Disusun Oleh :
NPM : A1F018001
Kelompok : 6 (Enam)
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
1. Tujuan Percobaan
Tujuan penulis membuat makalah yang berjudul “sintesis kompleks
nikel makrosilik” adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sintesis ligan 5,7,7,12,14,14-heksametil-1,4,8,11-
tetraazasiklo tetradeka-4,11-diena dihidrogen perklorat.
2. Untuk mengetahui sintesis 5,7,7,12,14,14 – heksametil -1,4,8,11-
tetraazasiklotetrade ka - 4,11 dienatonikel(II)perklorat
3. Untuk mengetahui hasil rendemennya
2. Alat dan Bahan
2.1 Alat
1. Gelas Kimia 8. Kaca Arloji
2. Erlenmeyer 9. Neraca Analitik
3. Thermometer 10. Batang Pengaduk
4. Pipet tetes 11. Penganas air
5. Botol semprot 12. Satu set refluks
6. Bola hisap 13. Gelas ukur
7. Corong 14. Sudip
2.2 Bahan
1. Etilendiamin 6. Metanol
2. Etanol 7. Ligan
3. HClO4 pekat 8. NiCl2.6H2O
4. Kertas Saring 9. Batu Es
5. Aseton
3. Prosedur Percobaan
3.1 Sintesis ligan 5,7,7,12,14,14-heksametil-1,4,8,11-tetraazasiklo
tetradeka-4,11-diena dihidrogen perklorat
Etilendiamin +etanol+HClO4
4.2 Pembahasan
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang
memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan
karat. Dalam keadaan mumi, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan
dengan besi krom, dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan
karat yang keras. Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja
tahan karat (stainless steel) yang banyak diaplikasikan pada peralatan
dapur (sendok, dan peralatan memasak), ornamen-ornamen rumah dan
gedung, serta komponen Industri.
Pada percobaan kali ini kami membuat senyawa kompleks nikel
makrosiklik. Yang mana senyawa kompleks merupakan senyawa yang
tersusun dar suatu ion logam pusat dengan satu atau lebih ligan yang
menyumbangkan pasangan elektron bebasnya kepada ion logam pusat.
Donasi pasangan elektron ligan pada ion logam pusat menghasilkan
ikatan kovalen koordinasi sehingga senyawa kompleks juga disebut
senyawa koordinasi. Senyawa senyawa kompleks memiliki bilangan
koordinasi dan struktur bermacam-macam. Mulai dari bilangan
koordinasi dua sampel delapan dengan struktur linear, tetrahedral,
segiempat planar, trigonal bipiramidal dan oktahedral. Ligan adalah
spesies yang memiliki atom-atom yang dapat menyumbangkan
sepasang elektron (donor pasangan elektron pada ion logam pusat
akseptor pasangan elektron) pada tempat tertentu dalam lengkungan
koordinasi. Sehingga ligan merupakan basa lewis dan ion logam adalah
basa lewis (Agustina, 2013).
Banyak sintesis senyawa kompleks yang telah dilakukan
menghasilkan senyawa antara sebagai katalis yang dapat membantu
dalam reaksi-reaksi kimia. Salah satu senyawa yang dapat digunakan
dalam sintesis kompleks adalah ligan yang berasal dan basa Schiff
dimana senyawa kompleks yang terbentuk merupakan salah satu
senyawa antara yang dapat digunakan untuk bermacam penerapan
ilmu, seperti dalam ilmu biologi, klinik dan analitik.
4.2.1 sintesis ligan 5,7,7,12,14,14-heksametil-1,4,8,11-tetraazasiklo
tetradeka-4,11-diena dihidrogen perklorat.
Pada percobaan kali ini untuk menghasilkan sintesis senyawa
kompleks kalium tetraperoksokromat ialah pembuatannya memasukkan
7 ml etilendiamin ke dalam gelas kimia lalu ditambahakan 10 ml etanol.
Fungsi penambahan etanol disini adalah pelarut yang penting sekaligus
sebagai stok umpan untuk mensintesis. Kemudian didinginkan
campuran dalam campuran penangas es, fungsi mendinginkan disini
untuk mendapatkan endapan yang mana endapan nya berbentuk
kristal. Menurut Pinalia (2011) pada proses pendinginan senyawa yang
akan dimatikan kemudian membentuk kristal (mengalami rekristalisasi).
Pendinginan yang lambat akan membentuk kristal yang lebih besar.
