Anda di halaman 1dari 3

Laboratorium Kimia SMA

Praktikum Ke – 8 Kelas XII Semester II


Tahun Pelajaran 2022 / 2023

Judul : Oksidasi Aldehida


Praktikan : Kelompok 5

Tanggal Pelaksanaan Praktikum : 11 Januari 2023


Tanggal Pengumpulan Laporan : 25 Januari 2023

I. Tujuan Percobaan:
Mangamati reaksi aldehida dengan pereaksi Tollens dan Fehling

II. Teori Dasar


Aldehida dan keton merupakan senyawa turunan alkana. Keduanya memiliki ikatan C
dan O, namun yang membedakan aldehida dan keton adalah ikatan H yang ada pada
aldehida.

Aldehida dan keton memiliki rumus umum yaitu CnH2nO.

Sifat-sifat aldehida dan keton:


- Memiliki gaya tarik-menarik dipol-dipol sehingga titik didihnya lebih tinggi daripada
alkana.
- Memiliki gugus –CO- yang polar dan rantai alkil (R-) yang nonpolar sehingga dapat
bercampur dengan senyawa ion, senyawa kovalen polar, dan senyawa kovalen
nonpolar.
- Aldehida merupakan reduktor yang kuat sehingga dapat dioksidasi, sedangkan keton
merupakan reduktor yang lemah.

Cara membedakan aldehida dan keton:


1. Dengan reaksi oksidasi dengan oksidator KMnO4 atau K2Cr2O7 dalam suasana asam.
2. Dengan pereaksi Fehling
3. Dengan pereaksi Tollens

Perbedaan Aldehida dengan keton


Pereaksi Aldehida Keton
H2 Menghasilkan alkohol primer Menghasilkan alkohol sekunder
Reagen Grignard Menghasilkan alkohol sekunder Menghasilkan alkohol tersier
K2Cr2O7 + H2SO4 Menghasilkan asam alkanoat Tidak bereaksi
Pereaksi Fehling Menghasilkan endapan merah Tidak bereaksi
bata
Pereaksi Tollens Menghasilkan cermin perak Tidak bereaksi

III. Alat dan Bahan


Alat Bahan
1. Tabung reaksi 1. Larutan AgNO3 0,1M
2. Gelas kimia 250mL 2. Larutan C6H12O6 0,1M
3. Gelas ukur 100mL 3. Larutan NH3 1M
4. Pipet tetes 4. Larutan formaldehida 5%
5. Pereaksi (reagsen) Fehling
6. Air

IV. Cara kerja


1. Air dididihkan kira-kira 100mL dalam gelas kimia 250mL
2. Tabung reaksi 1 diisikan C6H12O6 sebanyak 2mL, lalu ditambahkan AgNO3 1M
sebanyak 2mL. Kemudian, larutan ditambahkan NH3 1M sebanyak 2mL
3. Tabung reaksi 2 diisi AgNO3 1M sebanyak 2mL. Kemudian, ditambahkan NH3 1M
sebanyak 2mL dan formaldehida sebanyak 2mL.
4. Tabung reaksi 3 diisi formaldehida kira-kira 3cm dan ditambahkan pereaksi Fehling
sebanyak 5 tetes.
5. Tabung reaksi 4 diisi C6H12O6 sebanyak 2mL dan ditambahkan pereaksi Fehling
sebanyak 5 tetes.
6. Keempat tabung reaksi tersebut ditaruhkan di air yang telah dididihkan di dalam gelas
kimia 250mL.

V. Data Pengamatan
Glukosa + NH3 + AgNO3 = cermin perak
NH3 + AgNO3 + Formaldehida = cermin perak
C6H12O6 + Fehling = muncul endapan merah bata + larutan berwarna kuning jingga
Formaldehida + Fehling = merah bata

VI.

Pertanyaan

1. Apakah hasil reaksi antara:


a. Formaldehida dengan pereaksi Tollens
b. Formaldehida dengan pereaksi Fehling
Jb. a. Asam karboksilat
b. Asam formiat
2. Tuliskan persamaan reaksi antara:
a. Formaldehida dengan pereaksi Tollens
b. Formaldehida dengan pereaksi Fehling
Jb. a.

b.

VII. Kesimpulan
Larutan yang direaksikan dengan pereaksi Tollens akan menghasilkan cermin perak. Hal
ini dapat terjadi karena pereaksi Tollens mengandung Ag+ dalam ion kompleks
[Ag(NH3)2]+. Ion Ag+ dari ion kompleks [Ag(NH3)2]+ berperan sebagai oksidator. Ion Ag+
dalam suasana basa akan tereduksi menjadi logam perak (Ag) berupa padatan. Padatan
logam Ag (perak) inilah yang biasa disebut sebagai endapan cermin perak. Dalam
pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat
dianggap sebagai larutan CuO . Reaksi aldehida dengan pereaksi Fehling menghasilkan
endapan merah bata dari Cu2O.

VIII. Daftar Pustaka


https://roboguru.ruangguru.com
www.academia.edu
Priscilla Retnowati. 2009. Seribu Pena Kimia. Semarang: Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai