ROLLER MILL
Di PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, untuk penggilingan umpan kiln ini
menggunakan raw mill grinding type Vertical Roller Mill :
Vertical Roller Mill , LM 59.42 ini dengan diameter grinding efective 5,9 meter
dan memiliki 4 buah roller yang bekerja secara otomatis untuk menghaluskan material
yang dikontrol kehalusan produk sesuai yang diharapkan dengan pengaturan clasifier.
Secara umum untuk proses penggilingan sudah dibahas pada sesi yang lain, sedangkan
untuk materi kali ini akan difokuskan pada perawatan rutin saat beroperasi sekaligus
menjaga utilisasi peralatan itu sendiri.
Perawatan yang harus dilakukan untuk peralatan penggilingan umpan ini adalah :
1. Triple Gate
Sesuai dengan namanya maka bagian ini terdiri dari tiga buah gate yang bekerja
bergantian dalam membawa material masuk kedalam roller mill. Fungsi utama dari triple
gate ini adalah untuk membawa material tanpa ada udara luar yang ikut masuk kedalam
roller mill. Udara luar diharapkan seminimal mungkin yang terbawa kedalam mill karena
Triple gate ini bekerja bergantian waktu open dan close masing-masing gate,
sehingga dengan kombinasi tersebut bisa mengurangi masuknya udara. Dan gerakan
buka-tutup dikontrol oleh system hydraulic power pack secara otomatis. Masing-masing
gate ditumpu oleh dua buah bearing kiri dan kanan dan digerakkan oleh actuator
hydraulic pada shaft disamping. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatannya
diantaranya adalah :
1. Hydraulic power pack dijaga agar pressure yang dibutuhkan untuk menggerakkan
piston actuator terpenuhi, mulai dari kondisi pompa, kebocoran pada line oil
maupun kondisi actuator itu sendiri.
2. Grinding Area
Grinding area adalah tempat dimana material akan diproses untuk dihaluskan,
yang mana fenomena ini didasari dari proses yang sederhana dimana ada material ukuran
besar yang dipaksa untuk melewati permukaan yang sempit dengan tekanan tertentu
sehingga terjadi himpitan terhadap material tersebut yang mengakibatkan terjadi
perubahan ukuran material (pecah / hancur).
Berangkat dari cara kerja antara grinding table dan roller dalam melakukan
penghalusan material maka peralatan ini sangat berperan sekali terhadap keberhasilan
terhadap target yang diharapkan, diantaranya : kapasitas, kehalusan, kelancaran /
kontinyuitas dan kestabilan.
Grinding area sangat menentukan maka luas area contact untuk grinding harus
dijaga termasuk bad depth material (ketebalan material) sahingga efek proses
penghalusan akan terjaga secara optimal. Jika faktor tersebut terjadi perubahan yang
signifikan maka akan langsung berpengaruh terhadap proses penggilingan. Maka secara
garis besar ketebalan grinding table (grinding ring segment) dan ketebalan permukaan
roller, keausan maksimal yang bisa ditoleransi adalah 60 % s/d 75 %. Angka tersebut
Materi Training Tenaga PKWT - 2008 21
bukan akan mati tetapi untuk acuan dan problem solving dalam pengoperasian, karena
banyak faktor yang juga ikut mempengaruhi. Jika keausan sudah terjadi seperti itu maka
harus segera dilakukan penggantian atau re-kondisi untuk menjaga agar proses grinding
bisa berjalan sesuai design yang telah ditetapkan.
Juga perlu diperhatikan dan dilakukan pengechekan rutin adalah gap (jarak)
antara permukaan grinding table dengan roller. Dari manufaktur sudah menentukan
berapa gap yang optimal dan aman untuk beroperasi, dan ini harus dilakukan karena jika
tidak maka operasi tidak bisa maksimal. Jika dilakukan setting gap terlalu lebar maka
efek grinding tidak maksimal dan menyebabkan power motor terlalu tinggi karena
banyaknya material yang tinggal diatas grinding table. Sebaliknya jika di setting terlalu
kecil akan sangat rawan terhadap benturan langsung antara grinding tale dan roller, hal
ini bisa berakibat fatal yaitu pecahnya tire ataupun grinding table.
3. Roller
Seperti yang telah dibahas sebelumnya untuk keausan permukaan roller yang
perlu diperhatikan dalam mempertahankan efek grinding, selain itu juga kondisi unit
roller itu sendiri. Seperti dalam gambar ilustrasi, bahwa di Vertical Roller Mill LM59.42
mempunyai 4 (empat) buah roller yang bekerja bersama dalam sistem grinding material.
Dari setiap roller itu sendiri mempunyai komponen yang ikut berperan dalam proses
bekerjanya Roller Mill unit ini, sehingga perlu juga diperhatikan dan pemeliharaan agar
kerja roller tidak terganggu. Adapun komponen yang tersusun dalam masing-masing unit
roller ini adalah :
Kerusakan yang bisanya terjadi selain keausan roller tire adalah kebocoran oil
karena kerusakan axle seal yang mana akan berpengaruh terhadap kinerja bearing roller.
