Dalam pembuatan radiator yang dilakukan PT. Anugerah Aneka Industri biasa memakan
waktu kurang lebih satu bulan ada beberapa tahapan diantaranya dimulai dari perencanaan, desain
produk, pemilihan material, proses pembuatan produk, pengecekan, quality control, assembling
hingga menjadi satu unit radiator namun hal tersebut masih belum bisa dikatakan bahwa produk
Melainkan harus melalui beberapa tahapan pengujian lagi dan jika hasil pengujian sudah
dinyatakan “OK” barulah produk tersebut masuk ke tahap packing dan selanjutnya siap untuk
disimpan digudang barang ataupun dikirim ke para konsumen yang bekerjasama dengan
perusahaan. Dan dalam proses pembuatannya terkadang operator mengalami beberapa kendala
diantaranya: komponen tidak bisa dirakit, tube yang bocor akibat solder yang kurang rapi,
peralatan kerja yang digunakan kurang memadai. Disini penulis menerangkan setiap proses dalam
desain dimulai dengan pembuatan core,tanki atas, tanki bawah, side plate kiri dan kanan
kemudian mengikuti aksesoris lainnya seperti fan shroud fan guard dan core guard dengan
27
28
mengikutin kondisi radiator dan sasis yang berada pada Engine, data itu dapat kita ketahui
dengan cara melakukan pengukuran langsung kelokasi, karna sering sekali ditemukan
meski nama dan series engine sama namun bentuk radiator dan sasis berbeda.
Setelah kita mendapat dimensi sebagai acuan pembuatan radiator Cummins KTA
19 G3 tersebut barulah kita buat desain menggunakan software Autodesk Autocad dengan
acuan yang sudah didapatkan tadi. Mulai dari pembuatan desain core mengikuti tanki
sideplate dan aksesoris tambahan lainnya, setelah kita membuat gambar komponen yang
diperlukan barulah kita membuat gambar bentangan setiap komponen untuk selanjutnya di
serahkan kepada operator mesin cnc punch sebagai bahan awal pembuatan radiator,
Mesin CNC Turet Punch adalah pengembangan dari mesin punch manual seperti
piercing pada mesin press yang menggunakan punch dan dies yang mahal harganya yang
fungsinya hanya untuk tebal serta jarak tertentu. Ataupun Sun Rise untuk pembuatan
lubang (proses piercing) satu per satu serta sebelumnya dilakukan dilakukan penandaan.
Dengan adanya mesin ini, maka proses piercing dapat dilakukan secara otomatis dengan
program CNC sehingga posisi lubang piercing dapat presisi dengan tingkat ketelitian
sampai 0.1 mm. Dengan demikian posisi lubang yang akan dibuat akan pas dalam proses
assembling.
Tahap selanjutnya adalah proses pengerjaan komponen ke mesin. Dalam hal ini
penulis menggunakan Mesin CNC Turret Punch Tailift HPS 2500. Mesin ini bekerja
berdasarkan gambar bentangan yang dibuat oleh drafter dan dibantu seorang operator
mesin untuk memasang dan mensimulasikan posisi alat iris menggunakan software yang
3. Proses Pemotongan
Mesin shearing amada ini adalah mesin shearing semi otomatis yang memiliki
tekanan hidrolik sampai dengan 50 ton. Mudahnya pemakaian mesin ini adalah salah satu
alasan perusahaan mengandalkannya untuk proses pemotongan, mesin ini hanya mampu
memotong bahan dengan tebal maksimal 6.0 mm dan panjang plat hingga 2400 mm.
Setelah melalui proses penitikan dan pelubangan dengan menggunakan mesin CNC
menggunakan mesin Shearing. Dengan panduan dari hasil penitikan titik pemotongan tadi
operator mesin shearing ini melakukan tugasnya untuk membuang bagian yang tidak di
perlukan pada komponen, proses ini dilakukan dengan cara memasukkan bahan kecelah
Dalam hal ini penulis memberikan contoh pembuatan Inlet Tank KTA 19 G3
Gambar 4.4 Simulasi Hasil kerja CNC Turret Punch dan Mesin Shearing Amada
(Sumber : PT. Anugerah Aneka Industri)
4. Penekukan
Proses selanjutnya adalah penekukan plat yang sudah diberi tanda berupa titik titik
operator yang sangat tinggi agar ukuran dan bentuk komponen dapat sesuai dengan yang
diharapkan. Untuk melakukan penetukan operator cukup memasukkan bahan yang sudah
di shearing kecelah diantara mata pisau bending dan menekan tuas dengan perlahan lalu
a. Untuk penekukan pada komponen tanki dimulai dengan menekuk sisi bagian
penopang. jika melakukan penekukan pada bagian ini di akhir operator akan kesulitan
karna sisi muka depan dan belakang tanki akan menqabrak mata pisau bendingnya
32
b. Peroses selanjutnya adalah menekuk di titik sumbu sebanyak 45 derajat, ini bertujuan
untuk memudahkan operator dalam melakukan penekukan pada kedua sisi muka depan
dan belakang tanki, karna jika tidak ditekuk sumbunya terlebih dahulu biasanya pada
saat penekukan salah satu muka depan/belakang sisi lainnya akan membentur mata
c. Setelah didapat bentuk seperti gambar diatas, barulah operator dapat menekuk kedua
sisi muka tersebut dengan tidak adanya salah satu sisi yang membentur mata pisau
d. Terakhir Barulah operator menekuk kearah berlawanan garis bending bantuan tadi agar
sisi atas tanki menjadi rata sesuai dengan yang di butuhkan untuk menjadi komponen
tanki.
