Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA DASAR

PERCOBAAN 1

“PENGENALAN TEKNIK DASAR MIKROBIOLOGI”

(METODE ASEPTIK)

Oleh :

Kelompok : 7 (Tujuh)

Anggota : 1. M. Raffi Heditama (19036137)

2. Mutiara Pratiwi (19036138)

3. Nailathul Fadhilah (19036140)

Dosen : 1. Dra. Iryani, M.S

2. Faizah Qurrata Aini, S.Pd, M.Pd

Asisten Dosen : 1. Alfina Yuliana

2. Ferdi Henfi Pratama, S. Si

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................i
PENGENALAN TEKNIK DASAR MIKROBIOLOGI.....................................................1
( METODE ASEPTIK ).....................................................................................................1
A. TUJUAN................................................................................................................1
B. KOMPETENSI DASAR........................................................................................1
C. WAKTU DAN TEMPAT.......................................................................................1
D. TEORI DASAR.....................................................................................................1
E. ALAT DAN BAHAN............................................................................................4
F. PROSEDUR KERJA..............................................................................................4
H. PEMBAHASAN....................................................................................................7
I. KESIMPULAN......................................................................................................8
J. JAWABAN PERTANYAAN.................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
LAMPIRAN.....................................................................................................................12
PENGENALAN TEKNIK DASAR MIKROBIOLOGI
( METODE ASEPTIK )

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menggunakan autoclave yang benar.
2. Mahasiswa dapat bekerja aseptik.
3. Mahasiswa dapat menyiapkan media padat pada cawan petri dan tabung
reaksi.
4. Mahasiswa dapat menanam mikroorganisme pada media padat menggunakan
teknik streak-plate.
5. Mahasiswa dapat menanam mikroorganisme pada media cair.

B. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa dapat membuat media pertumbuhan mikroorganisme dan
membiakkannya secara aseptik.

C. WAKTU DAN TEMPAT


Hari/Tanggal : Selasa, 26 Oktober 2021
Waktu : 13.20 – 15.50 WIB
Tempat : Laboratorium Biokimia Dasar, Jurusan Kimia, FMIPA, UNP

D. TEORI DASAR
Sekarang, banyak vitamin dan protein penting telah diproduksi di dalam sel
mikroorganisme. Dengan kata lain, mikroorganisme telah dijadikan “pabrik
hidup” untuk memproduksi vitamin dan senyawa-senyawa yang penting bagi
manusia. Protein penting yang pertama diproduksi pada mikroorganisme adalah
insulin manusia. Tahukan anda apakah fungi insulin bagi tubuh kita? Oleh sebab
itu, pengetahuan teknik dasar mikrobiologi adalah bagian penting pula pada
pelajaran biokimia.
Metoda aseptik merupakan suatu keharusan jika bekerja dengan
mikroorganisme. Tujuan aseptik adalah agar mikroorganisme tersebut tidak
terkontaminasi oleh jenis mikroorganisme lain. Mikroorganisme merupakan
kontaminan tertinggi yang hanya dapat dicegah dengan teknik aseptik yang benar.
Pada prinsipnya bekerja aseptik adalah bekerja dengan teknik steril. Setiap
langkah pekerjaan diusahakan tidak membawa mikroorganisme jenis lain selain
mikroorganisme yang diinginkan. Untuk mencapai tujuan ini semua peralatan,
bahan-bahan, termasuk media pertumbuhan dan air, meja kerja dan tangan kita
harus disuci-hamakan terlebih dahulu.
Beberapa metoda untuk mensucihamakan antara lain adalah sterilisasi. Pada
percobaan ini, semua peralatan dan bahan-bahan yang tidak rusak sampai suhu
121ºC disucihamakan dengan pengukusan pada suhu 121ºC selama 15-20 menit
menggunakan autoclave. Sterilisasi dapat juga dilakukan secara kering yang
dinamakan dry-heat sterilized yang dilakukan dalam oven pada suhu 160-170ºC.
Meja kerja, tangan dan beberapa peralatan tertentu disucihamakan dengan alkohol
teknis 70%.
Selama bekerja aseptik, pekerjaan selalu dilakukan di dekat api (jarak sekitar
10 cm). Jika harus memindahkan suatu media kultur dari satu wadah ke wadah
lain, diusakan agar penutup masing-masing wadah dibuka dalam waktu sesingkat
mungkin di dekat api. Penutup wadah tersebut tetap dipegang dan tidak ditaruh di
meja.
Media untuk tumbuhnya mikroorgansime dinamakan media kultur. Media
kultur dapat dibuat padat atau cair. Keduanya hanya dibedakan oleh agar yang
ditambahkan pada media tersebut. Media kultur dapat ditempatkan pada tabung
reaksi (tube) atau petri plate (petri disk). Berdasarkan wadah dan wujud media
dikenal broth tube, agar miring, agar dalam dan agar plate (Gambar 1).
Teknik yang dapat digunakan untuk memperoleh kultur murni suatu bakteri
adalah gabungan streak-plate technique dan spread-plate technique. Spread-plate
technique digunakan juga untuk menghitung jumlah bakteri pada volume tertentu
kultur murni. Penyediaan kultur murni suatu bakteri/ mikroorganisme, tanpa
terkontaminasi dengan mikroba lain dengan streak-plate technique. Streak-plate
technique adalah langkah awal yang sangat penting dalam pekerjaan molekuler
seperti perbanyakan fragmen DNA tertentu secara in vitro (secara PCR) dengan
template DNA genom mikroorganisme. Kedua teknik ini akan menghasikan
koloni bakteri pada permukaan media padat. Koloni bakteri merupakan onggokan
bakteri yang pada awalnya berasal dari satu sel bakteri.
Onggokan bakteri tersebut demikian besarnya sehingga dengan mata telanjang
(tanpa alat bantu penglihatan) kita dapat melihatnya. Satu koloni dapat
mengandung lebih dari 10 juta (107) sel bakteri. Setiap koloni bakteri
menunjukkan karakteristik tertentu.
(Tim Biokimia, 2021)
Metoda biakan murni atau penanaman bakteri dapat disebut juga metode
inokulasi yaitu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke
medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk
melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusahakan agar semua
alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar
menghindari terjadinya Kontaminasi (Dwidjoseputro, 1998).
Teknik-teknik isolasi mikroorganisme yaitu streak plate, teknik ini
digunakan untuk mengisolasi kultur murni bakteri. Jarum ose yang penuh sel
bakteri digoreskan dipermukaan steril pada padatan agar media nutrisi yang
terkandung dalam piring petri (Atlas, 1997).
Bakteri merupakan mikroba uniseluler yang termasuk dalam kelas
Shizomycetes. Pada umumnya bakteri tersebar di alam. Ada yang hidup bebas,
bersifat saprofitik, parasit atau patogen pada manusia, binatang atau tumbuhan
ada beberapa jenis bakteri bersifat fotosintetik. Ada tiga bentuk dasar bakteri
yaitu bentuk bulat (Coccus), batang (Bacillus) dan melilit (spiral) (Irianto,
2007).
Teknis aseptis sangat diperlukan untuk menghindarkan mikroorganisme
dari kontaminan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Teknik aseptis
digunakan sepanjang kegiatan berlangsung, baik alat, bahan, lingkungan sekitar
maupun praktikannya. Untuk alat dan bahan praktikum dapat diterapkan metode
sterilitas. Penguasaan teknis aseptik ini sangat diperlukan dalam keberhasilan
laboratorium mikrobiologi dan hal tersebut merupakan salah satu metode
permulaan yang dipelajari oleh ahli mikrobiologi (Oram, 2001).
Mikroba merupakan mikroorganisme yang dapat tumbuh secara bebas dan
dapat berpindah dengan cepat. Medium biakan yang digunakan untuk
menumbuhkan mikroorganisme terbagi dalam bentuk padat, semi padat dan cair.
Medium merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi atau zat-zat
hara (nutrien) yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme diatas atau
didalamnya. Selain itu medium juga dapat dipergunakan pula untuk isolasi,
perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah
mikroorganisme (Waluyo, 2008).

E. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
Cawan petri 2 (satu telah berisi media padat steril)
Gelas Kimia 100 ml 1 buah
Pemanas (lampu spiritus) 1 set
Autoklav 1 set
Tabung reaksi 6 buah
Kain kasa, kapas, plastik wrap secukupnya
Jarum Ose 1 buah
Shacker 1 set
Botol semprot 1 buah
Erlenmeyer 50 mL 4 buah
2. Bahan
Glukosa 2,0 %
Yeast ekstrak 0,5 – 1,0 %
Agar bakto 3,0 – 4,0 %
Pepton 1,0 %
Alkohol teknis 70% 100 mL
Aquades
3. Kultur
Acetobacter xylinum disingkat A.xylinum
Saccharomyces cerevisiae disingkat S.cerevisiae

F. PROSEDUR KERJA
Percobaan 1. Membuat media cair steril S. Cerevisiae dan A. Xylinum

 Menimbang bahan media cair (tanpa agar) untuk 10 mL air masing-


masing untuk S.cerevisiae (glukosa, yeast ekstrak), dan A.xylinum
(glukosa, yeast ekstrak, pepton)
 Melarutkan masing-masing media di dalam 10 mL air dalam tabung
reaksi atau Erlenmeyer (boleh dipanaskan agar cepat larut)
 Memberi Label tabung reaksi dengan nama kultur
 Media sebanyak 5 mL dituang ke dalam tabung reaksi sesuai label.
Dengan demikian anda mempunyai 4 buah media cair (2 untuk
S.cerevisiae atau 2 untuk A.xylinum).
 Tabung reaksi ditutup dan disterilkan dalam autoklav pada 15 lb selama
15 menit (dalam pengawasan asisten!) Satu media steril S.cerevisiae
digunakan untuk pertumbuhan S.cerevisiae satu untuk kontrolnya (tidak
ditambahkan S.cerevisiae). Begitu juga untuk media cair A.xylinum.

Percobaan 2. Membiakkan S.cerevisiae dan A. xylinum pada media cair steril

 Menyiapkan meja kerja dalam keadaan bersih, lampu spiritus, tabung


reaksi berisi 2 mL alkohol teknis 70% serta alkohol teknis 70% di dalam
botol semprot.
 Menyemprot meja kerja dengan alkohol teknis. Rendam jarum ose dalam
alkohol teknis 70%. Nyalakan lampu spiritus.
 Mengambil jarum ose dan segera panaskan hingga membara, dinginkan
ujung ose pada tepi media padat steril. Setelah yakin ose dingin ambil
biakan S.cerevisiae dengan ujung ose pada stock biakan S.cerevisiae
(pada tabung reaksi atau petri). Segera panaskan mulut tabung reaksi
atau tepi petridan tutup kembali.
 Mengambil tabung reaksi berisi media cair steril buka tutupnya (tutup
tetap dipegang) panaskan mulut tabung dan segera celupkan dan goyang-
goyang ujung ose pada media cair. Segera panaskan mulut tabung dan
tutup kembali. Ujung ose dipanaskan kembali sampai nyala dan
dinginkan, kemudian celupkan pada alkohol 70%.
 Mengulangi pekerjaan untuk media cair steril A.xylinum.
 Meletakkan tabung reaksi pada shaker posisi setimbang dan digoyang
150 rpm suhu ruang selama sekitar 16-24 jam (dalam pengawasan
asisten!).
 Mengamati media cair pada tabung reaksi tersebut dan bandingkan
dengan kontrolnya.

Percobaan 3. Menyiapkan media padat dalam cawan petri dan tabung reaksi

 Membuat penutup tabung reaksi dari kapas yang dibungkus kain kasa.
 Menimbang bahan media padat untuk 15 mL air masing-masing untuk
Saccharomyces cerevisiae (glukosa, yeast ekstrak, agar bakto) dan
Acetobacter xylinum (glukosa, yeast ekstrak, pepton, agar bakto).
 Melarutkan media di dalam 15 mL air di Erlenmeyer (boleh dipanaskan
agar cepat larut). Tutup Erlenmeyer dengan kapas yang dibungkus kain
kasa.
 Memasukkan cawan petri dan tabung reaksi bertutup ke plastik tahan
panas, tutup. Petri boleh dibungkus kertas HVS bekas bersih.
 Mensterilkan memakai autoclave (dalam pengawasan asisten)
 Setelah sterilasi selesai didinginkan sampai sekitar suhu 45-50ºC “suam
kuku” (Erlenmeyer dapat dipegang dengan tangan)
 Mendekatkan mulut Erlenmeyer ke api dan tuang media ke dalam cawan
petri (+ 15-20 mL) dan ke tabung reaksi (+ 5-10 mL). Bisakan anda
menuang media selagi memegang petri/tabung reaksi dan penutupnya di
tangan kiri dan media di kanan ? Cara seperti ini sebaiknya dilakukan.
 Tabung reaksi dibiarkan miring dekat api sampai media memadat,
kemudian ditutup. Setelah media memadat pada petri, tutup sisi kedua
petri dengan plastik wrab. Simpan petri dalam keadaan terbalik.

