Anda di halaman 1dari 26

Laporan Evaluasi

SAIL mekanik
Purwakarta

Abdi Rizki Pratama | 122019009 | Institut Teknologi Nasional Bandung


• Nama : Abdi Rizki Pratama
• NRP : 122019009
• TTL : Batam,03/03/1998
• Alamat : jl. Tanjakan, Jatihandap no 48, mandalajati, Kota Bandung 40195
• Agama : Islam
• Anak ke : 1 dari 4 bersaudara
• Hobi : Panjat tebing
• Pendidikan : S1 Teknik Mesin di Institut Teknologi Nasional Bandung
• Pengalaman: Pernah bekerja di Toyota Auto Body Grup (2016-2019), Pelatihan
SAR Nasional Jawa barat (2021)
Apa saja sih yang di pelajari selama
magang?
Mapping point critical pada mesin.
• Melalui desain pada manual book
Menganalisa kerusakan.
• Penting menganalisa kerusakan sebelum bahkan setelah kejadian,
gunanya agar kerusakan tidak terjadi lagi atau mungkin bias di
minimalisirkan.
• Analisa bisa dilakukan dengan 2 cara:
• 1. pada desain mesin
• 2. langsung pada mesin
Menganalisa lifetime sparepart
• Pada bagian ini sparepart di analisa terkait umur penggunaan nya,
sehingga sebelum terjadi nya kerusakan sparepart bisa segera
diganti. Fungsinya untuk menghindari kerusakan meluas pada
komponen mesin.
• Analisa ini nantinya bisa di jadikan landasan preventive
maintenance pada mesin.
Contoh Analisa sparepart
• Pada kasus ini saya ambil contoh bearing, karna sering sekali mengalami kerusakan.
• Diketahui bearing yang di gunakan (TIMKEN-2311)
• Dengan katalog berikut.

Basic dynamic load rating (C) - 113 kN

Basic static load rating (C0) - 310 kN

(Grease) Lubrication Speed - 1300 r/min

(Oil) Lubrication Speed - 2000 r/min


Hubungan beban dan umur bearing
• Basic static load rating (Co) adalah beban yang dapat ditahan bearing tanpa ter
deformasi
• Basic dynamic load rating (C) adalah beban yang dapat di berikan sampa kepada
umur bearing nya
• Rumus nya adalah:
• =
• Dimana :
• L: Umur Bearing
• P: Beban Bearing
• K : 3 untuk (ball bearing), 3,33 untuk (roller bearing)
Contoh kasus:
• Bearing Timken E-2311 bekerja dengan kecepatan 1200 Rpm, dengan beban Aksial 1,2-
1,5 kN
• Berapakah rating umur (L10) Bearing?
• Diketahui:
• P1 : 113 kN (basic dynamic load)
• P2 : 1,5 kN ( design load standart)
• L1 : putaran (L10 pada beban C)
• K : 3,33 (roller bearing)
• L2=L1 
• Maka pada beban 1,5kN akan mencapaiputaran
Berapa Lifetime bearing tersebut ?
• umur desain bearing (rotation)
• umur desain bearing (jam)
• Rpm= putaran poros

• = 2620 jam
• Maka jam adalah jam yang aman untuk bearing beroprasi pada kecepatan 1200 rpm dan beban
1,5kN
• 2620 jam = 109 hari =3,6 bulan
Project improvement yang dilakukan.
Mengurangi
downtime mesin
extruder.

