PENDAHULUAN
Inti (kernel) adalah salah satu penentu kualitas untuk menghasilkan minyak
inti sawit yang berkualitas, maka digunakan alat atau mesin pemecah biji.
Proses pengolahan biji kelapa sawit pada awalnya terjadi pada mesin ripple
mill yang berfungsi untuk memecah biji menjadi gabungan dari dua
1
komponen yaitu cangkang dan inti. Ripple mill merupakan salah satu faktor
utama dalam proses pengolahan biji, jika proses pemecahan pada ripple mill
tidak sempurna maka hasil produksi inti di PKS akan menurun dan dapat
mengakibatkan kerugian pada pabrik kelapa sawit.
Ripple mill tersusun dari beberapa komponen seperti rotor as, rotor bar,
piringan, spacer ring, ripple plate,bantalan, ripple side, motor listrik dan
komponen-komponen lainnya yang terinstalasi sedemikian rupa. Prinsip kerja
ripple mill sebenarnya cukup sederhana dengan cara menekan biji dengan
rotor pada ripple plate, dalam proses penekanan menyebabkan biji pecah.
Ripple mill dilengkapi dengan alat penangkap logam agar terhindar dari
pemecahan biji yang tidak sempurna.
Dalam pengolahan biji kelapa sawit, ripple mill memiliki peran yang sangat
tinggi. Maka, bila terjadi gangguan atau kerusakan pada ripple mill maka
akan terjadi stagnasi pada pengolahan biji. Jika terjadi stagnasi maka akan
menyebabkan kerugian pada stasiun pengolahan biji pada perusahaan.
Sehimgga harus dilakukan maintenance yang teratur pada alat pemecah biji
tersebut.
2
Pada pabrik kelapa sawit PT. Socfindo Lae Butar Aceh Sngkil, ditemukan
permasalahan pada rotor bar mesin ripple mill dengan kapasitas 6 ton/jam
dimana ripple mill yang digunakan mengalami kegagalan atau kerusakan
pada rotor bar. Kegagalan atau kerusakan yang terjadi pada ripple mill yaitu
terjadinya patah dan melengkungnya pada rotor bar. Dengan menggunakan
diagram fishbone penulis berasumsi kegagalan atau kerusakan yang terjadi
pada rotor bar tersebut disebabkan oleh kesalahan yang mungkin terjadi,
seperti komposisi material bahan, lifetime, kecepatan putaran dan kegagalan
pada program maintenance.
Kerusakan material
pada rotor bar
Oleh karna itu pada saat melakukan penelitian, di PKS PT. Socfindo Kebun
Lae Butar, Aceh Singkil penulis tertarik melaukan analisa kegagalan rotor bar
mesin ripple milldengan metode pengujian bending. Dibawah ini adalah rotor
bar yang sudah tidak sesuai dengan standart nya , yaitu melengkung di satu
sisi rotor bar.
3
1.2 Urgensi Penelitian
Maintenance adalah suatu kegiatan untuk merawat atau memelihara mesin
dan peralatan dalam kondisi yang terbaik agar dapat digunakan untuk
melakukan produksi sesuai dengan perencanaan. Dengan kata lain,
maintenance adalah kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan
(retaining) dan mengembalikan (restoring) mesin ataupun peralatan kerja ke
kondisi yang terbaik sehingga dapat melakukan produksi dengan optimal.
Dengan berkurangnya tingkat kerusakan mesin dan peralatan kerja, kualitas,
produktivitas dan efisiensi produksi akan meningkat dan menghasilkan
profitabilitas yang tinggi bagi perusahaan (Dickson, 2015). Permasalahan
yang terjadi pada rotor bar ripple mill hq 705 milik PT. socfindo adalah
kegagalan dan kerusakan pada rotor bar yang melengkung.
4
1.4 Target Temuan
Adapun yang menjadi target temuan dalam penelitian ini adalah mengetahui
penyebab kegagalan yang terjadi pada rotor bar dengan menganalisa
kegagalan tersebut sesuai hasil data yang diperoleh, serta mengetahui batas
maksimal kekuatan bending dari rotor bar mesin ripple mill peltec hq 705
kapasitas 6 ton/jam.