Oleh:
KELOMPOK 3
1. Tiara Jelita Putri (19036044)
2. Vika Trisna Dwi Putri (19036045)
3. Yolanda Wulandari (19036046)
4. Yoni Afrilia (19036047)
Dosen Pengampu :
Asisten Dosen :
1. Alfina Yuliana
2. Ferdi Hanfi Pratama, S.Si
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
PENENTUAN AKTIVITAS ENZIM LIPASE
A. TUJUAN
Mahasiswa dapat melakukan penentuan aktivitas enzim lipase.
B. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa dapat
1. Membuat reagen penentuan aktivitas enzim lipase.
2. Menggunakan peralatan penentuan aktivitas enzim lipase.
3. Melakukan percobaan.
4. Menganalisa dan mengambil kesimpulan hasil percobaan.
5. Mengkomunikasikan hasil percobaan.
D. DASAR TEORI
Trigliserida termasuk lipid. Trigliserida merupakan ester antara asam
lemak dan gliserol. Minyak dan lemak merupakan trigliserida. Minyak dapat
dihidrolisa secara kimiawi dan enzimatik. Secara kimiawi dapat digunakan enzim
lipase. Aktivitas enzim sangat ditentukan oleh beberapa faktor seperti suhu, pH.
Enzim akan bekerja maksimum pada suhu dan pH optimum. Hidrolisa lemak oleh
enzim lipase akan menghasilkan asam lemak dan gliserol. Enzim lipase
merupakan salah satu enzim yang sangat besar peranannya dalam pencernaan dan
juga salah satu penyebab rusaknya minyak. Aktivitas lipase ini dihitung
berdasaekan kemampuan enzim ini untuk menghidrolisa minyak menjadi asam
lemak dan gliserol yang setara dengan jumlah mmol KOH 0,5 N pada kondisi
reaksi tertentu (Tim Biokimia, 2021).
Enzim adalah golongan protein yang disintesis oleh sel hidup dan
mempunyai fungsi penting sebagai katalisator dalam setiap reaksi metabolism
yang terjadi pada organism hidup. Enzim juga merupakan biokatalisator yang
menunjang berbagai proses industry. Hali ini disebabkan enzim memiliki efisiensi
dan efektivitas yang tinggi. Reaksinya tidak menimbulkan produk samping serta
dapat digunakan berulang kali dengan teknik ambolisasi (Lehniger, 1995).
Lipase diklasifikasikan sebagai enzim hidrolase yang menghidrolisis
trigliserida menjadi asam lemak bebas, gliserida parsial (monogliserida),
digliserida dan gliserida. Aplikasi lipase untuk hidrolisis, interesterifikasi dan
esterifikasi telah menjadi objek penelitian, dengan perhatian utama pada aplikasi
minyak dan lemak. Lipase dapat digunakan dengan baik sebagai biokatalis dalam
proses biologis (Annisa,Y, 2006).
Untuk memproduksi enzim dalam jumlah besar dan mempunyai aktivitas
yang tinggi, perlu diperhatikan faktor-faktor seperti kondisi pertumbuhan, cara
isolasi, serta jenis substrat yang digunakan. Kondisi pertumbuhan yang
menunjang produksi enzim secara maksimal adalah pH, suhu inkubasi, waktu
inkubasi dan komposisi media pertumbuhan harus mengandung sumber energy,
sumber karbon, sumber nitrogen dan sumber mineral (Wangi, 1979).
Penggunaan enzim dalam bioteknologi modern semakin berkembang
secara cepat. Banyak industri – industri yang telah memanfaatkan kerja enzim,
meliputi industry pangan dan industry non pangan. Salah satu enzim yang
mempunyai peran penting dan tidak ada bandingkan dalam pertumbuhan
bioteknologi adalah enzim lipase. Enzim ini memiliki sifat khusus dapat
memecahkan ikatan ester pada lemak dan gliserol. Selain itu, lipase mempunyai
kemampuan mengkatalis reaksi organic baik dalam media berair maupun dalam
media non air (Sumarsih, 2004).
Enzim lipase sangat berperan dalam pemisahan asam lemak dan pelarutan
noda minyak pada alat industry agar minyak dapat dilarutkan dalam air. Beberapa
reaksi yang dikatalis oleh enzim lipase diantaranya adalah reaksi hidrolisis,
alkoholisis, esterifikasi dan interesterifikasi (Dosanjh dan Kaur, 2002).
E. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Erlenmeyer 100 mL 2 buah
17 Buret 50 mL lengkap 1 set
Tabung reaksi 12 buah
Rak tabung 1 buah
reaksi Water 1 set
batch Blender 1 set
Batang pengaduk 1 buah
Lumpang 1 set
Gelas kimia 50 mL 1 buah
Gelas piala 250 mL 1 buah
Pipet takar 10 mL 1 buah
Pipet tetes 1 buah
Penjepit tabung reaksi 1 buah
Botol semprot 1 buah
Gelas ukur 25 mL 1 buah
2. Bahan
Enzim pencernaan (tablet enzimplek) 10%
Minyak
Gum arab
Buffer fosfat pH 6,8
Larutan KOH 0,5 N
Indikator phenol ptalein
Aquades
F. PROSEDUR KERJA
1. Pembuatan emulsi minyak.
Sebanyak 25 mL minyak ditambahkan 25 mL gum arab, ditambahkan aquades
sebanyak 50 mL, kemudian diblender sampai diperoleh emulsi yang stabil
(kira-kira 15 menit).
