KIMIA DASAR
Percobaan 9
Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
2020
PENGENALAN GUGUS FUNGSI
1. Pendahuluan
2. Tinjauan Pustaka
No. Struktur Gugus Rumus Umum Nama IUPAC / trivial Nama Gugus
1 -OH R-OH Alkanol / alcohol Hidroksil
2 -O- R-O-R’ Alkoksi alkana / Eter
3 O O Alkanal / aldehid Aldehid
C R C
H H
4 O O Alkanon/keton Karbonil
C R C
R'
5 O O Asam alkanoat/ Karboksil
C R C
karboksilat
OH OH
6 O O Alkil alkanoat / ester Ester
C R C
O OR'
7 -NH2 R NH2 Amina Amin
2.2 Aldehid
Senyawa organik yang mengandung gugus -CHO (gugus aldehida: yaitu gugus
karboknil (C=O) dengan satu atom hydrogen terikat pada atom karbon). (John
Daintith 1990).
Bersifat polar, oleh karena itu aldehid melakukan tarik menarik dipol-dipol antar
molekul. (Fessenden,1986)
Aldehid sangat mudah teroksidasi menjadi asam karboksilat. Hampir setiap reagensia
yang mengoksidasi suatu alkohol juga mengoksidasi suatu aldehid. Gugus aldehid
dapat mereduksi pereaksi tollens, benedict, dan fehling. (Fessenden,1986).
a. Uji Fehling
Bila Fehling A dan Fehling B dicampur dengan volume yang sama maka dihasilkan
larutan biru tua.
Bila dipanaskan dengan menambah aldehid maka terjadi endapan Cu2O yang
berwarna kuning dan merah tua.
Uji fehling digunakan untuk mendeteksi gula pereduksi dan aldehid dalam larutan.
Reaksinya adalah :
Reaksinya :
H C O + Cu2+ + NaOH H-COONa + Cu2O + 2H+
H
(Sumardjo, 1995)
b. Uji Benedict
Merupakan uji kimia untuk mendeteksi gula pereduksi dalam larutan yang
dirancang oleh kimiawan Amerika, yaitu S.R. Benedict. Reaksi ini terdiri atas larutan
tembaga sulfat ( CuSO4 ), Natrium karbonat ( Na2SO3 ), dan Natrium sitrat. Jika
benedict dipanaskan bersama larutan alddehid akan terjadi oksidasi menjadi asam
karboksilat. Benedict akan mengalami reduksi menjadi Cu2O yang mengendap pada
bagian bawah tabung.
Reaksinya :
H C O2+
+ Cu + H2O + Na+ H-COONa + Cu2O + 2H+
H
(Sumardjo, 1997)
c. Uji Tollens
(Sumardjo, 1995)
Bila senyawa aldehid ditambahkan pada pereaksi tollens dan dipanaskan maka
aldehid akan teroksidasi menjadi asam karboksilat yang segera membentuk garam
amonia. Sedangkan pereaksi tollens akan tereduksi sehingga dibebaskan logam perak
yang segera melekat pada dinding tabing reaksi. (Ridwan, 1989)
2.3 Alkohol
Macam-macam alkohol:
Alkohol Primer
Memiliki dua atom hidrogen pada atom karbon pembawa gugus -OH (maksudnya
mengandung gugus -CH2OH). (John Daintith, 1990)
Alkohol Sekunder
Memiliki satu atom hidrogen pada atom karbon pembawa gugus -OH (dua ikatan
lainnya mengikat dua atom karbon, seperti pada (CH3)2CHOH). (John Daintith,
1990)
Alkohol Tersier
Tidak mempunyai atom hidrogen pada atom karbon pembawa gugus -OH
(misalnya pada (CH3)3COH). (John Daintith, 1990)
3. Metodologi Percobaan
3.1 Alat
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Penjepit tabung reaksi
Gelas ukur
Pipet tetes
Drupple plat
Lampu spirtus
Gelas beaker
Kaki tiga
Kasa asbes
Pemanas
3.2 Bahan
Formalin
Glukosa
Reagen Schiff
Reagen Tollens
Reagen Fehling A
Reagen Fehling B
Reagen Benedict
Etanol
Asam Asetat
Asam Benzoat
H2SO4
Larutan NaOH
Aseton
Gliserol
HCl
Natrium-nitroprusid
NH4Cl
Amonia
Aquades
Larutan CuSO4
Aniline
3.3 Skema Kerja
Uji Schiff
Formalin 1ml
Tabung Reaksi
Hasil
Glukosa 1 ml
Tabung Reaksi
Tabung reaksi
Hasil
Uji Tollens
Formalin 1 ml
Tabung Reaksi
Tabung reaksi
Hasil
Uji Fehling
Formalin 1 ml
Tabung Reaksi
Tabung reaksi
Uji Benedict
Formalin 1 ml
Tabung Reaksi
Hasil
3.3.2 Identifikasi Gugus Hidroksil
Etanol 1 ml
Tabung Reaksi
Tabung reaksi
Hasil
Etanol 1 ml
Tabung Reaksi
Tabung reaksi
Gliserol 1 ml
Tabung Reaksi
Tabung reaksi
Hasil
4. Data Pengamatan
N
PERLAKUAN HASIL KET
O
1. Identifikasi Gugus Aldehid Alifatik
a) Uji Schiff
b) Uji Tollens
c) Uji Fehling +
d) Uji Benedict
- Tabung Reaksi II : -
5. Pembahasan
1. Uji Schiff
(Keenan, 1986)
2. Uji Tollens
(Fessenden, 1986)
3. Uji Fehling
4. Uji Benedict
Pengujian ini diawali dengan menyiapkan dua buah tabung reaksi yang sudah kita
bersihkan dan keringkan, selanjutnya kita tambahkan larutan formalin sebanyak 1mL
kepada dua tabung reaksi. Langkah berikutnya kita tambahkan reagen benedict
sebanyak larutan formalin yang berada didalam gelas reaksi yang dimana menjadi 1:1
perbandingan antara larutan formalin dengan benedict. Untuk tabng kedua kita hanya
menambahkan dua tetes reagen bendedict. Lalu kita panaskan kedua tabung dan kita
mendapatkan hasil yaitu pada tabung pertama meenghasilkan larutan berwarna hijau
dan terdapat endapan pada bagian bawah tabung. Pada tabung reaksi kedua kita
mendapatkan tidak terjadi perubahan warna pada larutan yang dimana ini bisa terjadi
karena tidak terjadi reaksi pada proses pemanasan larutan pada tabung kedua. Reaksi
dapat terjadi bila mana perbandingan volume pada larutan itu seimbang (senyawa
penyusun larutan tersebut yaitu: formalin dengan reagen benedict), dalam percobaan
ini larutan formalin akan menjadi asam karboksilat bila direaksikan dengan aldehida
(reaksi oksidasi), dan senyawa benedict akan membentuk endapan karena mengalami
reaksi reduksi Cu2O.
Reaksinya :
H C O
+ Cu2+ + H2O + Na+ H-COONa + Cu2O + 2H+
H
1. Alkohol Primer
Pengujian ini kita menggunakan bahan pembanding yaitu asam etanoat dan asam
benzoate. Mula mula kita siapkan dua tabung reaksi yang berisikan senyawa etanol
sebanyak 1mL, pada tabung pertama kita tambahkan asam etanoat dengan
ditambahkan dua tetes H2SO4. Tujuan ditambahkan H2SO4 adalah untuk berperan
sebagai katalis pada reaksi ini, sehabis itu kita panaskan campuran tersebut. Setelah
metode pemanasan kita mendapatkan bahwa larutan pada tabung reaksi pertama
menimbulkan aroma yang sangat menyengat yang dimana ini menandakan bahwa ada
senyawa alkhol primer didalam larutan pada tabung reaksi pertama.
H2SO4
C2H5OH + CH3COOH H3 C C OC2 H5 + H 2O
(Fessenden, 1986)
Pada tabung reaksi kedua kita menambahkan asam benzoat dengan ditambahkan
dua tetes H2SO4 lalu kita panaskan campuran, setelah melakukan pemanasan
didapatkan aroma yang sangat menyengat pada tabung reaksi kedua, aromanya lebih
menyengat dibandingkan pada tabung reaksi pertama. Ini menunjukan bahwa didalam
campuran ini tidak terdapat senyawa alkohol primer.
O O
C2H5OH + C OH C OC2 H5 + H 2O
(Fessenden, 1986)
2. Alkohol Lain
Ligan : Na
(Fessenden, 1986)
6. Penutup
Kesimpulan
Saran
Daftar Pustaka
Fessenden, Ralph J, 1986, Organic Chemistry (Edisi ke-2), Willard Grant Press
Publisher, USA.
John Daintith, BSc, PhD. Concise Science Dictionary. Oxford University Press, 1984.
Lembar pengesahan
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini disusun untuk memenuhi praktikum mata kuliah Kimia Dasar
yang disahkan kepada :
NIM : 21080120140076
Percobaan :9
Menyetujui,
24030118120037 21080120140076
Lampiran