Disusun Oleh:
I. Tujuan Percobaan
Mensintesis Garam Mohr (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
Disiapkan sejumlah air bebas mineral yang dipelukan dalam gelas kimia 500
mL, sesuai dengan perhitungan. Kemudian menambahkan sejumlah H2SO4
pekat ke dalam air bebas mineral tersebut secara hati-hati,
Ditimbang 3,5 gram serbuk besi dan dimasukan ke dalam gelas kimia 250 mL
Ditambahkan larutan H2SO4 10% sedikit demi sedikit, kemudian campuran ini
dipanaskan sampai seluruh besi larut.
Disaring larutan ketika masih panas dan ditambahkan sedikit asam sulfat pada
filtrat
Dipanaskan filtrat tersebut dalam penangas air suhu 75oC sampai volume larutan
menjadi lebih kurang 60-75%
Dicampurkan larutan jenuh FeSO4 dan larutan jenuh (NH4)2SO4, kedua larutan
dalam keadaan masih panas
(NH4)2SO4
a) Dimasukkan asam sulfat +
ammonia yang sudah netral Asam sulfat sebanyak 50 mL menjadi
kedalam gelas sebanyak 100 mL sedikit lebih basa dengan ammonia
b) Dipanaskan menggunakan sebanyak sekitar 20 mL.
penangas air pada suhu 1000C Volume sebelum pemanasan adalah
c) Setelah dipanaskan sekitar 55 mL. Volume setelah
pemanasan adalah sekitar 30 mL
Pembuatan Kristal garam Mohr
a) Dicampurkan kedua larutan Campuran larutan berwarna hijau
dalam keadaan panas bening
= 18,41 M
M H2SO4 10% =
= 1,8 M
V1 M1 = V2M2
V1 x 18,41M = 225 mL x 1, 8 M
V1 = 21,99 mL = 22 mL
Pembuatan larutan jenuh FeSO4 dan (NH4)2SO4
FeSO4
Kelarutan FeSO4 dalam air
Diketeahui :
Misal Massa Fe2+ = 3,5825 gram
BM Fe2+ = 56 gram/mol
Mol Fe2+ =
= 0,0639 mol
Gram FeSO4 = mol Fe2+ x Mr FeSO4
= 0,0639 mol x 152 gram/mol
= 9,723 gram
Masa FeSO4 adalah sebesar 9,723 gram, dengan kelarutan FeSO4 sebesar 25,6
gram/100 mL
V air = 37,98 mL
Volume ini adalah volume tepat jenuh. Apabila volume larutan dibawah dari
37,98 mL maka akan terjadi pengendapan
(NH4)2SO4
Kelarutan (NH4)2SO4 dalam air
Volume ini adalah volume tepat jenuh. Apabila volume larutan dibawah dari
15,86 mL maka akan terjadi pengendapan
% rendemen =
= 40,81%
Nilai % rendemen yang didapatkan dari percobaan ini adalah 40,81%
VII. Pembahasan
Percobaan pada peraktikum ini bertujuan untuk membuat garam mohr dari
reaksi antara besi dengan asam sulfat dan larutan ammonia. Garam Mohr
merupakan garam rangkap yakni garam yang terdiri dari dua jenis atau lebih
kation dan anion. Garam rangkap merupakan suatu garam yang lebih stabil
sehingga dibuat dalam percobaan ini.
Garam rangkap terbentuk dari asam atau basa polivalen, dengan kata lain garam
rangkap terbentuk melalui kristalisasi dari campuran sejumlah ekivalen dua atau
lebih garam itu. Pada percobaan Garam Mohr dibuat dengan mencampurkan
larutan jenuh FeSO4 (Larutan I) dan larutan jenuh (NH4)2SO4 (Larutan II). Larutan
jenuh FeSO4 dibuat dengan melarutkan serbuk besi (Fe) dengan asam sulfat
(H2SO4), kemudian dipanaskan sampai besi larut sedangkan larutan jenuh
(NH4)2SO4 dibuat dengan menetralkan asam sulfat (H2SO4) 10 % dengan 25 %
ammonia (NH3), kemudian diuapkan sampai volume berkurang kira – kira
setengahnya,. Larutan I dan larutan II tersebut dicampurkan dan didinginkan
sampai terbentuk hablur dari besi dan lama kelamaan akan membentuk kristal.
Larutan I dibuat dengan cara melarutkan 3.5825 gram serbuk besi kedalam 100 ml
asam sulfat 10%, dimana H2SO4 merupakan pelarut yang mengandung proton
yang dapat diionkan dan bersifat asam kuat selain itu juga sebagai katalis pada
serbuk besi Fe agar terbentuk kristal. Penggunaan H2SO4 10% karena jika
dibawah 10% tidak terbentuk kristal sempurna sedangkan jika diatas Fe2+
teroksidasi menjadi Fe3+. Penggunaan besi yang berbentuk serbuk bertujuan
mempercepat reaksi, karena laju reaksi berbanding lurus dengan luas permukaan
zat. Pada saat direaksikan Antara serbuk Fe dan H2SO4 larutan berwarna abu-abu
tua dan semakin berubah warna menjadi abu-abu muda dan lama kelamaan
menjadi hujau muda. Reaksi Antara H2SO4 dan serbuk besi juga menghasilkan
gelembung gas karena pada reaksi tersebut menghasilkan gas H2. Proses pelarutan
Fe dalam H2SO4 dilakukan sambil diaduk. Fungsi pengadukan ini untuk
menghomogenkan larutan H2SO4 dengan serbuk besi. Setelah itu larutan
dipanaskan untuk menaikkan energi kinetik partikel partikel dalam larutan
sehingga electron electron yang ada dalam larutan tersebut saling bertumbukan
sehingga akan mempercepat pelarutan serbuk besi. Setelah dipanaskan dan diaduk
dilakukan penyaringan dalam keadaan panas. Adapun tujuan dari penyaringan
adalah untuk menghindari terbentuknya kristal pada suhu yang rendah.
Penyaringan berfungsi untuk memisahkan pengotor serta besi yang tidak bereaksi.
Setelah disaring, filtrat dipanaskan dalam penangas air sampai volume larutan
menjadi 60-75 %. Penangas air berfungsi untuk menjaga panas yang berlebihan.
Pengurangan volume larutan bertujuan untuk menjenuhkan larutan dan
menguapkan senyawa-senyawa yang tidak diinginkan dalam proses reaksi
selanjutnya. Pada percobaan, larutan jenuh FeSO4 dipanaskan hingga volume
larutan menjadi sekitar 70 mL . Adapun persamaan reaksinya adalah:
Larutan II dibuat dengan menjadikan 50 ml asam sulfat 10% menjadi sedikit basa
dengan 20 mL ammonia 25%, lalu larutan ammonium sulfat yang terbentuk
diukur pH-nya menggunakan indikator universal sampai pH-nya sedikit basa
(karena tidak mungkin dapat mencapai pH netral). Digunakan pH sedikit basa
karena untuk pembuatan kristal harus menggunakan pH sedikit basa agar kristal
terbentuk. Selanjutnya larutan dipanaskan dalam penangas air. Pemanasan ini
bertujuan untuk menjenuhkan larutan dimana volume awal (sebelum pemanasan)
100 mL lalu setelah dipanaskan menjadi 55 mL. Penggunaan penangas air
berfungsi untuk menghambat NH3 yang menguap karena NH3 adalah gas yang
mudah menguap. Adapun persamaan reaksinya:
VIII. Kesimpulan
Sintesis Garam Mohr (NH4)2Fe(SO4)26H2O(s) berhasil dilakukan dengan % yield
yang diperoleh adalah sebesar 40,81% dengan massa kristal 10 gram.