Percobaan 4. Membuat koloni tunggal dengan Streak-plate technique

 Pada prinsipnya streak-plate technique menggunakan jarum ose. Siapkan


agar miring, agar plate dan jarum ose, Tabung reaksi berisi 2 mL alkohol
teknis 70% serta botol semprot berisi alkohol teknis 70%.
 Mengatur meja kerja supaya agar miring, agar plate dan biakan berada di
sebelah kiri api, sedangkan jarum ose dan alkohol teknis 70% di sebelah
kanan api. Pastikan permukaan media padat pada petri dan tabung reaksi
bebas uap air.
 Memastikan tutup petri bebas uap air.
 Mengambil tabung yang berisi biakan murni dengan tangan kiri. Buka
tutup tabung dengan menjepitnya di antara kelingking dan jari manis
tangan kiri, segera panaskan mulut tabung.
 Dengan tangan kanan ambil jarum ose dan segera panaskan hingga
membara, dinginkan sesaat pada tepi media padat. Setelah yakin ose
dingin ambil biakan dengan jarum ose, segera panaskan mulut tabung
dan tutup. Letakkan tabung pada rak.
 Mengambil tabung agar miring buka tutupnya (tutup tetap dipegang)
panaskan mulut tabung dan segera gesekkan ujung ose pelan pada
permukaan media padat dimulai dari arah bagian dasar tabung ke arah
mulut tabung. Segera panaskan mulut tabung dan tutup kembali.
 Mengulangi pekerjaan untuk media padat di dalam petri (agar plate).
Pola goresan dapat dilihat pada Gambar 2. Tutup sisi kedua petri dengan
plastik wrab
 Meletakkan petri dalam keadaan terbalik pada suhu ruang, 16-24 jam.
Amati permukaan petri. Apakah terbentuk koloni tunggal S.cerevisiae
dan A.xylinum.
G. PEMBAHASAN

Pada pratikum ini dilakukan percobaan untuk mengenal untuk dasar


mikrobiologi yaitu dengan metode aseptic, dengan tujuan untuk menanam
mikroorganisme pada media padat maupun media cair dan dapat menggunakan alat
dengan baik dan benar, seperti penggunaan autoclave yang benar.

Teknik aseptik adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan


kombinasi cara untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam
mikroorganisme yang akan dibiakkan.

Pada percobaan ini, teknik aseptik dengan alat yang telah disucihamakan
menggunakan autoklaf. Autoklaf adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan
berbagai macam alat menggunakan tekanan 15 psi (2 atm) dan suhu 121°C. suhu dan
tekanan tinggi yang diberikan kepada alat yang disterilkan memberikan kekuatan
yang lebih besar untuk membunuh sel dibandingkan dengan udara.

Pada meja kerja, tangan, beberapa peralatan disucihamakan menggunakan


alcohol 70%. Setelah mensucihamakan meja kerja, dilakukan penanaman koloni
tunggal dengan teknik streak – plate pada cawan petri dan agar miring. Media pada
cawan petri yaitu pepton, glukosa, yeast ekstrak dan agar bakto untuk A. xylinum dan
glukosa, yeast ekstrak, agar bakto untuk S. cerevisiae. Sedangkan agar miring
merupakan media yang dibuat pada tabung reaksi dan dimiringkan pada saat proses
pendinginan. Medium ini digunakan untuk media pertumbuhan bakteri dan tempat
menanamkan bakteri ketika akan ditanam pada media. Untuk menggoreskan bakteri,
digunakan jarum ose yang dipanaskan hingga membara. Jarum ose dipanaskan untuk
mensterilisasi jarum sebelum digunakan. Pekerjaan ini dilakukan tidak jauh dari
sumber api. Hal ini bertujuan untuk mensterilisasi tabung dan cawan. Kemudian
biakkan mikroorganisme dimasukkan jarum ose untuk inokulasi agar bakteri yang
terambil banyak.

Pada setiap tabung dan Erlenmeyer disumbat dengan kapas, yang bertujuan
agar keadaan mikroorganisme tetap steril. Jika terdapat kontaminan, hal ni akan
mempengaruhi hasil biakkan. Setelah menggoreskan mikroorganisme, dilakukan
proses inkubasi pada suhu 37°C dan diamati setelah 3 hari. Setelah proses inkubasi,
didapatkan hasil biakkan tanpa adanya kontaminan. Hal ini diketahui dari
mikroorganime yang tumbuh sesuai pada goresan pada cawan dan tabung dan reaksi.
Namun, mikroorganisme tidak tumbuh di semua cawan petri maupun tabung reaksi.
Hal ini dikarenakan pratikan kurang teliti pada saat menggores bakteri indukan. Tidak
terbawanya bakteri di jarum ose saat menggores. Jadi, ada beberapa media yang
bakterinya tidak ada.

H. KESIMPULAN
1. Sterilisasi menggunakan autoklaf dilakukan pada suhu 121°C dan tekanan 15
psi (2 atm). Ketika akan mengeluarkan peralatan, tekanan autoklaf harus
dalam keadaan 0.
2. Berkerja aseptic adalah bekerja dengan steril tanpa adanya kontaminasi
organism lain.
3. Media padat adalah media cair mengandung substansi pemadat yaitu agar
bacto.

I. JAWABAN PERTANYAAN

1. Apakah terdapat kontaminan? Kalau ya, jelaskan, kalau tidak jelaskan?


Jawab :
Tidak, karena mikroorganisme tumbuh sesuai pada goresan pada cawan dan
tabung reaksi.

2. Jika terjadi kontaminasi pada tugas praktikum yang anda kerjakan. Pada
bagian mana kemungkinan besar yang ‘tidak steril’ yang telah anda lakukan?
mengapa demikian? Bagaimana cara mengatasinya?
Jawab:
Jika terjadi kontaminasi, kemungkinan terjadi pada saat pemindahan bakteri
tidak dilakukan dengan benar atau steril, Sehingga terdapat kontaminasi dan
tumbuh jamur.

3. Apa perbedaan media cair dan media padat?


Jawab:
Perbedaan terdapat pada penambahan agar bakto pada media padat,
sedangkan media cair tidak.
4. Jejak apakah yang anda lihat pada permukaan agar streak plate?
Jawab :
Terdapat jejak bakteri yang akan tumbuh

5. Bagaimana anda yakin bahwa bakteri yang anda biakan telah tumbuh pada
streak plate, bakteri tersebut bukankontaminan?
Jawab:
Dilihat dari terbentuknya koloni yang hidup disana, jika sesuai dengan
bentuk khusus bakteri yang diinginkan maka percobaan telah berhasil, dan
jika tidak sesuai maka telah terkontaminasi.

6. Mengapa menyimpan media padat pada petri, dan menumbuhkan


mikroorganisme pada petri, petri diletakkan pada posisi terbalik?
Jawab:
Untuk menghindari adanya tetesan air yang mungkin melekat pada tutup
cawan petri

7. Apa tujuan meletakkan tabung reaksi ‘miring’ ketika proses pemadatan


media pada tabung reaksi?
Jawab :
Untuk memudahkan dalam streak plate mikroorganismenya karena
bidangnya luas, serta jarak media tidak terlalu dekat dengan mulut tabung
karena memperbesar resiko kontaminasi.

8. Jelaskan langkah menggunakan autoclave untukstrelisasi?


Jawab :
Cek dulu volume air dalam autoclave, masukkan peralatan dan bahan, tutup
autoclave dengan rapat dan kencang agar uap tidak keluar, nyalakan
autoclave lalu alur timer minimal 15 menit dengan suhu 121°C, tunggu air
mendidih, jika alarm bunyi tanda selesai tunggu tekanan dalam kompartmen
turun, angkat isi autoclave dengan hati hati.

9. Untuk membuat ‘koloni tunggal’ pada permukaan media dipetri sebaiknya


permukaan media dan tutup petri bebas dari uap, jelaskan mengapa
demikian ?
Jawab :
Agar media padat tidak cair dan juga tidak terjadi kontaminasi pada media.

10. Perhatikan koloni bakteri pada media padat di petri. Manakah yang
merupakan kultur murni ?
Jawab :
Kultur murni yaitu kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan
satu sel tunggal atau memang terdapat bakteri dengan satu jenis.

DAFTAR PUSTAKA
Atlas, R.M. 1997. Principles of Microbiology. London : Brown Publishers
Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Malang : Djambatan
Irianto, K. 2007. Mikrobiologi. Bandung : Yirama Widya
Oram, R.E.S., et al. 2001. Biology Living System. Glenceo Division MC
Millan Company. Waterville
Tim Biokimia. 2021. Penuntun Pratikum Biokimia Dasar. Padang : FMIPA
UNP
Waluyo, L. 2008. Teknik Metode Dasar Mikrobiologi. Malang : UMM Press
LAMPIRAN

Media padat dan media cair Pensterilan media dan Media padat dalam
Alat menggunakan auoklav cawan petri

Media cair dalam Pengamatan A.xylinum Pengamatan S.cerevisiae


tabung reaksi setelah diinkubasi setelah diinkubasi

Pengamatan A.xylinum Pengamatan S.cerevisiae


setelah diinkubasi setelah diinkubasi

Anda mungkin juga menyukai