Abdi Rizki Pratama | 122019009 | Institut Teknologi Nasional Bandung


Apa itu mesin extruder?
Mesin extruder
adalah..
Mesin untuk mencetak pelet dengan cara
didorong melalui lubang atau celah, Screw
pada mesin extruder ini yang membuat
material yang sudah di giling di dorong ke
dies atau cetakan agar menjadi pellet dengan
ukuran yang di inginkan
Gambaran Umum Proyek
• Mesin extruder adalah mesin yang terdiri dari Hopper, Barrel/screw dan Dies
(Moulding). Adapun Screw Extruder berfungsi untuk mencampur dan mendorong biji
plastik menuju nozzle, sehingga masuk kepada dies yang berbentuk cetakan bulat bulat
dan di potong oleh pisau yang di gerakan oleh motor di depan dies.
• Dari gambaran diatas bagian yg bergerak dan bergesekan pada mesin adalah yang
paling ber resiko mengalami kerusakan
• Berdasarkan deskripsi di atas sehingga ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu:
• 1. Bedah desain mesin extruder.
• 2. Analisa kemungkinan akan terjadi kerusakan.
• 3. Lifetime sparepart
• 4. Pembuatan jadwal preventive berdasarkan lifetime sparepart.
Riset
• Poin riset pertama
• Melakukan pengecekan pada mesin melalui desain manual book, dengan
memperhatikan point point critis pada mesin.
• Poin riset kedua
• Melakukan pengcekan langsung pada mesin di saat mesin sedang perbaikan, dan
menganalisa kerusakan.
• Poin riset ketiga
• Mendata kerusakan dan sparepart yg di butuhkan, lalu menganalisa lifetime sparepart
nya. Agar data ini menjadi bahan untuk membuat program maintenance, dan bias
mengurangi downtime mesin extuder
Riset ke-1
• Melakukan pengecekan pada mesin melalui desain manual book, dengan
memperhatikan point point critis pada mesin.
Riset ke-2
Melakukan pengecekan langsung pada mesin di saat mesin sedang perbaikan, dan menganalisa kerusakan.
Riset ke -3
Mendata kerusakan dan sparepart yg di butuhkan, lalu menganalisa lifetime sparepart nya. Agar data ini menjadi bahan untuk
membuat program maintenance, dan bisa mengurangi downtime mesin extuder

Sparepart lifetime
Bearing 2620 jam
Gear reducer 9210 jam
Barrel screw Per 31000 ton
Barrel shaft Per 31000 ton
Prosedur

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4:

• Melakukan • Analisa • Mendata titik • Menganalisa


riset terhadap kerusakan dan kritis mesin umur sparepart
mesin Exruder titik kritis dan sparepart untuk
mesin preventive
mantenance
Hasil project
• Mengetahui beberapa titik kritis pada mesin extruder
• Mengetahui sparepart dan lifetimenya.
• Dari data tersebut kita bisa menyusun preventive maintenance agar sparepart bias di
ganti sebelum mengalami kerusakan, sehingga tidak terjadi kerusakan yang meluas
Data hasil project
• Sparepart dan lifetime nya
Data hasil project
• Program preventive maintenance (jika mesin produksi selama 16 jam/hari)
• Merah : pergantian
• Kuning : pengecekan

Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
bearing                                    

gear                                    
reducer

Barrel                                    
shaft

Barrel                                    
screw
Kesimpulan
• Penting nya sebuah analisa dan perawatan komponen mesin yang bergerak, dan tidak
bergerak contohnya baut dll, agar ketika ada komponen yang rusak bisa segera
diketahui dan diperbaiki, agar tidak terjadi kerusakan yang meluas.
• Dan pentingnya menyusun perawatan mesin tersebut berdasaarkan analisa dan data,
agar bisa menjadi acuan atau SOP(standart operational prosedur) pada saat perbaikan
• Semoga data yang saya dapat bisa berguna untuk perusahaan dan untuk pembelajaran
bagi saya.
Terima kasih!
• Kepada Mentor dilapangan yang membantu saya dalam proses pembelajaran saya
selama magang
• Kepada rekan dan teman di perusahaan yang sangat senang di ajak berdiskusi
• kepada PT. Suri Tani Pemuka dan semua yang terlibat yang sudah mau menerima saya
dengan baik, saya harap kita bisa betemu lagi dalam keadaan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai