Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK

IDENTIFIKASI SENYAWA ALDEHIDA DAN KETON

Disusun oleh :

Bella Gyantina Ananda

18197012

AKADEMI FARMASI BUMI SILIWANGI


BANDUNG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Aldehid dan keton merupakan dua dari sekian banyak kelompok senyawa organik yang
mengandung gugus karbonil. Gugus karbonil adalah gugus yang sangat menentukan sifat
kimia dari aldehid dan keton. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika kebanyakan sifat-
sifat dari senyawa-senyawa ini adalah mirip satu sama lain.
Aldehid mempunyai paling sedikit satu atom hidrogen yang melekat pada gugus
karbonil. Gugus lainnya dapat berupa gugus hidrogen, alkil atau aril. Sedangkan keton
mengandung dua gugus alkil atau aril yang terikat pada atom karbon karbonil.
Dalam bidang farmasi pembahasan tentang aldehid dan keton sangatlah penting untuk
dipelajari. Hal ini berhubungan dengan bagaimana nantinya senyawa obat dapat bereaksi
dengan aldehid dan keton. Misalnya formaldehid sering dibuat dalam larutan 37% yang
dinamakan formalin dimana larutan ini berguna sebagai desinfektan dan pengawet.

1.2.Tujuan praktikum
Dapat mengidentifikasi adanya senyawa aldehida dan keton dalam sampel
BAB II

PRINSIP DASAR

Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat
pada sebuah atau 2 buah atom hidrogen. Nama iupac dari aldehida diturunkan dari alkana
dengan mengganti akhiran "ana" dengan "al". Nama umumnya didasarkan nama asam
karboksilat ditambahkan dengan akhiran dehida (Petrucci, 1987).Aldehid dinamakan
menurut nama asam yang mempunyai jumlah atom c sama pada nama alkana yang
mempunyai jumlah atom sama. Pembuatan aldehida adalah sebagai berikut : oksidasi
alkohol primer reduksi klorida asam dari Glycol hidroformilasi alkana reaksi stephens dan
untuk pembuatan aldehid aromatik (Fessenden, 1997)

Salah satu reaksi untuk pembuatan aldehid adalah oksidasi dari alkohol primer.
Kebanyakan oksidator tak dapat dipakai karena akan oksidasi aldehid nya menjadi asam
karboksilat. Oksidasi khrompiridin kompleks seperti pyridinium klor kromatid adalah
oksidator yang dapat merubah alkohol primer menjadi aldehid tanpa merubahnya menjadi
asam karboksilat (Petrucci, 1987).

Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil terikat
pada dua gugus alkil dua gugus alkil atau sebuah alkil. Keton juga dapat dikatakan senyawa
organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan 2 karbon lainnya. Keton tidak
mengandung atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil (Wilbraham,1992).

Pembuatan keton yang paling umum adalah oksidasi dari alkohol sekunder. Hampir
semua oksidator dapat dipakai. Pereaksi yang khas antara lain khromium oksida (CrO3),
phiridium khlor kromat, natrium bikhromat (Na2Cr2O7) dan kalium permanganat
(KMnO4) (Respati, 1986)

Reaksi-reaksi pada aldehid dan keton adalah reaksi oksidasi dan reaksi reduksi. Reaksi
oksidasi untuk membedakan aldehida dan keton. Aldehid mudah sekali dioksidasi
sedangkan keton tahan terhadap oksidator. Aldehida dapat dioksidasi dengan oksidator
yang sangat lemah sedangkan reaksi reduksi terbagi menjadi tiga bagian yaitu reduksi
menjadi alkohol, reduksi menjadi hidrokarbon dan reduksi pinakol (Wilbraham, 1992)
Aldehid dan keton karena mempunyai gugus fungsional (gugus karbonil) yang sama
maka sifat kimianya hampir sama tetapi sifat Fisikanya berlainan. Formaldehida adalah
suatu gas yang baunya sangat merangsang titik asetaldehida berupa cairan yang baunya
juga sangat merangsang tetapi aldehida dengan atom karbon lebih dari 2 bahunya sangat
enak kebanyakan terdapat dalam bunga yang dikenal sebagai minyak atsiri (Ismail, 1982)

Keton dengan atom karbon 13 ke bawah berupa larutan yang baunya enak sedangkan
yang beratom karbon lebih dari 13 berupa zat padat yang tidak berwarna dan tidak berbau.
Hanya aldehida dan keton dengan rantai karbon pendek sedikit larut dalam air sedangkan
yang berantai karbon panjang larut dalam pelarut organik (Ismail, 1982)

Pada umumnya aldehida dan keton mempunyai titik didih lebih tinggi daripada alkena
karena aldehida dan keton lebih polar dan gaya tarik diperoleh antara molekul-molekul
besar titik namun aldehida dan keton titik didihnya lebih rendah daripada alkohol. Tidak
seperti halnya alkohol, dua gugus karbonil tidak dapat menggandakan ikatan hidrogen
(Sastrohamidjojo, 2011).