5. Pengelasan
Setelah selesai di proses penekukan tadi selanjutnya komponen akan masuk ke line
pengelasan, disini operator las akan memasang komponen seperti pipa, end cap, Filler neck,
Acuan untuk memasang komponen itu semua sudah didapat berupa lubang lubang join
hasil dari CNC punch dan tidak lagi memerlukan JIG sebagai alat bantunya:
a. Proses pertama adalah pemasangan reinforce, reinforce berfungsi untuk membantu end
cap menahan bentuk dari tanki agar tidak cekung atau cembung, reinforce ini terbuat
dari besi siku 30x30 yang beredar banyak di pasaran. Pengelasan dilakukan di satu
b. Setelah pemasangan reinforce selesai adalah memasang end cap, komponen ini sangat
penting karna selain menjaga bentuk dari tanki dia juga berfungsi sebagai penutup agar
tidak adanya kebocoran pada tanki, dalam proses pengelasan ini operator harus
mengelas seluruh bagian endcap yang bersinggungan dengan tanki baik luar maupun
dalam, karna jika hanya satu sisi saja sering kali pada saat leak test terdapat kebocoran
pada tanki.
36
]’
Gambar 4.12 simulasi proses penempatan dan pengelasan sisi luar endcap
(Sumber : PT. Anugerah Aneka Industri)
c. Masuk proses ketiga adalah pemasangan pipa, pipa pada tanki berfungsi untuk menjadi
tempat sirkulasi air dari genset ke radiator dan sebaliknya, pipa ini memiliki diameter
yang berbeda beda di setiap radiator, teknik pengelasan pipa ada dua cara, jika panjang
pipa melebihi 500mm pengelasannya harus di kedua sisi luar dan dalam, tapi jika
dibawah 500mm cukup dilakukan pengelasan dibagian luar saja, teori ini adalah standar
perakitan komponen pipa dari PT. Anugerah Aneka Industri. Karena Radiator KTA 19
G3 ini memiliki panjang pipa dibawah 500mm tadi maka pengelasan hanya dilakukan
di sisi luar saja. Pipa yang ada pada tanki KTA 19 G3 ini ada tiga, yaitu 2 pipa masuk
air dari genset dan 1 Connection pipe. Connection pipe adalah komponen yang
membantu membagi uap panas dari inlet tank ke bottom tank untuk mengurangi
d. Proses keempat adalah pemasangan shock, Shock pada radiator adalah aksesoris
tambahan untuk memasang sensor suhu air didalam tanki dan water level. Pengelasan
38
pada shock ini cukup sederhana karna hanya melakukan pengelasan pada bagian luar
tanki saja.
e. Terakhir adalah pemasangan Filler Neck. Filler neck terbuat dari bahan brass dengan
ketebalan bahan 0.8 mm filler neck berfungsi untuk pengisian air atau coolant pada
radiator dan untuk tutup radiator serta mengatur dan menaikan tekanan dalam sistem
pendingin mesin genset akibat naiknya temperature air dalam sistem pendingin mesin.
Pengelasan untuk Filler Neck ke tanki menggunakan las timah agar bahan kuningan
bisa menempel pada tanki yang berbahan besi dengan baik.
39
Penulis mengambil contoh proses inlet tank karna komponen inilah yang paling lengkap
masuk kesetiap line produksi, untuk komponen outlet tank side plate dan aksesorisnya mungkin
hanya perlu mengikuti tata cara kerja pembuatan inlet tank ini.
Setelah semua komponen beres barulah staff meminta operator di area core builder untuk
memulai memproduksi core untuk KTA 19 G3 ini, karna jika dibuat secara bersamaan dan core
assy jadi lebih dulu maka resiko core itu rusak/cacat sangat besar, perusahaan tidak mau
mengambil resiko tersebut karna core inilah yang nilai produksinya lebih mahal di banding
Perakitan core assy dilakukan di area core builder yang dilakukan di atas meja rakit core
yang terdiri dari pemasangan tube dan fin, tube dan fin disusun secara berurutan sampai
sesuai ukuran yang ditetapkan. Ukuran tersebut adalah tinggi, lebar dan tebal pada core
radiator yang dapat disesuaikan dengan standar PT. Anugerah Aneka Industri (AAI).
40
2 30
3 45 49
4 60 65
5 75 81
6 90 97
7 105 113
8 120 129
Pada proses pemasangan end plate pada core assy, core assy diletakkan dimeja alat dengan
menjepit core assy agar core tidak bergeser posisi pada saat pemasangan end plate, dengan
cekungan lubang piercing menghadap kearah tube dan bibir end plate menghadap kearah
luar dengan cara memasukkan tube ke lubang piercing end plate dengan menggunakan alat
bantu seperti palu plastik dengan cara mengetukan palu perlahan-lahan dari sisi kiri dan
kanan end plate hingga seluruh tube masuk ke lubang piercing end plate tube merata.
42
Setelah proses pemasangan end plate, core assy dibersihkan dahulu. Pada proses ini seluruh
permukaan core assy disiram dengan cairan flux hingga merata. Kemudian core assy di
masukkan ke dalam mesin oven dengan suhu yang sudah diatur dengan standar PT.
43
Anugerah Aneka Indstri (AAI), timah yang melakat pada tube meleleh dan yang tersisa
hanya timah pada rongga-rongga sambungan (joining). Dalam proses tersebut selain untuk
melelehkan timah pada tube juga berfungsi sebagai soldering dari bagian-bagian radiator
core.
4.2 Kendala yang menghambat proses produksi radiator KTA 19 G3 500 KVa
Berdasarkan pengamatan proses pembuatan radiator, berikut kendala yang ada di setiap
2. Proses Penitikan
Kendala yang pertama pada saat proses penitikan dan pelubangan di mesin CNC
turret punch adalah menggunakan plat yang bergelombang, itu bisa menyebabkan
tersangkutnya plat di mata pisau. Kedua sobeknya benda kerja dikarnakan tumpulnya mata
pisau dan terlalu rapatnya lubang lubang yang dibuat bisa membuat bahan menjadi lentur.
Contoh gambar komponen yang sering bermasalah jika masuk kedalam proses mesin CNC
Turret:
45
3. Proses Pemotongan
Biasanya dalam proses ini sering terjadi penyimpangan pada komponen karna minimnya
pencahayaan pada mesin shearing sehingga menyulitkan operator dalam menentukan titik
pemotongan yang didapat dari hasil proses CNC Turret, selain itu kurangnya perawatan
pada mata pisau yang mengakibatkan hasil pemotongan plat tidak sesuai standar dan tidak
4. Proses Bending
Dalam proses ini sering kali para operator mesin mengalami kesulitan karna sangat
lurusnya garis bending yang membuat komponen menjadi tidak siku karna benda kerja
yang geser. Kurang perawatan mesin bending yang sangat kurang ini menyebabkan
beberapa fungsi dari mesin ini tidak berjalan dengan baik seperti terlalu sensitifnya tuas
untuk menaik turunkan mata pisau membuat gerakan pisau menjadi tidak halus, kurangnya
perawatan mata pisau yang sering digunakan operator sehingga tidak lurusnya mata pisau
tersebut akibat reparasi yang kurang baik. Ini juga berpengaruh pada proses pengelasan
nantinya karna tanki yang cembung sehingga menggeser jarak sumbu antar lubang baut
joint.
Kontruksi headerplate yang kurang baik menyebabkan kurangnya ketebalan timah yang
masuk pada bibir headerplate sehingga terdapat kebocoran pada tube dan headerplate, ini
terjadi karna perusahaan hanya memiliki satu dies tersebut sehingga beban kerja dies
Berikan pembekalan kepada drafter baru tentang cara pengukuran yang benar untuk
meminimalisir kurangnya data yang dibutuhkan mereka untuk merancang suatu radiator,
dan lakukanlah perawatan pada alat ukur seperti melakukan kalibrasi untuk menunjang
software lain seperti Autodesk Inventor dan Solidwork untuk mereka melakukan simulasi
bentangan karna kedua software tersebut dapat membuat bentangannya secara otomatis
2. Proses Penitikan
Melakukan perawatan pada mata pisau yang digunakan agar mata pisau tidak tumpul, dan
jangan memaksakan pisau tumpul untuk digunakan karna bisa mengakibatkan pecahnya
3. Proses Pemotongan
Berikan pencahayaan yang cukup di area mesin Shearing untuk memudahkan operator
menentukan titik potong yang telah di tentukan, lakukanlah perawatan mata pisau karna
4. Proses Penekukan
Berikan pencahayaan yang cukup di area mesin bending untuk memudahkan operator
menentukan titik potong yang telah ditentukan, berikan perawatan pada mata pisau yang
sudah tumpul dan beri arahan kepada operator untuk menggunakan mata pisau bending
Sebaiknya siapkan cadangan dies headerplate agar dies tersebut dapat dilakukan