Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Anorganik

Judul Percobaan : Sintesis Kompleks [Fe(NH2trz)3]Cl2

Tanggal Percobaan : 15 September 2020

Nama/NIM : Vienntiny Safrilianti Effendi/ 24820002

Tujuan:
Tujuan percobaan untuk mengetahui teknik dan proses pembuatan senyawa kompleks besi(II) 4-amino-
1,2,4-triazole dengan anion klorida sehingga menghasilkan kompleks [Fe(NH2trz)3]Cl2.

Teori Dasar:
Senyawa kompleks merupakan senyawa yang mengandung ion logam transisi sebagai atom
pusat dan dikelilingi oleh atom donor ligan yang berikatan secara kovalen koordinasi. Salah satu senyawa
kompleks yang disintesis pada percobaan ini adalah kompleks besi(II) dengan ligan aminotriazol
([Fe(NH2trz)3]Cl2). Kompleks besi(II) dengan ligan 4-amino-1,2,4-triazole memiliki keunikan tersendiri.
Keunikan ini berasal dari konfigurasi elektron d6 yang dimiliki besi(II). Pada kondisi tersebut, besi(II) dapat
membentuk senyawa kompleks dengan sifat magnetik yang berbeda. Senyawa kompleks besi(II) bersifat
paramagnetik ketika semua elektronnya berpasangan (spin rendah), dan bersifat paramagnetik ketika
hanya ada satu pasang elektron sedang empat elektron lainnya tidak berpasangan (spin tinggi). Suatu
senyawa kompleks yang dapat mengalami perubahan sifat magnetik sebagai akibat dari perubahan spin
elektron dikenal dengan nama senyawa spin crossover (SCO) [1]. Senyawa SCO ini juga ditunjukkan dengan
terjadinya perubahan warna, berwarna ungu pada suhu rendah dan putih pada suhu tinggi [2].

Ligan NH2trz merupakan ligan bidentat, yang memiliki dua atom donor dan keduanya dapat
digunakan untuk mengikat ion atau atom pusat. Pada kompleks [Fe(NH2trz)3]Cl2 , ligan ini dikenal sebagai
ligan jembatan yang mengikat atom Fe. Struktur ligan NH2trz dapat dilihat pada Gambar 1. berikut:

Gambar 1. Struktur Ligan NH2trz (4-amino-1,2,4-triazol)


Pada percobaan ini, senyawa kompleks dapat disintesis dengan reaksi langsung antara garam
FeCl2.4H2O dalam pelarut air dengan ligan aminotriazole (NH2trz) dalam pelarut etanol. Prosedur sintesis
ini harus dilakukan dalam lingkungan atmosfer bebas oksigen atau dialiri gas N2, atau ditambahkan asam
askorbat sebagai antioksidan pada pelarutan FeCl2.4H2O, karena besi(II) mudah teroksidasi menjadi
besi(III). Pemilihan anion klorida yang berasal dari garam FeCl2.4H2O dalam sintesis ini agar mudah diganti
dengan anion lain. Senyawa kompleks besi (II) dengan ligan NH2trz dapat dibuat dengan anion sulfat,
bromida, iodida, dan nitrat. Senyawa komplek besi(II) NH2trz dapat digunakan sebagai bahan
penyimpanan memori sebagai akibat adanya peristiwa SCO [3].

Bahan Kimia:
1. Garam FeCl2.4H2O
2. 4-amino-1,2,4-triazole (NH2trz)
3. Etanol
4. Air
5. Asam askorbat

Cara Kerja:

0,4 g FeCl2.4H2O 1,7 g 4-amino-1,2,4-triazole

- dilarutkan dalam 10 mL aquades - dilarutkan dalam 15 mL etanol


- ditambahkan asam askorbat

- dicampurkan
- dipanaskan pada suhu 60°C
- diaduk dengan magnetic stirrer selama 30-60 menit
- didiamkan hingga terbentuk endapan (satu malam)

Endapan

- disaring
- dicuci dengan pelarut etanol sebanyak 3 kali, masing-masing 1 mL
- dikeringkan
- ditimbang

Senyawa kompleks
[Fe(NH2trz)3]Cl2 berwarna ungu
Massa = 0,68, rendemen = 90%
Data Percobaan:
a. Lembar Pengamatan

No Perlakuan Hasil Pengamatan


Dilarutkan 0,4 g (2 mmol) FeCl2.4H2O dan FeCl2.4H2O dan asam askorbat larut dalam air
1
asam askorbat ke dalam 10 mL aquades (larutan FeCl2.4H2O)
Dilarutkan 1,7 g (20 mmol) aminotriazol Ligan aminotriazol larut dalam etanol
2
dalam 15 mL etanol (larutan aminotriazol)
Dicampurkan larutan FeCl2.4H2O dan larutan Larutan bercampur
3
aminotriazol
Dipanaskan pada suhu 60°C dan diaduk Campuran larutan tidak berwarna
4
selama 30-60 menit
Didiamkan pada suhu ruang hingga Endapan terbentuk berwarna ungu
5
terbentuk endapan
Disaring, kemudian dicuci dengan etanol (1 Endapan basah berwarna ungu
6
mL etanol sebanyak 3 kalil)
Dikeringkan kemudian ditimbang massa Endapat berbentuk serbuk berwarna ungu.
9 kristal yang terbentuk dan dihitung Massa = 0,68
rendemennya Rendemen = 90%
b. Persamaan Reaksi

FeCl2.4H2O(s) H2O Fe2+(aq) + 2 Cl-(aq)


Fe2+(aq) + 2 Cl-(aq) + NH2trz(aq) → [Fe(NH2trz)3]Cl2(s)

Pengolahan Data:
Perhitungan massa kompleks [Fe(NH2trz)3]Cl2 secara teoritis
Diketahui:
1. Massa FeCl2.4H2O = 0,4 g
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 FeCl2.4H2O 0,4 𝑔
mol FeCl2.4H2O = = = 0,002 𝑚𝑜𝑙 = 2 mmol
𝑀𝑟 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 FeCl2.4H2O 199 𝑔/𝑚𝑜𝑙

2. Massa NH2trz = 1,7 g


𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 NH2trz 1,7 𝑔
mol NH2trz = = = 0,02 mol = 20 mmol
𝑀𝑟 NH2trz 84 𝑔/𝑚𝑜𝑙

3. Perhitungan massa kompleks [Fe(NH2trz)3]Cl2secara teoritis


FeCl2.4H2O sebagai reaksi pembatas, maka:
mol FeCl2.4H2O = mol [Fe(NH2trz)3]Cl2
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 FeCl2.4H2O 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 [Fe(NH2trz)3]Cl2
=
𝑀𝑟 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 FeCl2.4H2O 𝑀𝑟 [Fe(NH2trz)3]Cl2
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 [Fe(NH2trz)3]Cl2 = mol FeCl2.4H2O x 𝑀𝑟 [Fe(NH2trz)3]Cl2
= 2 𝑚𝑚𝑜𝑙 𝑥 379 = 760 𝑚𝑔 = 0,76 𝑔
4. Massa kompleks [Fe(NH2trz)3]Cl2 yang dihasilkan = 0,68 g
massa k𝑜𝑚𝑝𝑙𝑒𝑘𝑠 yang dih𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛
5. Rendemen kompleks [Fe(NH2trz)3]Cl2 = 𝑥 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑙𝑒𝑘𝑠 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
0,68 g
= x100% = 90 %
0,76 𝑔

Pembahasan:
Prosedur sintesis kompleks besi(II) aminotriazol dengan anion klorida telah diadopsi dari literatur
yang dilaporkan oleh [4], namun anion sulfat diganti dengan anion klorida. Data percobaan disampaikan
pada perkuliahan daring oleh Prof. Djulia Onggo, PhD. Prosedur sintesis senyawa komplek ini dengan cara
mereaksikan langsung 0,4 g (2 mmol) garam FeCl2.4H2O dalam pelarut air dan 1,7 g (20 mmol) ligan
aminotriazol (NH2trz ) dalam pelarut etanol, dengan pemanasan pada suhu 60°C , agar tidak merusak hasil
reaksi. Sebelum dicampurkan, masing-masing reaktan ini harus larut sempurna dalam pelarutnya agar
dapat bereaksi sempurna menghasilkan kompleks [Fe(NH2trz)3]Cl2. Penggunaan pelarut yang berbeda
disesuaikan dengan prinsip like dissolve like, garam FeCl2.4H2O merupakan senyawa ionik yang mudah
larut dalam air, sedangkan NH2trz merupakan senyawa organik yang mudah larut dalam pelarut organik
seperti etanol.

Prekursor yang digunakan sebagai sumber anion klorida adalah FeCl2.4H2O. Garam besi(II) klorida
ini memiliki sifat yang reaktif dengan oksigen, oleh karena itu ditambahkan asam askorbat pada
pelarutnya untuk mencegah oksidasi besi(II) menjadi besi(III), perlakuan ini juga dilakukan oleh [4] dan [5]
pada sintesis komplek besi(II) aminotriazole.

Pembentukan kompleks [Fe(NH2trz)3]Cl2 dimulai saat terbentuknya endapan setelah pencampuran


larutan FeCl2.4H2O dan ligan NH2trz pada suhu ruang (sambil diuapkan) didiamkan selama kurang lebih
satu malam. Agar diperoleh endapan murni kompleks [Fe(NH2trz)3]Cl2 , disaring kemudian dicuci dari
pengotornya dengan etanol. Pengotor yang mungkin terdapat pada endapan adalah ligan yang ikut
mengkristal, dikarenakan jumlah ligan yang lebih banyak dari pada garam. Oleh karena itu, larutan etanol
digunakan agar dapat melarutkan ligan. Intensitas yang berulang dengan jumlah etanol yang sedikit lebih
baik dilakukan dari pada mencuci dengan jumlah banyak etanol dalam sekali waktu. Hal ini agar kompleks
yang terbentuk tidak ikut larut.

Pemilihan anion klorida pada percobaan dikarenakan agar mudah diganti dengan anion lainnya
seperti iodida, bromida, dan nitrat. Proses pembentukan endapan dari kompleks [Fe(NH2trz)3]Cl2
memerlukan waktu yang tidak singkat, sehingga pada waktu tersebut dapat ditambahkan garam lain
seperti KI, KBr, dan NaNO3 untuk menggantikan anion klorida, seperti yang dilakukan oleh [4]. Kompleks
besi(II) aminotriazol dengan variasi anion mempunyai suhu transisi berbeda. Umumnya, senyawa
kompleks besi(II) dengan variasi anion ini dilaporkan memiliki sifat diamagnetik pada suhu ruang dengan
penampakan fisik berwarna ungu. Pada percobaan ini, endapan kompleks [Fe(NH2trz)3]Cl2 yang dihasilkan
berwarna ungu pada suhu ruang, seperti sintesis kompleks [Fe(NH2trz)3]SO4 dalam serbuknya berwarna
ungu bersifat diamagnetik [4], dan sintesis kompleks [Fe(NH2trz)3]Cl2 oleh [6] bersifat diamagnetik juga
berwarna ungu. Dari data percobaan yang disampaikan pada perkuliahan daring, massa yang dihasilkan
sebesar 0,68 g dengan rendemen 90%.

Jika dilihat dari strukturnya, kompleks [Fe(NH2trz)3]Cl2 memiliki ligan aminotriazol yang merupakan
ligan bidentat, yang memiliki dua atom donor untuk diberikan pada atom pusat Fe. Model struktur
polimerik kompleks besi(II) dengan ligan R-trz dapat dilihat pada gambar 2. berikut:

Gambar 2. Model Struktur Polimerik besi(II) R-triazlo

Kesimpulan:
Kompleks besi(II) 4-amino-1,2,4-triazol dengan anion klorida telah disintesis dengan mereaksikan
langsung garam FeCl2.4H2O dalam pelarut air dan ligan aminotriazol (NH2trz ) dalam pelarut etanol.
kompleks [Fe(NH2trz)3]Cl2 yang dihasilkan sebanyak 0,68 g dengan rendemen 90%, berbentuk serbuk dan
berwarna ungu pada suhu ruang.

Daftar Pustaka:
1. Gutlich, P., Goodwin, H. A. (2004): Spin Crossover-An Overall Perspective Spin Crossover in Transition
Metal Compounds I, Top. Curr. Chem., 233, 1-47, https://doi.org/10.1007/b13527
2. Sugyiarto, K.H., Goodwin, H.A. (1994): Cooperative spin-state transition in iron(II) derivatives of 1,2,4
— triazole, Aust. J.Chem., 47, 263-277, https://doi.org/10.1071/CH9940263
3. Kahn, O., Martinez, C. J. (1998): Spin-transition polymers: from molecular materials toward memory
devices. Science, 279, 44−48. https://doi.org/10.1126/science.279.5347.44
4. Handayani, S. (2018): Sintesis dan Karakterisasi Kompleks [Fe(NH2trz)3]X2 (X= Br-, I-, NO3-) dengan Teknik
Pertukaran Anion, Jurnal Penelitian dan Pembelajaran MIPA, 3, 1-10, http://jurnal.um-
tapsel.ac.id/index.php/eksakta/article/view/456
5. Onggo, D. (2014): Synthesis of Thin Film Containing 4-Amino-1,2,4-Triazole Iron(II) Complexes, AIP
Conference Proceedings, AIP Publishing, 1589, 272-275, https://doi.org/10.1063/1.4868798
6. Lavrenova, L. G., Shakirova, O. G., Ikorskii, V. N., Varnek, V. A., Sheludyakova, L. A., dan Larionov, S. V.
(2003): 1A1 <-> 5T2 Spin Transition in New Thermochromic Iron(II) Complexes with 1,2,4-Triazole and 4-
amino-1,2,4-Triazole, Russ. J. Coord. Chem., 29, 22-27, https://doi.org/10.1023/A:1021834715674

Anda mungkin juga menyukai