkan bahwa kerapatan suatu zat
tersebut semakin besar. Sebaliknya, semakin rendah suhu suatu zat makan
alirannya akan semakin lama dan mennjukkan bahwa kerapatan zat tersebut
rendah. Sesuai dengan refrensi yaitu kenaikan suhu cairan menyebabkan
kenaikan kecepatan rata-rata molekulnya. Maka suhu cairan akan naik ,
molekulnya bergerak lebij cepat sehingga meningkatkan energy kinetic pada
cairan.
Semakin tinggi suhu suatu zat maka akan semakin rendah viskositasnya
karena peningkatan energy kinetic mengurangi kekuatan daya tarik antar
molekulnya. Viskositas sendiri adalah kuantitas yang menggambarkan ketahanan
cairan terhadap aliran. Karena energy kinetic berbanding lurus dengan suhu,
sehingga cairan yang dipanaskan berlebih akan membentuk gas. Sifat ini dapat
ditunjukkan dalam percobaan dengan memanaskan cairan ( Atkins, 1997).
Pada hasil di tabel 4.1.1 perbedaan karapatan zat dapat di simpulkan bahwa
aseton memiliki kerapatan yang sangat tinggi disbanding alkohol dan aquades.
Sedangkan alkohol memiliki kerapatan yang lebih tinggi dibanding akuades. Hal
ini sudah sesuai dengan literatur yang menyatakan kerapatan pada ketiga jenis zat
tersebut
Alkohol = 0,8828
Akuades = 0,9882
Aseton = 0,7827
(Atkins, 1997)
Viskositas menunjukkan kekentalan suatu bahan yang diukur dengan
menggunakan alat viscometer. Semakin tinggi viskositas suatu bahan makaakan
semakin stabil bahan tersebut. Pergerakan partikel cenderung sulit karena semakin
kentalnya suatu zat atau bahan.
Nilai viskositas berkaitan dengan kestabilan emulsi suatu bahan yan
artinya akan berkaitan pula dengan nilai stabilan bahan. Viskositas terjadi
terutama disebabkan adanya interaksi antar molekul-molekul cairan. Suatu cairan
simana viskositas dinamiknya tidak tergantung pada temperature dan tegangan
gesernya akan proposional atau memiliki hubungan liniear dengan gradien
kecepatan.
Percobaan ini menggunakan metode Oswald. Metode Oswald yang diukur
adalah waktu yang diperlukan oleh sejumlah tertentu cairan untuk mengalir dalam
pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Dapat
ditentukan hubungan waktu alirnya akan semakin lama.
Pada percobaan berikutnya adalah piknometer yaitu alat yang digunakan
untuk menghitung massa jenis suatu fluida. Zat cair yang akan ditentukan
massanya dimasukkan dalam piknometer. Fluida dalam piknometer diusahakan
tidak ada gelembung. Hal ini bertujuan agar zat alir tidak terganggu oleh adanya
gelembung dalam piknometer yang mengakibatkan massa jenis yang dihitung
tidak sesuai. Variasi suhu disini untuk menunjukkan perbedaan kerapatan pada zat
cair.
Diketahui bahwa semakin tinggi suhu larutan maka koefisien viskositas
semakin menurun. Hal itu terjadi karena pada saat temperature tinggi gerakan
partikel dalam larutan akan lebih cepat, sehingga viskositasnya akan menurun dan
mnjadikan padat dan massa jenisnya akan berkurang. Sebaliknya, semakin rendah
suhu suatu larutan maka koefisin viskositasnya akan semakin meningkat hal
tersebut terjadi karena pada saat suhu rendah maka gerakan partikel akan lebih
lambat dan massa jenisnya akan bertambah (Atkins,1997).
Pada percobaan ini menggunakan akuades sebagai pembandingnya.
Akuades digunakan sebagai pembanding karena akuades sudah memiliki
ketetapan untuk nilai viskositasnya. Dari hasil percobaan dapat di nyatakan
semakin tinggi suhu larutan maka koefisien viskositas akan semakin menurun.hal
ini terlihat dari data variasi suhu yang mempermudah dalam menyimpulkan
percobaan.
Viskositas semakin turun terjadi karena suhu yang tinggi membuat partikel
bergerak dengan cepat sehingga viskositasnya menurun. Molekul-molekulnya
pada setiap bahan akan terkumpul dan menyebabkan massa memadat karena suhu
yang digunakan kecil. Terjadi interaksi diantara molekul-molekul zat yang
melibatkan ikatan hydrogen yang menyebabkan jarak antar molekul yang semakin
kecil.
air
0
0 0,01 0,02 0,03 0,04
-0,05 y = 21,258x - 0,9239
R² = 0,9163
-0,1
-0,15
ln ƞ
ln ƞ terhadap 1/T
-0,2
-0,35
1/T
-0,5
1/T
Aseton
-3,3
0 0,01 0,02 0,03 0,04 y = 30,772x - 4,4292
R² = 0,9992
-3,35
-3,55
1/T
Berdasarkan gambar grafik 4.3 dapat dilhat kerapatan aseton dalam uji
coba ini mengalami penurunan pada kenaikan suhu.. Kerapatan sebanding dengan
nilai kekentalan. Maka, penurunan kerapatan pada zat cair diakibtkan oleh
semakin tingginya suatu temperatur. Semakin tinggi temperatur maka partikel
akan bergerak dan semakin renggang jarak antar molekul yang menyebabkan
penurunan kerapatanpada zat cair. Hal ini juga terjadi karena saat temperatur
dinaikkan maka bertambah pula energi kinetiknya. Jarak antar molekul yang
semakin renggang ini menyebabkan volume bertambah dan menyebabkan
kerapatannya menurun. Sehingga waktu yang digunakan aseton dalam menalir
dari batas atas hingga batas bawah tidak stabil. Energi pengaktifan yang didapat
dalam praktikum inin adalah 255,8 J/Kmol.
y = 5,138x - 0,4426
Zat X R² = 0,0324
0
0 0,01 0,02 0,03 0,04
-0,1
-0,3
Linear (ln ƞ
-0,4 terhadap 1/T)
-0,5
1/t
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kekentalan dan tenaga pengaktifan aliran ini
adalah :
1. Pengaruh suhu pada viskositas larutan adalah, semakin tinggi suhu maka
akan semakin kecil harga viskositas suatu zat cair begitupula sebaliknya
2. Semakin tinggi viskositas suatu zat cair maka energy pengaktifannya akan
semakin kecil sehingga memperlambat aliran dari zat tersebut, begitupula
sebaliknya.
5.2 Saran
Praktikan harus lebih hati-hati saat sedang praktikum karena alat yang
digunakan dalam percobaan ini rawan patah atau pecah,. Harga alat ini pun sangat
mahal sehingga harus berhati-hati. Praktikan harus lebih teliti dalan praktikum,
karena praktikum ini sangat membutuhkan ketelitian dalam melihat aliran zat
cairnya
DAFTAR PUSTAKA