2. Penentuan aktivitas enzim lipase terhadap waktu.
Sediakan 6 buah erlenmeyer (masing-masing diberi nomor 1 sampai 6)
dimasukkan 1 mL enzim lipase, ditambahkan 1 mL buffer pH 6,8. Masing-
masing erlenmeyer dimasukkan 10 mL emulsi minyak. Kemudian erlenmeyer
1 dipanaskan selama 15 menit sampai mendidih, erlenmeyer 2 sampai
erlenmeyer 6 diinkubasi selama masing-masing 5, 10, 15, 20, dan 25 menit
pada temperatur 370C. Setiap erlenmeyer ditambah 3 tetes indikator pp, titrasi
dengan KOH 0,5 N. Hitung aktivitas lipase pada masing-masing waktu
inkubasi. Buat grafik waktu vs aktivitas enzim.
G. HASIL PENGAMATAN
Pada praktikum ini, yaitu penentuan aktivitas enzim lipase bertujuan untuk
menentukan aktivitas enzim lipase yang terdapat pada minyak. Percobaan
pertama, yaitu membuat emulsi minyak dengan mencampurkan minyak, gum arab
dan aquades yang memiliki tujuan untuk membentuk lemak saat proses penentuan
enzim ini. Disini akan membuktikan bahwa enzim lipase mampu menghidrolisis
lemak menjadi asam lemak menjadi asam lemak. Dan penambahan gum
arabberfungsi sebagai emulgator supaya enzim dan minyak dapat menyatu. Gum
arab akan membentu larutan yang tidak begitu kental dan tidak membentuk gel
pada kesekatan. Gum arab memiliki gugus hidrofil yang akan mengikat enzim
lipase
Pada praktikum ini yang memiliki peran sebagai substrat enzim lipase
yaitu trigliserida (lipid)/minyak. Enzim lipase ini dapat menghidrolisis trigliserida
menjadi lemak bebas. Enzim ini dapat larut dalam air karena bersifat polar dan
dapat menghidrolisis substrat yang tidak larut menjadi produk yang lebih besar.
Reaksi hidrolisis trigliserida oleh enzim lipase dapat dibuatkan berdasarkan reaksi
sebagai berikut :
Selanjutnya, pada rabung 2,3,4,5dan 6 dilakukan inkubasi dengan waktu
masing masing selama 5,10,15,20 dan 25 menit pada suhu inkubasi 37’c.
pengunaan suhu ini dikarenakan sumber utama enzim adalah pancreas yang ada
dalam tubuh sehingga untuk menghasilkan kerja enzim yang optimum maka
keadaan lingkungan disesuaikan dengan system pada suhu yang optimum yaitu
37’c.
Waktu hasil akhir pada saat percobaan, didapatkan hasil berbeda untuk
masing masingtabung Erlenmeyer. Tabung 1 dengan 0,3 ml(A) dan 0, 4 (B),
tabung 2 0,5 ml (A) dan 0,5(B), tabung 3 0,7 ml (A) dan 0,6 ml (B), tabung 4
0,7 ml (A) dan 0,7 ml (B), tabung 5 0,8 ml (A) dan 0,8 ml (B) serta tabung 6
1.1ml (A) dan 0,9 ml (B). Volume titrasi KOH yang diperoleh semakin meningkat
seiring dengan waktu inkubasi, semakin lama maka enzim akan semakin
terdenaturasi dan berkembang biak saat diinkubasi. Hal ini menandakan enzim
lipase bereaksi dengan baik. Namun, pada tabung 3B dan 6B volume KOH
menurun. Hal ini mungkin terjadi karena kurang telitinya praktikan dalam
melakukan titrasi.
J. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Penentuan aktivitas enzim lipase didasarkan pada kemampuan enzim yang sesuai
dengan substratnya.
2. Aktivitas enzim lipase akan menurun jika enzim terdenaturasi.
3. Faktor - faktor yang mempengaruhi kerja enzim, yaitu: inhibitor, suhu, ph,
konsentrasi enzim dan konsentrasi substrat.
K. JAWABAN PERTANYAAN
1. Pada percobaan ini mana yang merupakan substrat enzim lipase?Jelaskan
jawaban anda! Berapakah konsentrasi substrat yang saudara gunakan?
Jawaban :
Substrat dar enzim lipase adalah minyak. Karena percobaan ini diuju aktivitas
enzim lipase. Dimana enzim lipase akan menghidrolisis minyak menjadi asam
lemak dan gliserol.
Untuk melihat perubahan warna pada saat titrasi dan untuk menentukan titik akhir
tirasi yang ditandai dengan munculnya warna pink lunak.
Annisa, Y. 2006. Studi Penentuan Aktivitas Enzim Lipase dari Bakteri Proteus
Vulgaris Galur Lokal PP-1 dengan Metode Spektrometri UV-VIS
dan Metode Titrimetri. Bandar Lampung : KIMIA, FMIPA, UNILA
Dosanjh, M.S. dan Kaur. 2002. Lipase fromBacillus SP. Journal Biochemistry
Vol.16
Lehniger, A.L. 1995. Dasar – Dasar Biokimia 1. Jakarta : Erlangga
Sumarsih,S. 2002. Uji Aktivitas Lipolitik Beberapa Bakteri Hasil Isolasi dari
Pelabuhan Tanjung Perak dan Produksi Lipase dari Strain Terpilih.
Surabaya : JIPT Unair
Tim Biokimia. 2021. Penuntun Pratikum Biokimia Dasar. Padang : UNP