Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PRAKTIKUM BIOKIMIA DASAR


PENENTUAN AKTIVITAS ENZIM LIPASE

Oleh:
Kelompok (7)
Anggota :M. Raffi Heditama (19036137)
Mutiara Pratiwi (19036138)
Nailatul Fadhilah (19036140)

Dosen Pengampu :Dra. Iryani, M.S


Faizah Qurrata Aini S.Pd, M.Pd

Asisten Dosen :Alfina Yuliana


Ferdi Hanfi Pratama S.Si

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
PENENTUAN AKTIVITAS ENZIM LIPASE

A. TUJUAN
Mahasiswa dapat melakukan penentuan aktivitas enzim lipase.

B. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa dapat :
1. Membuat reagen penentuan aktivitas enzim lipase.
2. Menggunakan peralatan penentuan aktivitas enzim lipase.
3. Melakukan percobaan.
4. Menganalisa dan mengambil kesimpulan hasil percobaan.
5. Mengkomunikasikan hasil percobaan.

C. WAKTU DAN TEMPAT


Hari/Tanggal : Selasa/ 26 Oktober 2021
Waktu : 13.20 – 15.50 WIB
Tempat : Laboratorium Biokimia, FMIPA UNP

D. DASAR TEORI
Trigliserida termasuk lipid. Trigliserida merupakan ester antara asam
lemak dengan gliserol. Minyak dan lemak merupakan trigliserida. Minyak dapat
dihidrolisa secara kimiawi dengan enzimatik. Secara kimiawi dapat digunakan
asam atau basa, sedangkan secara enzimatik menggunakan enzim lipase.
Aktivitas enzim sangat ditentukan oleh beberapa factor seperti suhu, pH. Enzim
akan bekerja maksimum pada suhu dan pH optimum. Hidrolisa minyak oleh
enzim lipase akan menghasilkan salah satu enzim yang sangat besar peranannya
dalam pencernaan dan juga salah satu penyebab rusaknya minyak. Aktivitas
lipase ini dihitung berdasarkan kemampuan enzim ini untuk menghidrolisa
minyak menjadi asam lemak dan gliserol yang setara dengan jumlah mmol KOH
0,5 N pada kondisi reaksi tertentu. (Tim Biokimia, 2021).
Enzim adalah golongan protein yang disintesis oleh sel hidup dan
mempunyai fungsi penting sebagai katalisator dalam setiap reaksi metabolism
yang terjadi pada organisme hidup. Enzim juga merupakan biokatalisator yang
menunjang berbagai proses industry. Hal ini disebabkan enzim mempunyai
efisien dan efektivitas yang tinggu, reaksinya tidak menimbulkan produk
samping serta dapat digunakan berulang kali terkait dengan amobilisasi.
(lehninger, 1995).
Untuk memproduksi enzim dalam jumlah besar dan mempunyai aktivitas
yang tinggi. Perlu diperhatikan factor-faktor penting seperti kondisi
pertumbuhan. Cara isolasi, serta jenis substrat yang digunakan. Kondisi
pertumbuhan yang menunjang produksi enzim secara maksimal adalah pH, suhu
inkubasi, waktu inkubasi dan komposisi pertumbuhan media pertumbuhan harus
mengandung sumber energi, sumber karbon, sumber nitrogen dan mineral.
(wang, 1979)
Penggunaan enzim dalam bioteknologi modern semakin berkembang
secara cepat. Banyak industri-industri yang telah memanfaatkan kerja enzim,
meliputi industri pangan dan non-pangan. Salah satu jenis enzim yang
mempunyai peran penting dan tidak ada bandingan dalam pertumbuhan
bioteknologi adalah enzim lipase. Enzim ini memiliki sifat khusus dapat
memecahkan ikatan ester pada lemak dan gliserol. Selain itu, lipase mempunyai
kemampuan mengkatalis reaksi organic baik didalam media berair maupun
dalam media non air. (Sunarsih, 2004)
Aktivitas enzim dapat diukur dengan dua metoda, pada metoda
perubahan pH tidak memberikan akurasi yang baik. Hal ini bias dilihat dari nilai
vegresi dan juga nilai pH yang tidak mengalami penurunan secara bertahap.
Metode ini mengukur langsung jumlah asam lemak yang dihasilkan ke dalam
larutan lewat perubahan pH. Jika lipase masih memproduksi asam lemak maka
larutan akan segera bertambah asam. Ketika pH larutan menunjukkan nilai
konstan pada pH yang makin asam maka aktivitas lipase dalam memproduksi
asam lemak berhenti. Perubahan pH yang tidak signifikan inilah yang membuat
alat pengukuran menjadi besar. (Mitsuda, 1989)
E. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Erlenmeyer 100 ml 2 buah
2. Buret 50 ml lengkap 1 set
3. Tabung reaksi 12 buah
4. Rak tabung reaksi 1 buah
5. Water batch 1 set
6. Blender 1 set
7. Batang pengaduk 1 buah
8. Lumpang 1 set
9. Gelas kimia 50 ml 1 buah
10. Gelas kimia 250 ml 1 buah
11. Pipet takar 10 ml 1 buah
12. Pipet tetes 1 buah
13. Penjepit tabung reaksi 1 buah
14. Botol semprot 1 buah
15. Gelas ukur 25 ml 1 buah

Bahan :
1. Enzim pencernaan (tablet enzimplek) 10 %
2. Minyak
3. Gum arab
4. Buffer fosfat pH 6,8
5. Larutan KOH 0,5 N
6. Indicator phenol ptalein
7. Aquades

F. PROSEDUR KERJA
1. Pembuatan emulsi minyak
Sebanyak 25 ml minyak ditambahkan 75 ml gum arab, ditambahkan aquades
sebanyak 50 ml, kemudian diblender sampai diperoleh emulsi yang stabil
(kira-kira 15 menit).
2. Penentuan aktivitas enzim lipase terhadap waktu
Sediakan 6 buah tabung reaksi besar ( masing-masing diberi nomor 1 sampai
6) dimasukkan 1 ml enzim lipase, ditambahkan 1 ml buffer pH 6,8. Masing-
masing tabung reaksi dimasukkan 10 ml emulsi minyak. Kemudian 1 tabung
dipanaskan selama 15 menit sampai mendidih, tabung 2 sampai 6 diinkubasi
selama masing-masing 5, 10, 15, 20, dan 25 menit pada temperature 37ºC.
setiap tabung ditambah 3 tetes indicator pp, titrasi dengan KOH 0,5 N.
hitung aktivitas lipase pada masing-masing waktu inkubasi. Buat grafik
waktu vs aktivitas enzim.

G. HASIL PENGAMATAN
Kode Waktu Suhu Volume KOH (mL)
Erlemeyer
1A 5 Menit 30°C 0,75
1B 5 Menit 30°C 0,85
2A 10 Menit 30°C 0,8
2B 10 Menit 30°C 0,9
3A 15 Menit 30°C 0,9
3B 15 Menit 30°C 1,0
4A 20 Menit 30°C 0,6
4B 20 Menit 30°C 0,55
5A 25 Menit 30°C 0,9
5B 25 menit 30°C 0,8
6A 15 Menit 80°C 0,4
6B 15 Menit 80°C 0,5

H. PERHITUNGAN

• Tabung 1 (Inkubasi 5 menit) 1(B) V KOH = 0,85 ml


1(A) V KOH = 0,75 ml mmol KOH = 0,5 M x 0,85 ml
mmol = 0,5 M x 0,75 ml = 0,425 mmol
= 0,375 mmol

• Tabung 2 (Inkubasi 10 menit) 2(B) V KOH = 0,9 ml


2(A) V KOH = 0,8 ml mmol KOH = 0,5 M x 0,9 ml
mmol KOH = 0,5 M x 0,8 ml = 0,45 mmol
= 0,40 mmol
• Tabung 3 ( Inkubasi 15 menit) 3(B) V KOH = 1 ml
3(A) V KOH = 0,9 ml mmol KOH = 0,5 M x 1 ml
mmol KOH = 0,5 M x 0,9 ml = 0,5 mmol
= 0,45 mmol

