PERCOBAAN 3
Kelompok 7
Anggota Kelompok 5
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
PERCOBAAN 3
A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengektraksi DNA dan menentukan komposisi nukleotida pada
asam nukleat.
B. Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat
1. mendiskripsikan tentang DNA
2. membuat reagen yang terkait dengan percobaan ini.
3. mengumpulkan data, menganalisis dan merumuskan kesimpulan.
4. mengkomunikasikan hasil percobaan.
D. Teori Dasar
DNA dapat diisolasi, baik dari sel manusia maupun sel tumbuhan. DNA
manusia dapat diisolasi dari cairan darah. Isolasi DNA adalah proses pengeluaran
DNA dari tempatnya berada (ekstraksi atau lisi) biasanya dilakukan dengan
homogenesis dan penambahan buffer ekstraksi atau buffer lisis untuk mencegah DNA
rusak, Proses isolasi DNA sendiri diawali dengan ekstraksi DNA. Ekstraksi DNA
adalah suatu proses pemisahan DNA dari komponen-komponen sel lainnya ( Jusup,
2001 ).
DNA larut dalam air namun tidak larut dalam air asin. Perbedaan dalam
tingkat kelarutan DNA inilah yang akhirnya menjadi dasar dalam proses ekstraksi
DNA. Hal ini bertujuan untuk memisahkan DNA dengan partikel lain yang tidak
diinginkan. Proses ini harus dilakukan dengan berhati-hati. Sehingga tidak
menyebabkan kerusakan pada DNA. Untuk mengeluarkan DNA dari sel, dapat
dilakukan dengan memecahkan dinding sel baik dengan cara mekanik maupun
kimiawi ( Oswald, 2007 ).
Alat
Bahan
1. Bawang Merah
2. Garam NaCl
3. Detergen (gunakan sabun cuci piring) secukupnya.
4. Etanol 95% (dingin/disimpan dalam freezer)
5. HNO3 pekat
6. Larutan amonium molibdat 5%
7. Larutan asam asetat 5%
8. Larutan CuSO4 5%
9. Larutan NaHSO4 jenuh
10. Reagen Bennedict
11. Batu es
12. Aquades
F. Prosedur Kerja
1. Ekstraksi DNA dari bawang putih
a. Ribosa
Kocok
b. Fosfat
c. Basa Nitrogen
a. Ribosa
Kocok
b. Fosfat
c. Basa Nitrogen
Hasil pengamatanya : Terlihat bahwa larutan berwarna hijau muda, serta terdapat banyak
lilitan DNA, dari pengamatan yang terlihat DNA berwarna putih.
Berdasarkan hasil kegiatan praktikum yang telah dilakukan mengenai ekstraksi DNA
dari bawang putih memiliki tujuan untuk dapat mengekstraksi DNA dan menentukan
komposisi nukleotida pada asam nukleat. Untuk itu dilakukan beberapa percobaan
diantaranya yaitu :
Selanjutnya untuk uji lilitan DNA dilakukan dengan cara yang sama seperti pengujian
ekstrak asam nukleat (DNA). Benang-benang DNA sebelumnya dimasukkan ke dalam
aquades sehingga benang-benang tersebut larut. Kemudian dilakukan pengujian. Pada uji
ribosa, setelah ditambahkan reagen Bennedict dan dipanaskan larutan yang dihasilkan
tetap berwarna biru. Hal ini terjadi dikarenakan kekurangan DNA sehingga tidak
ditemukan adanya endapan. Pada uji fosfat, setelah ditambahkan larutan HNO 3 dan
dipanaskan kemudian ditambahkan larutan ammonium molibdat 5% didapati larutannya
menjadi keruh karena kekurangan DNA, sehingga tidak menghasilkan endapan.
Selanjutnya pada pengujian basa nitrogen, setelah ditambahkan asam asetat 5%
menghasilkan larutan bening. Kemudian dipanaskan setelah itu larutan tersebut
ditambahkan dengan larutan CuSO4 dan NaHSO3 larutan yang dihasilkan menjadi biru
bening. Hal ini diduga juga karena sampel kekurangan DNA sehingga tidak menghasilkan
endapan. Berdasarkan uji lilitan DNA dengan pengujian ribosa, fosfat dan basa nitrogen,
hasil uji yaitu negatif karena kekurangan DNA pada sampel.
I. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Asam nukleat terdiri dari 3 komponen yaitu deoksiribosa, gugus fosfat dan basa
nitroden.
2. DNA hasil isolasi terlihat seperti benang-benang halus berwarna putih.
3. Hasil pengujian komposisi ekstrak asam nukleat (DNA) menunjukkan hasil negatif
pada uji ribosa dan positif pada uji fosfat dan basa nitrogen. Sedangkan pada uji lilitan
DNA menunjukkan hasil negatif pada uji ribosa, uji fosfat dan uji basa nitrogen
karena disebabkan kekurangan DNA pada sampel.
J. Jawaban Pertanyaan
1. Apa guna penambahan NaCl, detergen dan etanol dingin pada percobaan ini ?
Jawab :
Penambahan NaCl pada sampel bertujuan untuk menghancurkan atau
memecahkan dinding sel dengan cara mengikat fosfat yang merupakan bagian
dari basa nitrogen dari DNA sehingga bisa memecah dinding sel pada bawang
putih.
Penambahan detergen bertujuan untuk mengemulsi lipid dan karbohidrat
dengan cara berikatan kimia dengan senyawa yang ada pada DNA sehingga
dinding sel pecah dan DNA dapat diambil.
Penambahan etanol berfungsi sebagai presipitasi DNA (pengendapan DNA),
etanol yang digunakan harus dalam keadaan dingin karena untuk menghambat
denaturasi. Semakin dingin etanol yang digunakan, maka presipitasi DNA
akan jauh lebih sempurna karena pergerakan molekul dalam larutan menjadi
lebih lambat akibat pengurangan energi kinetik.
2. Apa yang terjadi jika ke dalam filtrat yang mengandung DNA ditambahkan reagen
Benedict ?
Jawab :
Yaitu dapat mengetahui ada tidaknya gugus ribosa dalam sampel yang akan
ditandai dengan adanya endapan.
3. Tulis reaksi jika posfat pada ekstrak asam nukleat direaksikan dengan
HNO3. Jawab : PO4 + HNO3 HPO4 + NO3
4. Dengan cara apa Ananda membuktikan bahwa Ananda telah memperoleh DNA ?
Jawab :
Dengan cara mencampurkan (ekstrak bawang putih + detergen + NaCl) kemudian
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditetesi dengan etanol dingin kemudian akan
muncul benang-benang halus berwarna putih (DNA) di permukaan larutan.
K. Lampiran
Haluskan bawang putih (+) 5 gr NaCl (+) 5 ml detergen Saring dg kain kasa
di lumpang dan kumpulkan
filtratnya dlm tabung rx
Fosfat
2 ml ekstrak asam nukleat Panaskan pada penangas air (+) 1 ml larutan CuSO4
(+) asam asetat 5% (+) 1 ml larutan NaHSO3