PERCOBAAN VI
PENENTUAN NIKEL SEBAGAI KOMPLEKS NIKEL
DIMETILGLIOKSIM DENGAN EKSTRAKSI
OLEH :
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Senyawa nikel terjadi dalam lingkungan pada tingkat yang rendah. Nikel
sejumlah kecil nikel. Dalam makanan sehari-hari juga banyak ditemukan misalnya
cokelat dan lemak yang diketahui mengandung jumlah tinggi nikel. Asupan nikel
akan meningkat pada orang yang makan sayuran dari tanah yang tercemar limbah
nikel. Tanaman dikenal mengakumulasi nikel sehingga saat dikonsumsi akan turut
dipindahkan ke dalam tubuh manusia. Nikel larut perlahan dalam asam encer
namun, seperti besi, menjadi pasif ketika dipaparkan dengan asam nitrat.
fisikanya antara zat terlarut dan pelarut. Bila suatu zat terlarut terbagi atas dua
cairan yang tidak saling bercampur, maka dalam keaadaan setimbang terdapat
hubungan antara konsentrasi zat terlarut dalam kedua fasa tersebut. Pemisahan zat
zat-zat aktif untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam sampel.
Biasanya pelarut pertama yang diigunakan adalah air dan pelarut kedua yang
keadaan polar, sehingga mudah larut dalam sampel yang polar juga.
Jika suatu cairan atau zat pelarut yang ditambahkan kedalam campuran
dari dua cairan tidak bercampur, zat itu akan menditribusikan diri diantara kedua
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
mengalami perpindahan massa dari suatu padatan ke cairan atau dari cairan ke
cairan lain yang bertindak sebagai pelarut. Berbagai penelitian tentang ekstraksi
padat-cair telah banyak dilakukan. Ekstraksi padat cair, yang sering disebut
leaching, adalah proses pemisahan zat yang dapat melarut (solute) dari suatu
campurannya dengan padatan yang tidak dapat larut (inert) dengan menggunakan
pelarut cair. Operasi ini sering dijumpai di dalam industri metalurgi dan farmasi,
misalnya pada pemisahan biji emas, tembaga dari biji-bijian logam, produk-
produk farmasi dari akar atau daun tumbuhan tertentu (Santosa dan Endah, 2014)
soxhlet. Uap pelarut yang timbul sebagai akibat dari pemanasan pelarut akan
bergerak ke atas. Selanjutnya, uap ini diembunkan di atas padatan dan embunan
labu penampung pelarut yang dipanaskan dan akan kembali menguapkan pelarut.
Proses ini terjadi secara berulang dan terus-menerus sehingga terjadi ekstraksi
beberapa reaksi organik. Sifat-sifat kimia yang dimiliki logam pusat akan
lain pada permukaan logam dan mengaktivasi substansi tersebut selama proses
sebagai katalis karena logam transisi kaya akan elektron dan memiliki elektron
tidak berpasangan sehingga mudah berikatan dengan atom lain (Zonta, 2017).
memproduksi garam. larutan encer dari nikel sulfat bereaksi dengan natrium
karbonat yang mengendapkan nikel karbonat, suatu prekursor untuk katalis dan
pigmen berbasis nikel. penambahan ammonium sulfat kedalam larutan encer yang
2017).
Nikel (II) sulfat atau nikel sulfit baja, biasanya tertuju pada senyawa
anorganik dengan rumus NiSO4 (H2O)6. Garam berwarna biru sangat larut ini
merupakan sumber ion Ni2+ yang biasa untuk penyepuhan (electroplating). garam
ini digunakan untuk electroplating nikel. garam ini berbeda dalam hal hidrasinya
antara 30,7 dan 53,8oC . dibawah suhu ini heptahidrat yang mengkristal dan diatas
1. Alat
Nikel Dimetilglioksim dengan Ekstraksi adalah corong pisah, gelas ukur 10 mL,
spektrofotometri UV-Vis, gelas kimia 100 mL dan 500 mL, batang pengaduk,
spatula, pipet ukur 15 mL, pipet tetes, filler dan neraca analitik.
2. Bahan
berikut :
90 mL akuades.
5. Menambahkan 12 mL kloroform
366 nm.
Diagram alir:
Serbuk nikel
Larutan Ni2+
Larutan Ni2+
- dipipet 10 mL
- dipindahkan dalam gelas kimia 100 mL yang
berisi 90 mL akuades
- ditambahkan 2 gram asam sitrat
- dipindahkan ke dalam corong pisah
- ditambahkan 20 mL larutan dimetilglioksim
- ditambahkan 12 mL kloroform
- dikocok selama 1 menit
- ditambahkan 5 mL amoniak encer sampai pH 7,5
- dikeluarkan lapisan organik yang berwarna
orange pada bagian bawahnya
A. Hasil Pengamatan
1. Data Pengamatan
No
Perlakuan Hasil Pengamatan
.
b. Pengukuran absorbans
Blanko 0,0000
5 0,002
10 0,011
15 0,020
20 0,025
25 0,036
ekstrak 0,037
2. Kurva Standar
0.02 absorbans
0.015 Linear (absorbans)
0.01
0.005
0
0 5 10 15 20 25 30
konsentrasi
3. Analisis data
y = 0,0016x - 0,0058
Dit : [Ni]…..?
penyelesainyan:
y = 0,0016x - 0,0058
0,037 + 0,0058
x= 0,0016
x = 26,75 ppm
kelarutan terhadap dua cairan yang tidak saling larut, biasanya pada air dan
terbagi menjadi dua macam, yaitu ekstrasi padat-cair dan ekstraksi cair-cair.
Metode ektraksi pelarut atau disebut juga ekstraksi air, ekstraksi cair-cair
digunakan untuk pemurnian sampel. Prinsip dari metode ini didasarkan pada
distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua zat yang tidak
saling bercampur.
ekstraksi. Praktikum ini dilakukan dengan beberapa tahap, tahap pertama yaitu
pembuatan nikel Ni2+ dengan kosentrasi yang bervariasi mulai dari 5 ppm, 10
ppm, 15 ppm, 20 ppm dan 25 ppm. Serbuk nikel (Ni) ditimbang dan dilarutkan
agar serbuk nikel (Ni) dapat larut dengan baik dan menambahkan larutan
Ni2+ yang dimasukan kedalam corong pisah yang bersis air dan DMG yang telah
klorofom dan amonia pekat dengan tujuan terbentuknya dua lapisan yaitu lapisan
organik (lapisan bawah) yang berwarna orange dan lapisan air (lapisan atas).
dari suatu larutan dari panjang gelombang yang berada pada daerah sinar tampak
nilai absorbansnya.
IV. KESIMPULAN
dan kurva kalibrasi diperoleh data bahwa konsentrasi nikel dari kompleksnikel