Setelah itu ditambahkan 18 ml HClO4 pekat dalam campuran
secara perlahan fungsi penambahan HClO4 pekat adalah untuk
mempercepat terjadinya oksidasi dan dilakukan secara perlahan agar
kristal yang terbentuk lebih maksimal. Kemudian dimasukkan 10 ml
aseton yang mana fungsi aseton disini sebagai pelarut Setelah itu
didinginkan kembali pada penangas es, lalu disaring kristal putih yang
terbentuk. Penyaringan ini termasuk kedalam teknik pemisahan
campuran yang mana pemisahan campuran adalah memisahkan
komponen-komponen menyusun suatu campuran berdasarkan
perbedaan sifat komponen-komponen tersebut bergantung atas jenis,
wujud dan sifat komponen yang terkandung (Nyoman, 2009).
Setelah itu dikeringkan selama 20 menit, fungsi pengeringan
disini untuk menghilangkan kadar air yang masih tersisa pada kristal
sehingga yang dperoleh hanya endapan. Setelah itu ditimbang, yang
mana berat kertas saring kosong 0.6 gram dan berat kertas saring
endapan 1.6 gram sehingga dapat diperoleh berat endapan sebesar 1
gram.
Adapun struktur untuk reaksi ini adalah :
4.2.2 sintesis 5,7,7,12,14,14 – heksametil -1,4,8,11-
tetraazasiklotetrade ka - 4,11 dienatonikel(II)perklorat
Pada percobaan untuk sintesis 577121414 heksametil-
1,4.8.11.-tetraazasiklotetradeka-4,11 dienatonikel perklorat yang mana
disiapkan satu set alat refluks lalu dilarutkan 1 gram NICI 2.6H2O2 dalam
metanol, kemudian diatambahkan ligan yang sudah terbentuk tadi.
Dilakukan pemanasan di refluks karena bahan-bahan yang digunakan
serta campurannya mudah menguap dan mudah terbakar sehingga
apabila dilakukan dipenangas secara langsung maka akan cepat
terbakar. Selain itu di set refluks saat zatnya terjadi penguapan uapnya
akan kembali ke zat itu semula sehingga tidak terjadinya kehilangan
kadar pada zat tersebut.
Direfluks campuran didiamkan selama 1 jam sampai terbentuk
endapan aspek yang penting yang perlu diperhatikan pada metode
pengendapan adalah endapannya mempunyai kelarutan yang kecil
sekolah dan dapat dipisahkan secara filtrasi Kedua sifat fisik endapan
sedemikian rupa, sehingga mudah dipisahkan dari larutannya dengan
filtrasi, dan ukuran partikel nya cukup besar serta endapan dapat diubah
menjadi zat murni dengan komposisi kimia tertentu (Khopkar 1990).
Faktor lain yang berpengaruh pada proses pengendapan
adalah waktu reaksi dan kecepatan reaksi. Waktu pengendapan adalah
waktu yang diperlukan agar reaksi pengendapan dapat berlangsung
sempurna dan kecepatan reaksi akan mempengaruhi waktu reaksi.
Semakin besar kecepatan reaksi maka akan semakin cepat waktu
reaksi dan semakin banyak endapan yang diperoleh (Anggraini 2015)
Setelah itu dilakukan penyaringan, kemudian dikeringkan
Fungsi pengeringan untuk meghilangakan kadar air yang terdapat
dalam sampel sehingga ketika ditimbang beratnya hanya endapan
Setelah itu ditimbang yang mana berat kertas saring kosong 0,54 gram
berat kertas saring endapan 1,3 gram sehingga berat endapan yang
dihasilkan 0,78 gram Setelah itu maka dapat dihitung nilai
rendemennya.
Adapun struktur untuk reaksi ini adalah :
DAFTAR PUSTAKA
Anggrami M., Budi S., Sugeng W., Rusydi S. 2015. Pengendapan Uranium
Dan Thorium Hasil Pelarutan. Slag Eksplorium. 36 (2): 125-132
Agustina L., Suhartana, Sriatun. 2013. Sintesis Dan Karakterisasi Senyawa
Kompleks Cul8-Hidroksikuinolin dan Cool Hidroksikuinolin Chem. 1(2) :
150-155
Candra I Nyoman 2008. Kimia Dasar. Unib Press : Bengkulu
Khopkar SM is.1990. Kimia Analitik. UI Press : Jakarta
Pinalla A. 2011. Penentuan metode rekristalisasi yang tepat untuk
meningkatkan kemurnian kristal amonium perklorat (AP). Majala Sains
dan Teknologi Diponegoro. 6(2) : 64-71
Setiawan, D. James S., E. Suprihatin, 2013 Perbandingan Efektivitas
Disinfektan Kaporit. Hidrogen Peroksida, dan Pereaksi Fenton
(H2O2/Fe2+) Cakra Kimia.Indonesian Journal of Applied Chemistry,
1(2) 16-24
Link Youtube :
1. https://youtu.be/qulZaRQnrkw 3. https://youtu.be/_apSNnX5JxE
2. https://youtu.be/IA6o-BhmqmU
BUKTI PUSTAKA