Aldehid mempunyai gugus asli dengan hidrogen terikat pada karbonil. Senyawa aldehid
alami yang paling melimpah adalah glukosa. Paling sederhana adalah formaldehid CH2O,
yang mana karbonil mengikat 2 atom H. Pada semua aldehid selain formaldehid karbon
karbon yang mengikat satu atom hidrogen dan 1 gugus Akil atau Aril misalnya asetaldehid
(CH3CHO). Sedangkan keton mempunyai suatu gugus alkil atau gugus Aril yang terikat
dengan gugus alkil yang lain atau gugus Aril yang terikat dengan karbon karbonil.
Beberapa hormon steroid mengandung gugus fungsional keton seperti testosteron dan
progesteron yang paling sederhana adalah (CH3COOH) yang mana karbonil mengikat 2
gugus metil.
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Jumlah

1. Tabung reaksi 6

2. Pipet tetes 6

3. Pembakar spirtus 1

4. Gelas kimia 250ml 1

5. Kaki tiga 1

6. Benzaldehid/formaldehid 10ml

7. Aseton 10ml

8. Sikloheksanon 10ml

9. 2,4-dinitrofenilhidrazin 5ml

10. Larutan AgNO3 5% 5ml

11. Larutan NaOH 10% 5ml

12. Larutan ammonia 2% 5ml

13. Pereaksi fuchsin (0,5g fuchsin + 500ml air + 9g 5ml


NaHSO3 + 20ml HNO3 2M)

14. Aquadest Secukupnya

15. Larutan fehling A 5ml

16. Larutan fehling B 5ml


3.2. prosedur praktikum

1. Metode Tollens

Masukkan 1 mili perak nitrat AgNO3

Tambahkan 1 tetes natrium hidroksida NaOH 10% lalu kocok

Tambahkan amonium hidroksida nh4oh 2% setetes demi setetes


sebanyak 10ml, aduk

Tambahkan sampel sebanyak 3 tetes kocok perlahan diamkan


selama 10 menit

Jika tidak terbentuk endapan kaca perak maka tabung dipanaskan 40 derajat
Celcius selama 5 menit diatas penangas air

Amati perubahan yang terjadi


2. Metode Fehling A dan B

Masukkan sampel sebanyak 2ml

Tambahkan 1ml larutan Fehling A

1ml larutan Fehling B kocok hingga homogen

Panaskan campuran di dalam penangas air

Amati perubahan yang terjadi


BAB IV

HASIL PENGAMATAN

1. Metode Fehling A dan B

No Pereaksi Pengamatan

Sebelum Sesudah

1. Formaldehid

(+) Fehling A Bening Biru


dan Fehling B
Setelah dipanaskan
terbentuk endapan
merah

2. Aseton

(+) Fehling A Bening Biru


dan Fehling B
Setelah dipanaskan
terbentuk endapan
coklat
2. Metode Tollens

No Pereaksi Pengamatan

Sebelum Sesudah

1. Formaldehid

(+) AgNO3 Bening Bening

(+) NaOH Bening Endapan hilang dan


pada saat dipanaskan
(+) NH4OH Bening
terbentuk cermin kaca

2. Aseton

(+) AgNO3 Bening Bening

(+) NaOH Bening Endapan hilang dan


pada saat dipanaskan
(+) NH4OH Bening
terbentuk cermin kaca
BAB V

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

5.1. Pembahasan

1. Metode Fehling A Dan Fehling B

Prinsip dari uji Fehling ini adalah untuk membedakan gugus aldehid dan keton dalam
suatu sampel dengan menambahkan reagen Fehling dan Fehling B, dimana Fehling A adalah
CuSO4 dan Fehling B adalah campuran dari NaOH dan Na-K-tatrat. Dalam reaksi ini terjadi
terjadi reaksi reduksi dan oksidasi. Aldehid dioksidasi membentuk asam karboksilat, sementara
ion Cu2+ akan tereduksi menjadi Cu+. Hasil uji positif apabila dalam suatu sampel terbentuk
endapan merah bata.

Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini antara lain larutan Fehling A dan Fehling
B dan dua sampel yaitu formaldehid dan aseton. Masukkan sampel kedalam tabung reaksi lalu
tambahkan Fehling A dan fehling B, kocok hingga homogen setelah itu panasakan diatas
penangas air. Berdasarkan data hasil percobaan yang telah diperoleh dapat diketahui bahwa
reagen fehling yang ditambahkan sampel formaldehid sebelum dipanaskan warnanya biru dan
setelah dipanaskan terbentuk warna merah bata. Hal ini menunjukkan bahwa uji fehling dengan
sampel formaldehid adalah positif dan formaldehid merupakan aldehid.

Selanjutnya adalah sampel aseton, pada sampel aseton yang sudah ditambahkan reagen
fehling berwarna biru tua dan setelah dipanaskan terbentuk endapan biru tua. Hal ini
menunjukkan bahwa uji fehling dan aseton adalah negatif dan aseton bukan aldehid tetapi
keton.

2. Metode Tollens

Prinsip dari uji tollens ini adalah digunakan untuk membedakan senyawa aldehid dan
keton dalam suatu sampel dengan menambahkan reagen tollens yaitu AgNO3 dimana akan
terjadi reaksi reduksi oksidasi. Aldehid dioksidasi menjadi anion karboksilat, ion Ag+ dalam
reagensia tollens direduksi menjadi logam Ag. Uji positif ditandai dengan terbentuknya cermin
perak pada dinding dalam tabung reaksi.
Berdasarkan data hasil percobaan yang diperoleh, setelah semua reagen ditambahkan
dengan sampel formaldehid, tidak terbentuk cermin perak pada tabung reaksi sehingga harus
dipanaskan selama kurang lebih 5 menit diatas penangas air. Pada saat dipanaskan baru
terbentuk cermin perak .

Selanjutnya adalah sampel aseton, setelah semua reagen ditambahkan dengan sampel
aseton warnanya bening dan pada saat dilakukan pemanasan warnanya tetap bening. Hal ini
menunjukkan bahwa aseton tidak beraksi dengan AgNO3 sehingga hasil ujinya adalah negatif,
jadi aseton bukan termasuk aldehid tetapi keton.

5.2. kesimpulan

Prinsip dari uji tollens ini adalah digunakan untuk membedakan senyawa aldehid dan
keton dalam suatu sampel dengan menambahkan reagen tollens yaitu AgNO3 dimana akan
terjadi reaksi reduksi oksidasi. Aldehid dioksidasi menjadi anion karboksilat, ion Ag+ dalam
reagensia tollens direduksi menjadi logam Ag. Uji positif ditandai dengan terbentuknya cermin
perak pada dinding tabung reaksi. Sedangkan prinsip dari uji fehling ini adalah membedakan
gugus aldehid dan keton dalam suatu sampel dengan menambahkan reagen Fehling A dan
Fehling B.

Dari hasil pratikum ini, dapat diketahui bahwa uji fehling dan uji tollens yang berekasi
positif adalah formaldehid. Sedangkan yang hasil ujinya negatif adalah aseton, sehingga dapat
dibedakan senyawa aldehid dan ketonnya.
BAB VI

PERTANYAAN POST LAB

1. Mengapa senyawa keton sukar dioksidasi?


Jawab : keton sulit dioksidasi karena keton tidak memiliki atom hidrogen istimewa,
maka keton sangat sulit dioksidasi. Hanya agen pengoksidasi sangat kuat seperti
larutan kalium manganat (VII) (larutan kalium permanganat) yang bisa
mengoksidasi keton, itupun dengan mekanisme yang tidak rapi, dengan memutus
ikatan-ikatan C-C.
2. Tuliskan reaksi yang terjadi apabila aldehid direaksikan dengan:

 Metode Fenilhidrazin
Tidak terjadi reaksi apabila aldehid direaksikan dengan pereaksi Fenilhidrazin
 Metode Tollens
Reaksi yang terjadi apabila aldehid direaksikan dengan pereaksi tollens yaitu
terbentuk endapan cermin perak pada dinding tabung
 Metode Schiffs Fuchsin
Reaksi yang terjadi apabila aldehid direaksikan dengan pereaksi Schiffs Fuchsin
yaitu menghasikan warna ungu pekat
 Metode Fehling A dan B
Reaksi yang terjadi apabila aldehid direaksikan dengan pereaksi Fehling A dan B
yaitu terbentuk endapan merah ketika dipanaskan
3. Gugus fungsi manakah yang memberikan reaksi positif dengan pereaksi tollens?
Jawab : aldehida karena jika ladehida direaksikan dengan pereaksi tollen maka akan
teroksidasi membentuk senyawa karboksilat + cermin perak
4. Identifikasi aldehida dan keton termasuk ke dalam jenis reaksi apa? Jelaskan
jawaban tersebut!
Jawab : Aldehida dan Keton termasuk kedalam reaksi oksidasi karena Aldehida
adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah.
Sedangkan Keton merupakan reduktor yang lebih lemah daripada aldehid
5. Suatu senyawa mempunyai rumus molekul C5H10O. Pengujian dengan pereaksi
tollens mengasilkan endapan perak, sedangkan dengan pereaksi fehling
menghasilkan endapan merah bata. Tentukan struktur dan gambarkan rumus rantai
dari senyawa tersebut!
jawab :
O

CH3 – CH2 – CH2 – CH2- C – H Pentanal

O

CH3 – CH2 – CH – C – H 2- Metilbutanal

CH3

O

CH3 – CH – CH2 – C – H 3- Metilbutanal

CH3

CH3 O
│ ║
CH3 – C – C – H 2,2- Dimetilproanal

CH3
DAFTAR PUSTAKA

Panduan praktikum kimia organik akfar bumi siliwangi bandung

Velahumaira.blogspot.com/2014/03/laporan-kimia-organik-identifikasi_27.html?m=1

https://www.academia.edu/12819637/Laporan_Praktikum_Kimia_Organik_Aldehid_dan_Ke
ton

Anda mungkin juga menyukai