• Tabung 4 (Inkubasi 20menit) 4(B) V KOH = 0,8 ml


4(A) V KOH = 0,6 ml mmol KOH = 0,5 M x 0,55 ml
Mmol KOH = 0,5 M x 0,6 ml = 0,275 mmol
= 0,30 mmol
• Tabung 5 (Inkubasi 25 menit) 6(B) V KOH = 0,8 ml
6(A) V KOH = 0,9 ml mmol KOH = 0,5 M x 0,8 ml
mmol KOH = 0,5 M x 0,9 ml = 0,40 mmol
= 0,45 mmol

• Tabung 6 (pemanasan 15 menit) 6(B) V KOH = 0,5 ml


6(A) V KOH = 0,4 ml mmol KOH = 0,5 M x 0,5 ml
mmol KOH = 0,5 M x 0,4 ml = 0,25 mmol
= 0,20 mmol

I. PEMBAHASAN
Pada praktikum penentuan aktivitas enzim lipase ini, dimana percobaan
yang dilakukan bertujuan untuk menentuka aktivitas enzim lipase yang terdapat
pada minyak.
Percobaan pertama yang dilakukan adalah pembuatan emulsi minyak
yang terbuat dari pencampuran antara minyak, gum arab dan aquades yang
bertujuan agar terbentuknya lemak saat proses penentuan enzim ini, karena
disini akan membuktijan bahwa enzim lipase mampu menghidrolisis lemak
menjadi asam lemak.
Pada percobaan aktivitas enzim lipase disiapkan 6 buah tabung reaksi, 6
perlakuan dan dilakukan secara diplo. Untuk memudahkan saat titrasi,
digunakan 12 erlenmeyer ( pengganti tabung reaksi) dan diberi label 1-6 (A dan
B) masing-masingnya diisi dengan enzim lipase, larutan buffer ph 6,8 dan 10 ml
emulsi minyak.
Tabung 6 dijadikan sebagai kontrol dengan memanaskannya hingga
mendidih selama +15 menit yang bertujuan untuk mendenaturasi enzim lipase
agar enzim tidak dapat bekerja dan larutan akan stabil sehingga dapat dijadikan
sebagai larutan control. Emulsi minyak merupakan substrat yang akan
dihidrolisis oleh enzim lipase. Penambahan buffer pH yang aa paa larutan,
dikarenakan larutan dapat bersifat asam akibat hidrolisis. Lipase yang
menghasilkan lemak dan gliserol. PH yang digunakan yaitu pH 6,8 karena
enzim hanya dapat bekerja pada suhu optimum(tertentu).
Dalam praktikum ini yang berperan sebagai substrat enzim lipase yaitu
trigliserida (lipid). Enzim lipase dapat menghidrolisis trigliserida menjadi
gliserol dan asam lemak bebas. Enzim ini dapat larut dalam air karena bersifat
polar dan dapat menghidrolisis substrat yang tidak larut menjadi produk yang
lebih polar. Reaksi hidrolisis trigliserida oleh lipase dapat dibuat berdasarkan
reaksi berikut:

Selanjutnya, pada tabung 1, 2, 3, 4, dan 5,dilakukan inkubasi dengan


masing- masing selama 5, 10, 15, 20 dan 25 menit, pada suhu inkubasi 37°C.
Penggunaan suhu ini dikarenakan sumber utama enzim adalah pankreas yang
ada dalam tubuh sehingga menghasilkan kerja enzim yang optimum maka
keadaan lingkungan disesuaikan dengan sistem pada suhu yang optimum yaitu
37°C.
Setelah di inkubasi, dilakukan titrasi dengan ditambahkan indikator pp
yang berfungsi sebagai pemberi warna untuk mengetahui titik akhir dari titrasi.
Semua tabung, baik yang dipanaskan maupun diinkubasi dititrasi dengan KOH
0,5 karena KOH merupakan basa kuat sampai mencapai titik akhir titrasi yang
ditandai dengan warna pink lunak. Perubahan tersebut menandakan bahwa
semua asam lemak telah berikatan dengan KOH.
Waktu hasil akhir pada saat percobaan, didapatkan hasil berbeda untuk
masing-masing erlenmeyer. Tabung 1 0,75 ml (A) dan 0,85 ml (B), Tabung 2
0,8 ml (A) dan 0,9 ml (B), Tabung 3 0,9 ml (A) dan 1,0 ml (B), Tabung 4 0,6 ml
(A) dan 0,55 ml (B), Tabung 5 0,9 ml (A) dan 0,8 ml (B) serta Tabung 1 dengan
0,4 mL (A) dan 0,5 ml (B),. Volume titrasi KOH diperoleh semakin meningkat
seiring dengan waktu inkubasi, semakin lama maka enzim akan semakin
terdenaturasi dan berkembang biak saat diinkubasi. Hal ini menandakan enzim
lipase bereaksi dengan baik. Namun, pada tabung 2A, 4, serta 5A volume KOH
menurun. Hal ini mungkin terjadi karena kurang telitinya praktikan dalam
melakukan titrasi.

J. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Penentuan aktivitas enzim lipase didasarkan pada kemampuan enzim yang
sesuai dengan substratnya (lipid/trigliserida) serta untuk menghidrolisis
minyak menjadi asam lemak dan gliserol serta perbedaan perlakuan yang
diberikan seperti waktu inkubasi
2. Factor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim yaitu:
o Inhibitor
o Suhu
o pH
o Konsentrasi enzim
o Konsentrasi substrat

K. JAWABAN PERTANYAAN
1. Pada percobaan ini mana yang merupakan substrat enzim lipase ?
Jawaban :
Substrat dari enzim lipase adalah minyak. Karena percobaan ini diuji
aktivitas enzim lipase. Dimana enzim lipase akan menghidrolisis minyak
menjadi asam lemak dan gilserol.
2. Jelaskan kenapa substrat harus dibuat dalambentuk emulsi ?
Jawaban :
Karena substrat dalam bentuk emulsi lebih mudah dihidrolisis oleh enzim
lipase.
3. Jelaskan grafik yang diperoleh dari hasil percobaan !
Jawaban :

4. Apa guna buffer fosfat 6,8 pada percobaan ini ?


Jawaban :
Untuk mempertahankan kondisi enzim agar tidak terjadi perubahan PH.
5. Apa guna indicator PP, larutan KOH pada percobaan ini ?
Jawaban :
Untuk melihat perubahan warna pada saat titrasi dan untuk menentukan titk
akhir titrasi yang ditandai dengan munculnya warna pink lunak.
6. Apa guna gum arab pada percobaan ini ?
Jawaban :
Sebagai emulgator agar enzim dan minyak bisa menyatu.
7. Pada percobaan yang sudah dilakukan faktor apakah yang mempengaruhi
aktivitas enzim lipase. Jelaskan !
Jawaban :
Enzim lipase dipengaruhi oleh faktor, seperti pH dan suhu. Enzim akan
bekerja maksimum pada suhu dan pH optimum.
8. Apa defenisi aktivitas enzim lipase pada percobaan ini ?
Jawaban :
Merupakan suatu percobaan dimana yang diamati adalah aktivitas enzim
untuk menghidrolisis gliserida.
DAFTAR PUSTAKA

Lehninger, A.I. 1995. Dasar-Dasar Biokimia I. Jakarta : Erlangga


S. Mitsuda, S. Nabelshima, H. Hirohara. App Microbio. Biotechnol. 1989. 31. 334-
337.
Sumarsih . S. 2002 Uji Aktivitas Lipotik Beberapa Bakteri Hasil Isolasi dan
Pelabuhan Tanjung Perak dan Produksi Lipase dan Strain Terpilih. Surabaya :
SIPTUNAIR
Tim Biokimia . 2021 . Penuntun Praktikum Biokimia Dasar. Padang : UNP
Wang . I. C. 1979. Fermentation and Enzymes Technology. New York : John Wiley
and Sony.
LAMPIRAN

Pembuatan emulsi minyak Enzim Lipase Penambahan enzim lipase,


buffer fosfat

Melabeli 12 erlenmeyer untuk dimasukkan larutan setelah dipanaskan


dalam incubator dan dipanaskan di atas di atas penangas (15 menit)
penangas

Dititrasi dengan larutan KOH 0,05 N didapat titik akhir


sampai titik akhir ditandai dengan warna pink lunak

Anda mungkin juga menyukai