Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Kimia Anorganik

Sintesis FeCl2.4H2O

Disusun Oleh:

Nama Mahasiswa : Allysa Pratiwi Putri


NIM : 24820007

PROGRAM STUDI MAGISTER PENGAJARAN KIMIA


FMIPA ITB 2020
BAB 1
PENDAHULUAN

I. Tujuan Percobaan
Mensintesis FeCl2.4H2O dan menghitung rendemen kristal FeCl2.4H2O yang
dihasilkan.

II. Teori Dasar


Besi(II) Klorida tetrahidrat dengan rumus kimia FeCl2..4H2O adalah suatu garam tunggal
berwarna hijau yang sering dimanfaatkan untuk kepentingan industri. Kebanyakan
senyawa Fe (II) mudah teroksidasi menjadi Fe (III) yang berwarma kuning, pada
umumnya Fe (II) membentuk kompleks dengan bilangan koordinasi 4, 5, 6
dengan geometri square planar, square pyramidal atau octahedral (Rivai, 1995).
Pada percobaan ini, Besi (II) Klorida tetrahidrat dibuat dengan menggunakan
prinsip reaksi redoks antara padatan FeCl3.4H2O dan serbuk Fe yang direaksikan
dengan HCl pekat.

III. Alat dan Bahan


Alat Bahan
1 buah Erlenmeyer 250 mL Serbuk besi
1 buah gelas kimia 250 mL HCl pekat
1 buah gelas kimia 100 mL Metanol
1 buah gelas ukur Alkohol
1 buah corong
1 buah corong buchner
1 buah pipet tetes
Neraca
Pemanas listrik
IV. Cara Kerja

FeCl3..4HO2(s) Etanol
10 g 10 mL

- Disiapkan dalam gelas kimia 100 mL


- Ditambahkan 2 mL HCl Pekat

Dilakukan didalam lemari Asam - Dipanaskan


- Ditambahkan 2 g serbuk besi secara
perlahan
- Ditambahkan HCl sedikit demi sedikit
selama pemanasan

Hijau Filtrat FeCl2..4HO2

- Didiamkan pada suhu ruang


- Ditambahkan Alkohol
- Disaring langsung dengan cepat

Hijau Filtrat FeCl2..4HO2


hasil penyaringan

- Dituangkan kedalam labu erlenmeyer


- Ditambahkan sejumlah Eter
- Disaring menggunakan Corong Buchner
(sambil dialiri gas N2 sampai proses
penyaringan selesai)

Hijau muda Padatan FeCl2..4HO2

- Dimasukkan kedalam botol yang berat


kosongnya sudah ditimbang.
- Ditutup rapat dengan segera agar gas O2
tidak masuk kedalam botol
- Ditimbang Padatan FeCl2..4HO2 yang ada
didalam botol dan dihitung selisihnya.
V. Data Pengamatan
No Perlakuan Pengamatan
1 Menambahkan serbuk besi dan Serbuk besi akan bereaksi dengan HCl
kedalam larutan FeCl3.4HO2 menghasilkan FeCl2 dan terdapat
yang telah ditambahkan HCl gelembung gas H2 serta terjadi
pekat. perubahan warna dari Kuning menjadi
hijau. Hal ini menandakan Fe3+
mengalami reduksi menjadi Fe2+.
2. Menambahkan senyawa eter Akan terbentuk endapan yang berwarna
kedalam filtrat FeCl2.4HO2 hijau muda.
3. Massa padatan FeCl2.4HO2 yang 8g
didapatkan setelah proses
penyaringan menggunakan corong
buchner.

VI. Pengolahan Data


 Reaksi yang berlangsung :
2 FeCl3.4HO2(s) + 2HCl(aq) + 2 Fe(s) 4 FeCl2.4HO2(s) + H2(g)

Diketeahui :
Misal Massa FeCl3.4HO2 = 10g
Massa Fe = 2g
BM FeCl3.4HO2 = 234.5 g/mol

n FeCl3.4HO2 = = 0.04 mol

n HCl = M.V = 12M x 0.002 L = 0.024 mol

n Fe = = 0.035 mol
2 FeCl3.4HO2(s) + 2HCl(aq) + 2 Fe(s) 4 FeCl2.4HO2(s) + H2(g)
M 0.04 0.024 0.035
B 0.024 0.024 0.024 0.048
S 0.016 - 0.011 0.048

Massa FeCl2.4HO2 = 0.048 mol x 198.75


= 9.54 g
Massa teoritis FeCl2.4HO2 sebesar 9.54 g, Dari hasil percobaan didapatkan massa
FeCl2.4HO2 sebesar 8 gram.

% rendemen =

= 83.8 %
Nilai % rendemen yang didapatkan dari percobaan ini adalah 83.8 %

VII. Pembahasan
Percobaan pada praktikum ini bertujuan untuk mensintesis FeCl2.4H2O
dengan menggunakan prinsip reaksi redoks antara padatan FeCl3.4H2O dan serbuk
Fe yang direaksikan dengan HCl pekat. Untuk menurunkan bilangan biloks Fe
pada senyawa FeCl3 maka dibutuhkan reduktor maka pada percobaan ini
digunakan serbuk Fe sebagai reduktor.
Logam Fe termasuk kedalam reduktor yang kuat. Hal ini dapat dilihat dari
Deret Volta yang menunjukan letak logam Fe berada disebelah kiri dan
mempunyai nilai Eºsel bertanda negatif. Deret volta adalah deret yang
menyatakan unsur-unsur logam berdasarkan potensial elektrode standarnya. Deret
ini memberikan informasi reaktivitas unsur logam dalam suatu reaksi redoks.
Berikut dibawah ini adalah deret volta :

Berdasarkan data deret volta dapat diketahui bahwa reaktivitas unsur


logam semakin berkurang dari kiri ke kanan serta sifat reduktor (daya reduksi)
logam semakin berkurang dari kiri ke kanan. (Mulyani, dkk, 2018)
Adapun reaksi redoks yang terjadi pada percobaan ini adalah :
Fe3+(aq) + Fe(s) Fe2+(aq)
Pada percobaan ini terdapat beberapa faktor penting yang mempengaruhi
keberhasilan dalam melakukan sintesis FeCl2.4H2O. Diantaranya adalah :
1. Faktor pelarut. Yaitu pelarut yang digunakan ketika senyawa FeCl2.4H2O
sudah terbentuk dalam larutan dan untuk mengendapkan senyawa FeCl2
maka dibutuhkan pelarut non polar agar senyawa ion dapat mengendap.
Maka dari itu pada percobaan ini filtrat FeCl2 diendapkan ke dalam
senyawa eter.
2. Faktor Atmosfir FeCl2.4H2O adalah suatu garam tunggal sangat mudah
terkosidasi menjadi FeCl3 ketika bereaksi dengan gas O2. Sehingga dalam
proses sintesisnya harus dilakukan dengan cepat dan disimpan dalam
tempat yang kedap udara. Pada percobaan ini, padatan FeCl2.4H2O yang
sudah terbentuk segera disaring sambil dialiri gas inert seperti gas
Nitrogen.
Pada percobaan ini digunakan HCl pekat yang ditambahkan secara
berlebih pada saat proses pemanasan. HCl harus berlebih agar reaksi berlangsung
sempurna. Adapun reaksi yang terjadi pada saat penambahan HCl adalah :
Fe(s) + HCl(aq) FeCl2(s) + H2(g)
Namun penambahan HCl ini juga tidak boleh terlalu banyak karena akan
menyebabkan terbentuknya FeCl4- yang memberikan warna kuning.

VIII. Kesimpulan
Sintesis FeCl2.4H2O berhasil dilakukan dengan % yield yang diperoleh adalah
sebesar 83.8 %.

IX. Daftar Pustaka


Rivai, H, 1995, Asas Pemeriksaan Kimia Edisi Pertama. UI, Jakarta

Mulyani, Irma,dkk. 2018. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik dan Analitik.


Bandung: ITB

Anda mungkin juga menyukai