Jika axle seal bocor maka circulating oil pelumas yang bekerja untuk melumasi bearing
akan berkurang atau tidak maksimal yang berakibat berkurangnya oil dalam oil tank yang
mana harus dilakukan penambahan terus menerus. Sebagai ilustrasi, jika kebocoran axle
seal sudah parah maka setiap 1 shift operasi untuk satu roller memerlukan penambahan
Antara roller dan spring absorber dihubungkan oleh rocker arm sebagai tempat
duduknya roller unit, spring rod dan clamping connection. Diujung bagian bawah spring
absorber terdapat bearing yang berfungsi sebagai engsel dan mengakomodasi gerakan
absorber, demikian juga di ujung atas akan disambung oleh clamping connection dengan
spring rod dengan bearing sebagai engsel-nya. Perlu diperhatikan untuk pelumasan
bearing ini, jika terjadi kegagalan lubrikasi maka bisa berakibat terbatasnya gerakan
absorber dan bisa mengakibatkan putusnya batang spring absorber.
Bagian ini merupakan pengarah aliran udara panas yang diperoleh dari preheater
dimasukkan kedalam roller mill melalui sisi bawah kiri-kanan grinding ring area. Udara
panas ini diperlukan untuk pengeringan material yang digiling dalam mill, juga untuk
mengangkat material produk yang halus. Louvre ring mengarahkan udara keruangan mill
secara radial (melingkar) sedangkan armour ring mengarahkan udara agar menuju
ketengah dari mill. Dengan putaran grinding ring tersebut otomatis membuat material
yang lebih kasar akan mudah terlempar keluar, sehingga masuk kedalam lubang louvre
ring sehingga terjadi penumpukan di canal ring (dibawah grinding ring). Tumpukan
material tersebut perlu di pindahkan agar tidak menumpuk terus menerus, untuk itu
diperlukan scraper reject untuk membersihkannya. Material reject ini akan disirkulasi
ulang dengan belr conveyor dan bucket elevator untuk dimasukkan kedalam roller mill
kembali bersama fresh feed dari pile.
6. Clasifier
Bagian utama dari proses grinding pada vertical roller mill yang lain adalah
clasifier. Fungsi utama dari alat ini adalah memisahkan (sesuai dengan namanya) antara
material yang halus dan kasar. Clasifier ini dioperasikan dengan kecepatan putar yang
bisa disesuaikan dengan kebutuhan (yang sudah ditentukan). Semakin cepat putaran
operasi clasifier maka akan semakin halus produk yang dihasilkan dan otomatis
pemakaian power akan lebih tinggi, dan begitu juga sebaliknya.
Komponen yang tersusun dalam clasifier uang perlu mendapatkan perhatian adalah :
Untuk memutar grinding ring segment (table liner) pada saat beroperasi
digunakan gear box yang cukup besar dengan putaran out put sekitar 24 RPM. Dengan
kondisi yang sering terjadi impact karena proses grinding maka diperlukan design khusus
untuk gear box ini sehingga tahan terhadap kondisi yang ada. Gear box yang
dipergunakan adalah produk dari FLENDER dengan Type KMP 750, yang di design
dengan system planetary.
Gear box reducer ini merupakan salah satu gear box yang besar di pabrik Tuban
ini, sehingga jika terjadi kesalahan dalam pemeliharaan dan pengoperasiannya akan
berakibat fatal. Gear box KMP 750 ini di design dengan power sekitar 4500 Kw dan
Untuk menghindari terjadinya beban akibat impact yang berlebihan, shaft stage
kedua ini untuk mentransfer gaya pada sumbu segaris pada gear planetary dipasang gear
coupling. Juga untuk menumpu shock load yang begitu besar diatas grinding ring
segment tersebut, maka dipasang trust slide bearing yang terdiri dari 14 segment. Trust
slide bearing ini didukung oleh hydraulic high pressure yang terpasang pada masing-
masing segment tersebut. Selain itu juga dilengkapi dengan reducer lube system untuk
menjaga pelumasan pada semua gigi dan bearing didalm gear box. Reducer lube system
ini juga dilengkapi dengan safety device untuk flow switch maupun temperatur switch,
Pada penggilingan material di atas grinding table, roller di design untuk menekan
material tersebut melalui actuator spring absorber yang terpasang pada masing-masing
roller. Untuk menimbulkan gaya tekan pada roller ini, actuator spring absorber di kontrol
oleh hydraulic spring system (HSS) unit, yang dipasangkan juga bladder accumulator
untuk meredam shock load yang terjadi saat operasi.. HSS unit ini juga merupakan alat
bantu pada saat service roller dimana pada saat swing out (menarik roller keluar) dan
swing in (mengembalikan roller ke posisi semula) roller dengan actuator khusus untuk
maintenance. Seperti unit system lainnya, pada HSS ini terdiri dari pompa (gear pump),
filter oil, solenoid control, safety device, dan juga display. Diagram hydraulic power pack
dapat dilihat pada lembar berikut.