(Coffea arabica)
Abstrak. Kulit buah kopi arabika merupakan material yang melimpah dan murah.
Material ini telah digunakan sebagai adsorben dalam proses biosorpsi untuk
penghilangan ion logam Ni(II) dari limbah cair. Biosorpsi ion logam Ni(II) oleh
kulit buah kopi arabika dilakukan pada variasi ukuran partikel, waktu kontak, pH
dan konsentrasi. Kapasitas adsorpsi ion Ni(II) oleh kulit buah kopi ditentukan
dengan menggunakan isotermal adsorpsi Langmuir dan Freundlich. Konsentrasi
ion logam Ni(II) sebelum dan setelah adsorpsi ditentukan dengan menggunakan
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
waktu optimum yang diperoleh adalah 50 menit dan pH optimum adalah 6 dengan
menggunakan ukuran partikel 120 mesh. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa
biosorpsi ion logam Ni(II) dengan menggunakan kulit buah kopi arabika sesuai
dengan model isotermal Langmuir dengan nilai kapasitas biosorpsi (Qo) yakni
sebesar 18,86 mg/g. Gugus fungsi yang terlibat dalam biosorpsi ion logam Ni(II)
oleh kulit buah kopi adalah gugus hidroksil (-OH).
Kata Kunci : Biosorpsi, SSA, Isotermal Adsorpsi, Ni(II), Kulit Buah Kopi Arabika
ABSTRACT. Arabica coffee fruit peel is a material that is abundant and cheap.
The material has been used as an adsorbent in the biosorption process for the
removal of metal ions of Ni(II) from wastewater. Biosorption of Ni(II) ion by
dragon fruit peel was done on the variation of particle size, variation of contact
time, pH and concentration. Adsorption capacity was studied by both isotherm
adsorptions of Langmuir and Freundlich. The concentration of metal ions Ni(II)
before and after adsorption was determined using Atomic Absorption
Spectrophotometer (AAS). Results showed that the optimum time was 50 minutes
and the optimum pH was 6 with 120 mesh of particle size of biosorption. Results
showed that the biosorption of Ni(II) ion using Arabica coffee fruit peel fullfilled
the isotherm Langmuir model with the biosorption capacity (Qo) of 18.86 mg/g.
The functional group involved in metal ion biosorption of Ni(II) by the peel of
coffee fruit is a hydroxyl group (-OH).
Peel.
PENDAHULUAN dengan cara memanfaatkan
Pertumbuhan penduduk dunia kemampuan akumulasi logam berat
yang sangat cepat dan perkembangan oleh mikroorganisme (Soeprijanto
industri yang makin pesat dkk., 2005).
menyebabkan makin banyak bahan Biosorpsi merupakan
buangan yang bersifat racun yang alternatif untuk menyerap logam
dibuang ke lingkungan. Bahan-bahan berat karena adanya komponen
buangan ini yang nantinya menjadi material biologi yang memiliki
limbah dan mencemari lingkungan kapasitas pengikatan yang besar
dalam jumlah yang sulit dikontrol (Kratochvil dkk., 1998 dalam Nova
secara tepat. Zat-zat pencemar lebih dkk., 2012). Biosorpsi merupakan
didominasi oleh bahan buangan proses penyerapan analit oleh
logam berat salah satunya adalah biomassa. Biosorpsi memanfaatkan
Nikel (Tangio, 2013). kemampuan material biologis untuk
Nikel (Ni) merupakan salah mengakumulasikan logam berat dari
satu logam berat, yang banyak larutan secara metabolisme ataupun
digunakan pada peralatan dapur fisik-kimiawi (Diantariani dkk.,
(sendok dan peralatan memasak), 2008).
ornamen-ornamen rumah dan Beberapa biomaterial sangat
gedung, serta komponen industri. berpotensi sebagai penyerap logam
Selain sebagai logam esensial, nikel berat umumnya berasal dari limbah
juga memiliki efek berbahaya (Axtell pertanian. Aslam dkk (2010)
dkk., 2003). Nikel lebih beracun membuktikan bahwa daun peepal
pada tumbuhan. Ambang batas nikel (Ficus Religiosa) yang mengandung
dalam air minum adalah 0,04 mg/L gugus karboksilat, hidroksil, dan
(Suhendrayatna, 2001). amino dapat mengikat logam Nikel.
Pada dasarnya logam berat Pada tahun 2010, Raj dkk.,
dalam air buangan dapat dipisahkan membuktikan asam amino dari biji
dengan berbagai cara, yaitu cara kelor dapat mengadsorpsi ion Ni(II).
fisika dan kimia (Wisjnuprapto, 1996 Hasar (2002) melaporkan kulit
dalam Soeprijanto dkk, 2005). batang bakau yang mengandung
Pengolahan secara fisika yang polisakarida, lignin, polifenol, dan
umumnya dilakukan dengan cara asam hidroksida juga telah
adsorpsi misalnya dengan karbon dibuktikan sebagai penyerap ion
aktif dan penyaringan membran. Cu(II) dan Ni(II). Kulit semangka
Metode lain yang digunakan seperti yang memilikki kandungan pektin,
oksidasi/reduksi, penukaran ion, selulosa dan protein mampu menjadi
filtrasi, penguapan, osmosis balik adsorben logam Ni2+ dan Co2+
dan ekstraksi. Tetapi teknik-teknik (Lakshmipathy dan sarada, 2013).
atau metode ini memiliki kekurangan Hasil-hasil penelitian tersebut
seperti pengikatan logam yang tidak menunjukkan bahwa limbah
sempurna, membutuhkan banyak pertanian yang mengandung gugus-
bahan kimia serta energi, dan gugus fungsional dapat diolah lebih
menghasilkan produk endapan dan lanjut sebagai adsorben yang dapat
air beracun sebagai hasil sampingan digunakan untuk menyerap logam
(Vierra dan Volesky, 2000). berat dari perairan. Kulit buah kopi
Sedangkan pengolahan secara Arabika (Coffea arabica) merupakan
biologi atau biosorpsi dilakukan limbah hasil pertanian yang
keberadaannya sangat banyak. Di PROSEDUR
perkebunan kopi, limbah padat kulit Penyiapan Biosorben Kulit Kopi
buah kopi belum dimanfaatkan Arabika (Coffea arabica)
secara optimal. Kulit buah kopi Arabika yang
Kulit kopi merupakan hasil telah diambil di cuci dengan air
ikutan panen yang selama ini bersih untuk menghilangkan kotoran
menjadi sampah dan hanya dijadikan dan partikel-partikel lain. Kemudian
bahan organik serta pakan ternak kulit kopi Arabika dicuci lagi dengan
(Budiari, 2014). Nuraini (2012) akuades hinggga bersih kemudian
dalam Disafitri (2012) ditiriskan. Kulit buah kopi
mengungkapkan bahwa kulit buah dikeringkan dengan suhu ruangan.
kopi Arabika mengandung selulosa, Kulit kopi Arabika yang sudah
dan lignin yang berpotensi mengikat kering selanjutnya digiling dan
logam berat seperti logam nikel dari diayak dengan saringan variasi 60,
larutan. Senyawa-senyawa yang 80, 120 dan 150 mesh. Serbuk kulit
terkandung dalam kulit buah kopi buah kopi Arabika yang bersih
Arabika mengandung gugus –OH disimpan dalam oven 80 oC selama
dan –COOH. Gugus- gugus aktif 24 jam lalu disimpan dalam desikator
tersebut jika ditinjau dari Hard Soft sebelum ditimbang.
Acid Base (HSAB) digolongkan
sebagai basa keras sementara logam Pembuatan Larutan Baku Ni(II)
Ni(II) dikategorikan sebagai asam 100 mg/L
borderline. Untuk pembuatan larutan
baku Ni(II) 1000 mg/L dilakukan
BAHAN DAN METODE dengan cara Ni(NO3)2.6H2O
Bahan Penelitian ditimbang sebanyak 4,9564 gram,
Bahan-bahan yang digunakan kemudian dilarutkan dengan
pada penelitian ini adalah kulit buah akuabides hingga volume 1 L.
kopi Arabika (Coffea arabica), Selanjutnya, larutan baku Ni(II) 1000
Ni(NO3)2.6H2O, akuades, kertas mg/L dipipet 100 mL dan diencerkan
saring Whatman 42, kertas saring sampai volume 1 L untuk membuat
biasa, kertas label, dan pH universal. larutan baku 100 mg/L.
18
diadsorpsi (qe, mg/g)
17
jumlah Ni(II) yang
16
15
14
13
12
50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160
Ukuran (mesh)
Gambar 1. Pengaruh Ukuran partikel terhadap jumlah ion Ni(II) yang diadsorpsi
oleh kulit buah kopi Arabika.
16.2
16
diadsorpsi (qe, mg/g)
15.8
jumlah Ni(II) yang
15.6
15.4
15.2
15
14.8
14.6
14.4
0 20 40 60 80 100
. waktu (menit)
Gambar 2. Pengaruh waktu kontak terhadap kapasitas adsorpsi ion Ni2+ oleh
adsorben kulit buah Kopi Arabika.
12
10
8
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8
pH
Gambar 3. Pengaruh pH terhadap kapasitas adsorpsi ion Ni2+ oleh adsorben kulit
buah Kopi Arabika.
18
17
16
diadsorpsi ()qe,mg/g
Jumlah Ni(II) yang
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
0 50150100 200 250 300 350
Konsentrasi
Gambar 4. Jumlah ion Ni(II) yang diadsorpsi sebagai fungsi konsentrasi pada
waktu 50 menit dan pH 6.
4 y = 0.053x + 0.856
3 R² = 0.962
2
1
0
0 20 40 60 80 100 120 140
Ce
Gambar 5. Isotermal Langmuir untuk biosorpsi ion Ni(II) oleh kulit buah kopi
arabika (Coffea arabica)
1.4
1.2
1
0.8
Log qe
0.6
0.4
y = 0.214x + 0.753
0.2 R² = 0.910
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Log Ce
Gambar 6. Isotermal Freundlich untuk biosorpsi ion Ni(II) oleh kulit buah kopi
arabika (Coffea arabica)
(a)
(b)
Gambar 7. Spektrum Hasil Analisa FT-IR Biosorben kulit Buah Kopi Arabika
(Coffea arabica) (a) Sebelum Kontak dengan Ion Ni(II) dan (b)
Setelah Kontak dengan Logam Ni (II)
karakterisasi adsorben Kulit buah
Kedua Gambar spektrum kopi sebelum dan sesudah adsorpsi
FTIR diatas tidak menunjukkan dapat ditunjukkan pada Tabel 1.
perbedaan yang signifikan. Data
Tabel 1 Karakterisasi spektra FT-IR pada adsorben kulit buah Kopi Arabika
sebelum dan sesudah adsorpsi
Puncak Puncak Adsorpsi (cm-1)
IR Sebelum adsorpsi Setelah Adsorpsi Keterangan
1 3396,64 3412,08 Ikatan gugus –OH
2 2926,01 2926,01 Vibrasi –CH
3 1734,01 1730,15 C=O
4 1413,82 1420,25 Tekukan CH2
5 1381,03 1375,25 C-H
6 1249,87 1247,94 Uluran C-O
7 767,67 769,60 Tekukan O-H
8 536,21 540,07 Uluran C-C
Sumber : Zahroh, 2010.
H OH CH2OH
H H O
O OH H H OH
H OH H H3CO
H O O
H
CH2 H OH
O
OH HO OCH3
OH
OH Ni2+ OH
OH
OCH3 OH OH
O
H OH CH2
HO H H O O
OH H H
OCH3 H OH H
H O O
CH2OH H
H OH